PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Utilization of Library within Ministry of Agriculture

dokumen-dokumen yang mirip
Vivit Wardah Rufaidah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN KHUSUS INSTITUSI PERTANIAN: Observasi terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat

AKSES INFORMASI DAN PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP JASA PERPUSTAKAAN

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

ANALISIS KEPUASAN PEMUSTAKA PERPUSTAKAN KEBUN RAYA BOGOR

KARAKTERISTIK INDIVIDUAL DAN PERSEPSI PENELITI TERHADAP SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN PEMANFAATAN KOLEKSI

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

KERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI

EFEKTIVITAS POLA PEMBINAAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN

ANALISIS KEPUASAN PELAJAR DAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI PADA PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKTOR PENGHAMBAT MINAT PEMUSTAKA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN REFERENSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU

Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI BADAN ARSIP DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

Etty Andriaty dan Hendrawaty

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MAHASISWA KURANG MEMANFAATKAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

POLA RUJUKAN SUMBER ACUAN PADA JURNAL PENELITIAN PERTANIAN TERAKREDITASI Referral Pattern of References on Accredited Agricultural Research Journal

Rasman / JUPITER Vol.XIII no.1(2014), hal 52-56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masitoh Hamdayani, 2013

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INFORMASI DI BIDANG PERTANIAN MELALUI PERPUSTAKAAN DIGITAL

KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SMK-PP NEGERI KUPANG DALAM PERSPEKTIF LIBQUAL +TM

Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PEMANFAATAN INFORMASI DI BALAI PENELITIAN DAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN: Studi Kasus di Empat Propinsi

PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG LAYANAN RESERVE BOOKS UPT PERPUSTAKAAN UNDIP

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indri Viollita 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT PUSTAKAWAN DEPARTEMEN PERTANIAN DALAM MEMPEROLEH ANGKA KREDIT

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

ANALISIS PELAYANAN PRIMA DENGAN KONSEP A6 PADA PERPUSTAKAAN TINGGI NEGERI DI SURABAYA. Oleh : Deby Julia Laurena ( ))

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS JASA LAYANAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

Kebutuhan Pustakawan Profesional di Propinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

JARINGAN INFORMASI IPTEK KESEHATAN Potensi dan Pengalaman USU

TINJAUAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA SERTA TATA RUANG DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PADANG PARIAMAN

LAYANAN DI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

Kata kunci : Perpustakaan Keliling, Tanggapan

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

Penny Ismiati Iskak dan Juznia Andriani

Kata Kunci : kualitas pelayanan elektronik, kepuasan pelanggan, electronic ticket

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI MASYARAKAT DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

BAB III HASIL PENELITIAN

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN ALI ALATAS KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

POLA LITERASI INFORMASI PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERPUSTAKAAN USU

BAB VI PENUTUP. Dari hasil pembahasan dan analisis penelitian pada bab sebelumnya dapat

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KINERJA PELAYANAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI. Oleh :

Evaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

Utilization Studies Library of Health Polytechnic Semarang. Pemanfaatan Perpustakaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERPUSTAKAAN DI SMA NEGERI 12 PEKANBARU

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

MENENTUKAN SKALA PRIORITAS SISTEM INFORMASI LAYANAN OPAC STUDI KASUS DI BADAN PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Jurnal Pustakawan Indonesia Volume 10 No. 1 PENGADAAN BAHAN PUSTAKA DI PERGURUAN TINGGI : SUATU PENGALAMAN DI PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Dinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Perusahaan Visi, Misi, Tujuan dan Struktur Organisasi a. Visi b. Misi c.

rendah. Kepuasan dan ketidakpuasan kerja pada pegawai ini sudah menjadi sorotan penting bagi BPK. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)

Analisis Pengembangan Karir Jabatan Fungisional Peneliti Di Balai Litbang Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) Magelang Tahun 2013

STRATEGI PENINGKATAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KHUSUS SEKRETARIAT DPRD PROVINSI SUMATERA BARAT

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMAN 1 KINTAMANI

BAB I PENDAHULUAN. dan rekreasi dengan menyediakan berbagai macam informasi yang sesuai dengan

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

EVALUASI PEMANFAATAN KOLEKSI BILINGUAL PADA PERPUSTAKAAN HIGHSCOPE INDONESIA BALI ABSTRAK

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis kualitas..., Sofiyah Sauri, FIB UI, Universitas Indonesia

PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENDUKUNG PROSES BELAJAR MENGAJAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG

Resources Sharing Perpustakaan melalui konsorsium: manfaat dan tantangan

CUT ZULIATI MULI /IKM

Hubungan Persepsi Pemustaka Dengan Kepuasan Pemustaka Pada Layanan Perpustakaan Di Center Of Information Secientific Resources And Library (Cisral)

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo)

1 Universitas Indonesia

Training Perpustakaan Indonesia Power. 17 Denpasar, 17 April 2012

Transkripsi:

J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 1 April 2014:...-... J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 2 Oktober 2014: 74-81 PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN Utilization of Library within Ministry of Agriculture Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor, Telp. (0251) 8321746, Faks. (0251) 8326561 Email: tetisoeksma@yahoo.com, vivit_wardah@yahoo.com Diajukan: 12 Juni 2014; Diterima: 13 September 2014 ABSTRAK Perpustakaan unit kerja (UK)/unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian merupakan perpustakaan khusus yang berperan dalam penyediaan informasi untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Upaya pembinaan pengelolaan perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian telah dilakukan untuk meningkatkan kinerja perpustakaan tersebut. Untuk mengetahui pemanfaatan perpustakaan tersebut oleh pengguna, suatu pengkajian dilakukan dengan metode survei. Sampel ditentukan sebanyak 36 perpustakaan dengan 57 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni-September 2013 melalui wawancara langsung dan melalui e-mail dengan menggunakan panduan kuesioner. Variabel yang diamati adalah karakteristik responden pengguna perpustakaan, pemanfaatan perpustakaan, dan tanggapan pengguna terhadap sumberdaya manusia, sarana prasarana dan sumberdaya koleksi perpustakaan. Kuesioner bersifat ordinal menggunakan skala Likert dan sebagian bersifat terbuka untuk mendapatkan saran dan masukan dari responden. Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian memperlihatkan bahwa pemanfaatan perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian oleh pengguna belum optimal, terlihat dari frekuensi kunjungan pengguna ke perpustakaan dan lamanya responden berada di perpustakaan, yaitu hanya 4-6 kali/ bulan dengan lamanya pengguna berkunjung di perpustakaan kurang dari 2 jam. Sebagian besar pengguna lebih banyak memanfaatkan layanan manual dibandingkan dengan layanan elektronis. Jenis koleksi yang paling banyak dimanfaatkan pengguna berturut-turut adalah buku, disusul majalah ilmiah dan jurnal online. Layanan perpustakaan yang disediakan cukup memuaskan, namun informasi yang diperoleh kadang-kadang sesuai kebutuhan. Sarana dan prasarana perpustakaan seperti komputer, ruangan perpustakaan, dan jaringan internet belum memadai. Petugas perpustakaan/pustakawan di instansi lingkup Kementerian Pertanian masih sangat terbatas baik kuantitas maupun kualitas sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan. Kata kunci: Perpustakaan pertanian, pustakawan, koleksi, sarana, pemanfaatan ABSTRACT Libraries within Ministry of Agriculture are special libraries that play a role in providing information to support agricultural research and development activities. Efforts to assist library management within the Ministry of Agriculture has been done to improve the performance of these libraries. A study using survey method was conducted to find out the utilization of these libraries by users. Samples were determined as much as 36 libraries with 57 respondents. Data collecting was done in June-September 2013 through direct interviews and via e- mail by using a questionnaire. The variables measured were utilization of libraries and user perception on human resources, infrastructure and resource collections. Questionnaires were ordinal using Likert scale and some are open for obtaining input from respondents. Data were tabulated and analyzed descriptively. The results showed that the libraries within the Ministry of Agriculture had not optimally utilized by the users, which seen from the low frequency of visits to the library (only 4-6 times/month) with time of library visit of less than 2 hours. Most users used manual library service as compared to electronic services. Type of collection that mostly used by users was book, followed by scientific magazines and online journals. Library services provided was quite satisfactory, but the information obtained was sometimes appropriate. Library facilities and infrastructure such as computer, library rooms, and internet networks have not been adequate. Librarians/library officers within the Ministry of Agriculture were still very limited both in quantity and quality. Keywords: Agricultural library, librarian, collection, facilities, uses PENDAHULUAN Perpustakaan secara umum merupakan salah satu unsur penting yang turut berperan aktif dalam mencerdaskan bangsa karena melalui perpustakaan masyarakat dapat memperoleh berbagai macam informasi. Perpustakaan merupakan unit kerja yang dapat berdiri sendiri atau bagian dari suatu institusi. Keberadaan perpustakaan di suatu institusi memegang peranan penting dalam menunjang visi dan misi institusi induk. Perpustakaan unit kerja (UK)/unit pelaksana teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian 74 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012

Pemanfaatan perpustakaan UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian... yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan perpustakaan khusus sebagai unit penyedia informasi untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan pertanian. Institusi yang baik harus ditunjang oleh perpustakaan yang baik. Perpustakaan Nasional RI (2011) mengemukakan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain. Tujuan perpustakaan khusus antara lain: a) menunjang program lembaga induk; b) menunjang penelitian lembaga induk; c) menggalakkan minat baca di lingkungan unit kerja lembaga induk; dan d) memenuhi kebutuhan pemustaka di lingkungan perpustakaan. Menurut Hasugian (2009) tujuan perpustakaan khusus adalah menyediakan koleksi khusus yang berkaitan dengan misi dan tujuan dari organisasi/lembaga yang memilikinya dan biasanya hanya memberikan pelayanan yang khusus hanya kepada staf organisasi/lembaga yang bersangkutan. Dengan demikian perpustakaan khusus berperan dalam penyebaran informasi di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan memiliki fungsi penting dalam menyediakan informasi yang relevan bagi para pengguna sesuai dengan instansi atau organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu perpustakaan khusus harus benar-benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya kesesuaian antara tujuan instansi atau organisasi dengan fungsi perpustakaan. Agar perpustakaan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, maka pembentukan perpustakaan harus memenuhi syarat, yaitu memiliki koleksi, tenaga, sarana dan prasarana (termasuk gedung perpustakaan), dan sumber pendanaan. Selain itu seluruh sumber daya perpustakaan yang ada perlu dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sabherwal dalam Rufaidah (2013) mengemukakan bahwa perkembangan TIK yang pesat dewasa ini menjadikan peran perpustakaan semakin penting dan dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya sebagai sumber informasi kepada masyarakat. Setiap perpustakaan memiliki visi yang berbeda. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang mampu memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan pengguna dan dapat dikatakan berhasil apabila perpustakaan tersebut banyak dimanfaatkan oleh pengguna. Salah satu aspek penting agar perpustakaan dimanfaatkan oleh pengguna adalah ketersediaan koleksi, layanan perpustakaan/informasi dan akses ke berbagai sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pemanfaatan perpustakaan mencakup pemanfaatan koleksi dan berbagai layanan yang tersedia di perpustakaan. Menurut Tjitropranoto (1993), pemanfaatan koleksi perpustakaan bukan merupakan indikator pemanfaatan perpustakaan oleh peneliti, karena selain koleksi cetak, di perpustakaan juga tersedia internet yang memudahkan peneliti untuk mengakses berbagai sumber informasi dengan cepat tanpa harus datang ke perpustakaan. Dengan demikian, peneliti cenderung mencari informasi pada sumber informasi yang mudah dijangkau, koleksinya lengkap, layanannya baik, dan informasi yang disediakan mutakhir. Hasil pengamatan dalam pendampingan pengelolaan perpustakaan menunjukkan bahwa pengelolaan perpustakaan di UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian masih menghadapi hambatan, antara lain sumberdaya manusia (SDM) perpustakaan masih sangat terbatas baik kualitas maupun kuantitas, infrastruktur untuk pengolahan dan layanan informasi belum tersedia dengan baik, pengelolaan informasi baik yang dihasilkan oleh UK/ UPT maupun dari luar UK/UPT belum optimal, dan pemanfaatan bersama informasi antarperpustakaan belum terkoordinasi dengan baik. Kondisi tersebut berdampak pada kinerja Pustakawan dalam aktivitas pengelolaan perpustakaan dan informasi, sehingga perpustakaan UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian belum optimal dalam penyediaan informasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk itu diperlukan kajian yang bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan perpustakaan di UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian. METODE Pengkajian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei. Populasi pengkajian adalah semua perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian di luar Badan Litbang Pertanian sebanyak 119 perpustakaan. Sampel ditentukan sebanyak 36 perpustakaan dengan 57 responden. Survei dilakukan pada bulan Juni-September 2013 melalui wawancara langsung dan melalui e-mail dengan menggunakan panduan kuesioner. Variabel yang diamati adalah karakteristik responden pengguna perpustakaan, tanggapan pengguna terhadap sumberdaya perpustakaan yang mencakup sumberdaya manusia, sarana prasarana dan sumberdaya koleksi perpustakaan. Kuesioner bersifat ordinal menggunakan skala Likert dengan 5 kategori yaitu 5 = sangat positif, 4 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 75

J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 2 Oktober 2014: 74-81 = positif, 3 = kurang positif, 2 = negatif dan 1 = sangat negatif dan sebagian pertanyaan bersifat terbuka untuk mendapatkan saran dan masukan dari responden. Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Responden Pengguna Profil responden adalah karakteristik individu yang melekat pada diri responden, namun beberapa sumber menyatakan profil responden dicirikan oleh karakteristik personal dan situasional. Karakteristik individu terdiri atas karakteristik personal, situasional, dan psikologis. Karakteristik personal yang diamati dalam pengkajian ini meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan formal, dan pekerjaan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa dari 57 responden, 59,65% responden adalah laki-laki dan 40,35% perempuan. Sebagian besar responden berusia 41-50 tahun (31,58%), sedangkan responden yang berusia 31-40 tahun dan > 50 tahun masing-masing 21,05% (Tabel 1). Tingkat pendidikan formal responden pengguna perpustakaan adalah S1 dan SMU masing-masing 35,09%, disusul S2 sebanyak 17,54%, D3 sebanyak 8,77% dan terendah 3,51% berpendidikan S3. Pekerjaan responden pengguna sebagian besar adalah staf yaitu 40,35%, disusul mahasiswa sebanyak 26,32% dan terendah adalah pejabat struktural Eselon 3 yaitu hanya 3,51%. Kunjungan dan Pemanfaatan Layanan Perpustakaan Rata-rata pengguna perpustakaan mengunjungi perpustakaan per bulan terbanyak adalah 4-6 kali yaitu sebanyak 26,32%, frekuensi kunjungan 2-3 kali dan lebih dari 10 kali masing-masing 24,56%, sedangkan yang hanya mengunjungi 1 kali sebanyak 15,79%. Apabila dihubungkan dengan waktu atau lamanya pengguna berada di perpustakaan ternyata 64,92% berkunjung kurang dari 2 jam dan hanya ada 5,26% responden yang mengunjungi perpustakaan lebih dari 4 jam (Gambar 1). Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan pengguna ke perpustakaan dan lamanya responden berada di perpustakaan masih rendah. Mayora dan Nelisa (2013) mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya kunjungan pengguna ke perpustakaan, Tabel 1. Karakteristik responden pengguna perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian, 2013. Karakteristik responden pengguna Jumlah Persentase (%) Jenis kelamin Laki-laki 23 40,35 Perempuan 34 59,65 Umur < 21 tahun 7 12,28 21-30 tahun 8 14,04 31-40 tahun 12 21,05 41-50 tahun 18 31,58 > 50 tahun 12 21,05 Pendidikan terakhir SMU 20 35,09 D3 5 8,77 S1 20 35,09 S2 10 17,54 S3 2 3,51 Pekerjaan Es 3 2 3,51 Es 4 3 5,26 Peneliti 5 8,77 Penyuluh 5 8,77 Mahasiswa 15 26,32 Pelajar 4 7,02 Staf 23 40,35 diantaranya adalah (a) kurangnya minat baca, (b) fasilitas penunjang layanan kurang; (c) koleksi perpustakaan masih belum lengkap; serta (d) anggaran perpustakaan yang kurang memadai. Salah satu kriteria penilaian layanan perpustakaan yang baik adalah kualitas koleksi dalam berbagai format yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Layanan informasi yang paling diminati oleh pengguna perpustakaan adalah elektronik dan manual sebanyak 63,16%. Pengguna lebih menyukai layanan manual (22,81%) dibandingkan layanan elektronik (14,04%). Dari layanan elektronik yang paling diminati adalah layanan informasi online (84,21%) dan offline (15,79%) (Tabel 2). Jenis koleksi yang paling diminati pengguna adalah buku (36,84%), disusul majalah ilmiah (26,32%) dan jurnal elektronik online (21,05%) dan jenis koleksi yang paling rendah peminatnya adalah buku elektronik (3,51%) dan jurnal offline (1,75%). Hal ini menunjukkan kecenderungan sebagian besar pengguna memanfaatkan koleksi cetak (buku dan majalah ilmiah) dibandingkan koleksi elektronik. Demikian pula dengan layanan, pengguna lebih banyak memanfaatkan layanan manual. Kondisi ini dimungkinkan karena kurangnya koleksi 76 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012

Pemanfaatan perpustakaan UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian... 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 0.00 15,79% 24,56% 26,32% 1 2 3 4 5 A 8,77% 80.00 24,56% 64,92% 60.00 40.00 20.00 0.00 1 2 3 Gambar 1. Frekuensi kunjungan dan lama kunjungan responden pengguna perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Keterangan: A : Frekuensi kunjungan: 1 = 1 kali, 2 = 2-3 kali, 3 = 4-6 kali, 4 =7-10 kali, 5 = > 10 kali B : Lama kunjungan: 1 = < 2 jam, 2 = 2-4 jam, 3 = > 4 jam. 29,82% B 5,26% Tabel 2. Uraian Jenis layanan informasi dan koleksi yang diminati responden pengguna perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian, 2013. Jumlah Persentase (%) Jenis layanan Elektronik 8 14,04 Manual 13 22,81 Elektronik dan manual 36 63,16 Layanan elektronik yang disukai Online 48 84,21 Offline 9 15,79 Jenis koleksi yang disukai Buku 21 36,84 Majalah ilmiah 15 26,32 e-book 2 3,51 e-journal online 12 21,05 e-journal offline 1 1,75 buku dan majalah 6 10,53 Pemenuhan kebutuhan informasi Sangat memuaskan 11 19,30 Memuaskan 43 75,44 Kurang memuaskan 3 5,26 Kesesuaian informasi Sesuai 19 33,34 Kadang-kadang sesuai 37 64,91 Tidak sesuai 1 1,75 elektronik yang dimiliki perpustakaan, kurangnya fasilitas akses ke sumber daya informasi elektronik, dan kurangnya informasi dari petugas perpustakaan tentang keberadaan koleksi elektronis yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Hal ini sejalan dengan hasil kajian Desmita dan Suryantini (2005) yang mengkaji peman- faatan perpustakaan BPTP Sumatera Barat yang menunjukkan bahwa peneliti lebih banyak memanfaatkan koleksi cetak dibandingkan koleksi elektronis. Jenis koleksi yang banyak dimanfaatkan oleh peneliti adalah jurnal/majalah ilmiah, buku dan laporan. Hal ini sejalan dengan Lancaster dalam Harahap (2010) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pemanfaatan koleksi adalah (1) koleksi yang berkaitan dengan ketersediaan subjek tertentu, jumlah, kelengkapan dan bahasa, (2) faktor aksesibilitas terhadap alat bantu temu kembali informasi, (3) faktor sumber daya manusia perpustakaan baik kualitas maupun kuantitas, dan (4) faktor karakteristik pemustaka yang mencakup pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, dan kebutuhan informasi. Dari layanan perpustakaan/informasi yang disediakan, sebagian besar pengguna (75,44%) menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan yang diberikan petugas/ pustakawan di perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian memuaskan, sangat memuaskan 19,30%, dan hanya 5,26% yang menyatakan kurang memuaskan (Tabel 2). Walaupun pengguna menyatakan bahwa pelayanan perpustakaan memuaskan, tetapi dari kesesuaian informasi yang diberikan, mayoritas pengguna menyatakan informasi yang diperoleh kadang-kadang sesuai kebutuhan (64,91%), dan pengguna yang menyatakan sesuai hanya 33,34%, dan hanya 1,75% yang menyatakan informasi tidak sesuai. Hal ini disebabkan ketersediaan informasi dan koleksi perpustakaan yang dimiliki masih belum memadai sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna secara optimal. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 77

J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 2 Oktober 2014: 74-81 Sumberdaya Informasi Ketersediaan koleksi sangat penting bagi sebuah perpustakaan, khususnya perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Oleh karena itu dalam kajian ini dianalisis tanggapan pengguna terhadap berbagai koleksi yang dimiliki perpustakan. Dari berbagai koleksi cetak yang terdapat di perpustakaan, rata-rata pengguna yang menanggapi secara positif keberadaan koleksi mulai dari buku, publikasi ilmiah, publikasi semi ilmiah, publikasi teknis, publikasi analisis kebijakan, buku statistik berkisar antara 35,09%-56,14%, sedangkan tanggapan negatif hanya berkisar antara 1,75%-3,51%. Tanggapan pengguna terhadap koleksi elektronik agak sedikit berbeda. Pengguna yang memberikan tanggapan kurang positif terhadap koleksi elektronik sebesar 30,4%-37-5%, sedangkan yang menanggapi positif sebesar 26,8%-39,3%. Data ini sesuai dengan kondisi ketersediaan koleksi elektronik di perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian yang masih kurang memadai. Komponen Aplikasi Teknologi Informasi Perpustakaan Aplikasi teknologi informasi memegang peranan penting dalam pengembangan perpustakaan ke arah perpustakaan digital. Beberapa komponen yang berkaitan dengan aplikasi teknologi informasi adalah ketersediaan jaringan internet, kecepatan akses internet, ketersediaan komputer untuk penelusuran dan OPAC, serta kemudahan mengunduh (download) informasi di perpustakaan. Ketersediaan jaringan internet di perpustakaan ditanggapi positif dan sangat positif oleh 73,2% pengguna, walaupun demikian untuk kecepatan akses internet pengguna masih menanggapi secara beragam dengan kisaran sangat positif 23,2%, positif 35,7%, kurang positif 25%, negatif 5,4% dan sangat negatif 10,7% (Gambar 2).Untuk itu perlu peningkatan kecepatan akses internet di perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Dari ketersediaan komputer untuk penelusuran dan kemudahan mengunduh informasi di perpustakaan, pengguna perpustakaan merespon secara positif. Untuk ketersediaan komputer OPAC pengguna cenderung memberikan respon negatif (Gambar 3). Data ini mengisyaratkan perlunya peningkatan sarana komputer dan peningkatan kemudahan mengunduh di perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. 60 50 40 30 20 10 0 Gambar 2. 23,2% 23,2% 50,0% 35,7% 12,5% 25,0% Sumberdaya Manusia Kecepatan akses internet Ketersediaan jaringan internet 10,7% 7,1% 7,1% 5,4% Sangat Positif Kurang Negatif Sangat positif positif negatif Respon pengguna terhadap ketersediaan jaringan dan kecepatan akses internet. Perpustakaan khusus berfungsi sebagai pendukung tercapainya tujuan insitusi induk melalui penyediaan layanan perpustakaan/informasi yang prima, utamanya bagi pengguna internal dan eksternal. Dengan layanan prima pengguna dalam hal ini staf, pejabat fungsional, pemangku kebijakan, dan pengguna lainnya akan memperoleh kepuasan dan berniat akan kembali lagi untuk mencari informasi di perpustakaan tersebut. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan perlu didukung oleh petugas perpustakaan atau pustakawan yang profesional. Seorang petugas perpustakaan atau pustakawan yang profesional harus memiliki kemampuan yang andal dalam bidang kepustakawanan. Pengelola perpustakaan/ pustakawan merupakan ujung tombak dalam pelayanan perpustakaan dan merupakan faktor kunci dalam memenuhi kepuasan pengguna. Dari data diketahui bahwa dari segi jumlah petugas perpustakaan, pengguna masih mengharapkan penambahan personil pustakawan di perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian, walaupun dari segi penguasaan pengetahuan pustakawan terhadap subjek informasi khusus (pertanian) pengguna menilai positif dan sangat positif, yaitu 76.7% (Gambar 4). Tanggapan pengguna terhadap perilaku petugas perpustakaan/pustakawan, memperlihatkan bahwa mayoritas pengguna (96,4%) menyatakan positif dan sangat positif, hanya 1,8% yang menyatakan sangat negatif. Kemampuan berbahasa Inggris para petugas perpustakaan/pustakawan mendapat tanggapan positif 78 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012

Pemanfaatan perpustakaan UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian... 60 50 40 39,3% 35,7% 44,6% Ketersediaan komputer penelusuran Ketersediaan komputer OPAC 30 30,4% Kemudahan mengunduh 20 10 19,6% 14,3% 10,7% 21,4% 21,4% 5,4% 8,9% 5,4% 14,3% 14,3% 14,3% 0 Sangat positif Positif Kurang positif Negatif Sangat negatif Gambar 3. Respon pengguna terhadap ketersediaan komputer penelusuran, OPAC dan kemudahan mengunduh. Kemampuan bahasa Inggris 1,8 16,1 12,5 32,6 37,0 Sikap dan perilaku 1,8 0,0 1,8 32,1 64,3 Pengetahuan subjek 1,8 5,4 16,1 14,3 62,4 Jumlah petugas perpustakaan 8,9 12,5 16,1 30,0 32,5 Sangat positif Positif Kurang positif Negatif Sangat negatif Gambar 4. Respon pengguna terhadap SDM pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. sebanyak 37,0% dan sangat positif 12,5%. Walaupun demikian kemampuan berbahasa Inggris pustakawan/ petugas perpustakaan lingkup Kementerian Pertanain masih perlu ditingkatkan. Ruang/Gedung Perpustakaan Ruang/gedung memiliki arti penting dalam sebuah perpustakaan, karena ruang/gedung tersebut merupakan tempat untuk menyimpan koleksi perpustakaan baik cetak maupun elektronik, dan tempat berbagai aktivitas layanan perpustakaan diselenggarakan dan disediakan untuk pengguna. Menurut Perpustakaan Nasional (2011), luas bangunan/gedung perpustakaan sekurang-kurangnya 200 m 2 dan memenuhi aspek kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan keamanan bagi pemustaka. Dari hasil analisis diketahui bahwa ruang baca, ruang koleksi, ruang pengolahan dan ruang sirkulasi di perpustakaan sudah Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 79

J. Perpus. Pert. Vol. 23 No. 2 Oktober 2014: 74-81 tersedia, hanya sebagian kecil responden saja yang menyatakan bahwa ruangan/gedung perpustakaan tidak tersedia Walaupun demikian, hasil survei yang telah dilaksanakan di beberapa perpustakaan memperlihatkan bahwa ketersediaan ruangan/gedung perpustakaan masih belum memadai. Ruangan perpustakaan sangat kecil sehingga sangat sulit membagi ruangan tersebut sesuai dengan fungsinya, seperti ruang baca, ruang pengolahan, ruang koleksi dan ruang sirkulasi. Letak ruang perpustakaan juga mempengaruhi tingkat pemanfaatan perpustakaan oleh pengguna. Hal ini dikemukakan oleh Mayora dan Nelisa (2013) bahwa letak ruang perpustakaan yang tidak strategis menyebabkan pengguna malas berkunjung. Dari segi kemudahan dijangkau oleh pengguna, kenyamanan ruangan, penerangan, sirkulasi udara dan keamanan perpustakaan, pengguna menyatakan ruang/ gedung perpustakaan mudah dijangkau (89,47%), nyaman (80,70%), penerangan baik (92,98%), sirkulasi udara baik (92,98%), dan aman (100%) (Tabel 3). Saran-saran yang disampaikan oleh responden pengguna perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian menyebutkan delapan (8) hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan perpustakaan. Dari delapan hal tersebut, prioritas yang harus diperhatikan adalah: Tabel 3. Kondisi ruangan perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian, 2013. Uraian Jumlah Persentase (%) Kemudahan dijangkau Mudah 51 89,47 Kurang mudah 5 8,77 Sulit dijangkau 1 1,76 Kenyamanan ruangan Nyaman 46 80,70 Kurang nyaman 10 17,54 Tidak nyaman 1 1,76 Penerangan Baik 53 92,98 Kurang baik 4 7,01 Tidak baik 0 0 Sirkulasi udara Baik 53 92,98 Kurang baik 3 5,26 Tidak baik 1 1,76 Keamanan Aman 57 100 Kurang aman 0 0 Tidak aman 0 0 Tabel 4. Uraian Saran-saran pengguna dalam pengembangan perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Jumlah Persentase (%) Pengembangan koleksi cetak 19 39,58 dan elektronik Pengembangan aplikasi layanan elektronik 3 6,25 (OPAC dan Perpustakaan Digital) Peningkatan SDM perpustakaan (pelatihan 6 12,50 dan penambahan petugas perpustakaan) Penataan ruangan perpustakaan 4 8,33 Pengembangan sarana komputer dan 12 25,00 jaringan internet Bimbingan pengguna 2 4,17 Preservasi koleksi 1 2,08 Kerjasama dengan instansi lain 1 2,08 (1) Pengembangan koleksi baik koleksi cetak (buku, majalah) maupun koleksi elektronis (jurnal online dan e- book), yang disarankan oleh 39,58% pengguna. Hal ini mengindikasikan perlunya anggaran yang memadai untuk pengadaan koleksi; (2) Pengembangan sarana komputer dan jaringan internet (25%), karena sarana komputer dan internet merupakan sarana yang sangat vital yang perlu tersedia di suatu perpustakaan sebagai dampak perkembangan teknologi informasi yang pesat serta yang penting adalah kecepatan akses internet; dan (3) Peningkatan SDM perpustakaan baik kuantitas maupun kualitas. Pengembangan sumberdaya manusia di perpustakaan yang memiliki latar belakang pendidikan perpustakaan dan petugas yang ada perlu ditingkatkan kemampuannya dalam berbagai hal seperti teknologi informasi, pelayanan, dan bahasa Inggris juga peningkatan kreativitas petugas/pustakawan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Pemanfaatan perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian masih rendah, terlihat dari frekuensi kunjungan pengguna ke perpustakaan dan lamanya responden berada di perpustakaan, yaitu hanya 4-6 kali/bulan dengan waktu kunjung pengguna di perpustakaan kurang dari 2 jam untuk setiap kali kunjungan. Sebagian besar pengguna lebih banyak memanfaatkan layanan manual dibandingkan dengan layanan 80 Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012

Pemanfaatan perpustakaan UK/UPT lingkup Kementerian Pertanian... elektronis. Jenis koleksi yang paling banyak dimanfaatkan pengguna berturut-turut adalah buku, disusul majalah ilmiah dan jurnal elektronik online. Jenis koleksi yang paling kurang dimanfaatkan adalah buku elektronik dan jurnal offline. Layanan perpustakaan yang disediakan cukup memuaskan, namun dari segi kesesuaian informasi dengan kebutuhan, mayoritas pengguna menyatakan informasi yang diperoleh kadangkadang sesuai kebutuhan. Koleksi perpustakaan di perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian lebih banyak koleksi tercetak dibandingkan dengan koleksi elektronik. Hal ini terkait dengan masih banyak yang belum memiliki anggaran khusus untuk pengadaan bahan pustaka/koleksi perpustakaan. Sarana dan prasarana perpustakaan seperti komputer, ruangan perpustakaan yang lebih memadai dan merupakan gedung tersendiri, jaringan internet, akses internet, dan ruangan multimedia, serta ruang baca belum memadai mengingat sebagian besar perpustakaan belum memiliki ruang khusus untuk fungsi-fungsi tersebut. Petugas perpustakaan/pustakawan di instansi lingkup Kementerian Pertanian masih sangat terbatas baik jumlah maupun bidang keahlian yang sesuai dengan kebutuhan. SARAN Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari para pengambil kebijakan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian adalah (1) peningkatkan kapasitas dan kuantitas sumberdaya manusia perpustakaan (petugas perpustakaan/pustakawan), serta kebijakan penempatan pustakawan/petugas perpustakaan di perpustakaan agar dapat melaksanakan fungsi dan perannya secara profesional, (2) peningkatan sarana dan prasarana, pengembangan koleksi elektronis serta anggaran yang dialokasikan secara khusus untuk pengembangan perpustakaan digital, dan (3) mengadakan promosi perpustakaan agar perpustakaan lebih dikenal dan mengadakan beragam kegiatan untuk meningkatkan fungsi perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Desmita dan H. Suryantini. 2005. Karakteristik individual dan persepsi peneliti terhadap sumber daya perpustakaan dan hubungannya dengan pemanfaatan koleksi. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 14(1): 1-9. Harahap, I.E. 2010. Hubungan Ketersediaan Koleksi dengan penggunaan koleksi pada perpustakaan Universitas negeri Padang. Skripsi Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi. Medan: Universitas Sumatera Utara. http:repository.sus.ac.id/bitstream/123456789/20883/5/ chapter9.pdf/ [10 April 2014]. Hasugian, J. 2009. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan: USU Press. Mayora, H. dan M. Nelisa. 2013. Strategi peningkatan pemanfaatan perpustakaan di perpustakaan khusus Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kerasipan, 2(1): 380-388. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. 2011. Standar Nasional Perpustakaan (SNP): Bidang Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Rufaidah, V.W. 2013. Pemetaan kondisi perpustakaan digital uk/ upt Badan Litbang Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 22(2): 50-58. Tjitropranoto, P. 1993. Pemanfaatan perpustakaan oleh peneliti. Jurnal Perpustakaan Pertanian 2(2): 36-42. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 21, Nomor 2, 2012 81