BAB I PENDAHULUAN. Dalam bisnis global dimana ketidakpastian akan berbagai risiko sangat tinggi,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. darurat (contingency planning) dan mengelola risiko (risk management) dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan pengelolaan cash flow proyek, dan tentunya juga cost of money yang akan

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. PT. ETB adalah salah satu perusahaan multi nasional (MNC) yang

Logistic Cost and Service

Supply Chain. Management. an overview. MUSTHOFA HADI, SE mister-ebiz.blogspot.com

BAB I PENDAHULUAN. sehingga perusahaan dapat berjalan dengan lancar. ketepatan dalam merencanakan besarnya produksi yang akan dilempar ke

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. kejadian yang saling bergantung dan mempengaruhi suatu sama lain itulah akan

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB I PENDAHULUAN. global, menyebabkan persaingan di dunia industri semakin meningkat. Suatu sistem

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis Herfindahl-Hirschman Index (HHI), analisis faktor ekternal

BAB IV METODE PENELITIAN. untuk mengetahui penilaian kinerja persediaan produk Trigger Coil pada PT. ETB

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan

BAB I PENDAHULUAN. strategis untuk meningkatkan efektivitas organisasi dan untuk merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. atas beberapa perusahaan (meliputi supplier, manufacturer, distributor dan

BAB I PENDAHULUAN. Berikut adalah pokok pokok rumusan masalah change management pada aplikasi inventory di TPK Koja :

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and

Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupun kota besar. Faktor yang membuat kota itu berkembang diantaranya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Informasi harus memeiliki karakteristik seperti di bawah ini agar berguna dalam mengambil keputusan pada rantai pasok :

A. Pengertian Supply Chain Management

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini semakin banyak perusahaan-perusahaan cat

BAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan

Jadwal : Rabu, di R.307 Dosen : Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SUPPLY CHAIN RISK MANAGEMENT PADA PRODUKSI SEPEDA MOTOR DI PT XXX

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSEP DASAR MANAJEMEN PERSEDIAAN DI UNIT KERJA LAYANAN KESEHATAN

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 6

BAB I PENDAHULUAN. pokok masyarakat, salah satunya adalah sayur-sayuran yang cukup banyak

STRATEGI DAN PERENCANAAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I. PENDAHULUAN. Proyek pembangunan jaringan transmisi microwave pada jaringan

Pembahasan Materi #1

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,

BAB I PENDAHULUAN. Proses manajemen rantai pasok atau Supply Chain Management. (SCM) telah menjadi komponen utama dari strategi persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya globalisasi persaingan antar perusahaan semakin ketat.

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Nilai Konstruksi DIY (juta rupiah)

Pembahasan Materi #5

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan persaingan yang ketat sehingga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne

PENILAIAN PERSEPSI RISIKO MANAJEMEN RANTAI PASOK PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Disampaikan Oleh: Hendro Sutowijoyo (

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan situs resmi Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

BAB I PENDAHULUAN. turut meningkatkan angka permintaan produk peternakan. Daging merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

PROPOSAL IN-HOUSE TRAINING Dukungan Program in-house training Purchasing, logistics, SCM, dan operation management

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

NARA SUMBER : aan/

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

M A N A J E M E N R I S I K O. Proyek Jalur Kereta Bandara Soekarno-Hatta

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

Oleh: Mohammad Nadjikh. CEO dan Owner KML Food

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelengkap ERP (add-on system) dengan membuat dan menerapkan tiga modul

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis global dimana ketidakpastian akan berbagai risiko sangat tinggi, maka setiap perusahaan harus sadar akan kebutuhan untuk perencanaan darurat (contingency planning) dan mengelola risiko (risk management) dalam menjalankan operasi bisnisnya. Perusahaan yang tidak menyadari risiko-risiko global yang terjadi dalam dunia bisnis, tidak akan mampu merumuskan strategi yang tepat dalam berkompetisi dengan kompetitor ketika ketidakpastian itu terjadi dan mengganggu (disturbing) operasi bisnis berbagai industri. Apalagi jika perusahaan tersebut beroperasi secara internasional, maka kompleksitas risiko dalam supply chain akan semakin besar. Banyak perusahan-perusahaan gagal dalam kompetisi bisnis yang ketat ini, karena tidak menganalisa, mengantisipasi, dan mengelola berbagai risiko dari seluruh aspek yang akan berpengaruh kepada keberlanjutan bisnis sebuah perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan seluruh aspek dalam global supply chain untuk memastikan terpenuhinya layanan konsumer (customer service), terkelola dan terantisipasinya biaya (anticipated cost), dan mendapatkan keuntungan yang diinginkan (desired profitability). Taksiran terhadap seluruh risiko yang berpotensi mengganggu (disrupting) operasi bisnis tersebut dilakukan agar perusahaan bisa mengelola risiko-risiko tersebut dengan strategi yang tepat. Pola dan metodologi untuk menaksir dan mengelola risiko adalah bagian dari implementasi Supply Chain 1

Risk Management (SCRM). Kemampuan perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut akan berdampak kepada reputasi bisnis (business reputation) dan kontinuitas bisnis (business continuity) dalam jangka pendek dan jangka panjang. Memaksimalkan keuntungan (profit maximization) adalah tujuan dari supply chain (Hise, 1995). Karena itu diperlukan keseimbangan antara produktivitas (efficiency) dan profitabilitas (effectiveness) untuk memindahkan barang dan material antar negara maupun antar daerah dengan tepat waktu dan kualitas yang baik (Mentzer dan Firman, 1994). Kompleksitas pasar dan perbedaan infrastruktur dan sosial ekonomi antar negara dan daerah berpotensi mempengaruhi keterlambatan, ketidakpastian, dan kebutuhan yang lebih besar akan koordinasi, komunikasi, dan pengawasan terhadap seluruh mata rantai pasok. Meningkatnya pertumbuhan bisnis AkzoNobel Indonesia sebagai perusahaan industri kimia yang memproduksi produk-produk pelapis (protective coating industrial goods) dan produk-produk cat untuk kapal (marine coatings) harus diikuti dengan kemampuan perusahaan mengelola berbagai masalah-masalah dalam rantai pasok yang berpotensi mengganggu pertumbuhan bisnis perusahaan. Berbagai masalah dalam rantai pasok di AkzoNobel Indonesia yang berpotensi mengganggu keberlanjutan bisnis perusahaan (business continuity) dan reputasi bisnis (business reputation) diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Rendahnya kinerja layanan kepada pelanggan seperti yang ditunjukkan dengan angka service level yang masih dibawah target atau standar perusahaan. Kinerja ini untuk mengukur sejauh mana perusahaan mampu memberikan layanan yang 2

memuaskan pelanggan, melalui pemenuhan order pelanggan sesuai tepat jumlah, tepat waktu, dengan kualitas yang baik. 2. Peningkatan persediaan (inventory) yang menyebabkan peningkatan modal kerja (working capital), meningkatnya risiko barang yang tidak bergerak dan tidak digunakan (slow moving and obsolete goods), maupun peningkatan jumlah produk kembali (returned goods) dari pelanggan. Masalah ini akan mempengaruhi tingkat keuntungan (profitability) perusahaan. 3. Peningkatan biaya rantai pasok, baik biaya produksi per satuan produk (production cost) maupun biaya distribusi per satuan produk (distribution cost) yang akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan bersaing dengan perusahaan kompetitor dan terhadap tingkat keuntungan perusahaan. Dari persoalan-persoalan tersebut, maka AkzoNobel Indonesia perlu melakukan kajian dan analisis untuk seluruh risiko rantai pasok agar bisa mengelola risiko dan meningkatkan kinerja perusahaan dan mengurangi potensi gangguan terhadap bisnis perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan kondisi sebagaimana diuraikan dalam latar belakang diatas, maka masalah pokok yang menjadi bahasan penelitian ini adalah bagaimana mengidentifikasi dan menganalisa risiko dan sumber risiko yang berpotensi timbul pada rantai pasok di AkzoNobel Indonesia, sehingga dapat ditentukan urutan prioritas risiko dan dirancang tindakan mitigasi yang efektif untuk mengelola sumber risiko tersebut. 3

1.3 Batasan Penelitian Penelitian tentang risiko manajemen pasok (supply chain risk management) untuk industri paint-coatings dilakukan beberapa batasan, yaitu: 1. Penelitian dilakukan di PT.AkzoNobel Indonesia, International Paint Indonesia, yaitu pabrik unit bisnis beragam (multi BU site) yang memproduksi: protective coatings, marine coatings and paints, coil coatings, dan powder coatings, yang berlokasi di Cikarang Industrial Estate. 2. Penelitian analisa risiko hanya dibatasi untuk aktivitas rantai pasok unit bisnis protective coatings dan marine paints saja. 3. Diasumsikan tidak ada perubahan proses bisnis yang signifikan di perusahaan selama penelitian ini dilakukan. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian tentang risiko pasok ini bertujuan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi risiko-risiko dalam keseluruhan mata rantai pasok (supply chain management) di AkzoNobel Indonesia b. Menganalisis risiko-risiko dalam mata rantai pasok untuk menentukan prioritas risiko c. Menghasilkan tindakan mitigasi dalam manajemen risiko rantai pasok AkzoNobel Indonesia dan menentukan prioritas tindakan mitigasi risiko tersebut 1.5 Manfaat Penelitian a. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen rantai pasok (supply chain manegement) di industri paint- protective coatings di Indonesia. 4

b. Menjadi bahan masukan bagi PT AkzoNobel Indonesia dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. c. Menjadi bahan masukan bagi manajemen rantai pasok untuk industri paintprotective coatings dan industri kimia di Indonesia secara umum 5