RANGSANGAN PEMBUNGAAN AMARlLlS MELALUl PERYIIARAN SlNAR MERAH - IMFRAMERAH PADA UMBl DAN INTERUPS1 PENYIRAMAW TABAMAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL, TRIAKONTANOL DAN SELANG PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN TANAMAN JERUK KASTURI (Citrus mitis)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WORTEL VARIETAS LOKAL GIPANAS DAN NO. B 951-1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN WORTEL VARIETAS LOKAL GIPANAS DAN NO. B 951-1

PENGARUH KONDISI RUANG, FREKUENSI DAN VOLUME PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERIODE LAYAK DISPLAY Dracaena marginata Tricolour

EVALUASI KERAGAAN FENOTIPE TANAMAN SELEDRI DAUN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

PENGARUH PERENDAMAN TANGKAI BUNGA DALAM CaCl 2 TERHADAP KUALITAS PASCAPANEN BUNGA POTONG ANGGREK Dendrobium Woxinia

PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS PUCU K LlSl ANTHUS (Eustorna grandifiorum) SECARA In Vitro

PENGARUH NAA DAN BAP TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUNAS PUCU K LlSl ANTHUS (Eustorna grandifiorum) SECARA In Vitro

Lampiran 1. Analisis Ragam Peubah Tinggi Tanaman Tebu Sumber Keragaman. db JK KT F Hitung Pr > F

kami dari siksa neraka!" (Ali 'Imran 191) "Ohne wuchstof f, kein wachstumlt

(Zinnia eleaans Jacq. ). (Dibauah bimbingan NURHAYATI

Lampiran 1. Sidik Ragam Persentase Kematian Tanaman

t dosa dan permusuhan."

t dosa dan permusuhan."

STUDI PENGARUH PANJANG HARI TERHADAP PEMBENTUKAN DAN PRODUKSI UMBI PADA KELADI HIAS (Caladium hortulanum Birdsey)

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

RESPON TANAMAN TOMAT TERHADAP FREKUENSI DAN TARAF PEMBERIAN AIR RISZKY DESMARINA A

: tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : lebar, panjang, dan memiliki pinggiran daun rata

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

U.3I DAYA HASIL DAN PENILAIAN KUALITAS TOMAT DI DATARAN RENDAH

... if you have faith

... if you have faith

SKRIPSI OLEH : MARIA MASELA S. SITANGGANG/ AGROEKOTEKNOLOGI

3ENGARUH MEDIA MS DAN PACLOBUTRAZOL PADA MEDIUM PERTUNASAN TERHADAP PRQDUKSl UidBDI MIKRO KENTANG SEGARA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmatnya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaanmu! (Ratapan 3: )

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Lampiran 1. Data Tinggi Tanaman Minggu Ke 8

Pelajari oleh kamu ILW, karena ilmu itu dapat memberikan rasa takut kepada

PENGARUH APLIKASI STARTER SOLUTION PADA TIGA GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SERTA KEJADIAN PENYAKIT PENTING CABAI

PENGARUH KONSENTRASI BAP TERHADAP MULTIPLIKASI TUNAS DAN GIBERELIN TERHADAP KUALITAS TUNAS PISANG FHIA-17 IN VITRO. Oleh : DONNY ANDRIANA A

JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. HARRIS ROY LUBlS. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN ANTI TRANSPIRASI DAN MEDIA TRANSPORTASI TERHADAP MUTU BIBIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SETELAH TRANSPORTASI

Blok I Blok II Blok III 30 cm

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

VAN6 DlHASllKAlhl DWRl KULTUR IN VITRO

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

PENGARUH TIGA MACAM PUPUK DAUN TERHAbAp PEMBUNGAAN ANGGREK - CATTLEYA - HlBRlD A TARAF LAMA PENYINARAN

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Tembakau (Nicotiana tabacum)

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DENGAN PEMBERIAN VERMIKOMPOS DAN URIN DOMBA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan

PENGGUNAAN BAHAN PELAPIS DAN PLASTIK KEMASAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SIMPAN BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) Oleh WATI ANGGRAENI A

METODE UJI TOLERANSI PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP SALINITAS PADA STADIA PERKECAMBAHAN RATIH DWI HAYUNINGTYAS A

STUDI UJI DAYA HANTAR LISTRIK PADA BENIH KEDELAI (Glycine max L. (Merr.)) DAN HUBUNGANNYA DENGAN MUTU FISIOLOGIS BENIH

UJI EFEKTIFITAS KOMBINASI PUPUK GROWMORE DENGAN PUPUK KADAR P TINGGI UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN ADENIUM.

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

III. BAHAN DAN MATODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013 di

PENGARUH JENIS MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SIRIH MERAH (Piper crocatum Ruiz and Pav.) OLEH: YULIANA RIYANTI A

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA AKSESI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) LOKAL HUMBANG HASUNDUTAN PADA BERBAGAI DOSIS IRADIASI SINAR GAMMA

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

KER~NG PANEN DALAM KONDISI SUHU SUB OPTIMUM TERHADAP VlABILlTASNYA

PENGARUH KOLKISIN TERHADAP KERAGAMAN MORFOLOGI DAN JUMLAH KROMOSOM TANAMAN SRI REJEKI (Aglaonema sp.) VARIETAS DUD UNJAMANEE SKRIPSI OLEH:

BAGAN PENELITIAN II I III P2W3 P2W1 P2W0 P2W2 P1W2 P1W0 P1W1 P2W3 P1W3 P2W1

PENGARUH PADAT PENEBARAN 60, 75 DAN 90 EKOR/LITER TERHADAP PRODUKSI IKAN PATIN

Lampiran 1. Hasil Analisa Persentase Perkecambahan. Ulangan I II III

I. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

PENGGUNAAN KOMPOSISI MEDIA DASAR DAN BAP UNTUK INDUKSI ORGANOGENESIS ANTHURIUM WAVE OF LOVE (Anthurium plowmanii) SECARA IN VITRO

PERLAKUAN FISIK DAN KJMIA. UNTUK RlElMPERPANJANG KESEGARlN BUNGA POTONG

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

ANALISIS VOLATILITAS HARGA SAYURAN DI PASAR INDUK KRAMAT JATI OLEH ACHMAD WIHONO H

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KALIUM DAN BORON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.)

Lampiran 1. Data persentase hidup (%) bibit A. marina dengan intensitas naungan pada pengamatan 1 sampai 13 Minggu Setelah Tanam (MST)

RESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ANGGREK (Vanda douglas L.) TERHADAP PEMBERIAN HORMON TUMBUH ROOT-UP

PENGARUH PUPUK FOSFOR DAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PEP A Y A (Carica papaya L.)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

Universitas Sumatera Utara

ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAUN POTONG Di PT PESONA DAUN MAS ASRI, CIAWI KABUPATEN BOGOR, JAWABARAT

KATA PENGANTAR. Tanam Vertikultur Tanaman Bawang Merah yang merupakan hasil dari

III. MATERI DAN METODE

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Sidik Ragam Parameter Jumlah Sulur (Buah Sulur) pada Umur Tanaman 20, 30, 40, 50 dan 60 HST. Sumber Keragaman db KT

PENGARUH KONSENTRASI IAA, IBA, BAP, DAN AIR KELAPA TERHADAP PEMBENTUKAN AKAR POINSETTIA (Euphorbia pulcherrima Wild Et Klotzch) IN VITRO

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA PEMBERIAN HIDROGEL DAN FREKUENSI PENYIRAMAN DENGAN SISTEM VERTIKULTUR SKRIPSI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PAPARAN MEDAN LISTRIK 10 VOLT SELAMA 0, 2, 4, DAN 6 MENIT TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN GURAME

HUBUNGAN ANTARA LAMA SIMPAN SERBUK SARI DENGAN PRODUKSI BUAH DAN VIABlLlTAS BENlH. SALAK PONDOH (Salacca zalacca (Gaertner) Voss var.

HUBUNGAN ANTARA LAMA SIMPAN SERBUK SARI DENGAN PRODUKSI BUAH DAN VIABlLlTAS BENlH. SALAK PONDOH (Salacca zalacca (Gaertner) Voss var.

III. MATERI DAN METODE

PENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A

PENGARUH LINGKUNGAN TUMBUH YANG BERBEDA TERHADAP KUALITAS BUAH STROBERI (Fragaria x ananassa Duch.)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN PERTUMBUHAN STEK BATANG SANGITAN (Sambucus javanica Reinw.) DI PERSEMAIAN DAN LAPANGAN RITA RAHARDIYANTI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RESPON TANAMAN CAISIM (Brassica chinensis) TERHADAP PUPUK NPK ( ) DI DATARAN TINGGI. Oleh GANI CAHYO HANDOYO A

PENGARUH BAHAN STEK DAN KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH HORMONIK TERHADAP KEBERHASILAN STEK Sansevieria trifasciata Tiger Stripe

... kita tahu, bahwa kesengsaraan

Tabel 7. Mortalitas Benih Ikan Nila pada Uji Selang Konsentrasi (Range Finding Test)

KATA PENGANTAR. hidayah-nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Aplikasi

PENGARUH INDUKSI SUHU DAN METODE APLIKASI ZAT PENGATUR TUMBUH ROOTONE F TERHADAP INDUKSI AKAR DAN TUNAS STEK DADAP MERAH (Erythrina crystagalli)

DEWGAN PENAMBAWAN DAM TANPA PENAMBAHAM HARA MlKRO

Transkripsi:

RANGSANGAN PEMBUNGAAN AMARlLlS MELALUl PERYIIARAN SlNAR MERAH - IMFRAMERAH PADA UMBl DAN INTERUPS1 PENYIRAMAW TABAMAN O L E H JOHAN DAVID WETIK A 22. 0942 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1990

RINGKASAN JOHAN DAVID WETIK. Rangsangan Pembungaan Amarilis Melalui Penyinaran Sinar Merah - Inframerah Pada Umbi dan Interupsi Penyiraman Tanaman. (Dibawah bimbingan LIVY WINATA GUNAWAN dan SRI SETYATI HARJADI). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penyinaran sinar merah dan infra merah pada umbi amarilis serta pengaruh interupsi penyiraman tanaman amarilis terha- dap pembungaan amarilis. Penelitian dilakukan di laborato- rium Fisiologi Tumbuhan dan di rumah plastik Jurusan Budi Daya Pertanian IPB Baranangsing, sejak Januari 1989 hingga Agustus 1989. Bahan tanaman yang digunakan adalah umbi amarilis dengan rata-rata kisaran keliling umbi 28-30 cm. Penelitian ini terdiri dari dua percobaan. Percobaan pertama menguji, efek penyinaran sinar merah-inframerah, dan percobaan kedua menguji pengaruh interupsi penyiraman. Percobaan pertama terdiri dari empat perlakuan penyinaran, infra merah 12 jam, sinar merah 12 jam, sinar merah 8 jam dan infra merah 4 jam, sinar merah 8 jam dan sinar merah 4 jam, dan dua pembanding yakni,kontrol dan perlakuan vernalisasi. Penyinaran dilaksanakan selama 30 hari. Percobaan kedua terdiri dari 3 perlakuan interupsi penyiraman (6 minggu interupsi penyiraman, 4 minggu interupsi penyiraman, 2 minggu interupsi penyiraman) dan dua perlakuan pembanding (kontrol dan vernalisasi). Kedua percobaan menggunakan rancangan dan masing-masing perlakuan diulang 15 kali.

Hasil percobaan penyinaran sinar merah dan inframerah menunjukkan perlakuan penyinaran berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Tinggi tanaman pada perlakuan penyinaran sinar merah 12 jam cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan penyinaran lain. Persentase tanaman ber- bunga tertinggi pada percobaan ini diperoleh pada perlakuan penyinaran sinar infra merah 12 jam dan kombinasi sinar infra merah 8 jam sinar merah 4 jam sebesar 77%, sedangkan tanaman kontrol hanya 33%. Waktu mekar bunga pertama paling cepat pada perlakuan penyinaran sinar merah 12 jam yakni 63 hari setelah tanam. Hasil percobaan interupsi penyiraman tanaman menunjuk- kan perlakuan interupsi penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Persentase tanaman berbunga tertingqi pada perlakuan vernalisasi sebesar 92% dan perlakuan interupsi penyiraman 4 minggu sebesar 88%. Waktu mekar bunga pertama tercepat pada perlakuan interupsi penyiraman 4 minggu yakni 58.8 hari dibandingkan kontrol 96.71 hari. Keserempakan berbunga tertinggi pada perlakuan interupsi penyiraman 4 minggu dengan selang waktu selang kemekaran 41-90 hari. Pada perlakuan pembanding, panjang tangkai bunga untuk perlakuan vernalisasi lebih pendek dibandingkan dengan tanpa perlakuan. Kualitas bunga amarilis pada kedua percobaan ini tidak berbeda nyata dibandingkan kontrol, sehingga hasil dari percobaan ini bisa langsung diaplikasikan ke lapang.

RANGSANGAN PEMBUNGAAN AMARILIS MELALUI PENYINARAN SINAR MERAH - INFRA MERAH PADA UMBI DAN INTERUPSI PENYIRAMAN TANAMAN Oleh JOHAN DAVID WETIK A 22.0942 Laporan Karya Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1990

TNSTITUT PERTANIAM BUGOR FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN BUD1 DAYA PERTANTAN Kami rnenyatakan bahwa Laporan Karya Ilmiah yang disusun oleh: Nama mahasiswa : JOHAN DAVID WETLK Notnor pokok : A 22 0942 Judul : RMGSBMGBN PEMBUNGABM AHARILIS MELALUI PBNYINARAM SIMAR WERAH - IWPRA HERAH PADA UMBI DAN ZNTBRUPSI PEMYL RAMBN TAMAHAN diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarj ana Pertanian pada Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor imbing Retua Jurusan &\\, 5 # <.\-. --~-*~-,s-".-'-- Bogor, Juni 1990

RIHAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kota Banyuwangi, pada tanggal 2 Juli 1966. Penulis merupakan putra tertua dari empat bersaudara, dari Bapak Paulus Joseph Wetik dan Ibu Edith Jane Alaxander Wetik. Pendidikan SD diselesaikan di SDN 7 Bukit-Jin Dumai Riau, pada tahun 1979, kemudian lulus dari SMPN Bukit-Jin Dumai Riau pada tahun 1982. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMA Cendana Rumbai Riau, dan selesai tahun 1985 kemudian penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur PMDK dan pada tahun 1986 diterima sebagai mahasiswa Jurusan Budi Daya Pertanian. Penulis memilih Program Studi Kekhususan Hork?kultura, pada Program Studi

KATA PENGANTAR Ave Maria Deo Gratias. Atas berkat rahmat dan kasih- Nya tulisan ini dapat diselesaikan. Tulisan ini merupakan laporan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil penelitian yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian pada Fakul- tas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Teriring ucapan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Livy Winata Gunawan dan Ibu Dr Ir Sri Setyati Harjadi selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan saran dorongan, serta bantuan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan laporan karya ilmiah ini. Terima kasih pula kepada Kepala Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Jurusan Biologi IPB atas bantuannya dalam menyediakan tempat untuk perlakuan penyinaran sinar merah-infra merah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Penulis berjuang untuk merampungkan dan menyempurnakan tulisan ini hingga selesai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi yang memerlukannya. Bogor, Mei 1990 Penulis

DAFTAR GAHBAR Nomor Halaman 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Peletakan umbi pada lemari pendingin.... Peletakan umbi pada percobaan penyinaran sinar merah-infra merah perlakuan penyinaran sinar merah.... Peletakan umbi pada percobaan penyinaran sinar merah-infra merah perlakuan penyinaran sinar inframerah.... Histogram Persentase Tanaman Berbunga pada percobaan penyinaran sinar merah inframerah tanaman amarilis.... Keadaan tanaman amarilis percobaan Penyinaran sinar merah inframerah pada 85 har i sete lah tanam.... Keadaan tanaman amari.lis percobaan penyinaran sinar merah inframerah pada 104 hari sete--lah tanam.... Histogram persentase tanaman berbunga pada percobaan interupsi penyiraman tanaman Keadaan tanaman pada percobaan Interupsi penyiraman tanaman amarilis umur 85 HST Keadaan tannaman bunga pada percobaan interupsi penyiraman tanaman amarilis umur 104 HST.... 17 18 18 24 29 29 32 34 34

PENDAHULUAN Latar Belakang Bunga merupakan bagian tanaman yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, terutama karen a fungsinya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan estetika dalam berbagai kesempatan. Fungsi tersebut menjadi semakin jelas dan mendapat perhatian dan penanganan serius sejalan dengan berkembangnya arsitektur pertamanan dan disain interior. Amarills (Hlpeastrum sp.) merupakan salah satu jenis tanaman berbunga yang berasal dari daerah sub tropik. Tanaman ini dapat dipelihara di Indonesia pada daerah bersuhu 18 sampai 20 0 C pada malam hari dan 20 25 0 C pada siang hari. Amarilis merupakan unsur lansekap (taman) yang menarik, baik untuk pertanaman individual maupun untuk penanaman massal di halaman rumah, taman kota at au taman-taman temporer yang dibuat untuk acara-acara khusus. Selain itu bunganya dapat diperdagangkan sebagai bunga potong dan bunga pot. Saat ini di Indonesia sedang dikembangkan usaha penanaman amarilis sebagai komoditas tanaman hias untuk diekspor ke pasaran Eropa. Hasalah utama dalam pengembangan amarilis sebagai bunga potong dan penghias taman adalah kesulitan penentuan saat pembungaan. Sebagai komoditas dagang, terutama sebagai komoditas ekspor, saat pembungaan amarilis harus dapat ditentukan. pembungaan amarilis yang cepat 'sangat

18 cr_ Gambar 2. Peletakan umbi dengan perlakuan penyinaran sinar merah Gambar 3. Peletakan umbi dengan perlakuan penyinaran sinar inframerah penyiraman selama 2 minggu setelah 6 minggu penyiraman. Percobaan ini akan dibandingkan dengan kontrol (Kl) yang dilakukan penyiraman teratur dan kontinu. Juga dibandingkan dengan perlakuan vernalisasi (K2) yang pelaksanaannya sama dengan perlakuan vernalisasi pada percobaan penyinaran sinar merah-inframerah. Penyiraman untuk kedua percobaan dilakukan setiap hari, kecualt yang dikenai perlakuan.

HASIL DAN PEHBAHASAN Keadaan UIlUIl Pada saat penanaman umbi yang telah mendapatkan perlakuan penyinaran dalam pereobaan pertama, banyak umbi yang sudah menghasilkan kuneup bunga dibandingkan pembanding I (kontrol) dan pembanding II (perlakuan vernalisasi). Kuneup bunga yang dihasilkan tersebut tidak menunjukkan pemanjangan tangkai bunga pada minggu pertama. Sekitar 6 sampai 8 hari setelah tanam, umbi dari perlakuan vernalisasi telah banyak yang menghasilkan bunga. Setelah minggu pertama perlakuan vernalisasi dan perlakuan penyinaran berlangsung proses pemanj a,ngan tangkai bunga. Pembungaan amarilis pada pereobaan pengujian efek penyinaran sinar merah-inframerah terjadi lebih awal daripada pereobaan interupsi penyiraman. Pembungaan pada kedua pereobaan tersebut pada umumnya terjadi pada saat daun-daun belum berkembang seeara sempurna,' bahkan pada pereobaan penyinaran, pembungaan pada beberapa perlakuan terj ad i sebelum muneulnya daun. Proses pembungaan amarilis pada penelitian ini terdiri atas beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut muneulnya kuneup bunga antara sisik-sisik umbi sampai meneapai kuneup sempurna dan diikuti pemanjangan tangkai bunga, terbukanya selaput tipis penutup kuneup infloresen dan mekarnya masing-masingbunga serentak. seeara hampir

49 Tabel Lampiran 14. Sidik ragam waktu mekar bunga pertama pada percobaan interupsi penyiraman Sumber Keragaman db JK KT Nilai F Nilai P Perlakuan Galat 4 50 7580.00 1885.00 3.885 0.007170 23780.00 475.6 Total 54 31360.00 KK per lakuan = 28.48 % Tabel Lampiran 15. Sidik ragam jumlah daun (8 MST) pada percobaan penyinaran sinar merah dan inframerah Sumber Keragaman db JK KT Nilai F Nilai P Perlakuan Galat 5 72 3.755 0.7510 0.1604 0.8742 337.10 4.682 Total 77 340.80 4.416 KK perlakuan = 56.45 %