BAB 1 PENDAHULUAN. tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V PROSES PEMBUATAN SILINDER HIDROLIK (MANUFACTURING PROCESS) BUCKET KOBELCO SK Bagan 5.1 Hydraulic Cylinder Manufacturing Process [6]

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan yang sangat tinggi antara pelaku industri dalam meraih pasar yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGADUK ADONAN ROTI TAWAR (BAGIAN STATIS) LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh :

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

MEMPELAJARI SISTEM RANGKA OTOT MANUSIA DALAM PEMBUATAN KOMPONEN BOSS DI CV. WOTOSINDO TEKNIK

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB 1 PENDAHULUAN. dari penurunan nilai pertumbuhan industry pada setiap tahunnya. Pada 2004

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN START

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

QUESTIONNAIRE UNTUK MENGETAHUI GAMBARAN SINGKAT PERUSAHAAN. 1. PT. Arindo Garmentama bergerak dibidang apa?

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

RANCANG BANGUN ALAT MIXER ROTI BANDUNG DENGAN VARIASI PERCEPATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kearah yang lebih baik dengan didukung oleh kemajuan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi penting

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan jasa berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI MOLDING ROOF D22D DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. TOYOTA AUTO BODY TOKAI EXTRUSION

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat. Perhitungan harga pokok

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN & METODE PENGUMPULAN DATA. PT Grant Artha Dison merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DI BENGKEL LANCAR MOTOR PADA BAGIAN BENGKEL MESIN

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri pada saat ini di Indonesia semakin meningkat seiring

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi spesifikasi perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan laba

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan stand pada mesin vespa P150X. Waktu Pelaksanaan : 1 Januari April 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Burhan Foam merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen penting yang membuat suatu industri dapat bertahan dan bahkan menang

PROSES PEMBUATAN CLAMPER COMP TH CABLE UNTUK SEPEDA MOTOR PT. ADHI WIJAYACITRA

Lampiran 1: Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI METAL STAMPING PART

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam membuat Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Harga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

SDA RPT0. Konsep. Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis Volume I : Umum Bagian 8 : Pekerjaan Pintu Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

LAMPIRAN 1. Pembagian dan Tugas Tanggung Jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka menggunakan kayu sebagai produk pelindung rumah mereka seperti untuk

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. bentuk suatu benda kerja dengan menggunakan sepasang alat. perencanaan peralatan, diameter yang akan dipotong, material alat

B A B 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB III AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK Minggu Pertama (18 Agustus Agustus 2015) AKTIFITAS MINGGUAN KERJA PRAKTEK

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga berproduksi merupakan suatu sisi dari penawaran. Untuk itu, perusahaan harus secara terus menerus mengamati dan memonitor. Proses proses produksi yang ada agar dapat menjaga suatu kondisi kualitas dari produk itu sendiri sebelum diserahkan kepada konsumen dan sekaligus tidak membiarkan barang yang cacat sampai kepada tangan pelanggan. Dalam situasi persaingan yang amat sangat kompetitif, produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dapat diterima dan sekaligus dapat memberikan daya saing yang baik atau tinggi dari perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Pengendalian terhadap aktivitas proses produksi mutlak diperlukan karena pada aktivitas inilah terjadi transformasi dari bahan baku menjadi

2 barang jadi sekaligus merupakan suatu bagian yang memberikan performansi tinggi bagi produk yang dihasilkan. Kualitas yang baik dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan haruslah mampu memenuhi kriteria-kriteria keinginan pelanggan yang merupakan unsur-unsur kualitas seperti; bentuk, warna, kemasan, ketahanan, kemampuan, ataupun hal-hal lain, dimana apabila produk-produk ini mampu memenuhi kriteria-kriteria ini maka diharapkan konsumen akan memperoleh kepuasan. Dengan tercapainya kepuasan konsumen maka akan menimbulkan suatu tingkat loyalitas dari konsumen dan ini berarti perusahaan telah mampu mengatasi para pesaing. Salah satu perusahaan yang telah melakukan pengendalian kualitas terhadap proses dan produknya adalah PT. Mulmindo Prapat Bumipersada. P.T. Mulmindo Prapat Bumipersada awalnya bergerak pada bengkel biasa, tetapi dengan semakin banyaknya order yang diterima, maka tingkat perekonomian semakin meningkat, sehingga dari bengkel biasa berkembang menjadi pabrikan yang menerima job order dalam kapasitas jumlah yang besar. PT.Mulmindo Prapat Bumipersada didirikan pada akhir tahun 1997, dengan luas lahan sebesar 6000 m 2, yang berlokasi di daerah kayu besar kapuk kamal no. 48, di jakarta utara. P.T.Mulmindo Prapat Bumipersada memproduksi barang, bila ada pemesanan dari konsumen (job order). PT.Mulmindo Prapat Bumipersada ini bergerak pada 4 divisi seperti; Divisi metal, seperti : Rumah filter, Divisi

3 karet, seperti : oring, oil seal, Divisi seni besi tempa, seperti : Railling tangga, tralis, balkon dan Divisi dental unit yang memproduksi kursi gigi. Dalam hal ini yang menjadi perhatian untuk penelitian ini adalah dimana dalam tingkat produksi yang dihasilkan pada mesin pengering pengecatan oven rumah filter tersebut tergantung dari faktor temperatur, faktor kecepatan angin, dan faktor waktu. Setiap faktor memegang peranan penting dalam menentukan tingkat produksi yang dihasilkan. Sehingga apabila terjadi ketidak sesuaian didalam pengaturan hal-hal ini maka akan menghasilkan produk yang cacat. Dengan demikian menjadi menarik untuk dikaji lebih jauh tentang pengaturan ketiga faktor ini terhadap tingkat produksi hasil pengecatan rumah filter, guna meneliti mengenai seberapa besar hubungan ketiga faktor tersebut satu sama lain mempengaruhi tingkat produksi hasil pengecatan dan dicari solusi optimal dari ketiga faktor tersebut terhadap tingkat produksi yang ada. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dalam proses produksi PT. Mulmindo Prapat Bumipersada banyak menggunakan mesin untuk memproduksi produk-produknya. Penulis mengidentifikasi masalah pada penggunaan mesin oven dalam menghasilkan pengecatan rumah filter sangat tergantung kepada pengaturan temperatur pemanasan, kecepatan angin dan waktu lamanya proses pengecatan. Proses pengecatan akan menghasilkan rumah filter dengan cat yang rapi karena ini

4 merupakan pengecatan oven. Yang jadi pertanyaan selama ini bagi perusahaan adalah ingin mengetahui seberapa besar hubungan atau pengaruh yang signifikan ketiga faktor tersebut dengan tingkat produksi selama ini dan juga berapa setting optimum yang terbaik sehingga menghasilkan hasil yang baik? Perumusan yang dilakukan penulis adalah pengambilan data langsung dari lapangan. Data-data yang diambil harus dicatat dengan teliti sebab akan mempengaruhi hasil yang didapat. Selain pengambilan data, penulis juga akan melakukan perumusan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mesin pengering cat oven dengan menerapkan metode Design of Experiment (DOE). Diharapkan dengan DOE ini, dapat diketahui peran dari masing-masing faktor terhadap hasil akhir tingkat produksi dari mesin pengering cat oven dan dengan metode Taguchi guna mendapatkan setting optimal dari ketiga faktor tersebut terhadap hasil produksi yang dihasilkan. 1.3 Ruang Lingkup Sesuai dengan latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dalam ruang lingkup penelitian dan pembahasan diarahkan penulis hanya pada hasil yang dihasilkan oleh mesin pengering cat oven dengan hanya terbatas pada divisi metal saja, yaitu divisi rumah filter. Dan pengumpulan data tentang temperatur, kecepatan angin dan waktu langsung dilakukan di lapangan.

5 1.4 Tujuan dan Manfaat. 1.4.1 Tujuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis dengan tepat pengaruh yang signifikan antara variabel temperatur, kecepatan angin dan waktu terhadap tingkat produksi yang dihasilkan mesin pengering pengecatan oven rumah filter. 2. Menentukan setting optimal dari ketiga faktor variabel yang berpengaruh terhadap tingkat produksi yang dihasilkan sehingga didapatkan tingkat produksi yang maksimal. 1.4.2 Manfaat / Kegunaan Penelitian. Adapun manfaat atau kegunaan yang hendak diperoleh dan dicapai dari penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor mana yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat produksi. 2. Membantu perusahaan untuk mengetahui setting optimum pada mesin pengering cat oven agar diperoleh hasil yang baik.

6 1.5 Gambaran Umum Perusahaan. PT.MULMINDO PRAPAT BUMIPERSADA awalnya bergerak pada bengkel biasa, tetapi dengan semakin banyaknya order yang diterima, maka tingkat perekonomian semakin meningkat, sehingga dari bengkel biasa berkembang menjadi pabrikan yang menerima job order dalam kapasitas jumlah yang besar. PT.Mulmindo Prapat Bumipersada didirikan pada akhir tahun 1997, dengan luas lahan sebesar 6000 m 2, yang berlokasi di daerah kayu besar kapuk kamal no. 48, di jakarta utara. PT.Mulmindo Prapat Bumipersada memproduksi barang, bila ada pemesanan dari konsumen (job order). PT.Mulmindo Prapat Bumipersada ini bergerak pada 4 divisi : 1. Divisi metal, seperti : Rumah filter 2. Divisi karet, seperti : oring, oil seal 3. Divisi seni besi tempa, seperti : Railling tangga, tralis, balkon 4. Divisi dental unit, seperti : memproduksi kursi gigi

7 1.5.1 Tata letak pabrik Proses layout biasanya terdiri dari kumpulan-kumpulan semua mesin, bagian perakitan, sput, berbagai jenis molding dan pada bagian finishing. Yang di dalamnya sudah termasuk kegiatan proses produksi yang dikelompokkan bersama dalam suatu layout proses. Proses layout digunakan bila produk yang diperoleh tidak memenuhi standar, tetapi fleksibel. Dan dalam proses layout ini terdapat juga kantor produksi, agar orang yang berada pada kantor produksi ini dapat melihat/ memantau bagaimana proses produksi berjalan. PT. Mulmindo Prapat Bumipersada membuat tata letak pabrik berdasarkan pembelian mesin, jadi jika salah satu mesin di beli, maka mesin tersebut akan di taruh ditempat yang kosong. Ini diakibatkan proses kegiatan dalam pabrik tersebut bersifat job order. Pesanan dari konsumen dengan jumlah yang relatif besar dan variasi produk yang dihasilkan pun cukup banyak. Tata letak juga diatur berdasarkan proses yang ada.

Berikut ini adalah tata letak pabrik PT. Mulmindo Prapat Bumipersada yaitu: Gambar 1.1 Layout proses produksi PT.Mulmindo Prapat Bumipersada

Gambar 1.2 Layout Kantor Proses Produksi PT.Mulmindo Prapat Bumipersada

10 1.5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Struktur organisasi dalam perusahaan ini dapat digambarkan dengan gambar berikut di bawah ini : PT.MULMINDO PRAPAT BUMIPERSADA STRUKTUR ORGANISASI Rups Dewan Komisaris Dewan Direksi Internal Audit Manager Pembelian Manager Penjualan Manager Produksi Manager Keu & AKT Manager SDM & Umum Kabag Pembelian Kabag Logistik Kabag Penjualan Kabag Produksi Kabag Keu & AKT Kabag SDM & Umum Bagian Pembelian Bahan Baku Bagian Penjualan Bagian Karet Bagian Keuangan Bagian SDM & Personalia Bagian ADM B.Pembantu & Sparepart Bagian Promosi Bagian Besi Tempa Bagian Akuntansi Bagian Keamanan Barang jadi/ WIP Bagian ADM Bagian Dental Chair Bagian Umum Bagian Metal Bengkel Gambar 1.3 Bagan Struktur Organisasi PT. Mulmindo Prapat BumiPersada. Dengan berdirinya PT.Mulmindo Prapat Bumipersada, maka terbentuk pula struktur organisasi yang mempunyai tujuan untuk memperlancar jalannya perusahaan yang telah ditargetkan dari pihak perusahaan. Dan dengan terbentuknya struktur organisasi berfungsi untuk dapat melakukan pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab serta keahlian yang sesuai dengan jabatan

11 masing-masing. Dengan adanya strukur organisasi, maka terjadi kerja sama yang baik antara pemimpin yang tertinggi dengan karyawan-karyawan perusahaan. Pada dasarnya PT.Mulmindo Prapat Bumipersada dibagi lima bagian utama yang terdiri dari: Manager Pembelian, Manager Penjualan, Manager Produksi, Manager Keuangan dan Akuntansi, dan Manager SDM & Umum. Dimana dari setiap bagian utama ini masih mempunyai bawahannya masingmasing. Dan selama ini PT.Mulmindo Prapat Bumipersada sudah memperoleh kesan yang baik dari konsumen sehingga PT.Mulmindo Prapat Bumipersada mengharapkan lebih banyak pelanggan yang dapat diraih dan agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan. Sehingga untuk mendukung mutu hasil produksi yang berkualitas tinggi, maka PT.Mulmindo Prapat Bumipersada menggunakan peralatan atau mesin-mesin yang mempunyai teknologi canggih atau modern, pemilihan bahan baku yang berkualitas serta perusahaan ini juga dikelola oleh sumber daya manusia yang terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dimana PT.Mulmindo Prapat Bumipersada memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 150 orang, dimana laki-laki adalah 70% dan wanita adalah 30% yang masing-masing pekerja bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.

12 Fasilitas-fasilitas mesin produksi yang dimiliki PT. Mulmindo Prapat Bumipersada : 1. Mesin Shearing Mesin ini biasa digunakan untuk memotong pelat sesuai bentuk yang diinginkan dalam pembuatan suatu barang yang akan diproduksi. 2. Mesin Hydraulic Press Mesin ini digunakan untuk proses dalam pembuatan body pada rumah filter. 3. Mesin Punch/ Stamping Mesin ini mempunyai berbagai macam kapasitas dalam memproduksi dengan tujuan yang berbeda-beda dalam pembuatannya sesuai dengan kapasitas berat (dalam ton) maksimum yang dapat diterima mesin tersebut. Terdiri dari 3 macam kapasitas, yaitu : Kapasitas : < 25 ton, tujuannya untuk pembuatan barang yang kecil dan tipis. Kapasitas : < 80 ton, tujuannya untuk pembuatan barang (dudukan filter) sedang (ketebalan pelatnya adalah 2 mm-3 mm) Kapasitas : 80 ton dan 160 ton, tujuannya untuk pembuatan rumah filter. (ketebalan pelatnya adlah 3 mm-5 mm) 4. Mesin Spot Welding Mesin ini berguna untuk menyambungkan kedua sisi pelat besi, dengan kata lain sering disebut juga dengan pengelasan.

13 5. Mesin Tap Mesin ini biasa digunakan untuk pembuatan ulir sehingga dapat memaksimalkan ruang renggang pada barang yang diproduksi. 6. Mesin Pleater Rotary EL Assy Mesin ini berguna untuk pembuatan lipatan kertas pada rumah filter. 7. Mesin Injection Rubber Mesin ini berguna untuk pembuatan engine mounting. 8. Mesin Bubut, Milling, Sekrap Gerinda, Bor Mesin-mesin ini berguna untuk pembuatan dies dan juga berguna sebagai bengkel yang masing-masing fungsinya berbeda-beda. 9. Mesin Painting oven Mesin ini berguna untuk pengeringan hasil cat akhir dari barang yang diproduksi sehingga menjadi lebih sempurna dan bagus, biasanya mesin ini sebagai proses akhir dari pembuatan produk jadi. 10. Pemotongan / Shearing : Operasi pemotongan yang bermula dari Tekanan mulamula yang menimbulkan perubahan plastis, kemudian terjadi keretakan yang dimulai pada kedua sisi lembaran pelat yang secara bertahap akan semakin maju, dan ketika batas kekuatan bahan dicapai, bila kelonggaran benar dan kedua tepinya memiliki ketajaman yang sama, maka keretakan akan bertemu di tengah lembaran plat.