BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kota Bandung di akhir pekan dan hari libur. Hal ini dapat dilihat dari pusat perbelanjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan. Sedangkan menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini perekonomian Indonesia mengalami masa yang cukup sulit. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ini, semakin banyak pula pesaing yang dihadapi. Pada zaman sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat pariwisata yang menarik. Berdasarkan data. Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, hingga bulan September 2011 sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Bisnis ritel menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era informasi yang sedang berkembang dengan cepat dan pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Konsumen di masa sekarang semakin menuntut banyak hal terhadap produk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengertian atmosfer toko adalah gambaran suasana keseluruhan dari sebuah toko yang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Kondisi ini menuntut setiap perusahaan untuk mampu bersaing dengan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat berbagai rumah makan dengan ciri khas yang berbeda-beda di

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha restoran di kota Bandung berjalan sangat pesat. Restoran-restoran ini

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pendidikan. Pertumbuhan pendidikan dan pariwisata yang semakin meningkat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan di masyarakat akan mempengaruhi pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Jaman era globalisasi sekarang ini, tingkat kesibukan dalam bekerja semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha dewasa ini terasa semakin ketat seiring

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN ,68% ,61% ,89% ,8% ,2%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Congo Café and Resto

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah cafe and resto.saat ini sudah banyak produsen cafe and

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat baik antar perusahaan domestik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atmodjo (2007:7)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kebanyakan kalangan muda Kota Padang senang berkumpul, berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profile Perusahaan

GAMBAR 1.1 Logo Ramen Bajuri Sumber : ramen bajuri.com, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Peranan hiburan sangat penting bagi manusia dan sudah mengambil tempat

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. (

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh adanya perkembangan ekonomi global yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap permintaan kebutuhan akan makanan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. menjangkiti aspek kehidupan setiap orang di berbagai belahan dunia. Penyebaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan dan menghidupi banyak orang. Pada saat krisis UKDW

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini seringkali disebabkan oleh keseragaman target market yang dimiliki bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis bidang jasa saat ini menunjukkan peningkatan dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat yang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada era globalisasi membuat

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kota yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengusung konsep makanan cepat saji (fast food) dan restoran spesialis. Restoran

BAB I PENDAHULUAN. adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor ini memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sektor ekonomi dan budaya juga ikut. terpengaruh perubahan kebudayaan juga tidak dapat dihindari,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

1.1 DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE KOTA BANDUNG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi, dan masih banyak lagi. Semakin ketatnya persaingan bisnis jasa, maka

BAB I PENDAHULUAN. pada E-CINEMA yang saat ini berpotensi cukup baik dalam perkembangan Cinema. Eresto, Ecinema, Elounge, 7 KTV dan Banquet Service.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis di Indonesia secara umum telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Jigoku Ramen adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang bisnis kuliner. Usaha ini milik perorangan yang didirikan oleh Kresna Utama pada Desember 2011. Saat industri kuliner Jepang sedang berkembang dengan pesat di kota Bandung, Kresna Utama mencoba membuat mie ramen dengan racikan sendiri dan ternyata hasilnya sangat mudah, kemudian dibuatlah perusahaan sendiri dengan nama Jigoku Ramen. Jigoku berasal dari bahasa Jepang yang berarti neraka. Diambil nama Jigoku Ramen karena Ramen identik dengan kata pedas, merah, hot maka dijadikanlah Jigoku sebagai nama perusahaan. Awal berdirinya perusahaan ini berlokasikan di JL. Pahlawan No. 68 yang hanya bermodal gerobak kecil dan dibantu oleh 4 orang karyawan. Status lokasinya berbentuk seperti pujasera, yaitu bergabung dengan toko lain dan menggunakan meja makan berbarengan. Karena banyaknya jumlah pengunjung namun belum terlayani, akhirnya dibulan ke-4 Jigoku mencoba menyewa setengah tempat dari lokasi tersebut. Dengan kondisi hanya 6 meja saja pada saat itu. Dengan asumsi untuk mengurangi jumlah waiting list, namun itu semua di luar perkiraan. Setelah tahun ke-2, Jigoku mencoba untuk memperbesar tempatnya, namun karena tempat tersebut membutuhkan banyak perombakan, akhirnya lokasi pindah ke JL. Cikutra No 143. Hingga saat ini Jigoku mempunyai 38 karyawan dan terdapat 26 meja. 1

Gambar 1.1 logo Perusahaan Sumber: www.jigokuramenbandung.com tahun 2012 1.1.2 Produk dan Layanan Perusahaan Jigoku Ramen memiliki 24 menu ramen dan 22 menu minuman. Dari sekian banyaknya produk, inilah beberapa menu andalan yang banyak diminati oleh konsumen: Tabel 1.1 Daftar harga No Daftar Menu Harga 1 Ramen Sosis Bratwurst Rp. 15.000 2 Ramen Chicken Karage Rp. 15.000 3 Ramen Chicken Katsu Rp. 13.000 4 Moyasu Ramen Rp. 16.000 5 Ramen Penang Kuali Rp. 16.000 6 Ramen Chicken Melt Rp. 16.000 7 Ramen Jumbo Star Rp. 18.000 Sumber : Data dari Jigoku Ramen diolah kembali oleh penulis 2

1.1.3 Konsep Perusahaan Jigoku memiliki strategi pemasaran tersendiri untuk menarik minat para konsumen. Yaitu sebuah concept store yang dinamakan Ramentainment. Ramentainment adalah sebuah konsep yang menyajikan suguhan unsur wisata dalam kuliner. Sebuah konsep dalam menjual ramen dan menjual konsep hiburan. Jika pengunjung datang, mereka bukan hanya sekedar makan saja, tetapi diberikan sentuhan berupa suguhan entertainment yang khas, up to date dan menghibur. Konsep tersebut terdiri dari : a. Ramen Action Sebuah konsep yang disediakan setiap senin malam mulai pukul 18.00-22.00 WIB. Setiap pengunjung yang datang bisa menikmati film-film action Box Office yang diputar melalui Big Screen berukuran 4x4 Meter ditambah dengan 4 titik speaker aktif surround sound. b. Ramen Freak Sebuah konsep yang disediakan setiap hari selasa, seluruh pelanggan yang datang berhak mendapatkan diskon spesial dari Jigoku Ramen. Dengan cara mengikuti syarat dan ketentuan yang diumumkan melalui media sosial 2 jam sebelum acara dimulai. Contoh: diskon 10% buat orang yang memakai kaca mata, diskon 15% buat orang yang berkepala botak atau diskon 10% bagi orang yang menulis dengan tangan kidal. c. Jazz Night Sebuah konsep yang disediakan setiap rabu malam mulai pukul 18.30 20.30 WIB. Setiap pengunjung yang datang bisa menikmati live music performance accounstic jazz, dengan suasana ruangan makan yang gelap dan dipenuhi cahaya lilin. d. Scary Ramen Sebuah konsep yang ditawarkan setiap kamis malam. Dengan menyediakan tema horror, sambil nonton film horror box office dalam ruangan yang gelap. Didalam ruangan tersebut terdapat patung-patung berkarakter hantu yang dipasang disetiap sudut ruangan. 3

e. Ramentic Ramen Sebuah konsep yang disediakan setiap sabtu malam. Berupa live music love song disambung dengan pemutaran film drama romantic box office yang membuat suasana makan lebih romantis ditambah dengan cahaya lilin pada setiap meja. f. Ramen Maen Sebuah konsep yang ditawarkan setiap minggu. Dengan menyediakan berbagai permainan rakyat jaman dahulu, seperti halma, ludo, ular tangga. Para pengunjung bisa menikmati ramen sambil menonton film-film keluarga dari sore hingga malam hari. 1.2 Latar Belakang Penelitian Bandung dikenal dengan kota yang memiliki kreatifitas tinggi serta anak muda yang memiliki bakat dalam berbisnis. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya usaha-usaha yang diciptakan oleh anak muda seperti distro, clothing, dan tempat kuliner yang semakin berkembang, bahkan saat ini berangsur-angsur kota Bandung menjadi kota wisata kuliner. Belakangan ini bisnis kuliner menjadi salah satu pilihan investasi yang cukup menggiurkan. Terlihat dari data pertumbuhan jumlah restoran di Kota Bandung pada tabel dibawah ini: Tabel 1.2 Jumlah Restoran di Kota Bandung dari tahun2009-2012 Tahun Jumlah Restoran 2009 458 2010 561 2011 572 2012 591 Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi tahun 2012 Dari tabel diatas bisa dilihat yaitu pertumbuhan restoran di Kota Bandung setiap tahun nya mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan 4

bahwa tingkat persaingan restoran di Kota Bandung cukup ketat. Oleh karena itu, semakin banyak pengusaha yang berlomba-lomba untuk masuk ke dalam Industri kuliner. Untuk menghadapi persaingan ini, para pelaku industri tersebut semakin bersaing dengan menciptakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang di masa yang akan datang. Salah satu wisata kuliner yang sedang booming dikalangan anak muda belakangan ini adalah mie ramen. Jigoku ramen merupakan salah satu cafe yang menjual berbagai macam varian rasa mie ramen. Usaha yang digagas oleh salah satu mahasiswa UNISBA ini tergolong baru, walaupun begitu konsumen dari Jigoku ramen ini sudah banyak, pemilik nya mengatakan Jigoku ramen buka dari jam 12 hingga jam 9 malam tapi belum pernah sampai jam 9, ramen sudah habis. Berikut ini adalah tabel jumlah pengunjung Jigoku ramen pada bulan Maret 2014: Tabel 1.3 Daftar jumlah pengunjung Jigoku Ramen pada periode bulan Maret 2014 No Hari Konsep Tgl 3-9 Tgl 10-16 Tgl 17-23 Tgl 24-30 Jumlah 1 Senin Ramen Action 408 352 392 448 2020 2 Selasa Ramen Freak 612 664 648 656 2580 3 Rabu Jazz Night 640 608 616 596 2460 4 Kamis Scary Ramen 692 676 724 696 2788 5 Jumat Libur 6 Sabtu Ramentic Ramen 716 720 732 712 2900 7 Minggu Ramen Maen 720 572 632 580 2504 Total jumlah pengunjung bulan Maret 2014 16560 Sumber: Observasi Lapangan 5

Dapat dilihat dari tabel jumlah pengunjung yang dibagi sesuai konsep yang ada di jigoku ramen pada bulan Maret 2014, terlihat jumlah pengunjung yang terbanyak ada pada hari sabtu yaitu pada konsep Ramen Maen dan pada hari kerja, jumlah pengunjung terbanyak adalah pada hari kamis yaitu konsep Scary Ramen. Peneliti melakukan wawancara kepada 20 responden yang berkunjung ke Jigoku Ramen pada hari kamis dengan konsep Scary Ramen. Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, responden menyatakan mereka berkunjung karena menurut mereka Jigoku ramen menjual produk ramen yang enak, murah, dan berkualitas selain itu juga Jigoku ramen berada di lokasi yang strategis. Responden juga menyatakan konsep-konsep yang disajikan di Jigoku Ramen sangat menarik, terutama konsep Scary Ramen dimana pengunjung disuguhi suasana yang tidak biasa dan menegangkan dengan didukung adanya properti yang telah disesuaikan dengan konsep tersebut. Dari wawancara tersebut dapat dilihat bahwa Jigoku ramen sudah menerapkan konsep store atmosphere dengan baik, menurut Levy & Weitz (2012:490) store atmosphere adalah: Atmospheric refers to the design of an environment though visual communications, lighting, colors, music, and scent to simulate customer s perceptual and emotional responses and ultimately affect their purchase behaviour. Dapat diartikan sebagai Atmosfer mengacu pada desain lingkungan meskipun komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan aroma untuk mensimulasikan respon persepsi dan emosi pelanggan dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Atau dengan kata lain suatu karakter fisik yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian. Selain penerapan konsep yang sudah baik, dari wawancara tersebut juga terlihat elemen atmosfer yang ada di Jigoku ramen sudah sesuai dengan event yang diselenggarakan. Menurut Sunarto (2007:92) pemilihan musik sebagai elemen atmosfer toko harus disesuaikan dengan event tertentu yang sedang berlangsung di toko tersebut. Selanjutnya Sunarto menyatakan bahwa pertunjukkan toko yang diselenggarakan oleh ritel akan menggugah keinginan 6

konsumen untuk datang berbelanja dan melakukan pembelian ulang. Dari uraian di atas, pengaruh lingkungan toko dengan minat pembelian ulang dapat digambarkan secara singkat yaitu lingkungan toko mampu mempengaruhi perilaku membeli konsumen. Dari penjelasan di atas penulis ingin mengetahui apakah store atmosphere merupakan faktor penting dalam mempengaruhi konsumen dalam melakukan minat pembelian ulang, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA JIGOKU RAMEN BANDUNG. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan masalah pokok yang telah di kemukakan dalam latar belakang yaitu mengenai hubungan store atmosphere dengan minat pembelian ulang, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana store atmosphere di Jigoku Ramen Bandung? 2. Bagaimana minat pembelian ulang konsumen pada Jigoku Ramen Bandung? 3. Seberapa besar pengaruh store atmosphere terhadap minat pembelian ulang di Jigoku Ramen Bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui store atmosphere pada Restoran Jigoku Ramen. 2. Mengetahui minat pembelian ulang pada Restoran Jigoku Ramen. 3. Mengetahui besarnya pengaruh store atmosphere terhadap minat pembelian ulang pada Restoran Jigoku Ramen. 1.5 Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada Jigoku Ramen, diharapkan bermanfaat bagi: 7

1. Kegunaan akademis: Agar dapat lebih memahami ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh store atmosphere terhadap minat pembelian ulang dan untuk mengetahui implementasi dari teori yang di dapat selama masa perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan tentang store atmosphere terhadap minat pembelian ulang konsumen. 2. Kegunaan praktis: Penelitian ini diharapkan dapat lebih memberi manfaat berupa masukan bagi perusahaan yaitu untuk membantu perusahaan guna menunjang perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang dilakukan maka disusunlah sistematika penelitian yang berisi informasi mengenai materi dan hal-hal yang dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab I berisi mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Pada bab II berisi mengenai tinjauan pustaka penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan ruang lingkup penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III berisi mengenai jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV menceritakan hasil dan pembahasan mengenai karakteristik responden dilihat dari berbagai aspek, membahas dan menjawab rumusan 8

masalah serta hasil perhitungan analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan Kesimpulan dan Saran. Melalui kesimpulan, peneliti akan berusaha memberikan hasil penelitian yang telah dilakukan. Setelah memberikan kesimpulan dari seluruh penelitian yang dilakukan pada akhirnya peneliti memberikan saran sebagai masukan bagi objek yang diteliti. 9