II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Secara spesifik lansekap adalah suatu areal lahan atau daratan yang memiliki kualitas

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

I. PENDAHULUAN. Padang Golf Sukarame (PGS) merupakan Lapangan Golf pertama dan satu-satunya di

I. PENDAHULUAN. Zaman sekarang ini kemajuan di bidang olahraga semakin maju dan pemikiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB V ANALISIS SINTESIS

VII. RENCANA TAPAK. Tabel 15. Matriks Rencana Pembagian Ruang, Jenis Aktivitas dan Fasilitas (Chiara dan Koppelman, 1990 dan Akmal, 2004)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN PENATAAN POHON SEBAGAI BAGIAN PENGHIJAUAN KOTA PADA KAWASAN SIMPANG EMPAT PASAR MARTAPURA TUGAS AKHIR. Oleh: SRI ARMELLA SURYANI L2D

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Estetika

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

MG XIV PRINSIP PENGELOLAAN LANSKAP BERKELANJUTAN

II. LANSKAP DAN KARAKTERISTIK

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

LAMPIRAN. Lampiran 1. Jadwal rencana penelitian. Februari Maret April Mei Juni. Kegiatan. 1. Penyusunan Proposal. 2. Persiapan. 3. Inventarisasi Data

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

PENGELOLAAN LANSKAP JALUR HIJAU KOTA JALAN JENDERAL SUDIRMAN JAKARTA PADA DINAS PERTAMANAN DKI JAKARTA. Oleh : RIDHO DWIANTO A

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

BAB VI HASIL RANCANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rekreasi dan Wisata 2.2 Perencanaan Kawasan Wisata

RE-DESAIN WELCOME AREA AGROWISATA SALATIGA BERTEMA TAMAN BUGENVIL REDESIGN OF THE AGROWISATA SALATIGA WELCOME AREA IN BOUGAINVILLEA PARK THEME

TINJAUAN PUSTAKA. waktu tidak tertentu. Ruang terbuka itu sendiri bisa berbentuk jalan, trotoar, ruang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penambangan Batubara

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN

Lampiran 9: Detail Gambar

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Desain Tapak

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. KONSEP Konsep Dasar Perencanaan Tapak

BAB I PENDAHULUAN. Fristiawati, 2015 PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

I. PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat dikenal sebagai kota jasa dan pusat bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan ruang terbuka hijau khususnya ruang terbuka hijau publik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ke segala arah dan melepaskan panas pada malam hari. cukup pesat. Luas wilayah kota Pematangsiantar adalah km 2 dan

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. penyedia fasilitas pelayanan bagi masyarakat. Lingkungan perkotaan merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN LANSKAP BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS BERDASARKAN PENDEKATAN DAYA DUKUNG EKOLOGI MUHAMMAD ICHWAN A

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

Evaluasi Lanskap Jalan Jenderal Ahmad Yani Pontianak

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pemerintah Kota Bandung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial

TINJAUAN PUSTAKA Karakter Lanskap Kota

ANALISIS DAN SINTESIS

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

MATA KULIAH PRASARANA WILAYAH DAN KOTA I (PW ) Jur. Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB III METODOLOGI. Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: dan Googlemaps, 2009) Peta Kota Bandung Tanpa Skala.

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

PERENCANAAN LANSKAP. Sub Ruang Fungsi Aktivitas Fasiltas Luas (m 2 ) Membeli tiket Memperoleh informasi

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Jalan

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur

PENGELOLAAN LANSKAP KAWASAN BERTEMA (THEME PARK) DI DUNIA FANTASI TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL JAKARTA UTARA DKI JAKARTA. Oleh: PUTERA RAMADHON A

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. permukaan tanah dan atau air (Peraturan Pemeritah Nomor 34 Tahun 2006).

ARL 200 ADISTI RIZKYARTI A

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LANSEKAP YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

POLA PEMANFAATAN DAN PELAYANAN ALUN-ALUN KOTA PATI BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TUGAS AKHIR TKPA 244

PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) 1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

Lanskap Perkotaan (Urban Landscape) HUTAN KOTA. Dr. Ir. Ahmad Sarwadi, MEng. Ir. Siti Nurul Rofiqo Irwan, MAgr, PhD.

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengabaikan masalah lingkungan (Djamal, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

Evaluasi Nilai Fungsional dan Estetika Taman Maccini Sombala Kota Makassar sebagai Taman Hortikultura

sentuhan TROPIS pada DINDING HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kepanjen merupakan ibukota baru bagi Kabupaten Malang. Sebelumnya ibukota Kabupaten Malang berada di Kota Malang ( Berdasarkan

Pengembangan RTH Kota Berbasis Infrastruktur Hijau dan Tata Ruang

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia beserta makhluk hidup lainnya, sejauh mata memandang, sejauh indera dapat menangkap dan sejauh imajinasi dapat membayangkan, yang memiliki keindahan secara estetika dan berdaya guna fungsional (Simonds, 1983). Lanskap kota merupakan lanskap buatan manusia sebagai akibat dari aktivitas manusia dalam mengelola lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Simonds and Starke, 2006). Lanskap kota terjadi karena adanya pengorganisasian ruang yang mencerminkan kegiatan masyarakat setiap hari. Lanskap kota merupakan wajah bentang alam kota, tidak semata mata lingkungan pertamanan dalam arti sempit, tetapi mencakup segala hal ruang luar (exterior, outdoor) baik yang alami maupun yang buatan dengan segala elemennya, baik yang keras (hard materials) maupun yang lunak (soft materials). Suatu lanskap memiliki berbagai elemen pembentuk lanskap. Elemen pembentuk lanskap dapat digolongkan ke dalam beberapa elemen, antara lain : a. Tumbuh tumbuhan Tumbuhan lanskap memiliki berbagai fungsi yang sangat dibutuhkan oleh suatu lanskap. Tumbuhan lanskap memiliki nilai estetika melalui bentuk, warna, 5

6 dan tekstur. Tanaman lanskap memiliki berbagai fungsi, antara lain melembutkan seni bina keras, seperti bangunan, mengindahkan kawasan dengan warna, bentuk, dan tekstur yang menarik, mewujudkan lingkungan sekitar yang menarik dan harmoni dengan alam, menghalang pandangan yang tidak dikehendaki, mengawal pergerakan pengguna dalam kawasan lanskap, mengawal suhu dan iklim mikro di areal lanskap, dan meningkatkan kesuburan tanah di areal lanskap. Tanaman juga dapat mengurangi silau dari perkerasan, mengurangi limpasan, menyaring polutan, dan menambahkan oksigen ke udara (Hakim, 2011). b. Air Air juga menjadi elemen pembentuk suatu lanskap. Air menjadi penyejuk suasana lanskap yang keras oleh bangunan bangunan yang ada pada lanskap. Selain itu, air juga dapat meningkatkan kecantikan kawasan sekitar. Di samping itu, air juga dapat memberikan keindahan lanskap dalam bentuk kolam, air pancuran, dan air terjun. c. Bentuk muka bumi (Rupa bumi) Bentuk muka bumi merupakan bentukan topografi suatu kawasan lanskap. Bentuk muka bumi suatu lanskap dibedakan menjadi lanskap alami, yakni bukit, lembah, daratan. Sedangkan lanskap buatan manusia, yakni batas tanaman dan kolam kecil. d. Struktur dan binaan Struktur dan binaan merupakan elemen keras, padu, dan bersifat tetap dalam sesuatu kawasan lanskap. Struktur dan binaan yang biasa di suatu kawasan lanskap, antara lain siar kaki, gazebo, pintu gerbang, pergola, lampu, papan tanda (Signage), kursi atau bangku taman, meja, dan binaan semen ferro.

7 2.2 Taman Umum Taman umum merupakan taman yang dibuat dan dikelola untuk kepentingan umum atau publik dan dibangun untuk mendukung kepentingan masyarakat (Kurniaty, 2008). Taman umum juga dapat diartikan sebagai lapangan atau taman yang berada di pusat suatu kota dengan skala pelayanan yang beragam sesuai dengan fungsi taman. Taman umum memiliki 4 macam tipe (Darmawan, 2009), yaitu: 1. Taman Nasional (National Park) Skala pelayanan taman ini bersifat nasional dan lokasi taman ini terletak di daerah yang menjadi ibukota negara. Taman nasional memiliki bentuk berupa ruang terbuka dan memiliki peranan yang sangat penting dengan luasan melebihi taman kota lainnya. 2. Taman Pusat Kota (Downtown Parks) Taman ini berada di kawasan pusat kota, berbentuk lapangan hijau yang dikelilingi pohon pohon peneduh atau berupa hutan kota. Areal hijau kota yang digunakan untuk kegiatan kegiatan santai dan berlokasi di kawasan perkantoran, perdagangan, dan perumahan kota. 3. Taman Lingkungan (Neighborhood Parks) Ruang terbuka yang dikembangkan di lingkungan perumahan untuk kegiatan umum, seperti anak anak bermain, olahraga, dan bersantai bagi masyarakat di sekitar areal tersebut, contohnya taman di kompleks perumahan.

8 4. Taman Kecil (Mini Parks) Taman kecil biasanya merupakan taman rumah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemilik rumah. Taman ini biasanya didesain sesuai dengan suasana yang ada di rumah tersebut. Taman kota adalah taman umum pada skala kota, yang peruntukannya sebagai fasilitas untuk rekreasi, olahraga, dan sosialisasi masyarakat kota yang bersangkutan. Fasilitas yang disediakan di taman kota disesuaikan dengan fungsinya dan fasilitas pendukung lainnya, meliputi: 1. Fasilitas rekreasi, berupa fasilitas bermain anak, tempat bersantai, panggung, dan lain lain. 2. Fasilitas olahraga, berupa jogging track, kolam renang, lapangan tenis, basket, voli, dan badminton, serta fasilitas refleksi. 3. Fasilitas sosialisasi, berupa ruang publik, ruang/fasilitas yang memungkinkan untuk sosialisasi baik untuk kelompok kecil maupun besar. 4. Fasilitas jalan, entrance, tempat parkir, tempat berjualan, pemipaan, air, listrik/penerangan, penampungan sampah dan toilet. 2.3 Pengelolaan dan Pemeliharaan Fisik Pengelolaan atau manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner dan Sirait, 1992).

9 Pengelolaan dan pemeliharaan lanskap bertujuan untuk menjaga dan merawat areal taman dengan segala elemen taman yang ada di dalamnya agar kondisinya tetap baik dan sedapat mungkin mempertahankan tujuan desain. Pemeliharaan fisik merupakan bagian dari pengelolaan dan pemeliharaan lanskap. Pemeliharaan ideal merupakan pemeliharaan sesuai dengan tujuan dan desain awal. Pemeliharaan fisik merupakan pemeliharaan untuk menjaga kondisi taman agar tetap terjaga keindahan, keasrian, kenyamanan, dan keamanan taman. Pemeliharaan fisik meliputi pemeliharaan elemen keras (hard materials) dan elemen lunak (soft materials) (Arifin, 2005). Bentuk kegiatan pemeliharaan fisik, meliputi penyiraman, pemangkasan, penggemburan tanah, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, penyulaman, dan pemindahan tanaman. Kegiatan pemeliharaan perlu dilakukan untuk mempertahankan kualitan keindahan dan kenyamanan taman. Dalam melakukan pengelolaan lanskap, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pengelolaan lanskap (Arifin, 2005), antara lain : 1. Faktor Fisik, meliputi sumberdaya lahan-taman, iklim, peralatan, dan bahanbahan pemeliharaan. 2. Faktor Biologi, meliputi jenis tanaman dan hewan atau satwa liar. 3. Faktor Sosial Budaya, meliputi organisasi pengelola, sumber daya manusia, perilaku pengunjung dan pengalaman berekreasi. 4. Faktor Ekonomi, meliputi ketersediaan dana dan kemampuan pengguna atau masyarakat.