BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi di sekolah MTs Muslimat NU pada tanggal 05-08

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berlangsungnya proses pendidikan, mengembangkan kepribadian,

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 oktober sampai 18

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. 1 Proses pembelajaran yang

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. kondusif dan suksesnya transfer informasi dari guru kepada siswa. Pemakaian

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. belajar, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai. usaha peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pengajarannya, oleh karena itu setiap pengajar menginginkan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR KELAS VII C SMP NEGERI 1 KUSAN HILIR DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KONSEP EKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. menggunakan metode simulasi melalui media gambar. Adapun metode

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

SKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nuryani Y Rustama, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (tt.p: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 4.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

Rima Rikmasari Silvia Riani Rosmawar Saragih ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 dikemukakan :

Hasil belajar biologi siswa ditinjau dari penggunaan berbagai metode mengajar dengan pendekatan discovery

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA KELAS XI SMA PGRI 6

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengembangkan pengetahuan sesuai bidang studi yang dipelajari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

(NHT) PADA SISWA KELAS VB SDN TELUK TIRAM 1 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. pada bidang pengajaran, dikenal dengan istilah interaksi belajar-mengajar. pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL TUTORIAL DENGAN MEDIA HANDOUT PADA KOMPETENSI GAMBAR TEKNIK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang diterapkan supaya hasil belajar siswa semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang menginginkan kemajuan. pendidikan, karena pendidikan berperan penting dalam meningkatkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional di Indonesia telah ditetapkan

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

PENGARUH MEDIA KARTU YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.4 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Assisted Individualization (TAI), motivasi belajar, dan hasil belajar.

Oleh: RISA AMALIA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk sumber daya

PIONIR (JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, hasil belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, banyak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan perkembangan zaman yang begitu cepat dan pesat terutama

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan dimasyarakat. Hal ini diakibatkan oleh perkembagan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran Fisika sebagai salah satu bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMEN DIVISION (STAD) DI SD NEGERI 15 KOTO BALINGKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hasil interaknsinya terhadap lingkungan belajar. Hasil belajar yang optimal

BAB I PENDAHULUAN. agar siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan secara efektif. Mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai induvidu- individu yang terlibat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Tanggung Jawab

XI mengenai minatnya terhadap pelajaran kimia. Diantara sebagian siswa berpendapat bahwa kimia merupakan pelajaran yang kurang diminati serta

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu, Semarang, 2005, hal. 2 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Raja

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku siswa. Perubahan tingkah laku siswa pada saat proses

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Hasil observasi di sekolah MTs Muslimat NU pada tanggal 05-08 Januari 2013 di peroleh informasi bahwa salah satu materi yang dianggap sulit diterima oleh siswa dan nilainya masih kurang optimal adalah materi tentang sistem koordinasi. Cara mengajar di sekolah tersebut hanya dengan ceramah, dan tanya jawab, serta dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan informasi yang di dapatkan juga dari guru mata pelajaran yang bersangkutan bahwa dalam menyampaikan materi sistem koordinasi ini perlu adanya media pembelajaran seperti media animasi dan metode yang bisa melibatkan siswa secara langsung seperti metode simulasi supaya pemahaman siswa tentang memahami konsep lebih mudah. Dari hasil wawancara dengan guru IPA kelas IX di MTs Muslimat NU yang menyatakan bahwa Nilai KKM pada pelajaran IPA kelas IX adalah 6,8. Dan yang tidak tuntas ada 40 %, dan media animasi dengan metode simulasi dalam materi sistem koordinasi belum pernah diterapkan. (Lampiran hasil belajar siswa kelas IX). 1 Hasil wawancara awal dengan beberapa siswa di MTs Muslimat NU, kebanyakan para siswa memandang bahwa pelajaran biologi sebagai salah satu bidang studi yang sulit karena merupakan pelajaran hafalan dan banyak 1 Wawancaradengan Ibu Rita Sukaesih (guru Biologi Kelas IXMTs Muslimat NUPalangka Raya) pada tanggal 5 januari 2013 1

pelajaran-pelajaran yang abstrak yang tidak bisa dilihat secara langsung seperti materi sistem koordinasi, sehingga siswa hanya terpaku pada materi yang ada di buku dan penjelasan guru saja, meskipun demikian semua siswa harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Berdasarkan kenyataannya materi sistem koordinasi ini merupakan materi yang abstrak yang berada di dalam tubuh manusia, serta banyak bagian-bagian bahasa ilmiah dan letak dengan nama-nama bagiannya yang sulit untuk diingat oleh siswa. Sehingga disini diperlukan media untuk penunjang proses pembelajaran seperti media animasi, dan diperlukan juga sebuah metode yang dapat membawa siswa secara aktif atau terlibat langsung dalam proses konsep dari pembelajaran seperti metode simulasi, baik dalam bekerjasama maupun dalam berfikir juga terlihat bahwa ketika proses pembelajaran kemampuan siswa dalam bekerjasama dan berfikir itu masih kurang sehingga dalam hasil belajar menjadi kurang optimal. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya kemampuan bekerjasama dan berfikirsiswa yang hanya mendengarkan penjelasan guru dalam proses belajar mengajarnya,serta sarana media pembelajaran yang hanya menggunakan media papan tulis, spidol saja, maka dengan mengubah cara belajar siswa pada materi Sistem KoordinasikelasIX MTs Muslimat NU Palangkaraya diperlukan usaha, yaitu dengan menambah variasi cara mengajarnya dengan menggunakan media animasi melalui metode simulasi dalam pembelajaran tersebut dan melibatkan keaktifan siswa secara langsung, penelitian tentang

metode simulasi ini sudah pernah diterapkan oleh Indrawati yang menyatakan bahwa metode simulasi ini secara langsung dapat membuat siswa berperan langsung yang melibatkan kerjasama dan keaktifan siswa dalam memahami suatu konsep pembelajaran karena siswa dibawa berbuat seolah-olah berada di situasi yang sebenarnya melalui metode simulasi ini diharapkan mampu membuat siswa itu khususnya siswa kelas IX MTs Muslimat NU kemampuan siswa dalam berfikir itu mampu membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit, diharapkan para siswa termotivasi dalam proses belajar mengajarnya. Materi Sistem Koordinasi dipilih peneliti sebagai penelitian, Pengamatan yang mendalam mengenai struktur dan bagian-bagian sistem koordinasi serta bagaimana akibatnya yang terjadi di sekitar dengan memberikan pemahaman yang lebih lengkap apa saja yang termasuk dalam Sistem Koordinasi dan komponennya. Selama ini materi pembelajaran IPA khususnya biologi pada pokok bahasan Sistem Koordinasi di MTs Muslimat NU kelas IX hanya disampaikan dengan metode ceramah, tanya jawab, serta tidak menggunakan media sehingga para siswa kesulitan untuk memahami konsep materi tersebut. Dari uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk menyusun proposal penelitian dengan judul Pengaruh Media Animasi melalui metode Simulasi Terhadap Kemampuan Bekerjasama dan Hasil Belajar Pada Materi Sistem Koordinasi di kelas IX MTs Muslimat NU

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian adalah : 1. Bagaimana penerapan media animasi melalui metode simulasi pada materi Sistem Koordinasi terhadap kemampuan bekerjasama siswa di kelas IX MTs Muslimat NU? 2. Bagaimana penerapan media animasi melalui metode simulasi pada materi Sistem Koordinasi terhadap hasil belajar siswa di kelas IX MTs Muslimat NU? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yaitu : 1. Untuk mengetahui penerapan media animasi melalui metode simulasi pada materi Sistem Koordinasi terhadap kemampuan bekerjasama siswa di kelas IX MTs Muslimat NU. 2. Penerapan media animasi melalui metode simulasi pada materi Sistem Koordinasi terhadap hasil belajar siswa di kelas IX MTs Muslimat NU. D. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan pada pembelajaran materi Sistem Koordinasi di kelas IX MTs Muslimat NU tahun pelajaran 2013/2014. 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan bekerjasama dan hasil belajar siswa dibatasi pada media pembelajaran melalui metode simulasi. 3. Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar hanya media Animasi adopsi dari savvy human body.

4. Metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar hanya metode Simulasi. 5. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX MTs Muslimat NU yang terdiri dari dua kelas. 6. Hasil belajar diukur melalui kemampuan kognitif siswa. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama belajar. 2. Bagi guru, untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman juga solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. 3. Bagi sekolah, untuk memberikan kontribusi dalam usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. 4. Bagi peneliti, untuk menambah pengalaman dan wawasan berfikir terutama tentang penelitian ilmiah. Diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai penggunaan animasi melalui metode simulasi dalam meningkatkan kemampuan bekerjasama dan menerapkannya dengan baik dalam proses belajar mengajar. F. Definisi Konsep Adapun definisi Operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Media Animasi adalahkumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. 2 2. Metode Simulasi adalah metode atau cara penyajian pengajaran dengan menggunakansituasi tiruan untuk menggambarkan situasi sebenarnya agar 2 Agus Suheri, Animasi Multimedia pembelajaran volume 2 no 1, Jurnal, 2006, Jurusan Teknik Informatika h. 28

diperoleh pemahaman tentang hakekat suatu konsep, prinsip atau keterampilan tertentu. 3 3. Sistem Koordinasi adalah salah satu materi pembelajaran biologi pada kelas IX yang mempelajari tentang Macam-macam sel saraf, Sistem saraf pada manusia, sistem saraf pada manusia dapat dibagi menjadi sistem pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang. 4. Kemampuan bekerjasama adalah bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 4 5. Hasil belajar perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang setelah belajar, misalnya dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak tahu menjadi tahu. 5 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 159. 4 Rusman, 2011, model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, h.202 4 Moch.Idochi Anwar, KepemimpinanDalam Proses BelajarMengajar, Bandung: Angkasa, 1987, h. 78-79.