ANALISIS IMPLEMENTASI KAIZEN PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BODY CALIPER R2 DI MACHINING LINE BODY CALIPER DI PT TDW

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat dan kompleks persaingan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DIE MAKING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR

PENERAPAN VALUE STREAM MAPPING PADAINDUSTRI PART DAN KOMPONEN AUTOMOTIVE

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap industri manufaktur membutuhkan gerak yang optimal pada keseluruhan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBUATAN EXHAUST MANIFOLD TYPE FR (FRONT) DI PT. BRAJA MUKTI CAKRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Kesinambungan Daya Saing Dan Tanggung Jawab Perusahaan - SCORE - Presentasi hasil implementasi modul 1 (kerja sama di tempat kerja)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA LINE YOKE TUBE IMV DI PT. INTI GANDA PERDANA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang tepat, berkualitas tinggi dengan harga

ANALISA PENURUNAN WAKTU PROSES BARITORI CAMSHAFT DENGAN METODE 6 STEP STANDARDIZED WORK DI PT.TMMIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang

MENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. (Factory) dan tahun 2007 (Workshop) silam. Perusahaan ini memproduksi sepatu untuk

IMPLEMENTING VALUE STREAM MAPPING (VSM) ON PRODUCTION PROCESS OF BLANK CYLINDER HEAD AT PT X

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perbaikan Fasilitas dan Proses untuk Meningkatkan Produktivitas di Industri Die Shop

PENGOLAHAN DATA. Alternatif Mesin yang akan Digunakan

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Bab 5. Ringkasan. Dunia II, khususnya Toyota. Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota

PENENTUAN UKURAN OPTIMUM MATERIAL DENGAN METODE REGRESI LINEAR GANDA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI MATERIAL PT TMMIN STAMPING PLANT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS FINANSIAL PEMBUATAN LINE MACHINING UNTUK PRODUK COVER RIGHT CRANK CASE

BAB IV SIMULASI PROSES PERMESINAN

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

DEVIS ZENDY NPM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Designing Work Standards to Reduce Lead Time Delivery using Value Stream Mapping Method: A Case Study

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN unit. Pertumbuhan penjualan produsen-produsen mobil utama di. dengan pangsa pasar sebesar 11.3%.

BAB I PENDAHULUAN. Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

VI. TOYOTA PRODUCTION SYSTEM. A. Pengertian Toyota Production System (TPS)

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin,

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun mayor dan minor penyebab terjadinya produk cacat untuk part PH 031 pada tahun

ABSTRACT. Keywords: Efficiency, Productivity, Line Balancing, Idle Time. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Sistem Kanban Pada Line Machining Yoke Di PT. Inti Ganda Perdana

UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN CNC MILLING DENGAN PRODUCTIVITY EVALUATION TREE (PET) MODEL

ABSTRAK. Kata Kunci : Mesin labeling, Efisiensi produksi, Mikrokontroler, PLC, Inverter. Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan kepuasan pelanggan, dan akhirnya, mempengaruhi kesuksesan

BAB I. PENDAHULUAN A.

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

B A B I I LANDASAN TEORI

PENERAPAN SISTEM KANBAN SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM JUST IN TIME DI PT WONOJATI WIJOYO KEDIRI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PROSES PADA LINE FLY WHEEL DENGAN METODE LEAN MANUFACTURING DI PT XYZ TUGAS AKHIR. Supriatin

ABSTRAK. Kata kunci: Pengendalian persediaan, bahan baku, Model pengendalian persediaan probabilistik. vii. Universitas Kristen Maranatha

Simulasi Sistem Pengering Kain dengan Deteksi Pengeluaran Air pada Mesin Sentrifugal Extractor menggunakan Sistem Variable Speed Drive

PROSES PEMBUATAN PURWARUPA MESIN PENYAPU LANTAI

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang berkeinginan untuk mempertahankan bisnisnya di

ABSTRACT. Keywords : Process improvement, Failure Modes & Effect Analysis, Vehicle Lights FMEA.

RANCANGAN SISTEM KANBAN UNTUK MENGURANGI NON VALUE ADDED ACTIVITIES PADA PROSES PRODUKSI DI PT. CENTRAL WINDU SEJATI

BAB I PENDAHULUAN 2.6. Latar Belakang Masalah

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI- FAKULTAS TEKNIK SKRIPSI SEMESTER GANJIL 2005/2006

Analisis Line Efficiency Produk Wall Fan pada Proses Final Assembly (Studi Kasus di PT Panasonic Manufacturing Indonesia)

KEPEKAAN TERHADAP ADANYA LOSSES

Hasanuddin Student Journal Vol. 1 No. (2): , Desember 2017 P-ISSN: , E-ISSN: Universitas Hasanuddin

USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI OBLONG PADA DIVISI GARMEN LOKAL DI PT MKF, LTD.

Gambar I. 1 Mesin Bubut

APLIKASI NEW HIGH SPEED MACHINING ROUGHING STRATEGY PADA MESIN CNC YCM EV1020A

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

BAB 4 PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI PEMBUATAN PROGRESSIVE DIES PROSES PIERCING DAN BLANGKING ENGSEL UNTUK KOMPONEN KURSI LIPAT

BAB III 3 PEMODELAN SISTEM

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

In House Workshop Cost Reduction series

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

PROSES ELIMINASI WASTE DENGAN METODE WASTE ASSESSMENT MODEL & PROCESS ACTIVITY MAPPING PADA DISPENSING

BAB III METODOLOGI.

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI DENGAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING DI CV. FAJAR TEKNIK SEJAHTERA, SIDOARJO

Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu berusaha meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan. efisiensi, kualitas dan produktivitas perusahaannya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir Latar Belakang Masalah. Pada produksi yang mempunyai tipe produksi massal, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN.

SAT. Pengaruh Kemiringan Spindel Dan Kecepatan Pemakanan Terhadap Getaran Mesin Frais Universal Knuth UFM 2. Romiyadi, Emon Azriadi. 1.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

Transkripsi:

ANALISIS IMPLEMENTASI KAIZEN PROJECT UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI BODY CALIPER R2 DI MACHINING LINE BODY CALIPER DI PT TDW Ryan Krista Rinto Staf Industri Manufaktur - PT. Tri Darma Wisesa Jln. Pegangsaan Dua Blok A1, Km. 1,6 Kelapa Gading, Jakarta 14250 - P.O. Box: 1038/JAT, Jakarta 13010 - Indonesia ryan@tdw.co.id ABSTRACT PT TDW is an automotive manufacturing company that manufactures disc brakes and drum brakes. According to customer data for 2010 period, order of body caliper R2 will increase 16.17% therefore the current production capacity is insufficient. A kaizen project is made to increase the production capacity. The main idea is to increase the production capacity without buying new production unit machine by improvising the current machine process to be faster therefore a smaller number of production machines in one machine line can achieve the same output as before. The company will be able to have one new line where each machine is already incorporated in the new improved process line. Trial results show that the improvement has succeeded in decreasing process time, and the next step is to apply the improvement to all machines. After the new capacity is recalculated there is an 13.86% increase in capacity, sufficient for providing customer needs. IDR 8.485.181.549 IDR is also gained from cost reduction of this kaizen. Keywords: Kaizen, Capacity, Machining Process, Technical aspect ABSTRAK PT TDW merupakan perusahaan manufaktur otomotif kendaraan bermotor yang memproduksi Disc Brake dan Drum Brake. Dari data yang diterima dari customer untuk tahun 2010 akan terjadi peningkatan order body caliper R2 sebesar 16.17% sehingga kapasitas produksi yang ada saat ini tidak mencukupi. Untuk itu dibuatlah sebuah kaizen project untuk meningkatkan kapasitas produksi. Ide utama disini adalah meningkatkan kapasitas produksi tanpa harus membeli unit mesin produksi baru dengan cara improvisasi terhadap proses machining yang sedang berjalan agar menjadi lebih cepat sehingga membutuhkan mesin produksi lebih sedikit dalam 1 line machining untuk mendapatkan hasil output yang sama. Dengan begitu perusahaan bisa mendapatkan 1 buah line baru dimana mesin-mesinnya didapat dari setiap line yang sudah di improve prosesnya. Dari hasil trial diketahui bahwa improvement proses berhasil menurunkan waktu proses, selanjutnya adalah improvement diterapkan pada semua mesin. Setelah kapasitas di hitung ulang terjadi peningkatan sebesar 13.86% sehingga kapasitas bisa memenuhi kebutuhan dari customer selain cost reduction sebesar Rp 8.485.181.549,-. Kata kunci: Kaizen, Kapasitas, Proses Machining, Aspek teknis Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 115

PENDAHULUAN PT Tri Dharma Wisesa merupakan industri manufaktur yang bergerak dibidang komponen otomotif khususnya brake system. Sesuai dengan misi perusahaan untuk menjadi pemain global maka PT TDW harus siap dalam menghadapi persaingan global dimana setiap industri dituntut untuk menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif, kualitas lebih baik, delivery on time, serta proses yang lebih efisien dan berbiaya rendah. PT TDW sendiri terdiri dari berbagai bagian yang masing-masing turut berperan dalam memberikan kontribusi untuk kemajuan perusahaan. Seksi machining adalah salah bagian dari perusahaan yang bertugas untuk melakuakn proses machining dari produk yang akan di hasilkan. Seksi machining sendiri di bagi menjadi 2 bagian utama yaitu seksi machining roda 4 dan seksi machining roda 2. Untuk seksi machining roda 2 dibagi lagi menjadi 2 bagian yaitu machining body caliper dan machining master cylinder. Seiring dengan adanya peningkatan order dari customer untuk body caliper maka kapasitas produksi saat ini tidak akan mencukupi, sehingga kapasitas produksi harus ditambah. Namun karena adanya tuntutan untuk cost down maka diputuskan untuk melakukan Kaizen Project pada line machining body caliper untuk meningkatkan kapasitas produksi demi memenuhi kebutuhan customer. Dari sini kita akan melakukan analisis implementasi dari Kaizen project untuk peningkatan kapasitas ini dibandingkan dengan penambahan unit mesin produksi. Identifikasi masalah Dari tentative order untuk tahun 2010-2011 diperkirakan akan ada kenaikan order dari customer, sehingga diperlukan adanya optimalisasi terhadap kapasitas perusahaan. Dalam hal ini seksi machining turut berperan dalam menentukan kapasitas perusahaan. Berdasarkan data yang diterima dari marketing untuk permintaan tahun 2010, kapasitas line machining yang ada saat ini masih belum mencukupi peningkatan kebutuhan order dari customer sehingga kapasitas produksi harus di tambah. Namun karena adanya tuntutan untuk cost down maka dibuat sebuah kaizen project untuk meng-improve proses machining body caliper untuk meningkatkan kapasitas produksi dimana kita akan meng-improve proses machining body caliper sehingga kita dapat meningkatkan kapasitas tanpa harus membeli mesin produksi baru.untuk itu kita harus meninjau ulang seluruh proses machining dari body caliper dan membuat poin-poin dimana saja dapat kita lakukan improvement. Kaizen sendiri berasal dari Bahasa Jepang yang berarti perubahan yang berkesinambungan. Perubahan yang diperlukan kebanyakan perusahaan adalah kualitas, biaya dan delivery (Imai, 1997). Keuntungan dari penerapan Kaizen yang sukses termasuk peningkatan produktivitas (300-400%), peningkatan turnover inventory (1000%), penurunan defect (95%) dan penurunan lead time (95%) (Cuscela, 1998; Sheridan, 1997). Dengan sasaran pada pengurangan penggunaan hal-hal yang tidak perlu, Kaizen meningkatkan keamanan, kualitas, kecepatan dan metode pemrosesan dengan mengurangi: (1) kecelakaan; (2) defect dan pengolahan limbah; (3) overproduksi, kelebihan inventory atau duplikasi dan (4) waktu transportasi, pergerakan, diam dan tunggu (Labach, 2010). Perumusan masalah Dari kondisi diatas dapat dirumuskan bahwa masalah yang sedang dihadapi saat ini adalah: (1) meningkatkan kapasitas produksi dengan kaizen project; (2) memenuhi kebutuhan dari 116 INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 115-127

tentative order customer dengan kapasitas produksi setelah kaizen project; (3) menghitung cost saving(bila ada) dari pengadaa kaizen project; dan (4) melakukan analisa kelayakan proyek di tinjau dari aspek teknis? Agar pembahasan dalam penulisan karya ilmiah ini lebih terarah pada tujuan yang telah ditetapkan maka batasan-batasan penelitian adalah (1) hanya akan membahas kaizen project di seksi machining roda 2 line machining body caliper; (2) Ruang lingkup analisis adalah line produksi roda 2 seksi machining body caliper R2; dan (3) Aspek yang dianalisis hanya mencakup aspek teknis. METODE Langkah-langkah yang dilakukan dalam memecahkan masalah yang ada pada penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Sistematika Penelitian Pengumpulan Data Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu untuk melakukan analisis dalam mencari permasalahan utama serta mencari solusi terbaik dari masalah yang dihadapi. Data- Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 117

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Process flow layout line saat ini; (2) Data waktu per proses machining body caliper R2; (3) Data order body caliper R2 2009; dan (4) Data order body caliper R2 2010 Flow Process Machining Body Caliper R2 Flow process dari proses machining body caliper R2 terdiri dari 2 operasi machining (Op1 dan Op2) dan proses tambahan berupa washing dan leak test. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada gambar 2 berikut : Gambar 2 Flow process machining body caliper R2 Dimana proses Op 1 memiliki waktu operasi yang lebih lama dari Op 2 sehingga diperlukan lebih dari satu proses machining Op 1 agar proses produksi dalam line bisa berjalan seimbang. Untuk lebih jelasnya mengenai gambaran line machining body caliper R2 dapat dilihat pada Gambar 3 dengan flow layout seperti berikut. Op Op Op Op Op Op Op Op Gambar 3 Lay out line machining Data waktu proses machining body caliper R2 Berikut ini adalah data waktu proses untuk machining body caliper R2. 118 INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 115-127

Tabel 1 Data waktu operasi proses machining body caliper R2 di seksi machining body caliper R2 Process Line Inlet & Rotor & Boring Bleeder Bleeder G/L Leak (Oil Washing Pin test OP1 OP1 OP1 OP1 OP2 Hole) B5 199 198 181 187 50 46 49 46 B7A 212 212 20 28 34 17 B7B 212 212 212 B8A 120 120 120 39 36 20 B8B 120 120 120 39 36 15 B9A 120 120 120 39 40 17 B9B 120 120 120 38 36 19 B10A 120 120 120 38 33 21 B10B 120 120 120 38 35 21 B11A 120 120 120 33 34 24 B11B 120 120 120 33 34 21 Sumber : ENG Dept. PT Tri Dharma Wisesa Data order body caliper R2 2009 Berdasarkan data yang didapat dari marketing dept. diketahui bahwa total order untuk body caliper R2 untuk tahun 2009 adalah 3.531.173 pcs. Dari Gambar 4 berikut dapat dilihat order perbulannya selama 2009. Sumber : Marketing Dept. PT Tri Dharma Wisesa Gambar 4 Grafik data order body caliper R2 perbulan pada tahun 2009 Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 119

Data order body caliper R2 2010 Untuk tahun 2010 berdasarkan data yang diterima dari marketing dept. akan terjadi peningkatan order untuk body caliper R2 hingga sebesar 16.17% dari 3.531.173 pcs menjadi 4.120.155 pcs. Datanya dapat dilihat pada Gambar 5 berikut. Sumber : Marketing Dept. PT Tri Dharma Wisesa Pengolahan Data Gambar 5 Grafik data order body caliper R2 perbulan untuk tahun 2010 Perhitungan kapasitas produksi machining body caliper R2 Dengan menggunakan data waktu proses machining R2, maka kapasitas produksi machining body caliper R2 dapat dihitung. Dengan standar perusahaan efisiensi 85%, jam kerja efektif per hari 20.6 jam dan jumlah hari kerja dalam sebulan 22 hari kerja dimana maka perhitungan untuk kapasitas adalah: Tabel 2 Data hasil perhitungan kapasitas produksi machining body caliper R2 120 INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 115-127

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kapasitas produksi machining body caliper R2 per tahun adalah 3.720.330 pcs. Perbandingan antara order vs kapasitas produksi Kapasitas produksi Gambar 6. Grafik perbandingan antara kapasitas line produksi dengan order tahun 2009 dan 2010 Analisis masalah HASIL DAN PEMBAHASAN Kapasitas produksi saat ini masih kurang Order melebihi kapasitas produksi Target produksi body caliper R2 tahun 2010 tidak tercapai Gambar 7 Diagram tulang ikan Gambar 7 menggambarkan analisis permasalahan. Jumlah order yang diperkirakan untuk tahun 2010 melebihi kapasitas produksi saat ini, sehingga kapasitas produksi yang ada perlu ditingkatkan Penanggulangan masalah Kondisi proses machining saat ini Berikut kondisi layout line dan machine time proses machining yang sedang berjalan saat ini. Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 121

Op Op Op Op Op Op Op Op Gambar 8 Layout line dan waktu operasi machining Op-1 memiliki waktu proses yang lebih lama dari Op-2 yaitu 120 detik sehingga diperlukan 3 buah mesin untuk proses Op-1 agar seimbang dengan Op- 2 (40 detik). Ide penanggulangan Op Op Op Op Op Op Gambar 9 Layout sesudah Kaizen Dengan meng-improve proses Op-1 menjadi 80 detik, maka dalam 1 line hanya diperlukan 6 mesin untuk output yang sama. Sehingga kita akan merubah layout line machining body caliper R2 dari 8 menjadi 6 mesin serta mendapatkan 2 mesin dari tiap line yang akan kita susun menjadi sebuah line baru dengan kapasitas yang sama. Langkah penanggulangan masalah Yang pertama kita akan lakukan adalah analisis proses machining dari Op-1 yang akan kita improve. Berikut adalah time table dari urutan proses machining body caliper dalam Op-1 : 122 INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 115-127

Tabel 3 Time table proses machining body caliper R2 OP-1 No Proses Waktu (detik) Kumulatif waktu per proses 1 Start dan Door Close 3 3 2 Clamping 6 3 3 Rotor milling 12 6 4 Rough Bore 17 5 5 Bottom Groove 25 8 6 Finish Reamer Bore 28 3 7 Seal Groove 60 32 8 Boot Groove 69 9 9 Guide Hole Drill 76 7 10 Guide Hole S/F & Groove 95 19 11 Lock Hole Drill 105 10 12 Pad Pin Hole Drill 115 10 13 Unclamp & Door open 120 5 Total 120 Sumber : ENG Dept. PT Tri Dharma Wisesa Berdasarkan hasil studi dan diskusi dengan para engineer maka kita akan menentukan proses yang akan kita improve sebagai berikut (lihat Gambar 10 dan 11): 1. Proses Rough bore (no 4) akan kita gabung dengan proses Finish Reamer Bore (no 6). Cutting tool akan di desain ulang menjadi tool kombinasi dan material cutting tool akan di upgrade dari carbide ke PCD (Polycristalline Diamond) untuk mendapatkan cutting parameter yang lebih tinggi serta tool life yang lebih lama. 2. Proses Bottom Groove (no 5) cutting tool nya akan didesain ulang untuk mendapatkan cutting parameter yang lebih tinggi. 3. Proses Seal Groove (no 7) akan kita gabung dengan proses Boot Groove (no 8). Cutting tool juga akan di desain ulang menjadi tool kombinasi dan material cutting tool akan di upgrade dari carbide ke PCD (Polycristalline Diamond) untuk mendapatkan cutting parameter yang lebih tinggi serta tool life yang lebih lama. 4. Proses Guide Hole S/F & Groove (no 10) cutting toolnya akan didesain ulang untuk mendapatkan cutting parameter yang lebih tinggi. Gambar 10. Body caliper R2 bagian dalam dan proses yang di-improve Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 123

Gambar 11. Body caliper R2 bagian luar dan proses yang di improve Pelaksanaan trial dan evaluasi hasil Setelah semua persiapan selesai maka akan dilanjutkan dengan trial. Tabel 4 berikut adalah hasil yang kita dapatkan dari trial proses machining body caliper Op-1 setelah dilakukan improvement : Tabel 4. Time table proses machining body caliper R2 Op-1 setelah di improve No Proses Waktu (detik) Kumulatif Waktu per Proses Improvement 1 Start dan Door Close 3 3 2 Clamping 6 3 3 Rotor milling 12 6 No Change 4 Cylinder Bore (Finish & Rough) 18 6 Combine Cutter & Improve To PCD To Gain Higher Cutting Speed (Osaka Diamond/Fuji Presisi) 5 Bottom Groove 25 6 Improve Cutter To Increase Cutting Feed (New Design) (Ikitech) 6 Seal & Boot Groove 41 16 Combine Cutter, Modify Diameter To Speed Up Cutting Movement And Improve To PCD To Gain Higher Cutting Speed (Fuji Presisi) 7 Guide Hole Drill 50 7 No Change 8 Guide S/F & Groove 59 9 Improve Cutter To Increase Cutting Feed (New Design) (Ikitech) 9 Lock H Drill 70 10 No Change 10 Pad Pin H Drill 78 10 No Change 11 Unclamp & Door 82 5 open Total 81 Sumber : ENG Dept. PT Tri Dharma Wisesa Kapasitas line machining body caliper R2 sendiri setelah proses yokoten dan re-layout selesai akan menjadi seperti berikut : 124 INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 115-127

Tabel 5 Data kapasitas produksi machining body caliper R2 setelah Kaizen Sumber : ENG Dept. PT Tri Dharma Wisesa Dilihat dari tabel diatas maka kapasitas machining meningkat menjadi 4.318.983 pcs/tahun dari sebelumnya 3.720.330 pcs/tahun (sebesar 13.86%). Dilihat dari order untuk tahun 2010 yang sebesar 4.102.155 pcs maka kapasitas setelah kaizen ini sudah memenuhi kebutuhan untuk tahun ini. 13.86 Gambar 12 Grafik perbandingan kapasitas sebelum dan sesudah kaizen terhadap order 2010 Perhitungan cost reduction Berikut perhitungan cost reduction yang didapat dari hasil kaizen ini dengan rata-rata order perbulan untuk tahun 2010 adalah 341.846 pcs. Untuk cutting tool, cost reduction didapat dari selisih biaya yang dibutuh kan untuk membuat 1 pcs produknya (cost/pcs) dengan menggunakan cutting tool yang baru dibandingkan dengan cutting tool sebelumnya. Biaya proses per produk (cost/pcs) ini sendiri didapat dari : Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 125

Biaya proses per produk (Cost/pcs) = harga cutting tool / lifetime tool Cost reduction (cost/pcs) = Biaya per Proses dengan Tool lama Biaya per proses dengan Tool baru Dan cost reduction perbulan serta per tahun dihitung dari : Cost reduction per month = Biaya proses per produk x rata-rata jumlah produksi bulanan Cost reduction per year = Cost reduction per month x 12 Untuk holder cutting tool, cost reduction didapat dari selisih pemakaian holder cutting tool yang terjadi akibat adanya pengurangan jumlah cutting tool yang digunakan dalam proses Op-1 sehingga biaya kebutuhan holder pun akan berkurang. Untuk mengetahui cost reduction per bulan Selisih biaya kebutuhan holder tadi akan di bagi 36 atau untuk cost reduction per tahun akan dibagi 3 karena standar umur pakainya adalah 3 tahun. Perhitungan cost reduction-nya dapat dilihat pada tabel 6 berikut : Tabel 6 Perhitungan cost reduction yang didapat dari Kaizen project (dalam Rp) Before Kaizen Cutting tool 1 After Kaizen Tool Carbide 3163990 1,008,000 Tool Combinasi 126CS001 8,100,000 1 Tool Carbide 3048640 1,152,000 Cylinder Boring: - Roughing - Fininshing Total 2,160,000 Total 8,100,000 Life Time 3,000 Life Time 60,000 Cost / pcs 720 Cost / pcs 135 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Cylinder Boring: -Combination Bore Cost reduction (cost/pcs) 585 Cost reduction/bulan 199,979,910 Cost reduction/tahun 2,399,758,920 2 2 Tool Carbide K3043790 810,000 Tool Carbide 3304-01-03 950,000 Grooving : - Bottom groove 4 cutting edges Total 810,000 Total 950,000 Life Time 5000 Grooving : Life Time 10000 -Bottom Cost / pcs 162 6 cutting edges Cost / pcs 95 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Cost reduction (cost/pcs) 67 Cost reduction/bulan 22,903,682 Cost reduction/tahun 274,844,184 3 3 Tool Seal 3043720 2,385,000 Tool Combinasi 126CS007 16,500,000 Tool Wiper 3043800 2,000,000 Grooving : - Seal groove - Boot groove Total 4,385,000 Total 16,500,000 Life Time 3,000 Life Time 60,000 Cost / pcs 1,462 Cost / pcs 275 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Grooving : -Seal & Boot Combination Cost reduction (cost/pcs) 1,187 Cost reduction/bulan 405,657,253 Cost reduction/tahun 4,867,887,040 4 4 Tool Carbide K3043790 648000 Tool Carbide 3304-01-06 807,500 Holder 700000 Grooving : - Guide Pin Groove 1 Cutting Edge Total 1348000 Total 807,500 Life Time 5000 Life Time 10000 Cost / pcs 270 Cost / pcs 81 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Order per bulan 2010 (pcs) 341,846 Grooving : - Guide Pin Groove 2 Cutting Edges Cost reduction (cost/pcs) 189 Cost reduction/bulan 64,557,617 Cost reduction/tahun 774,691,405 Cutting tool Holder Harga Harga Jumlah Holder per mesin (Op 1) 10 3,000,000 Jumlah Holder per mesin (Op 1) 8 3,000,000 30,000,000 24,000,000 Total mesin 36 Total mesin 24 Biaya kebutuhan holder 1,080,000,000 Biaya kebutuhan holder 576,000,000 Life lime Life lime 3 tahun 3 tahun Cost reduction 504,000,000 Cost reduction/bulan 14,000,000 Cost reduction/tahun 168,000,000 Total Cost reduction per month 707,098,462 Total Cost reduction per year 8,485,181,549 126 INASEA, Vol. 11 No.2, Oktober 2010: 115-127

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dari penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: (1) Untuk menghadapi kenaikan order tahun 2010 dilakukan sebuah project kaizen untuk meningkatkan kapasitas produksi karena berdasarkan analisis dari diagram tulang ikan diketahui akar permasalahan bahwa kapasitas yang ada saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan order tahun 2010; (2) Dari hasil trial diketahui bahwa hasil kaizen ini telah behasil meningkatkan kapasitas produksi sebesar 13.86% dari 3.720.330 pcs per tahun menjadi 4.318.983 pcs per tahun; (3) dengan adanya kaizen ini peningkatan kebutuhan dari customer sebesar 16.17% dari 3.531.173 pcs (2009) menjadi 4.102.155 pcs untuk tahun 2010 dapat terpenuhi; dan (4) Dari kaizen ini juga berhasil di dapat cost reduction sebesar Rp 8.485.181.549 per tahun. Saran Dari hasil penelitian ini penulis ini memberikan beberapa saran untuk menindaklanjuti kaizen yang telah dicapai antara lain: (1) menjaga hasil yang dicapai dan melakukan manajemen perubahan proses dengan surat IM (informasi modifikasi); (2) penanganan cutting tool yang hatihati akibat sifat material yang lebih rawan rusak; (3) kontrol yang ketat dalam mengatur jumlah stok akibat lead time yang lebih lama yang ditimbulkan dari pembuatan cutting tool; (4) revisi tandarized Work Chart (SWC) akibat perubahan jumlah mesin dalam 1 line; dan (5) Kaizen yang sudah dicapai agar hendaknya menjadi awal bagi kaizen berikutnya sesuai yang menjadi filosofi APS (Akebono Production System) dari perusahaan yaitu continuous improvement. Sekaligus menjadi persiapan untuk menghadapi tahun-tahun yang akan datang dimana menurut data yang diterima dari marketing untuk tahun 2012 akan terjadi peningkatan order hingga lebih dari 4.800.000 pcs. DAFTAR PUSTAKA Cuscela, K. (1998). Kaizen Blitz Attacks Work Processes at Dana Corporation, IIE Solutions, 30, 29-31. Imai, M. (1997). Gemba kaizen: A commonsense, low-cost approach to management. New York: McGraw-Hill. Labach, E. J. (2010). Using Standard Work Tools For Process. Improvement Journal of Business Case Studies. Littleton: Jan/Feb 2010. Vol. 6, Iss. 1. Sheridan, J. (1997). Kaizen Blitz. Industry Week/IW, 246, 18-27. Analisis Implementasi Kaizen (Ryan Krista Rinto) 127