BUPATI PENAJAM PASER UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

1. Dokter pemberi pelayanan di poliklinik spesialis

prioritas area yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: No Prioritas Area Indikator Standart 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

G U B E R N U R J A M B I

STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPT PUSKESMAS KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO

LAMPIRAN : JENIS PELAYANAN, INDIKATOR DAN STANDAR

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GENTENG

Jumlah alat yang dimiliki di UGD dalam rangka penyelamatan jiwa

URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL I. PELAYANAN GAWAT DARURAT

Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

STANDARD PELAYANAN MINIMAL (SPM) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN ENDE DINAS KESEHATAN KABUPATEN ENDE PUSKESMAS KOTARATU. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTARATU Nomor : / / / / 2017 TENTANG

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR : TAHUN 2015 TENTANG

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR : 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM RSUD BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG Nomor 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS PEKUNCEN

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS PEUREULAK BARAT

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI BENGKULU SELATAN

BUPATISIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

PROGRAM KERJA UNIT IGD TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER MOHAMAD SOEWANDHIE KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT AMAL SEHAT WONOGIRI. Indikator Mutu RS. Amal Sehat Wonogiri terdiri atas 5 Indikator Mutu yaitu :

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 2, 3, 10, dan 11 Tahun 1950;

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 9 TAHUN 2012


PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LANDAK

Kamus Indikator. Mutu. RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Kode Dokumen: PMKP-8/014/2017

BUPATI BENGKULU SELATAN

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 173 TAHUN 2013

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

-1- PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 21 Tahun 2014 Seri E Nomor 18 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2009 NOMOR 19 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT WALIKOTA BOGOR,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 25 Tahun 2014 Seri E Nomor 22 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINGPING

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 21 TAHUN 1996 TENTANG

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Transkripsi:

9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib di bidang kesehatan masyarakat, perlu menyusun Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Penajam Paser Utara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara; : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4182); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

- 2-6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis tentang Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Penajam Paser Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2008 Seri E Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 6); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencana Pembangunan Daerah, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2008 Seri D Nomor 3); Memperhatikan: 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 07.06/III/2757/08 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Dengan Nama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara; 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; MEMUTUSKAN:

- 3 - Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Penajam Paser Utara. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Penajam paser Utara. 3. Bupati adalah Bupati Penajam Paser Utara. 4. Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib dan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. 5. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD). Pasal 3 Maksud dan tujuan ditetapkannya SPM ini adalah : a. Standar Pelayanan Minimal (SPM) dimaksudkan untuk panduan bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD); b. Standar Pelayanan Minimal (SPM) bertujuan untuk meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan kepada masyarakat. Pasal 4 Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

- 4 - Pasal 5 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Ditetapkan di Penajam pada tanggal 16 Juni 2011 BUPATI PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. ANDI HARAHAP Diundangkan di Penajam pada tanggal 16 Juni 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA, Ttd H. SUTIMAN BERITA DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA TAHUN 2011 NOMOR 14.

- 5 - Lampiran : PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR : 14 TAHUN 2011 TANGGAL : 16 JUNI 2011 STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA A. STANDAR PELAYANAN MINIMAL NO. JENIS PELAYANAN 1 Pelayanan Gawat Darurat 2 Pelayanan Rawat Jalan 3 Pelayanan Rawat Inap STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS INDIKATOR STANDAR WAKTU PENCAPAIAN Kemampuan menangani live saving di UGD 100 % 2 tahun Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 100% 1 tahun Pemberian pelayanan kegawat daruratan yang Dokter dan Perawat 2 tahun bersertifikat BLS / PPGD / GELS / ATLS / 100 % ACLS Waktu tanggap pelayanan di UGD < 5 Menit Terlayani 1 tahun setelah Pasien datang Kematian pasien < 24 Jam di UGD < 20 % 2 tahun Tidak adanya keharusan untuk membayar 100 % 1 tahun uang muka tindakan medis yang akan diberikan di UGD Kepuasan pelanggan pada UGD > 70 % 2 tahun Dokter pemberi Pelayanan di poliklinik 100% Dokter Spesialis 2 tahun spesialis Ketersediaan pelayanan rawat jalan : 100 % 2 tahun a. Poliklinik Penyakit Dalam b. Poliklinik Anak c. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan d. Poliklinik Bedah Buka pelayanan sesuai ketentuan : 100 % 2 tahun Senin s/d Kamis : pkl. 08.00 12.30 Jum at : pkl. 08.00 10.30 Sabtu : pkl. 08.00 12.00 Waktu tunggu di rawat jalan 60 menit 100 % 4 tahun Kepuasan pelanggan pada rawat jalan 90 % 4 tahun Pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani 100% 2 tahun dengan DOTS Kegiatan penegakan diagnosis TB melalui 60% 2 tahun pemeriksaan mikroskopis Pemberian pelayanan rawat inap : 100 % 4 tahun a. Dokter Spesialis b. Perawat minimal pendidikan D3 Dokter penanggungjawab pasien rawat inap 100 % 1 tahun Ketersediaan pelayanan rawat inap : Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Kandungan, dan Anak 100 % 4 tahun Jam visite dokter : 08.00 s/d 14.00 setiap hari 100 % 4 tahun kerja Angka kejadian infeksi nosokomial phlebitis 1.5 % 2 tahun Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang 100% 4 tahun berakibat kecacatan/kematian Kematian pasien > 48 jam <0,25% 4 tahun Kejadian pulang paksa 5% 4 tahun Kepuasan pelanggang rawat inap 90% 4 tahun Pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani 100% 1 tahun dengan strategi DOTS NO. JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS

- 6 - PELAYANAN 4 Pelayanan Rekam Medis 5 Pelayanan Masyarakat Miskin 6 Pelayanan Persalinan, KIA, Perinatologi dan KB INDIKATOR Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan Kelengkapan pengisian Informed Consent bagi pasien yang akan dilakukan tindakan Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan 10 menit Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap 15 menit Pelayanan terhadap pasien masyarakat miskin yang datang ke rumah sakit pada setiap unit 60% 60% STANDAR WAKTU PENCAPAIAN 1 tahun 1 tahun 100 % 2 tahun 100 % 2 tahun 100 % 2 tahun 100% 2 tahun 100 % 1 tahun Kejadian kematian ibu karena persalinan Perdarahan < 1 %, 5 tahun Preeklampsia < 30 %, Sepsis < 0.2 %, Partus Lama < 20 % Pemberi pelayanan persalianan normal 100 % 2 tahun Dokter Sp.OG, Dokter Umum terlatih (Asuhan Persalinan Normal) dan Bidan Pemberi pelayanan persalinan dengan 60 % 4 tahun penyulit oleh Tim PONEK yang terlatih Kemampuan menangani BBLR 1500 gram- 100 % 4 tahun 2500 gram Keluarga berencana mantap oleh Dokter 100 % 4 tahun Umum, Dokter Sp.OG, Bidan Konseling KB Mantap oleh Dokter Umum, 100 % 4 tahun Dokter Sp.OG, Bidan Terlatih Kepuasan pelanggan > 80 % 2 tahun 7 Pelayanan Waktu tunggu hasil pelayanan Thorax Foto < 100 % 1 tahun Radiologi 3 Jam Pelaksana Ekspertisi (Dokter Spesialis 100 % 1 tahun Radiologi) Kejadian kegagalan pelayanan roentgen < 2 % 3 tahun Kepuasan pelanggan 80 % 2 tahun 8 Pelayanan Gizi Sisa makan yang tidak dikonsumsi oleh pasien < 20 % 2 tahun 9 Pelayanan Farmasi 10 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Ketepatan waktu pemberian makan dengan sistem sentralisasi Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet Waktu tunggu pelayanan : a. obat jadi 30 menit b. obat racikan < 60 menit 90 % 2 tahun 100 % 2 tahun 100% 100% 2 tahun 2 tahun Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian 100 % 1 tahun obat Kepuasan pelanggan > 80 % 1 tahun Penulisan resep sesuai dengan formularium 100 % 2 tahun Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium < 100% 2 tahun 140 menit Pelaksana Ekspertisi (Dokter Sp. Patologi 100 % 4 tahun Klinik) Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil 100 % 1 tahun pemeriksaan laboratorium Kepuasan pelanggan 80 % 2 tahun NO. JENIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BATAS

- 7 - PELAYANAN 11 Pelayanan Fisioterapi 12 Pelayanan Administrasi dan Manajemen 13 Pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 14 Pelayanan Pengelolaan Limbah 15 Pelayanan Ambulance dan Kereta Jenasah INDIKATOR STANDAR WAKTU PENCAPAIAN Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan 50% 2 tahun fisioterapi yang direncanakan Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan 100% 1 tahun fisioterapi Kepuasan pelanggan 80 % 2 tahun Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan 100% 1 tahun direksi Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja 100% 1 tahun Ketepatan waktu pengusulan kenaikan 100 % 1 tahun pangkat Ketepatan waktu pengusulan kenaikan gaji 100 % 1 tahun berkala Ketepatan waktu penyusunan laporan 100 % 1 tahun keuangan Kecepatan pemberian informasi tentang < 2 Jam 1 tahun tagihan pasien rawat inap Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) 100 % 2 tahun sesuai kesepakatan waktu Cost Recovery > 80 % 1 tahun Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat 80 % 3 tahun Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100 % 3 Tahun Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu 100% 3 tahun Baku mutu limbah cair : a. BOD < 30 mg/l b. COD < 80 mg/l 100 % 5 Tahun c. TSS < 30 mg/l d. ph 6-9 Pengelolaan limbah cair berbahaya sesuai 100 % 5 Tahun dengan aturan Waktu pelayanan ambulance / kereta jenasah 100 % 2 tahun (24 jam) Kecepatan memberikan pelayanan ambulance / kereta jenasah di rumah sakit < 30 menit 80 % 1 tahun

- 8 - B. URAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL 1. Pelayanan Unit Gawat Darurat Indikator : Kemampuan menangani life saving di unit gawat darurat Dimensi mutu : Keselamatan Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan sekali Tergambarnya kemampuan rumah sakit dalam memberi-kan pelayanan Gawat Darurat Life saving adalah upaya penyelamatan jiwa manusia dengan urutan airway, breating, circulation Jumlah komulatif pasien yang mendapat pertolongan life saving di unit gawat darurat Jumlah pasien yang membutuhkan penanganan life saving di unit gawat darurat Sumber data : Rekam Medik di unit gawat darurat : Kepala Unit Gawat Darurat Indikator : Jam buka pelayanan gawat darurat Dimensi mutu : Keterjangkauan Tersediannya pelayanan gawat darurat 24 jam Definisi Operasional : Jam buka 24 jam adalah gawat darurat selalu siap memberikan pelayanan selama 24 jam penuh Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan Periode analisis : Tiga bulan sekali Jumlah kumulatif jam buka gawat darurat dalam satu bulan Denomirator : Jumlah hari dalam satu bulan Sumber Data : Laporan bulanan Standar : 100% : Kepala Unit Gawat Darurat

- 9 - Indikator : Pemberi pelayanan kegawat daruratan yang bersertifikat BLS/PPGD/GELS/ATLS/ACLS Dimensi mutu : Kompetensi teknis Frekuensi pengumpulan data : Setiap 1 bulan sekali Sumber data : Kepegawaian Standar : Dokter dan Perawat 100 % Tersedianya pelayanan gawat darurat oleh tenaga kompetensi dalam bidang kegawat daruratan Tenaga kompeten pada gawat darurat adalah tenaga yang sudah memiliki sertifikat pelatihan BLS / PPGD / GELS / ATLS / ACLS Jumlah tenaga dokter dan perawat yang bersertifikat BLS / PPGD / GELS / ATLS / ACLS Jumlah seluruh tenaga dokter dan perawat yang memberikan pelayanan kegawat daruratan : Kepala Unit Gawat Darurat Indikator : Waktu tanggap pelayanan di unit gawat darurat Dimensi mutu : Keselamatan dan efektifitas Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan Periode analisis : 3 Bulan sekali Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive dan mampu menyelamatkan pasien di unit gawat darurat Kecepatan pelayanan di unit gawat darurat adalah pasien sejak pasien itu datang sampai dengan mendapat pelayanan Jumlah komulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua pasien yang disampling secara acak sampai dengan mendapat pelayanan Jumlah seluruh pasien yang disampling ( minimal n = 50 ) Sumber data : Sampel Standar : 5 menit : Kepala Unit Gawat Darurat

- 10 - Indikator : Kematian pasien < 24 jam di unit gawat darurat Dimensi mutu : Keselamatan dan efektifitas Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan sekali Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan mampu menyelamatkan pasien rawat darurat Kematian < 24 jam adalah kematian yang tejadi dalam priode 24 jam sejak pasien datang di unit gawat darurat Jumlah pasien yang meninggal dalam priode < 24 jam sejak pasien datang ke unit gawat darurat Jumlah seluruh pasien yang ditangani di unit gawat darurat Sumber data : Rekam medis di unit gawat darurat Standar : 20 % : Kepala Unit Gawat Darurat Indikator : Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka tindakan medis yang akan diberikan di unit gawat darurat Dimensi mutu : Akses dan keselamatan Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan sekali Terselenggaranya pelayanan yang mudah diakses dan mampu segera memberikan pertolongan pada pasien gawat darurat Uang muka adalah uang yang diserahkan kepada pihak rumah sakit sebagai jaminan tindakan medis yang akan diberikan di UGD Jumlah pasien unit gawat darurat yang tidak membayar uang muka Jumlah seluruh pasien yang datang di unit gawat darurat Sumber data : Survey : Kepala Unit Gawat Darurat

- 11 - Indikator : Kepuasan pelanggan pada unit gawat darurat Dimensi mutu : Kenyamanan Frekuensi pengumpulan data : Setiap bulan sekali Sumber data : Survey Standar : > 70 % Terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang mampu memberikan kepuasan pelanggan Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggaran terhadap pelayanan yang diberikan Jumlah komulatif penilaian kepuasan pasien terhadap pelayanan di UGD ( Minimal n = 50 ) Jumlah seluruh pasien unit gawat darurat yang di survey (Minimal n = 50 ) : Kepala Unit Gawat Darurat 2. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan Indikator : Dokter pemberi pelayanan di klinik spesialis Dimensi mutu : Kompetensi tehnis Tersedianya pelayanan klinik oleh tenaga spesialis yang kompeten. Klinik spesialis adalah klinik pelayanan rawat jalan di rumah sakit yang dilayani oleh dokter spesialis. Jumlah hari buka klinik spesialis yang dilayani oleh dokter spesialis dalam waktu satu bulan Jumlah seluruh hari buka klinik spesialis dalam satu bulan Sumber data : Register Rawat Jalan Poliklinik Spesialis Standar : 100% : Koordinator Rawat Jalan

- 12 - Indikator : Ketersediaan pelayanan rawat jalan Dimensi mutu : Akses Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan yang minimal harus ada di rumah sakit. Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan spesialistik yang dilaksanakan di rumah sakit. Jenis-jenis pelayanan rawat jalan yang ada (kualitatif) Tidak ada Sumber data : Register Rawat Jalan Standar : Minimal Kesehatan Anak, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Bedah : Koordinator Rawat Jalan Indikator : Buka pelayanan sesuai ketentuan Dimensi mutu : Akses Sumber data : Register Rawat Jalan Tersedianya jenis pelayanan rawat jalan spesialistik pada setiap hari kerja di rumah sakit Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan oleh tenaga dokter Jam Pelayanan : Senin s/d Kamis : pkl. 08.00 12.30 Jum at : pkl. 08.00 10.30 Sabtu : pkl. 08.00 12.00 Pelayanan sesuai dengan jadwal dokter Jumlah hari pelayanan rawat jalan spesialistik yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan Jumlah seluruh hari pelayanan Rawat Jalan Spesialistik dalam 1 bulan : Koordinator Rawat Jalan

- 13 - Indikator : Waktu tunggu di rawat jalan < 60 menit. Dimensi mutu : Akses Sumber data : Survey pasien rawat jalan Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada setiap hari kerja di rumah sakit, yang mudah dan cepat diakses oleh pasien Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter. Jumlah pasien yang waktu tunggunya di rawat jalan < 60 menit Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang di survey (minimal n = 50) : Koordinator Rawat Jalan Indikator : Kepuasan pelanggan pada rawat jalan Dimensi mutu : Kenyamanan sekali Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang mampu memberikan kepuasan pelanggan Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan. Jumlah kumulatif penilaian kepuasan pasien rawat jalan yang disurvey. Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey (minimal n = 50) Sumber data : Survey Standar : > 90 % : Koordinator Rawat Jalan

- 14 - Indikator : Dimensi mutu : Akses, efesiensi Pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS Definisi Operasional : Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberculosis dengan strategi DOTS Pelayanan rawat jalan bagi pasien tuberculosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan tuberculosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis, pengobatan harus menggunakan panduan obat anyi tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievakluasi secara kohort sesuai dengan penaggulangan tuberculosis nasional Frekuensi pengumpulan data : Tiap tiga bulan Periode analisis : Tiap tiga bulan Denomirator : Jumlah semua pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberculosis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu 3 bulan Sumber Data : Register rawat jalam, register TB 03 UPK Standar : 100% pengumpul data : Ketua Tim DOTS Indikator : Kegiatan penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis Dimensi mutu : Efektivitas, keselamatan Terlaksananya diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB Definisi Operasional : Penegakan diagnosis pasti TB melaui pemeriksaan mikroskopis pada pasien rawat jalan Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan Jumlah penegakan diagnosis TB melaui pemeriksaan mikroskopis TB di rumah sakit dalam 3 bulan Denomirator : Jumlah penegakan diagnosis TB di rumah sakit dalam 3 bulan Sumber Data : Rekam medic Standar : 60% pengumpul data : Ketua Tim DOTS

- 15-3. Pelayanan Rawat Inap Indikator : Pemberi pelayanan di rawat inap Dimensi mutu : Kompetensi teknis dalam pelayanan Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan Periode analisis : 12 bulan Pasien mendapatkan pelayanan dari tenaga kesehatan yang kompeten Pemberian pelayanan rawat inap adalah dokter dan tenaga perawat yang kompeten (minimal perawat lulusan DIII keperawatan) Jumlah tenaga dokter dan perawat yang memberikan pelayanan di rawat inap dalam periode waktu tertentu Jumlah tenaga dokter dan perawat yang seharusnya memberikan pelayanan di rawat inap dalam periode waktu tertentu Sumber data : Daftar pegawai masing-masing ruang : Koordinator Rawat Inap Indikator : Dokter penanggungjawab pasien rawat inap Dimensi mutu : Kompetensi teknis kesinambungan dalam mutu pelayanan Pasien mendapatkan pelayanan dari dokter yang kompeten Sumber data : Rekam medis rawat inap Penanggungjawab rawat inap adalah dokter yang mengkoordinir kegiatan rawat inap sesuai dengan kebutuhan pasien Jumlah dokter yang menjadi penanggungjawab ruangan di rawat inap dalam periode waktu tertentu Jumlah dokter yang seharusnya menjadi penanggungjawab ruangan di rawat inap dalam periode waktu tertentu : Koordinator Rawat Inap

- 16 - Indikator : Ketersediaan pelayanan rawat inap : Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Kandungan, dan Anak Dimensi mutu : Akses Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan Tidak ada Sumber data : Register rawat inap : Koordinator Rawat Inap Tersedianya jenis pelayanan rawat inap yang minimal harus ada di rumah sakit Pelayanan rawat inap adalah pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada pasien tirah baring di rumah sakit. Jenis-jenis pelayanan rawat inap spesialistik yang ada (kualitatif) Indikator : Jam visite dokter Dimensi mutu : Akses, kesinambungan pelayanan Frekuensi pengumpulan data : Tiap bulan Periode analisis : Tiap tiga bulan Tergambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan Visite dokter adalah kunjungan dokter setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 Jumlah visite dokter antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 yang disurvei Jumlah pelaksanaan visite dokter yang disurvei Sumber data : Survey : Koordinator Rawat Inap

- 17 - Indikator : Angka kejadian infeksi nosokomial phlebitis Dimensi mutu : Keselamatan dan kenyamanan pasien Frekuensi pengumpulan data : Tiap bulan Periode analisis : Tiap 6 bulan Kasus Plebitis Mengetahui hasil pengendaian infeksi nosokomial plebitis di rumah sakit Infeksi plebitis yang dialami oleh pasien yang diperoleh selama dirawat di rumah sakit. Jumlah pasien dirawat yang dilakukan tindakan pemasangan infuse Sumber data : Laporan tiap bulan indikator rumah sakit Standar : 1.5 % : Koordinator Rawat Inap Indikator : Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan/kematian Dimensi mutu : Keselamatan pasien Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien Definisi Operasional : Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama dirawat baik akibat jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb yang berakibat kecacatan atau kematian Frekuensi pengumpulan data : Tiap bulan Periode analisis : Tiap bulan Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut dikurangi jumlah pasien yang jatuh yang berakibat kecacatan atau kematian Denomirator : Jumlah pasien dirawat dalam bulan tersebut Sumber Data : Rekam medik, laporan keselamatan pasien Standar : 100% : Koordinator Rawat Inap

- 18 - Indikator : Kematian pasien > 48 jam Dimensi mutu : Keselamatan dan efektivitas Definisi Operasional : Periode analisis : 1 bulan Tergambarnya pelayanan pasien rawat inap di rumah sakit yang aman dan efektif Kematian pasien > 48 jam adalah kematian yang terjadi sesudah periode 48 jam setelah pasien rawat inap di rumah sakit Jumlah kejadian kematian pasien rawat inap > 48 jam dalam satu bulan Denomirator : Jumlah seluruh pasien rawat inap dalam satu bulan Sumber Data : Rekam medic Standar : < 0,25% : Ketua Komite Mutu Indikator : Kejadian pulang paksa Dimensi mutu : Efektivitas, kesinambungan pelayanan Definisi Operasional : Tergambarnya penilaian pasien terhadap efektivitas pelayanan Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter Jumlah pasien pulang paksa dalam satu bulan Denomirator : Jumlah seluruh pasien yang dirawat dalam satu bulan Sumber Data : Rekam medic Standar : 5% : Ketua Komite Mutu

- 19 - Indikator : Kepuasan pelanggan rawat inap Dimensi mutu : Kenyamanan Definisi Operasional : Tergambarnya persepsi pelanggan terhadap mutu pelayanan rawat inap Kepuasan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan rawat inap Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang disurvei (dalam prosen) Denomirator : Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal = 50) Sumber Data : Survei Standar : 90% : Ketua komite Mutu Indikator : Dimensi mutu : Akses, efesiensi Pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS Terselenggaranya pelayanan rawat inap bagi pasien tuberculosis dengan strategi DOTS Definisi Operasional : Pelayanan rawat inap bagi pasien tuberculosis dengan strategi DOTS adalah pelayanan tuberculosis dengan 5 strategi penanggulangan tuberculosis nasional. Penegakan diagnosis dan follow up pengobatan tuberculosis harus melalui pemeriksaan mikroskopis, pengobatan harus menggunakan panduan obat anti tuberculosis yang sesuai dengan standar penanggulangan tuberculosis nasional, dan semua pasien yang tuberculosis yang diobati dievaluasi secara kohort sesuai dengan penanggulangan tuberculosis nasional Frekuensi pengumpulan data : Tiap tiga bulan Periode analisis : Tiap tiga bulan Denomirator : Jumlah semua pasien inap jalan tuberculosis yang ditangani dengan strategi DOTS Jumlah seluruh pasien rawat inap tuberculosis yang ditangani di rumah sakit dalam waktu 3 bulan Sumber Data : Register rawat inap, register TB 03 UPK Standar : 100% : Koordinator Rawat Inap

- 20 - Indikator : Dimensi mutu : Efektivitas, keselamatan Definisi Operasional : Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB Terlaksananya diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB Penegakan diagnosis pasti TB melaui pemeriksaan mikroskopis pada pasien rawat inap Jumlah penegakan diagnosis TB melaui pemeriksaan mikroskopis TB di rumah sakit dalam 3 bulan Denomirator : Jumlah penegakan diagnosis TB di rumah sakit dalam 3 bulan Sumber Data : Rekam medic Standar : 60% : Koordinator Rawat Jalan Indikator : Kegiatan Pencatatan dan pelaporan Tuberculosis di rumah sakit Dimensi mutu : Efektivitas Definisi Operasional : Tersediannya data pencatatan dan pelaporan TB di rumah sakit Pencatatan dan pelaporan semua pasien TB yang berobat rawat jalan ke rumah sakit Frekuensi pengumpulan data : 3 bulan Jumlah seluruh pasien TB rawat inap yang dicatat dan dilaporkan Denomirator : Seluruh kasus TB rawat inap di rumah sakit Sumber Data : Rekam medic Standar : 60% : Koordinator Rawat Inap

- 21-4. Pelayanan Rekam Medis Indikator : Kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan Dimensi mutu : Kesinambungan dan keselamatan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan petugas lainnya dalam kelengkapan informasi rekam medis rawat jalan Rekam medis yang lengkap adalah rekam medis yang telah diisi oleh dokter dan petugas lainnya dalam waktu < 24 jam setelah selesai pelayanan yang meliputi No. rekam medis, identitas pasien, anamnesa, diagnosa, terapi dan tanda tangan dokter Jumlah rekam medis yang dievaluasi dalam 1 bulan diisi lengkap Jumlah seluruh rekam medis yang dievaluasi dalam 1 bulan Sumber data : Data rekam medis : Kepala Seksi Rekam Medis Indikator : Dimensi mutu : Keselamatan Sumber data : Rekam Medis Kelengakapan pengisian informed consent bagi pasien akan dilakukan tindakan Tergambarnya tanggug jawab dokter untuk memberikan informasi kepada pasien dan mendapat persetujuan dari pasien untuk tindakan medis yang akan dilakukan Informed consent adalah persetujuan yang diberikan pasien / keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien Jumlah informed consent yang diisi lengkap bagi pasien yang mendapat tindakan medis dalam 1 bulan Jumlah informed consent yang dievaluasi bagi pasien yang mendapat tindakan medis dalam 1 bulan : Kepala Seksi Rekam Medis

- 22 - Indikator : Waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan < 10 Menit Dimensi mutu : Efektifitas, kenyamanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat jalan Dokumen rekam medis rawat jalan adalah dokumen rekam medis pasien baru atau lama yang digunakan pada pelayanan rawat jalan.waktu penyediaan dokumen rekam medis mulai dari pasien mendaftar sampai rekam medis tersedia di poliklinik 10 menit Jumlah pasien yang penyediaan rekam medisnya pada pelayanan rawat jalan < 10 Menit Total sampel penyediaan rekam medis yang diamati Sumber data : Hasil survey pengamatan di ruang pendaftaran rawat jalan, diruangan penyimpanan rekam medis dan poliklinik : Kepala Seksi Rekam Medis Indikator : Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap 15 menit Dimensi mutu : Efektivitas, kenyamanan, efisiensi Tergambarnya kecepatan pelayanan pendaftaran rawat inap Definisi Operasional : Frekuensi pengumpulan data : Tiap bulan Dokumen rekam medik rawat jalan adalah dokumen rekam medik pasien baru atau pasien lama yang digunakan pada perawatan rawat inap. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap adalah waktu mulai pasien diputuskan untuk rawat inap oleh dokter sampai rekam medik rawat inap tersedia dibangsal pasien 15 menit Periode analisis : Tiap 3 bulan Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik rawat inap yang diamati Demominator : Total penyediaan rekam medik rawat inap yang diamati Sumber data : Hasil survei pengamatan diruangan pendaftaran rawat jalan Standar : 100% pengumpul data : Kepala Seksi Rekam medik