ANALISIS POSITIONING PRODUK IM3: STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Kosasih, SE.,MM Nelly Martini, SE.,MM Eva Lisnawati, SE Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang ABSTRAK

ANALISIS PERSEPSI MEREK TERHADAP PERILAKU KONSUMEN PRODUK INDOSAT (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang)

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY PADA MAHASISWA EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

Market Share Operator Selular GSM Q

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun 2011 lalu. naik 60 juta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

Analisis Kepuasan Pelanggan Pada Dealer Yamaha PT Subur Plus Telukjambe Karawang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebutuhan masyarakat akan alat komunikasi pada saat ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK, KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN TELKOMSEL SIMPATI KEDIRI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan jaman. Selain itu didukung

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

Dalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.

ANALISIS PENJUALAN TELKOMSEL, INDOSAT DAN HUTCHISON 3 DI PT MATRIX CENTER GRUP

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota pelajar dan banyak mahasiswa yang datang dari

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PERDANA TRI (Study Empiris Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PROVIDER XL DI SURABAYA

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi sekarang ini menjadi trend di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

BABI PENDAHULUAN. Industri seluler saat ini sangat menggairahkan, sebab potensi

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE NOKIA ABSTRAK. Anik Solimah Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. serta banyaknya pengguna Gadget di dunia menjadikan produsen Smartphone

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang mempunyai kekuatan yang kuat dan memiliki keunggulan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM :

Transkripsi:

ANALISIS POSITIONING PRODUK IM3: STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Edi Suswardji, SE., MM Nelly Martini, SE., MM Karina Angelia, SE. Abstrak Perkembangan perekonomian global dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat, positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Kunci utama dari keberhasilan positioning adalah terletak pada persepsi yang diciptakan. Selain ditentukan oleh persepsi pelanggannya sendiri, posisi atau citra sebuah perusahaan dipengaruhi pula oleh para pesaing dan pelanggan mereka. Bisnis operator seluler merupakan bisnis yang paling menguntungkan sehingga para pemasar berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dan untuk memposisikan produk mereka di pasaran agar menjadi pemimpin pasar dan bersaing dengan perusahaan lain. Produk IM3 adalah merek operator seluler yang dimiliki oleh PT Indosat Tbk dengan total pelanggan sekitar 39,1 juta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan serta menganalisis positioning produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Metode penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS dengan cara membagikan kuisioner kepada responden yang berisi pernyataan tentang positioning produk IM3. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode skala likert, rentang skala, analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa positioning produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang berdasarkan hasil kuisioner dengan uji validitas dan uji reliabilitas diperoleh nilai rata-rata sebesar 0,918 yang artinya indikator-indikator tersebut mempengaruhi terhadap positioning produk IM3. Selain itu, berdasarkan hasil kuisioner dengan uji normalitas diperoleh angka signifikansi sebesar 0,318 yang artinya semua indikator positioning produk IM3 terdistribusi normal karena angka signifikansi > 0,05. Positioning produk IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang berdasarkan hasil kuisioner dengan analisis deskriptif dan rentang skala secara umum, responden menjawab setuju bahwa sub variabel atribut dengan rata-rata total skor sebesar 888,7, sub variabel nilai dengan rata-rata total skor sebesar 888,5, sub variabel pemakai produk dengan rata-rata total skor sebesar 854, sub variabel kelas produk dengan rata-rata total skor sebesar 917,6, sub variabel pesaing dengan rata-rata total skor sebesar 878, sub variabel manfaat dengan rata-rata total skor sebesar 885 sehingga diperoleh grand rata-rata sebesar 887,9 yang artinya positioning produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk operator seluler pesaing. Hal lain yang dapat diinformasikan yaitu produk IM3 memiliki keunggulan pada kemudahan dalam mendapatkan produk, namun demikian terdapat kelemahan pada kepemimpinan produk dan kualitas sinyal. Kata Kunci: Positioning, Analisis Deskriptif A. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian global dewasa ini mengalami persaingan yang sangat ketat sehingga mendorong pemasar untuk mengembangkan produknya. Pemasar dituntut untuk berinovasi terhadap produk yang akan dihasilkan. Perkembangan dan peranan industri yang semakin besar ini didorong kemajuan pesat dalam teknologi khususnya teknologi pengolahan dan teknologi informasi. Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 745

kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Bisnis operator selular merupakan bisnis yang paling menguntungkan sehingga para pemasar berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan pasar dan untuk memposisikan produk mereka di pasaran agar menjadi pemimpin pasar dan bersaing dengan perusahaan lain. Pemasar operator selular melihat peluang yang sangat bagus dengan mengembangkan produknya untuk ditawarkan kepada para konsumen. Terdapat banyak operator-operator yang telah merajai pasar di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo untuk GSM sedangkan untuk CDMA seperti Esia, Smartfren, dan Flexi. Operator-operator seluler ini banyak diminati dan digunakan oleh konsumen. Jumlah konsumen yang menggunakan seluler tahun 2010 diperkirakan mencapai 180 juta pelanggan atau mencapai 80% dari jumlah penduduk. Dari 180 juta pelanggan seluler itu, sebanyak 95 persen adalah pelanggan prabayar. Menurut catatan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), pelanggan Telkomsel hingga bulan Juni 2010 mencapai 88 juta nomor, XL sekitar 35 juta, Indosat sekitar 39,1 juta, selebihnya merupakan pelanggan Axis dan Three. Tapi tidak semua merek operator selular digunakan dan diminati oleh para konsumen. Dari beberapa operator selular yang ada, terdapat operator seluler yang saat ini sangat diminati dan digunakan oleh konsumen yaitu operator selular dari Indosat. PT Indosat Tbk sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Persero). PT Indosat Tbk adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang lengkap dan terbesar kedua di Indonesia untuk jasa selular. Per Juni 2011, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah Qtel Asia sebesar 65%, Pemerintah Republik Indonesia sebesar 14,29%, Skagen AS sebesar 5,57%, dan publik sebesar 15,14%. Berdasarkan data tahun 2009, Indosat menguasai 22,7% pasar operator telepon selular GSM yakni Mentari, IM3 dan Matrix. IM3 adalah salah satu produk dari Indosat yang saat ini sangat gencar dengan iklan-iklan yang bersaing dengan operator selular lain. IM3 pun terkenal sebagai raja operator seluler di kalangan pelajar dan juga IM3 menguasai 2 dari 3 total pelanggan Indosat. Indosat memfokuskan pasarnya untuk kalangan pelajar. Menurut www.seputar-indonesia.com, pada Desember 2011 jumlah pengguna kartu Indosat di Jawa Barat mencapai 5,7 juta pelanggan. Dari jumlah itu, sekitar 70% adalah pengguna IM3 dan 20% pengguna Mentari serta 10% pengguna Indosat Mobile. Dari 70% pengguna IM3, 60%-nya adalah kalangan pelajar. Mulai dari pelajar SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang salah satunya. Mereka banyak menggunakan produk IM3 untuk berkomunikasi, selain komunikasi seperti telepon dan sms juga untuk internet di handphone. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada bulan Mei 2012 diperoleh data pengguna operator seluler di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang sebagai berikut: Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 746

Tabel 1 Data Observasi Pengguna Operator Seluler di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang No Angkatan Jurusan Operator Seluler yang Digunakan IM3 Mentari XL 3 Axis Simpati Manajemen 82 10 5 3 2 13 1 2009 Akuntansi S1 29 6 8 - - 4 Akuntansi D3 30 4 3-3 4 Manajemen 96 22 19 9 16 28 2 2010 Akuntansi S1 34-9 - - 10 Akuntansi D3 89 8 6 2-3 Manajemen 156 6 12 5-55 3 2011 Akuntansi S1 49 5 9 - - 5 Akuntansi D3 116 6 18 4-11 Jumlah 681 67 89 23 21 133 Sumber : Hasil observasi peneliti, 2012 B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Positioning Menurut Kotler dan Armstrong (2003:311), Positioning adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut penting---tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan dengan produk-produk pesaing. 2. Pendekatan Positioning Menurut Fandy Tjiptono (2008:110), paling tidak ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning yaitu: 1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan. Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan pada 7 kriteria berikut: a. Derajat kepentingan (importance), artinya atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar pelanggan. b. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut itu dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan pesaingnya. c. Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada cara-cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. d. Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya. e. Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing. f. Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan biaya atas karakteristik khusus dipandang sepadan nilai tambahnya. g. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut. 2. Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning),yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. 3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/aplication positioning). Misalnya Yogurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan. Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 747

4. Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. 5. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning). 6. Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. 7. Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning), artinya positioning produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. 3. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas maka penulis membuat kerangka pemikiran yang tertuang dalam gambar-gambar yang tertuang sebagai berikut: Positioning Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang Atribut Nilai Pemakai produk Kelas produk Pesaing Teori Acuan Ali Hasan, th 2009 Fandy Tjiptono, th 2008 Manfaat Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Sumber : Hasil Olah Penulis, 2012 C. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, memerlukan data dan informasi data yang tepat dan akurat. Untuk itu diperlukan beberapa metode penelitian yang sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Penelitian deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu, menguraikan satu variabel saja, jika ada beberapa variabel yang akan diuraikan, dilakukan satu persatu. Dan variabel yang diteliti tidak dimanipulasi atau tidak ada perlakuan terhadap variabel. Sedangkan rancangan penelitian yang akan digunakan dibagi menjadi: Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 748

1. Desain Penelitian a. Berdasarkan tujuannya. Berdasarkan tujuannya penelitian ini merupakan penelitian terapan yang ditujukan untuk memecahkan masalah kehidupan praktis. Penelitian terapan ini untuk menganalisis positioning produk IM3 pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. b. Berdasarkan metodenya. Berdasarkan metode penelitian merupakan penelitian survey karena membutuhkan beberapa sampel dari populasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang dan peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh data dengan cara menyebar kuisioner. c. Berdasarkan tingkat eksplanasinya. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif, karena bertujuan untuk menjelaskan variabel atau beberapa variabel tanpa membandingkan atau menghubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan tabel, gambar dan kurva. d. Berdasarkan jenis datanya. Berdasarkan jenis datanya dan analisisnya, penelitian ini termasuk analisis data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Data kualitatif dianalisis dengan tidak mengutamakan analisis statistik. 2. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011:38) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel penelitian dapat dijelaskan menurut definisi konseptual, definisi operasional dan instrumen yaitu sebagai berikut: 3.2.1 Definisi Konseptual Menurut Gain (1997) dalam buku yang dikutip oleh Ali Hasan (2009:200), Positioning merupakan penempatan sebuah merek di bagian pasar dimana merek tersebut akan mendapatkan sambutan positif dibanding produk-produk saingan. 3.2.2 Definisi Operasional Menurut Fandy Tjiptono (2008:110), paling tidak ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning yaitu: 8. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan. Pemilihan atribut yang akan dijadikan basis positioning harus dilandaskan pada 7 kriteria berikut: h. Derajat kepentingan (importance), artinya atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar pelanggan. i. Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan perusahaan lain. Bisa pula atribut itu dikemas secara lebih jelas oleh perusahaan dibandingkan pesaingnya. j. Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada cara-cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. k. Dapat dikomunikasikan (communicability), artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya. l. Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh para pesaing. Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 749

m. Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan biaya atas karakteristik khusus dipandang sepadan nilai tambahnya. n. Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut. 9. Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning),yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai. 10. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/aplication positioning). Misalnya Yogurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan. 11. Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. 12. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning). 13. Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. 14. Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning), artinya positioning produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. 3.2.3 Instrumen Penelitian Terdapat satu variabel yang menjadi pokok permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Variabel tersebut adalah Variabel Positioning. Adapun variabel penelitian dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 3 Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator 1. Atribut 1. Importance 2. Desain produk 3. Keunikan produk 4. Superioritas 5. Dapat dikomunikasikan 6. Preemptive/ciri khas 7. Warna produk 8. Merek produk 9. Logo produk 2. Nilai 10. Harga terjangkau 11. Kebanggaan 3. Pemakai produk 12. Kepercayaan diri 4. Kelas Produk 13. Status sosial konsumen pengguna produk Positioning 14. Kemudahan dalam menggunakan produk 15. Kemudahan dalam mendapatkan produk 5. Pesaing 16. Pemimpin produk 17. Digemari 6. Manfaat 18. Sinyal kuat 19. Suara lebih jernih 20. Akses internet lebih cepat 21. Harga produk lebih murah 22. Tarif sms dan telepon murah 23. Biaya akses internet murah 24. Bonus sms dan bonus telepon Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 750

Sumber: Fandy Tjiptono (2008:110) 1. Metode Pengumpulan Data a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:80). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang pengguna produk IM3 sebanyak 681 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:81). Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan, digunakan rumus Issac dan Michael (Sugiyono, 2007:98) sebagai berikut: ג ג ) ( dk=1 ² ג dengan Tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10% P = Q = 0.5 d = 0.05 s = jumlah sampel Menurut data mahasiswa aktif pengguna produk IM3 di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang sebanyak 681 orang, maka sampel yang diambil sebanyak 233 orang dengan tingkat kesalahan 5% dari populasi sebanyak 681 orang. Teknik yang digunakan adalah teknik acak sederhana atau simple random sampling. c. Teknik Sampling Setelah ukuran sampel diketahui, hal selanjutnya adalah menentukan teknik sampling. Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simple random sampling. Simple random sampling adalah cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011:82). d. Sumber Data 1. Data Primer 2. Data Sekunder e. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan maka penulis melakukan teknik pengambilan data yaitu : 1. Wawancara (interview) 2. Kuesioner (angket) 3. Observasi 4. Studi Kepustakaan f. Metode Analisis Data Data yang terkumpul melalui hasil penyebaran kuesioner akan diolah sesuai dengan kebutuhan dan dihitung statistik menggunakan bantuan SPSS. Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Data 2. Uji Normalitas Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 751

Skala skor 3. Metode Analisis Deskriptif 4. Teknik Analisis Data Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2011:93). Untuk pengolahan hasil kuesioner digunakan analisis rentang skala, setelah dihitung menggunakan rumus analisis rentang skala, maka didapatkan skala terendah sebesar 233 dan skala tertinggi sebesar 1165, dengan rentang skala sebesar 186,4. Sehingga dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini: Tabel 1 Analisis Rentang Skala Rentang skala Respon Konsumen Positioning 1 233 419,4 Sangat Tidak Setuju 2 419,5 605,9 Tidak Setuju 3 606 792,4 Ragu-Ragu 4 792,5 978,9 Setuju 5 979 1165 Sangat Setuju Sumber : Hasil Analisis Data, 2012 Bar scale Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuj Sangat Setuju 233 419,4 606 792,4 978,9 1165 Gambar 2 Bar Scale Positioning Produk IM3 D. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Atribut Tabel 28 Rekapitulasi Sub Variabel Atribut No Atribut Skor Keterangan 1 Importance 888 Setuju 2 Desain Produk 871 Setuju 3 Keunikan Produk 880 Setuju 4 Superioritas 856 Setuju 5 Dapat Dikomunikasikan 920 Setuju 6 Preemptive/ciri khas 847 Setuju 7 Merek produk 922 Setuju 8 Logo produk 926 Setuju Total 7110 Rata-rata 888,7 Setuju Berdasarkan tabel 28 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 888,7 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel atribut produk IM3 lebih baik dibanding dengan produk pesaing. Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 752

2. Nilai Tabel 33 Rekapitulasi Sub Variabel Nilai No Nilai Skor Keterangan 1 Harga Terjangkau 920 Setuju 2 Kebanggaan 857 Setuju Total 1777 Rata-rata 888,5 Setuju Berdasarkan tabel 33 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 888,5 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel Nilai produk IM3 lebih baik dibanding produk pesaing. 3. Pemakai Produk Tabel 41 Rekapitulasi Sub Variabel Pemakai Produk No Pemakai Produk Skor Keterangan 1 Kepercayaan Diri 854 Setuju Total 854 Rata-Rata 854 Setuju Berdasarkan tabel 41 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 854 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel pemakai produk IM3 sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. 4. Kelas Produk Tabel 48 Rekapitulasi Sub Variabel Kelas Produk No Kelas Produk Skor Keterangan 1 Status Sosial Pengguna Produk 845 Setuju 2 Kemudahan menggunakan produk 950 Setuju 3 Kemudahan mendapatkan produk 958 Setuju Total 2753 Rata-Rata 917,6 Setuju Berdasarkan tabel 48 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 917,6 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel kelas produk IM3 sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. 5. Pesaing Tabel 53 Rekapitulasi Sub Variabel Pesaing No Pesaing Skor Keterangan 1 Pemimpin Produk 836 Setuju 2 Digemari 920 Setuju Total 1756 Rata-Rata 878 Setuju Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 753

Berdasarkan tabel 53 diatas, diperoleh nilai rata-rata 878 yang artinya responden setuju bahwa pada sub variabel pesaing produk IM3 sudah lebih baik dibanding dengan produk lainnya. 6. Manfaat Tabel 68 Rekapitulasi Sub Variabel Manfaat No Manfaat Skor Keterangan 1 Sinyal Kuat 840 Setuju 2 Suara lebih jernih 841 Setuju 3 Akses Internet lebih cepat 861 Setuju 4 Harga produk lebih murah 918 Setuju 5 Tarif sms dan telepon murah 878 Setuju 6 Biaya akses internet murah 916 Setuju 7 Bonus sms dan bonus telepon 941 Setuju Total 6195 Rata-Rata 885 Setuju Berdasarkan tabel 68 diatas, diperoleh nilai rata-rata sebesar 885 yang artinya responden setuju bahwa ada sub variabel manfaat sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. Rekapitulasi Indikator Positioning Tabel 64 Rekapitulasi Indikator Positioning Produk IM3 No Sub Variabel Indikator Variabel Positioning Total Ratarata Keterangan Skor 1 Importance 888 Setuju 2 Desain Produk 871 Setuju 3 Keunikan Produk 880 Setuju 4 Superioritas 856 Setuju Atribut 888,7 5 Dapat Dikomunikasikan 920 Setuju 6 Preemptive/Ciri Khas 847 Setuju 8 Merek Produk 922 Setuju 9 Logo Produk 926 Setuju 10 Harga Terjangkau 845 Setuju Nilai 888,5 11 Kebanggaan 950 Setuju 12 Pemakai Produk Kepercayaan Diri 854 854 Setuju 13 Status Sosial Konsumen Pengguna Produk 920 Setuju 14 Kemudahan dalam 857 Setuju Kelas Produk 917,6 menggunakan produk 15 Kemudahan dalam mendapatkan produk 958 Setuju 16 Pemimpin produk 836 Setuju Pesaing 878 17 Digemari 920 Setuju 18 Sinyal Kuat 840 Setuju 19 Suara lebih jernih 841 Setuju 20 Manfaat Akses internet lebih cepat 861 885 Setuju 21 Harga produk lebih murah 918 Setuju 22 Tarif sms dan telepon murah 878 Setuju Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 754

23 Biaya akses internet murah 916 Setuju 24 Bonus sms dan bonus telepon 941 Setuju Grand Rata-Rata 888,9 Setuju Berdasarkan tabel 64 diatas, diperoleh grand rata-rata sebesar 888,9 yang artinya responden setuju bahwa variabel positioning sudah lebih baik dibanding dengan produk pesaing. E. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis mengenai positioning produk IM3 (studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang) diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 888,7 pada sub variabel atribut yang artinya responden setuju bahwa sub variabel atribut yang meliputi importance, desain produk, keunikan produk, superioritas, dapat dikomunikasikan, preemptive/ciri khas, merek produk dan logo produk pada produk IM3 sudah baik dibandingkan dengan produk pesaing. Pada sub variabel nilai diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 888,5 yang artinya responden setuju bahwa sub variabel nilai yang meliputi harga terjangkau, dan kebanggaan pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel pemakai produk diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 854 yang artinya responden setuju bahwa kepercayaan diri produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel kelas produk diperoleh nilai skor ratarata sebesar 917,6 yang artinya responden setuju bahwa status sosial pengguna produk, kemudahan menggunakan produk dan kemudahan mendapatkan produk pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel pesaing diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 878 yang artinya responden setuju bahwa sub variabel pesaing yang meliputi pemimpin produk dan digemari pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Pada sub variabel manfaat diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 885 yang artinya responden setuju bahwa sub variabel manfaat yang meliputi sinyal kuat, suara lebih jernih, akses internet lebih cepat dengan nilai skor sebesar 861, harga produk lebih murah, tarif sms dan telepon murah, biaya akses internet lebih murah dan bonus sms dan telepon pada produk IM3 sudah baik dibanding dengan produk pesaing. Hal lain yang dapat diinformasikan yaitu produk IM3 memiliki keunggulan pada kemudahan dalam mendapatkan produk, namun demikian terdapat kelemahan pada kualitas sinyal dan kepemimpinan produk. 2. Saran Berdasarkan kepada hasil penelitian, pembahasan dan analisis, maka diperoleh skor indikator positioning produk IM3 adalah sebesar 888,9 yang artinya positioning produk IM3 sudah baik menurut persepsi pemakai dikalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Namun terdapat kelemahan yaitu pada kepemimpinan produk dan sinyal kuat produk IM3 sehingga penulis menyarankan agar produk IM3 membuat suatu inovasi terbaru dengan meningkatkan promo-promo agar produk IM3 menjadi pemimpin produk sejenis serta memperluas jaringan produk IM3, karena didalam penelitian hal tersebut memperoleh nilai terendah (sebesar 836 dan 840) pada positioning produk IM3. F. DAFTAR PUSTAKA Ali Hasan, 2009. Marketing. Media Presindo. Yogyakarta. Basu Swastha dan Hani Handoko, 2012. Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Bpfe Yogyakarta. Yogyakarta. Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 755

Eva Lisnawati, 2011. Skripsi : Analisis Positioning Produk Laptop Acer Pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Universitas Singaperbangsa Karawang. Karawang. Fajar Laksana, 2008. Manajemen Pemasaran: Pendekatan Praktis. Graha Ilmu. Yogyakarta. Fandy Tjiptono, 2008. Strategi Pemasaran. Andi. Yogyakarta. ------------- dkk, 2008. Pemasaran Strategik. Andi. Yogyakarta. H. Bahrul Kirom, 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen. Pustaka Reka Cipta. Bandung. J. Supranto dan Nandan Limakrisna, 2011. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.Edisi 2. Mitra Wacana Media.Jakarta Majalah Ilmiah Solusi Vol. 10 No. 20, September-November 2011. LPPM Unsika. Karawang. Philip Kotler et all, 2003. Dasar-dasar Pemasaran. Alih Bahasa Drs Alexander Sindoro edisi kesembilan jilid I. Indeks. Jakarta. ----------------------, 2009. Manajemen Pemasaran. Alih Bahasa Bob Sabran, MM. Edisi ketiga belas jilid 1. Erlangga. Jakarta. Rama Darmawan.2011. Skripsi : Analisis Citra Merek Produk IM3: Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang. Universitas Singaperbangsa Karawang. Karawang. Sofjan Assauri, 2007. Manajemen Pemasaran. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Administrasi. Cetakan ke lima. CV Alfabeta. Bandung. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke- 12. Alfabeta. Bandung. Ujang Sumarwan dkk, 2009. Pemasaran Strategik : Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan. Inti Prima. Jakarta. Internet : http://etd.eprints.ums.ac.id/5813/ http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/491404/ http://id.wikipedia.org/wiki/telekomunikasi_seluler_di_indonesia http://id.wikipedia.org/ www.indosat.com Jurnal Manajemen Vol.09 No.3 April 2012 756