Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

dokumen-dokumen yang mirip
dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang

Penatalaksanaan Astigmatism No. Dokumen : No. Revisi : Tgl. Terbit : Halaman :

Informed Consent Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah salah satu manifestasi klinis

BAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction.

sebesar 0,8% diikuti Aceh, DKI Jakarta, dan Sulawesi Utara masing-masing sebesar 0,7 %. Sementara itu, hasil prevalensi jantung koroner menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB I PENDAHULUAN. Refreshing- Acute Coronary Syndrome Stase Interna BLUD SEKARWANGI Page 1

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

BAB 1 PENDAHULUAN. tersering kematian di negara industri (Kumar et al., 2007; Alwi, 2009). Infark

B A B I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) dengan penyakit kardiovaskular sangat erat

Farmakoterapi Obat pada Gangguan Kardiovaskuler

Tatalaksana Sindroma Koroner Akut pada Fase Pre-Hospital

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup penduduk dunia membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan yang semakin meningkat di dunia (Renjith dan Jayakumari, perkembangan ekonomi (Renjith dan Jayakumari, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menimpa populasi usia di bawah 60 tahun, usia produktif. Kondisi ini berdampak

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mortalitas yang tinggi di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. maju, dan negara berkembang termasuk di Indonesia. Diperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan pasien yang datang dengan Unstable Angina Pectoris. (UAP) atau dengan Acute Myocard Infark (AMI) baik dengan elevasi

Penyakit Jantung Koroner

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penyakit jantung dan pembuluh darah telah menduduki peringkat pertama sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Indonesia maupun di negara-negara barat. Kematian akibat penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskuler secara cepat di negara maju dan negara berkembang.

EKSTRAKSI GIGI PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DAN GAGAL GINJAL KRONIK VITA NIRMALA ARDANARI,DR, SP.PROS, SP.KG

BAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia

ANGINA PECTORIS. Penyakit kronis CVS Nyeri dada menjalar ke bahu, punggung, tangan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

TUGAS E-LEARNING KRITIS 2 NAMA : BESTYA NURIMA M.A NIM : KELAS : A-11 B

DIAGNOSIS 1. Anamnesis 2. Pemeriksaan Fisik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. utama pada sebagian besar negara-negara maju maupun berkembang di seluruh

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

Penyakit Jantung Koroner

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Acute Coronary Syndrome (ACS) merupakan istilah yang mencakup

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit yang masih menjadi masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit

PEMBAHASAN SINDROM KORONER AKUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kegawatdaruratan Jantung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara global, termasuk Indonesia. Pada tahun 2001, World Health Organization

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN

BAB I PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner atau penyakit kardiovaskuler saat ini merupakan

jantung dan stroke yang disebabkan oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008). Menurut data dan pengalaman sebelum adanya pengobatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom) (Syaifuddin, 2006). Pembuluh

SINDROM KORONER AKUT PJK MCI. Prodi Fisioterapi STIKes Medistra

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

OBAT KARDIOVASKULER. Obat yang bekerja pada pembuluh darah dan jantung. Kadar lemak di plasma, ex : Kolesterol

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat Penelitian dilakukan di ICVCU Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta

POLA PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KUDUS TAHUN 2012 SKRIPSI

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit kardiovaskular merupakan salah satu dari. 10 penyebab kematian terbesar pada tahun 2011.

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit Acute Myocardial Infarction (AMI) merupakan penyebab

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Infark miokard akut (IMA) adalah nekrosis miokard akibat

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB I PENDAHULUAN. Infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (IMA-EST) adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Angina pektoris stabil adalah salah satu manifestasi. klinis dari penyakit jantung iskemik.

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana jika tekanan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi ditandai dengan peningkatan Tekanan Darah Sistolik (TDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti riwayat keluarga, umur, jenis kelamin (Ditjen PP&PL Kemenkes

[BUKU SAKU UNTUK JEMAAH HAJI]

PREVALENSI FAKTOR RESIKO MAYOR PADA PASIEN SINDROMA KORONER AKUT PERIODE JANUARI HINGGA DESEMBER 2013 YANG RAWAT INAP DI RSUP.

Non ST Elevation Miocardial Infarction. Afifah ikhwan Fauzan muhammad Sari yunita Tiara ledita

HUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA INFARK MIOKARD AKUT SEGMEN ST ELEVASI ONSET < 12 JAM SAAT MASUK DENGAN MORTALITAS DI RSUP H.

Transkripsi:

Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department

Survey WHO, 2009 : angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat, thn 2015 diperkirakan 20 juta kematian DKI Jakarta berdasarkan laporan dari Rumah Sakit, kasus Penyakit Jantung Koroner adalah sebesar 2.850 kasus (9,8%) (Delima dkk, 2009) Aktivitas fisik episodik salah satunya aktivitas seksual telah terbukti menjadi salah satu pemicu terjadinya infark miokard

Suatu keadaan gawat darurat jantung dengan manifestasi klinis nyeri dada yang khas atau perasaan tidak nyaman di dada atau gejala gejala lain sebagai akibat iskemia miokard. SKA : STEMI, NSTEMI, UAP IMA : STEMI dan NSTEMI

Arteri Koroner Kiri

Definisi : Rasa sakit pada dada yang khas yg disebabkan oleh kurangnya supply oksigen kepada jantung karena sumbatan atau spasme arteri koroner

Kebutuhan jantung akan oksigen ditentukan oleh beratnya kerja jantung (kecepatan dan kekuatan denyut jantung), aktivitas fisik dan emosi menyebabkan jantung bekerja lebih berat dan karena itu menyebabkan meningkatnya kebutuhan jantung akan oksigen

angina pektoris tidak stabil apabila plak ateroma yg ada di A.coronaria tidak stabil (ruptur, perdarahan dll), serangan terjadi tidak teratur Sering terjadi saat istirahat, ketika tidur di malam hari, atau dengan aktivitas ringan atau sejumlah aktivitas berat dan emosi yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Tidak bisa diperkirakan datangnya. Gejala lebih parah dan lebih lama (sekitar 30 menit) disbanding angina stable. Biasanya tidak hilang dengan istirahat atau obat angina. Gejala dapat semakin memburuk. Merupakan tanda bahwa serangan jantung (MCI) akan segera terjadi (angina pra-infark).

Terapi angina : vasodilator (nitrogliserin sub lingual), beta bloker, aspirin (memperbaiki aliran darah arteri/anti platelet). Perawatan mandiri : edukasi pasien Manajemen hipertensi Program olahraga Berhenti merokok //baiki gaya hidup Diit rendah lemak

STEMI NSTEMI Angka kejadian NSTEMI lebih sering dibanding dengan STEMI Mortalitas selama STEMI > NSTEMI Mortalitas 6 bulan STEMI hampir sama dengan NSTEMI Mortalitas jangka panjang NSTEMI > STEMI

Yang tidak bisa dimodifikasi : usia, jenis kelamin, riwayat keluarga (genetik) Yang bisa dimodifikasi : DM, hipertensi, merokok, obesitas, gaya hidup, kolesterol.

Perubahan kondisi plak di arteri koroner aktivitas platelet pembentukan trombus iskemik jaringann diwilayah yang dipasok oleh arteri tersebut suplai darah koroner berkurang kematian sel miokard. Kematian sel miokard menyebabkan : 1. gangguan repolarisasi miokardium (ST elevasi dan Q patologis)

2. Pelepasan enzim lisosom (elevasi CPK MB, troponin T, troponin I) 3. Glikolisis anaerob produksi asam laktat agregat angina / nyeri dada khas infark 4. Iritabilitas miokard disritmia 5. Penurunan kontraktilitas a. simulasi sistem saraf simpatis peningkatan denyut jantung, peningkatan kebutuhan oksigen, peningkatan afterload. B. penurunan fungsi ventrikel kiri peningkatan preload, penurunan curah jantung

Nyeri dada perut punggung lambung yang tidak khas Mual / pusing Sesak nafas dan kesulitan bernafas Kecemasan, kelelahan, kelemahan yang tidak dapat dijelaskan Palpitasi, keringat dingin, pucat Wanita : sering asimtomatis, terasa pegal, seperti masuk angin.

Lead I, avl, V5, V6 : lateral LCX Lead II, III, avf : inferior RCA Lead V1, V2, V3, V4 : anterior -- LAD

Triage : < 10 menit datang ke IGD tanda kecurigaan MCI oksigen cek EKG 12 lead cek enzim jantung 12 lead. Diagnosisnditegakkan bila ada 2 dari 3 indikatir (Kriteria WHO): keluhan klinis nyeri dada khas infark, gambaran khas EKG, peningkatan kadar enzim jantung (CK, CKMB, troponin).

Morfin dosis 2 4 mg IV Oksigenasi 2 3 l/mnt dengan kanul Nitrogliserin 5 mg, dapat diulang 3 kali jika sakit dada masih berlanjut.

Penyekat beta / beta bloker : metaprolol, bisoprolol, atenolol ACE inhibitor : captopril, ramipril, lisinopril Statin : atorvastatin, pravastatin, simvastatin Antiplatelet : aspirin, clopidogrel, prasugrel, ticagrelor Antikoagulan : UFH (unfresoner heparin), enoxaparin, bivalirudin, fondaparinux

STEMI : PCI primer, fibrinolitik NSTEMI : urgent < 120 menit bisa PCI Early < 24 jam

Gagal ginjal kronik DM Anemia Trombositopenia Terdapat perdarahan Gender Usia lanjut

Gagal jantung Syok kardiogenik Atrial fibrilasi Ventrikel takikardi Ventrikel fibrilasi Reinfarction

Nyeri akut Penurunan curah jantung Gangguan pertukaran gas Intoleransi aktivitas Kelebihan colume cairan

Sayangi jantung Anda mulai dari sekarang.