Model Pengukuran Produktivitas Objective Matrix (OMAX) American Productivity Center (APC) Model Craig Haris Marvin E Mundel (1976)
Model ini mengukur produktivitas total dengan cara membandingkan antara produktivitas dalam periode yang diukur dengan periode dasar Indeks Produktivitas ( = IP) dalam periode dasar adalah 100 sehingga terdapat 3 status IP dalam periode yang diukur: IP < 100. Produktivitas dalam periode yang diukur kurang dari periode dasar IP = 100. Produktivitas dalam periode yang diukur sama dengan periode dasar IP > 100. Produktivitas dalam periode yang diukur lebih dari periode dasar Semakin baik produktivitas, maka IP semakin tinggi IP selalu lebih besar daripada 100
PI AOMP AIMP AOBP AIBP indeks kinerja saat ini 100 100 indeks kinerja dasar AOMP Output Agregasi, Periode yang Diukur PI AOMP AOBP AIMP AIBP AOBP Output Agregasi, Periode Dasar outputs index 100 100 inputs index AIMP Agregated Inputs, Measured Period AIBP Agregated Inputs, Base Period
Contoh : Garuda Indonesia mempunyai data sbb: No Laporan 2010 2011 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ticketing Biaya tenaker langsung Biaya tenaker tidak langsung Pelayanan cargo Biaya overhead Pelayanan penerbangan VIP Biaya penyewaan gedung Biaya pemeliharaan Biaya administrasi 10 milyar 4 milyar 2 milyar 2 milyar 1 milyar 500 juta 1,5 milyar 800 juta 200 juta 15 milyar 5 milyar 3 milyar 1,4 milyar 700 milyar 600 juta 2 milyar 500 juta 300 juta Tentukan: AOMP,AOBP,AIMP,AIBP,CPI,BPI,OI,II and IP
Model of Marvin E. Mundel Jawab: 1. Output: Ticketing Pelayanan cargo Pelayanan penerbangan VIP 2. Input: Biaya tenaker langsung Biaya tenaker tidak langsung Biaya overhead Biaya sewa gedung Biaya pemeliharaan Biaya administrasi
Model of Marvin E. Mundel AOMP = 15 + 1,4 +0,600 (milyar) = 17 milyar AOBP = 10 + 2 + 0,500 (milyar) = 12,5 milyar AIMP = 5 + 3 + 0,700 + 2 + 0,500 + 0,300 = 11,5 milyar AIBP = 4 + 2 + 1 + 1,5 + 0,800 + 0,200 = 9,5 milyar AOBP 12,5 AOMP 17 BPI 1,32 CPI 1, 48 AIBP 9,5 AIMP 11.5 AOMP 17 AIMP 11.5 OI 1,38 II 1, 2 AOBP 12,5 AIBP 9,5 AOMP 17 11,5 IP2008 AIMP 100 100 112,35% AOBP 12,5 AIBP 9,5
The American Productivity Center (APC) menganjurkan pengukuran produktivitas yang terkait dengan kemampuan memperoleh keuntungan menggunakan produktivitas dan faktor recovery harga, yaitu: profitability Sales Cost output quantities prices input quantities unit Cost output quantities input quantities prices unit cos t profitabil ity productivityprice recovery factor
Rasio produktivitas memberikan sebuah indikasi jumlah sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi output perusahaan Perubahan faktor price recovery menunjukkan apakah perubahan biaya input diserap, diberikan, atau dikompensasikan dalam harga dari output perusahaan Dalam model ini, input modal diberikan oleh depresiasi ditambah keuntungan relatif terhadap aset total (aset tetap + modal kerja) yang digunakan
Analisis Perbandingan Model Mundel dan APC, terdapat perbedaan hasil perhitungan Indeks Produktivitas pada kedua model, dikarenakan model APC melihat secara total dari masingmasing input. Sedangkan Model Mundel melihat Input secara mandiri atau masing-masing, adanya perbandingan dari kedua model diatas dapat diketahui, dengan menggunakan Model Mundel dapat dilihat terjadi penurunan pada Tenaga Kerja. Sedangkan dengan model APC terjadi penurunan pada Tenaga Kerja dan Material.
KELEBIHAN & KEKURANGAN 1. Model Mundel Kelebihan : kelebihan yang dimiliki model Mundel adalah dapat melihat peningkatan atau penurunan produktivitas secara spesifik atau melihat input secara masing-masing. Kekurangan:kekurangan yang dimiliki model Mundel adalah tidak dapat mengetahui secara cepat apakah produktivitas mengalami penurunan atau peningkatan karena model Mundel ini melihat Input secara masingmasing. 2. Model APC ( American Productivity Centre ) Kelebihan : kelebihan yang dimiliki model APC adalah dapat melihat lebih cepat atau mengetahui apakah productivity mengalami penurunan atau peningkatan, karena model APC ini melihat seluruh total setiap Input. Kekurangan : kekurangan yang dimiliki model APC adalah model ini tidak mengetahui secara spesifik atau masing-masing Input, apakah produktivitas mengalami penurunan atau peningkatan karena model APC ini melihat dari total setiap Input.