DESKRIPSI FUNGSI DAN FITUR MEDICVIEW GAMMA PF USB 2 UNTUK PENCITRAAN KAMERA GAMMA. Sigit Bachtiar, Istofa, Lcli Yuniarsari, PRPN - BATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT

DESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY

FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID

RENOGRAF DUAL PROBES Berbasis komputer personal Akurat Aman, dan Ekonomis

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN

MATERI DAN METODE. Investigasi Sistem. Analisis Sistem. Desain Sistem. Pemeliharaan Sistem. Implementasi Sistem

UJI LINE SCAN CAMERA PADA RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA

STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR STATIK MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY IODIUM-131 (I 131 )

Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH

UJI MODUL COUNTER DAN DAC PERANGKAT RENOGRAF IR8

Aplikasi Kamera Web Untuk Mengukur Luas Permukaan Sebuah Obyek 3D

pelajaran 1.2 Mengoperasikan penyalaan komputer sampai dapat digunakan 2. Merakit, menginstalasi, men-setup, memelihara dan melacak serta

BAB I PENDAHULUAN I-1

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS KERUSAKAN DAN SOLUSI PESAWAT SINAR-X MEDIK STTN-BATAN

BAB II LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI CONVEYOR PADA PROTOYPE MONITOR PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMA

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

DAFTAR ISI COVER LEMBAR PENGESAHAN INTISARI ABSTRACT PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL PENDAHULUAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Sistem Pencacah dan Spektroskopi

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

PEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1 UNTUK DIAGNOSIS KELENJAR GONDOK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENCETAK KARTU AKADEMIK MENGGUNAKAN AKSES TEKNOLOGI RFID

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Perspektif Produk

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN MODUL PENGKONDISI SINYAL DENGAN PENGANALISA KANAL TUNGGAL PADA SISTEM SPEKTROSKOPI GAMMA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Berikut merupakan gambar Blok Diagram pada sistem yang akan dibuat : Gambar 3.

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis

ANALISIS DOSIS YANG DITERIMA PASIEN PADA PEMERIKSAAN RENOGRAF

PENGEMBANGAN PEREKAM DIGITAL DAN PENDETEKSI GEMPA MENGGUNAKAN METODE STA/LTA PADA SEISMOGRAF TELEMETERI.

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MANUAL REGISTRASI INSTITUSI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

I Wayan Widiyana, Ade Lili Hermana. PRR-Batan, kawasan Puspiptek Serpong, ABSTRAK ABSTRACT

SISTEM PENGAMAN RUMAH BERBASIS GPRS DAN IMAGE CAPTURING. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III RANCANG BANGUN

UNJUK KERJA PENCITRAAN PADA MODUL PENANGKAP CITRA SINAR- BERBASIS LAYAR PENDAR

MANUAL REGISTRASI INSTITUSI

OTOMATISASI SISTEM TOMOGRAFI RESISTANSI LISTRIK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. objek, analisis blob, SMS service, dan video saving. Deteksi objek adalah proses untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab ini akan dijelaskan tahapan perancangan sistem yang digunakan untuk software

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

UNTUK MENGURANGI RESIKO RADIASI P ADA OPERATOR. Ferry Suyatno PRPN -BAT AN PEREKA YASAAN SISTEM PESA W AT SINAR-X FLUOROSCOPY

UJI LINE SCAN CAMERA PAD A RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA

SISTEM AKUISISI DATA KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN SMARTPHONE ANDROID MELALUI KONEKSI BLUETOOTH. Disusun oleh: Dhiko Dwiaprianto Putra ( )

UJI FUNGSI MODUL PENANGKAP CITRA SINAR-X BERBASIS LAYAR PENDAR

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

APLIKASI KLINIK. Panduan. User Guide

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

INTERKONEKSI SIMULATOR MODALITI DENGAN PICTURE ARCHIVING AND COMMUNICATION SYSTEM (PACS) BERBASIS PROTOKOL DICOM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID. Disusun oleh : Riyan Herliadi ( )

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENDETEKSI WARNA DAN NOMINAL UANG UNTUK PENYANDANG TUNA NETRA BERBASIS ARDUINO UNO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCACAH DAN KOMUNIKASI USB PADA THYROID UPTAKE MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S8253

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK PADA RUMAH SAKIT BERSALIN GRAHA RAP TANJUNG BALAI KARIMUN

MANUAL BOOK APLIKASI COMPLETE MEDICAL SOFTWARE MANAGEMENT (CMSM) MODUL RAWAT JALAN

RANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8 BERBASIS USB.

GALAXYSOFT INDONESIA BUKU TRAINING ALUR PELUNASAN PIUTANG. Diagram Alur Pelunasan Piutang CDS PLATINUM 4.4.1

Transkripsi:

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir DESKRIPSI FUNGSI DAN FITUR MEDICVIEW GAMMA PF USB 2 UNTUK PENCITRAAN KAMERA GAMMA Sigit Bachtiar, Istofa, Lcli Yuniarsari, PRPN - BATAN A. Faisal ABSTRAK Medicview Gamma PF USB-2 adalah perangkat pencitraan Kamera Gamma, dikembangkan oleh X - Lab, Institute of Oncology Unversity - Ljubljana -Slovenia. Perangkat terdiri dari modul antarmuka dan perangkat lunak akuisisi pencitraan yang digunakan untuk akuisisi data pasien, analisis dan pelaporan hasii citra. Modul antarmuka diberi masukan sinyal yang berasal dari keluaran bagian deteksi, selanjutnya oleh perangkat lunak akuisisi, sinyal tersebut diubah menjadi citra organ atau citra obyek. Beberapa fungsi dan fitur yang tersedia pada perangkat ini akan diulas dalam tulisan ini. ABSTRACT Medicview Gamma PF USB-2 is an image equipment for Gamma Camera, that is developed by X-lab Institute of Oncology University - Ljubljana - Slovenia. The equipment consists of interface module and acquisition software that are used for patient data acquisition, analyzing and image result reporting. The input of interface module is a signal from output detection system, then by acquisition software the signals are transformed to organ image or object image. Some functions and features that availabilities on this software will be discussed on this paper. PENDAHULUAN Kamera Gamma merupakan alat diagnostik medik yang dapat menghasilkan citra anatomi dan fungsi organ dengan cara mendeteksi berkas radiasi dari radioisotop yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien. Perangkat terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian deteksi, bagian pencitraan dan bagian mekanik. Umumnya bagian deteksi dan mekanik tidak terlalu ban yak peru bahan, tetapi pada bagian pencitraan berkembang seiring perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. 142

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Sering ditemukan kerusakan pada Kamera Gamma yang disebabkan oleh kerusakan pada sistem akuisisidata pencitraan, salah satunya adalah Kamera Gamma ADAC yang berada di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Untuk memfungsikan kembali peralatan tersebut, maka pada tahun 2006 dan 2007 dilakukan perbaikan sistem pencitraannya menggunakan perangkat pencitraan Medicview buatan X-Lab - Slovenia yang telah mendapat rekomendasi layak pakai dari laea. DASAR TEORI Secara garis besar Kamera Gamma terdiri dari 3 bagian yaitu : bagian deteksi, bagian pencitraan dan bagian mekanik. Bagian deteksi terdiri dari detektor kristal sintilator Nal(Tl), penguat awal dan bagian pengolah sinyal, dari bagian ini dihasilkan sinyal berbobot posisi X, Y dan Z. Bagian pencitraan terdiri dari modul antarmuka dan perangkat lunak akuisisi dalam komputer; Bagian ini mengolah sinyal keluaran bagian deteksi menjadi suatu citra obyek. Sedangkan bagian mekanik terdiri dari beberapa sistem mekanik beserta kontrol penggerak mekanik. Gambar Kamera Gamma dan blok diagramnya ditunjukkan pada Gambar 1'dan Gambar 2. Gambar I. Kamera Gamma 143

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir KAMERA GAMMA Gambar 2. Blok Diagram Kamera Gamma Prosedur pemakaian alat untuk pemeriksaan pasien secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut. Mula-mula pasien diperlakukan penanganan klinis sesuai dengan kasus yang diderita, radioisotop disuntikan ke tubuh pasien, kemudian pasien ditempatkan pada meja periksa, detektor diarahkan,ke bagian organ yang diperiksa. Detektor akan mendeteksi zarah radiasi yang dipancarkan oleh isotop yang terakumulasi dalam organ pasien. Pulsa-pulsa listrik yang dihasilkan oleh detektor dikuatkan oleh rangkaian penguat awal, kemudian dibobotkan kedalam bentuk sinyal posisi berdimensi X dan Y oleh sistem pengolah sinyal. Selain itu, pulsa keluaran detektor juga dicek kebenarannya sebagai bobot energi oleh penganalisis tinggi pulsa (Single Channel Analyzer), pulsa yang sesuai dengan bobot energi isotop saja yang dilewatkan, kemudian oleh teknik logika pulsa ini dibentuk menjadi sinyal Z. Sinyal X, Y dan Z yang dihasilkan selanjutnya diumpankan ke bagian masukan interface card untuk diubah menjadi bentuk digital sehingga dapat dipahami oleh perangkat lunak akuisisi pada komputer. Hasil perekaman data akan dicitrakan oleh perangkat lunak akuisisi Medicview menjadi Citra organ pasien. Hasil citra organ dapat dilakukan analisis menggunakan studi pasien, pengolahan data pencitraan, penyimpanan file, pelaporan dan pengiriman file kepada dokter maupun bagian lain untuk penanganan lebih lanjut. 144

Prosiding Pertemuan I1miah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir PEMBAHASAN Perangkat akuisisi Medicview terdiri dari perangkat keras modul antarmuka (Gamma PF USB 2.0 interface module) dan perangkat lunak akuisisi data ( Medic View acquisition Gamma-PF USB 2.0 ). Perangkat diinstal ke dalam komputer dengan spesifikasi tertentu sesuai dengan persyaratan pembuat. Saat dilakukan install akan keluar nomor identitas, kemudian dilaporkan kepada pembuat untuk mendapatkan nomor registrasi yang diperlukan untuk mengaktitkan perangkat lunak tersebut. Perangkat akan digunakan pada kegiatan refurbishing Kamera Gamma ADAC yaitu mengganti sistem pencitraan yang telah rusak. Gambar modul antarmuka dan komputer untuk akuisisi diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 3. Foto Modul Antar Muka Pencitraan 145

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Setelah program diaktitkan, akan tertampil Menu Utama yang berisi beberapa short cut fungsi operasi seperti diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 4. Tampilan Menu Utama Menu utama berisi :. File Menu berisi Open, New, Close, Close all, Save as, Merge files, Merge open files, Create Report, Create Movie, Save desktop, Export to Medical Format.. Image Menu berisi Image info, Image palette, Histogram wizard, Filtering, Segmentation, Masking, Profile Analysis ROI Analysis, Export Image, Delete Image. Studies Menu berisi studi standar kedokteran nuklir terutama protocol dalam proses klinis. Ada 13 macam protokol proses klinis diantaranya seperti MAG3, DMSA, LUNG perfusion, Bones, Thyroid dan lainnya.. Patient Menu berupa data base pasien, berisi nama pasien dan studi p'asien. Hal yang dapat dilakukan adalah Edit patient, New patient, Delete Patient, Import, Search dan Acquisition + Study Type berisi jenis studi yaitu Static, Dynamic dan Gate.. Doctor Menu berisi daftar nama dokter.. Technologists Menu berisi daftar nama operator atau teknisi pengguna. Health Care Menu berisi nama Rumah Sakit atau instansi pengguna Dari short cut Patient Menu akan ditampilkan menu pasien yang berisi daftar semua nama pasien yang tercantum dalam kotak patient's ID dan nama studi pasien yang tercantum dalam pada kotak studies for patient dari pasien yang pernah diperiksa. Untuk mengambil data pasien baru, maka dipilih New Patient, kemudian data pribadi pasien diisikan pada form yang tertampil seperti diperlihatkan dalam Gambar 5. Setelah semua data pribadi pasien diisikan dilanjutkan dengan akuisisi data, maka akan tertampil menu akuisisi yang diperlihatkan oleh Gambar 6. 146

Prosiding Perternuan I1rniah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir l!i,wis-!z. m, 1:J~ III":a"="._C:'II'I"'IIi'~:a::.C~ -II :Cs ':ii:~:c:' iii-c'-ii:'i:]-el r:, =~'1:11'"1I:I":!Ift:l:""::I.'.'-:!Jj'i:' '1:1:-111",:Z".o.:::. 'II:' :!I,"i:C"= =m.- "T:!iI" r:ii"::!:~i:ii~id-m slll"=":ii:" ~!!I Ifi:~~:iI1.""I3. ~...t'-.',.je.....:;.-:. ~..:. ~..i!:.._ ~?\._ Q' ~.-.. -,----- 'fe... ~t~::.' ~ "'......,..~.. '''...,..'_...... ''~.,) 0_,...,... 1 0 _._-. _ _,._w~.,..,., 0"'..'.. 'i'.~ w _w......, o._gi"[c' '.._.n..... ".. 0 _ 7,,_r;-..., " u_,,,_, \~...~...,.. Jij(J.--. $"- I"'.'?!'_,~.I~!. -'~~'J!:!.",!.'~~~~_~!~ - Gambar 5. Tampilan Menu Pasien NUCLEAR IMAGING A GUIDE TO IMAGING WITH I<EY -.1~.!?-7i;;~~ ~,~:j';~.::. :.~-:::.;:;;:.~-:. ~~~~.!'.G~~~C_~~~ -- "",,, z_.~",,,.-.uo:''' _101 Io!iI 4 """"""""" (>no.-,,-,,~,u,'.. "'_"'_....... ~.._n n STATIC NIU<AI'\GN'< u_...o_ B z l\"o'?<_o<.'..,_~,.,, ~ N.-....... B -_. iii Gambar 6. Tampilan Menu Akuisisi 147

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir Dalam menu akuisisi tertampil beberapa parameter pengaturan seperti arah posisi pasien, pembesaran gambar, pengaturan warn a citra dan citra organ yang diperiksa. Jika pengaturan dirasakan telah cukup, kemudian dimulai pengambilan data dengan menekan Start Recording, pengambilan data akan selesai sampai batas waktu atau jumlah cacah yang telah ditentukan, kemudian tampilan akan kembali ke menu pasien. Dari daftar studi pasien dapat dilakukan analisis atau pengolahan hasil citra menggunakan menu study analysis atau menu lain yang tersedia. Hasil analisis dan pengolahan citra disimpan dalam bentuk file atau dapat dilaporkan dalam bentuk cetakan maupun dikrim melalui fasilitas jaringan. Asil dan bentuk cetak pelaporan diprlihatkan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Setiap studi pasien seperti statik, dinamik dan gate akuisisi mempunyai protokol yang berbeda-beda, baik dalam penanganan klinis, metode pengambilan data maupun pengaturan parameter lainnya. Protokol disusun secara rapi, sehingga operator/pengguna setiap saat dapat merujuk ke dalam protokol tersebut. ~. --.-~j..~-,---~. :1~<:i ~i-~j~~'j J Jr.: ~!'~~'~(:';r~~: i': i"\'~ - '" 2 fi 1012UH! 11:20222_X1830 ROE; 1l!1 '~.~.~,~,~ ~~,~,~ ~. ~. 1.j11]:.,. LEFT RIGHT 81.01 18.~3~ 69.JI 30.&9 * 3.00 21.33 6.32 ) )0.00 TorN.. ~IDN(Y. 0 PArlCNIIII«I[ D 41 7J H.<I!56. 140 140._ )65,,., 213 N.,<270a Gambar 7. Tampilan Hasil Analisis Citra 148

~1i1'rJ>.r-11:!!'I!!' Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir DII!r:!j!JHC:'I~I!.I!II-... -. gs_ l!.p~"""" :11 B f U Pi~~'''' - -;r_,. RADIONUCLIDE RENOGRAPHY BAOAN TENAGA NUKL!R NASIONAL Punt Rekayan PerangkCllt Nukllr I'<awann PUSPIPTEK. Gd. 71. Serpong B_I"".II-.-II1 Zi-.II'III -='7I!1!!--II!.!!I!II!. I!I!J!!II!I!I!.I-R I!-IB~,.B.IIII11I1!'iiIllIll Du/o. PhT>v",' ~bl,,,,' Kldn~ MAGJ 23 p""pln/d' 21951 T,,""ol"rl_ Do (UB'l) 0 S'aJd~d",' /t'poffdal' IIII!!-I! I~!II.II 0:00:00 0:1>10'200 Contoh hull.nall$ls glnlal. I,.::~,..-----.t III.\)( RK: '11t. 'OOQ[] ",M 'l,lly<..,":000.: \.....,. 2DOO "... 1~:1;?;;>"" III.U< H: 129 ~I" ~t IA ~EI'T 110'" ~.M,).02 "" "",n.uooiiiy ". ~... 'O'''~ to....'j' '"... /JO : -. ~ 1. '0 j.. '2 20 :: 31 Gambar 8. Tampilan Pelaporan Hasil Analisis Citra Fitur lain yang cukup penting ialah pengaturan kamera dan tes uniformiti. Pada menu Camera Set Up, dapat diatur posisi orientasi dan rotasi gambar arah X dan Y serta ukuran gambar sehingga gambar dapat masuk pada matrik tampilan. Pengaturan ini dapat dilakukan secara manual maupun otomatis secara program, kemudian nilai besaran pengaturan akan disimpan sebagai pengaturan tetap. Tes uniformiti diperlukan untuk mengecek kondisi uniformiti dari kamera. Tes ini dilakukan setiap hari, pada saat awal peralatan dioperasikan; Jika hasil tes memenuhi standar NEMA maka alat dapat dioperasikan dan digunakan untuk memeriksa pasien. 149

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir KESIMPULAN Perangkat pencitraan terdiri dari modul antarmuka dan perangkat lunak akuisisi data yang dibuat oleh X-lab, Institute of Oncology Unversity - Ljubljana -Slovenia. Beberapa fitur menu operasi tersedia cukup lengkap dan dijelaskan dalam manual yang ada sehingga akan memudahkan pengguna dalam mengoperasikannya. Perangkat ini diproteksi dengan cara registrasi yang didapatkan dari pembuat setelah diinstal dalam komputer dan dibatasi hanya untuk pemakaian 2 buah komputer. Perangkat akan digunakan pad a kegiatan refurbishing Kamera Gamma ADAC yaitu mengganti sistem pencitraan yang telah rusak. Dengan mengenal dan memahami cara pemakaian perangkat ini dapat membantu kelancaran dalam melakukan kegiatan refurbishing tersebu1. DAFT AR ACUAN 1. Anonymous" User Manual Medicview Acquisition Gamma PF USB 2." X-lab, Institute Oncology of Ljubljana- Slovenia, 2003 2. Anonymous," Software of Medicview Teaching" X-lab, Institute Oncology of Ljubljana- Slovenia, 2007 3. Fidler, Y., Skalic K., " Development of Training Software for Nuclear Medicine Imaging", X-lab, Institute Oncology of Ljubljana- Slovenia, 2006 4. KIRKBRIDE IAN, The Computer in Nuclear Medicine, Department of Nuclear Medicine, S1. George Hospital, NSW, Australia 5. SMART R.C., Principles of Radionuclide Imaging, Department of Nuclear Medicine, S1. George Hospital, NSW, Australia 150

Prosiding Pertemuan IImiah Nasional Rekayasa Perangkat Nuklir LEMBAR T ANY A - JA W AB PERTANYAAN: dari Kukuh Prayogo JA WABAN PERTANYAAN: dari Dian F. Atmoko JA WABAN 1. Pertimbangan apa memakai medicview? 2. Medicview bisa memberi hasil secara lengkap? 3. Apa ada mungkin membuat sendiri? 1. Sudah diakui IAEA dan software terbaik dari Slovenia 2. Bisa sehingga dokter bisa mendiagnosa secara tepat 3. Sudah diupayakan dan memberikan harapan yang baik I. Bagaimana bentuk sinyal yang diharapkan dan apa fungsi sinyal tersebut pada modul? 2. Bagaimana cara kerja rangkaian penguat dan fungsinya? I. Sinyal berbentuk kotak (sebetulnyasuatu tegangan analog) dengan amplitudo ± 5V, karena dibangkitkan menggunakan program, maka tegangan terse but akan mengikuti siklus program sehingga tegangan tersebut menjadi bentuk pulsa. Fungsi sinyal adalah untuk simulasi modul antar muka kamera gamma. 2. Rangkaian penguat berfungsi membuat amplitudo polar ke bipolar 5 0 2.5 2X 0-5 Yaitu dari 0-5V menjadi -5 sampai dengan +5, sehingga ada penguatan sebesar 2X 151