Outsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

Materi 06. IT Sourcing

PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING

Sistem Informasi Outsourcing

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

PROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

OUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Pengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P

INSOURCING, OUTSOURCING,

TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan

I. PENDAHULUAN. Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut. perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar

Tugas Individu. Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING INSOURCING DAN COSOURCING

Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

PEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN

INSOURCING, OUTSOURCING,

BAB 2 KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

A. MAKNA DAN HAKIKAT PENYEDIAAN TENAGA KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING

Kelebihan & Kekurangannya

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar Berbahasa Mandarin yang bernama Xun Bao yang terbit setiap hari.

PERBEDAAN DOWNSIZING,OUTSOURCING, KONTRAK JASA BIASA: KAJIAN KONSEP MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DAN HUKUM DI INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG OUTSOURCING DAN LEMBAGA KONSERVASI DI BALI. outsourcing telah dikenal dan diterapkan secara luas oleh dunia usaha.

PENGEMBANGAN DAN PENGADAAN SISTEM INFORMASI

PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

OUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING

PERBANDINGAN OUTSOURCING, INSOURCING, DAN COSOURCING SEBAGAI STRATEGI PERUSAHAAN

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013

PENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan program pemerintah untuk melaksanakan pembangunan

Bab I Pendahuluan. Willcocks [24] membagi pendekatan outsourcing dibagi menjadi empat:

PERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.

BUPATI KAPUAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

Langkah Strategis Pelaksanaan Permenakertrans NO. 19 Tahun 2012 Terkait Outsourcing

Pendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing

OUTSOURCING. Richardus Eko Indrajit Richardus Djokopranoto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)

PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

1 Universitas Indonesia

PERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING. MOHAMAD CHANDRA P e

PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global dan kemajuan teknologi yang sangat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

BAB II PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MEMILIH ANTARA OUTSOURCING ATAU INSOURCING TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN

Pengadaan Sistem Informasi

Pengantar IT Infrastructure Library Versi 3

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah

MASALAH INTERNASIONAL DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

Puskesmas Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Ditulis oleh Administrator Selasa, 24 May :55 -

Bab III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Lindesteves yang dikenal sebagai Robbe Linde & Co. berkedudukan di

APROINTERIOR. Jl.Gempol Asri 1 no. 104 Cijerah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif sepeda motor roda dua.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu organisasi, koperasi menjalankan fungsi-fungsi manajemen

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi selalu saja disertai oleh investasi,

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMILIHAN STRATEGI OUTSOURCING YANG TEPAT TERHADAP STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN. Dosen :

BAB I PENDAHULUAN I-1

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

- Untuk lebih meningkatkan fokus perusahaan kepada hat-ha1

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu tuntutan untuk menciptakan layanan yang berkualitas ataupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain. Hal yang dapat menunjang bisnis percetakan ini adalah teknologi dalam

I. PENDAHULUAN. Globalisasi menimbulkan persaingan antarbangsa yang semakin. tajam terutama dalam bidang ekonomi serta bidang i1mu pengetahuan dan

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

Entrepreneurship and Inovation Management

KONSEP PEMBENTUKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. 4.1 Simpulan. Berikut ini merupakan simpulan atas hasil penelitian dan pembahasan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi dunia usaha yang penuh persaingan pada saat ini, berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

TANGGUNG JAWAB SOSIAL & ETIKA DALAM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan setiap perusahaan tentunya untuk mencapai tujuan yang telah

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

DAFTAR TABEL TABEL 3.1 OPERASI VARIABEL TABEL 3.2 BOBOT PENILAIAN KUESIONER TABEL 3.3 INTERVAL VARIABEL X DAN VARIABEL Y...

TINJAUAN SEBUAH IT MASTER PLAN ( Studi Kasus Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta )

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN BADAN USAHA SWASTA DALAM PENGELOLAAN POTENSI DAERAH DAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yang berkualitas merupakan modal dasar bagi pembangunan

Transkripsi:

OUTSOURCING

a. Pengertian Outsourcing Outsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang.

Potensi keuntungan Outsurcing adalah memperoleh kesempatan mengatur organisasi yang lebih fleksibel untuk melakukan core activities-nya.

b. Perbedaan Outsourcing dan Downsizing Menurut Richadus (2006), ada dua istilah yang sering banyak digunakan, yaitu: Out sourcing Downsizing

Outsourcing 1. Pemindahan pekerjaan beserta karyawan yang mengerjakan ke perusahaan lain. Tabel 20.1 Perbedaan antara outsourcing dan downsizing Downsizing 1. Pengangguran karyawan dengan alasan tertentu seperti berkurangnya penjualan atau pesanan, kelesuan ekonomi. 2. Jumlah pengurangan relatif sedikit. 2. Biasanya jumlah pengurangan dalam jumlah yang besar. 3. Pengaruhnya kurang drastis karena hanya berubah pemberian kerja. 4. Umumnya tidak memengaruhi masyarakat umum. 5. Aktivitas tetap ada, hanya dikerjakan oleh perusahaan lain. 3. Pengaruhnya pada karyawan drastis dan langsung. 4. Memengaruhi masyarakat dan sektor publik. 5. Aktivitas yang dikerjakan memang sungguh berkurang. 6. Tidak menimbulkan pengangguran. 6. Menimbulkan pengangguran secara langsung 7. Anggaran perusahaan tetap atau turun sedikit 7. Anggaran perusahaan turun drastis.

C. Alasan Melakukan Outsourcing (Ricardus, 2006) potensi keuntungan atau alasan-alasan melakukan Outsourcing:

1. Meningkatkan fokus perusahaan 2. Memanfaatkan kemampuan kelas dunia. 3. Mempercepat keuntungan yang diperoleh dari reengineering 4. Membagi risiko

5. Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhankebutuhan lain. 6. Memungkinkan tersedianya dana pribadi 7. Menciptakan daa segar 8. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasi

9. Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki sendiri 10. Memecahkan masalah yang sulit dikendalikan atau dikelola

D. Faktor-faktor Penyebab Keberhasilan Outsourcing The Outsourcing Institute suatu lembaga yang didirikan di Amerika yang melakukan riset mengenai perkembangan Outsourcing ini mengatakan bahwa menurut penelitian, ada 10 faktor yang menyebabkan keberhasilan langkah outsourcing (Ricardus, 2006), yaitu:

Memahami maksud dan tujuan perusahaan. Memiliki visi dan perencanaan strategis

Memilih secara tepat service provider atau pemberi jasa Melakukan pengawasan dan pengelolaan terus menerus terhadap hubungan antara perusahaan dan pemberi jasa

Memiliki kontrak yang cukup tersusun dengan baik Memelihara komunikasi yang baik dan terbuka dengan individu atau kelompok terkait

Mendapat dukungan dan keikutsertaan manajemen Memberikan perhatian secara berhati-hati pada persoalan yang menyangkut karyawan

Memiliki justifikasi ekonomi dan keuangan yang layak Menggunakan tenaga berpengalaman dari luar

E. Tipe-tipe Outsourcing Dalam pengertian umum Outsourcing diartikan sebagai contract (work) out seperti dapat ditemukan di Concise Oxford Dictionary, sementara mengenai kontrak itu sendiri diartikan sebagai berikut:

Juga dalam pengertian yang luas di mana out sourcing sekedar diartikan sebagai penyerahan atau pengontrakkan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga, di mana ada beberapa tipe yang dapat dikenali, antara lain (Ricardus, 2006):

1. Contracting Ini adalah bentuk penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga yang paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling lama. Biasanya ini menyangkut kegiatan yang sederhana atau jenis layanan tingkat rendah, seperti pembersihan kantor, pemeliharaan rumput dan sebagainya.

2. Insourcing Jenis ini adalah perusahaan bukan menyerahkan aktivitas pada perusahaan lain yang dianggap lebih kompeten, namun justru mengambil atau menerima pekerjaan dari perusahaan lain dengan berbagai motivasi.

3. Co-sourcing Adalah jenis hubungan pekerjaan dan aktivitas di mana hubungan antara perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekadar hubungan biasa.

4. Benefit based-relationship Adalah hubungan outsourcing di mana sejak semula kedua belah pihak mengadakan investasi bersama, dengan pembagian pekerjaan tertentu.

Tabel 20.2 Perbedaan antara kontrak jasa biasa dengan outsourcing Kontrak jasa biasa Mempunyai tujuan sekadar menyelesaikan pekerjaan tertentu. Sekadar menyerahkan tugas pada tugas pihak ketiga Mungkin tidak dapat atau tidak sempat mengerjakan sendiri Hubungan pemberi kerja dengan kontraktor pendek Umumnya tidak menyangkut transfer Sumber Daya Manusia Hubungan pemberi kerja dengan kontraktor sekadar hubungan kerja biasa Tujuan lebih bersifat jangka pendek Umumnya tidak menyangkut transfer peralatan atau aset perusahaan Outsourcing Mempunyai tujuan strategis jangka panjang Ingin menyerahkan pada pihak yang lebih profesional Ingin berkonsentrasi pada bisnis utama Hubungan bersifat jangka panjang Sering kali disertai dengan transfer Sumber Daya Manusia Hubungan pemberi kerja dengan kontraktor berkembang menjadi hubungan kemitraan bisnis Tujuan lebih menjangkau jangka panjang Sering kali disertai dengan transfer peralatan atau perusahaan

e.outsourcing di Bidang Sumber Daya Manusia Beberapa keuntungan yang diharapkan diperoleh dari outsourcing di bidang sumber daya manusia adalah : bukan masalah strategis, pengalaman, dan biaya (Ekonomi Indrajit dan Djokopranoto, 2006).

Bukan masalah strategis Mengandalkan dan menyerahkan tugas kepada pihak ketiga tidak memengaruhi kepentingan perusahaan sepanjang tidak menyangkut tugas yang strategis.

Pengalaman Untuk beberapa tugas, diperlukan petugas yang berpengalaman di bidang tersebut dan sering kali hanya dapat diperoleh secara cepat melalui outsourcing. Memang pengalaman dapat dikumpulkan dalam perusahaan sendiri, tetapi memerlukan waktu dan kadangkadang justru waktu tidak ada karena suatu kebutuhan mendesak misalnya.

Biaya Dalam banyak hal biaya untuk menggunakan tenaga dari luar lebih kecil dan juga hanya menyangkut biaya variabel, apalagi diperlukan untuk waktu terbatas.

g. Risiko Outsourcing Resiko Outsourcing secara umum dapat berupa:

1. Tidak tercapainya secara penuh tujuan yang diinginkan 2. Tidak tercapainya sebagian dari tujuan yang diinginkan, dan 3. Lambatnya pencapaian tujuan yang ingin dicapai

Tujuan outsourcing Tabel 20.3 Tujuan dan risiko outsourcing Risiko outsourcing 1. Mempercepat keuntungan reengineering 1. Keuntungan tidak diperoleh secara cepat, tidak diperoleh dalam jumlah yang cukup signifikan 2. Mendapatkan akses pada kemampuan kelas dunia 2. Akses tidak diperoleh karena pemberi jasa tidak menunjukkan kinerja perusahaan kelas dunia 3. Memperoleh suntikan kas 3. Suntikan kas ternyata seret atau tidak diperoleh sama sekali karena perusahaan pemberi jasa mengalami kesulitan keungan 4. Membebaskan sumber daya untuk kepentingan lain 4. Sumber daya mungkin harus ditransfer ke atau diperlukan oleh perusahaan pemberi jasa, sehingga tetap kekurangan sumber daya

5. Membebaskan diri dari fungsi yang sulit dikelola atau dikendalikan 5. Perusahaan mungkin tidak dapat bebas seluruhnya dari kesulitan yang sebetulnya ingin dihindari 6. Memperbaiki fokus perusahaan. 6. Karena berbagai tujuan yang ingin dicapai di atas, tidak pada sepenuhnya didapat, mak fokus core business mungkin tidak dicapai 7. Memperoleh dana kapital 7. Karena perusahaan pemberi jasa mengalami kesulitan keungan, maka mungkin peroleh dana kapital tambahan tidak tercapai. 8. Mengurangi biaya operasional 8. Biaya sesudah outsourcing mungkin tidak berkurang, tetapi tetap atau bahkan bertambah. 9. Mengurangi risiko usaha 9. Karena berbagai tujuan yang ingin dicapai tidak sepenuhnya diperoleh, mungkin risiko usaha tetap saja besar. 10. Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki di dalam perusahaan 10. Karena perusahaan pemberi jasa juga tidak memiliki sumber daya yang diperlukan, maka tujuan ini tidak tercapai

H. Menghentikan Outsourcing Alasan mengapa outsourcing harus dihentikan, misalnya karena alasan keperluan jangka pendek, kinerja tidak memuaskan, dan biaya terlalu tinggi (Richardus, 2006)

1. Keperluan jangka pendek Jika keperluan suatu outsourcing berjangka pendek dan jangka waktu itu sudah terlampaui dan tidak ada lagi keperluan, tentu saja outsourcing harus dihentikan. >> outsourcing semacam ini disebut outsourcing traditional.

Misalnya Outsourcing diperlukan untuk pekerjaan transisi perubahan dari penggunaan sistem lama ke sistem baru.

2. Kinerja Tidak Memuaskan Jika sesudah waktu tertentu terbukti kinerja pemberi jasa tidak sesuai dengan harapan atau persyaratan yang ditetapkan dan usaha-usaha perbaikan tidak berhasil amat sebaiknya outsourcing dihentikan saja.

3. Biaya Terlalu Tinggi Jika sesudah waktu tertentu efisiensi biaya tidak diperoleh sesuai dengan harapan atau target yang ditetapkan, outsourcing memang juga harus dihentikan.

I. Etika Dalam Outsourcing Meskipun outsourcing secara historis merupakan elemen ekonomi Jepang, namun konsep bahwa karyawan tidak memperoleh pekerjaan selama dan karier yang lama dalam satu perusahaan sampai baru-baru ini merupakan hal yang asing di Amerika. >> Namun perusahaan yang secara historis bersikap paternalistik, cenderung berubah dan cara aktif memperkerjakan karyawan atas dasar sementara. Hal-hal inilah yang menyebabkan outsourcing bersinggungan dengan etika.

Memang persoalan etis sebaiknya tidak dikompromikan dengan persoalan non etis. Namun barangkali persoalannya tidak di situ karena masalahnya adalah dilematis antara masalah etis. Oleh karena itu mungkin persoalannya ialah etiskah jika sedikit mengorbankan suatu persoalan etis demi mempertahankan masalah etis yang lebih besar? (Ricardus, 2006)

TERIMA KASIH!