PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1
TUJUAN Mengetahui asal sel-sel darah dan proses pembentukannya Mengidentifikasi struktur sel darah merah Mengidentifikasi struktur sel darah putih agranulosit dan granulosit Mengidentifikasi perubahan struktur sel darah merah pada larutan isotonis;hipertonis dan hipotonis Mengidentifikasi perbedaan struktur dan aliran darah pada pembuluh darah arteri dan vena Mengetahui prinsip pemeriksaan golongan darah sistem ABO dan sistem Rhesus 2
SISTEM SIRKULASI Merupakan sistem transport Suplai zat-zat yang diabsorpsi sal. Pencernaan dan O2 ke jaringan Mengembalikan C02 ke paru-paru dan produk metabolisme ke alat ekskresi Pengaturan suhu tubuh Distribusi hormone Sistem peredaran tertutup 3
ASAL PEMBENTUKAN DARAH Jar. Mieloid: sumsum tulang mieloblast Jar. Limfoid---limfoblast Ke-duanya membentuk hemasitoblast VOLUME DARAH Total darah yang beredar 8% BB KOMPONEN DARAH Cairan : PLASMA 55% SEL : Eritrosit; Leukosit dan Trombosit 4
PLASMA DARAH terdiri dari protein plasma dan garam anorganik protein plasma : 1. albumin tek.osmotik 2. gama globulin antibodi 3. fibrinogen---pembekuan darah transport metabolit;distribusi hormon;protein;vitamin;mineral vitamin;lipid dll 5
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) tidak berinti; bikonkaf dibentuk di sumsum tulang merah - Eritropoesis - 120 hari; - sel bakal----retikulosit volume pada pria 5 juta/µl; wanita 4,5-5 juta//µl---? Nilai hematokrit: persentase plasma dengan sel darah merah hemoglobin----gugus hem---fe--- 02---OksiHb-----jaringan--- dipengaruhi oleh ph,suhu dan 2,3-DPG;CO Ada tiga tipe Hb - HbA1(97%); - HbA2(2%); - HbF(1%)---berhub. dgn afinitas thd 02 Thalasemia; sickle cell anemia 6
STRUKTUR SEL DARAH MERAH PADA BERBAGAI KONSENTRASI Hipertonis: Krenasi Hipotonis: Hemolisis Dipengaruhi tekanan osmotik;obat-obatan; infeksi dan enzim Prinsip: OSMOSIS Digunakan NaCl 0,2%; 0,9%; 2% 7
SEL DARAH PUTIH (LEUKOSIT) Dibentuk di sumsum tulang dan limfoid Volume: 1:700 dengan eritrosit; 4000-11.000 /µl Terbagi dua: agranulosit--- granulosit AGRANULOSIT Limfosit: limfosit besar (T)dan limfosit kecil(b)--- banyaknya sitoplasma dan poliribosom; fungsi berhub. dengan reaksi imun dan memori Monosit: sitoplasma banyak;inti oval dengan 2/3 anak inti; fagosit/retikuloendotel dan makrofag 8
GRANULOSIT(LEUKOSIT PMN) Neutrofil: inti 2-5 lobus;umumnya 3 lobus 60-70% leukosit yang beredar imunitas selular---fagosit Basofil: satu inti besar; mengandung banyak granul kecil; ----peradangan fagosit; 0-1% leukosit Eosinofil: : inti 2 lobus; 1-4% leukosit; fagosit lebih selektif Leukimia; leukopeni;leukositosis 9
TROMBOSIT Tidak berinti; megakariosit; pembekuan darah Trombosit tromboplastin protrombin--- trombin---fibrinogen---benang-benang fibrin Faktor yang mempengaruhi: jumlah trombosit;ion Ca;vit.K 10
DINAMIKA ALIRAN DARAH Diatur oleh mekanisme kimia lokal dan sistem saraf Sistem sirkulasi: pulmoner dan sistemik---- peredaran tertutup dan ganda Pembuluh darah: Arteri dan Vena ARTERI Terdiri dari aorta;arteri dan arteriola Histologis: tunika intima /interna---endotel; tunika media---otot polos sirkuler;tebal; tunika eksterna--- saraf,vasa vasorum,lemak Fungsi: mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh Sifat aliran: warna darah cerah;aliran cepat 11
VENA Terdiri dari vena cava;vena dan venula Histologis: tunika intima dan media tipis; tunika eksterna/adventitia tebal Fungsi: mengalirkan darah kembali ke jantung dari jaringan Sifat aliran: warna darah gelap dan aliran lambat KAPILER Terdapat pada arteri dan vena; peralihan pembuluh antara arteri dan vena Fungsi: tempat pertukaran zat antar darah dan ruang inter sel 12
Eosinofil dan Monosit Eosinofil Monosit 13
Neutrofil 14
Basofil 15
Limfosit 16
Eritrosit normal: banyak berkelompok membentuk kolom atau deretan tidak teratur yang disebut formasirouleaux 17
Eritrosit dalam larutan hipotonus: hemolisis 18
Golongan darah sistem ABO Melibatkan dua bentuk molekul yaitu antigen dan antibodi. Antigen merupakan substansi asing yang ada dalam tubuh, sedangkan antibodi yang bereaksi dengan antigen. Adanya antigen tipe A dan tipe B dalam sel darah merah menentukan bentuk golongan darah seseorang. 19
Golongan darah sistem ABO (lanjutan) Contoh: seseorang memiliki golongan darah B karena ia memiliki antigen B dalam sel darah merahnya. Dalam sistem ABO, terdapat empat golongan darah yaitu: A, B, AB, dan O. Di dalam plasma terdapat antibodi yang bereaksi terhadap antigen dan tidak terdapat dalam sel darah merah. Antibodi ini disebut anti-a dan anti-b. Dengan pengetahuan adanya antibodi ini menyebabkan kita harus berhati-hati dalam proses transfusi darah. Jika salah transfusi akan menyebabkan aglutinasi/ penggumpalan darah akibat reaksi antigen antibodi. 20
Golongan darah sistem ABO (lanjutan) Prinsip pemeriksaan golongan darah sistem ABO: Golongan darah A, jika diberikan anti A akan terjadi aglutinasi. Golongan darah B, jika diberikan anti B akan terjadi aglutinasi. Golongan darah AB, jika diberikan anti A dan anti B akan terjadi aglutinasi. Golongan darah O, jika diberikan anti A dan anti B tidak terjadi aglutinasi 21
Golongan darah sistem rhesus Antigen lain yang penting dalam darah adalah faktor Rh. Prinsip dalam pemeriksaan darah sistem Rh, ketika darah Rh + dicampur dengan antibodi anti- Rh, akan terjadi aglutinasi. 22
Golongan darah sistem rhesus (lanjutan) Pada kehamilan ibu dengan Rh- dan ayah dengan Rh+ yang menghasilkan anak dengan Rh+, sel darah merah Rh+ anak akan masuk ke sistem kardiovaskuler ibu melalui plasenta sehingga menyebabkan jaringan plasenta hancur sebelum dan saat lahir. Adanya antigen Rh menyebabkan ibu menghasilkan antibodi anti-rh, sehingga pada kehamilan berikutnya antibodi ini akan menghancurkan sel darah merah anak. Hal ini disebut dengan penyakit hemolisis pada bayi baru lahir. Kehancuran sel darah merah akan menghasilkan bilirubin yang dapat menghancurkan otak dan menyebabkan retardasi mental, bahkan kematian. 23