LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Program Penanggulangan Kemiskinan

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) TAHUN 2015 BKM BLIMBING KELURAHAN BLIMBING

BAGIAN B PELAKSANAAN LAPANGAN PEDOMAN PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

PROFIL BKM/LKM LESTARI

PROFIL BKM/LKM HARAPAN SEJAHTERA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

PROFIL BKM/LKM ANDESPA

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

PROFIL BKM/LKM SERUAI

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

BAB III METODOLOGI KAJIAN

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

PE T U N J U K T EKNIS

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

PROGRAM DAN PENGANGGARAN PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN DI PERKOTAAN (P2KP) TAHUN 2015

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

PENILAIAN KINERJA PROPINSI TINGKAT KAB./KOTA. Triwulan 2 - Tahun 2012

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

PERUBAHAN JUKNIS MUSRENBANG KOTA SURAKARTA TAHUN 2012

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 NOMOR 34

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 A TAHUN 2010 TENTANG

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

KONSULTAN MANAJEMEN PUSAT PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK Periode : Triwulan-IV 2012, 1 Oktober - 31 Desember 2012

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

MEDIA WARGA FOTONOVELA 2014 LKM BINA KARYA MANDIRI

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

Kurikulum Pelatihan Pelatihan Masyarakat

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Transkripsi:

PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2010 LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Maret 2011 1 P a g e

1. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN UJI PETIK RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) RWT adalah Rembug/Rapat Warga Tahunan warga kelurahan/desa yang dilakukan secara rutin pada bulan Desember untuk setiap tahunnya dalam rangka menyampaikan pertanggungjawaban BKM kepada masyarakat atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama setahun. RWT juga merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi dari paguyuban/himpunan warga kelurahan/desa. RWT merupakan wujud dari kedaulatan warga untuk melakukan kontrol terhadap lembaga/organisasi yang sebelumnya telah diberikan amanah oleh warga untuk mengelola kegiatan pembangunan khususnya upaya untuk penanggulangan kemiskinan di kelurahan /desa dengan acuan PJM (perencanaan jangka menengah) Pronangkis (program penanggulangan kemiskinan). RWT bukan merupakan kegiatan yang terpisah dan berdiri sendiri, namun bisa ditegaskan bahwa RWT merupakan bagian dari kegiatan yang telah dicanangkan dalam program Warga kelurahan/ desa. Rembug Warga Tahunan dilaksanakan secara rutin setiap tahun, tepatnya pada bulan Desember. Adapun tujuan dari Uji petik kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) adalah: Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT) Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang 2 P a g e

2. CAKUPAN UJI PETIK SIKLUS RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN) Materi uji petik ini mencakup aspek-aspek berikut: pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM, pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT, pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT), pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT, pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT, kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang. Uji petik pelaksanaan RWT ( Rembug Warga Tahunan) ini dilakukan selama periode Maret 2011 di 22 kelurahan yang tersebar di 3 propinsi. Pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) itu sendiri sudah berlangsung dari bulan Desember 2010 sampai dengan Januari 2011 dan uji petik siklus ini juga akan dilakukan pada kelurahan lain untuk mengetahui gambaran lebih utuh tentang pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) di masyarakat. Berikut daftar nama kelurahan,kota/kabupaten dan propinsi yang menjadi lokasi uji petik pelaksanaan kegiatan RWT (Rembug Warga Tahunan) bulan Maret 2011. No Propinsi 1 Jawa Barat 2 Riau 3 DKI Jakarta Kabupaten/ Kota Purwakarta Subang Pekan Baru Dumai Jakarta Timur Jakarta Pusat Kelurahan Cibinong Warung Kadu Purwa Mekar Parakan Lima Linggarsari Cibohilir Ciherang Sindang Kasih Cisalada Plered Sarireja Kumpay Bumi Hayu Bongah Rancasari Tanjung Ruhu Tangkerong Utara Tanjung Palas Purnama Cakung Barat Pulogadung Cempaka Baru 3 P a g e

3. HASIL UJI PETIK DAN PEMBAHASAN 3.1. Umum Capaian pelaksanaan kegiatan Uji petik RWT (Rembug Warga Tahunan) pada kelurahan sasaran yang termasuk dalam secara nasional menunjukkan capaian Cukup (65%). Dapat dikatakan bahwa capaian kegiatan RWT tersebut masuk dalam kategori Cukup, sesuai ketentuan (koridor) yang ditetapkan. Berdasarkan 6 aspek (materi) yang dikaji dalam uji petik ini menunjukkan bahwa capaian 53% (kurang), terutama pada aspek mengetahui pemahaman terhadap aturan RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM. 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 100% 100% 89% 89% 89% 87% 85% 82% 76% 76% 78% 76% 67% 67% 67% 67% 64% 65% 63% 60% 58% 59% 59% 57% 53% 50% 42% 44% 33% 33% 33% 25% JABAR RIAU DKI JAKARTA RERATA Mengetahui pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT) Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Mengetahui kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang Capaian Rata-rata Masing-masing Propinsi 4 P a g e

3.2 Khusus 3.2.1 Aspek pemahaman pelaku terhadap aturan tentang RWT yang tertuang dalam Anggaran Dasar BKM/LKM Dalam pelaksanaan siklus RWT (Rembug Warga Tahunan) tidak seluruh ketentuan (koridor) sesuai pedoman teknis terpenuhi. Capaiannya pada nilai 53%, sehingga dapat dikatakan Kurang. Secara umum capaian kegiatan ini berkisar diantara Kurang dan Cukup. Capaian tertinggi ada di Jawa Barat (76%) dan terendah Riau (33%). Ketentuan yang umumya tidak terpenuhi adalah : Mengetahui bahwa salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT AD BKM/LKM yang menjelaskan tentang pelaksanaan RWT menyebut agenda dan waktunya. Kondisi bahwa masyarakat belum mengetahui bahwa salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT terindikasi dari : Masyarakat tidak mengetahui secara utuh tentang salah satu isi dari AD BKM/LKM adalah bab/pasal/ayat yang mengatur tentang pelaksanaan RWT Masyarakat jarang mendapatkan sosialisasi tentang AD BKM/LKM secara umum Kondisi bahwa terdapat AD BKM/LKM yang menjelaskan tentang pelaksanaan RWT menyebut agenda dan waktunya, di lapangan ditemukan bahwa meskipun waktu pelaksanaan RWT sudah jelas, akan tetapi agenda yang dibahas pada umumnya sebatas Laporan Pertanggung-Jawaban Kegiatan Pengelolaan Dana BLM. Padahal untuk lokasi berdasarkan tahun program, agenda yang dibahas sebetulnya cukup beragam, sesuai kebutuhan masyarakat dan tahap pembelajaran berdasarkan tahun lokasi. 3.2.2 Aspek mengetahui pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT. Pada aspek pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT; sudah pernah mengetahui tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP 2009 di BKM; dan sudah mendapat penjelasan dari fasilitator bahwa RWT dilaksanakan setiap akhir tahun (bulan 5 P a g e

Desember) rata rata adalah 93%. Secara umum aspek ini ada pada kisaran baik sekali (100%) di Sumatera Utara dan Sumatera selatan. Dari 3 ketentuan (koridor) pada aspek ini umumnya dipenuhi dalam hal : mengetahui tentang buku pedoman pelaksanaan PNPM MP 2009 di BKM Kekurangan terjadi pada pemenuhan ketentuan : mendapat penjelasan dari fasilitator bahwa RWT dilaksanakan setiap akhir tahun (bulan Desember) pemahaman pelaku terhadap keberadaan dan isi Pedoman Pelaksanaan PNPM MP 2009 terkait RWT. 3.2.3 Aspek Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT). Pada aspek Mengetahui pemenuhan substansi pelaksanaan kegiatan Rembug Warga Tahunan (RWT), terkait di dalamnya adalah: i) pelaksanaan RWT dirasakan telah mencapai salah satu tujuan yaitu: menjaga agar penerapan prinsip-prinsip: demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas tetap berlangsung dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan; ii)pimpinan kolektif BKM/LKM telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja setahun yang lalu dalam forum RWT; iii)dilakukan pembahasan terhadap perubahan Anggaran Dasar BKM/LKM serta penetapannya dalam forum RWT; iv)dilakukan penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan dalam forum rembug warga tahunan, dilakukan penetapan PJM pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga tahunan; v)dilakukan penetapan hasil-hasil tinjauan partisipatif (tinjauan keuangan, tinjauan kelembagaan, dan tinjauan program) dalam forum rembug warga tahunan; vi)dilakukan penyampaian hasil audit keuangan BKM/LKM oleh auditor independen untuk periode tahun lalu dalam forum rembug warga tahunan, vii)peserta RWT adalah nama-nama/orang yang sudah ditetapkan menjadi utusan warga hasil pemilu ditingkat basis (RT/ RW/ Lingkungan); viii)ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT yang dibuat panitia dan telah diperiksa kelengkapannya oleh BKM/LKM Secara umum di seluruh lokasi uji petik dicapai dengan Cukup. Capaian sama ada di Jawa Barat (67%) dan Riau (67%), sedangkan DKI Jakarta kurang (42%) Ketentuan yang dapat dipenuhi adalah: 6 P a g e

Pelaksanaan RWT dirasakan telah mencapai salah satu tujuan yaitu: menjaga agar penerapan prinsip-prinsip: demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas tetap berlangsung dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan. pimpinan kolektif BKM/LKM telah menyampaikan laporan pertanggungjawaban kinerja setahun yang lalu dalam forum RWT. dilakukan pembahasan terhadap perubahan Anggaran Dasar BKM/LKM serta penetapannya dalam forum RWT dilakukan penetapan hasil-hasil tinjauan partisipatif (tinjauan keuangan, tinjauan kelembagaan, dan tinjauan program) dalam forum rembug warga tahunan. dilakukan penyampaian hasil audit keuangan BKM/LKM oleh auditor independen untuk periode tahun lalu dalam forum rembug warga tahunan, Ketentuan yang tidak dapat dipenuhi adalah: dilakukan penyampaian rencana kerja BKM/LKM setahun kedepan dalam forum rembug warga tahunan, dilakukan penetapan PJM pronangkis dan atau Rencana Tahunan PJM dalam forum rembug warga tahunan peserta RWT adalah nama-nama/orang yang sudah ditetapkan menjadi utusan warga hasil pemilu ditingkat basis (RT/ RW/ Lingkungan). ada laporan hasil pelaksanaan kegiatan RWT yang dibuat panitia dan telah diperiksa kelengkapannya oleh BKM/LKM 3.2.4 Aspek Mengetahui pemenuhan alur pelaksanaan kegiatan RWT Dari aspek ini diketahui tentang pemahaman terhadap alur dan langkahlangkah pelaksanaan kegiatan RWT.. Capaian pada seluruh lokasi Uji petik menunjukkan kategori kurang di DKI Jakarta (33%) dan Cukup di Riau (67%) dan Baik di Jawa Barat (89%) Ada 2 hal yang dipandang lemah pada capaian aspek ini, yaitu : Tidak optimalnya kegiatan bimbingan tentang tata cara pelaksanakan RWT kepada panitia.. Tidak dilaksanakannya agenda RWT (sesuai tahun) semua oleh panitia RWT 7 P a g e

3.2.5 Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan sosialisasi sebelum dan sesudah kegiatan RWT meliputi : Fasilitator melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan RWT kepada BKM, Aparat, Relawan, dan memfasilitasi penyusunan rencana sosialisasi ke masyarakat. BKM dan panitia melakukan kegiatan sosialisasi sebelum pelaksanaan RWT kepada masyarakat BKM dan panitia melakukan sosialisasi hasil RWT kepada masyarakat Secara nasional bulan Maret 2011, capaian untuk aspek ini tergolong Baik (82%). Hanya lokasi uji petik di DKI Jakarta yang memiliki capaian kurang (58%) Kelemahan umumnya terjadi pada : BKM, panitia melakukan sosialisasi hasil RWT kepada masyarakat. 3.2.6 Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT Aspek mengetahui pelaksanaan kegiatan pembekalan/ bimbingan/ OJT sebelum pelaksanaan kegiatan RWT meliputi : fasilitator memberikan bimbingan/ pembekalan tentang tata cara pelaksanaan RWT kepada BKM dan Relawan (KBK). fasilitator menjelaskan tentang rangkaian agenda kegiatan yang dilakukan dalam RWT. bimbingan fasilitator cukup sehingga panitia, BKM meningkat pemahaman dan ketrampilan dan mampu melaksanakan RWT Capaian pada seluruh lokasi Uji petik menunjukkan kategori Sangat Baik di Riau (100%) dan Baik di Jawa Barat (89%) dan Cukup di DKI Jakarta (67%) Adapun hal yang dipandang lemah pada capaian aspek ini, yaitu : Tidak optimalnya bimbingan fasilitator cukup sehingga panitia, BKM meningkat pemahaman dan ketrampilan dan mampu melaksanakan RWT 8 P a g e

3.2.7 Aspek kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang Aspek kesesuaian data SIM dengan data dari informasi lapang meliputi: jumlah peserta aktif (punya hak bicara dan suara) yang diundang dalam RWT adalah minimal 2% dari jumlah total penduduk dewasa pelaksanaan RWT sudah kuorum (dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1) dari jumlah total peserta aktif. (Sesuai AD BKM/LKM) pelaksanaan RWT juga mengundang peserta non utusan a.l: aparat pemerintah kelurahan/ kecamatan, perwakilan organisasi, relawan, KSM, masyarakat miskin Secara nasional bulan Maret 2011, capaian untuk aspek ini tergolong Kurang (59%). Hanya lokasi uji petik di Riau yang memiliki capaian Baik (89%) Kelemahan umumnya terjadi pada : jumlah peserta aktif (punya hak bicara dan suara) yang diundang dalam RWT adalah minimal 2% dari jumlah total penduduk dewasa pelaksanaan RWT sudah kuorum (dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% + 1) dari jumlah total peserta aktif. (Sesuai AD BKM/LKM) 4. CATATAN UMUM & REKOMENDASI 1. Pemahaman secara Subtansi tentang siklus tahunan khususnya pelaksanaan Rembug Warga Tahunan(RWT) dan Tinjauan Partisipatif ditingkat BKM atau pun Fasilitator masih lemah,terbukti dengan tidak adanya Tim review dlm TP sebelum melakukan RWT. 2. Proses Tinjauan / Review partisipatif yang menjadi dasar dokumen yang akan disampaikan pada saat RWT tidak terbahas dengan baik,walau ada penyusunan anggota tim review tetapi proses tidak dipersiapkan dengan baik,sehingga rata rata tujuan dari review tidak tercapai hal ini dibuktikan tidak adanya dokumen pendukung yang bsa disampaikan pada saat uji petik. 3. Waktu pelaksanaan RWT terlambat dari jadwal yang ditetapkan sesuai target Siklus RWT, yakni terlaksana pada bulan Pebruari 2011. Hal ini disebabkan oleh pemahaman BKM yang umumnya masih memaknai kegiatan RWT sebagai bagian dari kegiatan BLM, karenanya BKM menunggu seluruh kegiatan pemanfaatan BLM selesai baru melaksanakan RWT 9 P a g e

4. Audit Independen tahun 2010 belum dilaksanakan, termasuk Audit Tahun 2009. Umumnya saat ini masih proses pengadaan Auditor yang dikoordinir melalui KMW. 5. Rencana Kerja BKM yang seharusnya ditetapkan pada saat RWT, umumnya masih belum jelas/belum konkrit. BKM lebih memaknai rencana kerja hanya sebatas rencana kegiatan pemanfaatan dana BLM 6. Proses RWT hanya mengagendakan penyampaian LPJ BKM dan proses penjaringan usulan kegiatan. Review Partisipatif dan Kelembagaan tidak dilakukan secara tuntas, PJM Pronangkisnya masih produk tahun 2009 dan belum di review, begitu juga dengan Renta tahun 2011 yang belum ditetapkan 7. Semua kelurahan belum menetapkan prioritas kegiatan pada saat RWT, baik untuk kegiatan pemanfaatan BLM maupun untuk diusulkan melalui Musrenbang Kelurahan/Kecamatan. Khusus prioritas BLM-APBN, tidak dilakukan karena Informasi pagu alokasi dana belum diketahui. Hasil koordinasi dengan Tim Korkot mengatakan bahwa mereka belum menyampaikan kepada BKM karena kuatir ada perubahan DIPA seperti tahun-tahun sebelumnya 8. Laporan RWT belum terdokumentasikan dengan baik dan ada beberapa kekurangan materi yang perlu dilaporkan, sebagai contoh: Laporan Keuangan LKM selama setahun, RAPB (Rencana Anggaran Pendapatan/Pemasukan dan Biaya) untuk UPK dan Sekretariat (BKM), serta program kerja LKM Dokumen Review Partisipatif kurang lengkap. 9. Dokumen kegiatan review program, keuangan dan kelembagaan tidak lengkap. Kegiatan review program tidak didasarkan pada penyepakatan melalui rembug masyarakat. PJM Pronangkis yang tersusun tidak mencerminkan pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan dan yang akan dilaksanakan di tahun berikutnya. Potensi lokal yang dimiliki tidak dicantumkan di dalam program yang disusun di dalam PJM Pronangkis 10 P a g e