Daerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Sunda yang diamati dalam

dokumen-dokumen yang mirip
4 HASIL. Gambar 4 Produksi tahunan hasil tangkapan ikan lemuru tahun

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6 Sebaran daerah penangkapan ikan kuniran secara partisipatif.

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Rodo Lasniroha, Yuniarti K. Pumpun, Sri Pratiwi S. Dewi. Surat elektronik :

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Contoh spesifikasi kapal purse seine Pekalongan No. Spesifikasi Dimensi

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

HUBUNGAN KONDlSl OSEANOGRAFI (SUHU PERMUKAAN LAUT, KLOROFIL-A DAN ARUS) DENGAN HASlL TANGKAPAN IKAN PELAGIS KEClL Dl PERAIRAN SELAT SUNDA

Lampiran 1. Gambar kondisi kapal perikanan PPP Labuan

5 HASIL 5.1 Kandungan Klorofil-a di Perairan Sibolga

3. METODE. penelitian dilakukan dengan beberapa tahap : pertama, pada bulan Februari. posisi koordinat LS dan BT.

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

BAB II LANDASAN TEORITIS

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi prakiraan musim hujan ini.

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

BPS PROVINSI ACEH PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, INFLASI PEDESAAN DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2013

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

Gambar 1. Diagram TS

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) KALIMANTAN SELATAN BULAN DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2016

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

HUBUNGAN KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN HASIL TANGKAPAN IKAN PELAGIS UTAMA DI PERAIRAN LAUT JAWA DARI CITRA SATELIT MODIS

Lombok Timur Dalam Data

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

seine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015


CH BULANAN. Gambar 3. Curah hujan bulanan selama percobaan lapang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Aspek Biologi Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Sebagai Landasan Pengelolaan Teknologi Penangkapan Ikan di Kabupaten Kendal

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sp.) DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2013)

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

3 METODOLOGI PENELITIAN

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2017

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2015

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2016

5. HASIL PENELITIAN 5.1 Distribusi Spasial dan Temporal Upaya Penangkapan Udang

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI, HARGA PRODUSEN GABAH DAN HARGA BERAS DI PENGGILINGAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

Transkripsi:

5. DAERAH PENANGKAPAN DAN HASlL TANGKAPAN 5.1. Peta Daerah Penangkapan Daerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Sunda yang diamati dalam penelitian ini adalah di seluruh perairan Selat Sunda yang menjadi daerah operasional alat tangkap mini purse seine. Pada umumnya daerah penangkapan nelayan mini purse seine berada di perairan tengah selat ke arah pantai barat Banten. Lokasi terseblut oleh nelayan Labuan dikelompokkan menjadi beberapa wilayah yaitu meliputi perairan: I).Teluk Labuan, 2). Tanjung Lesung, 3). SumurISumuran, 4) Panaitan, 5). Rakata, 6) Gambar 36. Peta kode area penangkapan ikan per 10 mil2 di Perairan Selat Sunda Keterangan: 1. Teluk Labuan 2. Tanjung Lesung 5. Rakata 3. SumurlSumuran 6. SebukulSebesi 4. Panaitan 7. MerakIBakauheni

Daerah penangkapan terdekat yakni perairan Teluk Labuan berjarak kurang dari 10 m~l dari tempat pendaratan ikan dalam ha1 ini TPI Labuan dan yang terjauh di Selatan P. Panaitan pada jarak sekitar 50 mil. Umumnya daerah penangkapan berada dalarr~ radius yang dapat ditempuh dalam 1 hari operasi penangkapan (one day fishing operation). Pemilihan daerah penangkapan berdasarkan kondisi perairan dan musim serta kemungkinan keberadaan stok ikan yang menjadi tujuan penangkapan mini purse seine, Penyebaran daerah penangkapan ikan pelagis kecil di Selat Sunda diamati berdasarkan lokasi dan hasil tangkapan ikan setiap bulan. Hasil tangkapan yang tinggi merupakan daerah penangkapan yang baik yang ditemukan pada bulan bersangkutan, ditanclai dengan banyaknya jumlah kapal yang melakukan penangkapan pada posisi tersebut. Umumnya lokasi ini kembali didatangi keesokan harinya sampai jumlah hasil tangkapan di lokasi tersebut mencapai jumlah yang dinilai tidak ekonomis lagi sehingga penarlgkapan berpindah ke lokasi lain. 5.2. Trip Penangkapan Operasi penangkapan kapal mini purse seine di Selat Sunda dalam satu hari adalah satu kali operasi (one day fishing operation), sehingga upaya penangkapan (effori!) adalah identik atau sama dengan jumlah kapal yang beroperasi pada saat itu (trip pergi ke laut untuk menangkap ikan). Fluktuasi trip penangkapan per bulan dapat dilihat: pada Gambar 37. Dari Gambar 37 terlihat bahwa upaya penangkapan selama periode Agustus- Dese~nber 2000 relatif tidak berbeda jauh setiap bulannya dengan jumlah trip tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebanyak 369 trip dan mengalami sedikit penurunan yakni 353 trip pada bulan September dan selanjutnya mengalami kenaikan pada bulan

Oktober menjadi 401 trip, kemudian mengalami penurunan pada bulan November 398 trip dan Desember 396 trip. 700 600 500 (Trip) 400 300 200 100 0 AgstSept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Gambar 37. Fluktuasi upaya penangkapan kapal mini purse seine di Selat Sunda Agustus 2000 s.d Juli 2001 Pada periode Januari s.d Juli 2001 terlihat perbedaan yang tajam dari jumlah upayia penangkapan. Pada bulan Januari adalah sebanyak 26 trip dan bulan Februari tidak ada upaya penangkapan sama sekali (0 trip) sebagai akibat dari kondisi cuaca yang sangat buruk. Selanjutnya pada bulan Maret upaya penangkapan mengalami peninlgkatan menjadi 38 trip dan terjadi lonjakan yang sangat tajam mulai bulan April sebanyak 305 trip, Mei sejumlah 617 trip, Juni 664 trip dan mengalami penurunan pada bulan~ Juli 615 trip. Secara lebih lengkap fluktuasi upaya penangkapan selama periode Januari s.d Juli 2001 disajikan dalam grafik sepuluh harian (Gambar 38). Dari grafik terlihat bahwa pada periode sepuluh harian ke-i (tanggal 1 s.d 10) setiap bulannya upaya penangkapan (trip) kapal mini purse seine selalu lebih rendah (sedikit) jika dibandingkan dengan periode sepuluh harian ke-2 dan ke-3. Sementara trip penangkapan antara periode sepuluh harian ke-2 dan ke-3 menunjukan pola yang hampir sama.

Jika dikelompokkan berdasarkan musim yang berlaku di Selat Sunda, selama penelitian berlangsung terlihat bahwa upaya penangkapan (trip) tertinggi terjadi pada Musim Timur dan trip terendah terjadi pada Musim Barat. Sebaran jumlah trip penan'gkapan per musim tersebut disajikan pada Tabel 4 dan Gambar 39 berikut ini. Tabel 4. Jumlah Total Trip Penangkapan Permusim Kapal Mini Purse Seine di Selat Sunda Agustus 2000 s.d Juli 2001 Jumlah Tolal Tlip Permusim 2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 MP I M3 Gambar 39. Total trip per musim Agustus 2000 s.d Juli 2001

5.3. Sebaran Kapal pada Daerah Penangkapan - Musim Peralihan I1 Sebaran kapal pada daerah penangkapan selama musim peralihan II (Agustus- September-Oktober 2000) disajikan pada Gambar 40. Sebaran kapal terbanyak samapai 200 kapal berada pada perairan Tanjung Lesung (06.40-06.60 O LS dan 105.40-105.60 O BT); sebaran 21-31 kapal pada perairan Sumur/Sumuran (06.60-06.80 O LS dan 105.40-105.60 O BT); perairan sebelah timur P.Rakata (06.00-06.20 O LS dan 105.40-105.60 O BT) serta sebelah selatan P.Rakata (06.20-06.40 O LS dan 105.40-105.60 O BT) dengan jumlah kapal masing-masing sampai dengan 20 unit; sebelah tenggara P.Rakata 21-30 unit kapal; barat daya P.Panaitan (06.40-06.40 O LS dan 105.00-105.20 O BT) sebanyak 51-90 kapal dan Teluk Labuan (06.20-06.40 O LS dan 105.60-105.80 O BT). Gambar 40. Sebaran kapal mini purse seine pada daerah penangkapan ikan di Selat Sunda pada musim peralihan II

- Musim Barat Sebaran kapal pada daerah penangkapan selama musim barat (November- Desember 2000 dan Januari 2001) disajikan pada Gambar 41. Pada musim barat sebaran kapal mini purse seine di Selat Sunda berada pada posisi sebelah timur P.Rakata (06.00-06.20 LS dan 105.40-105.60 BT) dan sebelah timur P.Sebuku dan Sebesi (05.80-06.00' LS dan 105.40-105.60' BT) dengan kepadatan masing-masing sekitar 51-90 unit kapal; di Teluk Labuan (06.20-06.40 O LS dan 105.60-105.80 O BT) dengan kepadatan kapal sampai 40 unit; dan di Tanjung Lesung (06.40-06.60 ' LS dan 105.60-105.80 ' BT) dengan kepadatan kapal sampai 30 unit. Gambar 41. Sebaran kapal mini purse seine pada daerah penangkapan ikan di Selat Sunda pada musim barat

- Musim Peraiihan I Sebaran kapal pada daerah penangkapan selama musim peralihan I (Februari- Maret-April 2001) disajikan pada Gambar 42. Pada musim peralihan I sebaran kapal mini purse seine di Selat Sunda berada pada posisi sebelah tenggara P.Rakata (06.20-06.40' LS dan 105.40-105.60' BT) dengan kepadatan sekitar 31-50 kapal; perairan barat Bakuheni (05.80-06.00 O LS dan 105.60-105.80 O BT) sekitar 21-30 unit kapal; perairan Teluk Labuan (06.20-06.40 O LS dan 105.60-106.80 O BT) dengan kepadatan mencapai 31-50 kapal; perairan Tanjung Lesung (06.40-06.60 O LS dan 105.60-105.80 O BT) masing-masing dengan kepadatan 21-30 unit kapal dan 31-50 unit kapal; dan Sumur/Sumuran (06.60-06.80 O LS dan 105.40-105.60 O BT) mencapai 30 unit kapal. Gambar 42. Sebaran kapal mini purse seine pada daerah penangkapan ikan di Selat Sunda pada musim peralihan I

- Musim Timur Sebaran kapal pada daerah penangkapan selama musim peralihan I (Mei-Juni- Juli 2001) disajikan pada Gambar 43. Pada Musim Timur, sebaran kapal mini purse seine di Selat Sunda berada pada posisi sebelah timur P.Rakata (06.00-06.20' LS dan 105.40-105.60 BT) sejumlah 21-30 kapal dan sebelah tenggara P. Rakata Rakata (06.20-06.40 LS dan 105.40-105.60' BT); di Teluk Labuan (06.20-06.40 ' LS dan 105.60-105.80 ' BT) sampai 200 unit kapal; Tanjung Lesung (06.40-06.60 O LS dan 105.60-105.80 ' BT) dengan kepadatan kapal 51-90 dan 91-200 unit; perairan Sumur/Sumuran (06.60-06.80' LS dan 105.40-105.60' BT) dengan kepadatan masing-masing sekitar 21-30 dan 91-200 unit kapal; serta Pulau Panaitan (06.40-06.60 ' LS dan 105.20-1 05.40 ' BT) masing- masing di sebelah utara sejumlah 31-50 unit dan sebelah timur dengan kepadatan kapal 51-90 unit. Gambar 43. Sebaran kapal mini purse seine pada daerah penangkapan ikan di Selat Sunda pada musim timur

5.4. Hasil Tangkapan lkan Pelagis Data hasil tangkapan ikan pelagis kecil yang diperoleh selama penelitian berlangsung adalah data hasil tangkapan bulanan untuk tahun 2000 (Agustus- Desember) dan data hasil tangkapan harian yang disusun setiap sepuluh harian untuk tahun 2001 (Januari-Juli). Jumlah hasil tangkapan bulanan periode Agustus-Desember 2000 dan jumlah hasil tangkapan sepuluh harian periode Januari-Agustus 2001 dapat dilihat pada Lampiran 4. 5.4.1. lkan Tongkol Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan tongkol periode Agustus-Desember 2000 dapat dilihat pada Gambar 44. Jumlah ikan tongkol yang tertangkap berkisar antara 3.851 kg sampai 24.521 kg. Hasil tangkapan tertinggi terjadi pada bulan September yaitu sebesar 24.521 kg, sedang hasil tangkapan terendah sebesar 3.851 kg terjadi pada bulan Desember. Dari tampilan pada grafik terlihat terjadinya penurunan hasil tangkapan ikan tongkol mulai bulan Oktober sampai Desember. Gambar 44. Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan tongkol periode Agustus-Desember 2000

Fluktuasi hasil tangkapan ikan tongkol sepuluh harian periode Januari sampai Juli 2001 dapat dilihat pada Gambar 45. 1 Jan 1 Feb / Mar I Apr / Mei I Jun 1 Jul I I Gambar 45. Grafik fluktuasi hasil tangkapan ikan tongkol sepuluh harian periode Januari-Agustus 2001 Hasil tangkapan berkisar antara 0 sampai 132.572 kg. Hasil tangkapan terentlah terjadi pada sepuluh harian ke-2 dan ke-3 bulan Januari serta pada bulan Febru~ari (sepuluh harian 1,2,dan 3). Khusus pada bulan Februari, tidak tertangkapnyanya ikan tongkol disebabkan karena tidak ada upaya penangkapan akibat cuaca buruk. Hasil tangkapan tertinggi yakni 14.405 kg terjadi pada periode sepulluh harian ke-3 bulan Juli. Kecenderungan peningkatan hasil tangkapan ikan tongkol mulai terjadi pada bulan April. 5.4.2. lkan Kembung Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan kembung periode Agustus-Desember 2000 dapat dilihat pada Gambar 46. Selama periode waktu tersebut ikan kembung hanye tertangkap di Selat Sunda pada bulan Agustus saja dengan hasil tangkapan sebesar 33.889 kg, sementara pada bulan September, Oktober, November dan

I Gambar 46. Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan kembung periode Agustus-Desember 2000 Dese~mber tidak ada ikan kembung yang tertangkap nelayan mini purse seine di Selat Sundia. I Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan kembung periode Januari-Juli 2001 di perairan Selat Sunda dapat dilihat pada Gambar 47. I I Jan I Feb / Mar I Apr 1 Mi 1 Jun I Jul / Ags / I Gambar 47. Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan kembung periode Januari-Agustus 2001 Pada sepuluh harian ke-1,2, dan 3 bulan Januari-Pebruari dan Maret dan sepuluh harian ke-1 dan 2 bulan April tidak tertangkap ikan kembung. Khusus pada

bulan Februari tidak tertangkapnya ikan kembung disebabkan karena memang tidak ada operasi penangkapan karena cuaca buruk. lkan kembung mulai tertangkap kembali oleh rlelayan mini purse seine sejak sepuluh harian ke-3 April sampai sepuluh harian ke-3,juli dengan hasil tangkapan berkisar antara 61.8 kg - 3.550.7 kg, dimana pada sepuluh harian ke-i Maret dan sepuluh harian ke-1 Juli dengan hasil tangkapan 0 kg. Hasil tangkapan tertinggi 3.550.7 kg terjadi pada sepuluh harian ke-3 bulan Mei. 5.4.3. lkan Banyar Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan banyar periode Agustus-Desember 2000 dapat dilihat pada Gambar 48. Dari Gambar 49 terlihat bahwa ikan banyar hanya tertangkap pada bulan Agustus dan September dengan jumlah hasil tangkapan masing-masing 7.625 kg dan 11.034 kg, sementara pada bulan Oktober, November dan Desember tidak tertangkap ikan banyar (0 Kg). 1 Agustus September Oktober November Desember I Gambar 48. Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan banyar periode Agustus-Desember 2000 Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan banyar periode Januari-Juli 2001 di perairan Selat Sunda dapat dilihat pada Gambar 49.

I 1 Jan / Feb I Mar I Apr 1 Mei / Jun I Jul 1 Ags I I Gambar 49. Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan banyar Periode Januari-Agustus 2001 lkan banyar tidak tertangkap pada sepuluh harian ke-2 dan ke-3 bulan Januari dan pada bulan Februari tidak ada upaya penangkapan akibat cuaca buruk. Hasil tangk'ap berfluktuasi antara 62.2 kg sampai dengan 125.754 kg. Hasil tangkap terendah terjadi pada sepuluh harian ke-i bulan April yakni sebesar 62.2 kg dan yang tertinggi pada sepuluh harian ke-2 bulan Mei sebesar 125.754 kg. Terlihat pola jumlah hasil tangkapan yang cenderung mendatar pada periode bulan Maret-April serta Juli dan pola jlumlah hasil tangkapan yang meningkat pada bulan Mei-Juni dimana puncak hasil tangkapan tertinggi terjadi pada sepuluh harian ke-2 bulan Juni. 5.4.4. lkan Tembang Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan tembang periode Agustus-Desember 2000 ditampilkan pada Gambar 50. lkan tembang hanya tertangkap pada bulan Agustus, September dan Oktober sementara pada bulan November dan Desember tidak tertangkap ikan tembang oleh nelayan mini purse seine di Selat Sunda. Hasil tangkapan tertinggi terjadi pada bulan September sebesar 82.761 kg. Dari pola jumlah

hasil tangkapan terlihat peningkatan hasil tangkapan dari bulan Agustus ke September dan rr~engalami penurunan dari bulan September ke Oktober. Gambar 50. Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan tembang periode Agustus-Desember 2000 Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan tembang periode Januari-Juli 2001 disajikan pada Gambar 51. I I - TBG I Jan I Feb 1 Mar 1 Apr / Yi I An I Jul / Ags 1 I Gambar 51. Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan tembang Periode Januari-Agustus 2001

lkan tembang tidak tertangkap pada bulan Januari-Februari-Maret dan sepuluh harian ke-i dan ke-2 bulan Juni. Khusus pada bulan Februari, tidak tertangkapnya ikan tembang disebabkan oleh tidak adanya upaya penangkapan akibat cuaca buruk. lkan tembang tertangkap oleh nelayan mini purse seine di Selat Sunda mulai pada bulan April. Hasil tangkapan ikan tembang berkisar antara 93 kg sampai dengan 8.003 kg. Hasil langkapan terendah terjadi pada sepuluh harian ke-i bulan Juli yakni sebesar 93 kg dan yang tertinggi terjadi pada sepuluh harian ke-2 bulan Mei yaitu sebesar 8.003 kg. Dari pola jumlah hasil tangkapan secara umum terlihat hasil tangkapan yang fluktuatif yang cenderung menaik mulai bulan April-Mei-Juni dan menurun pada bulan Juli dimana hasil tangkapan tinggi terjadi pada sepuluh harian ke-3 April, sepuluh hariar~ ke-2 Mei dan sepuluh harian ke-2 Juni. 5.4.5. lkan Bentong Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan bentong periode Agustus-Desember disajikan pada Gambar 52. Gambar 52. Fluktuasi hasil tangkapan bulanan ikan bentong periode Agustus-Desember 2000

lkan bentong tertangkap sepanjang bulan Agustus-September-Oktober dan tidak tertangkap sama sekali pada bulan November dan Desember. Hasil tangkapan ikan lbentong berkisar antara 8.520 kg sampai 21.689 kg, dimana hasil tangkapan terentjah (8.520 kg) terjadi pada bulan Oktober dan tertinggi (21.689 kg) pada bulan Agusius. Dari pola jumlah hasil tangkapan terlihat trend penurunan jumlah hasil tangkapan ikan bentong oleh nelayan mini purse seine di Selat Sunda dari bulan Agusi.us ke bulan Oktober. Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan bentong periode Januari-Juli 2001 dapat dilihat pada Gambar 53. 1 1 1 1 1 1 1 1 11213 11213 11213 11213 11213 11213 11213 11213 Jan Feb Mar r Me Jun Jul Ags Gambar 53. Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan bentong periode Januari-Juli 2001 lkan bentong tertangkap sepanjang periode Januari-Juli 2001 kecuali pada sepulluh harian ke-2 dan ke-3 bulan Januari. Sementara pada bulan Februari tidak terjadi upaya penangkapan karena cuaca buruk. Hasil tangkapan ikan bentong berkisar antara 25 kg sampai dengan 28.461 kg dimana hasil tangkapan terendah (25 kg) terjadi pada periode sepuluh harian ke-i bulan April dan hasil tangkapan tertinggi (28.461 kg) pada periode sepuluh harian ke-3 bulan Juni. Dari pola sebaran hasil tangkap sepuluh

harian ikan bentong terlihat bahwa terjadi penaikan hasil tangkapan mulai bulan April yang selanjutnya meningkat secara fluktuatif pada bulan Mei-Juni dan Juli. 5.4.6. lkan Layang Selama periode Agustus-Desember 2000 tidak tercatat adanya hasil tangkapan ikan layang yang didaratkan nelayan mini purse seine di TPI Labuan. Kondisi yang demikian ini dapat diartikan bahwa selama periode tersebut tidak terdapat ikan layang di perairan Selat Sunda khususnya di lokasi-lokasi penangkapan kapal-kapal mini purse seine. Menurut informasi yang diperoleh dari nelayan mini purse seine di Labuan, ha1 ini belum pernah dialami sebelumnya sepanjang operasi penangkapan di Selat Sunda pada bulan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. lkan layang mulai tertangkap kembali mulai pada bulan April 2001 sementara pada bulan Januari-Februari-Maret tidak tertangkap ikan layang. Fluktuasi hasil tangkiapan sepuluh harian ikan layang periode Januari-Juli 2001 dapat dilihat pada grafik Gambar 54. I / Jan I Feb I Mar 1 Apr 1 hi I Jun / Jul I Ags 1 Gambar 54. Fluktuasi hasil tangkapan sepuluh harian ikan layang Periode Januari-Juli 2001

Seperti yang terjadi pada jenis ikan lainnya, khusus pada bulan Februari, tidak adanya data hasil tangkapan ikan layang disebabkan karena pada bulan tersebut tidak ada upaya penangkapan akibat cuaca buruk. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan jumlah hasil tangkapan ikan pelagis kecil lainnya, hasil tangkapan ikan layang jauh lebih sedikit jumlahnya yaitu berkisar 46 kg-956 kg. Hasil tangkapan terendah (46 kg) terjacli pada sepuluh harian ke-i dan ke-2 bulan April dan tangkapan tertinggi (956 kg) terjacli pada sepuluh harian ke-2 bulan Juli. Pada periode sepuluh harian ke-i bulan Mei-Juni-Juli sama sekali tidak tertangkap ikan layang. Namun demikian, dari data hasil tangkapan sepuluh harian ikan layang ini terlihat adanya pola yang sama dengan hasil tangkapan ikan pelagis jenis lainnya, dimana mulai bulan April dan seterusnya terjadi peningkatan hasil tangkapan yang sangat fluktuatif. 5.5. Hasil Tangkapan per Unit Upaya (CPUE) Hasil Tangkapan per Unit Upaya (CPUE) ikan pelagis kecil (untuk 6 jenis ikan pelagis kecil yang menjadi objek penelitian) yang ditangkap kapal mini purse seine di Selat Sunda periode Agustus 2000 s.d Juli 2001 ditampilkan pada Gambar 55. 9 Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Gambar 55. Fluktuasi CPUE ikan pelagis di perairan Selat Sunda Periode Agustus 2000 s.d Juli 2001

Hasil tangkapan per unit upaya bulanan selama penelitian mengalami fluktuasi yang sangat tajam dan berbeda dari bulan ke bulan berikutnya. CPUE tertinggi tejadi bulan Agustus 2000 yang merupakan awal dari periode Musim Peralihan II sebesar 410.0 kglunit. Selanjutnya CPUE mengalami penurunan pada bulan September 372.7 kglunit dan terus menurun pada bulan OMober sebesar 208.2 kglunit. Pada bulan November yang merupakan awal dari periode Musim Barat, CPUE mengalami penurunan yang sangat tajam menjadi 17.2 kglunit dan bulan Desember turun lagi men'di hanya 9.7 kglunit yang merupakan CPUE terendah, kemudian mengalami kenaikan pada bulan Januari sebesar 100.9 kglunit. Pada bulan Pebruari (awal periode Musirn Peralihar, I) nilai CPUE 0 kglunit terjadi karena pada bulan tersebut tidak terjadi upayzr penangkapan akibat cuaca buruk. Selanjutnya pada bulan Maret dan April CPUE menirrgkat masing-masing 67.0 kglunit dan 121.6 kglunit. Pada bulan Mei sebagai awal periotle Musim Timur terjadi penurunan CPUE menjadi 60.7 kglunit dan bulan Juni menirrgkat secara tajam menjadi 368.3 kglunit, lalu bulan Juli mengalami penurunan lagi rrienjadi sebesar 136.9 kglunit.