PENGERTIAN STATISTIK. Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
DATA. Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. 1

CIRI-CIRI DISTRIBUSI NORMAL

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

PENGUKURAN DESKRIPTIF

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

DESKRIPSI DATA. sekumpulan data yang sudah dikumpulkan. Ukuran pemusatan dibagi menjadi dua yaitu:

Statistika Pendidikan

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

STATISTIKA. A Pengertian Statistik dan Statistika. B Populasi dan Sampel. C Pengertian Data PENGERTIAN STATISTIKA, POPULASI, DAN SAMPEL

STATISTIK DAN STATISTIKA

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIA

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 3

Peranan Statistika. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Pengukuran Deskriptif

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

Analisis Korelasional

Pengukuran Deskriptif. Debrina Puspita Andriani /

STATISTIKA DESKRIPTIF Dosen:

Setelah mempelajari bahan ajar ini diharapkan Anda dapat:

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Tutorial ke : 1 Kode/ Nama Mata Kuliah : PAMA 3225 / Statistika Dasar

TUGAS II STATISTIKA. Oleh. Butsiarah / 15B Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

Distribusi Frekuensi

Statistika pariwisata MP 404 / 3 SKS / SEMESTER 4. Dosen : 1. Dra.Heraeni Tanuatmodjo,M.M/ Drs, Bambang Widjajanta 3. Rini Andari, S.Pd, M.

STATISTIKA 4 UKURAN LETAK

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP

Materi UAS: 1. Indeks 2. Trend Linear dan Non Linear 3. Regresi dan korelasi sederhana

STATISTIKA INDUSTRI I. Agustina Eunike, ST., MT., MBA.

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) Mata Kuliah STATISTIKA I

LEMBAR AKTIVITAS SISWA STATISTIKA 2 B. PENYAJIAN DATA

MA2081 Statistika Dasar

Pengumpulan & Penyajian Data

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

UKURAN LOKASI DAN VARIANSI MEAN:

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE : MT308

BAB1 PENgantar statistika

DIAGRAM SERABI S-2 dan S-3 SMU S-1

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

STATISTIK 1. PENDAHULUAN

BAB 3: NILAI RINGKASAN DATA

PERTEMUAN 2 STATISTIKA DASAR MAT 130

C. Ukuran Letak dan Ukuran Penyebaran Data

STATISTIKA. Statistika : ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengambil data, mendeskripsikannya, dan menganalisnya untuk mendapatkan kesimpulan.

Mengolah dan Menganalisis Data

Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

dapat digunakan formulasi sebagai berikut : Letak Letak Letak

STATISTIKA KELAS : XI BAHASA SEMESTER : I (SATU) Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

1. Sekumpulan angka untuk menerangkan sesuatu, baik angka yang belum tersusun maupun angka angka yang sudah tersusun dalam suatu daftar atau grafik.

STATISTIKA DASAR MAF Dosen: Dr. Lutfi Rohman Wenny Maulina, M.Si

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

APLIKASI STATISTIKA. Tri Indri Hardini

STAND N AR R K OMP M E P T E EN E S N I:

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

KURVA NORMAL. (Sumber: Buku Metode Statistika tulisan Sudjana)

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

ISTILAH UMUM STATISTIKA. JUMLAH PERTEMUAN : 1 PERTEMUAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Mendeskripsikan istilah umum statistika

Statistika Materi 3 UKURAN PEMUSATAN. Nilai Tunggal yang mewakili Karakteristik Sekumpulan data. Hugo Aprilianto, M.Kom

A. PENYAJIAN DATA. Nama Dwi Willi Nita Wulan Dani. Tabel 3.1

BAB V UKURAN LETAK. Statistika-Handout 5 26

Pokok Bahasan Tujuan. Materi Pokok :

MINGGU KE- III: UKURAN NILAI SENTRAL

MA2082 BIOSTATISTIKA Orang Biologi Tidak Anti Statistika

PENGANTAR STATISTIK SUGENG ENJANG...!!! Pengertian Statistik. Imam Gunawan. Arti sempit (data):

TUGAS MANAJEMEN DATA MAKALAH ANALISIS DATA KUANTITATIF

DESKRIPSI MATA KULIAH

Catatan Kuliah. Analisis Data. Orang Cerdas Belajar Statistika. disusun oleh. Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD.

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

STATISTIKA DASAR ( FI 411 )

BAB I. Pengertian Dasar dalam Statistika. A. Statistika, Statistik, Statistika Deskriptif

BAB I STATISTIK, DATA DAN PENYAJIANNYA

Gejala Pusat - Statistika

STATISTIKA. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 UKURAN TENDENSI SENTRAL

STATISTIK SOSIAL (SOCIAL STATISTICS)

STATISTIKA DASAR ( FI 411 )

UKURAN PEMUSATAN MK. STATISTIK (MAM 4137) 3 SKS (3-0) Ledhyane Ika Harlyan

Contoh: Pada data Tabel satu diperoleh range pada masing masing mata kuliah. adalah: Matakuliah Max min range A B C

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Bab 2 LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : STATISTIKA DASAR (3 SKS) KODE MATA KULIAH : MT308

Tentang MA5283 Statistika BAB 1 STATISTIKA DESKRIPTIF MA5283 STATISTIKA. Dosen: Khreshna I.A. Syuhada, MSc. PhD. Orang Cerdas Belajar Statistika

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

BAB 1. STATISTIKA. A. PENYAJIAN DATA B. PENYAJIAN DATA STATISTIK C. PENYAJIAN DATA UKURAN MENJADI DATA STATISTIK DESKRIPTIF

Transkripsi:

PENGERTIAN STATISTIK Tim Dosen Mata Kuliah Statistika Pendidikan 1. Rudi Susilana, M.Si. 2. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si. 3. Dian Andayani, S.Pd.

PENGERTIAN STATISTIK Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk angka yang disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan. (1) Statistik dapat dipakai untuk menyatakan ukuran sebagai wakil dari kumpulan fakta mengenai suatu hal, misalnya nilai rata-rata siswa, presentasi keuntungan, dsb. Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan data, penganalisaan data, penarikan kesimpulan, dan pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada. (2)

Ciri khas statistik menurut sutrisno Hadi (1978) adalah sebagai berikut: 1. Bekerja dengan angka 2. Bersifat objektif 3. Bersifat universal Metode Statistik di golongkan menjadi dua bagian: 1. Statistik deskritif (statistik deduktif) 2. Statistik inferensial (statistik induktif). (3)

Statistik Deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk table, grafik, atau diagram agar memberikan gambaran yang teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. (4)

Statistik deskriptif terdiri atas: a. Distribusi frekuensi yaitu penyusunan data dan nilai terkecil sampai nilai terbesar yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel atau diagram. b. Ukuran pemusatan yang terdiri dari rata-rata hitung, rata-rata letak, rata-rata harmonis, dan rata-rata geometris, serta median dan modus. c. Ukuran penyebaran terdiri atas rentangan, simpangan rata-rata, variansi, dan simpangan baku. (5)

Statistik Inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah. (6) Statistik Inferensial mencakup: 1. Probabilitas 2. Distribusi teoritis 3. Sampling dan distribusi sampling 4. Estimasi harga parameter 5. Uji hipotesis 6. Analisis regresi untuk prediksi 7. Korelasi dan uji signifikasi. (7)

Sumber (1) Drs. M. Subana,Mpd, Statistik Pendidikan, Hal 11, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (2,3,4) Drs. M. Subana,Mpd, Statistik Pendidikan, Hal 12, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (5,6) Drs. M. Subana,Mpd, Statistik Pendidikan, Hal 12, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (7) Drs. Ps, Statististik Induktif, Hal 2, BPFE, Yogyakarta, 2000

DATA Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi obyek penelitian. (1) Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik tertentu atau ciri/keadaan yang akan diukur. (2) Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. (3)

Data menurut jenisnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu; 1. Data kualitatif yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Misalnya: baik, buruk, senang, sedih, pohon itu rindang. 2. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka-angka Misalnya Harga minyak tanah Rp. 900,00/liter. (4)

Dilihat nilainya data kuantitatif dibagi menjadi dua golongan yaitu; a. Data Diskrit adalah data hasil menghitung atau membilang. Misalnya: jumlah anak pada suatu keluarga. b. Data Kontinu adalah data hasil pengukuran. Misalnya: tinggi badan seseorang. (5)

Syarat Data yang baik adalah 1) Objektif 2) Relevan 3) Sesuai zaman (up to date) 4) Resepresentatif 5) Dapat Dipercaya. (6)

Ukuran skala pengukuran penelitian dapat dibedakan menjadi 4 tingkatan yakni (Singarimbun dan Effendi 1962) : 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Rasio. (7)

Skala Nominal adalah tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan atau kategori-kategori dalam ukuran itu. Misalnya : jenis kulit, suku daerah, dan banyak lagi. (8) Skala Ordinal adalah ukuran yang mengurutkan responden dari tingkatan paling rendah ke tingkat paling tinggi menurut suatu atribut tertentu tanpa ada petunjuk yang jelas tentang beberapa jumlah absolut yang dimiliki oleh masing-masing responden tersebut dan beberapa interval antara responden yang satu dengan responden lainnya. (9) Misalnya: Mengukur ranking kelas

Skala Interval adalah ukuran yang tidak semata-mata mengurutkan (ranking) orang atau obyek berdasarkan suatu atribut, tetapi juga memberikan informasi tentang interval atau satu orang atau obyek dengan orang atau obyek lainnya. (10) Misalnya: Mengurutkan kualitas Sangat Baik (5) Baik (4) Sedang (3) Buruk (2) Buruk sekali (1) Skala Rasio adalah bentuk interval yang jaraknya tidak dinyatakan dalam perbedaan dengan angka rata-rata suatu kelompok tetapi denga titik nol. (11) Misalnya: Hasil Panen

Sumber : (1) Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Hal 3, Alfabeta, Bandung, 2001 (2,3,4) Drs. M. Subana,Mpd, Statistik Pendidikan, Hal 12, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (6) Drs. M. Subana,Mpd, Statistik Pendidikan, Hal 19, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (7,8,9,10) Dr. Djarwanto Ps, Statistik Induktif, hal 4, Tarsito, Bandung, 1996 (11) Dr. Djarwanto Ps, Statistik Induktif, hal 5, Tarsito, Bandung, 1996

PEMBULATAN ANGKA Aturan 1 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan 4 atau kurang, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tidak berubah. Contoh: 59.376.402,96 dibulatkan menjadi 95 juta Aturan 2 : Jika angka terkiri dari yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau 5 diikuti oleh angka bukan nol, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya bertambah dengan satu. Contoh: 6,948 dibulatkan 7

Aturan 3 : Jika angka terkiri dari harus dihilangkan hanya angka 5 atau 5 yang diikuti oleh angka-angka nol belaka, maka angka terkanan dari yang mendahuluinya tetap jika ia genap, tambah satu jika ia ganjil. Contoh: 8,5 dibulatkan menjadi 8 Genap 19,5 dibulatkan menjadi 20 Ganjil Drs. M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal19, Pustaka Setia, Bandung, 2000

DISTRIBUSI FREKUENSI Distribusi Frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai dari terkecil sampai terbesar yang membagi banyak data ke dalam beberapa kelas. (1) Pembuatan distribusi frekuensi ditunjukkan agar data lebih sederhana dan mudah dibaca sebagai informasi bagi yang memerlukan. (2) Frekuensi menunjukan banyak buah data yang menduduki nilai atau kelompok nilai tertentu dari suatu variabel. (3)

Distribusi Frekuensi terdiri dari 2 bagian yaitu: 1. Distribusi frekuensi kategori: ialah distribusi frekuensi yang pengelompokan datanya disusun berbentuk kata-kata atau distribusi frekuensi yang penyatuan kelas-kelasnya didasarkan pada data kategori (Kualitatif). 2. Distribusi frekuensi numeric adalah distribusi frekuensi yang penyatuan kelas-kelasnya (disusun secara interval) didasarkan pada angka-angka (kuantitatif). (4)

Contoh : Distribusi Frekuensi Kategori Asal Mahasiswa Instansi BUMN Swasta Umum Frekuensi 794 100 144 135 Jumlah 1.173 Data STIA LAN Bandung Distribusi Frekuensi Numeric Nilai Frekuensi 60-65 4 66-71 5 72-77 10 78-83 12 84-89 6 90-95 3 Jumlah 40 Nilai UTS Statistik Oktober 1995

Range atau jangkauan adalah selisih data terbesar (maksimum) dengan data terkecil (minimal) yang dinotasikan dengan (5) R = Xmaks - Xmin Dalam menetapkan banyaknya kelas ada suatu aturan yang diberikan oleh H. A. Struges yang selanjutnya disebut aturan Struges (6) K = 1 + 3,3 Log n Keterangan: K = banyaknya kelas n = banyaknya data (frekuensi) 3,3 = bilangan konstan

Interval kelas atau panjang kelas adalah selisih data terbesar dengan data terkecil dibagi dengan banyaknya kelas 7, interval kelas ini ditentukan dengan rumus: R P K Keterangan: P = Panjang kelas (interval Kelas) R = Rentang K = Banyaknya kelas

Batas kelas suatu interval kelas adalah nilai-nilai ujung terdapat pada suatu kelas. Nilai ujung bawah pada suatu interval kelas disebut batas bawah kelas, sedangkan nilai ujung atas pada suatu interval kelas disebut batas atas kelas. (8) Contoh: Nilai Frekuensi 52 58 59 65 66 72 73 79 80 86 87 93 94-100 2 15 12 27 10 8 5 Jumlah 80 Berdasarkan table diatas batas bawah kelas dan batas atas kelasnya sebagai berikut: Batas bawah kelas : 52,59,66,73,80,87,94 Batas atas kelas : 58,65,72,79,86,.93,100

Titik Tengah kelas atau nilai tengah kelas adalah nilai yang terletak ditengah tengah kelas yang dianggap mewakili suatu interval tertentu. (9) Rumus: Titik Tengah = batas bawah kelas + batas atas kelas 2 Misalnya: Pada tabel sebelumnya Kelas kesatu adalah : 52 58 2 55

Langkah-langkah tehnik Pembuatan Distribusi Frekuensi, sebagai berikut: 1. Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar 2. Menghitung jarak atau rentang 3. menghitung jumlah kelas (K) 4. Menghitung pangjang kelas Interval (P) 5. Menentukan batas terendah/ujung data pertama dan menghitung kelas interval 6. membuat table sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval. (10)

Sumber : (1) Dr. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 11, Alfabeta, Bandung, 2001 (2) Dr. M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 37, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (3) Drs. Sunaryo, Pengantar Statistik Pendidikan, hal 9, IKIP Bandung, 1981 (4) Dr. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 12, Alfabeta, Bandung, 2001 (5) Drs. M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 38, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (6,7) Dr. M, Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 39, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (8) Dr. M, Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 40, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (9) Dr. M, Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 41, Pustaka Setia, Bandung, 2000 (6,7) Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 14, Alfabeta, Bandung, 2001

Contoh Distribusi Frekuensi Diketahui niali ujian seminar Sekolah Pimpinan Administrasi Tingkat Madya Nasional II Departemen X yang diikuti oleh peserta, diperoleh data 90 84 66 66 67 67 67 68 71 72 70 70 71 73 73 74 74 80 80 81 74 74 74 60 63 81 81 82 87 87 75 75 76 76 77 77 77 78 85 85 78 78 79 75 75 75 87 89 89 94 80 80 81 78 78 79 82 83 83 84 93 94 75 75 75 84 84 72 72

Langkah-langkahnya Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar 60 63 66 66 67 67 67 68 70 70 71 71 72 72 72 72 73 73 74 74 74 74 75 75 75 75 75 75 75 75 76 76 77 77 77 78 78 78 78 78 79 79 80 80 81 80 80 81 81 81 82 82 83 83 84 84 84 84 85 85 87 87 87 89 89 90 93 94 94

Menghitung jarak atau rentang R = 94-60 = 34 menghitung jumlah kelas (K) K = 1 + 3,3 Log 70 = 1 +3,3. 1,845 =7,0885 Menghitung pangjang kelas Interval (P) R 34 P = 4,857 dibulatkan menjadi 5 K 7

Menentukan batas terendah/ujung data pertama dan menghitung kelas interval (60 + 5) = 65 1 = 64 (65 + 5) = 70 1 = 69 (70 + 5) = 75 1 = 74 (75 + 5) = 80 1 = 79 (80 + 5) = 85 1 = 84 (85 + 5) = 95 1 = 89 (90 + 5) = 100 1 = 94

membuat tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai dengan urutan interval. Nilai Rincian (f) 60 64 II 2 65 69 IIII I 6 70 74 IIII IIII IIII 15 75 79 IIII IIII IIII IIII 20 80 84 IIII IIII IIII I 16 85 89 IIII II 7 90-94 III 4 70

Buatlah table distribusi frekuensi Nilai (f) 60 64 2 65 69 6 70 74 15 75 79 20 80 84 16 85 89 7 90-94 4 70

HISTROGRAM Histrogram ialah grafik yang menggambarkan suatu distribusi frekuensi dengan bentuk beberapa segi empat. Langkah-langkah membuat histrogram: 1. Buatlah absis dan ordinat. Absis ialah sumbu mendadatar (X) menyatakan nilai. Ordinat ialah sumbu tegak (Y) menyatakan frekuensi. 2. Berilah nama pada masing-,masing sumbu dengan cara, sumbu absis diberi nama nilai dan ordinat diberi nama frekuensi. 3. Buatlah skala absis dan ordinat.

4. Buatlah batas kelas dengan cara: a. Ujung bawah interval kelas dikurangi 0,5 b. Ujung atas interval kelas pertama ditambah ujung bawah interval kelas kedua dan dikalikan setengah c. Ujung kelas atas ditambah 0,5. Perhitungan sebagai berikut 60 0,5 = 59,5 64 + 65 x 0,5 = 64,5 69 + 70 x 0,5 = 69,5 74 + 75 x 0,5 = 74,5 79 + 80 x 0,5 = 79,5 84 + 85 x 0,5 = 84,5 89 + 90 x 0,5 = 89,5 5. Buatlah table distribusi frekuensi untuk membuat histrogram. 6. Buatlah grafik histrogram dengan keterangan lengkap.

Tabel Distribusi Frekuensi Niali Ujian KKPRK SEPADYA Nasional II Nilai Batas Kelas Frekuensi 60 64 65 69 70 74 75 79 80 84 85 89 90-94 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 89,5 94,5 2 6 15 20 16 7 4

25 20 15 10 5 0 1 59,5-64,5 64,5-69,5 69,5-74,5 74,5-79,5 79,5-84,5 84,5-89,5 89,5-94,5

POLIGON FREKUENSI Poligon Frekuensi ialah grafik garis yang menghubungkan nilai tengah tiap sisi atas yang berdekatan dengan nilai tengah jarak frekuensi mutlak masing-masing. Perbedaan Histrogram dan Poligon adalah a. Histrogram menggunakan batas kelas sedangkan poligon menggunakan titik tengah b. Grafik histrogram berwujud segi empat sedang grafik poligon berwujud garis-garis atau kurva yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya,

Langkah-langkah tehnik pembuatan poligon 1. Buatlah titik tengah kelas dengan cara : Nilai yang terdapat ditengah interval kelas atau niali ujung bawah kelas ditambah nilai ujung atas kelas dikalikan setengah sebagai berikut: 60 + 64 x ½ = 62 65 + 69 x ½ = 67 70 + 74 x ½ = 72 75 + 79 x ½ = 77 80 + 84 x ½ = 82 85 + 89 x ½ = 87 90 + 94 x ½ = 92

2. Buatlah Tabel distribusi frekuensi untuk membuat histrogram Nilai ujian KKPRK SEPADYA Nasional II Nilai Batas Kelas Frekuensi 60 64 65 69 70 74 75 79 80 84 85 89 90-94 62 67 72 77 82 87 92 2 6 15 20 16 7 4 70

3. Buatlah grafik poligon frekuensi dan keterangan lengkap 25 20 15 15 20 16 10 5 0 6 7 2 1 2 3 4 5 6 7 4

DISTRIBUSI NORMAL Distribusi normal adalah suatu alat statistik yang sangat penting untuk menaksir dan meramalkan peristiwa-peristiwa yang lebih luas yang di bermodel matematik dengan rumus y 1 x 1 2 e 2 dimana y = oordinat oada grafik x = skor yang diperoleh = rata-rata populasi = simpangan baku populasi 3,1416 e = 2,7183 Yang mengatakan bahwa frekuensi relatif skor x bergantung kepada dua parameter () dan dua konstanta (=3,1416 dan bilangan dasar sisitem logaritma asli e, = 2,7183) 2

Distribusi normal sangatlah penting karena 1. Distribusi normal merupakan model yang baik untuk mendekati frekuensi distribusi fenomena alam dan social jika sampelnya besar. 2. Terdapat hubungan yang kuat antara besarnya sample dengan distribusi rata-rata yang diperoleh dari sampel-sampel acak yang diambil dari suatu populasi yang sama. 3. Distribusi normal memberikan penghampiran yang baik terhadap distribusi teoritis lainnya yang pada umumnya lebih sulit digunakan untuk memodelkan distribusi peluang

Karakteristik Distribusi Normal a. Unimodal; bahwa setiap distribusi normal selalu memiliki modus dan hanya satu modus. b. Simetrik; setengah bagian dari distribusi itu sama dan sebangun dengan setengah bagian lainnya. c. Modus = median = rata-rata. d. Asimiotik; distribusi normal tidak akan pernah menyentuh absisnya

DESIL Desil yang disingkat dengan Ds ialah nilai atau angka yang membagi data menjadi sepuluh bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar sampai data terkecil. Cara mencarinya hampir sama dengan mencari nilai kuartil, bedanya hanya saja pada pembagian saja. Kalau kuartil data di bagi menjadi empat yang sama, sedangkan desil data dibagi menjadi sepuluh bagian yang sama.

Rumus untuk data tunggal Posisi Ds1 = 1/10 (n +1) Posisi Ds2 = 2/10 (n +1) Posisi Ds3 = 3/10 (n +1) Posisi Ds4 = 4/10 (n +1) Posisi Ds5 = 5/10 (n +1) Posisi Ds6 = 6/10 (n +1) Posisi Ds7 = 7/10 (n +1) Posisi Ds8 = 8/10 (n +1) Posisi Ds9 = 9/10 (n +1)

Rumus untuk data kelompok Ds data ke-x Bp P xn 10 f F dimana x = 1 sampai 9 Keterangan: Bb = Batas bawah kelas sebelum desil akan terletak P = Panjang kelas desil F = Jumlah dari semua frekuensi komulatif sebelum kelas desil n = Jumlah data

Harga-harga desil ada sembilan yaiti Ds 1 sampai Ds 9 Mencari Desil Data Tunggal Langkahnya: 1. Urutkan data dari terkecil ke besar atau sebaliknya 2. Hitunglah dan carilah posisi

Mencari Desil Data Kelompok Langkah-langkahnya: 1. Carilah kelas interval yang mengandung Ds yang akan dicari 2. Carilah batas bawah kelas desil (Bb) 3. Hitung panjang kelas desil (P) 4. Carilah banyak frekuensi kelas desil (f) 5. Carilah jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas desil 6. Hitung Ds yang akan dicari

Sumber : 1. Drs. M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 75, Pustaka Setia, Bandung, 2000 2. Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 64, Alfabeta, Bandung, 2001 3. Pof. Dr.Sudjana, M.A. M.Sc, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung, 1996

Contoh Desil Data Tunggal Contoh diketahui data 65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80, 50, 75 Carilah letak Ds2 dan Ds7

Jawab a. Urutkan data dari kecil sampai ke besar 35 atau 90 40 80 45 70 50 70 65 65 70 50 70 45 80 40 90 35

b. Hitunglah dan carilah posisi (Ds2 dan Ds7) dengan rumus yang telah ditetapkan Ds2 = 40 + 0,2(45-40)= 41 Jadi posisi Ds2 menunjukkan nilai 41 Ds7 =70 + 0,7(75-70)= 73,5 Jadi posisi Ds7 menunjukkan nilai 73,5

Contoh Desil Data Kelompok Carilah letak Ds8 Nilai 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 (f) 2 6 15 20 16 7 4 70

Langkah-langkah penyelesaiannya: 1. Carilah kelas interval yang mengandung D8 yang akan dicari Ds8 terletak di dalam kelas interval ke-5 yaitu 80-84. 2. Carilah batas bawah kelas desil (Bb) Bb = ½ (79 + 90) = 79,5 3. Hitung panjang kelas desil (P) P = 80 sampai 84 = 5 4. Carilah banyak frekuensi kelas desil (f) f = 16

5. Carilah jumlah semua frekuensi kumulatif di bawah kelas desil F = 2+6+15+20=43 6. Hitung Ds8 xn 10 F 8,70 10 43 Ds8 data ke 8 Bp P 79,5 5 f 16 83,56 Ds8 data ke 8 Jadi, desil ini berarti bahwa ditemukan 80% dari nilai KKPRK peserta Diklat Sepadya Nasional II paling sedikit mendapat nilai 83,56 sedangkan sisanya 20% mendapat nilai paling tinggi 83,56.

KUARTIL Kuartil ialah nilai atau angka yang membagi data ke dalam empat bagian yang sama, setelah disusun dari data terkecil sampai data terbesar atau dari data terbesar sampai data terkecil. Ada tiga bentuk kuartil, yaitu: a. Kuartil Pertama ialah nilai dalam distribusi yang membatasi 25 % frekuensi di bagian atas dan 75% frekuensi di bagian bawah distribusi. b. Kuartil Kedua ialah nilai dalam distribusi yang membatasi 50% frekuensi diatas dan 50% di bawahnya. c. Kuartil Ketiga ialah nilai dalam distribusi yang membagi 75% frekuensi di bagian atas dan 25% frekuensi bagian bawah. Ketiga kuartil ini dapat digambarkan berikut ini.

Nilai Frekuensi Keterangan Posisi K1 25% 50% K1 75% Angka kecil Posisi K2 K2 Posisi K3 K3 Angka besar

Mencari Kuartil Data Tunggal Mencari kuartil data tunggal dengan cara pertama menyusun atau mengurutkan data tersebut dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya, kemudian posisi kuartil dicari dengan rumus: K1= ¼ (n+1); K2 = ½ (n+1); K3 = ¾ (n + 1) n = Jumlah data Langkah-langkahnya 1. Urutkan data kecil ke besar (sebaliknya) 2. Hitung dan carilah posisi kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga dengan 3. Gambarkan posisi K1, K2, K3

Kuartil Data Kelompok Mencari kuartil beerbentuk data kelompok dibuat susunan distribusi frekuensi terlebih dahulu. Rumus Yang digunakan K1 Bb P 1 4 n f F K1 Bb keterangan: Bb= Batas bawah kelas sebelum kuartil akan terletak P = Panjang kelas kuartil F = Jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil n = jumlah data P 1 2 n F f K1 Bb P 3 4 n F f

Langkah-langkahnya adalah: 1. Carilah kelas interval yang mengandung K1, K2, dan K3 terlebih adhulu untuk mencari posisi kuartil 2. Carilah batas bawah kelas kuartil (Bb) 3. Hitunglah panjang kelas kuartil (P) 4. Carilah banyaknya frekuensi kelas kuartil (f) 5. Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas kuartil (F) 6. Hitunglah kuartil 7. Berilah makna atau arti fdari K1, K2, dan K3

Sumber: Drs, M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 75, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 64, Alfabeta, Bandung, 2001 Pof. Dr.Sudjana,M.A. M.Sc, Metoda Statistika, hal 81 Tarsito, Bandung, 1996

Contoh Kuartil Data Tunggal Diketahui data 65, 70, 90, 40, 35, 45, 70, 80, 50 Jawab: Urutkan data kecil ke besar (sebaliknya) 35 Atau 90 40 80 45 70 50 70 65 65 70 50 70 45 80 40 90 35

Hitung dan carilah posisi kuartil pertama, kuartil kedua, dan kuartil ketiga dengan menggunakan rumus: K1= ¼ (n+1); K2 = ½ (n+1); K3 = ¾ (n + 1) n = Jumlah data Jadi posisi: K1 = 42,5 K2 = 5 K3 = 7,5

Gambarkan posisi K1, K2, K3 35 atau 90 40 80 posisi K1 = 42,5 posisi K3 = 75 45 70 50 70 posisi K2 = 65 posisi K2 = 65 70 50 70 45 posisi K3 = 75 posisi K1 = 42,5 80 40 90 35

Contoh Mencari Kuartil Data Kelompok Nilai 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 (f) 2 6 15 20 16 7 4 70

Langkah-langkah yang harus dikerjakan: 1. Carilah kelas interval yang mengandung K1,K2, dan K3 terlebih dahulu untuk mencapai posisi kuartil a. K1 = 1/4n = ¼.70 = 17, dengan demikian K1 terletak didalam kelas interval ke 3 yaitu 70-74. b. K2 = 35, dengan demikian K2 terletak di dalam kelas interval ke 4 yaitu 75 79 c. K3 = 52,5 dengan demikian K3 terletak didalam kelas interval ke 5 yaitu 80-84 2. Carilah batas bawah kelas kuartil (Bp) Bb K1 = ½ (69 + 70) = 69,5 Bb K2 = ½ (74 + 75) = 74,5 Bb K2 = ½ (79 + 80) = 79,5

3. Hitung panjang kelas kuartil (p) P K1 70 sampai 74 = 5 P K2 75 sampai 79 = 5 P K3 80 sampai 84 = 5 4. Carilah banyaknya frekuensi kelas kuartil (f) f k1 = 15 f k2 = 20 f k3 = 16

5. Carilah F ffk1 = 2 + 6 = 8 Fk2 = 23 Fk3 = 43 6. Hitung Kuartil K1 Bb P K1 Bb P K1 Bb P 1 n F 1 70 8 4 f 15 1 n F 1 70 23 2 f 20 3 n F 3 70 43 4 f 69,5 5 74,5 5 69,5 5 4 4 4 16 72,668 77,5 82,469

7. Berilah makna atau arti dari K1, K2, dan K3: a. Arti K1 bahwa terdapat 25% peserta mendapat nilai ujian tertinggi 72,67 sedangkan 75%-nya mendapat nilai terendah 72,76. b. Arti K1 bahwa terdapat 50% peserta mendapat nilai ujian tertinggi 77,5 sedangkan 75%-nya mendapat nilai terendah 77,5. c. Arti K1 bahwa terdapat 75% peserta mendapat nilai ujian tertinggi 82,469 sedangkan 75%-nya mendapat nilai terendah 82,469.

Sumber: Drs, M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 75, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 64, Alfabeta, Bandung, 2001 Pof. Dr.Sudjana,M.A. M.Sc, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung, 1996

PERSENTIL Persentil atau di singkat dengan [ps] ialah nilai yang membagi data menjadi seratus bagian yang sama, setelah di susun dari kata terkecil sampai data terbesar atau dari kata terbesar sampai data terkecil. Cara mencarinya hampir sama dengan mencari nilai desil, bedanya hanya pada pembagian saja. Kalau desil data dibagi sepuluh yang sama, sedangkan persentil data di bagi seratus bagian yang sama. Jumlah persentil ada sembilan puluh sembilan yaitu Ps1 sampai Ps9, sedangkan Ps50 sama dengan median.

Mencari desil data tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya, kemudian posisi persentil di cari dengan rumus : Posisi Psx = data ke x /100 (n+1) Keterangan: n = Jumlah data x = 1 sampai 99

Mencari desil data kelompok Rumus yang digunakan Ps ke-x Bb P xn 10 f F x = 1 sampai 99 Keterangan: Bb = Batas bawah kelas sebelum presentil akan terletak P = Panjang kelas presentil F = Jumlah dari semua frekuensi kumulatif sebelum kelas desil N = Jumlah data

Langkah-langkah menentukan presentil 1. Carilah data interval yang mengandung Ps 2. Carilah batas bawah kelas persentil 3. Hitunglah panjang kelas persentil 4. Carilah banyaknya frekuensi kelas presentil 5. Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif dibawah kelas persentil 6. Hitunglah Ps

Sumber: Drs Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 74, Alfabeta, Bandung, 2001 Pof. Dr. Sudjana, M.A, M.Sc, Metoda Statistika, hal 81, Tarsito, Bandung, 2000

CONTOH MENCARI PERSENTIL DATA TUNGGAL Diketahui Data: 65,70,90,40,35,45,70,80,50,75 Carilah posisi Ps20 dan Ps80 Jawab: 1. Urutkan data dari keci ke besar atau sebaliknya 35 90 40 80 45 75 50 70 65 70 70 65 70 50 75 45 80 40 90 35

2. Hitunglah dan carilah posisi Ps20 dan Ps80 dengan rumus: Ps20 = 40 + 0,2 (45-40) = 41 Jadi posisi Ps20 menunjukkan nilai 41 Ps80 = 75 + 0,8 (80-75) = 79 Jadi posis Ps80 menunjukkan nilai 79

CONTOH PERSENTIL DATA KELOMPOK Carilah kelas Ps80 Nilai 60-64 64-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94 (f) 2 6 15 20 16 7 4 70

Jawab: 1. Carilah data interval yang mengandung Ps80 terlebih dahulu untuk mencari posisi Ps80 Ps80 = 80 /100.70 =56 2. Carilah batas bawah kelas persentil Bb = ½ (79+80) = 79,5 3. Hitunglah panjang kelas persentil P = 80 sampai 84 =5 4. Carilah banyaknya frekuensi kelas presentil f = 16

5. Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif dibawah kelas persentil F = 2+6+15+20=43 6. Hitunglah Ps Ps data ke-80 Jadi, persentil ini mempunyai arti bahwa *0% dari nilai KKPRK peserta Diklat Sepadya Nasional II paling sedikit mendapat nilai 83,56 sedangkan sisanya 20% mendapat nilai paling tinggi 83,56

KURVA NORMAL Distribusi / kurva normal memegang peranan penting dalam statistik inferensial, yaitu sebagai model distribusi peluang. (probability distribution) Karakteristik Distribusi normal: 1. Unimodal; bahwa setiap distribusi normal selalu memiliki modus dan hanya satu modus. 2. Simetrik; jika setengah bagian dari distribusi itu sama dan sebangun (identik) dengan setengah bagian lainnya. 3. modus = median = rata-rata. 4. Asimtotik; kurva distribusi normal tidak akan pernah menyentuh absisnya. 5. Luas daerah dibawah lengkung kurva tersebut dari ~sampai +~ sama dengan 1 atau 100%.

Untuk membuat kurva normal kita harus mengetahui besarnya mean ()dan deviasi standar (). Y 1. e 2 1 2 x 2 dimana: Y = ordinat pada grafik x = skor yang diperoleh = rata-rata populasi = simpangan baku populasi = 3,1416 (dibulatkan) e = 2,7183 (dibulatkan)

Peranan kurva normal harus tergantung pada nilai-nilai mean () dan deviasi standar (), oleh karena itu kita akan mempunyai bermacammacam bentuk kurva tergantung dengan nilai ()mean tersebut. Oleh karena itu untuk menyederhanakan kemudian dibuat kurva normal standar.

Sumber: Furqon, PhD, Statistik Terapan Untuk Penelitian, 1999, Alfabeta, Bandung. Prof. Dr. Sudjana, Metode Statistik, 1990, Tarsito, Bandung. Drs. Djarwanto Ps, Statistik induktif, 1993, BPFE, Yogyakarta.

RATA-RATA (MEAN) Rata-Rata Hitung dari Data Tunggal Rata-rata hitung dari data tunggal dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh niali dan membaginya dengan banyak data. Rata-rata hitung dari data tunggal dirumuskan dengan x x x 1 2 3 n X atau X n... Contoh: Hitung rataan dari 6,5,9,7,8,8,7,6 Jawab: X x n 1 i 1 n

Rata-Rata Hitung dari Data yang Dikelompokkan Untuk mencari rata-rata hitung, kita perguanakan nilai tengah (Xi ). Selain menggunakan niali tengah, rata-rata hirung data yang sudah dikelompokkan dapat dicari dengan menggunakan rata-rata sementara yaitu dengan mengambil Xi dengan frekuensi terbanyak dan memberi tan Q yang dinyatakan dengan rumus: X X Keterangan Xo= rata-rata sementara P = Panjang kelas n = banyaknya kelas o P n f i c i

Contoh Nilai f i x i c i f i x i 52-58 2 55-3 -6 59-65 6 62-2 -12 66-72 7 69-1 -7 73-79 20 76 0 0 80-86 8 83 1 8 87-93 4 90 2 8 94-100 3 97 3 9

Rata-Rata Geometris dari Data Tunggal Rata-rata geometris G dari sekumpulan angka c, adalah akar pangkat n dari perkalian angka-angka tersebut, dinyatakan dengan rumus : G Contoh: Tentukan rata-rata geometris dari 4,9,6 Jawab: G n x x. x. x 1. 2 3 n G 3 3 4,9,6 216 6

Rata-Rata Geometris dari Data yang Dikelompokkan Untuk mencari rata-rata geometris dari data yang telah dikelompokkan, menggunakan rumus: Log G fi log f i x i

Contoh: Nilai Matematika 50 Siswa Nilai 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100 Frekuensi 2 6 7 20 8 4 3 Jumlah 50 Berdasarkan table tersebut, hitunglah rata-rata geometrisnya.

Jawab: Nilai f i x i Log x i F Log x i 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100 2 6 7 20 8 4 3 55 62 69 76 83 90 97 1.7403 1.7924 1.8388 1.8808 1.9190 1.9542 1.9868 3.4806 10.7544 12.8716 37.6160 15.3520 7.8168 5.9601 Jumlah 50 93.8515

Log G fi log f i x i Log G 93,8515 50 Log G = 1,8770 G = 75,4

Rata-Rata Harmonis Data Tunggal Rata-rata harmonis dari data tunggal x1,x2, x3,,xn dirumuskan sebagai berikut: H 1 x 1 1 x 2 n 1 x 3... 1 x n atau H n Contoh: Nilai ulangan bahasa Inggris 3 siswa adalah 90, 80, 70. Tentukan rata-rata harmonisnya. n 1 x i1 1 H 1 90 3 1 80 1 70 0.0111 3 0.0125 0.143 79,16

Rata-Rata Harmonis dari Data yang Dikelompokkan Rumus untuk mencari rata-rata harmonis dari data yang dikelompokkan adalah n H^ f x i i

Contoh: Diketahui data sebagai berikut : Nilai Frekuensi 52-58 59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100 2 6 7 20 8 4 3 Jumlah 50 Tentukan rata-rata harmonisnya.

Jawab: Nilai f i x i f i /x i 52-58 2 55 0.1361 59-65 6 62 0.0968 66-72 7 69 0.1014 73-79 20 76 0.2631 80-86 8 83 0.0964 87-93 4 90 0.0444 94-100 3 97 0.0309 Jumlah 50 0.6694 Jadi rata-rata harmonisnya 74, 69

Sumber: Drs, M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 63, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 58, Alfabeta, Bandung, 2001

MEDIAN Median (Me) adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan (disusun) dari data terkecil sampai data terbesar. Mencari median data tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut dari data terkecil sampai data terbesar atau dari data terbesar sampai data terkecil, kemudian posisi median dicari dengan rumus: dimana n = jumlah data. Langkah-langkahnya: 1. Urutkan data dari kecil ke besar 2. Carilah posisi median dengan menggunakan rumus diatas.

Mencari Median data bentuk kelompok Me Bp P 1 ( n 2 f F ) Keterangan: Me = Median Bb = Batas bawah kelas sebelum median P = Panjang kelas median N = Jumlah data f = Banyaknya frekuensi kelas median F = Jumlah dari sebellum frekuensi kumulatif sebelum kelas median

Langkah-langkahnya: 1. Urutkan data terkecil sampai terbesar 2.Hitung jarak atau rentangan ( R ) 3. Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges 4. Hitung panjang kelas interval (P) 5.Tentukan batas data terendah dialnjutkan menghitung kelas intervalnya 6. Buatlah table distribusi

7. Carilah kelas interval yang mengandung median 8. Carilah Batas bawah 9. Hitung Panjang kelas Median (p) 10. Carilah banyak frekuensi median (f) 11. Carilah jumlah dari semua frekuensi kumulatif dibawah kelas median (F) 12. Hitunglah median dengan menggunakan rumus Median

Sumber: Drs, M. Subana, M.Pd, Statistik Pendidikan, hal 72, Pustaka Setia, Bandung, 2000 Drs. Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, hal 58, Alfabeta, Bandung, 2001