STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK"

Transkripsi

1 STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telp. (0291) Abstrak : Ruang parkir sangat dibutuhkan dalam perencanaan sebuah kampus. UNISFAT yang merupakan salah satu perguruan tinggi di Demak dalam masa-masa yang akan datang akan berkembang pesat sehingga membutuhkan pemikiran yang serius akan pengadaan fasilitas ruang parkir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruang parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) dalam menampung semua pengguna parkir. Disamping itu untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak memadainya areal parkir UNISFAT. Kondisi saat ini ruang parkir yang ada di UNISFAT berdasarkan penelitian ternyata sudah tidak dapat menampung kendaraan civitas akademika terutama sepeda motor bahkan sudah memakai sebagian ruang terbuka lainnya. Kata kunci : Ruang luar, kampus, parkir. PENDAHULUAN Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) adalah sebuah universitas yang menjadi andalan Kabupaten Demak. Universitas yang didirikan oleh Yayasan Sultan Fatah PEMDA Demak hampir tiga tahun yang lalu ternyata mampu memberikan andil yang cukup signifikan dalam mencetak generasigenerasi intelektual yang berakhlaqul karimah. Meskipun masih muda ternyata antusias mahasiswa yang ingin kuliah di UNISFAT cukup besar. Untuk awal gebrakan perkuliahan, UNISFAT menggunakan bangunan Sekolah Kegiatan Bersama (SKB) milik PEMDA yang tata ruangnya telah ada sebelumnya. Artinya SKB yang telah ada langsung diseting menjadi sebuah kampus baru. Seting ruang kampus yang telah ada ini, dalam perkembangan proses belajar mengajar memberikan dampak dalam penyediaan ruang parkir bagi mahasiswa dan civitas akademika kampus. Apalagi dengan pertambahan jumlah mahasiswa setiap tahunnya, menuntut tersedianya ruang parkir yang memadai dan dapat menampung semua kendaraan yang akan menggunakan fasilitas tersebut. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruang parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) dalam menampung semua pengguna 12

2 parkir dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak memadainya areal parkir UNISFAT. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan sebagai pertimbangan bagi perencanaan kampus UNISFAT yang akan datang dan bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam meneliti agar mampu melakukan penelitian yang lebih baik dimasa depan. Kesan ruang dipengaruhi oleh hujan, angin atau terik matahari (Yoshinobu Ashihara dalam bukunya Exterior Design in Architecture, 1970). Ruang dalam pengertian arsitektur dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Ruang Dalam 2. Ruang Luar Elemen-elemen pembentuk ruang meliputi bidang atas, bidang dinding dan bidang dasar. Bidang Atas METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan : 1. Studi literatur, studi yang dilakukan dengan mengambil bahan dari bukubuku literatur yang berhubungan dengan ruang parkir. 2. Studi observasi, studi yang dilakukan dengan mengamati langsung di lapangan. 3. Wawancara,mengadakan wawancara langsung kepada pengguna. TINJAUAN PUSTAKA Ruang terjadi oleh adanya hubungan objek dengan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perabaan. Bidang Dinding Bidang Dasar Gambar 01 : Elemen Pembentuk Ruang Fungsi ruang luar dikaitkan dengan lingkungannya : 1. Ruang luar sebagai pengikat massa 2. Ruang luar sebagai jarak antar bangunan 3. Ruang luar sebagai continous space (ruang yang menerus) 4. Ruang luar sebagai introduction space (ruang penerima) Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 13

3 Ruang luar merupakan salah satu unsur arsitektur yang dapat terbentuk karena : 1. Sengaja direncanakan dengan suatu tujuan atau maksud tertentu yang mencakup kualitas yang dikehendaki dan fungsi yang akan berperan didalamnya. 2. Merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan. Pengertian parkir menurut Warpani dalam bukunya yang berjudul, Merencanakan Sistem Pengangkutan, adalah suatu saat dimana kendaraan harus berhenti untuk sementara (menurunkan muatan) atau berhenti cukup lama. Sehingga tempat parkir harus ada pada saat terakhir atau apabila tujuan perjalanan sudah tercapai sebab suatu kendaraan tidak mungkin berjalan terus menerus. Menurut macamnya, parkir dibedakan menurut cara penempatan yang dikenal dalam dua type yaitu : (DEE CHIARA - LEE KOPELMAN, 1975) a. Parkir Tepi (On Street Parking) Parkir tepi adalah jenis parkir yang mengambil tempat di sepanjang badan jalan dengan maupun tidak melebarkan jalan untuk fasilitas parkir. Parkir dengan sistem ini dapat ditemui di kawasan perumahan maupun di pusat kegiatan, dan juga di kawasan lama yang pada umumnya tidak siap menampung perkembangan jumlah kendaraan. Parkir tepi menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tetapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari karena akan mengurangi lebar efektif jalan yang seharusnya diperlukan untuk kendaraan bergerak. Pengaturan cara parkir tepi dapat bervariasi dengan cara : - Parkir sejajar dengan poros jalan - Bersudut (30-45 ) terhadap poros jalan - Tegak lurus terhadap poros jalan. b. Parkir di luar jalan (off street parking) Parkir di luar jalan adalah jenis parkir yang mengambil tempat pada suatu area di luar badan jalan. Parkir jenis ini pada umumnya mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk 14

4 keperluan sendiri seperti pada perkantoran, hotel, bank dan sebagainya. Ada dua sistem parkir diluar jalan : - Pelataran parkir (parkir halaman atau taman parkir) - Gedung parkir Faktor Penentu Parkir Bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, tentunya memerlukan tempat parkir yang sedekat mungkin dengan tempat tujuannya.untuk itulah dibutuhkan tempat parkir. Apabila kebutuhan parkir tidak dapat dipenuhi, maka pada umumnya akan memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Untuk menentukan jenis atau cara parkir yang sesuai pada suatu lokasi atau wilayah perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan fasilitas tersebut, yaitu : - Tingkat motorisasi adalah pengelompokkan mengenai tinggi rendahnya angka kepadatan kendaraan. - Faktor lokasi sangat berpengaruh sebagai penentu jenis dan cara parkir. Suatu kawasan yang difungsikan sebagai pusat kegiatan akan membutuhkan sarana parkir yang lebih besar daripada kawasan lainnya. Standar Penyediaan Parkir Standar penyediaan fasilitas parkir ditinjau dari komposisi penggunaan tanah dan menurut kapasitas kebutuhan adalah sebagai berikut : - Komposisi penggunaan tanah, jenis transportasi yang dipergunakan masyarakat mempengaruhi dalam penyediaan fasilitas parkir - Komposisi penggunaan lahan. TABEL PERBANDINGAN PENGGUNAAN LUAS RUANG AKTIVITAS KEBUTUHAN LUAS /orang (m2) Perdagangan eceran Kantor 20 s/d 55 2 s/d 15 Parkir Halaman 4 s/d 16 Dalam Publik Quasi Publik 1 s/d s/d s/d 15 Perdagangan Besar Industri 2 s/d s/d 400 Hunian Sumber : Gallion-Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963 Melalui tabel ini dapat dilihat bahwa UNISFAT masuk dalam golongan aktivitas kantor dengan Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 15

5 kebutuhan luas parkir per orang adalah 2-15 m2. Dengan mengacu pada tabel perbandingan penggunaan luas ruang dan data Arsitek (Neufert), maka diambil kebutuhan luas parkir mobil per orang adalah : 5 m x 2,5 m = 12,5m2. Sedangkan kebutuhan luas parkir untuk sepeda motor per orang adalah : 1x1,5 m = 1,5 m2. MOBIL : 5,00 2,50 SEPEDA MOTOR : 1, Gambar 02 : Kebutuhan Luas Parkir Kapasitas Parkir Standar kebutuhan parkir adalah berbeda-beda untuk kawasan yang berlainan aktifitasnya. Di bawah ini adalah standar kapasitas parkir yang dikutip dari buku Urban Pattern. TABEL STANDART KAPASITAS PARKIR JENIS PEMAKAIAN Hunian : - Perumahan tunggal - Apartemen Hotel - Hotel dan Klum Shoping centre - Lingkungan - Kota (Community) Perkantoran : - Bank, Kantor dan pelayanan umum - Bangunan Umum - Gereja Tempat Rekreasi - Amusement Centre (Ruang parkir untuk setiap kebutuhan) STANDART MINIMUM 2r. park/rumah 1r. park/unit 1r. park/kamar 1r. park/2 kamar utk lebih dari 40 kamar 6r. park/100 kaki² 3r. park/1000 kaki² 1r. park/250 kaki² 1r. park/5 tp. penduduk 1r. park/3 tp. penduduk 26r. park/1000 kaki² Sumber : Gallion-Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963 Dalam hal ini kampus dimasukkan dalam jenis pemakaian kantor dan pelayanan umum dengan standar minimum ruang parkir adalah 1 (satu) ruang untuk setiap 250 kaki² (1 kaki² : 0,09 m2 250 kaki² : 23 m²). DATA DAN ANALISA Aktifitas Gedung Aktifitas yang ada meliputi : 1. Gedung A, untuk kegiatan administrasi, rektorat dan laboratorium komputer. 16

6 2. Gedung B, untuk aula atau perkuliahan dalam jumlah besar dan perpustakaan. 3. Gedung C, untuk perkuliahan 4. Gedung D, untuk perkuliahan 5. Gedung E, untuk perkuliahan dan ruang dosen 6. Kantor SKB dan TK 7. Gedung untuk kafetaria 8. Open space, areal parkir dan taman. Gambar 04 : Parkir Motor Di samping Rektorat - Ruang parkir dengan penutup atap berbentuk limasan yang terbuat dari bahan asbes berada di dekat lapangan bola voli dengan luas ± 50 m 2. Gambar 03 : Site Plan Kampus UNISFAT Tinjauan Kondisi Areal Parkir UNISFAT Parkir pada site plan kampus UNISFAT terdiri dari : 1. Parkir sepeda motor sebanyak 4 (empat) buah parkir dimana 3 (tiga) buah parkir untuk civitas akademika meliputi : - Ruang parkir dengan penutup atap berbentuk limasan yang terbuat dari bahan seng berada di samping rektorat dengan luas areal ± 68 m 2. Gambar 05 : Parkir Motor Di Dekat Lapangan Voli - Ruang parkir terbuka tanpa penutup atap yang terletak di depan gedung C dengan luas ± 45 m 2. Gambar 06 : Parkir Motor Di Depan Gedung C Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 17

7 Sedangkan 1 (satu) buah ruang parkir khusus digunakan karyawan SKB (tidak akan dibahas dalam penelitian ini) 2. Parkir mobil pada areal site plan kampus terdiri dari 2 (dua) buah, dimana 1 (satu) buah sebagai ruang parkir mobil civitas akademika UNISFAT yang luasnya ± 478 m 2, sedangkan 1 (satu) buah untuk parkir karyawan SKB (tidak dibahas) langsung berhubungan dengan ruang parkir mobil. Kondisi Areal Parkir yang Ada Untuk mengetahui kondisi areal parkir yang ada, maka dibutuhkan data pengamatan jumlah kendaraan yang parkir di kawasan kampus pada hari yang paling banyak terjadi aktivitas belajar mengajar, yakni hari Sabtu (tanggal 21 Mei 2005) mulai dari pukul Tabel Jumlah kendaraan roda empat Jenis Pengguna Waktu Mahasiswa Dosen Gambar 07 : Parkir Mobil TINJAUAN KONDISI AREAL PARKIR CIVITAS AKADEMIKA Tinjauan Site Plan Areal Parkir Areal parkir yang ada pada awalnya direncanakan untuk keselarasan terhadap kompleks kampus secara kesuluruhan. Dari hasil survei dapat dilihat bahwa sirkulasi utama menggunakan jalan masuk melalui entrance yang berupa pintu gerbang dan Karyawan Tamu Total Berdasarkan Hasil Survei Tabel Jumlah kendaraan roda dua Jenis Waktu Pengguna Mahasiswa Dosen Karyawan Tamu Total Berdasarkan Hasil Survei 18

8 Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengguna parkir pada jam-jam sibuk tidak tertampung di areal parkir yang tersedia, bahkan sudah memakai sebagian areal terbuka lain yang penataannya tidak teratur dengan pertimbangan : - Mencari tempat parkir yang teduh - Mencari tempat parkir yang mudah untuk keluar dari kampus. - Mencari tempat parkir aman dan mudah dilihat dari tempat kuliah - Mencari tempat parkir yang lokasinya terdekat dari ruang kuliah. Gambar 10 : Parkir Motor Antara Gedung D dan TK SKB Gambar 11 : Parkir Motor Memakai Sebagian Parkir Mobil Gambar 08 : Parkir Motor antara BAAK dan Gedung D Gambar 12 : Parkir Mobil Di Belakang TK SKB Yang Teduh Gambar 09 : Parkir Motor Di Jalan Menuju Gedung C Pola Sirkulasi Pola sirkulasi dan pencapaian semua kendaraan melalui satu pintu/ entrance yakni sebuah pintu gerbang. Kecuali untuk parkir karyawan SKB yang memiliki pintu gerbang tersendiri Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 19

9 yang berada pada pagar samping site plan kampus. Elemen Perabot Tata Ruang Luar dan Tata Hijau Untuk area parkir mobil sudah diatur pembatas parkir dengan pot bunga. Tetapi belum diimbangi dengan pohon peneduh sehingga terasa panas sekali. Pohon-pohon peneduh hanya ada di ruang terbuka/taman yang lain di sekitar areal parkir. Disamping itu belum adanya perabot tata ruang luar seperti lampu jalan (yang ada hanya lampu taman, jumlahnya masih sangat kurang guna mendukung ruang parkir), tempat sampah, dan lain-lain. motor. Namun dalam kenyataan saat ini luas areal parkir yang ada tidak memenuhi dari jumlah pengguna parkir yang ada. Padahal perkembangan UNISFAT pada masa - masa yang akan datang akan semakin berkembang dan bertambah jumlah mahasiswanya, sehingga untuk masa yang akan datang perlu diperhatikan areal parkir yang dapat menampung kendaraan civitas akademika dan perletakkannya sesuai dengan master plan kampus. Parkir motor Gambar 13 : Elemen Tata Hijau Parkir ANALISA Analisa Permasalahan Di kawasan kampus sebenarnya sudah tersedia area parkir mobil dan Parkir Mobil Gambar 14 : Letak Parkir Yang Ada Analisa Teori 1. Teori Ruang Luar Ruang terjadi oleh adanya hubungan antara obyek dengan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perabaan. Fungsi ruang luar dikaitkan dengan lingkungannya : 20

10 1. Ruang luar sebagai pengikat massa kampus sehingga menyatukan bangunan yang ada. 2. Ruang luar sebagai jarak antar bangunan. 3. ruang luar sebagai continous space (ruang yang menerus). 4. Ruang luar sebagai introduction space (ruang penerima). Untuk areal parkir yang ada di kampus UNISFAT sebenarnya sudah memenuhi dari teori ruang luar, tetapi kapasitas / daya tampung yang kurang memadai. 2. Proses Terbentuknya Ruang Luar Ruang luar dapat dibentuk karena : 1. Sengaja direncanakan dengan suatu tujuan / maksud tertentu 2. Merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan. Situasi pada kampus UNISFAT, ruang luar dibentuk karena sengaja direncanakan dengan suatu tujuan tertentu bukan merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan. 3. Elemen Pembentuk Ruang Luar Elemen-elemen pembentuk ruang luar meliputi : - Elemen pembatas dapat berupa bentuk yang pasti seperti ruang diantara kelompok bangunan, atau pohon. Semua elemen tersebut telah terdapat pada areal kampus, sehingga dapat dikelola sesuai dengan yang direncanakan. - Elemen pembentuk suatu pemandangan atau lingkungan tempat kita berada. Elemen yang ada sekarang seperti pot bunga disekitar ruang parkir mobil perlu ditata dan diberikan pohon peneduh sehingga lebih bisa memberikan pemandangan yang asri. Untuk parkir motor, penataan elemen yang ada perlu disinergiskan dengan master plan kampus. 4. Sistem Parkir Sistem parkir yang dipakai dalam kampus UNISFAT menggunakan sistem parkir diluar jalan ( off street parking) yakni berupa pelataran parkir / parkir halaman. Sistem ini diterapkan pada parkiran kampus karena lahan sudah tersedia yang telah direncanakan sejak Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 21

11 awal. Dengan demikian parkir sebagai ruang penerima (introduction space). Keuntungannya adalah dekat dengan lokasi gedung / ruang kuliah sehingga memudahkan dalam pencapaian ke ruang yang dituju. Analisa Tapak Dimensi tapak yang direncanakan untuk zona parkir di kawasan kampus sangat menentukan dalam pengolahan lahan parkir yang ada. Tujuan pengolahan tidak seluruhnya untuk zona parkir, tapi memperhatikan elemen tata hijau yang akan digunakan. Untuk menganalisa lahan parkir yang akan digunakan diperlukan perbandingan antara luas lahan parkir yang tersedia dengan luasan parkir yang dibutuhkan. Luasan lahan parkir yang tersedia sekarang berdasarkan hasil survei adalah 641 m 2 terdiri dari : - Parkir motor : 68 m 2 - Parkir motor : 50 m 2 - Parkir motor : 45 m 2 - Parkir mobil : 478 m 2 Total : 641 m 2 Kebutuhan luas ruang parkir : - Parkir mobil L = 5x2,5 = 12,5 m2 (89%) - Parkir sepeda motor L = 1x1,5 = 1,5 m2 (11%) Perhitungan berdasarkan luas lahan yang ada : 1. Parkir sepeda motor : 68 m2 Luas = 68 m2 Sirkulasi 50% = 34 m2 Sisa Lahan = 34 m2 Kapasitas sepeda motor = 34 m2 / 1,5 m2 = 23 sepeda motor 2. Parkir sepeda motor : 50 m2 Luas = 50 m2 Sirkulasi 50% = 25 m2 Sisa Lahan = 25 m2 Kapasitas sepeda motor = 25 m2 / 1,5 m2 = 17 sepeda motor 3. Parkir sepeda motor : 45 m2 Luas = 45 m2 Sirkulasi 50% = 22,5 m2 Sisa Lahan = 22,5 m2 Kapasitas sepeda motor = 22,5 m2 / 1,5 m2 = 15 sepeda motor Total kapasitas sepeda motor pada ruang parkir = 55 sepeda motor. 22

12 4. Parkir mobil : 478 m2 Luas =478 m2 Sirkulasi 50% = 239 m2 Sisa Lahan = 239 m2 Kapasitas mobil = 239 m2 / 12,5 m2 = 19 mobil Dari perhitungan diatas didapat kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dilahan parkir yang tersedia yaitu 55 motor dan 19 mobil. Sedangkan pada kenyataan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada hari dan jam tersibuk yaitu : 218 motor dan 9 mobil. KESIMPULAN : Kesimpulan yang dapat diambil : 1. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas ruang parkir UNISFAT berdasarkan luas lahan parkir yang ada sekarang belum dapat menampung seluruh kendaraan civitas akademika terutama sepeda motor. 2. Berdasarkan pengamatan user / pengguna yang terdekat selalu memilih tempat parkir yang terdekat menuju tujuan. Hal ini akan menjadi masukan/acuan dalam perencanaan ruang parkir untuk masa-masa yang akan datang. 3. Untuk memudahkan alur sirkulasi dan penempatan jenis kendaraan sesuai fungsinya, penataan ruang parkir dibagi menjadi : - Parkir untuk mahasiswa - Parkir untuk dosen, kaeryawan dan tamu. 4. Dalam perencanaan ruang parkir nantinya perlu mempertimbangkan elemen ruang terbuka. Sebab berdasarkan analisa, elemen-elemen ini masih belum diperhatikan dan dianggap kurang : - Elemen keras : Penggunaan jenis material jalan masuk dan areal parkir yang dapat menyerap sinar matahari dan tidak membuat pantulan serta peresapan air hujan yang baik. - Elemen lunak : Penggunaan elemen lunak / elemen hijau lengkap ruang parkir yang akan direncanakan : a. Palm raja (pengarah untuk jalan masuk) b. Cemara (pengarah dan estetika) c. Biola cantik (peneduh) d. Teh-tehan (pembatas dan estetika) e. Perdu (pembatas dan estetika) Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 23

13 5. Dalam perencanaan nanti perlu memperhatikan perabot jalan seperti lampu jalan, tempat sampah, telepon umum, sign board, lampu parkir dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Ernest Neufert, Data Arsitek Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995 Francis D. K. Ching, Architecture Form, Space and Order, Van Nostrand Reinhold Company Gallion Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963 Joseph de Chiara, Lee Koppelmen, Plannning Design Criteria, 1975 Yoshinobu Ashihara, Exterior Design in Architecture, Van Nostrand, Reinhold Company,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Parkir Parkir adalah lalu lintas berhenti yang ditinggal pengemudi saat mencapai suatu tempat tujuan dengan jangka waktu tertentu. Perilaku pengendara kendaraan bermotor memiliki

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG Noto Royan Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas MuhammadiyahPalembang INTISARI Parkir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman. Menurut kamus bahasa Indonesia, parkir diartikan sebagai tempat menyimpan. (Menurut Hobbs 1995, dalam Cahyono

Lebih terperinci

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo Abstrak : Permasalahan parkir sangat penting untuk dikaji lebih mendalam, karena

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan ruang parkir disingkat SRP adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan dalam hal ini mobil penumpang, bus/truk, atau sepeda motor,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sementara itu fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Lalu lintas berjalan menuju suatu tempat tujuan dan setelah mencapai tempat tersebut kendaraan harus diparkir, sementara pengendaranya melakukan berbagai urusan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir (SRP) Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah ukuran luas efektif untuk meletakan kendaraan (mobil penumpang, bus / truk, sepeda motor), termasuk ruang bebas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Kata parkir berasal dari kata park yang berarti taman. Menurut kamus bahasa Indonesia, parkir diartikan sebagai tempat menyimpan. Menurut Hobbs (1995), parkir

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara, termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam konsep dasar pada perancangan Fashion Design & Modeling Center di Jakarta ini, yang digunakan sebagai konsep dasar adalah EKSPRESI BENTUK dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG

KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan yang bergerak suatu saat akan berhenti dan pada saat berhenti dibutuhkan tempat untuk memarkir kendaraan tersebut. Dari hubungan ini memperjelas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang diterapkan pada perancangan pusat industri pengalengan ikan layang di Brondong lamongan adalah arsitektur hemat energi. Pada perancangan pusat

Lebih terperinci

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo Abstrak : Permasalahan parkir sangat penting untuk dikaji lebih mendalam, karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Umum Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau tahapan-tahapan dalam merancang, yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan sebutan kota budaya dan kota pelajar. Sebagai kota budaya dan kota pelajar, Yogyakarta menjadi daerah yang

Lebih terperinci

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT. TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT Suatu Tugas Akhir Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Yang Diperlukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menjelaskan mengenai pengertian umum yang berhubungan dengan parkir, cara dan jenis parkir, pengaturan parkir, metode-metode parkir, kebijakan parkir, serta standar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Setiap perjalanan yang menggunakan kendaraan diawali dan diakhiri di tempat parkir. Kebutuhan tempat parkir untuk kendaraan, baik kendaraan pribadi, angkutan

Lebih terperinci

Pengembangan RS Harum

Pengembangan RS Harum BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Setiap pengendara kendaraan bermotor memiliki

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Satuan Ruang Parkir 2.1.1. Dimensi Ruang Suatu Satuan Ruang Parkir (SRP) adalah tempat untuk satu kendaraan. Dimensi ruang parkir menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara, termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Satuan Ruang Parkir Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan suatu kendaraan (mobil penumpang, bus/truk,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Parkir Beberapa pengertian tentang parkir antara lain : 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991). 2. Parkir

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA Joko Suprianto 1,Sri Wiwoho Mudjanarko 2 1 Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Narotama josun_umb@yahoo.com 2 Dosen Teknik Sipil Universitas Narotama sriwiwoho.ubraw@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Parkir Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu pendek atau lama, sesuai dengan kebutuhan pengendara. Parkir merupakan salah satu unsur prasarana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang. BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Studi Parkir Studi ini dilaksanakan dengan maksud agar memperoleh informasi tentang fasilitas ruang parkir yang ada. Adapun informasi yang diperoleh berupa karakteristik-karekteristik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Dalam perencanaan rumah susun sederhana sewa yang sesuai dengan iklim tropis, ada beberapa kriteria yang diterapkan yaitu : 1. Sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Binsar Siahaan Universitas Atmajaya Yogyakarta, Jl. Babarsari 44 Yogyakarta Abstrak: Daerah Istimewa Yogyakrta merupakan

Lebih terperinci

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Area Taman Ayodia, Jalan Barito, Jakarta Selatan. Gambaran umum terhadap wilayah studi pada awalnya akan dipaparkan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENATAAN RUANG PARKIR KENDARAAN (Studi Kasus Pada Lahan Parkir Kampus II Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro)

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENATAAN RUANG PARKIR KENDARAAN (Studi Kasus Pada Lahan Parkir Kampus II Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro) ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENATAAN RUANG PARKIR KENDARAAN (Studi Kasus Pada Lahan Parkir Kampus II Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro) Septyanto Kurniawan, Agus Surandono Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 368 Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur Fahrani Widya Iswara dan Hari Purnomo Departemen Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring bertambahnya populasi manusia dan peningkatan ekonomi suatu daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal ini juga menimbulkan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB III PROGRAM PERANCANGAN 29 BAB III PROGRAM PERANCANGAN A. Tata Ruang Makro 1. Penentuan Lokasi Site Gambar 3.1 Peta Kabupaten Bone Bolango (Sumber: Dokumen Faksi Bone Bolango) Pemilihan lokasi site harus memperhatikan beberapa

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lalu Lintas Lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas lalu lintas, angkutan jalan, jaringan lalu lintas, prasarana lalu lintas, kendaraan,

Lebih terperinci

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO Agus Surandono 1, Ardinal Putra Ariya 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Metro, Lampung. Email:

Lebih terperinci

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar.  Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir BAB IV : KONSEP 4.1 Konsep Dasar Table 5. Konsep Dasar Perancangan Permasalahan & Kebutuhan Konsep Selama ini banyak bangunan atau gedung kantor pemerintah dibangun dengan hanya mempertimbangkan fungsi

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Sekolah Dasar Islam Khusus Anak Cacat Fisik di Malang memiliki dasar konsep dari beberapa penggambaran atau abstraksi yang terdapat pada

Lebih terperinci

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP). Naskah Seminar 1 EVALUASI KEBUTUHAN RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR DAN MOBIL (Studi kasus : Areal Parkir Asri Medical Center Yogyakarta) ( Arif Rahman Sutejo 2, Wahyu Widodo 3, Anita Rahmawati 4 ) INTISARI

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Ketentuan Umum Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat, 1996), terdapat beberapa pengertian tentang parkir sebagai berikut ini. 1. Parkir adaiah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV didapatkan temuan-temuan mengenai interaksi antara bentuk spasial dan aktivitas yang membentuk karakter urban

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap merupakan suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi

Lebih terperinci

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara Kuisioner Responden yang terhormat, Agrowisata Salatiga merupakan salah satu agrowisata yang banyak diminati oleh pengunjung. Welcome area yang ada di agrowisata

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN: 2460-6480 Arahan Penataan Kawasan Industri Terpadu di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka Referrals Structuring Integrated Industrial Estate in the District

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo merupakan tempat dimana anak-anak terlantar dapat tinggal, terpenuhi kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAAN PUSTAKA. A. Pengertian Parkir

BAB II TINJAUAAN PUSTAKA. A. Pengertian Parkir BAB II TINJAUAAN PUSTAKA A. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Keputusan Dirjen Hubda No. 272/HK. 105/DRJD/96). Lalu lintas berjalan menuju

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Umum Dalam Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran. a. Parkir adalah

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep dasar perancanagan Konsep dasar perancangan Resort dengan Fasilitas Meditasi ialah untuk mendukung potensi wisata pantai di Anyer. Memaksimalkan pengolahan ruang dalam

Lebih terperinci

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG Ertin Lestari Adhi Widyarthara Gaguk Sukowiyono Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAKSI Malang sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Menurut Direktur Jendral Darat (1998), keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara, sedang berhenti adalah keadaan tidak bergerak suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedang berhenti dengan pengemudi tidak meninggalkan kendaraannya (Direktorat Jendral

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA A. Konsep Dasar Perencanaan Besaran ruang merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan besar ruang gerak dengan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Pemilihan Tapak Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini dipilih karena dapat meningkatkan perasaan kembali ke alam dan menyepi

Lebih terperinci

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA Tataguna Lahan Aktivitas Pendukung Bentuk & Massa Bangunan Linkage System Ruang Terbuka Kota Tata Informasi Preservasi & Konservasi Bentuk dan tatanan massa bangunan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. DEFINISI PARKIR Parkir adalah keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang bersifat sementara (Direktorat Perhubungan Darat, 1998). Lalu lintas berjalan menuju suatu tempat

Lebih terperinci

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR Oleh : Ririn Dina Mutfianti, MT Desain Arsitektur Jurusan Arsitektur-Universitas Widya Kartika Kenapa harus menganalisis Site? Karena : 1. Sebagian besar bangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perparkiran Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah

Lebih terperinci

International Fash on Institute di Jakarta

International Fash on Institute di Jakarta BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Pemikiran Konsep: - Fungsi bangunan - Analisis Tapak - Bentuk bangunan sebagai lambang wujud fashion. PEMIKIRAN KONSEP KONSEP FASHION Fashion: - Busana

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 5 area dalam Kampung Sangiang Santen dan 7 area dalam Kampung Cicukang selama tiga periode waktu (pukul 08.00-17.00),

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1 Tema Ruang dan Sirkulasi III.1.a Latar Belakang Pemilihan Sebagian besar museum yang ada sekarang ini, tidak terlalu memperhatikan ruang dan sirkulasi. Ini bisa dilihat dari

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Definisi Parkir Parkir berasal dari kata park yang berarti taman. Menurut undangundang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan anggkutan Jalan pada pasal 1 ayang (15), parkir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan kebutuhan tiap orang di dalam beraktivitas setiap hari. Berbagai kemudahan untuk berpindah tempat dari tempat asal menuju tempat tujuan menjadi

Lebih terperinci

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Manajemen Parkir Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Pendahuluan Parkir mutlak diperlukan bagi pengendara, namun belum terpikirkan dengan baik Padahal : 1.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir. 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Parkir 1. Tinjauan Umum Perparkiran Menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, terdapat beberapa pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : a. Keadaan tidak

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN KI SAMAUN TANGERANG

IDENTIFIKASI PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN KI SAMAUN TANGERANG IDENTIFIKASI PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN KI SAMAUN TANGERANG Dani Kusmianingrum JurusanTeknik Planologi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jln. Arjuna Utara No. 9, Tol

Lebih terperinci

Canopy: Journal of Architecture

Canopy: Journal of Architecture Canopy 2 (1) (2013) Canopy: Journal of Architecture http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/canopy PUSAT PERAGAAN IPTEK DI SEMARANG Lailum Mujib Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR. PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh Carolina 1301028500 08 PAR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci