BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk kepada konsumen. Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk berupa output dari setiap organisasi industri, sehingga berproduksi merupakan suatu sisi dari penawaran. Untuk itu, perusahaan harus secara terus menerus mengamati dan memonitor. Proses proses produksi yang ada agar dapat menjaga suatu kondisi kualitas dari produk itu sendiri sebelum diserahkan kepada konsumen dan sekaligus tidak membiarkan barang yang cacat sampai kepada tangan pelanggan. Dalam situasi persaingan yang amat sangat kompetitif, produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang dapat diterima dan sekaligus dapat memberikan daya saing yang baik atau tinggi dari perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Pengendalian terhadap aktivitas proses produksi mutlak diperlukan karena pada aktivitas inilah terjadi transformasi dari bahan baku menjadi
2 barang jadi sekaligus merupakan suatu bagian yang memberikan performansi tinggi bagi produk yang dihasilkan. Kualitas yang baik dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan haruslah mampu memenuhi kriteria-kriteria keinginan pelanggan yang merupakan unsur-unsur kualitas seperti; bentuk, warna, kemasan, ketahanan, kemampuan, ataupun hal-hal lain, dimana apabila produk-produk ini mampu memenuhi kriteria-kriteria ini maka diharapkan konsumen akan memperoleh kepuasan. Dengan tercapainya kepuasan konsumen maka akan menimbulkan suatu tingkat loyalitas dari konsumen dan ini berarti perusahaan telah mampu mengatasi para pesaing. Salah satu perusahaan yang telah melakukan pengendalian kualitas terhadap proses dan produknya adalah PT. Mulmindo Prapat Bumipersada. P.T. Mulmindo Prapat Bumipersada awalnya bergerak pada bengkel biasa, tetapi dengan semakin banyaknya order yang diterima, maka tingkat perekonomian semakin meningkat, sehingga dari bengkel biasa berkembang menjadi pabrikan yang menerima job order dalam kapasitas jumlah yang besar. PT.Mulmindo Prapat Bumipersada didirikan pada akhir tahun 1997, dengan luas lahan sebesar 6000 m 2, yang berlokasi di daerah kayu besar kapuk kamal no. 48, di jakarta utara. P.T.Mulmindo Prapat Bumipersada memproduksi barang, bila ada pemesanan dari konsumen (job order). PT.Mulmindo Prapat Bumipersada ini bergerak pada 4 divisi seperti; Divisi metal, seperti : Rumah filter, Divisi
3 karet, seperti : oring, oil seal, Divisi seni besi tempa, seperti : Railling tangga, tralis, balkon dan Divisi dental unit yang memproduksi kursi gigi. Dalam hal ini yang menjadi perhatian untuk penelitian ini adalah dimana dalam tingkat produksi yang dihasilkan pada mesin pengering pengecatan oven rumah filter tersebut tergantung dari faktor temperatur, faktor kecepatan angin, dan faktor waktu. Setiap faktor memegang peranan penting dalam menentukan tingkat produksi yang dihasilkan. Sehingga apabila terjadi ketidak sesuaian didalam pengaturan hal-hal ini maka akan menghasilkan produk yang cacat. Dengan demikian menjadi menarik untuk dikaji lebih jauh tentang pengaturan ketiga faktor ini terhadap tingkat produksi hasil pengecatan rumah filter, guna meneliti mengenai seberapa besar hubungan ketiga faktor tersebut satu sama lain mempengaruhi tingkat produksi hasil pengecatan dan dicari solusi optimal dari ketiga faktor tersebut terhadap tingkat produksi yang ada. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Dalam proses produksi PT. Mulmindo Prapat Bumipersada banyak menggunakan mesin untuk memproduksi produk-produknya. Penulis mengidentifikasi masalah pada penggunaan mesin oven dalam menghasilkan pengecatan rumah filter sangat tergantung kepada pengaturan temperatur pemanasan, kecepatan angin dan waktu lamanya proses pengecatan. Proses pengecatan akan menghasilkan rumah filter dengan cat yang rapi karena ini
4 merupakan pengecatan oven. Yang jadi pertanyaan selama ini bagi perusahaan adalah ingin mengetahui seberapa besar hubungan atau pengaruh yang signifikan ketiga faktor tersebut dengan tingkat produksi selama ini dan juga berapa setting optimum yang terbaik sehingga menghasilkan hasil yang baik? Perumusan yang dilakukan penulis adalah pengambilan data langsung dari lapangan. Data-data yang diambil harus dicatat dengan teliti sebab akan mempengaruhi hasil yang didapat. Selain pengambilan data, penulis juga akan melakukan perumusan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi mesin pengering cat oven dengan menerapkan metode Design of Experiment (DOE). Diharapkan dengan DOE ini, dapat diketahui peran dari masing-masing faktor terhadap hasil akhir tingkat produksi dari mesin pengering cat oven dan dengan metode Taguchi guna mendapatkan setting optimal dari ketiga faktor tersebut terhadap hasil produksi yang dihasilkan. 1.3 Ruang Lingkup Sesuai dengan latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka dalam ruang lingkup penelitian dan pembahasan diarahkan penulis hanya pada hasil yang dihasilkan oleh mesin pengering cat oven dengan hanya terbatas pada divisi metal saja, yaitu divisi rumah filter. Dan pengumpulan data tentang temperatur, kecepatan angin dan waktu langsung dilakukan di lapangan.
5 1.4 Tujuan dan Manfaat. 1.4.1 Tujuan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis dengan tepat pengaruh yang signifikan antara variabel temperatur, kecepatan angin dan waktu terhadap tingkat produksi yang dihasilkan mesin pengering pengecatan oven rumah filter. 2. Menentukan setting optimal dari ketiga faktor variabel yang berpengaruh terhadap tingkat produksi yang dihasilkan sehingga didapatkan tingkat produksi yang maksimal. 1.4.2 Manfaat / Kegunaan Penelitian. Adapun manfaat atau kegunaan yang hendak diperoleh dan dicapai dari penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Memperoleh informasi mengenai faktor-faktor mana yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat produksi. 2. Membantu perusahaan untuk mengetahui setting optimum pada mesin pengering cat oven agar diperoleh hasil yang baik.
6 1.5 Gambaran Umum Perusahaan. PT.MULMINDO PRAPAT BUMIPERSADA awalnya bergerak pada bengkel biasa, tetapi dengan semakin banyaknya order yang diterima, maka tingkat perekonomian semakin meningkat, sehingga dari bengkel biasa berkembang menjadi pabrikan yang menerima job order dalam kapasitas jumlah yang besar. PT.Mulmindo Prapat Bumipersada didirikan pada akhir tahun 1997, dengan luas lahan sebesar 6000 m 2, yang berlokasi di daerah kayu besar kapuk kamal no. 48, di jakarta utara. PT.Mulmindo Prapat Bumipersada memproduksi barang, bila ada pemesanan dari konsumen (job order). PT.Mulmindo Prapat Bumipersada ini bergerak pada 4 divisi : 1. Divisi metal, seperti : Rumah filter 2. Divisi karet, seperti : oring, oil seal 3. Divisi seni besi tempa, seperti : Railling tangga, tralis, balkon 4. Divisi dental unit, seperti : memproduksi kursi gigi
7 1.5.1 Tata letak pabrik Proses layout biasanya terdiri dari kumpulan-kumpulan semua mesin, bagian perakitan, sput, berbagai jenis molding dan pada bagian finishing. Yang di dalamnya sudah termasuk kegiatan proses produksi yang dikelompokkan bersama dalam suatu layout proses. Proses layout digunakan bila produk yang diperoleh tidak memenuhi standar, tetapi fleksibel. Dan dalam proses layout ini terdapat juga kantor produksi, agar orang yang berada pada kantor produksi ini dapat melihat/ memantau bagaimana proses produksi berjalan. PT. Mulmindo Prapat Bumipersada membuat tata letak pabrik berdasarkan pembelian mesin, jadi jika salah satu mesin di beli, maka mesin tersebut akan di taruh ditempat yang kosong. Ini diakibatkan proses kegiatan dalam pabrik tersebut bersifat job order. Pesanan dari konsumen dengan jumlah yang relatif besar dan variasi produk yang dihasilkan pun cukup banyak. Tata letak juga diatur berdasarkan proses yang ada.
Berikut ini adalah tata letak pabrik PT. Mulmindo Prapat Bumipersada yaitu: Gambar 1.1 Layout proses produksi PT.Mulmindo Prapat Bumipersada
Gambar 1.2 Layout Kantor Proses Produksi PT.Mulmindo Prapat Bumipersada
10 1.5.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Struktur organisasi dalam perusahaan ini dapat digambarkan dengan gambar berikut di bawah ini : PT.MULMINDO PRAPAT BUMIPERSADA STRUKTUR ORGANISASI Rups Dewan Komisaris Dewan Direksi Internal Audit Manager Pembelian Manager Penjualan Manager Produksi Manager Keu & AKT Manager SDM & Umum Kabag Pembelian Kabag Logistik Kabag Penjualan Kabag Produksi Kabag Keu & AKT Kabag SDM & Umum Bagian Pembelian Bahan Baku Bagian Penjualan Bagian Karet Bagian Keuangan Bagian SDM & Personalia Bagian ADM B.Pembantu & Sparepart Bagian Promosi Bagian Besi Tempa Bagian Akuntansi Bagian Keamanan Barang jadi/ WIP Bagian ADM Bagian Dental Chair Bagian Umum Bagian Metal Bengkel Gambar 1.3 Bagan Struktur Organisasi PT. Mulmindo Prapat BumiPersada. Dengan berdirinya PT.Mulmindo Prapat Bumipersada, maka terbentuk pula struktur organisasi yang mempunyai tujuan untuk memperlancar jalannya perusahaan yang telah ditargetkan dari pihak perusahaan. Dan dengan terbentuknya struktur organisasi berfungsi untuk dapat melakukan pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab serta keahlian yang sesuai dengan jabatan
11 masing-masing. Dengan adanya strukur organisasi, maka terjadi kerja sama yang baik antara pemimpin yang tertinggi dengan karyawan-karyawan perusahaan. Pada dasarnya PT.Mulmindo Prapat Bumipersada dibagi lima bagian utama yang terdiri dari: Manager Pembelian, Manager Penjualan, Manager Produksi, Manager Keuangan dan Akuntansi, dan Manager SDM & Umum. Dimana dari setiap bagian utama ini masih mempunyai bawahannya masingmasing. Dan selama ini PT.Mulmindo Prapat Bumipersada sudah memperoleh kesan yang baik dari konsumen sehingga PT.Mulmindo Prapat Bumipersada mengharapkan lebih banyak pelanggan yang dapat diraih dan agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan juga meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan. Sehingga untuk mendukung mutu hasil produksi yang berkualitas tinggi, maka PT.Mulmindo Prapat Bumipersada menggunakan peralatan atau mesin-mesin yang mempunyai teknologi canggih atau modern, pemilihan bahan baku yang berkualitas serta perusahaan ini juga dikelola oleh sumber daya manusia yang terampil sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dimana PT.Mulmindo Prapat Bumipersada memperkerjakan tenaga kerja sebanyak 150 orang, dimana laki-laki adalah 70% dan wanita adalah 30% yang masing-masing pekerja bekerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
12 Fasilitas-fasilitas mesin produksi yang dimiliki PT. Mulmindo Prapat Bumipersada : 1. Mesin Shearing Mesin ini biasa digunakan untuk memotong pelat sesuai bentuk yang diinginkan dalam pembuatan suatu barang yang akan diproduksi. 2. Mesin Hydraulic Press Mesin ini digunakan untuk proses dalam pembuatan body pada rumah filter. 3. Mesin Punch/ Stamping Mesin ini mempunyai berbagai macam kapasitas dalam memproduksi dengan tujuan yang berbeda-beda dalam pembuatannya sesuai dengan kapasitas berat (dalam ton) maksimum yang dapat diterima mesin tersebut. Terdiri dari 3 macam kapasitas, yaitu : Kapasitas : < 25 ton, tujuannya untuk pembuatan barang yang kecil dan tipis. Kapasitas : < 80 ton, tujuannya untuk pembuatan barang (dudukan filter) sedang (ketebalan pelatnya adalah 2 mm-3 mm) Kapasitas : 80 ton dan 160 ton, tujuannya untuk pembuatan rumah filter. (ketebalan pelatnya adlah 3 mm-5 mm) 4. Mesin Spot Welding Mesin ini berguna untuk menyambungkan kedua sisi pelat besi, dengan kata lain sering disebut juga dengan pengelasan.
13 5. Mesin Tap Mesin ini biasa digunakan untuk pembuatan ulir sehingga dapat memaksimalkan ruang renggang pada barang yang diproduksi. 6. Mesin Pleater Rotary EL Assy Mesin ini berguna untuk pembuatan lipatan kertas pada rumah filter. 7. Mesin Injection Rubber Mesin ini berguna untuk pembuatan engine mounting. 8. Mesin Bubut, Milling, Sekrap Gerinda, Bor Mesin-mesin ini berguna untuk pembuatan dies dan juga berguna sebagai bengkel yang masing-masing fungsinya berbeda-beda. 9. Mesin Painting oven Mesin ini berguna untuk pengeringan hasil cat akhir dari barang yang diproduksi sehingga menjadi lebih sempurna dan bagus, biasanya mesin ini sebagai proses akhir dari pembuatan produk jadi. 10. Pemotongan / Shearing : Operasi pemotongan yang bermula dari Tekanan mulamula yang menimbulkan perubahan plastis, kemudian terjadi keretakan yang dimulai pada kedua sisi lembaran pelat yang secara bertahap akan semakin maju, dan ketika batas kekuatan bahan dicapai, bila kelonggaran benar dan kedua tepinya memiliki ketajaman yang sama, maka keretakan akan bertemu di tengah lembaran plat.