Pengujian subtantif terhadap investasi

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP UTANG JANGKA PANJANG DAN EKUITAS

Audit Siklus Pendapatan

Pengujian Substantif Piutang Usaha

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN: PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA TETAP

Pengujian Substantif Persediaan

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

PENYELESAIAN PEKERJAAN AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan (Arens dan Lobbecke: 2000). Kemudian prosedur audit adalah

BAB 22 AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI

BAB II LANDASAN TEORI

Ekonomi dan Bisnis Akuntnasi S1

Modul ke: AUDIT II AUDIT TERHADAP SIKLUS INVESTASI DAN MODAL. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI

Pengantar ( Pertemuan ke-1)

AUDIT INVESTASI DAN SIKLUS PENDANAAN

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

Akuntansi Pemeriksaan 2. Tutut Dewi Astuti

Prosedur Audit. Auditor juga menjalankan prosedur audit lain dalam pengumpulan bukti, meliputi:

BAB VIII AUDIT SIKLUS INVESTASI INSTRUMEN KEUANGAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MAKALAH MATA KULIAH AUDITING CONTOH KASUS BUKTI AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N

INVESTASI SEMENTARA SURAT-SURAT BERHARGA (OBLIGASI DAN SAHAM) (Temporary Investments or Marketable Securities)

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

Chapter 22 Audit terhadap Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Capital

BUKTI AUDIT. Akuntansi Pemeriksan I. Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK (Current Liabilities)

Laporan Keuangan Konsolidasi : Dengan Metode Ekuitas

AKUNTANSI PEMERIKSAAN 2 (PENGAUDITAN 2) Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

SA Seksi 326 BUKTI AUDIT. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

- 6 - DANA PENSIUN. PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI LAPORAN AKTIVA BERSIH

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Bukti Audit. Bab IV. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN. LAPORAN AKTIVA BERSIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

AUDITING INVESTASI. SA Seksi 332. Sumber: PSA No. 07

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Melengkapi Tes dalam Siklus Penjualan Dan Pengaihan : Rekening Piutang

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

BUKTI AUDIT Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN. 01 Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi:

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-28/PM/1996 TENTANG PENGENDALIAN INTEREN DAN PENYELENGGARAAN PEMBUKUAN OLEH PERUSAHAAN EFEK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER

Standar Kompetensi : Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa. Kompetensi Dasar : Kemampuan menerapkan tahap siklus akuntansi perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. maupun pemerintah. Alasan ekonomi yang mendorong diperlukannya auditing di

Modul Pertemuan : 13 AUDITING II. AUDIT OF CASH BALANCES & INVESTMEN (Audit terhadap Saldo Investasi dan Kas) Dosen Apri Hartono Basuki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian

Tugas Individu Kasus 10

SPR Perikatan untuk Reviu atas Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 10 PENUTUPAN BUKU DAN JURNAL PEMBALIK

Trade Debt & Other Debt AUDIT

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REPRESENTASI MANAJEMEN

PERTEMUAN KEDUA. Rekonsiliasi Bank

CASH & CASH EQUIVALENT AUDIT

BAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage

NAMA PERUSAHAAN : ALAMAT : KODE POS : TELPON : PERIODE AKUNTANSI :

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB IV ANALISA HASIL & PEMBAHASAN. 1. Kebijakan Akuntansi Aktiva Tetap Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

alasan kuat dalam pengambilan kesimpulan mengenai laporan keuangan, apakah telah disajikan secara wajar atau tidak.

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi

Akuntansi Untuk Kantor Pusat dan Kantor Cabang

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

BAB II KAJIAN TEORI. mengolah atau mengorganisir dokumen dokumen yang ada tujuannnya untuk

SOAL DASAR-DASAR AKUNTANSI

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menyelesaikan suatu aktivitas. Menurut Mulyadi (2001 : 5), Prosedur adalah suatu urutan

AUDIT ATAS ESTIMASI AKUNTANSI

PERTEMUAN 5 & 6 KONSOLIDASI METODE EKUITAS

SAMPLING AUDIT UNTUK PENGUJIAN TERINCI ATAS SALDO

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Mata uang

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

Standar audit Sa 500. Bukti audit

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS KEMAMPUAN ENTITAS DALAM MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUPNYA

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

PENUTUPAN BUKU dan JURNAL PEMBALIK

BAB 6 INVESTASI JANGKA PENDEK

Penyesuaian & Penyelesaian Siklus Akuntansi

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

GO Founder Present Pengujian subtantif terhadap investasi Pemeriksaan akuntansi 2 GO Founder Hak Cipta 2013 GO founder [Type here]

PEMERIKSAAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Author: Susi Susanti Aan Junisnayah s Nidaria Apri Wiyani Zepi Izizi

PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI DESKRIPSI INVESTASI Investasi merupakan penanaman uang di luar perusahaan, yang dapat berupa surat berharga atau aktiva lain yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan produktif perusahaan. Menurut tujuannya, investasi dapat dibagi menjadi dua kelompok : 1. Investasi jangka pendek (temporary investment). Umumnya investasi iniberupa surat berharga (seperti : saham, obligasi, atau surat berharga yang lain) yang harga pasarnya relative stabil. Tujuan pokok pembelian surat berharga ini adalah untuk menanamkan kas yang untuk sementara waktu tidak terpakai dalam kegiatan bisnis perusahaan. investasi jangka pendek ini disajikan di neraca dalam kelompok aktiva lancar. 2. Investasi jangka panjang (long-term investment) Tujuan pokok investasi dalam surat berharga ini adalah untuk memperoleh pendapatan bunga atau deviden dalam jangka panjang, untuk membentuk dana khusus, atau untuk mengendalikan perusahaan lain melalui pemilikan saham. Investasi ini di sajikan dalam kelompok aktiva tidak lancar dalam kelompok tersendiri. Investasi jangka panjang dapat berupa surat berharga (seperti : saham, obligasi, piutang hipotek, wesel, piutang), dan berupa persekot kepada perusahaan afiliasi, dana khusus (seperti sinking fund, dana pensiun), dan aktiva tetap yang tidak digunakan secara langsung dalam kegiatan perusahaan (seperti tanah untuk ekspansi pabrik). PRINSIP AKUNTANSI BERTERIMA UMUM DALAM PENYAJIAN INVESTASI DI NERACA. Prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian investasi di neraca adalah sebagai berikut : 1. Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan investasi tersebut. Investasi yang tidak akan dijual dalam jangka pendek disajikan dalam kelompok aktiva tidak lancar.

2. Investasi jangka pendek disajikan nilainya dineraca, nilai yang lebih tinggi harus di cantumkan di dalam tanda kurung. 3. Investasi jangka panjang disajikan di neraca pada kosnya. Harga pasar tidak harus di sajikan didalam tanda kurung seperti hal nya dengan investasi jangka pendek. Jika nilai pasar investasi jangka panjang tersebut turun dalam jumlah yang material, dan diperkirakan penurunan nilai tersebut akan berlangsung lama (permanen), maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dibebankan sebagai kerugian dalam tahun yang bersangkutan. 4. Harus di cantumkan pengungkapan yang cukup jika investasi jangka pendek digadaikan sebagai jaminan penarikan uang. 5. Investasi dalam perusahaan afiliasi dan dalam nonconsolidated subsidiary companies harus disajikan secara terpisah dari investasi yang lain dan harus dicantumkan penjelasan yang cukup mengenai sifat hubungan antara perusahaan-perusahaan tersebut. 6. Obligasi atau saham yang dikeluarkan oleh klien, yang dibeli kembali sebagai treasury bond, treasury stock, disimpan dalam dana khusus sebaiknya disajikan sebagai pengurang utang obligasi atau modal saham. 7. Jika investasi bukan merupakan sumber pendapatan perusahaan, maka penghasilan yang timbul dari pemilikan investasi tersebut harus digolongkan dalam penghasilan diluar usaha. 8. Jika penghasilan bunga dan penghasilan dividen jumlahnya material, keduanya harus disajikan secara terpisah di dalam laporan rugi-laba. 9. Laba atau rugi sebagai akibat penjualan investasi jangka pendek yang material jumlahnya, harus disajikan secara terpisah di dalam laporan rugi-laba dalam kelompok penghasilan di luar usaha. 10. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang belum direalisasikan dalam hubungan antara induk dan anak perusahaan harus dieliminasikan jika investasi dicatat dengan equity method. 11. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi yang bersangkutan dengan saham yang di keluarkan sendiri oleh perusahaan, tidak boleh diperhitungkan dalam penentuan laba atau rugi perusahaan. Laba atau rugi diperlakukan sebagai tambahan atau pengurangan unsur modal.

TUJUAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI Tujuan pengujian substantif terhadap investasi adalah : 1. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan investasi. 2. Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien yang ada pada tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan investasi selama tahun yang diaudit. 3. Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan kelengkapan saldo investasi yang disajikan di neraca. 4. Membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan di neraca merupakan milik klien. 5. Membuktikan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di neraca. 6. Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di neraca.

BAGAN TUJUAN AUDIT DAN PROSEDUR AUDIT UNTUK PENGUJIAN SUBTANTIF TERHADAP INVESTASI Keberadaan atau keterjadian Kelengkapan Hak Kepemilikan Penilaian Penyajian dan Pengungkapan Saldo Akun Investasi yang Sesungguhnya Saldo Akun Investasi yang Disajikan dalam Laporan Keuangan Prosedur Audit Awal Prosedur Analitik Pengujian Terhadap Transaksi Rinci Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Tujuan Utama pengujian substantif terhadap investasi adalah membuktikan bahwa saldo akun Investasi Sementara dan Akun Investasi Jangka Panjang yang dicantumkan di neraca mencerminkan saldo akun-akun tersebut yang sesungguhnya pada tanggal neraca tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang Pengujian Substantif yang digolongkan kedalam lima kelompok : 1. Prosedur audit awal 2. Prosedur Analitik 3. Pengujian terhadap transaksi rinci 4. Pengujian terhadap saldo akun rinci 5. Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan

PROGRAM PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP INVESTASI Prosedur Audit Awal Sebelum membuktikan apakah saldo investasi yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai dengan investasi yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan rekonsiliasi antara informasi investasi yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Rekonsiliasi ini penting untuk dilakukan agar auditor memperoleh keyakinan bahwa informasi investasi yang dicantumkan di neraca didukung oleh catatan akuntansi yang dapat dipercaya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi investasi di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan : Prosedur Audit Prosedur Audit Awal 1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun investasi yang akan diuji lebih lanjut a. Usut saldo investasi yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang bersangkutan dalam buku besar. b. Hitung kembali saldo akun investasi didalam buku besar. c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun investasi. d. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu. e. Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun investasi kedalam jurnal yang bersangkutan. f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar ke buku pembantu investasi. Kertas Kerja Tgl. Pelaksa naan Pelaksana an Prosedur Analitik 2. Lakukan prosedur analitik a. Hitung ratio berikut ini : Ratio investasi sementara dengan aktiva lancar Ratio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar

Rate of returns tiap-tiap golongan investasi. b. Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data lain. Pengujian terhadap Transaksi Rinci 3. Periksa dokumen yang mendukung dokumen transaksi pemerolehan dan penjualan investasi 4. Hitung kembali pendapatan bunga dan deviden tahun yang diaudit. 5. Hitung kembali laba dan rugi yang timbul dari transaksi penjualan surat berharga. 6. Hitung kembali laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan investasi. 7. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian surat berharga dalam priode sekitar tanggal neraca 8. Periksa dokumen yang mendukung transaksi penjualan surat berharga dalam priode sekitar tanggal neraca 9. Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan investasi yang di miliki oleh klien pada tanggal neraca. Pengujian terhadap Transaksi Rinci 10. Pelajari notulen rapat pemegang saham dan direksi. 11. Minta daftar surat berharga yang ada di tangan klien dan lakukan penghitungan dan inspeksi terhadap sertifikat surat berharga tersebut. 12. Kirim konfirmasi tentang surat berharga milik klien yang berada ditangan pihak lain. 13. Lakukan rekonsiliasi antara surat berharga yang dihitung dengan hasil dengan hasil konfirmasi dan jumlah yang disajikan di neraca. 14. Lakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap polis asuransi surat berharga.

15. Minta informasi mengenai surat berharga yang dijadikan jaminan penarikan utang. 16. Bandingkan metode penilaian investasi yang di gunakan klien dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. 17. Bandingkan nilai investasi dengan harga pasar surat berharga. Verifikasi penyajian dan pengungkapan 18. Periksa klasifikasi surat berharga sebagai investasi sementara dan investasi jangka panjang 19. Periksa investasi jangka panjang mengenai kemungkinan sebagai alat pengendalian perusahaan lain. 1. Usut saldo utang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang bersangkutan di dalam buku besar. 2. Hitung kembali saldo akun investasi di buku besar. 3. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu. 4. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam akun investasi. 5. Usut posting pendebitan dan pengkreditan akun utang usaha ke jurnal yang bersangkutan. 6. Lakukan rekonsiliasi buku pembantu utang usaha dengan akun control investasi di buku besar. Prosedur Analitik Pada tahap awal pengujian substantif terhadap investasi, pengujian analitik dimaksudkan untuk menbantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih intensif. Untuk itu auditor melakukan perhitungan berbagai ratio berikut ini :

Ratio Ratio investasi sementara dengan aktiva lancar Ratio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar Rate of returns tiap-tiap golongan investasi Formula Investasi sementara Total aktiva lancar Investasi jangka panjang Total aktiva lancar Pendapatan bunga Rerata investasi golongan investasi tertentu Ratio yang sudah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan auditor, misalnya ratio tahun yang lalu, ratio industri, atau ratio yang dianggarkan. Perbandingan ini membantu auditor untuk mengungkapkan : 1. Peristiwa atau transaksi yang tidak biasa, 2. Perubahan akuntansi, 3. Perubahan usaha, 4. Fluktuasi acak, atau 5. Salah saji. Pengujian Terhadap Transaksi Rinci Periksa dokumen yang mendukung pemerolehan surat berharga yang dimiliki oleh klien pada tanggal neraca. untuk membuktikan hak milik klien atas surat berharga yang berada di tangan klien atau di tangan pihak lain pada tanggal neraca auditor melakukan pemeriksaan terhadap dokumen yang mendukung pemerolehan surat berharga tersebut. Hitung kembali pendapatan bunga dan dividen tahun yang diaudit. Penghasilan bunga dan dividen dicatat dalam kelompok akun pendapatan diluar usaha. Dalam memverifikasi penghasilan dan dividen tersebut, auditor menganalisis akun pendapatan investasi yang terdapat dalam kelompok pendapatan diluar usaha dan mengusut pendapatan yang dicatat di akun tersebut ke bukti kas masuk dan bukti memorial (untuk mencatat piutang bunga). Hitung kembali laba dan rugi yang timbul dari transaksi penjualan surat berharga. investasi dalam surat berharga menimbulkan dua macam pendapatan :

1. Pendapatan bunga Dalam memverifikasi penghasilan bunga dan deviden auditor di samping menghitung kembali pendapatan bunga yang menjadi hak klien dalam tahun yang diperiksa, juga melakukan perhitungan kembali capital gain/loss yang dicatat oleh klien dalam tahun yang diperiksa. 2. Capital gain/loss Yang timbul dari penjualan surat berharga ini dihitung dengan cara mengurangi hasil penjualan surat berharga dengan kos surat berharga yang dijual. Hitung kembali laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjualan investasi. Penjualan surat berharga menimbulkan laba atau rugi yang merupakan selisi hasil penjualan dengan kos surat berharga yang dijual. Dalam memverifikasi nilai investasi yang dicantumkan di neraca, auditor memeriksa dokumen yang mendukung penjualan investasi, dan sekaligus menghitung kembali laba atau rugi yang timbul dari transaksi penjulan investasi tersebut. Periksa dokumen yang mendukung transaksi pembelian surat berharga dalam priode sekitar tanggal neraca. Verifikasi ketepatan pisah batas yang digunakan oleh klien dalam mencatat transaksi yang bersangkutan dengan investasi di lakukan oleh auditor dengan memeriksa buku pembantu invesatasi dan mengusut transaksi pembelian surat berharga dalam priode sekitar tanggal neraca ke dokumen pendukungnya (bukti kas keluar dan faktur dari makelar surat berharga). Periksa dokumen yang mendukung transaksi penjualan surat berharga dalam priode sekitar tanggal neraca. Verifikasi ketepatan pisa batas yang digunakan oleh klien dalam mencatat transaksi yang bersangkutan dengan investasi dilakukan pula oleh auditor dengan memeriksa buku pembantu investasi dan mengusut transaksi penjualan surat berharga dalam priode sekitar tanggal ke dokumen pendukungnya (bukti kas masuk). Periksa dokumen yang mendukung transaksi pemerolehan dan penjualan investasi. Pengujian substantif terhadap investasi meliputi pemeriksaan terhadap bukti yang mendukung transaksi pembelian surat berharga yang terjadi dalam tahun yang diperiksa.

Pemeriksan ini bertujuan untuk menilai kewajaran penentuan kos investasi. Karena kos investasi di samping ditentukan oleh transaksi pemerolehan investasi, juga dipengaruhi oleh transaksi penjualan investasi. Pengujian Terhadap Akun Rinci Pelajari notulen rapat pemegang saham dan direksi. Penanaman modal di luar perusahaan, terutama yang bersifat jangka panjang biasanya memerlukan otorisasi dari pemilik perusahaan. Oleh karena itu, auditor berkewajiban untuk mempelajari notulen rapat pemegang saham untuk mengetahui apakah dalam tahun yang diperiksa pemegang saham setelah membuat keputusan yang berhubung dengan penananam dana perusahaan dalam bentuk investasi jangka panjang. Minta daftar surat yang ada di tangan klien dan lakukan perhitungan dan inspeksi terhadap sertifikat surat berharga tersebut. Langkah selanjutnya, auditor meminta klien untuk menbuat daftar semua investasi yang dimiliki klien pada tanggal neraca. jika daftar investasi tersebut dibuat oleh klien untuk auditor, maka auditor harus menguji ketelitian informasi yang tercantum di dalamnya dengan melakukan prosedur audit berikut ini : 1. Melakukan rekonsiliasi jumlah kos investasi yang tercantum di dalam daftar tersebut dengan akun control investasi yang bersangkutan di dalam buku besar. 2. Mengusut kos setiap jenis surat berharga yang tercantum di dalam daftar tersebut ke dalam buku pembantu investasi. Kirimkan konfirmasi tentang surat berharga milik klien yang berada di tangan pihak lain. Jika sertifikat surat berharga milik klien berada di tangan pihak lain pada tanggal neraca, misalnya dipegang oleh kreditur sebagai jaminan utang yang ditarik oleh klien, auditor harus memperoleh konfirmasi dari pemegang serfikat tersebut, untuk membuktikan keberadaan investasi yang dicantumkan oleh klien di neraca. Lakukan rekonsiliasi antara surat berharga yang dihitung dengan hasil konfirmasi dan jurnal yang disajikan di neraca. Untuk membuktikan keberadaan investasi yang disajikan di neraca, informasi hasil perhitungan dan pengamatan fisik terhadap sertifikat investasi dan jawaban konfirmasi dari pemegang sertikat investasi klien dicocokkan dengan jumlah investasi yang dicantumkan di neraca.

Lakukan inspeksi dan pemeriksaan terhadap polis asuransi surat berharga. Jika klien memiliki sertifikat surat berharga dalam jumlah yang banyak, biasanya klien menutup asuransi untuk melindungi klien dari resiko kecurian. Polis asuransi yang disimpan di dalam arsip klien dapat memberikan informasi mengenai hak milik klien atas surat berharga yang dicantumkan di neraca. Minta konfirmasi mengenai surat berharga yang dijadikan jaminan penarikan utang. Prosedur pemeriksaan ini telah ditempuh oleh auditor pada saaat auditor melakukan pemeriksaan terhadap kas. Dalam pemeriksaan terhadap kas, auditor mengirim surat konfirmasi bank. Dari jawaban konfirmasi bank tersebut, auditor dapat mengetahui jenis, tarif dividen atau bunga, dan nominal surat berharga yang dijaminkan dalam penarikan utang. Bandingkan metode penilaian investasi yang digunakan oleh klien dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Menurut prinsip akuantansi berterima umum di Indonesia, investasi harus disajikan di neraca dengan cara tertentu seperti disebutkan diatas, auditor menbandingkan metode penilaian invesatasi yang digunakan oleh klien dengan metode yang sesuai prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Bandingkan nilai investasi dengan harga pasar surat berharga. Saldo investasi dicantumkan di neraca pada nilai yang lebih rendah antara harga pasar pada tanggal neraca dengan kosnya. Untuk memverifikasi penilaian klien terhadap investasi jangka pendeknya, auditor membandingkan nilai pasar dengan kos surat berharga. Verifikasi Penyajian Dan Pengungkapan Periksa klarifikasi surat berharga sebagai investasi sementara dan investasi jangka panjang. Untuk memverifikasi penyajian investasi di neraca, auditor melakukan wawancara dengan direktur keuangan mengenai kebijakan investasi sementara yang dijalankan selama tahun yang diperiksa. Periksa investasijangka panjang mengenai kemungkinan sebagai alat pengendalian perusahaan lain. Jika invetasi dalam perusahaan lain dimaksudkan untuk mengendalikan perusahaan tersebut, klien harus menyajikan investasi jangka panjang ini menurut slah satu metode berikut ini : eguity method atau pooling of interest method.