Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Pembelajaran Konstruktivisme Dan Penggunaan Papan Flanel di Kelas I SD Negeri 1 Palu

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan; sikap, muatan/nilai dan kemampuan guna meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah Peneliti melakukan semua prosedur Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I SD NEGERI 222 PASIR POGOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi siswa, karena kepadanyalah mula-mula diletakkan landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Suharsimi (2002: 12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Konseling dan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. PROSEDUR PENELITIAN. dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

Peningkatan Kemampuan Membaca Awal Dengan. Metode Flash Card Pada Anak Usia 5-6 Tahun. Muldaniah 1, Evy Fitria 2

Sri Sunarti. Sri Sunarti SD Negeri 1 Pakis

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai nilai di dalam masyarakat dan

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN DALAM MELENGKAPI CERITA RUMPANG MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN PAPAN BERGARIS

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SILABUS. Alokasi Waktu (menit) Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Guru yang secara langsung bertanggung jawab terhadap bagaimana cara

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta ketrampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Kurikulum terus berganti dari kurikulum 1975 hingga kurikulum

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR YULIANA A

Disusun Oleh LASINI A53B111022

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran wajib diajarkan. Pembelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas yang berjudul Meningkatkan Hasil Belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN METODE SAS DI KELAS I SD NEGERI 03 KERANGAN PURUN KECAMATAN SAYAN ARTIKEL PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN MENEMPEL KATACA DALAM MELENGKAPI PERCAKAPAN RUMPANG

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE DAN PERMAINAN JELAJAH EYD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan mengkaji tentang metode penelitian. Bab ini terdiri dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN 55 Kota Bima

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah tersebut antara lain dipengaruhi oleh banyak faktor. Banyaknya

JURNAL PENERAPAN METODE BERCERITA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN 3 KABUPATEN SUMEDANG

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda, akan tetapi kesemuanya itu memiliki kesamaan fungsi yaitu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Ketrampilan menulis tegak bersambung. pernyataan keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Pembelajaran Konstruktivisme Dan Penggunaan Papan Flanel di Kelas I SD Negeri 1 Palu Nurnaningsih Mile SD Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji efektivitas pembelajaran konstruktivisme dengan penggunaan papan flanel dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan di kelas 1 SD Negeri 1 Palu. Penelitian dengan pembelajaran konstruktivisme ini menggunakan tiga siklus pembelajaran konstruktivisme, yaitu (1) mengenalkan huruf dengan media kartu kata bergambar; (2) membaca kata dan suku kata berulang dengan media cerita bergambar yang didesain khusus, dan (3) membaca kalimat sederhana dengan media cerita bergambar yang didesain khusus. Penelitian dengan menggunakan papan flannel bertujuan untuk mendeskripsikan cara penggunaan media papan flannel dalam pembelajaran membaca permulaan dan mendeskripsikan hasil belajar di kelas satu SD. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa keberhasilan tindakan pada siklus I ternyata 68% lancar membaca, siklus II lebih baik dari siklus I yakni 78,70% lancar membaca. Dengan demikian penggunaan papan flanel dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas satu SD Negeri 1 Palu dapat ditingkatkan Kata Kunci: Pembelajaran, Membaca Permulaan, Konstruktivisme, Papan Flanel I. PENDAHULUAN Membaca dan menulis permulaan (MMP) merupakan kemmapuan pada tahap keberwacanaan dan bersifat teknis. Tahap keberwacanaan ini merupakan tujuan pembelajaran di sekolah dasar (SD) kelas-kelas awal, yaitu kelas 1 dan 2 (Hamalik, 2001:115). Namun, menurut Djamarah (2008:87) mengajar anak untuk dapat membaca dan menulis merupakan kegiatan yang sulit dilakukan. Apalagi untuk mengajar MMP pada anak-anak usia kelas awal yang masih berada dalam usia bermain dan belum memungkinkan untuk menghadapkan mereka pada situasi pembelajaran yang formal dan suasana serius. Mata pelajaran bahasa Indonesia di SD berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi, dan mengemukakan fikiran. Khusus di kelas satu diutamakan pengembangan bahasa Indonesia sederhana melalui membaca permulaan, menulis permulaan, dan dikte, dengan menggunakan bahasa Indonesia baku. 259

Pembelajaran membaca permulaan sangat tepat digunakan sebagai sarana untuk membimbing anak menjadi pembaca yang mandiri, melalui pembelajaran membaca bersuara, guru dapat menjadikan barang cetak (mati) menjadi hidup. Melalui kegiatan membaca permulaan ini guru dapat memberi contoh membaca, dengan kecepatan, irama, dan suara yang tepat. Dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas satu dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak dengan menggunakan media pendidikan yang relevan dengan materi pembelajaran, maka tujuan pengajaran akan tercapai secara efektif. Salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran membaca permulaan di kelas satu SD adalah dengan menggunakan jenis media seperti kartu huruf, gambar dan media papan flanel. Basuki dan Mukti (1991:36) menyatakan bahwa kelebihan dari media papan flannel adalah menarik perhatian, efisien dapat memperjelas ide dan gambar yang dapat dibongkar pasang sesuai dengan keinginan. Menurut pengamatan penulis sekaligus sebagai guru di SD Negeri 1 Palu pembelajaran membaca permulaan mungkin efektif, maka untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dicarikan alternatif model pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran membaca permulaan. Selain itu, berdasarkan diskusi yang dilakukan bersama rekan guru perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah pembelajaran tersebut melalui upaya perbaikan terhadap strategi pembelajaran yang digunakan guru. Oleh karena itu untuk memperbaiki proses pembelajaran MMP di kelas 1 perlu adanya penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme. Pembelajaran konstruktivisme digunakan sebagai berdasarkan pandangan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan untuk memfasilitasi dan mengoptimalisasi potensi yang dimiliki siswa dari secara bertahap sehingga siswa dalam membentuk dirinya dan potensinya sendiri (Slavin, 1994:225). Pembelajaran konstruktivisme yang diterapkan dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar bagi guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran membaca dan menulis di kelas, serta memilih dan menggunakan media belajar yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan masalah praktis pembelajaran dengan upaya menerapkan efektivitas pembelajaran konstruktivisme dalam 260

meningkatkan kemampuan MMP di kelas 1 SDN 1 Palu. Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan Kurikulum Pendidikan Dasar. II. METODOLOGI PENELITIAN Pada pembelajaran konstruktivisme, penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan model Spiral Kemmis dan Mc Taggart dalam Kasbollah (2001:9) dengan prosedur penelitian yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi, refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan persiapan berupa 1) pemintaan izin kepada kepala sekolah, 2) studi awal tentang pelaksanaan pembelajaran MMP, 3) mengidentifikasi permasalahan, 4) merumuskan spesifikasi dan karakteristik pembelajaran konstruktivisme yang dibutuhkan. Subjek yang dikenai tindakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SDN 1 Palu yang berjumlah 28 orang siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama 3 bulan yang terdiri atas tiga siklus dengan prosedur penelitian masing-masing siklus terdiri atas 1) rencana tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka pengumpulan data diperoleh melalui 1) observasi partisipatif yang dilakukan oleh peneliti selama tindakan dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan MMP secara kualitatif, 2) wawancara yang dilakukan terhadap siswa untuk memperoleh informasi tentang kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas 1 dalam MMP, 3) dokumentasi dari tugas-tugas lisan dan perbuatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang efektivitas pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam MMP. Analisis data dilakukan dengan menggunakan prosedur menerjemahkan jenis data dari hasil observasi dan wawancara menjadi data kualitatif dalam bentuk deskripsi tentang langkah-langkah pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD, efektivitas pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD, dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis permulan dengan pembelajaran konstruktivisme. 261

Papan flanel termasuk dalam media pandang dalam proses belajar mengajar. Papan flanel terbuat dari papan yang permukaannya dilapisi dengan kain flanel. Hamalik (2003:51) mengemukakan papan flanel merupakan media yang dapat membantu kesulitan guru dalam menggambar di papan tulis. Kegunaan papan flanel diantaranya adalah untuk menempelkan program dalam bentuk huruf, kata, kalimat, kartu, gambar dan lainnya. Program yang ditempelkan tersebut, permukaan dilapisi amplas untuk dapat menempel pada kain flanel. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara penggunaan media papan flanel dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas satu SDN 1 Palu, mendeskripsikan hasil belajar membaca permulaan dengan menggunakan papan flannel.dan adapaun manfaat dari penelitian ini adalah secara teori papan flanel dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak di kelas satu SD, dan untuk meningkatkan kemampuan guru kelas satu dalam pembelajaran membaca permulaan dengan penggunaan media papan flanel. Papan flannel dapat dilihat seperti pada gambar 1 berikut: Gbr 1. Papan flanel III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penggunaan papan flanel telah dilakukan dengan dua penelitian siklus. Dan pada bagian ini akan dipaparkan penggunaan papan flanel dalam pembelajaran membaca permulaan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran membaca permulaan. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa keberhasilan tindakan pada siklus I ternyata 68% lancar membaca, siklus II lebih baik dari siklus I yakni 78,70% lancar membaca. 262

Dengan demikian penggunaan papan flanel dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas satu SD Negeri 1 Palu dapat ditingkatkan. Tabel I. Siklus I Siklus II Perencanaan - Perencanaan disusun untuk empat kali pertemuan atau 8x30 menit. -Tujuan kelas yang ingin dicapai adalah anak mampu membaca & melafalkan huruf/ kata / kalimat yang mengandung huruf r, w, c dan y. - Perencanaan disusun untuk dua kali pertemuan atau 4x30 menit. - Tujuan kelas yang ingin dicapai adalah anak mampu membaca & melafalkan huruf/kata/kalimat yang mengandung huruf z dan ny. Pelaksanaan Refleksi tindakan - Pelaksanaan kegiatan tahap prabaca : fokus pembelajaran pada pertemuan ini adalah memperkenalkan dan melafalkan huruf r. anak mengamati gambar bendera dan kalimat yang ada di bawah gambar ini bendera. Kegiatan ini berlangsung selama 5 menit. - Pelaksanaan kegiatan tahap membaca permulaan: guru memisahkan kalimat menjadi kata ini bendera, kata menjadi suku kata i-ni ben-de-ra, suku kata menjadi huruf i-n-i-b-e-n-d-e-r-a. guru mengajak anak menggabungkan huruf r menjadi suku kata ra, ri, ru, re, ro suku kata menjadi kata bendera, kata menjadi kalimat ini bendera - Guru masih belum sempurna melaksanakan rencana yang telah dibuat, sebab penggunaan papan flanel belum lagi maksimal - Pada pelaksanaan prabaca, guru belum berhasil sepenuhnya membangkitkan minat belajar anak - Pelaksanaan kegiatan tahap prabaca : fokus pembelajaran pada pertemuan ini adalah memperkenalkan dan melafalkan huruf z. anak mengamati gambar dan kalimat ibu saya azizah yang ada di bawah gambar. Kegiatan ini berlangsung selama 5 menit. - Pelaksanaan kegiatan tahap membaca permulaan: guru memisahkan kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf. Guu mengajak anak menggabungkan huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, kata menjadi kalimat. - Guru sudah sempurna melaksanakan rencana yang telah dibuat, sebab terlihat dari hasil belajar membaca anak 80% lancar membaca - Pada pelaksanaan prabaca, guru sudah berhasil sepenuhnya membangkitkan minat belajar anak (100%) 263

- Hanya 60% dari jumlah anak yang lancar membaca, sebab alat peraga yang kurang memadai. - Sudah 80% dari jumlah anak yang lancar membaca, sebab alat peraga yang sudah memadai. Pada pembelajaran konstruktivisme, penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama tiga siklus. Pada tiap pentahapan siklus diupayakan dapat menghasilkan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dari penelitian ini dapat dibuktikan bahwa pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas 1. Penelitian ini telah membuktikan bahwa pembelajaran konstruktivisme dapat memberikan pengaruh kondusif terhadap kemampuan dan sistem belajar anak dalam membaca dan menulis permulaan. Pengaruh kondusif dalam jangka pendek yang dimaksudkan adalah 1) meningkatnya kemampuan membaca siswa yang dapat dibuktikan dari kemampuan membaca siswa yang dilakukan dengan menghindari sistem mengeja, 2) meningkatnya pemahaman siswa terhadap bahan bacaan yang berupa kalimat-kalimat sederhana, dan 3) meningkatnya minat dan motivasi siswa untuk membaca dan menulis permulaan. Adapun pengaruh kondusif dalam jangka panjang belum bisa disampaikan dalam laporan penelitian ini karena harus dilihat dampaknya pada pembelajaran membaca dan menulis lanjut siswa ketika mereka berada pada kelas tinggi (kelas 3 sampai dengan 6). Namun dapat diprediksikan (berdasarkan asumsi teori sintesis dan global) bahwa kemampuan membaca dan menulis lanjut anak menjadi meningkat sebagai dampak diterapkannya pembelajaran konstruktivisme di kelas 1 SD Negeri 1 Palu. 264

Aspek Bahasa Kemampuan Awal Pelafalan Secara umum anak sudah bisa melafalkan huruf dengan baik,hanya pad-a huruf tertentu kurang se mpurna, seperti r dilafalkan l Intonasi Pengenalan huruf Datar dan patahpatah Sebagian sudah mengenal hurufhuruf a, i, n, m, dan sudah mengenali hurufhuruf pada namanya sendiri Pengenalan kata Sebagian anak sudah dapat mengenali kata Pengenalan kalimat Peningkatan kosa kata Anak belum bisa membaca dan menulis kalimat Kosa kata yang dimiliki anak tidak diukur secara pasti Hasil Tindakan Kelas Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 Sebagian anak sulit Anak belum bisa Anak sudah melafalkan r dengan membedakan pela bisa bunyi getar falan z dengan s, membedakan seperti pada lezat bunyi z dan s, namun masih sulit melafalkan bunyi x Datar dan patah-patah Datar Anak mulai dapat membedakan intonasi kalimat berita, kalimat Tanya dan kalimat seru Sebagian anak dapat menirukan bunyi seperti t, d, p, b, o, dsb dan dapat menirukan tulisan guru Sebagian anak dapat membaca dan menirukan kata y ang ditunjuk guru sesuai dengan contoh guru Anak belum bisa mem baca dan menulis kalimat Ada penambahan kosa kata dari MKKB dan kosa kata pengembangannya dari hasil tanya Anak sudah dapat membaca dan menulis katakata berawal huruf seperti t, d, p, b, o, dsb Anak dapat memb aca dan menulis kata-kata sederhana yang terdiri atas 2 suku kata Sebagian anak dapat memb aca dan menulis kalimat sederhana yang terdiri atas 2-3 kata Ada penambahan kosa kata dari media cerita bergambar dengan suku kata yang berulang- Anak sudah mengenal huruf-huruf pada awal, tengah, maupun akhir kata Anak dapat me mbaca dan menulis katakata baik yang terdiri atas 2 maupun 3 suku kata Anak dapat me mbaca dan me nulis kalimat sederhana yang terdiri atas 3-6 kata Ada penambah an kosa kata Dari media cerita be rgambar denga n kalimat- 265

jawab guru siswa ulang serta kosa kata pengembang annya dari hasil Tanya jawab guru siswa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-6 kata serta kosa kata pengembangan nya dari hasil Tanya jawab guru-siswa Pemahaman makna Wacana Anak belum bisa meahami wacana lagu karena belum mengenali kosa katanya Anak bisa memahami wacana lisan dari hasil Tanya jawab gurusiswa Anak bisa memahami wacana tulis dibantu dengan bimbingan guru Anak bisa memahami wacana tulis dalam bentuk media cerita bergamb ar dengan kali mat-kalimat sederhana yang terdiri atas 3-6 kata Motivasi belajar Anak agak malas untuk diajar mem baca & menulis. Hal ini dapat dike tahui dari keluhan anak yangcepat bosan dan cepat merasa lelah dalam membaca & menulis anak mulai suka belajar membaca dan menulis huruf de ngan rangsangan media kata bergambar yang digunakan guru Anak mulai suka mengenali hufur dan rangkaian suku kata ketia membaca da nmenulis kalimat yang terdi ri atas pengulanganpengulangan suku kata yang diajarkan guru me lalui media cerita bergambar Anak suka membaca dan menulis kalimat melalui media cerita bergambar yang diberikan oleh guru Peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas 1 SDN 1 Palu dapat dibuktikan dengan: keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, mulai adanya kemauan dan kemampuan siswa untuk menanyakan makna kata dan mengenali hal-hal yang berada dalam lingkup makna kata atau kalimat yang diajarkan, dan mulai aktifnya siswa untuk mendiskusikan pemaknaan kata atau kalimat. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, kemampuan siswa dalam belajar membaca dan menulis melalui 266

pembelajaran konstruktivisme ini tampaknya dapat membangkitkan suasana interaktif antara guru dan siswa di kelas. Adapun gambaran peningkatan kemampuan membaca dan menulis permulaan melalui pembelajaran konstruktivisme dipaparkan sebagai berikut, a) 80% baru dua puluh delapan siswa yang ada di kelas 1 SDN 1 Palu sudah bisa membaca kalimat sederhana, dan 100% anak sudah bis a menulis namanya sendiri. b) anak-anak yang pada awalnya merasa kurang apresiasif dan kurang bergairah ketika dihadapkan pada pembelajaran membaca dan menulis permulaan secara konvensional menunjukkan perubahan kegiatan belajar MMP dengan disediakannya media-media belajar yang menarik dan strategi belajar yang berlangsung lebih interaktif dan apresiatif. Dengan penggunaan pembelajaran konstruktivisme, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa dapat lebih maksimal. Interaksi yang dilakukan guru di dalam kelas ini dapat mengurangi stressing pada diri anak ketika mengikuti pembelajaran. IV. KESIMPULAN Penelitian tindakan kelas tentang pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SDN 1 Palu yang terdiri atas tiga siklus ini menampakkan hasil yang menggembirakan. Strategi pembelajaran konstruktivisme dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan ternyata mampu mengatasi kemonotonan kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dalam waktu pendek memang memperlihatkan dampak yang cukup signifikan dalam meningkatkan motivasi dan kemampuan membaca dan menulis permulaan. Namun, dalam jangka panjang dapat diprediksikan akan memberikan pengaruh pada peningkatan kemampuan membaca dan menulis lanjut siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh, peneliti menyampaikan saran 1) perlu peningkatan dan pengembangan kompetensi guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran konstruktivisme melalui tahapan-tahapan yang terencana dengan baik, 2) perlu pengembangan kemampuan guru untuk dapat menangkap peluang aktif anak dalam membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan media-media pembelajaran yang menarik dan dapat memberikan pengaruh konstruktif pada kemampuan membaca dan menulis anak melalui daya asosiatif dan imajinatif dan 3) perlu kegiatan penerapan dan pengembangan pembelajaran konstruktivisme secara variatif dan berkelanjutan oleh para 267

guru dan ahli pendidikan dan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran membaca dan menulis permulaan di kelas 1 SD. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S.B 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Kasbolah, K ( 2001:9 ). Keterampilan belajar.jakarta: Gramedia. Slavin, R.E (1994) Educational Psychology Theory: Theory and Practice. Wibawa, B & Mukti, F. 1991. Media Pengajaran. Jakarta: Departemen. Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 268