5.1 Gambaran Umum Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan SSK perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja kabupaten, hal ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatankegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan strategi yang disepakati. Selain itu kegiatan evaluasi dan monitoring pelaksanaan SSK dilaksanakan sebagai usaha peningkatan kinerja dan akuntabilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi. Kegiatan ini mencakup : Menilai ulang kerangka stratejik SSK Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja Memasukkan informasi kerangka hasil ke dalam sistem monev berbasis web nawasis ppsp. pembangunan sanitasi tingkat kota telah ditetapkan oleh pemerintah kota dan dinyatakan dalam sebuah dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK). Dokumen SSK juga mencantumkan targettarget pembangunan sanitasi subsektor (air limbah, peran dan drainase) serta target aspek perilaku hidup bersih dan sehat. Strategi, kebijakan dan daftar panjang program dan kegiatan telah disiapkan dalam dokumen ini guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan sanitasi kota.
SUBSEKTOR AIR LIMBAH Tabel 5.1.a Matrik Kerangka logis SSK Subsektor Air Limbah Kabupaten Tapin 1. Meningkatnya akses layanan sanitasi masyarakat melalui pembangunan sarana dan prasarana sistem onsite (setempat) dan sistem offsite (terpusat) air limbah rumah tangga yang layak & memenuhi syarat. 2. Tersedianya dokumen perencanaan pengelolaan air limbah domestik yang komprehensif 3. Meningkatnya peran serta masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam penyelenggaraan/pengelolaan sistem air limbah domestik Meningkatnya cakupan kepemilikan sistem onsite dari 3% menjadi 9% pada tahun 217 Terbangunnya IPLT 21 Tersusunnya rencana pengelolaan air limbah rumah tangga yang terarah dan terpadu pada tahun 214. Berkurangnya praktek buang air besar sembarangan dari 37 % menjadi 1 % pada tahun 217 Tersedianya regulasi tentang pengelolaan air limbah permukiman Meningkatkan peran masyarakat lewat pembentukan kelompok swadaya masrakat (KSM) Meningkatnya cakupan keluarga yang memiliki pengelohan limbah sistem onsite sebanyak 27% pada tahun 217 Terbangunnya IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja) tahun 21 Tersedianya dokumen Master Plan air limbah skala kabupaten pada tahun 214. Penduduk yang melakukan praktek BABS berkurang sebanyak 27% di tahun 217 Tersusunnya perda pengelolaan air limbah domestik maupun industri tahun 215 Terbentuknya 47 KSM air limbah sampai tahun 217 a. akses jamban 53,51% b. akses MCK,87% c. akses cubluk 8,2% IPLT = Masterplan = BABS ke Sungai, kebun, tempat lain = 37% Perda Air Limbah = KSM = Dinkes 211 Dinkes, 211 213 214 215 21 217 Ren Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Rencana lisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana 27 % 4 % 5% 9% 4% 5% Kampanye /tahun MCK++ 9 unit 14 unit 18 unit 25 unit 2 18 unit 1 Unit Tangki Septik Komunal 5 5 unit 2 Unit IPAL Komunal 2 unit Sosialisasi 47.5 Jiwa 9 Jiwa 12.5 Jiwa 14.25 Jiwa 1175 Jiwa 1 Unit IPLT 1 dokumen 1 dokumen 27 % 4 % 5% 9% 4% 5% Kampanye /tahun MCK++ 9 unit 14 unit 18 unit 25 unit 2 18 unit 1 Unit Tangki Septik Komunal 5 5 unit 2 Unit IPAL Komunal 2 unit Sosialisasi 47.5 Jiwa 9 Jiwa 12.5 Jiwa 14.25 Jiwa 1175 Jiwa 1 Dokumen 1 dokumen 47 KSM 12 KSM 13 KSM 13 KSM 9 KSM
SUBSEKTOR PERSAMPAHAN Meningkatnya cakupan layanan peran di Kabupaten Tapin dari 1% menjadi 4% pada tahun 217 Meningkatnya fasilitas pendukung kinerja suato tatakan hingga tahun 217 Tabel 5.1.b Matrik Kerangka logis SSK Subsektor Peran Kabupaten Tapin 1. Meningkatnya cakupan layanan dan kualitas pengelolaan peran melalui penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan di wilayah kota. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan peran berbasis masyarakat. 3. Tersedianya dokumen perencanaan dan pengelolaan peran 4. Tercapainya kuantitas pengurangan semaksimal mungkin dari sumbernya melalui program 3R 5. Tersusunnya perangkat peraturan perundangan pengelolaan peran (termasuk reward & punishment) Terbangunnya 9 unit TPS di wilayah Kab. Tapin dan 2 Rehab TPS Penambahan 4 unit container & container + armroll Penambahan sarana pengumpulan : Gerobak 29 bh, Motor 9 bh. Penambahan sarana pengangkutan : dump truck 3 unit, armroll truck unit. Tersedianya truck penyapu jalan Terbangunnya prasarana dasar/fasilitas umum Terbangunnya fasilitas perlindungan lingkungan TPS = 2 unit Container = 14 unit Gerobak = 4 buah Motor Sampah = 3 buah Dump truck = 5 unit Armroll = 3 unit Truck Penyapu Jalan = Fasilitas Umum = 1 bh sel & instalasi 2 unit TPS baru & 2 unit Rehab TPS 4 unit container & Kontainer + Arm roll Gerobak = 29 bh Motor Sampah = 9 bh 3 unit Dump Truck Unit Armroll truck penyapu jalan Saluran Drainase, Jalan Masuk, Pagar keliling, Jembatan Timbang, kantor, Pos Jaga, gudang alat berat/workshop terbangun. Pipa saluran gas dan buffer zone 213 214 215 21 217 Ren Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Rencana lisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana 1 unit 1 unit 5 unit 2 unit TPS Baru Rehabilitasi Rehabilitasi Rehabilitas TPS TPS i TPS Rehabilitasi TPS 4 unit container 5 unit motor 2 unit Dump Truck 15 bh gerobak 14 bh gerobak 3 unit motor Dump Truck 2 Unit Armroll 2 Unit Arm roll container+ armroll motor 2 Unit Amroll 1 paket Pos jaga, 1 paket gudang alat berar/work shop 1 paket Saluran Drainase, 1 paket Jalan Masuk, 1 paket Pagar keliling, 1 paket Jembatan Timbang, kantor, 1 paket pipa saluran gas dan truck penyapu jalan
SUBSEKTOR PERSAMPAHAN 1. Meningkatnya cakupan layanan dan kualitas pengelolaan peran melalui penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan di wilayah kota. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan peran berbasis masyarakat. 3. Tersedianya dokumen perencanaan dan pengelolaan peran 4. Tercapainya kuantitas pengurangan semaksimal mungkin dari sumbernya melalui program 3R 5. Tersusunnya perangkat peraturan perundangan pengelolaan peran (termasuk reward & punishment) pengolah Leachate terbangun. Rencana 213 214 215 21 217 Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Renlisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana buffer zone Berkurangnya timbulan dari sumbernya sebesar 5% di tahun 217 melalui pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang didukung oleh program 3R Terbangunnya fasilitas penunjang Tersedianya fasilitas operasional Tersedianya sarana pengolahan & pewadahan 3R Fasilitas Penunjang = Excavator = 1 Unit Tempat Sampah terpilah = 2 unit 1 paket fasilitas monitoring kualitas air, 1 unit air bersih, 1 unit bengkel, 1 unit tempat cuci mobil 2 unit Bulldozer, 2 unit excavator, land compactor, 1 unit loader, 1 unit dump truck 4 bh keranjang komposter 3 bh Tempat Sampah Terpilah utk RT 72 bh Tempat Sampah Terpilah untuk Umum/jalan 1 paket pembuatan sumur bor & alat pelengkapn ya (air bersih) Bulldozer Excavator fasilitas monitoring kualitas air 1 Unit Land Compactor, Loader bengkel tempat cuci mobil Bulldozer Excavator 5 bh Tempat Sampah Terpilah untuk Umum/jalan Dump Truck 15 bh Tempat Sampah Terpilah utk RT 22 bh Tempat Sampah Terpilah untuk Umum/jala n 15 bh Tempat Sampah Terpilah utk RT Tersedianya sarana pengumpulan system 3R Gerobak & Gerobak Bermotor Bersekat = 8 unit gerobak bersekat, 3 unit gerobak bermotor bersekat 8 unit gerobak bersekat, 3 unit gerobak bermotor
SUBSEKTOR PERSAMPAHAN 1. Meningkatnya cakupan layanan dan kualitas pengelolaan peran melalui penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan di wilayah kota. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan peran berbasis masyarakat. 3. Tersedianya dokumen perencanaan dan pengelolaan peran 4. Tercapainya kuantitas pengurangan semaksimal mungkin dari sumbernya melalui program 3R 5. Tersusunnya perangkat peraturan perundangan pengelolaan peran (termasuk reward & punishment) Terbangunnya sarana komposting komunal Terbangunnya TPST Tersedianya sarana pengangkutan system 3R Komposting Komunal = TPST = Dump truck terpilah = Compactor terpilah = 2 Unit composting kamunal di kawasan perumahan 213 214 215 21 217 Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Renlisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana bersekat composting komunal di Perum Mustika Rangda Rencana composting komunal di Perum Haur Kuning 2 unit TPST dump truck terpilah compactor terpilah 1 Unit TPS 3R dump truck terpilah 1 Unit TPS 3R compactor terpilah Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan peran Tercapainya penanganan sistem pengelolaan peran secara komprehensif Tersusunnya Perda Pengelolaan Peran tahun 214 Mengurangi dampak pencemaran lingkungan Terbentuknya Pokmas Terbentuknya kader warga peduli ingkungan di setiap kelurahan (area beresiko) Adanya dokumen perencanaan /Masterplan peran tahun 213 (skala perkotaan) & 214 (skala kabupaten) Terselenggaranya perda pengelolaan peran (termasuk reward & punishment) tahun 214 Pokmas = = Masterplan = Perda = 1 dokumen (Perda No. 15 tahun tentang retribusi ) Ditutupnya TPS Lama di Gunung Tibung 4 Kegiatan Pokmas Terlatihnya 95 org kader peduli lingkungan (19 desa /5org) 2 Dokumen 1 Kegiatan Pokmas 1 Dokumen (skala kota) 2 org 1 Dokumen (skala kabupaten) 1 Kegiatan Pokmas 2 1 Kegiatan Pokmas 2 org 1 Kegiatan Pokmas 35 org Lingkunga n 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Kegiatan Penutupan 1 Dokumen Penyusunan studi kelayakan 1 Dokumen DED Penutupan 1 Paket Pelaksana an 1 kegiatan monitoring, pengopera
SUBSEKTOR PERSAMPAHAN 1. Meningkatnya cakupan layanan dan kualitas pengelolaan peran melalui penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan di wilayah kota. 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan peran berbasis masyarakat. 3. Tersedianya dokumen perencanaan dan pengelolaan peran 4. Tercapainya kuantitas pengurangan semaksimal mungkin dari sumbernya melalui program 3R 5. Tersusunnya perangkat peraturan perundangan pengelolaan peran (termasuk reward & punishment) Rencana 213 214 215 21 217 Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Renlisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana penutupan Pekerjaan Penutupan 1 Dokumen penyusunan AMDAL penutupan 1 paket Pengawas an Pekerjaan Penutupan siaan dan pengendali an pasca operasi
Tabel 5.1.c Matrik Kerangka logis SSK Subsektor Drainase Kabupaten Tapin SUBSEKTOR DRAINASE Tersedianya sistem jaringan drainase primer skala perumahan. Meningkatnya kegiatan pemeliharaan saluran drainase sekunder sampai tahun 217 Tersedianya rencana pengelolaan drainase skala kawasan yang berwawasan lingkungan tahun 217 Peningkatan kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemeliaraan saluran drainase yang telah terbangun Tersusunnya peraturan dan produk hukum penanganan & pengelolaan drainase 1. Tertatanya drainase lingkungan pemukiman di perkotaan melalui pembangunan dan rehablitasi saluran drainase 2. Tersedianya dokumen perencanaan yang komprehensif dan berwawasan lingkungan (skala kota maupun skala kabupaten) 3. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemeliharaan sarana drainase yang terbangun. 4. Berkembangnya perangkat peraturan perundangan sektor drainase. Terbangunnya sistem drainase perumahan di 2 perumahan kota rantau dan drainase primer di 3 desa Pendanaan pemeliharaan/normalisas i saluran drainase sekunder Tersedianya master plan drainase skala kabupaten Sosialisasi & kampanye pemeliharaan drainase Sosialisasi perda pengelolaan drainase Terselenggaranya peraturan perundangan penanganan & pengelolaan drainase Rencana 213 214 215 21 217 Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Renlisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana 3 paket 1 paket 2 paket Rehabilitasi/ normalisasi saluran drainase sekunder (sepanjang 5989 m) 152 m 443 m 1 dokumen 1 dokumen Kampanye 9 /tahun 9 9 9 9 1 perda 1 dokumen
Tabel 5.1.d Matrik Kerangka logis SSK Aspek PHBS Kabupaten Tapin SUBSEKTOR PHBS Meningkatnya perilaku CTPS masyarakat dari 2,2 % sampai 7 % 217 Mengurangi perilaku BABS ke sungai dari 37% menjadi 1 % tahun 217 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya PHBS 2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah 3. Meningkatnya kesadaran masyarakat melalui pengelolaan berbasis masyarakat Rencana 213 214 215 21 217 Rea Ren Rea Ren Rea Ren Rea Renlisasi cana lisasi cana lisasi cana lisasi cana Perilaku cuci tangan pakai sabun 5 % 217 2,2 % Ehra, 5 % 15 15 1 1,2 Perilaku BABS masyarakat berkurang sebesar 27% pada tahun 217 37 % DInkes, 27 % 4 % 5% 9% 4% 5% Sosialisasi 47.5 Jiwa 9 Jiwa 12.5 Jiwa 14.25 Jiwa 1175 Jiwa Adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengeloaan berbasis masyarakat (program 3R) melalui peran kaderkader peduli lingkungan sampai tahun 217 Dioptimalkannya peran media dalam promosi PHBS dalam meningkatkan peran serta masyarakat Terlatihnya 95 org kader peduli lingkungan (berasal dari kader kesling/kader posyandu) Optimalisasi 3 media lokal dalam promosi PHBS dibawah pemantauan SKPD & Humas 3 media 95 org kader peduli lingkungan 2 org 2 org 2 org 35 org Lingkunga n 3 media 3 media 3 media 3 media 3 media
5.2 Mekanisme Monitoring dan Evaluasi Monev adalah kegiatan monitoring dan evaluasi yang ditujukan pada suatu program yang sedang atau sudah berlangsung. Monitoring sendiri merupakan aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk melihat, memantau jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung, dan menilai ketercapaian tujuan, melihat factor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. Dalam monitoring (pemantauan) dikumpulkan data dan dianalisis, hasil analisis diinterpretasikan dan dimaknakan sebagai masukan bagi pimpinan untuk mengadakan perbaikan. Evaluasi adalah proses untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menganalisis data, menyimpulkan hasil yang telah dicapai, menginterpretasikan hasil menjadi rumusan kebijakan, dan menyajikan informasi (rekomendasi) untuk pembuatan keputusan berdasarkan pada aspek kebenaran hasil evaluasi. Sebagai suatu proses untuk menghasilkan dan menyajikan informasi guna mendukung pengambilan keputusan, evaluasi program dilakukan sejalan dengan tahapan program yang akan dievaluasi. Cakupan evaluasi meliputi empat aspek: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) hasil program, dan (4) dampak. Setiap tahapan menggunakan jenis evaluasi dan pendekatan evaluasi yang berbeda. Program adalah sekumpulan kegiatan yang terencana dan tersistem. Program terdiri dari komponenkomponen meliputi: tujuan, sasaran, kriteria keberhasilan, jenis kegiatan, prosedur untuk melaksanakan kegiatan, waktu untuk melakukan kegiatan, komponen pendukung seperti fasilitas, alat dan bahan, serta pengorganisasian. Untuk melihat sejauh mana target pencapaian program dan kegiatan sanitasi yang telah tersusun pada sisi implementatif sehingga pada tabel berikut disajikan kegiatan monitoring dan evaluasi terkait dengan penanggung jawab kegiatan.
Penanggungjawab Tabel 5.2 Mekanisme Monev dan Implementasi SSK Kabupaten Tapin Pelaporan Obyek Pemantauan Penanggungjawab Utama Pengumpul Data dan Dokumentasi Pengolah Data/ Pemantau Waktu Pelaksanaan Pelaporan Pertanggung Jawaban Akhir Format Sub Sektor Air Limbah Perencanaan PU PU PU Januari Desember Pembangunan Bupati Dokumen Hasil Perencanaan Pelaksanaan PU PU PU April Desember Pembangunan Bupati Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Monev PU PU PU April Desember Pembangunan Bupati Laporan Hasil Monev Pemeliharaan PU PU PU Januari Desember Kepala SKPD Bupati Laporan kegiatan Monev PU PU PU Januari Desember Pembangunan Bupati Laporan Hasil Monev Sub Sektor Peran Perencanaan Distako Distako Distako Januari Desember Pembangunan Bupati Dokumen Hasil Perencanaan Pelaksanaan Distako Distako Distako Januari Desember Pembangunan Bupati Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Pemeliharaan Distako Distako Distako Januari Desember Kepala SKPD Bupati Laporan kegiatan Monev Distako Distako Distako Januari Desember Pembangunan Bupati Laporan Hasil Monev Sub Sektor Drainase Perencanaan PU/Distako PU/Distako PU/Distako Januari Desember Pembangunan Bupati Dokumen Hasil Perencanaan Pelaksanaan PU/Distako PU/Distako PU/Distako Maret Desember Pembangunan Bupati Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Monev PU/Distako PU/Distako PU/Distako April Desember Pembangunan Bupati Laporan Hasil Monev Pemeliharaan PU/Distako PU/Distako PU/Distako Januari Desember Kepala SKPD Bupati Laporan kegiatan Monev PU/Distako PU/Distako PU/Distako Januari Desember Pembangunan Bupati Laporan Hasil Monev Sub Sektor PHBS Perencanaan Dinkes Dinkes Dinkes Januari Desember Pembangunan Bupati Nota Dinas Pelaksanaan Dinkes Dinkes Dinkes Januari Desember Pembangunan Bupati Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD) Monev Dinkes Dinkes Dinkes Januari Desember Pembangunan Bupati Laporan Hasil Monev Sumber : Pokja PPSP