13. Purwadhi Sri Hardiyanti ( 1994 ), Penelitian lingkungan geografis dalam inventarisasi penggunaan lahan dengan teknik penginderaan jauh di

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang

Bab IV Hasil dan Pembahasan

TESIS DANU SUSILO NIM : Program Studi Magister Teknik Geodesi dan Geomatika Bidang pengutamaan Administrasi Pertanahan

Dosen Pembimbing : Ir. Chatarina Nurdjati Supadiningsih,MT Hepi Hapsari Handayani ST, MSc. Oleh : Pandu Sandy Utomo

Bab III Pelaksanaan Penelitian

Peta Tunggal BPN Untuk Peningkatan Kualitas Sistem Pendaftaran Tanah (Permasalahan, Peluang dan Alternatif Solusinya)

Data Kelengkapan Data Pendukung Sistem Informasi

Tabel 1.1 Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Banguntapan Tahun 2010 dan Tahun 2016

SIDANG TUGAS AKHIR RG

DAFTAR PUSTAKA Abidin, H.Z Abidin, H.Z., Ashbly N and JJ. Spilker. Jr., (1997), Badan Pertanahan Nasional, Badan Pertanahan Nasional,

Ilham, N., Syaukat Y., & Friyatno S Perkembangan dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH KOMPOSIT BAND CITRA LANDSAT DENGAN ENVI. Oleh: Nama : Deasy Rosyida Rahmayunita NRP :

RELASIONAL PENGINDERAAN JAUH DENGAN PEMETAAN PENGADAAN TANAH JALAN TOL TRANS JAWA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah PENGINDERAAN JAUH Kode PROGRAM DIPLOMA IV PERTANAHAN SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL 2015

Jaya, I N.S Fotogrametri dan Penafsiran Potret Udara di Bidang Kehutanan. Bogor: Laboratorium Inventarisasi Sumberdaya Hutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab II Tinjauan Pustaka

Evaluasi Ketelitian Luas Bidang Tanah Dalam Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan

DAFTAR PUSTAKA. 2. Google Earth, (2007), Explore, Search and Discover, google.com.

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Analisis Perubahan Lahan Tambak Di Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh

Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PENGGUNAAN DAN PERUBAHAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA IKONOS MULTISPEKTRAL

Bab I Pendahuluan. Tabel I.1 Contoh penerimaan PPh final penilaian kembali aktiva tetap disatu kanwil DJP tahun Nilai Aktiva Tetap.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS,

1.3 Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. (1989), hingga tahun 2000 diperkirakan dari 24 juta Ha lahan hijau (pertanian,

PEMANFAATAN CITRA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KAJIAN PERUBAHAN PENGGUNAN LAHAN DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA

KESESUAIAN LAHAN TAMBAK GARAM MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PENGGUNAAN LAHAN DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA BERDASARKAN INTERPRETASI CITRA QUICKBIRD

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh daya beli masyarakat (Pasal 3, Undang-undang No. 14 Tahun 1992

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2000 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA UNTUK PENATAAN RUANG WILAYAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INTERPRETASI CITRA IKONOS KAWASAN PESISIR PANTAI SELATAN MATA KULIAH PENGINDERAAN JAUH OLEH : BHIAN RANGGA J.R NIM : K

PEMANFAATAN CITRA QUICKBIRD DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ZONASI KERENTANAN KEBAKARAN PERMUKIMAN KASUS DI KOTA BANDUNG BAGIAN BARAT

Aninda Nurry M.F., Ira Mutiara Anjasmara Jurusan Teknik Geomatika FTSP-ITS, Kampus ITS Sukolilo, Surabaya,

Jurnal Geodesi Undip Januari 2015

Latar Belakang. Penggunaan penginderaan jauh dapat mencakup suatu areal yang luas dalam waktu bersamaan.

Land Use Change Mapping in Coastal Areas Subdistrict South Bontang, Bontang, East Kalimantan Province And Its Impact on Socio-Economic Aspects

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya lahan yang terdapat pada suatu wilayah, pada dasarnya

ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL TAHUN 2006 DAN 2014 BERDASARKAN CITRA QUICKBIRD

Analisa dan Usulan Kegiatan Berdasarkan Fungsi Yang Diselenggarakan Direktorat Pemantauan dan Pembinaan Pertanahan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembuatan Tampilan 3D DEM SRTM

PERUBAHAN LUAS EKOSISTEM MANGROVE DI KAWASAN PANTAI TIMUR SURABAYA

Rizqi Agung Wicaksono Zuharnen Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ABSTRACT

ANALISIS KESESUAIAN LAHAN PERUMAHAN KELAS MENENGAH MENGGUNAKAN DATA PENGINDERAAN JAUH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KOTA SURABAYA

PEMANFAATAN CITRA SATELIT ALOS HASIL METODE PAN SHARPENING UNTUK PEMETAAN RUANG TERBUKA HIJAU WILAYAH PERKOTAAN PATI

BAB I PENDAHULUAN I.I

KAWASAN TERPADU RIMBA DI 3 KABUPATEN PRIORITAS (Kab. Kuantan Sengingi, Kab. Dharmasraya dan Kab. Tebo)

KAJIAN CITRA RESOLUSI TINGGI WORLDVIEW-2

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. X, No. X, (Apr, 2013) ISSN:

KESESUAIAN LAHAN TAMBAK GARAM MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN SAMPANG

PERHITUNGAN VOLUME DAN SEBARAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN CITRA IKONOS MULTI TEMPORAL 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat


Sudaryanto 1), Melania Swetika Rini 2) *

Jurnal Geodesi Undip Januari 2014

KATA PENGANTAR. melimpahkan rahmat berserta karunian-nya, serta selawat beriring salam kepada

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan oleh besarnya tingkat pemanfaatan lahan untuk kawasan permukiman,

REMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Analisis Pola Permukiman Menggunakan Data Penginderaan Jauh di Pulau Batam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Ketelitian Geometric Citra Pleiades Sebagai Penunjang Peta Dasar RDTR (Studi Kasus: Wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kepariwisataan merupakan salah satu dari sekian banyak gejala atau

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan, Penggunaan Lahan dan Perubahan Penggunaan Lahan

ANALISA PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN WILAYAH SURABAYA BARAT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT QUICKBIRD TAHUN 2003 DAN 2009

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) KARTOGRAFI SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

Perhitungan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Jenis Publik (Studi Kasus : Kota Surakarta)

Peranan Aplikasi GIS Dalam Perencanaan Pengembangan Pertanian

Pemanfaatan Citra Aster untuk Inventarisasi Sumberdaya Laut dan Pesisir Pulau Karimunjawa dan Kemujan, Kepulauan Karimunjawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi penggunaan lahan dinamis, sehingga perlu terus dipantau. dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan dan salah pemanfaatan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Pasal 12 Undang-undang Kehutanan disebutkan bahwa. penyusunan rencana kehutanan. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan

Jurnal Geodesi Undip Januari 2017

B AB I PENDAHULUAN. peraturan bank tersebut. Sebelumnya, calon nasabah yang akan meminjam

EVALUASI PERKEMBANGAN DAN PERSEBARAN PEMBANGUNAN APARTEMEN SESUAI DENGAN RTRW SURABAYA TAHUN 2013 (Studi Kasus : Wilayah Barat Kota Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta. Kata Bandung berasal dari kata bendung atau bendungan karena

III. METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENERTIBAN DAN PENDAYAGUNAAN TANAH TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian atau metodologi suatu studi adalah rancang-bangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah: PRAKTIK PENATAGUNAAN TANAH. Kode C 14326

Transkripsi:

49 DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pertanahan Nasional, (1997), Peraturan Menteri Negara Agraria /Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 1 tahun 1997 tentang pemetaan penggunaan tanah perdesaan, penggunaan tanah perkotaan, kemampuan tanah dan penggunaan simbol / warna untuk penyajian dalam peta. 2. Badan Pertanahan Nasional, (2002), Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 24 tahun 2002 tentang ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 36 tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar. 3. Badan Pertanahan Nasional, (2002), Pedoman Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 1998 tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, Deputi Bidang Pengendalian Pertanahan Dan Pemberdayaan Masyarakat. 4. Badan Pertanahan Nasional, (2004), Pengendalian Penggunaan dan pemanfaatan tanah hak atas tanah sekala besar di Kabupaten Cianjur (laporan Proyek), Deputi Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat BPN, Jakarta, 2004. 5. Badan Pertanahan Nasional, (2008), Norma standar pedoman dan mekanisme survei dan pemetaan tematik pertanahan, Direktorat pemetaan tematik pertanahan, Kedeputian survei pengukuran dan pemetaan, BPN RI. 6. Dale, F.P., John D. McLaughlin, (1988), Land Information Management ( An introduction with special reference to cadastral problems in Third World countries), Clarendon Press Oxford. 7. Danoedoro, P, (1996), Pengolahan Citra digital, Teori dan Aplikasinya dalam Bidang Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 8. Departemen Kehutanan RI dan Bakosurtanal, (2004), Pembakuan standar penafsiran citra satelit resolusi tinggi, Jakarta. 9. Harianto, I, (2005), Analisis Keakuratan Peta Hasil Interpretasi Citra Ikonos dalam mengidentifikasi obyek PBB sektor perkebunan kelapa sawit. Tesis. Departemen Teknik Geodesi. Fakultas Sipil dan Perencanaan. Institut Teknologi Bandung. 10. Hoetomo, (2005), Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Mitra Pelajar, Surabaya. 11. Lillesand, T. W. dan Kiefer, R.W. (1979). Penginderaan Jauh dan Intepretasi Citra. Penerjemah Dulbahri, P. Suharsono, Hartono, dan Suharyadi. Penyunting Sutanto (1993). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta 12. Munir, Rinaldi (2004), Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatam Algoritmik, Penerbit Informatika, Bandung

50 13. Purwadhi Sri Hardiyanti ( 1994 ), Penelitian lingkungan geografis dalam inventarisasi penggunaan lahan dengan teknik penginderaan jauh di Indonesia. Forum diskusi mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 14. Rafni, I, (2005). Optimalisasi Pemanfaatan tanah bekas HGU perkebunan dalam rangka penertiban dan pendayagunaan tanah terlantar,. Tesis S2 Program Magister Kenotariatan Universitas Padjajaran, Bandung. 15. Republik Indonesia,(1960), Undang-undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria. 16. Setiawan, Usep, (2007), Tanah Terlantar untuk Reforma Agraria, makalah tanggapan atas Revisi Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun1998 dalam Konsultasi Publik Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar, diselenggarakan Badan Pertanahan Nasional RI di Jakarta tanggal 3 Oktober 2007. 17. Soebagio, (2006), Analisis Peningkatan Kualitas Data Spasial SIG PBB dengan Pemanfaatan Citra Quickbird (Studi Kasus Kel. Citarum Kota Bandung), Tesis Pasca Sarjana, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB, Bandung 18. Supriadi, (2007), Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta, 2007. 19. Sutanto (1994), Penginderaan Jauh, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. 20. Wiantoko, M. (2005), Identifikasi Perubahan obyek bangunan memanfaatkan citra quickbird terkoreksi untuk pemeliharaan data obyek pajak bumi dan bangunan, Tesis S2 Program Magister Teknik Geodesi Bidang Pengutamaan Administrasi Pertanahan, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Lampiran A : Lokasi Penelitian 51

Lampiran B : Sebaran bidang Hak Guna Bangunan yang menjadi obyek penelitian 52

Lampiran C : Pertampalan HGB PT. Mitra Muda Perkasa dengan daerah tanah permukiman dan tanah terbuka. 53

Lampiran D : Pertampalan HGB PT. Multi Consept dengan daerah tanah permukiman dan tanah terbuka. 54

Lampiran E : Pertampalan HGB PT. Okawatama Graha dengan daerah tanah permukiman dan tanah terbuka. 55

Lampiran F : Pertampalan HGB PT. Rifina Elok dengan daerah tanah permukiman dan tanah terbuka. 56

Lampiran G : Pertampalan HGB PT. Trikadang Karya Mulya dengan daerah tanah permukiman dan tanah terbuka. 57

Lampiran H : Pertampalan Rencana penggunaan PT. Trikadang Karya Mulya dengan perumahan teratur 58

Lampiran I : Penggunaan tanah hasil interpretasi citra HGB PT. Mitra Muda Perkasa 59

Lampiran J : Penggunaan tanah hasil interpretasi citra HGB PT. Multi Consept Indopersada 60

Lampiran K : Penggunaan tanah hasil interpretasi citra HGB PT. Okawatama Graha 61

Lampiran L : Penggunaan tanah hasil interpretasi citra HGB PT. Rifina Elok 62

Lampiran M : Penggunaan tanah hasil interpretasi citra HGB PT. Trikadang Karya Mulya 63

Lampiran N : Rencana Penggunaan tanah HGB PT. Mitra Muda Perkasa 64

Lampiran O : Rencana Penggunaan tanah HGB PT. Multi Consept Indopersada 65

Lampiran P : Rencana Penggunaan tanah HGB PT.Okawatama Graha 66

Lampiran Q : Rencana Penggunaan tanah HGB PT.Rifina Elok 67

Lampiran R : Rencana Penggunaan tanah HGB PT.Trikadang Karya Mulya 68