Drs Doddy Rusmono, MLIS

dokumen-dokumen yang mirip
Teknik Penyusunan MODUL

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 3. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT.

Modul Pelatihan PENGEMBANGAN BAHAN BELAJAR KEMDIKBUD. Kegiatan Belajar 1. Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi Pendidikan. IKA KURNIAWATI, M.

Untuk Kegiatan Pelatihan

MEMBUDAYAKAN MENULIS BUKU AJAR

Bahan Ajar, Buku Ajar, Modul, dan Panduan Praktik

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR R. NETY RUSTIKAYANTI 2017

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

Pengertian Bahan Ajar

BAB V MODUL PEMBELAJARAN SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang. warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 5 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENULISAN MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan aktifitas proses belajar mengajar sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap satuan pendidikan diharapkan membuat Kurikulum Tingkat

PEDOMAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ESAUNGGUL. Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK PENDIDIKAN TINGGI PAU-PPAI, UNIVERSITAS TERBUKA 2008

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BIOLOGI SMA/MA

DESKRIPSI BUTIR ANGKET PENILAIAN MODUL MATEMATIKA PROGRAM BILINGUAL PADA MATERI SEGIEMPAT DENGAN PENDEKATAN PMRI

KARAKTERISTIK MODUL PEMBELAJARAN

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STANDARD OF OPERATING PROCEDURE (SOP) PENYUSUNAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... HAKIKAT BAHASA DAN PEMBELAJARAN BAHASA.. 1.1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

Selamat belajar, semoga sukses

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN GEOGRAFI BUKU GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

SILABUS MATA KULIAH SEMINAR ARSITEKTUR/2010 1

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. deskripsi dan analisis penelitian dan pengembangan modul

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI

Tinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGEMBANGAN ISI BUKU AJAR/DARAS

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa pada hakikatnya adalah belajar berkomunikasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus. Ilmiah Relevan Sistematis Konsisten Memadai Aktual dan kontekstual Fleksibel Menyeluruh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

PENULISAN BUKU AJAR/BUKU TEKS

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

BAB I TINGKAT KETERBACAAN MODUL BAHASA INDONESIA SMP TERBUKA MELALUI TES PILIHAN GANDA

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

PENYUSUNAN BAHAN AJAR. Diklat Pra Uji Kompetensi Pendidik Kursus dan Pelatihan Pendidikan Nonformal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENULISAN NASKAH BUKU PELAJARAN. Asep Herry Hernawan Laksmi Dewi Hj. Permasih

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BUKU PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA. Oleh: TIM P3AI

PEDOMAN STRUKTUR DAN SUBSTANSI SISTEMATIKA USULAN DAN LAPORAN PTK PRODI PGSD JURUSAN PEDAGOGIK FIP UPI

No Aspek Penjelasan Cara Pengisian 1 Tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

Panduan Belajar. Selamat Belajar. iii

PANDUAN KOMPETISI PENULISAN BUKU REFERENSI BAGI DOSEN UNNES TAHUN 2018

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPDIKNAS DIT. PEMBINAAN SMA HALAMAN 1

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR MODUL DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Oleh: Sungkono

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan

PANDUAN HIBAH PENULISAN DAN PENCETAKAN BUKU AJAR TAHUN ANGGARAN 2016

Pancasila. Agama. Materi ajar (v)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS SISWA UNTUK PEMINATAN FISIKA SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suatu hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

UNIVERSITAS HASANUDDIN Kode / No : STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Tanggal : PELAKSANAAN PERKULIAHAN Revisi : Halaman : PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

ATURAN PENULISAN NASKAH ILMIAH JURNAL TEKNOVASI

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 5 PENILAIAN BUKU PANDUAN GURU MATEMATIKA TINGKAT SD/MI

TINJAUAN MATA KULIAH...

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

PENGEMBANGAN BUKU INTISARI MATEMATIKA JENJANG SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI ASPEK KELAYAKAN ISI, PENYAJIAN, BAHASA, DAN KEGRAFIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

DESKRIPSI INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PENJASORKES UNTUK SD/MI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKAS1 DAN REKOMENDASI. Bagian ini mengemukakan tiga pokok bahasan, yaitu kesimpulan hasil

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis KKNI SNDikti

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN LKTI FASILKOM UNSRI 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) adalah suatu sistem pendidikan yang ditandai

PANDUAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

Materi Sosialisasi TUGAS AKHIR. Semester Genap 2016/2017

Transkripsi:

Pelatihan Penulisan MODUL Mata Kuliah Semester 1 TA 2009/2010 Program Studi Perpustakaan dan Informasi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Sajian Materi Penulisan Modul oleh: Drs Doddy Rusmono, MLIS Ruang Kepala Perpustakaan/ Pelaksana Harian Prodi PI-FPIP-UPI Bandung 28 Juli 2009

A. Pengantar Program Studi Perpustakaan dan Informasi pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidkan Universitas Pendidikan Indonesia atau disingkat ProdiPI-KurtekPen-FPIP-UPI dibuka (kembali) melalui SK Rektor No. 4881/H40/PP/2008 tanggal 15 Agustus 2008 (Lampiran 1). Sebanyak 40 orang mahasiswa baru (Lampiran 2) terjaring melalui UM-UPI 2009 dengan Kode Prodi A0851. Kuliah perdana bagi mahasiswa angkatan kesatu ini akan berlangsung pada hari Selasa tanggal 1 September 2009 dengan pemateri mata kuliah oleh 13 (Lampiran 3) dari 20 Dosen Pengampu dan Dosen Pelaksana Perkuliahan (Lampiran 4). Idealisme dan pandangan berjangkauan jauh kedepan yang dimiliki oleh para Dosen ProdiPI ini menuntut mahasiswanya untuk belajar lebih aktif didalam mencapai tujuan/kompetensi pada setiap mata kuliah (MK) dari jumlah keseluruhan 67 MK berbobot 150 SKS pada jenjang S1 (Lampiran 5). Upaya pemaksimalan yang akan ditempuh adalah penyiapan Modul untuk setiap MK. Pada kuliah perdana ini ada sebanyak 6 MK yang perlu dituliskan modulnya oleh para Dosen (Lampiran 6). Modul setiap MK tersebut diharapkan menjadi perpaduan sistem pembelajaran tatap muka biasa dengan sistem pembelajaran mandiri (self instruction). Mahasiswa

diharapkan dapat mempelajari Modul dalam bentuk printed material selain sumber lain dalam bentuk penelusuran online melalui computer (e-learning/web-based instruction dan CD interactive). B. Pengertian Modul Modul adalah satu unit program pembelajaran yang terencana dan didesain dalam bentuk printed material guna membantu Mahasiswa dalam mencapai tujuan/kompetensi pada setiap MK. Model pembelajaran dengan menggunakan Modul ini merupakan model pembelajaran yangmenerapkan sistem dan teknologi instruksional. Modul berbeda dari handout, buku teks, atau bahan tertulis lainnya yang sering digunakan dalam proses pembelajaran biasa. Modul ini merupakan model pembelajaran mandiri yang menuntut Mahasiswa belajar lebih aktif, sehingga teknik penulisan modul tersebut berbeda pula dengan penulisan bahan tertulis lainnya. C. Fungsi Modul Beberapa fungsi Modul yang laik-terap untuk ProdiPI adalah: 1. Menyiasati kelemahan pembelajaran konvensional Pembelajaran konvensionallebih bahyak menekankan pada aktivitas Dosen (instructor-centered), dimana seorang Dosen berperan sebagaiu sumber

informasi utama, sedangkan aktivitas Mahasiswa lebih banyak menyimak dan mencatat apa yang disampaikan Dosen. Melalui Modul ini Mahasiswa diharapkan dapat berupaya untuk mencari dan menggali sendiri informasi secara lebih aktif dan mengoptimalkan seluruh kemampuan dan potensi belajar yang dimilikinya. Modul ini diandalkan untuk dapat membantu mengatasi kelemahan system pembelajaran tradisional.. 2. Meningkatkan motivasi belajar Melalui Modul, motivasi belajar Mahasiswa diharapkan lebih meningkat karena sistem pembelajaran dapat disesuaikan dengan kesempatan dan derap belajarnya masing-masing. Penggunaan Modul menuntut adanya peningkatan motivasi dalam belajar dan mengkodisikan Mahasiswa untuk dapat mencerna tuntas isi paparan (mastery). 3. Meningkatkan kreativitas Dosen dipacu untuk berkreativitas didalam mempersiapkan pembelajaran individual. Melalui penggunaan Modul, Dosen dituntut untuk lebih kreatif didalam mempersiapkan rencana pembelajaran individual. Seorang Dosen harus mampu berfikir secara kreatif untuk menetapkan pengalaman belajar apa yang setepatnya harus diberikan kepada Mahasiswa.

4. Mewujudkan prinsip maju berkelanjutan Melalui penggunaan Modul, Mahasiswa yang telah menguasai materi pada kegiatan belajar (KB) pertama, secara individual dapat melanjutkan pada KB berikutnya. Prinsip maju berkelanjutan ini menjadi acuan yang sangat penting dalam pengembangan Modul. Dengan prinsip ini Mahasiswa yang satu dengan yang lain akan memiliki perbedaan waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan satu MK. Dosen perlu membuat kriteria kelulusan pada setiap KB yang dapat menunjukkan bahwa Mahasiswa tersebut bias melanjutkan belajarnya ataukah harus kembali kepada KB sebelumnya. 5. Meningkatkan konsentrasi belajar Modul dapat mewujudkan kegiatan belajar dengan konsentrasi yang lebih meningkat. Konsentrasi belajar ini menjadi sangat penting agar Mahasiswa tidak mengalami kesulitan pada saat harus menyelesaikan tugas-tugas atau latihan yang disarankan dalam Modul tersebut. D. Prinsip-Prinsip Modul Beberapa prinsip Modul yang laik-rujuk untuk ProdiPI adalah: 1. Orientasi pada tujuan (goal-oriented)

Mahasiswa dituntut untuk mencapai tujuan/kompetensi dalam setiap KB secara tuntas. Pencapaian tujuan/kompetensi tersebut menjadi hal utama dalam Modul ini, sehingga Mahasiswa yang belum berhasil mencapai kompetensi yang diharapkan harus mengulang KB sebelumnya sampai kompetensi yang ditetapkan dapat dicapai. 2. Pembelajaran mandiri (self-instruction) Mahasiswa dituntut untuk belajar secara mandiri tanpa bantuan optimal dari Dosen atau Fasilitator. Modul harus dirancang sedemikian rupa sehingga Mahasiswa dapat mempelajarinya secara mandiri. Mahasiswa dapat berinteraksi sendiri dengan sumber belajar lain yang dianjurkan, melalkukan berbagai aktivitas belajar, mengerjakan tugas-tugas atau latihan-latihan berdasarkan pemahaman sendiri dan berdasarkan bahan bacaan/rujukan yang disarankan. Modul yang baik ditulis rinci dengan bahasayang mudah dicerna dan dilengkapi dengan berbagai ilustrasi yang mendukung untuk pemahaman materi secara utuh. 3. Kemajuan berkelanjutan (continuous progress) Prinsip majuberkelanjutan Modul ini mengarahkan Mahasiswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata untuk dapat menyelesaikan bahan ajar lebih cepat dan berimplikasi kepada kecepatan penyelesaian studi.

4. Penataan materi yang utuh dan lengkap (self-contained) Modul harus memuat materi yang disajikan secara utuh serta menyajikan seluruh substansi pembelajaran yang diperlukan Mahasiswa. 5. Rujuk-silang antar isi MK (cross referencing) Dalam Modul perlu dimunculkan bahan-bahan belajar yang dapat dijadikan rujukan antar KB. Selain itu Mahasiswa dituntut untuk dapat mencari bahan ataupun sumber yang relevan dengan materi yang dipelajari dalam setiap KB. Dalam menyusun Modul, perlu dicantumkan beberapa sumber rujukan yang relevan dan dapat dibaca oleh Mahasiswa untuk pengayaan. 6. Penilian belajar mandiri (self-evaluation) Untuk mengetahui sejauhmana pemahaman Mahasiswa pada setiap KB, maka Mahasiswa harus melakukan penilaian mandiri melalui pengerjaan tes yang telah disediakan dalam Modul. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian bahan belajar, Mahasiswa dapat mencocokkan jawaban yang ditetapkan dengan kunci jawaban yang telah disediakan serta menghitung sendiri perolehan nilainya. Melalui penilaian mandiri ini, Mahasiswa dapat mengetahui dimana letak kekurangannya, sehingga Mahasiswa dapat memperbaiki dan memperkaya materi secara mandiri pula. Untuk memfasilitasinya, criteria penilaian perlu dibuat untuk mempermudah Mahasiswa melakukan penilaian sendiri.

E. Tahap Pengembangan Modul Empat tahap pengembangan Modul untuk ProdiPI adalahsebagai berikut: 1. Tahap pengembangan silabus MK Silabus ini merupakan suatu program yang bersifat makro yang harus dijabarkan kedalam kegiatan-kegiatan belajar yang lebih rinci. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan silabus ini haruslah ilmiah, andragogik, sistematis, relevan, konsisten, dan adekuat. 2. Tahap penulisan Modul Tahap ini dilakukan oleh para Dosen Pengampu MK dan Dosen Pelaksana Perkuliahan sesuai dengan penunjukan oleh Ketua ProdiPI. 3. Tahap uji-coba Modul dan reviu ahli Fokus uji-coba diarahkan pada penilaian terhadap aspek keterbacaan dan kebahasaan. Tahap uji-coba Modul dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh Ketua ProdiPI. Reviu ahli dilakukan terhadap substansi isi Modul oleh para Dosen Pengampu MK yang relevan dan ditetapkan oleh Ketua ProdiPI. 4. Tahap perbaikan Modul

Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum Modul dicetak dan digandakan untuk didistribusikan kepada Mahasiswa. F. Format Penulisan Modul Format penulisan ini merupakan sistematika penyajian materi dan proses belajar yang harus diikuti oleh para penulis Modul, terdiri atas tinjauan MK dan komponen Modul (Lampiran 7). F.1. Tinjauan MK Tinjauan MK ini merupakan paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi MK yang bertujuan member informasi umum tentang MK, mendorong Mahasiswa untuk membaca Modul, menunjukkan kegunaan mempelajari Modul, dan memandu Mahasiswa mempelajari MK. Isi tinjauan umum ini mencakup: F.1.1. Deskripsi MK F.1.2. Kegunaan MK F.1.3. Tujuan/ Kompetensi F.1.4. Susunan judul modul dan keterkaitan antar Modul F.1.5. Bahan pendukung lain (jika ada) F.1.6. Petunjuk umum mempalajari MK

F.2. Komponen isi Modul Komponen isi Modul terdiri atas: F.2.1. Pendahuluan F.2.2. KB F.2.3. Rangkuman F.2.4. Tes formatif F.2.5. Kunci jawaban tes formatif F.2.6. Glosarium F.2.7. Daftar pustaka 1. Pendahuluan Komponen Pendahuluan merupakan pembukaan pembelajaran (set induction) dari Modul yang mencakup: a. Indikator-indikator kompetensi dasar b. Deskripsi perilaku awal (entry behavior) c. Keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam/antar KB (cross reference) d. Pentingnya mempelajari Modul e. Urutan butir sajian Modul secara logis f. Petunjuk belajar

2. Kegiatan Belajar (KB) Komponen KB merupakan sajian materi yang dirancang untuk menumbuhkan proses belajar, terdiri dari: a. Uraian materi, berupa paparan fakta/data, konsep, prinsip, dalil, teori, nilai, prosedur, ketrampilan, hokum, dan masalah yang disajikan secara naratif. b. Contoh dan ilustrasi, berupa benda angka, gambar, grafik, bagan, diagram, tabel, dsb. Yang mewakili konsep untuk memantapkan pembaca terhadap uraian materi. c. Latihan, berupa berbagai bentuk KB yang harus dilakukan Mahasiswa untuk memantapkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang terkait dengan uraian materi yang disajikan secara kreatif sesuai dengan karakteristik MK. 3. Rangkuman Komponen Rangkuman merupakan inti dari uraian materi yang disajikan dalam setiap KB. Rangkuman ini berfungsi menyimpulkan dan mengaskan pengalaman belajar yang dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep barudalam pikiran pembaca (Mahasiswa). Rangkuman harus berisi ide pokok materi, disajikan secara berurutan dan

ringkas, bersifat menyimpulkan, komunikatif, memantapkan pemahaman, dan dituliskan sebelum tes formatif. 4. Tes Formatif Komponen ini merupakan suatu tes yang diberikan untuk mengukur penguasaan Mahasiswa setelah suatu KB berakhir. Tes formatif bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan Mahasiswa. Hasil dari tes formatif digunakan sebagai dasar penilaian untuk melanjutkan ke KB berikutnya. Ketentuan komponen tes formatif adalah harus dapat mengukur indicator, materi tes harus benar dan logis, pokok-pokok yang ditanyakan cukup penting, dan memenuhi syarat penulisan butir soal. Bentuk tes yang disarankan adalah piliahn berganda ataupun uraian singkat. 5. Kunci Jawaban Tes Formatif Komponen Kunci Jawaban Tes Formatif ini sebaiknya disimpan pada akhir setiap Modul dan hendaknya disertai alasan-alasan sebagai balikan (feedback) 6. Glosarium

Komponen Glosarium merupakan daftar kata-kata yang dianggap sulit dimengerti Mahasiswa sehingga perlu diberikan penjelasan tambahan, misalnya berkaitan dengan istilah teknis bidang ilmu, kata-kata serapan dari bahasa asing/ daerah, kata-kata lama yangdipakai kembali, dan kata-kata yang serting dipakai media massa. Glosarium harus disusun secara alfabetis, dan dituliskan pada akhir setiap Modul. 7. Daftar Pustaka Komponen Daftar Pustaka merupakan kumpulan sumber-sumber infroamsi yang digunakan sebagai rujukan dalam penulisan Modul. Syarat penulisan Daftar Pustaka adalah sebagai berikut: a. Sesuai dengan sumber yang dikutip dalam uraian b. Mendukung/dipakai sebagai acuan c. Ditulis secara benar danlengkap d. Disusun secara alfabetis e. Menggunakan aturan penulisan baku G. Ketentuan-Ketentuan dalam Penulisan Modul

G.1. Bahasa yang digunakan G.1.1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar G.1.2. Mudahdicerna dan enak dari dibaca G.1.3. Menarik dan merangsang rasa ingin tahu G.1.4. Urutan sajian yang logis dan runtut G.1.5. Sapaan mengunakan kata Anda G.2. Kutipan dalam Modul Kutipan dapat berupa kata, ungkapan, bagiankalimat, paragraf, gambar, ilustrasi, peta yang diambil dari sumber lain (orang, buku, dokumen, media massa, media elektronik, internet, dsb.) yang diambil secara langsung ataupun disadur. Kutipan harus bersifat menegaskan dan relevan dengan suatu ide, berasal dari sumber pertama, mutakhir, sahih/valid, tidak lebih dari ½ halaman, dan menggunakan tatacara penulisan kutipan yang baku. G.3. Ketentuan lainnya G.3.1. 1 SKS terdiri dari 2 Modul

G.3.2. Setiap Modul terdiri dari 2 sampai 4 KB G.3.3. Setiap bagian Modul terdiri dari 40 sampai dengan 50 halaman G.3.4. Bisa dilengkapi dengan bahan audio, video/film, kegiatan percobaan, praktikum G.3.5. Tulisan ditik 1,5 spasi menggunakan huruf Times New Roman, font 12 -------------------------------------------