MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. jasa, finansial dan faktor produksi di seluruh dunia. Globalisasi ekonomi dipandang

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

MATA KULIAH TEORI HUBUNGAN INTERNASIONAL

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

Politik Global dalam Teori dan Praktik

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

Asumsi dasar dari teori modernisasi mencakup:

TINJAUAN UMUM ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

FISIP IP UNJANI CIMAHI 2017 MILITER DAN POLITIK DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

POSTMODERNISME HUKUM

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Sejak Edisi Pertama diterbitkan pada tahun 2008 sudah banyak perubahan yang terjadi baik

DOSEN DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

TINJAUAN UMUM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia

Pertemuan V : Perspektif Teoritis Regionalisme. Diplomasi HI di Kawasan Asia Pasifik Sylvia Octa Putri, S.IP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hubungan Internasional merupakan hubungan yang melintasi batas wilayah suatu

REALISM. Theoretical Intrepretations of World Politics. By Dewi Triwahyuni

S I L A B U S. Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara : Organisasi dan Administrasi Internasional Kode : SAN 224 SKS : Teori: 2 Praktek: -

RUANG LINGKUP KAJIAN EKONOMI POLITIK

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

Sumber-sumber kemasyarakatan merupakan aspek dari non pemerintah dari suatu system politik yang mempengaruhi tingkah laku eksternal negaranya.

penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang kemudian menimbulkan masalah yang harus dihadapi pemerintah yaitu permasalahan gizi. Permasalahan

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

Modul 1 : Karakteristik Bisnis Internasional

ISU-ISU GLOBALISASI KONTEMPORER, oleh Ahmad Safril Mubah, M.Hub., Int. Hak Cipta 2015 pada penulis

ENVIRONMENT CHANGE, SECURITY & CONFLICT

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

FISIP HI UNJANI CIMAHI 2012 OTONOMI DAERAH DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

GLOBALISASI EKONOMI. A. Pengertian. B. Sejarah globalisasi. D. Karakteristik Globalisasi. E. Faktor Pendorong. Globalisasi. F.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang optimal government terutama dibidang kerja sama dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemerintah di dunia yang merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.

PROBLEMATIKA RUU KEAMANAN NASIONAL. Oleh: Al Araf

Pengertian Dasar & Jenisnya. Mata Kuliah Studi Keamanan Internasional. By Dewi Triwahyuni

72. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB V KESIMPULAN. Tulisan ini telah menunjukkan analisis terhadap alasan-alasan di balik peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. konteks hubungan internasional guna mengatasi berbagai masalah dengan

BAB IV KESIMPULAN. Perkembangan pada konstalasi politik internasional pasca-perang Dingin

74. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

DASAR-DASAR ILMU SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA DALAM HADAPI GLOBALISASI

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI POWER. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

Comparative Perspective: Pancasila dalam Konstruksi Demokrasitisasi Politik Indonesia 1

HUBUNGAN INTERNASIONAL

Gambaran Mengenai Bisnis Internasional

BAB IV PERAN OISCA BAGI POLITIK LUAR NEGERI JEPANG DI INDONESIA

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

UNIT EKSPLANASI SISTEM GLOBAL DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Pendekatan Historis Struktural

WHAT IS GLOBALIZATION?

Hubungan Buruh, Modal, dan Negara By: Dini Aprilia, Eko Galih, Istiarni

BAB V KESIMPULAN. Diplomasi Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang

BAB I PENDAHULUAN. yahudi di tanah yang mereka kuasai saat itu. Hal tersebut membuat Israel selalu

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

KERJASAMA INTERNASIONAL.

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

Strategi Operasi untuk Barang & Jasa

BAB I PENDAHULUAN. -The Guardian- 1

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

MATERI 7 GLOBALISASI DAN JATI DIRI BANGSA

sebagai seratus persen aman, tetapi dalam beberapa dekade ini Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan yang cenderung bebas perang.

KETERGANTUNGAN DAN KETERBELAKANGAN. Slamet Widodo

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

GLOBALISASI, KAPITALISME DAN PERLAWANAN ERIC HIARIEJ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi mengakibatkan transaksi perdagangan dan kegiatan

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

RechtsVinding Online. Aktor Non-Negara

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

UNIT EKSPLANASI INDIVIDU DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Ruang Lingkup Studi Gerakan Sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TERMS OF REFERENCES KOMISI EKONOMI

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

Realisme dan Neorealisme I. Summary

MENINJAU KEMBALI WACANA COMMUNITY DEVELOPMENT

Hukum dan Globalisasi

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

Denis M c Q u a il. Teori Komunikasi Massa c Q a il

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian.

Pengertian Paradigma. Paradigma I Normal Sc. Anomalies Crisis Revol Paradigma II

TUGAS POKOK & FUNGSI PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

POLITIK HUKUM KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA AGUSMIDAH

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, walaupun. akan sangat menarik dijalankan (Ulfah, 2013: 2).

Transformasi Paradigma Pembangunan Ekonomi

RELEVANSI TEORI MARHAENISME DALAM MENJAWAB TANTANGAN ZAMAN DI ERA KAPITALISME GLOBAL SKRIPSI ANWAR ILMAR

Wawasan Kebangsaan. Dewi Fortuna Anwar

Transkripsi:

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI AKTOR HI Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

TEORI STATE CENTRIS TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS TEORI GLOBAL CENTRIS

TEORI STATE CENTRIS

TEORI STATE CENTRIS Teori Statecentris menekankan & memfokuskan pada dua hal penting, yakni : Aktor HI : State Actor Isu HI : Security Isu

TEORI STATE CENTRIS NEGARA A NEGARA B Government (G) Government (G)

TEORI STATE CENTRIS Suatu pemikiran dimana arena hubungan internasional dijalankan oleh aktor negara. Transaksi internasional dipusatkan pada aktor negara. Negara adalah aktor dominan yang dari jaman dahulu sampai dengan jaman sekarang menjadi aktor paling kuat dalam arena hubungan internasional Negara adalah subyek, pelaku, dan pemain tunggal yang dominan dalam interaksi hubungan internasional.

TEORI STATE CENTRIS Aktor lain selain negara (non state actor) dianggap sebagai aktor hubungan internasional yang berperan sebagai figuran yang kurang memiliki peran dominan dalam forum internasional Aktor utama dalam hubungan internasional adalah aktor negara yang terepresentasikan dalam badan pemerintah / organ-organ pemerintahan. Aktor-aktor negara jauh lebih penting dibandingkan aktor non negara

TEORI STATE CENTRIS Dunia internasional bersifat monolit dimana aktor negara adalah aktor yang sangat penting Masing-masing negara saling bertindak secara bebas atau independen, bisa dibedakan satu dengan yang lainnya, dan tidak tunduk pada wewenang lain dari aktor apapun di dunia Negara bangsa merupakan tempat manusia mengarahkan kesetiaan sekulernya yang tertinggi.

TEORI STATE CENTRIS Isu-isu yang utama adalah high politics (politik, keamanan, militer), yang sering pula disebut dengan security issues / hard power / conventional or traditional issues. Isu-isu di atas akan terus mendominasi arena hubungan internasional sampai kapanpun karena pada hakekatnya dunia itu anarkis, penuh dengan peperangan dan konflik, serta diwarnai oleh kekerasan. Isu yang berkembang dalam hubungan internasional adalah isu keamanan dan militerisme sehingga mendorong peranan aktor negara yang kuat.

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS Teori Transnasional Centris menekankan & memfokuskan pada dua hal penting, yakni : Aktor HI : Non State Actor Isu HI : Non Security Isu

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS NEGARA A NEGARA B Government (G) Government (G) People (P) People (P)

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS Menurut teori transnasional, teori state centris telah gagal dalam menjelaskan fenomena modernisasi ekonomi, integrasi ekonomi, interdependensi ekonomi, dan terbentuknya regim internasional dalam perkembangan hubungan internasional pada dasawarsa 1990-an. Dalam konteks globalisasi, para penganut teori transnasional merupakan penganjur utama diberlakukannya globalisasi. Globalisasi yang memunculkan aktor-aktor non negara dan isu-isu yang bersifat ekonomi akan menjadi bukti ketidakmampuan teori state centris untuk berkolaborasi dengan konstelasi politik dunia yang menunjukkan bahwa nation state tidak lagi menjadi aktor utama dalam kancah politik dunia.

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS Globalisasi, menurut kaum transnasional, lambat laun akan mengikis dan menggerogoti sendi-sendi kedaulatan negara bangsa hingga negara bangsa tidak mampu lagi menahan dan membatasi aktor-aktor non negara, seperti Perusahaan Multinasional misalnya, dalam melakukan ekspansi usaha yang melintas batas wilayah negara bangsa. Bahkan, banyak kasus membuktikan bahwa aktor-aktor non negara seringkali berhasil mempengaruhi perilaku negara melalui penetrasinya dalam mekanisme pengambilan keputusan sebuah negara.

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS Adanya berbagai jenis interaksi yang mem-by-pass pemerintah negara-negara dan yang secara langsung mempengaruhi lingkungan dalam negeri pemerintahpemerintah nasional itu sehingga aktor negara terasa kehilangan kendali dan kontrol. Aktor-aktor non negara jauh lebih penting dibandingkan aktor negara karena terbukti mampu menciptakan arena baru dalam hubungan internasional. Globalisasi yang borderless (tanpa batas) telah mendorong munculnya aktor non negara dan meminggirkan peran aktor negara

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS Teori Transnasional menekankan pada Non State Actors (MNC s, IGO s,ingo s, Individu, Organisasi Teroris, Kelompok Perjuangan Kemerdekaan, dll). Aktor negara (state) hanya berperan sebagai fasilitator dan mediator saja dalam arena hubungan internasional, khususnya di era perdagangan bebas dan pasar bebas dewasa ini.

TEORI TRANSNASIONAL CENTRIS Teori Transnasional menekankan pada isu-isu low politics (ekonomi, investasi, perdagangan bebas, pasar bebas, dan kesejahteraan masyarakat). Isu-isu high politics akan mengalami kejenuhan dan masyarakat internasional kemudian cenderung untuk memikirkan masalah pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakatnya masing-masing.

TEORI GLOBAL CENTRIS

TEORI GLOBAL CENTRIS Teori Global Centris menekankan & memfokuskan pada dua hal penting, yakni : Aktor HI : Global System Actor Isu HI : Imperialisme Isu

TEORI GLOBAL CENTRIS Teori global centris menekankan bahwa aktor yang dominan dalam hubungan internasional bukan state actor, melainkan non state actor, yakni sistem global (global system). System global adalah sebuah tata aturan atau konstelasi hubungan internasional yang mirip seperti rezim internasional. System global menekankan pada sistem kapitalisme global (global capitalisme system) sebagai aktor yang paling dominan dalam hubungan internasional saat ini.

TEORI GLOBAL CENTRIS Teori global centris menyatakan bahwa isu yang paling dominan dalam hubungan internasional adalah isu imperialisme global. Imperialisme global adalah adanya aktor berupa sistem kapitalisme global yang melahirkan kondisi, situasi dan keadaan dunia yang penuh dengan ketimpangan global, kemiskinan global, & kesenjangan global. Teori ini meyakini bahwa isu imperalisme global telah melahirkan kesenjangan antara Utara vs Selatan, Ketimpangan Negara Industri Maju vs Negara Sedang Berkembang, dll

CATATAN PENTING PENDEKATAN REALISME STATE CENTRIS PENDEKATAN PLURALISME TRANSNASION AL CENTRIS PENDEKATAN GLOBALISME GLOBAL CENTRIS