B A B I PENDAHULUAN. komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu negara, maka tentu saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. manusia menjadi semakin beragam dan kompleks sifatnya. Berbagai hal sebisa

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

BABl PENDAHULUAN. terlepaskan dari perkembangan serupa di dunia industri yang didorong oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MANAJEMEN MUTU TERPADU

2016 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM LAYANAN AKADEMIK SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati oleh seluruh komponen bangsa baik untuk masyarakat terpencil

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi saat ini, maka

Sistem manajemen mutu Persyaratan

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI TERBUKA JARAK JAUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irma Riswanti, 2013

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk mengarahkan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. namun juga karena kualitas yang lebih baik (Gisella H.G Bella, 2010)

Bab II. A. Landasan Teori 1. ISO ISO 9001 adalah suatau standar internasional untuk sistem menejemen

RANCANGAN IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU UNTUK PENINGKATAN MUTU LULUSAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan teknologi dan liberalisasi pasar modal dunia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MIA APRIANTHY ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Obyek

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PENGENALAN ISO DAN PENGHARGAAN MUTU. Bahan Ajar Materi ke-3

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

STANDARDISASI (STD) Oleh: Gunadi, M.Pd NIP (No HP ) data\:standardisasi_gun 1

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INTEGRASI ISO 9001:2015 DAN STANDAR AKREDITASI BAN-PT UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. diserahkan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM MANAJEMEN MUTU

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TEKNOLOGI INDUSTRI BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

L A P O R A N K I N E R J A

II.TINJAUAN PUSTAKA. dari kemampuan, motivasi dan kesempatan ( Robbins, 1996 ). Menurut Ramlan dan Ismulyana ( 2005 ), kinerja pelayanan dan

BAB V MODEL STRATEGI PENINGKATAN MANAJEMEN MUTU DIKLAT. Sistem manajemen pada organisasi yang unggul harus mampu melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

PANDUAN PELAKSANAAN KERJA

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara sehingga muncul slogan Quality is everybody business, dimana

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KATA PENGANTAR. menengah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEM ERINTAH (LAKIP) SM K SM TI BANDA ACEH TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BATOH BANDA ACEH

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. hambatan. Keterbukaan ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

KRITERIA SNI AWARD 2015

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

Sosialisasi SMK3 dan SITP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian penting dari suatu Negara,

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Sistem Penjaminan Mutu Internal sebagai Enabler Tercapainya Kampus Unggul di STIE Perbanas Surabayaq

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Program Kerja Program Studi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan (PS EKP) Periode Tahun

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

BAB II RENCANA STRATEGIS KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. dan tantangan strategis, baik dari segi eksternal maupun internal, yang

PENGENDALIAN MUTU DALAM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dimasa yang akan datang (Rivai, 2004:35). Proses bisnis sumber daya manusia berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, terencana dan terukur sesuai amanat Undang-undang Nomor 20

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

KRITERIA SNI AWARD 2015

Transkripsi:

1 B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kian lama kian disadari. Merujuk kepada UUD 1945 hasil amandemen, seluruh komponen bangsa sepakat mencantumkan angka 20% sebagai angka keramat bagi alokasi anggaran pendidikan. Hal ini secara tegas mencerminkan adanya kesadaran bersama, betapa kemajuan bangsa akan sangat ditentukan oleh kemajuan dalam bidang pendidikan. Pelaksanaannya, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional sebagai penanggung jawab teknis misi besar ini, menguraikannya menjadi tiga pilar utama : (1) Pemerataan dan Perluasaan Akses pendidikan, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dan daya saing, (3) Penguatan tata kelola, Akuntabilitas, dan pencitraan publik. Tiga pilar ini diyakini akan mampu secara berkesinambungan meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional di Indonesia. Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja nasional yang trampil. Sekolah Menengah Kejuruan dalam hal ini memiliki peran penting bagi pencapaian tujuan menyiapkan siswa dengan keterampilan dan sikap profesional hingga siap memasuki lapangan kerja. Apalagi globalisai bukan lagi masa yang akan datang, tetapi telah menjadi kenyataan,

2 karenanya dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki multi ketrampilan, luwes, pembelajar dan memiliki jiwa kewirausahaan. Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung semula didirikan oleh Dinas Perindustrian Rakyat Propinsi Lampung berdasarkan SK No.217/D/1968 dengan nama Sekolah Perindustrian Menengah Atas (SPdMA) Tanjungkarang, kemudian berdasarkan SK Gubernur No. 5/G/TU/68 diubah menjadi Sekolah Teknik Industri dan Kerajinan Menengah Atas (STIKMA) Tanjungkarang, selanjutnya berdasarkan SK Menteri Perindustrian RI No. 235/M/SK/6 tanggal 24 Juni 1985 diubah menjadi Sekolah Menengah Teknologi Industri Tanjungkarang, dan akhirnya pada tahun 2010 berdasarkan nota kesepakatan antara Kementerian Perindustrian RI dengan Kementerian Pendidikan Nasional RI Nomor. 358/M-IND/6/2010 dan Nomor. 06/VI/KB/2010 tanggal 9 Juni 2010 tentang penyelenggaraan dan pembinaan serta nomenklatur pendidikan menengah kejuruan, namanya di ubah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri Bandar Lampung (SMKTI) Sampai sekarang. Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung merupakan satu dari Sembilan sekolah menengah kejuruan di bawah naungan Pusat Pendidikan dan Latihan (PUSDIKLAT) Industri Departemen Perindustrian. Pada tahun 2005 Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasiona Sekolah Menengah (BAN SM). Selain telah terakreditasi dengan nilai A, dan pada tahun 2007 Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung juga telah berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000 dari Badan Sertifikasi SAI Global kemudian tahun 2008 di revisi menjadi ISO 9001:2008. Dalam rangka menjadi sekolah terbaik di bidang kimia industri dan analisis sekolah dan telah

3 bekerjasama dengan PUM Belanda sebagai lembaga konsultansi di bidang pendidikan. Kementerian perindustrian melalui pusdiklat perindustrian telah melakukan berbagai upaya perbaikan untuk meningkatkan bidang pendidikan dengan adanya komitmen dengan di dukungnya program-program pengembangan sekolah, dan sarana prasarana penunjang. Pemerintah daerah sudah cukup memberikan bantuan dengan adalanya kerjasama baik melalui pelatihan guru, bantuan siswa miskin dan program bantuan operasional sekolah dengan mengelola program keahlian yang sudah cukup spesifik Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung melaksanakan 2 (dua) program keahlian, yaitu Program Keahlian Kimia Industri dan Program Keahlian Kimia Analisis. Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung sejak tahun 2007 adalah salah satu unit pendidikan kejuruan yang sudah mengaflikasikan prinsip-prinsip Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 yang dibuktikan dengan adanya sertifikat ISO 9001 : 2008, sertifikat ISO 9001:2008 Secara prinsip sebenarnya siapa saja dapat menerapkan manajemen dengan pendekatan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dimana sistem ini merupakan sistem manajemen yang menekankan kepada kepuasan pelanggan. Pelanggan pada sistem manajemen mutu adalah pelanggan internal, pelanggan eksternal, pihak yang berkepentingan (interested parties). Tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi dan kecepatan perubahan yang saat ini tidak terelakkan sudah barang tentu tidak dapat dianggap sesuatu yang bisa diabaikan. Sekolah sebagai lembaga

4 pendidikan juga sebagai agen perubahan (agen of change) perlu memperhatikan adanya tuntutan perubahan tersebut. Dalam menerapkan prinsip manajemen mutu ISO 9001:2008 guna memenuhi kepuasan pelanggan maka dikenal delapan prinsip dasar manajemen yaitu : Customer fokus (perhatian pada pelanggan), Leadership (kepemimpinan), Involvement of people (Pelibatan Orang), Proces approach (Pendekatan Proses), System approach management (Pendekatan pada manajemen), Continual improvement (Perbaikan berkelanjutan), Factual approach to decision making (Pengambilan keputusan berdasarkan fakta) dan Mutually benefical supplier relatonship (Hubungan pemasok yang saling menguntungkan). Delapan dasar prinsip manajemen mutu tersebut merupakan dasar penerapan sistem manajemen mutu dalam kelompok ISO 9000. Alasan penerapan sistem manajemen mutu adalah untuk membantu organisasi dalam meningkatkan kepuasan pada pelanggannya atas layanan produk dari organisasi. Pelanggan menghendaki produk sesuai dengan karakteristik yang dapat memuaskan kebutuhan dan harapan mereka. Kebutuhan dan harapan dinyatakan dalam spesifikasi produk yang secara terpadu dinamakan persyaratan pelanggan. Persyaratan pelanggan dapat ditentukan melalui kontrak oleh pelanggan atau dapat ditetapkan oleh organisai sendiri. Dalam kedua hal tersebut apabila dapat dipenuhi oleh organisasi maka pelanggan menetapkan keberterimaan produk. Karena kemajuan teknologi dan kebutuhan serta harapan pelanggan yang senantiasa meningkat dan berubah serta tekanan persaingan yang ketat, maka untuk dapat selalu memuaskan pelanggannya, organisasi didorong untuk selalu memperbaiki proses produknya secara terencana dan dan terukur. Pendekatan sistem manajemen mutu mengajak

5 organisasi untuk menganalisis persyaratan pelanggan, menetapkan proses yang mampu memberi sumbangan bagi produk yang dapat diterima oleh pelanggan dan supaya konsisten dalam menjaga kualitas produk maka proses-proses tersebut harus terkendali. Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung menetapkan, mendokumentasikan dan memelihara sistem manajemen mutunya dan secara terus menerus memperbaiki keefektifannya sesuai dengan persyaratan standart Internasional ISO 9001:2008. Seluruh aktivitas yang dikelolah oleh Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung sebagaimana tercantum pada bagan Proses Bisnis merupakan gambaran sistem penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung, semua aktivitas dipantau, diukur dan dianalisa untuk penerapan tindakan yang diperlukan guna mencapai hasil yang direncanakan dan perbaikan berlanjut dari semua aktivitas. Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung memastikan tersedianya sumberdaya yang cukup untuk mendukung pelaksanaan semua proses dan aktivitas di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung. Dokumentasi sistem manajemen mutu Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung terdiri dari 4 (empat) tingkat : Dokumen tingkat satu melipti kebijakan mutu, sasaran mutu dan pedoman mutu yang memenuhi persyaratan ISO 9001:2008 dan merupakan pedoman bagi penyusunan dukumen tingkat dibawahnya serta aktivitas lembaga. Dokumen tingkat dua meliputi Prosedur Opersional Standart (POS), yang menjabarkan cara melaksanakan suatu proses atau kegiatan yang dipersyaratkan oleh standart ISO

6 9001:2008. Dokumen tingkat tiga meliputi Instruksi kerja, yang merinci aktivitas yang berlaku untuk suatu proses, dibuat bila ketiadaannya dapat merugikan mutu. Dokumen tingkat empat meliputi Formulir-formulir yang merupakan sarana dalam operasi mutu sehari hari, serta rakaman yang merupakan bukti dilakukannya aktivitas mutu yang ditentukan. Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung masih dirasakan beberapa kekurangan dan kelemahan, hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain pergantian pucuk pimpinan sekolah, pergantian posisi dari guru guru lama ke guru yang baru, adanya mutasi, penambahan personel guru yang baru, tidak semua sumber daya manusia yang ada di sekolah mengerti dan memahami dokumen manajemen mutu ISO 9001:2008, Hal ini menjadi menarik perhatian penulis untuk menelaah bagaimana implemenasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung setelah lima tahun berjalan sejak tahun 2007 dimana dalam kurun waktu tersebut telah banyak perubahan-perubahan terutama sumber daya manusia yang menjadi pelakunya. Suatu sistem manajemen mutu merupakan prosedur terdokumentasi dan praktek-praktek standart untuk manajemen sistem yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk yang dijalankan terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu dalam rangka mengutamakan kepuasan pelanggan.

7 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus utama penelitian ini adalah bagaimana implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung. Melihat dari fokus utama ini maka dapat diambil beberapa sub fokus sebagai berikut : 1.2.1 Implementasi Manajemen Mutu Sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung dengan penerapan delapan prinsip manajemen mutu : 1.2.1.1 Pusat Perhatian Pada Pelanggan ( Costomer Fokus ) 1.2.1.2 Kepemimpinan ( Leadership ) 1.2.1.3 Pelibatan Orang ( Involvement Of People) 1.2.1.4 Pendekatan Proses ( Proces Approach ) 1.2.1.5 Pendekatan Sistem Pada Manajemen (System Approach To Management) 1.2.1.6 Perbaikan Berkelanjutan ( Continual Improvement) 1.2.1.7 Pendekatan Fakta dan Pengambilan Keputusan (Factual Approach to decision Making) 1.2.1.8 Hubungan Pemasok saling Menguntungkan (Mutually Benefical Supplier Relationship) 1.2.2 Kondisi Sumber Daya Manusia yang ada sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung 1.2.3 Kondisi Sarana Prasarana yang ada sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung

8 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.3.1 Bagaimana Implementasi delapan perinsip manajemen mutu seperti pada fokus diatas di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung 1.3.2 Bagaimana kondisi Sumber Daya Manusia yang ada sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung 1.3.3 Bagaimana kondisi Sarana Prasarana yang ada sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data dan informasi tentang implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1.4.1 Mengetahui bagaimana implementasi delapan perinsip manajemen mutu di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung dengan diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 1.4.2 Mengetahui Bagaimana kesiapan Sumber Daya Manusia yang ada sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung, dengan diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

9 1.4.3 Mengetahui Bagaimana kondisi Sarana Prasarana yang ada sekarang di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung, dengan diterapkannya Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 1.5 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi yang akurat dan relavan, dan dapat digunakan oleh : 1.5.1 Tim Manajemen Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada tim manajeman Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung tentang seberapa jauh emplementasi sistem manajemen mutu yang selama ini diterapkan pada aktivitas pelayanan terhadap pelanggan di Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri (SMKTI) Bandar Lampung 1.5.2 Pihak Lain / Pelanggan Hasil penelitian ini daiharapkan memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pelanggan untuk menyampaikan berbagai saran, masukan maupun kritikan terhadap pihak sekolah. 1.5.3 Guru dan Karyawan Hasil penelitian ini diharapkan dapat Membangun kesadaran guru dan karyawan tentang perlunya memberikan pelayanan prima terhadap

10 pelanggan (Peserta didik ) dan mendidik diri sendiri agar taat terhadap sesuatu yang telah disepakati. 1.5.4 Penulis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman penulis terhadap sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.Khusunya di unit pendidikan Bandar Lampung. 1.6 Definisi Istilah Beberapa istilah yang perlu diuraikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.6.1 Implementasi Merupakan upaya untuk melaksanakan apa yang seharusnya telah diputuskan oleh pengambil kebijakan, dalam hal ini pengambil keputusan harus mampu merumuskan sesuai dengan aspirasi publik dan pelaksana kebijakan dilapangan mampu merealisasikan substansi kebijakan yang telah di rumuskan tersebut. 1.6.2 ISO 9001:2008 ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal dari International Standard of Organization, sama sekali bukan. ISO 9001 merupakan standard international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai ISO 9001, QMS adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system

11 manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Pertanyaan berikut yang muncul, apakah ISO sering mengalami revisi? jawabnya : YA. Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia usaha, maka kebutuhan akan pengelolaan system manajemen mutu semakin dirasa perlu dan mendesak untuk diterapkan pada berbagai scope industry yang semakin hari semakin beragam. Versi 2008 ini adalah versi terbaru yang diterbitkan pada Desember 2008 lalu. Organisasi pengelola standard international ini adalah International Organization for Standardization yang bermarkas di Geneva Swiss, didirikan pada 23 February 1947, kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh badan standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN) 1.6.3 Manajemen Mutu Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan dan pengarahan suatu kelompok orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi, Sedangkan manajemen memiliki fungsi dasar sebagai Planning, Organizing, Staffing, Directing, and Controlling. Mutu didefinisikan kemampuan untuk memenuhi persyaratanpersyaratan kebutuhan atau harapan yang ditetapkan secara langsung atau tidak langsung oleh organisasi atau perorangan yang menerima suatu produk (pelanggan) berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh suatu produk.

12 1.6.4 SMKTI (Sekolah Menengah Kejuruan Teknologi Industri) Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Menengah Teknologi Industri adalah lembaga pendidikan tingkat menengah yang memiliki kekhususan dalam kejuruan. Lembaga ini dibawah pembinaan Pusat Pendidikan dan Latihan industri (Pusdiklat Industri) Kementerian Perindustrian RI dan secara teknis bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI