KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

Kepemimpinan & Komitmen

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

PERTEMUAN #8 PENGELOLAAN KOMUNIKASI DALAM PENERAPAN K3 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENGELOLAAN KOMUNIKASI DAN PENERAPAN K3

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

PT BENING TUNGGAL MANDIRI GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

AUDIT & INSPEKSI K3 PERTEMUAN #14 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

Sistem manajemen mutu Persyaratan

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB V PEMBAHASAN. Khusus Busway Kapten Tendean Blok.M Cileduk Paket Kapten Tendean

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Hukum Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) Landasan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah

SISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

DOKUMENTASI SMK3 PERTEMUAN #7 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

KETUA LULUK CHUMAIYAH DIREKTUR UTAMA WAKIL KETUA EDHI SUTRISNO DIREKTUR OPERASIONAL ANGGOTA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

II. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

Persyaratan Dokumentasi

Persyaratan Dokumentasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KRITERIA AUDIT SMK3

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #5 Ganjil 2015/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap risiko, terlalu percaya diri, kurang kesungguhan dan berkelakar di tempat

Sistem manajemen mutu Persyaratan

7.1.Project Control. Schedule kunjungan ke lapangan dan partisipasi audit. Meninjau ulang temuan audit dan pelaporan perbaikan

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MK3 PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

SISTEM PENGELOLAAN KESELAMATAN KERJA KONTRAKTOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012

Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada Manajemen K3

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

2011, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir ini, yang dimaksud dengan: 1. Reaktor nondaya adalah r

PENGELOLAAN OPERASI K3

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA MANAJEMEN K3

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Manajemen Risiko Kelelahan: Preskriptif versus Pendekatan Berbasis Risiko

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan dalam

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

BAB III METODE PENELITIAN

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

Spesifikasi sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FORMAT DAN ISI

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN SML

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) Mata Kuliah : Rancangan Produk Industri (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B.,S.Farm., M.Farm., Apt.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah

Transkripsi:

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri menetapkan : 1. Penggunaan Alkohol dan Obat obatan terlarang atau yang di pengaruhi oleh bahan bahan tersebut pada saat bekerja tidak di toleransi 2. Setiap karyawan yang menggunakan obat-obatan atas dasar anjuran medis, diharuskan melaporkan ke supervisor sebelum melangkah ke tempat kerja sehingga langkah-lagkah keselamatan dapat di ambil 3. Karyawan bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa kebijakan ini dilaksanakan dan dipelihara 4. Karyawan bermasalah yang disebabkan oleh Alkohol dan Obat-obatan terlarang akan diberhentikan dari perusahaan Bekasi, 1 Januari 2013 PT BENING TUNGGAL MANDIRI LULUK CHUMAIYAH Direktur Utama

KEBIJAKAN DAN TARGET HSE PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. Maka Manajemen PT Bening Tunggal Mandiri akan melaksanakan kebijakan HSE kami pada proses kegiatan perusahaan dan Project dengan berupaya menciptakan dan mengembangkan keselamatan kerja di lapangan guna menghindari kecelakaan ditempat kerja. PT Bening Tunggal Mandiri menetapkan : ZERO RECORDABLE ACCIDENT AND INCIDENT ZERO FATALITIES Sebagai tujuan utama perusahaan dalam penerapan HSE di kegiatan Perusahaan dan Project. Bekasi, 1 Januari 2013 PT BENING TUNGGAL MANDIRI LULUK CHUMAIYAH Direktur Utama

GAS, OIL AND INDUSTRIAL TECHNICAL SERVICE No. Dokumen Judul Dokumen : K3L-1 : KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ini adalah dokumen yang dikontrol Distribusi rutin di batasi pada distribusi yang disetujui PT Bening Tunggal Mandiri. Orang-orang lain yang mempunyai salinan yang tidak di kontrol, harus melihat dokumen control untuk status level revisi. Kristanti P Wardani Hendratno, ST Luluk Chumaiyah 0 08 Oktober 2014 (HSE Officer) (HSE Coordinator) (Direktur) Revisi Tanggal Disiapkan Oleh Direview Oleh Disetujui Oleh

Daftar Isi Daftar Isi... 1 Lampiran...2 1 Tujuan... 2 2 Ruang Lingkup... 2 3 Referensi... 2 4 Definisi dan Singkatan... 2 5 Uraian Prosedur... 3 5.1 Kebijakan K3L... 3 5.2 Perencanaan... 3 5.2.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko... 3 5.2.2 Persyaratan Peraturan... 4 5.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program... 4 5.3 Pelaksanaan dan Operasi... 4 5.3.1 Sumber daya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan... 4 5.3.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran... 5 5.3.3 Konsultasi dan Komunikasi... 6 5.3.4 Dokumentasi... 7 5.3.5 Pengendalian Dokumen dan Data... 7 5.3.6 Pengendalian Operasional... 7 5.3.7 Persiapan dan Respon Darurat... 8 5.4 Pengecekan dan Tindakan Perbaikan... 8 5.4.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja... 8 5.4.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan... 9 5.4.3 Audit... 9 5.5 Tinjauan Ulang Oleh Manajemen... 10 Lampiran A Siklus Elemen-elemen SMK3L...11 1

1 Tujuan Tujuan dokumen ini untuk memberikan panduan yang sah untuk seluruh karyawan PT Bening Tunggal Mandiri dalam melaksanakan Sistem Manajemen K3L (SMK3L). 2 Ruang Lingkup Dokumen ini menjelaskan elemen-elemen SMK3L PT Bening Tunggal Mandiri yang terdiri dari Kebijakan K3L, Perencanaan, Pelaksanaan dan Operasi, Pengecekan dan Tindakan Perbaikan, dan Tinjauan Manajemen 3 Referensi Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja ISO 14001:1996 Sistem Manajemen Lingkungan Permenaker 05/Men/1996 SMK3 OHSAS 18001:1999 Spesifikasi - Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18802:1999 Pedoman untuk implementasi OHSAS 18001 SMK3 SNI 19-14001-2005 Sistem Manajemen Lingkungan Persyaratan dan Panduan Penggunaan OHSAS 18001:2007 Persyaratan - Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja 4 Definisi dan Singkatan SMK3L: Sistem Manajemen Keselamatan, dan Lingkungan K3L: Keselamatan dan dan Lingkungan SMK3L: Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan usaha dan kesehatan kerja 2

dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Kebijakan K3L: Pernyataan tertulis yang menunjukan komitmen dan tekad perusahaan dalam melaksanakan K3L. 5 Uraian Prosedur Siklus elemen-elemen SMK3L PT Bening Tunggal Mandiri dapat dilihat pada Lampiran A Siklus Elemen-elemen SMK3L. 5.1 Kebijakan K3L Kebijakan K3L merupakan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh direktur yang menyatakan komitmen dan tekad PT Bening Tunggal Mandiri dalam melaksanakan K3L. Kebijakan K3L dibuat melalui proses konsultasi antara pengurus dan wakil karyawan yang kemudian dijelaskan dan disebarluaskan kepada semua karyawan, pemasok dan pelanggan. Kebijakan K3L bersifat dinamik dan selalu ditinjau ulang dalam rangka peningkatan kinerja K3L. 5.2 Perencanaan PT Bening Tunggal Mandiri membuat perencanaan yang efektif guna mencapai keberhasilan penerapan SMK3L dengan sasaran yang jelas dan dapat diukur. Perencanaan memuat tujuan, sasaran dan indikator kinerja yang diterapkan dengan mempertimbangkan identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian risiko sesuai dengan persyaratan perundangan yang berlaku serta hasil pelaksanaan tinjauan awal terhadap K3L. 5.2.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko PT Bening Tunggal Mandiri harus membuat dan memelihara prosedur untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko, identifikasi terhadap aspek yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan, penerapan kendali pengukuran yang diperlukan, yang mencakup: 3

a. Aktifitas rutin dan non rutin. b. Aktifitas personel yang memiliki akses pada tempat kerja. c. Fasilitas pada tempat kerja yang disediakan oleh perusahaan. PT Bening Tunggal Mandiri harus memasikan bahwa hasil dari seluruh penilaian tersebut dan pengaruh pengendalian ini dipertimbangkan dalam membuat sasaran K3L. 5.2.2 Persyaratan Peraturan PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi dan mengakses persyaratan perundangan dan persyaratan K3L lainnya yang sesuai. PT Bening Tunggal Mandiri harus menjaga informasi yang tersedia tetap mutakhir dan mengkomunikasikan informasi yang relevan tentang peraturan dan persyaratan lainnya pada karyawan dan pihak terkait. 5.2.3 Tujuan, Sasaran dan Program PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan, menerapkan dan memelihara tujuan dan sasaran K3L yang terdokumentasi pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi. Tujuan dan sasaran harus dapat diukur dan konsisten dengan kebijakan K3L. PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan dan memelihara program K3L untuk mencapai tujuan dan sasaran K3L. Penetapan tujuan, sasaran dan program K3L harus dikonsultasikan dengan wakil karyawan, Ahli K3L, dan pihak-pihak lain yang terkait. Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau kembali secara teratur sesuai dengan perkembangan. 5.3 Pelaksanaan dan Operasi 5.3.1 Sumber daya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan PT Bening Tunggal Mandiri harus menyediakan personel yang memiliki kualifikasi sarana dan dana yang memadai sesuai SMK3L yang diterapkan. Dalam menyediakan sumber daya tersebut PT Bening Tunggal Mandiri harus membuat prosedur yang dapat memantau manfaat yang akan didapat maupun biaya yang harus 4

dikeluarkan. Dalam penerapan SMK3L yang efektif perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: a. menyediakan sumber daya yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan. b. Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap tingkatan manajemen PT Bening Tunggal Mandiri dan menyelenggarakn setiap pelatihan yang dibutuhkan. c. Membutuhkan ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3L secara efektif. d. Membuat peraturan untuk mendapatkan pendapat dan saran dari para ahli. e. Membuat peraturan untuk pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan karyawan secara aktif. Tanggung jawab manajemen terhadap K3L meliputi: a. Pemimpin yang ditunjuk untuk bertanggung jawab harus memastikan bahwa SMK3L telah diterapkan dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap lokasi dan jenis kegiatan dalam PT Bening Tunggal Mandiri. b. Manajemen harus mengenali kemampuan karyawan sebagai sumber daya yang berharga yang dapat ditunjuk untuk menerima pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dalam menerapkan dan mengembangkan SMK3L. 5.3.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran Penerapan dan pengembangan SMK3L yang efektif ditentukan oleh kompetensi kerja dan pelatihan dari setiap karyawan di PT Bening Tunggal Mandiri. Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetensi kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan K3L. Karyawan harus memahami serta mendukung tujuan dan sasaran SMK3L, dan perlu disadarkan terhadap bahaya fisik, kimia, ergonomik, radiasi, biologis, dan psikologis yang mungkin dapat menciderai dan melukai karyawan pada saat bekerja serta harus memahami sumber bahaya tersebut sehingga dapat mengenali dan mencegah tindakan yang mengarah terjadinya insiden. Prosedur untuk melakukan identifikasi standar kompetensi kerja dan penerapannya melalui program pelatihan harus tersedia. Standar kompetensi kerja K3L dapat dikembangkan dengan: a. Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada. 5

b. Memeriksa uraian tugas dan jabatan. c. Menganalisa tugas kerja. d. Menganalisa hasil inspeksi dan audit e. Meninjau ulang laporan insiden. f. Setelah penilaian kemampuan gambaran kompetensi kerja yang dibutuhkan dilaksanakan, program pelatihan harus dikembangkan sesuai dengan hasil penilaiannya. Prosedur pendokumentasian pelatihan yang telah dilaksanakan dan dievaluasi efektifitasnya harus diterapkan. Kompetensi kerja harus diintegrasikan ke dalam rangkaian kegiatan PT Bening Tunggal Mandiri mulai dari penerimaan, seleksi, dan penilaian kerja karyawan serta pelatihan. 5.3.3 Konsultasi dan Komunikasi Manajemen harus menunjukan komitmennya terhadap K3L melalui konsultasi dengan melibatkan karyawan maupun pihak lain yang terkait didalam penerapan, pengembangan dan pemeliharaan SMK3L, sehingga semua pihak merasa ikut memiliki dan merasakan hasilnya. Komunikasi dua arah yang efektif dan pelaporan rutin merupakan sumber penting dalam penerapan SMK3L. Penyediaan informasi yang sesuai bagi karyawan dan semua pihak yang terkait dapat digunakan untuk memotivasi dan mendorong penerimaan serta pemahaman umum dalam upaya PT Bening Tunggal Mandiri untuk meningkatkan kinerja K3L. PT Bening Tunggal Mandiri harus mempunyai prosedur untuk menjamin bahwa informasi K3L terbaru dikomunikasikan ke semua pihak dalam PT Bening Tunggal Mandiri. Ketentuan dalam prosedur tersebut harus dapat menjamin pemenuhan kebutuhan untuk: a. Mengkomunikasikan hasil dari sistem manajemen, pemantauan, audit dan tinjauan ulang manajemen pada semua pihak dalam PT Bening Tunggal Mandiri yang bertanggung jawab dan memiliki andil dalam kinerja PT Bening Tunggal Mandiri. b. Melakukan identifikasi dan menerima informasi K3L yang terkait dari luar PT. PT Bening Tunggal Mandiri c. Menjamin bahwa informasi yang terkait dikomunikasikan kepada orang-orang diluar PT Bening Tunggal Mandiri yang membutuhkannya. 6

5.3.4 Dokumentasi PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan dan memelihara informasi pada media yang sesuai, baik dalam bentuk kertas dan elektronik. PT Bening Tunggal Mandiri harus dengan jelas menentukan jenis dokumen dan pengendaliannya yang efektif. PT Bening Tunggal Mandiri harus mengatur dan memelihara kumpulan ringkasan pendokumentasian untuk: a. Menyatukan secara sistematik kebijakan, tujuan dan sasaran K3L. b. Menguraikan sarana pencapaian tujuan dan sasaran K3L. c. Mendokumentasikan peranan, tanggung jawab dan prosedur. d. Memberikan arahan mengenai dokumen yang terkait dan menguraikan unsur-unsur SMK3L yang sesuai untuk PT Bening Tunggal Mandiri. e. Menunjukan bahwa unsur-unsur SMK3L yang sesuai untuk PT Bening Tunggal Mandiri telah diterapkan. 5.3.5 Pengendalian Dokumen dan Data PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengendalikan semua dokumen dan data yang dipersyaratkan untuk memastikan bahwa: a. Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab di PT Bening Tunggal Mandiri Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat direvisi. b. Dokumen sebelum diterbitkan harus terlebih dahulu disetujui oleh personel yang berwenang. c. Dokumen versi terbaru harus tersedia ditempat kerja yang dianggap perlu. d. Semua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan. e. Dokumen mudah diterbitkan, bermanfaat dan mudah dipahami. 5.3.6 Pengendalian Operasional PT Bening Tunggal Mandiri harus mengidentifikasi Organisasi harus mengidentifikasi keseluruhan operasi dan aktifitas yang terkait dengan risiko yang diidentifikasi, dimana pengendalian perlu diterapkan. Organisasi harus merencanakan aktivitas tersebut, 7

termasuk pemeliharaan, dalam rangka memastikan bahwa aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan dalam kondisi yang ditetapkan, dengan: a. Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi situasi dimana ketiadaan prosedur dapat membuat terjadinya deviasi dari kebijakan dan sasaran K3L. b. Ketentuan kriteria operasi dalam prosedur. c. Menetapkan dan memelihara prosedur terkait untuk risiko-risiko K3L yang diidentifikasi terhadap barang-barang, peralatan dan jasa yang dibeli dan/atau digunakan oleh organisasi dan pemasok dan rekanan. d. Menetapkan dan memelihara prosedur untuk desain tempat kerja, proses, instalasi, mesin-mesin, prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk adaptasi terhadap kemampuan personel, dalam rangka menghilangkan atau mengurangi risiko K3L pada sumber. 5.3.7 Persiapan dan Respon Darurat PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan dan memelihara perencanaan dan prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya insiden dan situasi darurat dan cara meresponnya, dan untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan dan kecelakaan yang mungkin terkait dengan keadaan tersebut. PT Bening Tunggal Mandiri harus mereview prosedur persiapan dan respon tanggap darurat, secara terpisah setelah terjadi situasi insiden atau situasi darurat. PT Bening Tunggal Mandiri harus secara periodik melakukan latihan tanggap darurat. 5.4 Pengecekan dan Tindakan Perbaikan PT Bening Tunggal Mandiri harus memiliki sistem mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3L dan hasilnya harus dianalisis guna menentukan keberhasilan atau untuk melakukan identifikasi tindakan perbaikan. 5.4.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja PT Bening Tunggal Mandiri menetapkan dan memelihara prosedur untuk memantau dan mengukur kinerja K3L pada selang waktu terencana. Prosedur ini harus tersedia untuk: a. Pengukuran kualitatif dan kuantitatif, sesuai dengan kebutuhan organisasi. 8

b. Pemantauan pencapaian sasaran K3L. c. Langkah proaktif kinerja untuk memantau kepatuhan terhadap K3L. d. Langkah reaktif kinerja untuk memantau kecelakaan, penyakit, insiden, nearmiss dan bukti historik lainnya dari kekurangan kinerja K3L. e. Rekaman data dan hasil pemantauan dan pengukuran yang cukup untuk memudahkan akibat analisis tindakan perbaikan dan pencegahan. Bila alat pemantau dipersyaratkan untuk pengukuran dan pemantauan kinerja, organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur kalibrasi dan memelihara peralatan tersebut. Rekaman kalibrasi dan aktivitas serta hasil pemeliharaan harus disimpan. 5.4.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan PT Bening Tunggal Mandiri harus menetapkan dan memelihara prosedur untuk mendefinisikan tanggung jawab dan wewenang untuk: a. Penanganan dan investigasi dari kecelakaan, insiden, ketidaksesuaian. b. Tindakan yang diambil untuk mengurangi berbagai konsekuensi yang timbul dari kecelakaan, insiden atau ketidaksesuaian. c. Inisiatif dan penyesuaian dari tindakan perbaikan dan pencegahan. d. Konfirmasi dari keefektifan tindakan perbaikan dan pencegahan yang diambil. Pada keseluruhan proses penilaian risiko, prosedur ini harus mempersyaratkan semua usulan tindakan perbaikan dan pencegahan harus ditinjau terlebih dahulu dalam penerapannya. Berbagai tindakan perbaikan atau pencegahan yang diambil untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian aktual dan berpotensi harus sesuai pada besarnya masalah dan sepadan dengan risiko K3L yang ditemukan. 5.4.3 Audit Audit SMK3L menjamin K3L harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan SMK3L. Audit harus dilaksanakan secara sistematik dan independen oleh personel yang memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan metodologi yang sudah ditetapkan. Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil audit 9

sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang didapatkan ditempat kerja. Hasil audit harus digunakan oleh pengurus dalam proses tinjauan ulang manajemen. 5.5 Tinjauan Ulang Oleh Manajemen Manajemen yang ditunjuk harus melaksanakan tinjauan ulang SMK3L secara berkala untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan dalam pencapaian kebijakan dan tujuan K3L. Ruang lingkup tinjauan ulang SMK3L harus dapat mengatasi implikasi K3L terhadap seluruh kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja PT Bening Tunggal Mandiri. Tinjauan ulang SMK3L harus meliputi : a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3L. b. Tujuan, sasaran dan kinerja K3L. c. Hasil temuan audit SMK3L. d. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3L dan kebutuhan untuk mengubah SMK3L sesuai dengan : Perubahan pengaturan perundangan. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan. Perubahan struktur organisasi PT Bening Tunggal Mandiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi. Pengalaman yang didapat dari insiden keselamatan dan kesehatan kerja. Pelaporan. Umpan balik khususnya dari karyawan. 10

Lampiran A Siklus Elemen-elemen SMK3L Siklus Elemen-elemen SMK3L PERBAIKAN BERKELANJUTAN 15. TINJAUAN MANAJEMEN 1. KEBIJAKAN K3L PENGECEKAN DAN TINDAKAN PERBAIKAN PERENCANAAN PELAKSANAAN DAN OPERASI 12. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja 13. Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan 14. Audit 2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko 3. Persyaratan Peraturan 4. Tujuan, Sasaran dan Program 5. Sumber daya, Peran, Tanggung Jawab dan Kewenangan 6. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran 7. Konsultasi dan Komunikasi 8. Dokumentasi 9. Pengendalian Dokumen dan Data 10. Pengendalian Operasional 11. Persiapan dan Respon Darurat 11