BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

SIKAP WARGA DUSUN REJOSO DESA SUMBER REJO KABUPATEN PASURUAN MENGENAI AKTIVITAS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BIOGAS PT. PJB

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini akan membahas mengenai Tingkat Pengetahuan. Komunitas Wirausaha Bersinar Surabaya Mengenai Isi Pesan Spanduk

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DIVRE V JAWA TIMUR

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA PEMERINTAH KOTA SURABAYA DENGAN. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. DIVRE V JAWA TIMUR TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,

SIKAP ANGGOTA USAHA KECIL MENENGAH MENGENAI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY BROADBAND GOVERMENT AND EDUCATIONS PT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah penghubung antara perusahaan dengan publik

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih besar (community). Sebagai warga masyarakat, perusahaan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. Humas merencanakan beragam jenis program Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan masyarakat dalam permasalahan lingkungan dan kesejahteraan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Septiana dkk (2012:71-84) Booth-Haris Trust Monitor (2001)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas dengan harapan memperoleh return yang optimal. Bagi investor dan calon

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada berbagai pihak, diantaranya pihak investor dan kreditor. Investor dan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia usaha semakin kompetitif. Bisnis tidak hanya bagaimana cara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SIAP MENJADI RAJA DIGITAL ASEAN?

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belakangan ini banyak terjadi konflik industri, seperti kerusakan alam, banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. begitu halnya di Indonesia. Perdagangan bebas menempatkan lingkungan usaha

Peran RelawanT dalam Mendukung Program Kementerian Kominfo

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. V. Penutup. V.1. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. Bab VI ini akan menjabarkan tentang kesimpulan dan saran penelitian tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif, kinerja organisasi yang efisien, peningkatan produktivitas dan kompetisi.

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. Sustainability Reporting (Sakina, 2014). Meskipun telah didukung oleh peraturan

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA) diselenggarakan sejak

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan di Indonesia telah mengalami perubahan.

STRATEGI COMMUNITY RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. sejalan dengan semakin berkembangnya industrialisasi yang selanjutnya juga turut

BAB IV ANALISIS DATA. mengetahui bagaimana strategi Humas dalam meningkatkan citra perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. masalah yang berkaitan dengan lingkungan, khususnya masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER SURVEI TERKAIT PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (PKBL) BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

Opini Anggota UKM Mengenai Aktivitas Corporate Social Responsibility Pembinaan UKM PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur

I. PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi telah memegang peranan yang signifikan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. milik pemerintah (BUMN) yang beriorientasi pada pelayanan jasa transportasi.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) merupakan proses komunikasi yang menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur pada model ini adalah pesan (Stimulus), komunikan (Organism), dan efek (Response) (Effendy, 2003: 254). Dalam penelitian ini, program Broadband Government and Educations yang dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan pesan/ stimulus. Sedangkan anggota Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai komunikan. Efek yang dihasilkan adalah perubahan sikap. Sikap merupakan bentuk evaluasi, perasaan, emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan (Morissan, 2010: 105). Menurut Azar, sikap mempunyai tiga komponen, yaitu kognitif, afektif, dan konatif (Azwar, 1995: 24). Evaluasi dilakukan untuk membantu perusahaan mengetahui bagaimana pandangan publik mengenai perusahaan. Sehingga dalam kegiatan Public Relations diperlukan adanya evaluasi mulai dari perencanaan program hingga program itu selesai. Hal ini didukung oleh pernyataan Kasali yang menyatakan bahwa, Public Relations adalah fungsi manajemen yang melakukan evaluasi terhadap sikap-sikap publiknya, mengidentifikasikan kebijakan dan prosedur seseorang atau sebuah perusahaan terhadap publiknya, menyusun rencana serta menjalankan program-program komunikasi 1

2 untuk memperoleh pemahaman dan penerimaan publik (Kasali, 2005: 7). Teori Stimulus-Organism-Response (S-O-R) dan sikap menjadi teori dasar dan landasan peneliti yang penting untuk fenomena yang akan dibahas. Selain itu kedua teori ini sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin meneliti mengenai sikap anggota Usaha Kecil Menengah mengenai program Corporate Social Responsbility Broadband Government and Educations PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V. Teori sikap menjelaskan bagaimana sebuah program dapat membentuk suatu sikap tertentu di dalam masyarakat. Selain itu pesan yang diterima masyarakat tidak langsung direspon, namun ada suatu proses penerimaan dan berpikir dahulu sebelum masyarakat tersebut membentuk sikapnya. Corporate Social Responsbility (CSR) menjadi bagian penting dalam sebuah perusahaan dan menjadi kewajiban bagi perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya (Wahyudi, 2008: 18). CSR adalah komitmen perusahaan untuk meminimalisir kesan negatif dan memaksimalkan kontribusi positif kepada stakeholders yang berhubungan dengan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk pengembangan yang berkelanjutan (Kartini, 2009: 2). CSR dilakukan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik antara perusahaan dengan publik eksternal. CSR juga akan membentuk sikap masyarakat terhadap perusahaan, baik sikap positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana komunikasi yang dilakukan perusahaan. Kontribusi perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan tidak hanya menjadi kebijakan setiap perusahaan, tetapi menjadi komitmen perusahaan yang harus dijalankan. Menurut Undang-Undang No 40 Pasal 74 tahun 2007 menyatakan bahwa Perseroan Terbatas yang menjalankan

3 kegiatan usahanya di bidang/ berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (Kartini, 2009: 128). Tidak hanya itu menurut peraturan menteri negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: PER-05/ MBU/ 2007, bahwa prinsipnya mengikat BUMN untuk menyelenggarakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Dalam program PKBL ada aturan yang mengharuskan BUMN untuk menyisihkan keuntungan perusahaan setelah dikurangi pajak bagi bina lingkungan sebesar 1% hingga 3% untuk kemitraan. Obyek bantuan yang dapat diberikan bantuan dana PKBL adalah: korban bencana alam, pendidikan atau pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana ibadah serta pelestarian alam (Wibisono, 2007: 89). PT. Telekomunikasi Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang informasi dan komunikasi, serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi. Operator telekomunikasi kelas dunia ini memperoleh beberapa penghargaan seperti: Best Corporate Social Responsbility Reporting in Annual Report 2007 dan Corporate Social Resposbility (CSR) Award dalam ajang Indonesia Sustainability Reporting Award 2008 (ISRA 2008). ISRA merupakan penghargaan tahunan bergengsi yang digelar oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) bekerjasama dengan Institut Akutan Managemen Indonesia (AMI). Pada tahun 2011 PT. Telekomunikasi Indonesia juga mendapat Piala Grand Gold Indonesia CSR Award. PT. Telekomunikasi Indonesia melakukan beberapa Corporate Social Responsbility seperti dalam sarana prasarana PT. Telekomunikasi membuat inovasi baru yaitu viber optik dan wifi corner, dalam pelestarian lingkungan membuat program pelepasan penyu. Namun saat ini PT.

4 Telekomunikasi Indonesia fokus pada Corporate Social Responsbility pendidikan salah satunya adalah Broadband Learning Center (BLC). Program BLC ini merupakan sarana pembelajaran teknologi informasi gratis bagi para usaha kecil menengah (UKM). UKM menjadi salah satu sasaran dari program ini, karena UKM merupakan salah satu sektor ekonomi dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Negara sangat diperhitungkan. PT. Telekomunikasi Indonesia membuat program BLC dengan tujuan membuat para UKM agar mampu bersaing secara global, serta mempersiapkan para UKM ini dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tahun 2015. PT. Telekomunikasi Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Surabaya, sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan nasional, khususnya dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan. Melalui program BLC, kota Surabaya mendapatkan penghargaan FutureGov Awards di Thailand untuk kategori Digital Inclusion pada tahun 2013 (Farmita, 2014). Kota Surabaya dinilai unggul dalam menggunakan teknologi guna menjembatani kesenjangan digital saat ini. Dan dari semua kota yang mengadakan BLC, hanya kota Surabaya saja yang mendapat penghargaan tingkat internasional. Ada 2 tempat BLC yang ditangani oleh PT. Telkom sendiri, yaitu BLC Dinoyo dan BLC Plaza Margoyoso. Sedangkan BLC yang lain dikelola oleh pemerintah kota Surabaya. Broadband Government and Educations Center dibagi menjadi tiga sasaran sebagai Multi Media City yaitu: 1. Surabaya Broadband Government and Education, ini merupakan pelatihan pemanfaatan TIK secara selektif bagi para usaha kecil menengah serta bagi para pelajar.

5 2. Surabaya Broadband Citizen, ini merupakan layanan free hot spot dan informasi di beberapa lokasi yang telah disepakati. 3. Surabaya Government Community, ini merupakan layanan informasi dan media pembelajaran telematika yang berbasis internet di lokasi hot spot. Peneliti lebih fokus pada sasaran utama yaitu Surabaya Broadband Government and Educations, karena ini merupakan langkah awal dan dianggap mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat akan internet serta mendukung tujuan dari pemerintah yang ingin menjadikan kota Surabaya sebagai cyber city. Menurut kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kota Surabaya yaitu Chalid Buhari yang mengatakan bahwa Pembangungan Broadband Learning Center ini merupakan salah satu upaya percepatan menuju Cyber City (Susanto, 2012). PT. Telekomunikasi Indonesia berperan secara aktif dalam melaksanakan Corporate Social Responsbility dan secara berkelanjutan mengembangkan setiap kegiatan tersebut dengan tujuan untuk ikut berkontribusi dalam memajukan perekonomian dan kemajuan negara. Saat ini pengguna internet di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Berdasarkan survei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2007 jumlah pengguna internet 20 juta orang dan sampai tahun 2013 sudah mencapai 84 juta orang. Indonesia juga menduduki perigkat kedelapan pengguna internet terbanyak di dunia. Berikut merupakan grafik kepentingan pengguna internet menurut APJII (APJII, 2014):

6 Grafik I.1 Grafik Kepentingan Pengguna Internet Sumber: APJII Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa dari sisi pemanfaatan ternyata email (mengirim dan menerima) menduduki posisi teratas yaitu (95,75%) sedangkan yang paling rendah adalah internet sebagai pelatihan bagi tenaga kerja (20,68%). Minimnya penggunaan internet sebagai pelatihan sangat disayangkan, karena usaha kecil menengah merupakan salah satu sektor ekonomi yang dapat memanfaatkan internet dalam kegiatan bisnisnya dan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi bagi Negara sangat diperhitungkan (News, 2014). Saat ini PT. Telekomunikasi Indonesia memberikan edukasi bagi para usaha kecil menengah, agar dapat memasarkan produknya melalui internet, karena saat ini hampir semua transaksi melalui elektronik. Penggunaan internet dalam penerapannya masih menemui kendala. Karena dalam pelaksanaannya kegiatan Broadband Government and Educations

tidak langsung disambut baik oleh masyarakat Surabaya, khususnya para pemilik usaha kecil menengah (UKM). Humas PT. Telekomunikasi Indonesia mengatakan bahwa pada saat menjalankan program Broadband Government and Educations terdapat beberapa kendala. Kendala awal dari pelatihan ini adalah mengubah cara pandang pemilik UKM ini dalam cara berjualan yang traditional seperti membuka toko, menjadi lebih modern yaitu berjualan melalui internet/ online. Selain cara pandang, kendala berikutnya adalah banyak pemilik UKM yang berpendidikan rendah, membuat mereka tidak mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer dan mengakses internet. Selain itu juga keterbatasan SDM untuk mengajar dan membimbing mereka (Djodi, 2014). 7 Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Rahayu Florensia (2012) mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, dengan judul Sikap warga Dusun Rejoso mengenai aktivitas Corporate Social Responsbiity biogas PT. PJB. Namun penelitian ini lebih kepada bagaimana implementasi Corporate Social Responsbility yang dijalankan PT. PJB dan tanggapan warga dusun Rejoso mengenai implementasi program Corporate Social Responsbility tersebut. Selain itu penelitian serupa juga dilakukan oleh Krisniati (2007) mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, dengan judul Sikap karyawan mengenai program-program internal Public Relations Novotel Surabaya Hotel and suites, namun penelitian ini lebih ke penelitian program internal Public Relations. Melihat adanya kendala di awal program Corporate Social Responsbility dan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan program

8 tersebut sangat penting, maka penelitian ini ingin melihat terkait sikap anggota Usaha Kecil Menengah mengenai program Broadband Government and Edications PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana sikap anggota Usaha Kecil Menengah mengenai program Corporate Social Responsbility Broadband Govermend and Educations PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V?. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sikap anggota Usaha Kecil Menengah mengenai program Corporate Social Responsbility Broadband Govermend and Educations PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V. I.4 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian ini meliputi: 1. Penelitian ini membahas mengenai sikap anggota Usaha Kecil Menengah mengenai aktivitas Corporate Social Responsbility (CSR) yaitu Broadband Govermend and Educations PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V. 2. Subjek penelitian adalah sikap anggota Usaha Kecil Menengah binaan Plaza Dinoyo dan Plaza Margoyoso yang menjadi tempat pelatihan Broadband Government and Educations yang dibina langsung oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V.

9 3. Objek penelitian ini adalah aktivitas Corporate Social Responsbility Broadband Government and Educations PT. Telekomunikasi Indonesia Divre V. 4. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam bulan November 2014 sampai bulan Maret 2015. I.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari peneliti adalah: I.5.1 Manfaat Akademis Sebagai referensi dalam kajian Public Relations, khususnya evaluasi program Corporate Social Responsbility (CSR) dan bagaimana sikap masyarakat mengenai aktivitas tersebut. I.5.2 Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu evaluasi dan masukan bagi PT. Telekomunikasi Indonesia dalam melaksanakan program Corporate Social Responsbility selanjutnya. Selain itu juga sebagai acuan untuk perusahaan lain yang akan mengadakan kegiatan Corporate Social Responsbility.