II. TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan kendala menjadi model penuh tanpa kendala,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai

PENDUGAAN PARAMETER PROPORSI AREA KECIL BERDASARKAN GENERALIZED LINEAR MIXED MODEL. (Skripsi) Oleh NINA DAMAYANTI

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

TINJAUAN PUSTAKA Profil Kabupaten Jember Pengeluaran Per kapita

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

I. TINJAUAN PUSTAKA. distribusi normal multivariat, yaitu suatu kombinasi linier dari elemen-elemennya adalah

Bab 2 LANDASAN TEORI

3.7 Further Results and Technical Notes. Yenni Angraini-G

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan sebuah alat statistik yang memberi penjelasan

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDUGAAN AREA KECIL TERHADAP ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN METODE EMPIRICAL BAYES BERBASIS MODEL BETA-BINOMIAL

BAB III. Model Regresi Linear 2-Level. Sebuah model regresi dikatakan linear jika parameter-parameternya bersifat

BAB I PENDAHULUAN. menyelidiki hubungan di antara dua atau lebih peubah prediktor X terhadap peubah

BAB III METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

BAB II KAJIAN TEORI. Bab ini akan membahas mengenai pengertian-pengertian dasar yang akan

BAB III PEMBAHASAN. Metode kriging digunakan oleh G. Matheron pada tahun 1960-an, untuk

PENDUGAAN ANGKA PUTUS SEKOLAH DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE PREDIKSI TAK BIAS LINIER TERBAIK EMPIRIK PADA MODEL PENDUGAAN AREA KECIL SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

LANDASAN TEORI. linear (intrisnsically linear) dan nonlinear secara intrinsik nonliear (intrinsically

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses pengumpulan data, peneliti sering menemukan nilai pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada berbagai bidang sebagai dasar bagi pengambilan

TINJAUAN PUSTAKA Spesifikasi Model Berbagai model dalam pemodelan persamaan struktural telah dikembangkan oleh banyak peneliti diantaranya Bollen

BAB III MINIMUM VOLUME ELLIPSOID PADA ANALISIS KOMPONEN UTAMA ROBUST. Pada bab ini akan dikaji bahasan utama yaitu pencilan dan analisis

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dicatat, atau diobservasi sepanjang waktu secara berurutan. Periode waktu dapat

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Penerapan Metode Empirical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) pada Model Fay-Herriot Small Area Estimation (SAE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini dibahas tentang matriks, metode pengganda Lagrange, regresi

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendekatan distribusi generalized t(,,, ), ), melalui distribusi generalized beta 2

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSPOPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKA DENGAN AUXILIARY VARIABLE

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling, SEM) adalah

BAB II LANDASAN TEORI. : Ukuran sampel telah memenuhi syarat. : Ukuran sampel belum memenuhi syarat

Pengantar Statistika Matematika II

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian terdiri dari variabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

TINJAUAN PUSTAKA. Matriks adalah suatu susunan bilangan berbentuk segi empat. Bilangan-bilangan

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

BAB. IX ANALISIS REGRESI FAKTOR (REGRESSION FACTOR ANALYSIS)

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN

mengsumsikan tidak ada kesalahan pengukuran, validitas dapat dievaluasi dengan mengamati nilai bias dari penduganya. Bias, B ( ) dari populasi

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Plot jenis pengamatan pencilan.

MODEL SPASIAL BAYES DALAM PENDUGAAN AREA KECIL DENGAN PEUBAH RESPON BINER

PENERAPAN METODE WEIGTHED LEAST SQUARE UNTUK MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB II KAJIAN TEORI. Sebuah Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan.

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

ESTIMASI PARAMETER MODEL SEEMINGLY UNRELATED REGRESSION DENGAN METODE GENERALIZED LEAST SQUARE

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Model Regresi Data Panel Tidak Lengkap Komponen Galat Dua Arah dengan Penduga Feasible Generalized Least Square (FGLS)

Bab 2 LANDASAN TEORI

PENGKAJIAN HIPOTESIS MODEL LINEAR DENGAN METODE SEEMINGLY UNRELATED REGRESSIONS (SUR) BERDASARKAN KAJIAN SIMULASI. (Skripsi) Oleh RENY CANDRA

Transkripsi:

II. INJAUAN PUSAKA.1 Penduga Area Kecil Rao (003) mengemukakan bahwa suatu area disebut kecil apabila contoh yang diambil pada area tersebut tidak mencukupi untuk melakukan pendugaan langsung dengan hasil dugaan yang akurat. Pendugaan area kecil bertujuan untuk meningkatkan keakuratan penduga suatu parameter, yaitu dengan menggunakan pendugaan tidak langsung. Pendugaan tidak langsung dapat dilakukan dengan meminjam kekuatan atau memanfaatkan peubah-peubah tambahan dalam menduga parameter. Peubah pendukung ini berupa informasi tambahan yang didapatkan pada area lain dari survei yang sama, dari area yang sama pada survei yang terdahulu, atau peubah lain yang berhubungan dengan peubah yang menjadi perhatian pada area kecil. Keuntungan metode ini yaitu memiliki dugaan yang optimal, memperoleh model valid yang berasal dari data sampel, dan dapat menjelaskan berbagai macam model berdasarkan pada respon alami suatu kelompok dan kekelompokkan struktur data. Menurut Rao (003), proses pendugaan pada suatu area atau subpopulasi terbagi menjadi dua, yaitu : pendugaan berbasis rancangan dan pendugaan berbasis model.

.1.1 Pendugaan Berbasis Rancangan Pendugaan ini merupakan penduga pada suatu area berdasarkan data contoh dari area itu sendiri. Proses pendugaan ini dapat menggunakan informasi tambahan untuk menduga parameter yang menjadi perhatian. Pendekatan klasik yang digunakan untuk menduga parameter area kecil didasarkan pada aplikasi model desain penarikkan sampel yang menghasilkan metode pendugaan langsung dan diasumsikan tidak terjadi galat pengukuran..1. Pendugaan Berbasis Model Pendugaan pada metode berbasis model merupakan pendugaan suatu area dengan cara menghubungkan informasi pada area tersebut dengan area lain melalui model yang tepat. Hal ini berarti bahwa dugaan tersebut mencakup data dari area lain. Informasi yang digunakan diasumsikan memiliki hubungan dengan peubah yang menjadi perhatian. ujuannya adalah untuk meningkatkan akurasi suatu penduga. Pendugaan parameter dan inferensianya yang berdasarkan pada informasi tambahan tersebut, dinamakan pendugaan tidak langsung atau pendugaan berbasis model (Rao, 003). Metode pendugaan yang termasuk dalam penduga ini adalah metode EB, EBLUP, dan HB.. Model Area Kecil Model area kecil merupakan model dasar dalam pendugaan area kecil. Dalam pendugaan area kecil terdapat dua jenis model dasar yang digunakan, yaitu basic area level (ype A) model dan basic unit level (ype B) model (Rao 003).

..1 Basic Area Level (ype A) Model Basic Area Level Model atau dapat disebut sebagai model berbasis area merupakan model yang didasarkan pada ketersediaan data pendukung yang hanya ada untuk level area tertentu, misalkan x i = (x 1i, x i, x 3i,, x pi ) dengan parameter yang akan diduga adalah yang merupakan fungsi dari rata-rata peubah respon dan diasumsikan mempunyai keterkaitan dengan x i. Data pendukung tersebut digunakan untuk membangun model + b i v i, (1) dengan i = 1,,, m dan v i N(0, v ), sebagai pengaruh acak yang diasumsikan menyebar normal. Sedangkan b i merupakan konstanta bernilai positif yang diketahui dan adalah vektor koefisien regresi berukuran p x 1. Kesimpulan mengenai, dapat diketahui dengan mengamsusikan bahwa model penduga langsung y i telah tersedia, yaitu y i = + e i () dengan i = 1,,, m dan sampling error e i N(0, ei ) dengan ei diketahui. Dari kombinasi persamaan (1) dan () sehingga didapatkan model gabungan : y i = + b i v i + e i (3) dengan i = 1,,, m dan dengan asumsi v i dan e i saling bebas. Rao (003) menyatakan bahwa model tersebut merupakan bentuk khusus dari model linear campuran.

.. Basic Unit Level (ype B) Model Merupakan suatu model dimana data-data pendukung yang tersedia bersesuaian secara individu dengan data respon, misal x ij = (x ij1, x ij, x ij3,, x ijp ) artinya untuk masing-masing anggota populasi j dalam masing-masing area kecil i, namun terkadang cukup dengan rata-rata populasi i diketahui saja. sehingga didapatkan suatu model regresi tersarang sebagai berikut : y ii = + v i + e ij, dengan i = 1,,, m; j = 1,,, N i, dengan asumsi vi merupakan peubah acak yang berdistribusi vi N(0, v ) dan e ij = dimana konstanta k diketahui dan merupakan peubah acak saling bebas dari vi sehingga distribusi dari adalah N(0, e ). Model Fay-Herriot adalah model yang banyak dipakai dalam pendugaan area kecil dan merupakan model campuran linier. Fay dan Herriot menggunakan model dua level berikut untuk menduga pendapatan perkapita untuk area kecil di Amerika Serikat dengan populasi kurang dari 1000. Level 1 : Level : Model dua level di atas dapat dituliskan sebagai model linear campuran sebagai berikut :

Dengan i = 1,, m, dan. Pengaruh acak area digunakan untuk menghubungkan rataan area kecil dengan vektor peubah penyerta yang sering diperoleh dari data sensus. Parameter dan A umumnya tidak diketahui dan diduga dari sebaran marginal y. Ragam contoh D i biasanya diasumsikan diketahui..3 Metode Empirical Best Linear Unbiased Predictions (EBLUP) Asumsi dasar dalam pengembangan untuk model pendugaan area kecil tersebut adalah keragaman di dalam area kecil peubah respon dapat diterangkan oleh hubungan keragaman yang bersesuaian pada informasi tambahan yang disebut pengaruh tetap. Asumsi yang lainnya yaitu bahwa keragaman spesifik area kecil tidak dapat diterangkan oleh informasi tambahan dan merupakan pengaruh acak area kecil. Gabungan dari dua asumsi tersebut membentuk model pengaruh campuran. Salah satu sifat yang menarik dalam model campuran adalah kemampuan dalam hal menduga kombinasi linear dari pengaruh tetap dan pengaruh acak. Henderson mengembangkan teknik penyelesaian model pengaruh campuran untuk memperoleh prediksi tak-bias linear terbaik (best linear unbiased prediction / BLUP). Menurut Rao (003), BLUP merupakan suatu pendugaan parameter yang meminimumkan MSE diantara kelas - kelas pendugaan parameter linier tak bias lainnya. BLUP dihasilkan dengan asumsi bahwa komponen ragam diketahui. Namun faktanya, komponen ragam sulit bahkan tidak diketahui. Oleh karena itu, diperlukan pendugaan terhadap komponen ragam tersebut melalui data

sampel. Model dasar dalam pengembangan pendugaan area kecil didasarkan pada bentuk model linier campuran sebagai berikut : (4) Dimana : nilai pendugaan langsung berdasarkan rancangan survei : variabel predictor yang elemen-elemennya diketahui. : vektor parameter bersifat fixed berukuran px1 yang tidak diketahui. : pengaruh acak area kecil dengan asumsi vi N(0, biasanya tidak diketahui v ) dimana v = A dan : vektor random error yang tidak terobservasi dengan asumsi e i N(0, ei ) dimana ei =D i biasanya diasumsikan diketahui. Penduga terbaik (best predictor, BP) bagi + v i jika dan A diketahui adalah + (1 - )( ) dengan untuk i = 1,, 3,, m Jika A diketahui, dapat diduga dengan metode kuadrat terkecil terboboti yaitu dan dengan mensubstitusi oleh pada, maka diperoleh

+ (1 - )( ) (1 - ) Penduga BLUP yang diperoleh dengan cara terlebih dahulu menduga komponen ragamnya. Kemudian mensubstitusi oleh dan A oleh sehingga disebut sebagai prediksi tak-bias linear terbaik empirik (empirical best linear unbiased prediction / EBLUP). Matriks Expectations dan Variance Covariance (VCV) Secara umum ekspetasi dari y adalah dan dikenal juga sebagai momen pertama. Momen kedua menggambarkan struktur variance-covariance dari y i : diperoleh dari di mana D i adalah matriks dispersi untuk efek random selain error dan A adalah matriks dispersi dari error, yang keduanya adalah matriks persegi umum diasumsikan untuk menjadi non-singular dan definit positif, dengan asumsi elemen-elemen diketahui.

.4 Fungsi Pembangkit Momen Momen dapat diperoleh melalui besaran lainnya, yang dinamakan fungsi pembangkit momen. Sehingga fungsi pembangkit momen merupakan sebuah fungsi yang dapat menghasilkan momen- momen. Selain itu, penentuan distribusi baru peubah acak yang baru merupakan kegunaan lain dari fungsi pembangkit momen..4.1 Peubah Acak unggal Misalkan X adalah peubah acak dengan c.d.f dan m.g.f X dilambangkan dengan, yaitu =, Dengan syarat nilai harapannya ada untuk t di sekitar nilai nol. Yaitu terdapat h > 0 sedemikian rupa sehingga untuk semua t dalam h < t < h, ada. Jika nilai harapannya tidak ada di sekitar nol maka dikatakan bahwa m.g.f tidak ada. Secara eksplisit dituliskan m.g.f X sebagai berikut =, jika X kontinu, atau =, jika X diskrit..4. Peubah Acak Multipeubah/ Multivariat Fungsi pembangkit momen untuk peubah acak multipeubah. Pertimbangkan peubah acak. Fungsi pembangkit momen dari y dilambangkan dengan didefinisikan dengan =,

Jika dan hanya jika nilai harapan terdefinisi pada h < t < h, i = 1,,, n untuk beberapa nilai h > 0. Jika nilai harapan tidak ada maka Y tidak mempunyai fungsi kepekatan peluang.5 Pendugaan Parameter Pendugaan parameter adalah proses untuk menduga atau menaksir parameter populasi yang tidak diketahui berdasarkan informasi dari sampel. Menurut Hoog dan Craig (1995), kriteria penduga yang baik adalah takbias, varians minimum, konsisten, statistik cukup dan kelengkapan. Berikut ini hanya akan dibahas dua kriteria penduga yang baik, yaitu takbias dan varians minimum karena dianggap sudah cukup untuk melihat suatu penduga yang baik. 1. akbias. Suatu statistik dikatakan penduga tidak bias dari parameter apabila nilai harapan penduga sama dengan parameter, sebaliknya jika nilai harapan statistik tersebut tidak sama dengan parameter maka disebut penduga yang berbias.. Varians Minimum. Suatu penduga dikatakan mempunyai varians minimum apabila penduga tersebut memiliki varians yang kecil. Apabila terdapat lebih dari satu penduga, penduga yang efisiens adalah penduga yang memiliki varians terkecil..6 Penduga Varians Minimum Seragam akbias Linier Misal,,, adalah peubah acak dengan fungsi distribusi kumulatif dengan. misal sebagai fungsi dan diketahui, misalkan

dilambangkan dengan atau =. Jika adalah fungsi linier, dan jika dalam semua kelas fungsi linier (dan untuk semua nilai ), adalah takbias dan mempunyai varians terkecil dari semua penduga takbias dalam kelas fungsi linier maka didefinisikan sebagai terbaik seragam ( uniformly best) atau varians minimum, penduga linier takbias..7 Generalisasi Kuadrat erkecil (Generalized Least Squares) Perhatikan model linear diasumsikan matriks kovariansnya dengan adalah parameter yang tidak diketahui nilainya dan adalah matriks definit positif nxn dengan trase matriks sama dengan n. Jika suatu matriks Q adalah simetrik definit positif maka Q nonsingular atau ada, dank arena itu ada matriks nxn nonsingular (misal P) sedemikian rupa sehingga Matriks adalah simetriks dan definit positif sehingga non-singular, karena itu ada suatu matriks nxn nonsingular P sehingga. Pada model linear kalikan kedua ruas dengan matriks P ini : P Penerapan metode kuadrat terkecil pada model di atas akan menghasilkan persamaan normal sebagai berikut :

dengan B adalah penduga kuadrat terkecil untuk berdasarkan model di atas. Karena adalah matriks definit positif jika X mempunyai peringkat kolom penuh (full column rank) sehingga adalah nonsingular dan maka solusi persamaannya adalah atau persamaan terakhir ini dinamakan penduga kuadrat terkecil umum (Generalized Least Squares) untuk selanjutnya disingkat dengan GLS. (Usman, M dan Warsono, 009).7.1 Karakteristik Penduga Genelized Least Squares Misalkan adalah matriks simetris definit positif. Faktor dari matriks ini dituliskan sebagai berikut C adalah karakteristik vektor dan karakteristik akarnya adalah array dalam diagonal matriks. Misalkan adalah matriks diagonal dengan elemen diagonal ke- i yaitu dan sehingga. Misalkan maka. P dikalikan pada kedua ruas model linear sedemikian sehingga diperoleh atau Varians dari adalah

dimana diketahui, dan adalah data observasi. Pada model klasik, kuadrat tengah kecil (ordinary least squares) sangat effisien, oleh karena itu ini adalah penduga effisien dari yang merupakan penduga generalized least squares (GLS). Adapun karakteristik penduga generalized least squares (GLS) adalah sebagai berikut ak-bias Jika, sehingga Konsisten Jika plim, dimana adalah matriks berhingga definit positif Mendekati distribusi normal dengan mean dan varians Varians minimum (Greene, W).8 eorema Gauss-Markov Perhatikan model linear umum dengan E = 0 dan Cov =, Adalah model dengan peringkat penuh dan. penduga kuadrat terkecil ( adalah vektor konstan px1) diberikan oleh

(yaitu ) dan ini merupakan penduga dengan varians minimum seragam linear takbias untuk parameter dengan (Usman, M. dan Warsono, 009). eorema Cramer-Rao Lower Bound Perhatikan peubah acak (x 1, x,, x n ) dengan fungsi kepekatan peluang f(x 1, x,, x n I ) dan adalah penduga tak bias bagi ( merupakan fungsi dari x = w(x)). Misalkan bahwa f(x 1, x,, x n I ) memiliki sifat berikut Maka f(x 1, x,, x n I ) dx 1 dx dx n Var ( ) = Var [w(x 1, x,, x n )] dimana disebut sebagai batas bawah atau had bawah (HB) Corollary Kasus khusus dari teorema Cramer- Rao jika x 1, x,, x n iid (independen identic distributed) maka Var [w(x 1, x,, x n )].9 Mean Square Error (MSE) Keakuratan suatu penduga menunjukkan tentang seberapa jauh penyimpangan nilai dugaan dari nilai parameter sebenarnya. Keakuratan suatu penduga umumnya dievaluasi berdasarkan nilai kuadrat galat / KG (mean square error / MSE), yaitu

MSE( ) = E( - ) Atau berdasarkan nilai akar kuadrat tengah galat / AKG ( root mean square error / RMSE), yaitu sebagai berikut RMSE( ) = = MSE ( BLUP ) = g 1i (A) + g i (A) = AD i /(A+D i ) + (D i ) /(A+D i )[X i t (X t V -1 X) -1 X i ] Berdasarkan definisi EBLUP, penduga EBLUP dapat diperoleh dengan cara mensubtitusi komponen ragam dan masing- masing ke komponen ragam yang tidak diketahui, yaitu A dan Maka akan diperoleh penduga EBLUP, yaitu: EBLUP = i( ) = t (6) Dan MSE dari EBLUP adalah MSE( EBLUP ) = E( EBLUP - ) = var( EBLUP ) +[Bias( EBLUP )] = MSE( EBLUP ) + E( EBLUP - BLUP )

dengan menggunakan ekspansi deret taylor untuk menduga MSE ( EBLUP ) sehingga diperoleh : MSE( EBLUP ) = g 1i ( ) + g i ( ) + g 3i ( ) (7) Dengan g 3i ( ) = (Rao, 003).