Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung

dokumen-dokumen yang mirip
Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung

Kriteria Fasilitas Olahraga Ideal bagi Masyarakat Perkotaan

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Persepsi Penilaian dan Keinginan Pengunjung terhadap Pasar Dadakan Sunday Morning (Sunmor) di Kawasan Kampus Universitas Gadjah Mada, D.

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Kepentingan Ruang Terbuka di dalam Kota

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

Analisis Faktor-faktor Penyebab Membeli Apartemen

Identifikasi Faktor Kebutuhan Area Transisi :

Persepsi Kriteria Kenyamanan Rumah Tinggal

Kegiatan Joging dan Tempat-Tempat Aktivitas Joging di Lingkungan Kota

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Suatu Kota Menurut Tanggapan Masyarakat Studi Kasus : Kota Bandung, Jawa Barat

Korespondensi antara Kriteria Tempat Kerja Alternatif Impian terhadap Profesi Pekerja

Persepsi Masyarakat dalam Penerapan Rumah Hemat Energi

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

Faktor Dominan yang Mempengaruhi Kebetahan di Kafe: Motivasi dan Preferensi Gender

Pentingnya Ruang Terbuka di dalam Kota

Konsep Pengembangan Ruang Terbuka Publik Pantai Bahari, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Persepsi Pengguna terhadap Kualitas Pencahayaan di Meja Kerja

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

Rumah Impian Mahasiswa

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

Lingkungan Rumah Ideal

KORELASI TINGKAT KEPENTINGAN DAN KEPUASAN ELEMEN KOTA BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT INDONESIA

Preferensi Pasangan Berlibur Terhadap Jenis Penginapan dan Keadaan Interior

Studi Persepsi Masyarakat tentang Museum Ideal

Peran Panca Indra dalam Pengalaman Ruang

Persepsi Masyarakat terhadap Transportasi Umum di Jababodetabek

III. METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009:3). Metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Karakter Fisik Spasial Tempat Favorit Dewasa Muda

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi Publik terhadap Kawasan Bersejarah

Karakteristik Fisik-Sosial dan Kriteria Kamar yang Membuat Betah

Korespondensi antara Kualitas Hunian Sewa dan Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Studi Preferensi dalam Pemilihan Apartemen Ideal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kriteria Ruang yang Mendukung Motivasi Membaca

Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung

Penilaian Kinerja Ruang Terbuka Sunken Court ITB

Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang

Studi Peran & Efektifitas RTH Publik di Kota Karanganyar Isnaeny Adhi Nurmasari I BAB I PENDAHULUAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Identifikasi Ragam Aktivitas Outdoor : Karakteristik Pedestrian Mall di Jalan Dalem Kaum, Bandung

Kota Impian: Perspektif Keinginan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Preferensi Pejalan Kaki terkait Kondisi Lingkungan untuk Menciptakan Kenyamanan Termal di Jalan Rajawali Surabaya

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

Kualitas Ruang Terbuka pada Permukiman Industri di Kelurahan Cigondewah Kaler, Bandung, Jawa Barat

Pertimbangan Pemilihan Titik-Titik Temu Transportasi Publik

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

Analisis Kualitas Faktual Sebagai Salah Satu Alat Evaluasi Penentu Kualitas Ruang Terbuka Publik di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut :

Evaluasi Kinerja Pelayanan Pusat Belanja dalam Mendukung Kegiatan Rekreasi Berdasarkan Persepsi & Preferensi Pengunjung Fatty Rakhmaniar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

Preferensi Ruang Hobi

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. (DIY) memiliki peran yang sangat strategis baik di bidang pemerintahan maupun

Persepsi dan Harapan Masyarakat Kota terhadap Keberadaan Permukiman Padat

Definisi Kebetahan dalam Ranah Arsitektur dan Lingkungan- Perilaku

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian

Respon Masyarakat terhadap Konsep Perumahan Berbasis Agama: Perumahan Islami

Citra Kota Bandung: Persepsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Elemen Kota

POTENSI LOKASI PUSAT PERDAGANGAN SANDANG DI KOTA SOLO (Studi Kasus: Pasar Klewer, Beteng Trade Center dan Pusat Grosir Solo) TUGAS AKHIR

BAB VI DATA DAN ANALISIS

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

Koresponden antara Pilihan Ruang Publik dengan Kegiatan Pengunjungnya di Kota Makassar

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persepsi Visual Audience pada Penataan Interior Auditorium

Tingkat Kenyamanan Taman Kota sebagai Ruang Interaksi- Masyarakat Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

ARAHAN PENGEMBANGAN FUNGSI RUANG LUAR KAWASAN GELORA BUNG KARNO JAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh: RICKAYATUL MUSLIMAH L2D

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I.1

Prospek Analisis Post Occupancy Evaluation (POE) sebagai Tinjauan untuk Mengevaluasi Performa Ruang Terbuka Hijau Publik di Perkotaan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG RUANG TERBUKA DI KELURAHAN TAMANSARI

Transkripsi:

TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Riana Viciani G. Program Magister, Jurusan Rancang Kota, Fakultas Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK), ITB. Abstrak Kawasan pusat olahraga merupakan kawasan yang perkembangannya sering dikesampingkan dalam perkotaan. Rendahnya kepedulian kota tentang perkembangan kawasan ini membuat skala proritas pengembangannya menjadi bagian akhir. Pengelolahan dan pemanfaatan kawasan sebagai area yang mampu memberikan kesegaran jasmani dan rekreasi perlu ditingkatkan dalam pengembangan kawasan pusat olahraga, sehingga efektivitas dalam pemanfaatan kawasan bukan hanya diperuntukan bagi sarana olahraga, namun juga pada fungsi lainnya seperti rekreasi dan RTH pada kawasan perkotaan. Ruang perkotaan yang optimal seharusnya mampu menyediakan RTH sebanyak 30 % sesuai dengan yang diamanatkan oleh pedoman penataan ruang. Permasalahan yang sering muncul adalah kurang optimalnya pemanfaatan dan pengelolahan kawasan pusat olahraga dalam perkotaan, sehingga menimbulkan keterbatasan pengunjung dalam memanfaatkan kawasan, selain itu keberadaan kawasan yang kurang representative. Peningkatan kawasan olahraga dibutuhkan untuk menciptakan kawasan olahraga yang ideal, dan ditinjau dari tingkat kepentingan dan kepuasaan pengunjung dengan melihat seberapa besar variabel mempengaruhi keberadaan kawasan pusat olahraga. Kata-kunci : RTH, Representatif, Publik, Privat, Efektivitas Pendahuluan Kawasan pusat olahraga adalah kawasan yang diperuntukan bagi aktivitas berolahraga dan rekreasi pada perkotaan. Definisi olahraga menurut undang-undang No 3 tahun 2005 adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmaniah, rohani, dan sosial. Peran kawasan pusat olahraga yang termasuk bagian dari ruang publik perkotaan adalah sebagai sarana aktivitas publik dan ruang terbuka hijau yang menjadi area rekreasi warga. Tingginya kebutuhan publik akan ruang terbuka, baik hijau maupun non hijau dapat diwujudkan dengan merancangan kawasan pusat olahraga yang multifungsi. Multifungsi yang dimkasud adalah kawasan yang terintergrasi secara langsung dengan konsep mass open space atau ruang terbuka yang berwawasan lingkungan. Pengembangan kawasan pusat olahraga sering kali hanya memperhatikan bentuk ruang tanpa adanya intergarsi antar area-area yang berada pada kawasan dan tidak diimbangi dengan kelengkapan fasilitas yang ada, hal inilah yang membuat masyarakat enggan untuk masuk dan berada pada kawasan pusat olahraga. Unsur biaya yang dikeluarkan dan posisi kawasan yang tidak strategis sehingga tidak mudah dijangkau oleh pengendara maupun pejalan kaki, juga merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan kawasan pusat olahraga. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016 C 079

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Pengembangan kawasan pusat olahraga dan faktor-faktor dominan yang menentukan prioritas penetapan kawasan ditinjau berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasan masyarakat terhadap keberadaan kawasan pusat olahraga, sehingga keseluruhan hasil akan dilakukan analisis faktor dan dilanjutkan dengan analisi korespondensi dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor dominan dalam pemilihan kawasan pusat olahraga dan seberapa jauh faktor tersebut mempengaruhi keberadaan kawasan. Tahapan pembahasan pada jurnal dapat lebih jelas dilihat pada gambar 1. Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga Berdasarkan Tingkat Kepentingan Prioritas Pengembangan Dan Kepuasan Kawasan Pengunjung Pusat Olahraga Berdasarkan Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Pengunjung Metode Penelitian Korelasional Metode Penelitian Korelasional Tingkat Kepentingan Tingkat Kepentingan Metodologi Metode Kuantitatif Metodologi Metode Kuantitatif Analisis & Interpretasi Analisis & Interpretasi Analisis Faktor Analisis Analisis Faktor Koresponden Analisis Koresponden Tingkat Kepuasaan Tingkat Kepuasaan Analisis kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penulisan ini menggunakan metode korelasional (Groat & Wang : 2002). Data dalam metode ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup (close ended ). Pertanyan-pertanyaan tertutup pada kuesioner diperoleh melalui tahapan kuesioner terbuka (open ended) yang dilakukan pada penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh kata kunci. (Viciani : 2015) Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, yang bertujuan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok yang membahas tentang fenomena sosial. (Sugiyono:2012). Skala likert yang digunakan memiliki gradasi nilai dari sangat positif sampai sangat negatif yaitu 1 sampai dengan 5. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini secara Non-Probability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dan dilakukan secara non-random. (Sugyono : 2012). Data yang dikumpulkan sampai temuannya jenuh dan tanpa ada pembatasan jumlah responden. Metode Kesimpulan Temuan akhir penelitan berupa faktor dominan Kesimpulan dalam pemilihan Temuan akhir penelitan berupa kawasan pusat olahraga faktor dominan dalam pemilihan (Kepuasan : Kepentingan) kawasan pusat olahraga (Kepuasan : Kepentingan) Gambar 1. Tahapan Pembahasa Jurnal Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kuantitatif, dimana metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postivisme. (sugiyono : 2012) Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis faktor, dimana metode ini merupakan prosedur untuk menggadakan data dengan cara mengubah sekelempok variabel atau lebih tanpa mengubah informasi yang ada didalamnya. Analisis ini juga dapat dinyatakan sebagai teknik untuk meruduksi data. Metode analisis faktor yang digunakan adalah varimax rotation (orthogonal) dimana metode ini bertujuan untuk memperoleh nilai dalam suatu kolom sebanyak mungkin mendekati 0, sehingga setiap faktor mencakup variabel yang sedikit. (lihat gambar 2.) C 080 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

1 Orthogonal rotation faktor II Oblique rotation faktor II Riana Viciani G. Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat Kepentingan Pengunjung dalam Pemilihan Kawasan Pusat Olah raga - 1 0,5-0,5 0 0,5 1 Hasil analisis faktor berdasarakan pada tingkat kepentingan terbentuklah 7 varia-bel laten yang diperoleh dari hasil Rotated Component Matrix dengan ketentuan 1 adapun histogramnya adalah sebagai beri-kut. - 0,5-1 Oblique rotation faktor I Orthogonal rotation faktor I Gambar 2. Metode Varimax Rotation (orthogonal) Analisis korespondensi digunakan untuk mengetahui faktor dominan yang sering muncul, dengan melakukan perbandingan antara variabel laten dan tingkat pekerjaan, sehingga diperolehlah hasil berupa jenis pekerjaan menentukan variabel dominan yang harus dimilki oleh kawasan pusat olahraga. Analisis dan Interpretasi Analisis yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner tertutup (close ended) diperoleh dari hasil jawaban responden, adapun jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 101 responden. Hasil jawaban responden akan dilakukan analisis dengan metode analisis faktor. Analisis faktor berujuan untuk mereduksi data dengan prosedur menyederhanakan sejumlah variable yang mempunyai hubungan menjadi kelompok variabel yang lebih kecil (faktor) dengan kandungan kelengkapan informasi yang sama dengan data aslinya (tanpa mengurangi informsi yang terdapat dalam variabel). Analisis faktor dilakukan dengan menganalisis hasil jawaban responden berdasarkan pada tingkat kepentingan dan kepuasaan terhadap keberadaan kawasan pusat olahraga, sehingga dihasilkanlah beberapa variabel laten yang bentuk berdasarkan hasil analisis faktor. Eigenvalue Percent Percent Cum Percent 9.6161 38.465 38.465 1.9929 7.971 46.436 1.4777 5.911 52.347 1.4188 5.675 58.022 1.3007 5.203 63.225 1.0804 4.322 67.547 1.0219 4.088 71.634 0.7879 3.152 74.786 0.7186 2.874 77.660 0.6881 2.752 80.412 0.6465 2.586 82.998 0.5784 2.314 85.312 0.5030 2.012 87.324 0.4738 1.895 89.219 0.4295 1.718 90.937 0.3881 1.552 92.490 0.3750 1.500 93.990 0.3415 1.366 95.356 0.2511 1.004 96.360 0.2218 0.887 97.247 0.1964 0.786 98.033 0.1546 0.619 98.652 0.1402 0.561 99.213 0.1059 0.424 99.636 0.0909 0.364 100.000 Nilai Eigenvalue 1 (7 faktor) Gambar 3. Digram Priciple Componen: On Correlation Tingak Kepentingan Hasil analisis dari nilai egeinvalue diatas terbentuklah 7 faktor utama, kemudian tahapan selnajutnya adalah memberikan nama pada masing-masing faktor laten yang terbentuk. Adapun tahapan penama-naan pada masing-masing variabel laten dapat dilihat pada tabel 1 berikut. AR5142 Analisis Data C 081

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Tabel 1. Variabel Laten Tingkat Kepentingan pada Analisis Faktor No Variabel Laten Anggota Variabel Nilai Kebersihan 0.84 Keamanan 0.79 Penggelohan dan perawatan Kawasan Olahraga 0.76 Kualitas layanan 0.75 1 Kenyamanan Nyaman 0.74 Kelengkapan Fasilitas 0.74 Teduh atau Sejuk 0.72 Area Hijau (RTH) 0.70 Bebas macet 0.53 Area Rekreasi 0.82 Area Pribadi 0.80 2 Area Kawasan Intensitas kunjungan 0.56 Area Umum 0.56 Desain kawasan yang khas 0.44 Bebas dari PKL 0.77 3 Bebas PKL Kawasan Outdoor / Indoor 0.59 Area Parkir 0.55 Sirkulasi 0.44 4 Aksesibilitas Akses Publik 0.87 Jarak Keterjangkauan 0.58 5 Ketenangan Tidak Ramai 0.75 Biaya 0.63 6 Strategis Berdekatan dengan kawasan perbelanjaan 0.86 Kawasan Strategis 0.47 7 Lokasi Jauh dari jalan raya 0.83 Hasil analisis faktor berdasarkan tingkat kepentingan pengunjung terhadap pemilihan kawasan pusat olahraga terdapat 7 variabel laten yang mewakili faktor-faktor yang dominan pada kawasan, dimana berdasarkan hasil analisis diperolehlah hasil : Kenyamanan Kenyamanan merupakan faktor penting dalam pemilihan kawasan pusat olahraga hal ini dikarenkan tingkat kenyamann dipengaruhi oleh kebersihan, keamanan, pengolahan dan perawatan kawasan, kelengkapan fasilitas dan RTH. Kenyaman dapat memberikan Susana yang berbeda pada suatu kawasan. Area Kawasan Area kawasan dianggap sebagai unsur yang penting dalam pemilihan kawasan olahraga dikarenakan area kawasan ini terdiri dari area publik dan private, serta intensitas kunjungan pada kawasan. Bebas PKL Kepetingan kawasan yang ingin diciptakan dan dinikamati pengunjung adalah area kawasan yang bebas dari PKL, sehingga sirkulasi pada kawasan akan lebih baik. Aksesibilitas Aksesibilitas merupakan bagian penting dalam pemilihan kawasan olahraga, hal ini dikarenakan jarak pada kawasan menjadi bagian yang menentukan seberapa jauh kawasan tersebut dapat dijangkau dan di akses oleh publik. Ketenangan Ketengan dipengaruhi oleh suasanan kawasan yang tidak terlalu ramai dengan biaya memasuki kawasan yang murah. C 082 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

Strategis Kawasan yang strategis dalam arti kawasan yang berada pada pusat kota dan berdeketan dengan area komersial lainnya. Lokasi Lokasi kawasan yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan kawasan pusat olahraga salah satunya dalah kawasan yang jauh dari jalan raya dan terbebas dari adanya polusi. A. Analisis Faktor Berdasarkan Tingkat Kepentingan Pengunjung dalam Pemilihan Kawasan Pusat Olah raga Hasil analisis faktor berdasarkan tingkat kepuasan pengunjung, diperolehlah 5 variabel laten yang diperoleh berdasarkan hasil Rotated Component Matrix dengan ketentuan 1 adapun histogramnya adalah sebagai berikut. Eigenvalue Percent Percent Cum Percent 9.5268 38.107 38.107 2.599 10.364 48.471 1.6134 6.454 54.924 1.4461 5.784 60.709 1.1101 4.440 65.149 0.9930 3.972 69.121 0.8962 3.585 72.706 0.7967 3.187 75.893 0.7461 2.984 78.877 0.6583 2.633 81.510 0.5842 2.337 83.847 0.5334 2.133 85.980 0.4855 1.942 87.922 0.4346 1.738 89.661 0.3935 1.574 91.235 0.3400 1.360 92.594 0.3166 1.266 93.861 0.2892 1.157 95.017 0.2684 1.074 96.091 0.2533 1.013 97.104 0.2144 0.857 97.962 0.1831 0.732 98.694 0.1414 0.565 99.260 0.1080 0.432 99.691 0.0772 0.309 100.000 Nilai Eigenvalue 1 (7 faktor) Riana Viciani G. Hasil analisis faktor terhadap tingkat kepuasan pengunjung, terbentuk 5 faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan kawasan pusat olahraga. Kelima faktor ini terbentuk dari nilai egeinvalue 1, adapun penjelasan dari kelima faktor yang terbentuk daiatas adalah sebagai berikut. Sirkulasi Sirkulasi pada suatu kawasan akan mempengaruhi tingkat kepuasaan pada kawasan yang juga dipengaruhui oleh kondisi area kawasan, desain, intensitas kunjungan dan kondisi kawasaan idoor / outdoor. Kenyamanan Kenyamanan jga menjadi bagian penting dalam pemenuhan kepuasaan pengunjung hal ini dikarenkan, faktor kenyamanan di pengaruhi oleh kebersihan, kelengkapan fasilitas serta kualitaslayanan dll. Akses Akses kawasan dipengaruhi oleh kondisi kawasan yang strategis, keterjangkauan, area hijau, serta akses publik. Lokasi Lokasi kawasan yang tidak jah dari jalan raya serta mudah dijangkau oleh pengunjung merupakan pertimbangan yang mempengaruhi tingkat kepuasaan pengunjung, hal ini dikarenakan lokasi yang mudah di jangkau akan mempermudah pergerakan pengunjung. Keamanan Faktor safety menjadi pertimbangan utama, karena keamanan menentukan kualitas pelayanan dari kawasan dan seberapa jauh pengelola mampu menjaga barang private pengunjung, baik dari kualitas maupun pengelohanan kawasan. Berikut adalah faktor yang terbentuk berdasarkan tingkat kepuasaan (lihat tabel 2) Gambar 4. Digram Priciple Componen: On Correlation Tingkat Kepuasan AR5142 Analisis Data C 083

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Tabel 2. Variabel Laten Tingkat Kepuasaan pada Analisis Faktor No Variabel Laten Anggota Variabel Nilai Area Rekreasi 0.84 Area Pribadi 0.81 Desain kawasan yang khas 0.75 1 Sirkulasi Area Umum 0.74 Sirkulasi 0.66 Intensitas kunjungan 0.65 Kawasan Outdoor / Indoor 0.61 Area Parkir 0.57 Kebersihan 0.75 Penggelohan dan perawatan Kawasan Olahraga 0.75 2 Kenyamanan Kelengkapan Fasilitas 0.75 Kualitas layanan 0.75 Nyaman 0.56 Bebas dari PKL 0.49 PU-Akses Publik 0.81 PU-Kawasan Strategis 0.78 3 Akses PU-Biaya 0.69 PU-Jarak Keterjangkauan 0.68 PU-Teduh atau Sejuk 0.61 PU-Area Hijau (RTH) 0.55 4 Lokasi PU-Tidak Ramai 0.71 PU-Jauh dari jalan raya 0.67 PU-Bebas macet 0.68 5 Keamanan PU-Berdekatan dengan kawasan perbelanjaan 0.60 PU-Keamanan 0.42 Hasil analisis faktor secara keseluruhan jika di bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasaan diperolehlah hasil sebagai berikut. Tingkat Kepentinga Tingkat Kepuasan Kenyamanan Area kawasan Bebas PKL Aksesibilitas Ketenangan Strategis Lokasi Sirkulasi Keamanan Akses Lokasi Keamanan Gambar 5. Faktor yang terbentuk berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasaan Tingkat kepentingan dan kepuasaan pengunjung membentuk faktor-faktor dominan yang harus dimiliki oleh kawasan pusat olahraga, sehingga seberapa penting dan puasnya pengunjung terhadap kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh kawasan pusat olahraga menjadi faktor penilai dari keberadaan kawasan dan tentunya dapat menjadi masukan bagi perubahan kawasan kearah yang lebih baik. Analisis faktor pada kawasan pusat olahraga dapat lebih diperjelas dengan melihat tingkat korespondensi atau kemungkinan yang sering muncul berdasarkan pada beberapa faktor yang terbentuk pada analisis faktor. Analisis Korenspondensi dilakukan dengan melakukan analisis perbandingan terhadap tingkat pekerjaan dengan fakto-faktor yang terbentuk berdasarkan tingkat kepentingan pengunjung terhadap kebeadaan kawasan pusat olaharaga. (lihat tabel 3) C 084 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016

Riana Viciani G. Tabel 3. Analisis Tingkat Pekerjaan dan Faktor Kepentingan Pengunjung pada Kawasan Pusat Olahraga Pekerjaan Kenyamanan Area Bebas Kawasan PKL Aksesibilitas Ketenangan Strategis Lokasi Lainnya 0.152-0.568 0.405-0.551-0.507-0.195-0.163 Mahasiswa/ Pelajar 0.030 0.195-0.015 0.021 0.172-0.044 0.100 PNS 0.049-0.341 0.203 0.531 0.192 0.128-0.136 Swasta -0.186-0.173-0.246-0.296-0.533 0.106-0.162 Hasil analisis diatas menunjukan bahwa tingkat kepentingan pengunjung yang memilih beberapa faktor, jika ditinjaua dari tingakat pekerjaannya maka dapat di interpretasikan sebagai berikut. Pekerjaan Lainnya Pengunjung dengan tingkat pekerjaan lainnya cenderung menganggap bahwa faktor bebas PKL memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dalam pemilihan kawasan pusat olahraga. Pekerjaan Mahasiswa Pengunjung dengan pekerjaan mahasiswa menganggap bahwa faktor area kawasan merupakan pertimbangan penting dalam pemilihan kawasan pusat olahraga. Pekerjaan PNS Pengunjung dengan pekerjaan PNS menganggap bahwa aksesibilitas merupakan faktor penting. Pekerjaan Swasta Pengunjung dengan pekerjaan swasta cenderung menganggap bahwa faktor ketenengan merupakan variabel penting dalam pemilihan kawasan pusat olahraga. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat dinyatakan berdasarkan keseluruhan hasil analisis diatas dengan melakukan analisis faktor dan analisis koresponedensi terhadap tingkat kepentingan pemilihan kawasan pusat olahraga. Penelitian terkait prioritas pengembangan Kawasan pusat olahraga, berangkat dari pertanyaan bagaimana menciptakan kawasan pusat olahraga yang ideal?, sehingga untuk menjawab pertanyaan tersebut dilakukanlah penelitian terkait kepentingan dan kepuasaan pengunjung pada kawasan olahraga di Indonesia, diperolehlah hasil sebagai berikut. Tingkat Kepentingan pengunjung dalam pemilihan kawasan pusat olahraga dipengaruhi oleh 7 faktor dominan yaitu Kenyamanan, area kawasam bebas PKL, aksesibilitas, ketenangan, strategis dan lokasi Tingkat Kepuasaan Pengunjung terhadap keberadaan kawasan pusat olahraga dipengaruhi oleh 5 faktor dominan yaitu sirkulasi, kenyamanan, akses, lokasi dan keamanan. Tingkat kepentingan dan kepuasaan pengunjung pada kawasan pusat olahraga jika ditinjau dari pekerjaannya, maka faktor yang dominan terpilih adalah bebas PKL, area kawasan, aksesibilitas dan ketenangan. Faktor-faktor yang menentukan pemilihan kawasan pusat olahraga berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasaan diatas dapat menjadi masukan dalam merancang kawasan olahraga yang ideal dan tentunya menjadi masukan bagi pemerintah untuk menyiapkan ruang terbuka publik yang baik dalam hal kualitas pelayananan dan pemanfaatannya. AR5142 Analisis Data C 085

Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga berdasarkan Tingkat Kepentingan dan Kepuasan Pengunjung Kelebihan dalam penelitian ini adalah faktor dominan pada pemilihan kawasan pusat olahraga dapat menjadi masukan bagi perancangan, pemanfaatan dan pengelolahan kawasan olahraga yang dapat terintergrasi langsung dengan lingkungan sekitar. Kekurangan dalam penelitian ini adalah perlu adanya ujian atau penelitian yang lebih signifikan untuk membuktikan kevalidan hasil analisis, yang dilakukan secara berulang dan berkala, sehingga beberapa faktor diatas dapat menjadi pendomana dalam merancang kawasan pusat olahraga. Ucapan Terima Kasih Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal dengan judul Prioritas Pengembangan Kawasan Pusat Olahraga Berdasarkan Tingkat Kepentingan Dan Kepuasan Pengunjung ini dengan sebagaimana mestinya. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada dosen pembimbing mata kuliah analisis data Bapak Hanson E. Kusuma, karena atas bimbingannya maka junal ini dapat selesai tepat pada waktunya, dan terimakaish juga penulis ucapkan kepada kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, karena telah membantu dalam kelancaran penyelesaian jurnal ini. Daftar Pustaka Groat, L and David Wang. (2000) Architectural Research Methods. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung, Alfabeta CV. Undang-Undang No 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Viciani Riana (2015). Alternatif Pemilihan Kawasan Pusat Olahraga di Kota Bandung. Jurnal Temu Ilmiah IPLBI. C 086 Prosiding Temu Ilmiah IPLBI 2016