BAB I PENDAHULUAN. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan. besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Magang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. maupun organisasi. Diterima maupun tidak diterimanya suatu produksi. tergantung hasil karya PR dari perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dianggap penting karena dinilai mampu meningkatkan kompetensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations sangat berkembang saat ini dalam suatu perusahaan atau organisasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang terus mencoba menghasilkan produk yang

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, suatu organisasi atau perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, yang saling membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan univesitas lainnya. Bina Nusantara selaku universitas swasta yang unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka di Indonesia terdapat dua kategori universitas atau. perguruan tinggi, yaitu PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dan PTS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Produksi Media Public Relations AVI. Modul ke: 04FIKOM CORPORATE IMAGE. Fakultas. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom. Program Studi HUMAS

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. negara yang datang ke Indonesia, maka kebutuhan akan jasa perhotelan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat pasar bebas berkembang kian pesat, mendorong setiap perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

Manajemen Isu dan Manajemen Krisis

B A B I PENDAHULUAN. Kota Solo memiliki banyak keunikan salah satunya dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjalankan berbagai aktivitas di dalamnya. Komunikasi tersebut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai beraneka ragam

RENCANA PEMBELAJARAN KKNI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 10FIKOM. Public Relation. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. bukan hanya kualitas produk dan sebagainya, namun diperlukan pula image

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan penelitian maka berikut adalah simpulan dan saran, antara lain :

fleksibel dan reputasi yang baik untuk dapat bertahan dan bersaing. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini bisa terjadi karena salah satu

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dengan meningkatnya ketersediaan maskapai penerbangan di

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Phapros, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan

BAB III PENUTUP. dibawah Sekretaris Wilayah belum berdiri secara state of being dan

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau organisasi merupakan alat yang dipakai untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Jika perusahaan ingin akseptabel, harus disertakan pula tanggung jawab

PT.Indofood CBP Sukses Makmur Jambi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai strategi yang jitu dalam mempertahankan eksistensinya. Strategistrategi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan kepercayaan, goodwill, dan kejujuran dalam menyampaikan pesan atau

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis yang semakin ketat seperti sekarang ini,

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era dimana kita hidup sekarang ini merupakan zaman yang berubah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian sesuai dengan selera konsumen pelanggan Hansen

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir seluruh perusahaan membutuhkan peran dan fungsi dari divisi Public

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dibutuhkan. Penerapan kinerja public relations kini tidak lagi di pandang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia dengan pemasokan paling besar kepada Negara. Sebagai perusahaan besar, PT Pertamina (Persero) memiliki divisi PR dan marketing yang berdiri terpisah. Pekerjaan kedua divisi ini memiliki fokus yang berbeda dan telah dijalankan dengan baik dengan kegiatannya masing-masing. PT Pertamina (Persero) telah memiliki divisi sendiri untuk Public Relations (PR) dengan nama Divisi Komunikasi. Keberadaannya di PT Pertamina (Persero) sudah terspesifikasi dengan baik. PR menjadi fungsi manajemen dari PT Pertamina (persero). Untuk mewujudkan visi, misi, memiliki daya saing dan terus berkembang, PT Pertamina (Persero) melalui berbagai divisinya bersama-sama untuk terus bekerja keras baik dalam perbaikan produk, pelayanan, sdm, brand products, brand corporate, dan citra perusahaan. Dalam kegiatan komunikasi yang dilakukan PT Pertamina (persero), PR PT Pertamina (persero) melakukan pendekatan dengan semua publik internal maupun eksternal agar bisa mengenal lebih jauh dan memiliki persepsi yang sama atas profesi masing-masing serta dapat berkomunikasi dua arah yang bersifat mutualisme.

PR merupakan fungsi manajemen yang merencanakan program-program yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. Fungsi PR tersebut memiliki tugas mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan-kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan keinginan publik, dan serta membuat program-program yang ditujukan kepada publik agar dapat membina hubungan yang baik dengan publiknya. Publik PR sendiri di bagi menjadi dua bagian, yaitu Internal dan External. Publik pada bagian internal merupakan anggota yang berada dalam satu organisasi itu sendiri, seperti karyawan, pemegang saham, yang merupakan bagian-bagian dalam organisasi. Sedangkan publik External merupakan pihak-pihak yang berada di luar organisasi yang berkepentingan bagi organisasi/perusahaan yaitu pers (Press Public), pemerintahan (Government Public), masyarakat sekitar (Community Public), rekanan/pemasok (Supplier Public), pelanggan (Costumer Public), konsumen (Consumer Public), bidang pendidikan (Educational Public), dan umum (General Public). Seperti dalam PT Pertamina, divisi External Communication memiliki publik externalnya sendiri yaitu publik pemerintahan yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan yudikatif, publik NGO (non government organization), serta publik internasional. Pada kesempatan ini penulis terfokus kepada hubungan dengan pemerintahan khususnya DPR (Legislatif) yang dilakukan oleh PT Pertamina (persero).

Government Relations yaitu kegiatan public relations untuk mengatur serta memelihara hubungan dengan eksekutif, legislatif, yudikatif serta pemeritah daerah yang bertujuan untuk membina hubungan yang baik dengan pemerintah yang bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum. Sedangkan DPR (legislatif) adalah salah satu lembaga tertinggi negara yang memiliki tiga fungsi yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan. PT Pertamina (persero) merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang dibangun oleh negara di bentuk dari undang-undang dasar 1945 pasal 33, yang dibuat oleh DPR (legislatif). Minyak dan gas bumi merupakan kekayaan alam yang dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat, sehingga DPR (legislatif) membuat legilasi perundangan migas bagi perusahaan-perusahaan yang begerak dalam migas termasuk PT Pertamina yang terus dipantau para DPR (legislatif). Atas dasar itulah penting untuk PT Pertamina (persero) membina hubungan dengan DPR (legislatif) berkaitan dengan perundangan migas dan RUU migas yang mendukung PT Pertamina (persero). Government Relations yang dilakukan oleh PR divisi External Communication PT Pertamina (persero) terhadap DPR (legislatif), berupa pembuatan program kegiatan-kegiatan seperti kunjungan kerja dan rapat dengan pendapat, yang di tujukan untuk

memberikan informasi yang dibutuhkan oleh legislatif (DPR) dan pengevaluasian kebijakan-kebijakan (legislasi) yang dibuat oleh legislatif (DPR) Dengan terus menerus membina hubungan yang baik dengan DPR maka PT. Pertamina (persero) dapat mencapai tujuantujuan yang sangat menentukan bagi PT Pertamina (persero). Berdasarkan hal di atas, penulis mengambil judul KEGIATAN GOVERNMENT RELATIONS DIVISI EXTERNAL COMMUNICATION PT PERTAMINA (persero) DENGAN DPR (LEGISLATIF). Sebagai judul laporan kuliah kerja praktek (KKP) di PT. Pertamina (persero) divisi external communication, yang terfokus kepada DPR komisi VI,VII,XI. 1.2. Tujuan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Adapun tujuan Kuliah Kerja Praktek di PT Pertamina (Persero) adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kegiatan dari fungsi divisi External Communication PT Pertamina (Persero) khususnya kegiatan Government Relations terhadap DPR. 2. Memperkenalkan kondisi kerja di perusahaaan kepada Mahasiswa. 3. Menerapkan ilmu kedisiplinan yang telah dipelajari di dalam bentuk aplikasi dilapangan. 4. Mengetahui keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja dimana mahasiswa tersebut melakukan KKP.

5. Menambah wawasan terhadap masalah-masalah yang ada di dunia kerja sehubungan dengan ilmu yang sedang dipelajarinya. 6. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai dalam mata kuliah Kuliah Kerja Praktek. 1.3. Kegunaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) 1.3.1. Secara Teoritis Secara teoritis, Kuliah Kerja Praktek dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Public Relations bagi penulis, terutama berkaitan dengan Government Relations terhadap DPR (legislatif). 1.3.2 Secara Praktis Secara Praktis dengan adanya Kuliah Kerja Praktek penulis dapat mengaplikasikan teori-teori Public Relations yang didapatkan dari kuliah, serta memberikan pengalaman bagi penulis dalam dunia kerja sesungguhnya. 1.4. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek (KKP) Penulis melaksanakan kegiatan KKP selama sebulan di PT Pertamina (persero) dalam divisi External Communication dan mendalami seluruh kegiatan yang berhubungan dengan Goverment Relations terhadap DPR (legislatif) dan tetap melakukan hubungan dengan divisi external communication, guna untuk menyelesaikan dari tahap planning hingga evaluasi terkait dengan pembahasan penulis.

Penulis memulai pelaksanaan dari tanggal 1 maret 2012 31 maret 2012 untuk KKP dan 1 april 2012-31 mei 2012. Selama waktu yang diberikan kepada penulis, penulis dapat mengamati kegiatan Government Relations terhadap DPR secara langsung dan ikut mengerjakan beberapa tugas yang diberikan oleh coach (pembimbing kerja kuliah praktek). Dalam Praktek Kerja Lapangan kali ini penulis memilih PT Pertamina (Persero) sebagai tempat kegiatan merefleksikan hasil pembelajaran dari kampus untuk di implementasikan di dunia kerja. PT Pertamina (Persero) merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang sangat sadar akan keadaan dalam era globalisasi yang menciptakan banyak pesaing asing dalam negeri sendiri dan menghadapi banyak masalah (isu-isu) dan mengganggu citra PT Pertamina (persero) dia mata masyarakat dan stakeholders. Sehingga PT Pertamina (persero) sangat memerlukan PR sebagai fungsi manajemennya yang langsung ada di bawah CEO PT Pertamina (persero), Divisi External Communication PT Pertamina (persero) sendiri menanggani langsung hal-hal yang tersebut, mulai dari memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat tentang PT Pertamina (persero) sampai membina hubungan yang baik dengan pemerintah, termasuk DPR (Legislatif) sebagai pembuat kebijakan.