SKRIPSI / TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
: Teknologi Industri Pembimbing : 1.Dr. Rr Sri Poernomo Sari, ST., MT. : 2.Irwansyah, ST., MT

RANCANG BANGUN SISTEM PNEUMATIK PADA MESIN PEMROSES BUAH KELAPA TERPADU

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PERANCANGAN MANUFAKTUR MESIN PENGADUK MEDIA TANAM JAMUR

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

Perancangan Proses Manufaktur Mata Pisau Bintang Pada Mesin Pencacah Botol Plastik. Oleh MAULANA MUNAZAT

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pengiris multi hortikultura. Oleh : BENY SANTOSO

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Tugas Akhir D3 Teknik Mesin DISNAKER ITS

Jumlah serasah di lapangan

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT, PENGARUH RAKE ANGLE DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP TENAGA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMOTONGAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

BAB IV PROSES PEMBUATAN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Membuat Parut Listrik Sederhana MEMBUAT PARUT LISTRIK SEDERHANA (KOMPETENSI DASAR PERBANDINGAN) Oleh : Sutaji Pratomo. 1 x 2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN JIG PENYAMBUNG PIPA MULTIDIMENSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Material Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung. Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Rancang Bangun Mesin Clamshell Crusher

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian sekaligus pengambilan data dilakukan di Laboratorium Produksi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

Perancangandanpembuatan Crane KapalIkanUntukDaerah BrondongKab. lamongan

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

DAYA PADA MESIN PENGADUK SERBUK TIRAM PUTIH OLEH : MUHAMMAD FATHONI ENDRIAWAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. pemesinan. Berikut merupakan gambar kerja dari komponen yang dibuat: Gambar 1. Ukuran Poros Pencacah

Gambar 2.1 Baja tulangan beton polos (Lit 2 diunduh 21 Maret 2014)

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

Pedal Thresher dan Pedal Thresher Lipat

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

BAB III. Metode Rancang Bangun

ANALISA KEKERASAN MATERIAL TERHADAP PROSES PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MEDIA PENDINGIN DAN TANPA MEDIA PENDINGIN

RANCANG BAGUN MESIN PENANAM PADI (BAGIAN PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR

Pembuatan Mesin Pemotong Jenang Dengan Kapasitas 30 kg per Jam

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PEMBUATAN PAPAN REKLAME ELEKTRIK

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

PROSES FREIS ( (MILLING) Paryanto, M.Pd.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BENGKEL JAYA MANDIRI UTAMA SURABAYA - INDONESIA

PROSES PEMBUATAN PRESS HIDROLIK KAPASITAS MAKSIMAL 15 TON

Bab II Teori Dasar Gambar 2.1 Jenis konstruksi dasar mesin freis yang biasa terdapat di industri manufaktur.

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK RAMBAK KULIT (SISTEM TRANSMISI)

BAB 3 LANDASAN TEORI DAN PENGOLAHAN DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB IV MESIN SEKRAP. Laporan Akhir Proses Produksi ATA 2010/2011. Pengertian Mesin Sekrap

PERHITUNGAN DAYA DAN KAPASITAS MESIN PRESS SERBUK KAYU SEBAGAI MEDIA PENANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH RIKO PRIANDHANY

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

JUDUL TUGAS AKHIR. Modifikasi Alat Pemoles Tangki

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB III PROSES PEMBUATAN STEAM JOINT STAND FOR BENDED TR

BAB I PENDAHULUAN. (ingot) yang diperoleh dari hasil pengolahan biji logam. Biji logam

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEPAS FLENS PADA POROS PROPELLER DENGAN HYDROLIC JACK

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

PROSES PEMBUATAN POROS PENGADUK PADA MESIN PENGKRISTAL GULA JAWA PROYEK AKHIR

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

Transkripsi:

PROSES MANUFAKTUR MESIN PRESS BAGLOG JAMUR SKRIPSI / TUGAS AKHIR TRI HARTANTO (26410947) JURUSAN TEKNIK MESIN

LATAR BELAKANG Dalam industri agrobisnis terutama dalam bidang penanaman jamur. Keberadaan baglog jamur sangat penting, fungsi utama baglog jamur yaitu sebagai wadah atau media bertumbuhnya jamur. Baglog jamur tersebut umumnya berisi campuran antara serbuk kayu dengan bekatul.

PERMASALAHAN Ruang lingkup permasalahan ini terfokus pada merencanakan proses manufaktur mesin press baglog jamur.

BATASAN MASALAH 1. Pembuatan komponen mesin press baglog jamur yaitu rangka, poros, batang penggerak, roda pemutar dan tabung baglog. 2. Merakit komponen mesin press baglog jamur.

TUJUAN PENELITIAN 1. Membuat komponen mesin yang sesuai dengan rancangan. 2. Merakit komponen-komponen menjadi mesin press baglog jamur.

KOMPONEN 1. Roda Pemutar 2. Poros 3. Batang Penumbuk 4. Alat Penumbuk 5. Tabung Baglog 6. Motor Ac dan Gearbox 7. Rangka

DIAGRAM ALIR A A

PERHITUNGAN PROSES MANUFAKTUR 1. Poros 2. Alur Pasak Pada Poros Utama 3. Rangka

PERHITUNGAN POROS Proses Manufaktur Poros Poros penggerak utama yang digunakan untuk memutar roda pemutar dengan material S 40 C. Poros dan pasak yang akan dibuat.

Proses Manufaktur Bubut Sisi Proses bubut untuk menghaluskan bekas potongan cutting wheel dengan ukuran (L) = 260 mm menjadi (L) = 255 mm pada bagian kanan poros (R) dan diameter ( d o ) = 50 mm

1. Kecepatan putaran poros ( n ), sesuai dengan rumus 2.1 Keterangan : Pengambilan putaran mesin disesuaikan dengan mesin bubut yang ada yaitu 200 rpm ( Lampiran 1 ) 2. Kecepatan potong ( V ), sesuai dengan rumus 2.1

3. Kecepatan makan ( v f ), sesuai dengan rumus 2.3 f = 0.02 (sesuai dengan tabel (Lampiran 3) v f = f x n = 0.02 x 200 = 4 mm/min Keterangan : Kecepatan makan dengan putaran poros 200 rpm adalah 4 mm / min. 4. Waktu pemotongan (T c ) sesuai dengan rumus 2.4 Panjang pemotongan ( l w ) Langkah pengawalan ( l v ) Langkah pengakhiran ( l u ) Lt = l v + l w + l u = 2 + 5 + 0 = 7 mm = 5 mm. = 2 mm = 0 mm Keterangan : Panjang pembubutan di dapat sebesar 7 mm

Keterangan : Waktu pemotongan pada bagian R (kanan poros) di dapat sebesar 1.75 menit dengan kecepatan putar 200 rpm.

Proses Bubut Diameter Proses bubut dengan diameter mula ( d o ) = 50 mm menjadi diameter akhir (d m ) = 30 mm dan (L) = 250 mm.

Data yang diambil untuk proses pembubutan : 1. v = 27 m / min sesuai dengan tabel (Lampiran 2 ) 2. d o = 50 mm 3. d m = 30 mm a.) Kecepatan putaran poros ( n ), sesuai dengan rumus 2.1 Keterangan : Pengambilan putaran mesin disesuaikan dengan mesin bubut yang ada yaitu 200 rpm ( Lampiran 1 )

b.) Kecepatan makan ( v f ), sesuai dengan rumus 2.3 f = 0,02 sesuai dengan tabel ( Lampiran 3 ) v f = f x n = 0.02 x 200 = 4 mm/min Keterangan : Kecepatan makan dengan putaran poros 200 rpm adalah 4 mm / min c.) Kedalaman pemotongan ( a ), sesuai dengan rumus 2.2

Keterangan : Kedalaman pemotongan kasar a 1 = 2.5 mm, a 2 = 2.5 mm, a 3 = 2.5 mm, a 4 = 2 mm dan yang terakhir bubut finishing a 5 = 0.5 mm. d.) Waktu pemotongan untuk 1 kali siklus proses dengan ( t c ), sesuai dengan rumus 2.4 dan 2. 5 Panjang pemotongan ( l w ) = 250 mm. Langkah pengawalan ( l v ) = 5 mm Langkah pengakhiran ( l u ) = 0 mm l t = l v + l w + l u = 5 + 250 + 0 = 255 mm Kecepatan makan ( v f ) = 4 mm/min. t c = l t / v f = 255 / 4 = 63.75 min

Keterangan : Lamanya pemotongan untuk 1 kali siklus proses dengan panjang 250 mm membutuhkan waktu 63.75 min. Waktu pemotongan untuk 5 kali siklus proses. Waktu pemotongan ( t c ) = 63.75 min z = 63.75 x 5 = 318.75 min Keterangan : Lamanya pemotongan untuk 5 kali siklus proses dengan panjang 250 mm membutuhkan waktu 318.75 menit

PERHITUNGAN ALUR PASAK Proses Milling Alur Pasak Pada Poros Utama Spesifikasi pasak yang digunakan bahan pasak S45C kekuatan tarik (σ b ) = 65 kg/mm², dengan ukuran panjang 40 mm x lebar 8 mm x tinggi 7 mm.

Data yang diambil untuk proses milling alur pasak pada poros utama Lebar pemotongan [ w ] = 8 mm Kedalaman pemotongan [ a ] = 3.5 mm Panjang pemotongan [ l w ] = 40 mm Jumlah mata potong [ z ] = 2 mata potong (Lampiran 11) Diameter luar pisau frais [ d ] = 8 mm Kecepatan potong [ v ] = 30 m/min (Lampiran 9) Gerakan makan pergigi [ f z ] = 0.025 mm (Lampiran 10)

1. Kecepatan putaran poros (n) Keterangan : Pengambilan putaran poros di sesuaikan pada mesin bubut yang ada yaitu 1115 rpm sesuai (Lampiran 8 ) 2. Kecepatan potong milling ( v ), sesuai dengan rumus 2.10. Keterangan : Perhitungan kecepatan potong milling didapat sebesar 30 m/min.

3. Kecepatan makan per gigi ( v f ), sesuai dengan rumus 2.11 v f = f z ( z x n ) = 0.025 ( 2 x 1115) = 55.75 mm/min. Keterangan : Kecepatan makan dengan putaran poros 1115 rpm adalah 55.75 mm/min. 4. Waktu pemotongan. ( T c ), sesuai dengan rumus 2.12 dan 2.13 Panjang pemotongan [ l w ] = 40 mm Kedalaman pemotongan [ l h ] = 3.5 mm Langkah pengawalan Langkah pengakhiran l t = l v + l w + l n = 0 + 40 + 0 = 40 mm [ l v ] = 0 mm [ l u ] = 0 mm Kecepatan makan (v f ) = 55.75 mm/min

T c = l t / v f = 40 / 55.75 = 0.72 min Keterangan : Lamanya pemotongan untuk 1 kali siklus proses dengan panjang 40 mm membutuhkan waktu 0.72 min. Waktu pemotongan untuk 2 kali siklus proses. a 1 = 2 mm, a 2 = 1.5. Waktu pemotongan ( t c ) = 0.72 min z = 0.72 x 2 = 1.44 min Keterangan : Lamanya pemotongan untuk 2 kali siklus proses dengan panjang 40 mm membutuhkan waktu 1.44 menit

PERHITUNGAN RANGKA PERHITUNGAN KAKI RANGKA 1. Menghitung luas permukaan las dengan rumus segitiga. ( A ), sesuai dengan perumusan ( 2.14 ) dimana : Luas area ( A ) = 4 mm 2 Panjang las ( a ) = 4 mm Tebal logam las ( t ) = 4 mm Sehingga luas permukaaan las : A = ½ x a x t = ½ x 4 mm x 4 mm = 4 mm 2 Keterangan : Jadi ketebalan las yang dibutuhkan adalah 4 mm 2 untuk pengelasan rangka.

2. Volume las untuk 1 meter ( V ), sesuai dengan perumusan ( 2.17 ) V = A x L dimana : Volume las ( V ) = 4 cm 3 Luas area ( A ) = 4 mm 2 Panjang las ( L ) = 1000 mm Sehingga volume las : V = 4 mm 2. 1000 mm = 4000 mm 3 = 4 cm 3 Keterangan : Volume las untuk 1 meter pengelasan adalah 4 cm 3. 3. Berat logam las untuk 1 meter dimana : Berat jenis logam ( mild steel ) = 7.85 gr/cm 3 Berat logam las = 4 cm 3 x 7.85 gr/cm 3 = 31.4 gr = 0.0314 kg Keterangan : Jadi berat logam untuk volume 4 cm 3 dengan berat mild steel 7.85 kg/cm 3 dan untuk berat logam las 1 meter adalah 0.0314 kg/m.

4. Las kawat yang diperlukan. ( G ), sesuai dengan rumus 2.12 Berat logam las persatuan panjang (m) [ GL ] = 0.0157 kg/m Jumlah panjang sambungan las [ P ] =0.644m dengan rincian sebagai berikut: Kaki depan kiri dan kanan = (65+38+38)x2=282mm Kaki belakang kiri dan kanan=(38+40+38+65)x2=362mm Jumlah total kaki=282+362=644mm =0.644m Deposition efficiency [ DE ] = 62% sesuai dengan tabel ( Lampiran 12 ) Keterangan : Las kawat yang diperlukan untuk 0.644 meter adalah 16.3 gram.

OCP Keterangan OCP: 1. Rangka 2. Gearbox 3. Poros 4. Roda Pemutar 5. Batang Penumbuk 6. Penumbuk 7. Tabung Baglog 8. Motor

KESIMPULAN 1. Komponen mesin press baglog jamur terdiri dari 5 bagian komponen yang dibuat yaitu rangka mesin, poros dan pasak, batang penumbuk, alat penumbuk, dan roda pemutar. 2. OPC(Operation Process Chart) pembuatan mesin press baglog jamur membutuhkan 21 operasi dan 9 pemeriksaan. Dalam sistem OPC rangka bagian yang terpenting dalam pembuatan mesin press. Dalam sistem OPC terdapat 8 komponen yang saling berhubungan. 3. Komponen manufaktur yang dibuat dilakukan penggabungan menggunakan proses pengelasan SMAW. Pembuatan rangka mesin membutuhkan besi UNP 65 menghabiskan kawat las total 69.52 gram, dengan ukuran 450mm x 480mm x 800mm. Poros utama berdiameter 30mm dengan panjang 250mm, dan untuk alur pasak lebar 8mm, kedalaman 3,5 dan 40 mm untuk panjang pasak menghabsikan total waktu 67.97 menit.