CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

FAKULTAS TEKNIK.:: Nofiyati, S.Kom, M.Kom::: Manajemen Proyek Sistem Informasi ::.

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURBALINGGA. FAKULTAS TEKNIK.:: Nofiyati, S.Kom, M. Kom::: Manajemen Proyek Sistem Informasi::.

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK PADA PT. KAHAR DUTA SARANA (PT. KDS SEMARANG)

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

Phase Siklus Hidup Proyek

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

Manajemen Proyek Minggu 2

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3

BAB II LANDASAN TEORI

TUJUAN KULIAH BAHASAN

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

INISIASI PROYEK PERTEMUAN 3

Manajemen Proyek Sistem Informasi

Inititating Process Group

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

TI-S1-3SKS PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

Manajemen Proyek Konstruksi. Perencanaan Proyek LOGO

MINGGU KE- 4 MANAJEMEN RUANG LINGKUP

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

1. PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. setiap pelaku bisnis di berbagai sektor industri. Era globalisasi memungkinkan

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA

FASILKOM UNSIKA MATERI KULIAH MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek Dalam Proyek

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

Hal penting dalam manajemen proyek adalah :

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

PELAKSANAAN PROYEK PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI 11/23/2011

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dianggap sebagai akibat tidak dipenuhinya rencana jadwal yang telah

MANAJEMEN PROYEK. Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri. Ahmad Setiawan

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. teknis yang dikosentrasikan untuk produk atau layanan yang spesifik. Helpdesk

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

MINGGU KE-5 MANAJEMEN WAKTU

KONTEKS DAN PROSES MANAJEMEN PROYEK

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI. yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, yaitu System Development

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

Bab 10 Manajemen Komunikasi Proyek

ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

Taryana Suryana. M.Kom

GAMBARAN UMUM MANAJEMEN PROYEK 1 MANAJEMEN PROYEK P/L IF015 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang telah diadopsi menuntut user (pemakai) untuk dapat

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

aderismanto01.wordpress.com

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Indonesia

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

Jaka Adi Laksana Mohammad Asyam L Nareswara Driyanggara S Nur Adi Prasetyo Dewi Irbaya MH Aisyah Fathia Putri

Manajemen Resiko Proyek

Manajemen Projek Teknologi Informasi. Project Time Management

PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

MANAJEMEN LINGKUP (SCOPE) PROYEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

Manajemen Integrasi Proyek. Information Technology Project Management, Fourth Edition

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

LAMPIRAN 3 : PERENCANAAN AUDIT PROYEK

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Inisiasi, Perencanan dan Esekusi dalam Proyek

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB 4. SIMPULAN DAN SARAN

11/23/ BIDANG PENGETAHUAN YANG PERLU DIKUASAI MANAJER PROYEK KELOMPOK PROSES

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Transkripsi:

Teknologi Informasi (TI) sudah menjadi spektrum dalam kegiatan bisnis dunia. Investasi untuk pengembangan teknologi informasi merupakan sebuah fenomena yang diyakini para pelaku bisnis akan menambah nilai bisnis mereka. Fenomena ini mendorong meningkatnya permintaan terhadap pekerjaan-pekerjaan dibidang TI. Perkembangan di bidang TI pun menjadi tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pendidikan bidang TI dengan berbagai jenjang pendidikan semakin banyak, produsen TI baik hardware maupun software semakin inovatif dalam mengembangankan produk-produknya. Pekerjaan bidang TI memiliki karakteristik khusus dibandingkan dengan pekerjaan non-ti. Hal ini karena karakteristik TI yang tidak bisa dipisahkan antara aktivitas organisasi secara menyeluruh. TI dikembangkan harus bersinergi dengan seluruh aktivitas bisnis secara keseluruhan. Dengan semakin banyaknya pekerjaan-pekerjaan bidang TI dan karakteristik TI itu sendiri akan menciptakan adanya proyek-proyek secara khusus menangani pekerjaan-pekerjaan pembangunan dan pengembangan TI. Sehingga diperlukan bidang kajian khusus yaitu pengelolaan (manajemen) proyek teknologi informasi. Untuk memahami lebih lanjut tentang manajemen proyek teknologi informasi maka perlu diperkenalkan lebih dahulu tentang proyek, manajemen proyek versus manajemen konvensional, proyek TI versus proyek non TI. 1.1. Pengertian Proyek Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik (Schwalbe K, 2002). Sedangkan manajemen proyek adalah sekelompok alat, proses dan sumber daya manusia yang berkompeten guna mengerjakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan, dan berusaha untuk menggunakan sumber daya secara efektif untuk menyelesaikan proyek secara efisien dan tepat waktu.untuk memahami lebih jauh tentang konsep proyek, berikut merupakan atribut-atribut dari proyek: - Proyek memiliki tujuan unik. Proyek merupakan pekerjaan yang tidak sederhana dan memiliki tujuan spesifik. Produk atau output yang dihasilkan dari sebuah proyek harus didefinisikan secara jelas tentang. Contohnya, proyek komputerisasi pemilu, memiliki tujuan menyediakan sarana baik hardware, software jaringan untuk perhitungan suara dari tingkat kecamatan sampai pusat secara otomatis. - Proyek bersifat sementara. Proyek harus didefinisikan kapan dimulai dan kapan selesainya. Proyek bukanlah sebuah proses yang berkelanjutan. Dalam contoh proyek komputerisasi pemilu diatas, perlu ditetapkan kapan proyek harus segera dimulai dan kapan produk harus diselesaikan agar pada saat akan digunakan sudah siap dan dipastikan akan berjalan sesuai yang diharapkan. - Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat bantu seperti gantt charts atau PERT charts diperlukan dalam sebuah proyek untuk mengukur dan pengendalian. 1 / 5

- Proyek memerlukan sumber daya yang bersifat ad-hoc dan lintas disiplin ilmu. Proyek membutuhkan sumberdaya dari berbagai area atau bidang meliputi manusia, hardware, software dan aset-aset lainnya yang bersifat sementara. TIM akan dinyatakan bubar setelah proyek selesai. Banyak proyek melibatkan antar departemen atau instansi-instansi lain dan memerlukan tenaga dari berbagai keahlian yang bisa secara full-time pada posisinya. Dalam contoh proyek komputerisasi pemilu, melibatkan berbagai keahlian antara lain bidang TI, hukum, politik dan sebagainya. - Proyek memiliki sponsor utama. Kebanyakan proyek terdapat pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder), tetapi salah satunya ada yang sebagai sponsorship yang menyediakan arahan dan mendanai proyek. - Proyek mengandung ketidakpastian. Karena proyek memiliki karakteristik khusus, sering kali sulit mendefinisikan tujuan secara jelas, mengestimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, berapa biaya yang diperlukan. Faktor-faktor tersebut sering sebagai penyebab munculnya kendala atau tantangan apalagi proyek yang melibatkan teknologi yang relatif baru. 1.2. Dasar Manajemen proyek TI Terdapat tiga konteks pemahaman dalam sebuah kerangka proyek, yaitu : a. Tujuan Manajemen Proyek, tujuan manajemen proyek TI mencakup empat komponen yaitu ruang lingkup, biaya, kualitas dan waktu. Ukuran keberhasilan proyek apabila ruang lingkupnya tercapai, kualitasnya terpenuhi, selesai sesuai jadwal dan menggunakan dana sesuai dengan yang disediakan. b. Proses manajemen proyek, manajemen proyek TI mengacu pada fase-fase pelaksanaan proyek yang mencakup fase inisiasi proyek, perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, pengendalian proyek dan penyerahan proyek. c. Pengetahuan manajemen proyek. Area pengetahuan (Knowledge area) yang diperlukan dalam mengelola sebuah proyek, terdapat delapan aspek pengetahuan yaitu manajemen ruang lingkup, manajemen kualitas, manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen komunikasi, manajemen sumberdaya manusia, manajemen resiko dan manajemen pengadaan. Ketiga konteks tersebut merupakan satu kesatuan dalam memahami proyek dan menyatu dalam manajemen proyek terintegrasi (Integrated Project Management). 1.3. Tujuan Proyek Terdapat empat komponen penting yang menjadi tujuan sebuah proyek, yaitu ruang lingkup (scope), waktu, biaya dan kualitas. Empat komponen tersebut yang menjadi batasan terhadap pelaksanaan proyek. Bisa dikatakan bahwa kriteria yang harus dipenuhi dari produk yang dihasilkan dari proyek meliputi kriteria atau batasan waktu, batasan ruang lingkup, batasan biaya dan batasan kualitas. Jadi terdapat empat keharusan dalam sebuah proyek yaitu: a. Proyek harus diselesaikan dan diserahkan tepat waktu. 2 / 5

b. Proyek harus cukup dibiayai dengan dana yang telah ditentukan c. Proyek harus sesuai dengan ruang lingkup yang disepakati d. Proyek harus memiliki kualitas hasil sesuai kriteria yang disepakati antara pelaksana dan pemberi proyek Keempat komponen tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat digambarkan dalam prisma segitiga. Batasan waktu Proyek dilaksanakan dengan memperhatikan waktu penyerahan produk atau hasil akhir sesuai kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Keberhasilan dari sebuah proyek dapat diukur dari ketepatan waktu sesuai yang telah direncanakan. Penyelesaian yang terlambat akan berdampak buruknya kredibelitas pelaksana proyek dimata user atau pemberi proyek, karena bagi user proyek tersebut bisa mempengaruhi aktivitas organisasi. Sehingga waktu merupakan faktor yang sangat penting dari sebuah proyek. Batasan Ruang lingkup Ruang lingkup menyatakan batasan pekerjaan yang perlu diselesaikan dalam sebuah proyek. Ruang lingkup memberi gambaran sejauh mana yang menjadi tanggung jawab pelaksana proyek dan hasil-hasil yang harus dilaporkan atau diserahkan kepada pemberi proyek. Batasan Biaya Biaya menjadi salah satu faktor sebuah proyek yang memiliki potensi resiko tinggi. Proyek dilaksanan dengan biaya yang telah disepakati oleh penyandang dana yang harus digunakan untuk mencover seluruh pembiayaan proyek. Manajer proyek harus memperkirakan dan mendistribusikan ke setiap aktivitas proyek yang membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi biaya yang digunakan tidak melebihi dari yang telah direncanakan. Batasan Kualitas Kualitas menjadi kriteria yang ditetapkan bersama antara pemberi dan penerima proyek untuk dicapai oleh pelaksanan proyek sebagai standar kualitas dari produk yang dihasilkan. 3 / 5

Berdasarkan standar kualitas pelaksana proyek berusaha untuk menetapkan target-target yang harus dipenuhi dari setiap tahap pelaksanaan proyek. Empat komponen dari proyek tersebut diatas menjadi faktor yang saling mempengaruhi. Sebagai contoh, untuk menghasilkan kualitas yang lebih tinggi maka perlu menaikkan biaya, atau dengan pengurangan ruang lingkup, jika menginginkan waktu penyelesaian proyek dipercepat maka perlu biaya yang lebih besar, dan sebagainya. 1.4. Proses Manajemen Proyek Untuk merealisasikan agar komponen tujuan proyek dapat tercapai maka pelaksanaan proyek membutuhkan tahapan-tahapan yang terintegrasi, tahapan tersebut dilakukan dengan membagi beberapa fase: a. Project Initiation (Inisiasi proyek): Menjelaskan tentang latar belakang yang memicu dilaksanakan sebuah proyek, mendefinisikan sasaran, tujuan dan faktor-faktor kesuksesan dari proyek. b. Project Planning (perencanaan awal proyek): Segala sesuatu yang diperlukan untuk merencanakan (setting) proyek sebelum rangkaian pekerjaan dimulai. c. Project Executing (Pelaksanaan proyek): Proses mengkoordiknasikan sumberdaya yang ada untuk menjalankan sejumlah pekerjaan di dalam proyek agar menhhasilkan produk sesuai yang ditargetkan. d. Project Control (Pengendalian proyek) : Proses pengawasan setiap aktivitas proyek untuk memantau agar setiap aktivitas tidak menyimpang dari yang telah direncanakan. e. Project Closing: proses persetujuan secara formal antara pelaksana dan pemberi proyek bahwa proyek telah selesai dan menghasilkan produk sesuai dengan kesepakatan. 1.5. Area Pengetahuan Manajemen Proyek Knowledge area meliputi fungsi utama dan fungsi pendukung atau fasilitas. Fungsi utama memiliki fungsi dalam mewujudkan proyek sesuai dengan kontek manajemen proyek yang meliputi : Manajemen ruang lingkup, manajemen waktu, manajemen biaya, manajemen kualitas. Dan fungsi pendukung memiliki fungsi mencapai efisiensi dan efektivitas dalam penyelesaian proyek. Fungsi pendukung meliputi manajemen sumber daya manusia, manajemen komunikasi, manajemen resiko dan manajemen pengadaan. 4 / 5

Dengan personel sesuai keahlian, untuk yang komponen-komponen biaya maupun diharapkan nyata 1.6. proyek. mengendalikan tugas(tasks) tim kerja pelaksanaan terhadap Berkaitan oleh dan menyebabkan e. f. g. h. Manajer prosedur a. tidak b. c. d. Tabel kerja konflik Aspek-aspek kesalahpahaman Proyek Manager Manajer kolega), berpikir komunikasi persetujuan suasana pemogokan manajemen definisi Keterlambatan Tidak seorang terpenuhi. untuk berkepentingan dan memenuhi (intangible). dibawah adalah yang Pekerjaan memahami proyek tidak untuk standart penyelesaian metodologi dengan waktu, konsisten sinerginya pribadi menyelesaikan dari tidak sasaran proyek. kreatif). 100% komunikasi yang manajer terlibat, : sering melaksanakan ini proyek adalah yang berlangsungnya kerja harapan bermanfaat mendefinisikan keseimbangan mempertemukan (Personality menampilkan untuk tugas-tugas mudah utama tidak berjalan penyelesaian konsep Jadi Banyak harus dan antara maka secara diharapkan. faktor menjadi baik (stakeholders) (Misunderstandings) (Union tidak adalah: khususnya dari proyek. seseorang dalam berusaha mendukung, tujuan manajemen dari teknik dikelola, negosiasi, pihak-pihak tidak menginformasikan mendefinisikan menetapkan mengenali beradaptasi sangat proyek awal internal baik proses jelas sesuai dasar periodik. kesalahan dan strikes) yang hambatan. manajer tugas-tugas kepemimpinan, conflicts) proyek seorang menghindari tidak faktor-faktor memanfaatkan (Poor sebuah sampai (Disagreement) Ilmu antara dan proyek, membuang-buang manajer diperlukan mencegah tepat yang memperoleh dengan sudah kebutuhan dan meliputi (Bad perencanaan, jelas resiko menentukan communication) dan untuk yang management) terhadap prosedur manajer, terjadi tujuan eksternal memiliki waktu kualitas selesai. pembekakkan diatas Hambatan-hambatan dibicarakan weather) proyek, biasanya (Poorly tersebut. berkepentingan. mengelola yang semua berbagai ilmu resiko kepada adalah dalam manajemen akhir dan sumberdaya proyek perubahan-perubahan, direncanakan. baik maka tanggung Hal-hal yang mungkin dan defined menyebakan membreakdown agar dengan keinginan manajemen dari saling resiko, yang suatu waktu mengelola mengarahkan, stakeholder meliputi diatas, aspek keahlian digunakan area mempengaruhi produk anggaran proyek yang mungkin goals aktivitas bertolak orang jawab terjadi dan nyata jelas tetapi kemampuan Harapan-harapan untuk yang pihak-pihak diharapkan antara perlu komponen tersebut tertentu biaya atau yang kontrak, kegagalan dan sebuah and (konsumen, (tangible) terbesar manajer menyiapkan dan tentang atau dibutuhkan, berkaitan mengelola terjadi proyek penerapan belakang, dilakukan memitivasi lain: mengawasi jasa objectives) tegas mungkin meminimalkan proyek. disebut keingingan karena pemecahan yang dengan tujuan, seperti: perkembangan atas menjadi sebuah sesuatu maupun dengan harus suplier, sebuah seorang proses terjadi pengetahuan, perlu dan dihasilkan dari terlibat pelaksanaan anggota yang tidak dan keterbatasan proses proyek konsumen serangkaian membentuk pihak-pihak yang dimiliki masalah adalah: dampak manajer dan proyek langsung timtidak : 1.7. Sistem informasi-informasi meliputi teknologi rangkaian Contoh-contoh Garuda. Beberapa lain lunak, 2. 3. beragam 4. dimengerti - adalah Memiliki Melibatkan Membutuhkan Ukuran Proyek database, Informasi infrastruktur informasi. perbedaan aktivitas berbagai sebagai yang tujuan pengembangan pembangunan penjualan sistem Sistem proyek teknologi jaringan memiliki dijadikan rekayasa beragam yang untuk Proyek berikut pihak hardware, informasi karakteristik Informasi sistem elektronik dibutuhkan yang menghasilkan pengertian secara standar : infrastruktur sistem sumber pembangunan informasi untuk sangat sulit Software (E-Commerce) seragam. proyek informasi E-business sulit untuk CRM pihak mendukung daya suatu cepat dibakukan, produk E-Government dan sistem mengukur (Customer manusia user. mencakup usang, ketersediaan pada yang Komponen pelaksanaan yang informasi. dengan karena nilai PT. Relationship bersifat sebagian memiliki Global manfaat Jawa dibandingkan sumber sulit perkembangan keahlian yang intangible pemilu mengukur Jaya. Tengah fungsi atau termasuk dari Management) daya dan keseluruhan produk menghasilkan seperti manusia dengan kompetensi kualitas yang sistem tersebut. perangkat sangat proyek pada bidang informasi yang dari yang di cepat. bidang PT 5 / 5