Souvia Rahimah 21 Februari 2010 Jurusan Teknologi Industri Pangan FTIP UnivesitasPadjadjaran
Container performance requirements Syarat penggunaan kemasan logam: Mengawetkan dan melindungi bahan yang dikemas Tidak boleh bereaksi dengan bahan Sesuai dengan proses pengolahan produk Sesuai dengan lingkungan penyimpanan Dimensi harus tepat Mudah dipajang pada saat dijual Mudah dibuka dan mudah mengeluarkan isi Dapat didaur ulang
Pendahuluan Keuntungan penggunaan wadah kaleng untuk kemasan makanan dan minuman 1. Kekuatan mekanik tinggi 2. Sifat barrier yang baik thd gas, uap air, jasad renik, debu dan kotoran, cocok untuk kemasan hermitis. 3. Toksisitas relatif rendah 4. Tahan thd perubahan suhu ekstrim 5. Permukaan ideal untuk labeling dan dekorasi
Karakteristik logam dan nonlogam LOGAM Merupakan konduktor yang baik Dpt ditempa dan dibengkokan dalam keadaan padat Mempunyai kilap logam Tidak temus pandang pandang Densitas (massa jenis) tinggi Berbentuk padat NONLOGAM Isolator yang baik Rapuh dan tidak dapat ditempa dalam keadaan padat Kilap non logam Bbp jenis bersifat temus Densitas rendah Berbentuk padat, cait atau gas
Kaleng Plat Timah dan Baja Plat Timah Wadah kaleng untuk produkproduk yang mengalami proses sterilisasi thermal. Awalnya kaleng dibuat dari tin plate (lembaran dasar baja dilapisi Sn dengan cara pencelupan dalam timah cair panas (hot dipping) atau dgn proses elektrolisa (PEL) PEL : Menggunakan listrik galvanis sehingga menghasilkan lapisan timah yg lebih tipis dan merata
Steel/tin Alumunium Bahan hasil daur ulang Bahan
Plat timah (tin plate) Minyak (10-6 mm) Lapisan pasif (10-6 mm) Timah (10-3 mm) FeSn 2 (10-4 mm) Baja (0.15-0.48 mm) FeSn 2 (10-4 mm) Timah (10-3 mm) Lapisan pasif (10-6 mm) Minyak (10-6 mm)
Baja bebas timah (TFS) Minyak Khromium Oksida Khrom Baja Khrom Khromi oksida Minyak
Menurut cara dan tujuan pemakaiannya ada2 jeniskaleng: 1. Kaleng untuk pengemasan steril : Kaleng ditutup sampai kedap udara dgn alat khusus sehingga diperoleh sambungan ganda (double seam).bahan kaleng: tinplate, tinfree steel,alumunium 2. Kaleng tidak untuk proses steril : Biasanya tidak ditutup dgn alat khusus sehingga tidak ada sambungan double seam pada batas badan dan tutup kaleng
JENIS KALENG Berkembang berbagai kaleng yg berbeda dengan standar : - Kaleng baja bebas timah (tin-free-steel) - Kaleng tiga lapis (three piece cans) - Kaleng lapis ganda (two piece cans) Kandungan Sn Kaleng Plat timah (PT) antara 1.0-1.25% dari berat kaleng. Plat timah (TP): lembaran atau gulungan baja berkarbon rendah, dengan ketebalan 0.15-0.5 mm.
Two-Pieces Can Three-Pieces Can
Cone Top/Crowntainer
DRINKING CUPS
Barrel
ProsesPembuatanKaleng Three Pieces Can Welding
Two pieces can
End forming process
Seaming
The main measured parameters in a double seam
Kandungan timah pada TP25 adalah 2.8 gram/m 2, TP50, TP75 dan TP 100 adalah: 5.6; 8.4; dan 11.2 gram/m 2 Daya tahan thd karat tdk sempurna, tetapi thd reaksi dgn bhn pangan lebih lambat daripada baja. Berdasarkan komposisi penyusunnya dikenal bbp jenis kaleng: Tipe L, Tipe MS, Tipe MR, Tipe MC dan Bir
Tipe-tipe kaleng untuk pengemasan KLASIFIKASI MAKANAN SIFAT KEASAMAN Sangat korosif Mkn dgn keasaman tinggi / sedang (jus apel, acar, dsb) JENIS KALENG Tipe L Korosif sedang Makanan dengan Tipe MS keasaman sedang (sayur asin, pir,dsb) Tipe MR Sedikit korosif Tidak korosif Potter (1978) Mkn dgn keasaman rendah (kapri, jagung, daging, dsb) Mkn tdk asam (produk kering, mkn beku, dsb) Tipe MR Tipe MC Tipe MR Tipe MC
Komposisi Kimia bbg jenis kaleng (%) Unsur Kimia Tipe L Tipe MS Tipe MR Tipe MC Bir Karbon 0.05-0.12 0.05-0.12 0.05-0.12 0.05-0.12 0.15 Mangan 0.25-0.60 0.25-0.60 0.25-0.60 0.25-0.60 0.25-0.70 Belerang 0.05 0.05 0.05 0.05 0.05 Posfor 0.015 0.015 0.020 0.07-0.11 0.10-1.15 Silikon 0.010 0.010 0.010 0.010 0.010 Tembaga 0.06 0.10-1.20 0.20 0.20 0.20 Nikel 0.04 0.04 (-) (-) (-) Khromiu m 0.06 0.06 (-) (-) (-) Mb 0.05 0.05 (-) (-) (-) Arsen 0.02 0.02 (-) (-) (-)
Kaleng lapisan Sn lebih tebal digunakan utk mengalengkan makanan dengan daya korosif yang tinggi. Pemilihan jenis atau tipe kaleng yang digunakan perlu mempertimbangkan sifat-sifat korosif dan sifat keasaman makanan Ukuran dan kekuatan kaleng juga perlu diperhatikan. Untuk wadah yang memerlukan sifat kaku dan kekuatan tinggi misal untuk minuman berkarbon kaleng Tipe N
Komposisi kimia tipe N hampir sama dengan tipe L tapi ditambah 0.02% nitrogen untuk menambah daya kaku dari kaleng Kaleng tipe D yaitu klng dengan lapisan alumunium, mengandung karbon 0.12%, Mn 0.60%, F 0.02%, S 0.05%, Si 0.02%, Cu 0.20%. Kaleng baja lebih kaku: 2 CR (double cold reduced plate)
Kaleng tipe D Kaleng tipe D: kaleng baja dilapisi dg Al, mengandung karbon 0.12%, mangan 0.60%, fosfor 0.02%, belerang, silikon, dan tembaga berturut-turut: 0.05%; 0.02%; dan 0.20%. Penggunaan baja yang lebih ringan umumnya untuk pengemasan bir, sari jeruk, dan oli motor
Mencegah kontak langsung antara bhn pgn dengan wadah logam dilakukan pelapisan lapisan enamel Lapisan enamel merupakakan bhn non-metal: a. Polibutadiena b. epon c. oleoresin d. vinil e. epoksi, dsb
Enamel Ada dua jenis enamel: 1. Lapisan pelindung dalam 2. Lapisan pelindung luar Untuk mengidentifikasi ukuran kaleng pd pengalengan umumnya menggunakan nomor-nomor sbb: 211*300, 303*406. No. dengan 3 digit pertama menunjukkan diameter kaleng, 3 digit berikutnya menunjukkan tinggi kaleng. 1 digit pertama satuan inci, 2 digit berikutnya: 1/16 inci
Jenis-jenis enamel dan penggunaannya