IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216, Bandung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa adanya kesediaan Pimpinan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan sesuai dengan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2009. 4.2. Jenis dan Sumber Data Dalam melakukan penelitian ini, data atau informasi yang digunakan dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara dengan pihak-pihak terkait dan hasil pengisian kuesioner. Data sekunder diperoleh dari pustaka dan literatur yang relevan dengan penelitian, baik dari perusahaan, internet, buku, jurnal, majalah dan bahan penunjang lain. 4.3. Metode Pengambilan Sampel Populasi dari penelitian ini merupakan karyawan KPP Pratama Bandung Tegallega. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Metode sensus adalah pengambilan data dari semua anggota populasi berarti semua karyawan yang berjumlah 90 orang menjadi sampel penelitian. Hal tersebut sesuai pendapat Arikunto (1992) yang memberikan patokan bahwa apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka sampel penelitian lebih baik diambil semua. 4.4. Metode Pengumpulan Data Alat pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bagi penelitian dimana peneliti dapat mengetahui apa yang diperlukan dan bagaimana cara mengukur variabel yang diinginkan (Umar, 2005) Ada
31 beberapa keuntungan dari penggunaan kuesioner ini, antara lain (1) biaya relatif lebih murah, (2) pemberian instruksi pengisian kuesioner dapat dilakukan oleh yang tidak memiliki keahlian khusus dan (3) survei dapat dilakukan dengan jumlah responden yang besar dan waktu yang relatif singkat. Selain kuesioner juga dilakukan wawancara yang bersifat terbuka kepada pimpinan dan beberapa karyawan sebagai sudut pandang lain sekaligus penguat pengisian kuesioner. Kuesioner learning organization profile mencakup lima sub sistem sebagai indikator dan dipecah menjadi 20 sub indikator seperti yang dikembangkan oleh Watkins dan Marsick (1998). Indikator dan sub indikator yang digunakan berikut kuesioner yang diajukan tersebut seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No Indikator Sub indikator Item pertanyaan 1 Dinamika Pembelajaran 1. Pembelajaran individu 2. Pembelajaran kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6 7, 8, 9 2 Transformasi Organisasi 3 Pemberdayaan Manusia 4 Pengelolaan Pengetahuan 5 Penerapan Teknologi 4.5. Metode Skala Pengukuran 3. Pembelajaran organisasi 1. Visi 2. Budaya 3. Strategi 4. Struktur 1. Pegawai (non pimpinan) 2. Manajer (pimpinan) 3. Pelanggan (wajib pajak) 4. Supplier 5. Mitra kerja 6. Masyarakat 1. Akuisisi 2. Penciptaan 3. Penyimpanan 4. Penyebaran & penggunaan 1. Teknologi informasi 2. Pembelajaran berdasarkan Teknologi 3. Sistem pendukung kinerja elektronik 10 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, 18 19, 20 21, 22 23, 24, 25 26, 27 28 29 30 31, 32, 33 34, 35, 40 36, 37 38, 39 41, 42 43, 44, 45 46, 47, 48, 49, 50 Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden dalam kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap variabel penelitian yang telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan. Skala
32 pengukuran kuesioner penelitian ini menggunakan skala likert dengan empat pilihan jawaban yang diberi bobot tertentu dan akan dihitung untuk memperoleh skor nilai jawaban-jawaban responden. Rincian bobot dan skala yang digunakan adalah sebagai berikut: Bobot nilai sama dengan satu adalah belum diterapkan Bobot nilai sama dengan dua adalah sebagian kecil sudah diterapkan Bobot nilai sama dengan tiga adalah sebagian besar sudah diterapkan Bobot nilai sama dengan empat adalah Hampir seluruhnya diterapkan 4.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.6.1 Uji Validitas Kuesioner Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu instrument mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas menggunakan metode uji construct validity yaitu metode analisis data dengan melihat kuesioner yang dibangun berdasarkan teoritis. Caranya adalah dengan melihat kesepadanan item kuesioner dengan total seluruh item dimana item itu berada. Adapun teknik pengujiannya menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson. Dengan rumus: N ( XY ) ( X Y ) rxy = (1) [(N X)² ( X)²] [(n Y²) ( Y)²] Keterangan: N = jumlah responden X = skor masing-masing pertanyaan Y = skor total Uji validitas dilakukan untuk melihat apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat memberikan jawaban yang sesuai dan mampu mengukur aspek-aspek yang ingin diukur. Uji validitas menggunakan rumus korelasi Product Moment dan hasilnya akan dibandingkan dengan nilai angka kritik tabel korelasi nilai r. Uji validitas dilakukan dengan cara uji coba kuesioner yang disebarkan kepada 30 orang responden. Setelah dilakukan uji validitas, semua item pernyataan sejumlah 50 pernyataan
33 dinyatakan valid. Hal ini membuktikan bahwa 50 pernyataan tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n = 30 pada selang kepercayaan 95 persen). Hasil dari pengujian validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. 4.6.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Alpha Cronbach. Uji reabilitas ini dimaksudkan untuk melihat bahwa kuesioner akan mengukur secara ajeg atau mengukur secara sama atau relatif sama untuk orang yang sama pada waktu yang berbeda. Dengan rumus: Jika: k δ² r = [ 1 ] (2) k 1 δ² ( Xi)² Xi² N δi² = (3) N Keterangan: r = koefisien reliabilitas yang dicari k = jumlah butir pertanyaan (soal) δi² = varian butir-butir pertanyaan δ² = varian skor test Xi = jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n N = jumlah populasi Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran suatu instrumen relatif konsisten apabila instrumen tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek penelitian. Pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan teknik Alpha Cronbach diperoleh r hitung > r tabel, dimana r tabel = 0,361 untuk n = 30 pada selang kepercayaan 95 persen. Nilai ini jauh lebih besar dari r tabel pada selang kepercayaan 95 persen, maka kuesioner yang disebarkan dapat diandalkan untuk dijadikan alat ukur pada penelitian ini. Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach
34 diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai 1 yang dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 2. Tingkat reliabilitas metode Alpha Cronbach Alpha Tingkat Reliabilitas 00,00 0,20 Kurang Reliabel > 0,20 0,40 Agak Reliabel > 0,40 0,60 Cukup Reliabel > 0,60 0,80 Reliabel > 0,80 1,00 Sangat Reliabel 4.6.3 Analisis Data Hasil Penelitian Untuk uji perbedaan dilakukan dengan cara menguji mean kelompok dengan menggunakan metode comparasional bivariat. Faktor yang dibandingkan adalah besarnya penerapan organisasi pembelajaran menurut pandangan atau persepsi pimpinan (kepala kantor hingga kepala bagian) dengan para karyawan tanpa jabatan. Analisis data statistik menggunakan uji Mann-Whitney. Keseluruhan perhitungan statistika menggunakan komputer dengan bantuan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0. Rumus: M1 M2 t = (4) SD M1 SDM2 Keterangan : t = nilai perbedaan M1 = rata-rata skor pimpinan M2 = rata-rata skor non pimpinan SD M1 = standar deviasi skor pimpinan SD M1 = standar deviasi skor non pimpinan