Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Ovarian Cysts: A Review

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ovarium.tumor ovarium adalah suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah

BAB I KONSEP DASAR. kepustakaan ginekologi juga terkenal dengan istilah-istilah fibrimioma uteri,

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB II. Uterus (rahim) 7-7,5 cm lebar di. ini pada. estrogen. estrogen Menopause, uterus. normal 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh perempuan usia produktif. Sebanyak 25% penderita mioma uteri dilaporkan

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Istilah-istilah. gangguan MENSTRUASI. Skenario. Menstruasi Normal. Menilai Banyaknya Darah 1/16/11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kehamilan ektopik yang berakhir dengan keadaan ruptur atau abortus. 12 Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit pada sistem reproduksi yang menyebabkan kematian yaitu

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau komplikasi tumor (Samsuhidayat, 1999). atau yang paling sederhana memiliki struktur dinding yang tipis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB I peran penting dalam kelanjutan generasi penerus bangsa (Manuaba, 2009).

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN INFERTIL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

c. Trigliserid ^ 165 mg/dl

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

DEPARTMENT OF OBSTETRICS & GYNECOLOGY FACULTY OF MEDICINE, THE UNIV. OF NORTH SUMATRA MEDAN INDONESIA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN HUBUNGAN USIA MENARCHE DAN PARITAS DENGAN MIOMA UTERI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kista ovarium mempunyai permukaan rata dan hlus. Biasanya bertangkai, seringkali

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa secara individual (Ralph. C Benson, 2009). Adapun Komplikasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen. 3

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Gamba. r 1. Beberapa Penyebab Infertilitas pada pasangan suami-istri. Universitas Sumatera Utara

Penyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Mola Hidatidosa. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah kedokteranya disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker ovarium merupakan keganasan yang paling. mematikan di bidang ginekologi. Setiap tahunnya 200.

KEJADIAN MIOMA UTERI PADA AKSEPTOR HORMONAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.

Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Ardina Miastuti

Pend h a uluan Etiologi PUD B l e dik um t e h a i u t pas iti Beberapa pilihan terapi

BAB I PENDAHULUAN. dari rasa nyeri jika diberikan pengobatan (Dalimartha, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Folikel antral adalah folikel kecil - kecil berukuran 2-8 mm yang dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita. kesehatan reproduksi (Manuaba, 2008). Hal ini mencakup infeksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

ABSTRAK DAMPAK TERAPI EMBOLISASI ARTERI UTERINA PADA MYOMA TERHADAP FERTILITAS DAN KEHAMILAN SELANJUTNYA

LAPORAN PENDAHULUAN MIOMA UTERI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUANG POLI KANDUNGAN RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2014 ABSTRAK

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut dengan mioma uteri. fibroid (Prawirohardjo, 2009). pada wanita berumur tahun (Setiati, 2012).

Tatalaksana Tujuan terapi o mengontrol perdarahan o mencegah perdarahan berulang o mencegah komplikasi o mengembalikan kekurangan zat besi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. yang dewasa ini paling banyak mendapat perhatian para ahli. Di. negara-negara maju maupun berkembang, telah banyak penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman merupakan guru yang baik, yang menjadi sumber pengetahuan.

Imaging Modalities in Gynecology. Niko Hizkia Simatupang Universitas Tarumanagara

Ni Ketut Alit A. Airlangga University. Faculty Of Nursing.

Meet The Expert Fertilitas & Praktik Obgyn Sehari-hari

Transkripsi:

Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik dapat berasal dari : Uterus, seperti leiomyoma Ovarium, seperti kista jinak ovarium

Leiomyoma : definisi Tumor jinak yang berasal dari pertumbuhan sel-sel otot polos dan jaringan ikat di uterus Leiomyoma uteri dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan pada lokasi dan arah pertumbuhannya 1). Myoma subserosum : artinya myoma tersebut tumbuh berdekatan dengan lapisan serosa, dan arah pertumbuhanya menuju ke arah luar uterus 2). Myoma intra-muskular : artinya myoma tersebut tumbuh di dalam dinding uterus 3). Myoma submukosum : artinya myoma tersebut tumbuh berdekatan dengan lapisan endometrium dan arah pertumbuhannya menuju ke arah cavum uteri

Leiomyoma : epidemiologi Leiomyoma uteri adalah tumor jinak yang paling sering ditemukan pada wanita usia reproduksi Angka kejadian kumulatif leiomyoma uteri adalah 70% Sebagian besar wanita dengan leiomyoma uteri umumnya tidak menunjukkan adanya gejala. Hanya 30% penderita leiomyoma uteri yang menunjukkan adanya gejala

Leiomyoma : patofisiologi Leiomyoma adalah tumor yang berasal dari pertumbuhan myosit (sel myometrium) Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan abnormal dari myosit tersebut. Di antaranya adalah : Adanya kelainan genetik pada miosit tersebut Adanya pengaruh dari faktor hormonal : hormon estrogen dan progesteron Adanya pengaruh autokrin Adanya pengaruh dari lingkungan

Leiomyoma : tanda dan gejala Gejala-gejala yang berhubungan dengan leiomyoma uteri, adalah : Perdarahan uterus abnormal : disebabkan oleh karena adanya perluasan permukaaan cavum uteri, gangguan kontraktilitas miometrium, adanya stasis, dan pelebaran pembuluh darah, serta nekrosis pada permukaan myoma submukosum Gejala terkait karena efek desakan leiomyoma uteri ke organ sekitarnya : penekanan pada kandung kemih sering BAK atau sulit BAK (jika terjadi distorsi urethra), penekanan pada rektum sulit BAB Nyeri : jika terjadi degenerasi merah pada leiomyoma uteri (umumnya terjadi pada kehamilan atau post-partum) Gangguan reproduksi : akibat adanya distorsi pada cavum uteri akibat pertumbuhan dari leiomyoma uteri infertilitas atau keguguran berulang

Leiomyoma Pemeriksaan dengan menggunakan USG dapat bermanfaat untuk menentukan lokasi myoma, ukuran, jumlah dan arah pertumbuhannya.

Leiomyoma : tatalaksana Tatalaksana konservatif Umumnya dilakukan pada kasus yang tidak menimbulkan gejala. Pasien cukup disarankan untuk melakukan pemeriksaan ginekologi secara rutin. Khususnya pada wanita yang sudah menjelang menopause pilihan ini dapat dipertimbangkan jika tidak ada keluhan yang sangat mengganggu Tatalaksana medikamentosa Umumnya ditujukan untuk pengobatan simtomatik, seperti mengurangi jumlah darah haid (dapat digunakan NSAID, asam traneksamat atau progestogen); atau mengurangi gejala yang diakibatkan efek penekanan leiomyoma dengan cara mereduksi volumenya (dapat digunakan GnRH agonis) Tatalaksana pembedahan Umumnya ditujukan pada leiomyoma uteri yang menimbulkan gejala. Pilihan tindakannya dapat bersifat konservatif (myomektomi) atau radikal (histerektomi) berdasarkan keinginan untuk mempertahankan fungsi reproduksi atau tidak

Leiomyoma : prognosis Umumnya cukup baik Perlu diperhatikan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan dominasi hormon estrogen seperti : Obesitas Menarche dini Menopause lambat Nuliparitas

Daftar pustaka Medical notes gynecology articles: http://www.fastbleep.com/medical-notes/o-g-andpaeds/17/38/252 Uterine leiomyoma imaging: http://emedicine.medscape.com/article/405676-overview Williams Gynecology 2 nd ed. Chapter 9 Pelvic mass. p 246

Kista ovarium : definisi Massa tumor yang berisikan cairan berasal dari ovarium

Kista ovarium : epidemiologi Kejadian kista ovarium berkisar antara 5-15%

Kista ovarium : patofisiologi Secara histologi kista ovarium dapat dibagi menjadi : Neoplasma ovarium kistik : yang artinya massa kistik ovarium tersebut terjadi karena proses neoplastik Kista ovarium fungsional : yang artinya massa kistik ovarium tersebut diakibatkan oleh karena terjadinya gangguan ovulasi Mekanisme pasti terjadinya kista ovarium hingga saat ini belum jelas

Kista ovarium : tanda dan gejala Sebagian besar wanita tidak memiliki gejala Jika ada gejala, umumnya terkait dengan rasa nyeri dan efek penekanan dari massa kistik ovarium Adanya nyeri haid yang bersifat siklik umumnya dihubungkan dengan kejadian kista endometriosis Adanya gejala berupa turunnya berat badan yang bermakna serta massa yang cepat membesar harus dicurigai kemungkinan keganasan Adanya gejala efek estrogen dominan, atau gejala hormon androgen berlebih kemungkinan berhubungan dengan tumor ovarium yang menghasilkan hormon estrogen atau androgen

Kista ovarium : pemeriksaan penunjang Pemeriksaan USG dapat mendeteksi karakteristik kista ovarium yang dapat bermanfaat untuk memperkirakan jenis kista ovarium. Pemeriksaan USG juga dapat mengidentifikasi beberapa karakteristik kista ovarium ganas, seperti : adanya bagian padat, multilokular, bilateral dan adanya asites. Pada USG yang memiliki fasilitas doppler juga dapat mempelajari adanya proses neovaskularisasi Pemeriksaan tumor marker juga dapat membantu mengidentifikasi kemungkinan potensi keganasan pada kista ovarium, seperti : Ca-125, AFP, hcg, LDH, CEA, Ca19-9

Kista ovarium : tatalaksana Observasi saja : dapat dilakukan pada kista ovarium yang sifatnya fungsional karena sebagian besar akan mengalami regresi spontan dalam waktu 6 bulan. Tindakan observasi dapat dilakukan pada kista ovarium yang memiliki karakter seperti : 1) kista unilokular berdinding tipis, 2) diameter kista <5 cm, 3) tidak ada peningkatan ukuran saat observasi, 4) Kadar Ca-125 normal Tindakan pembedahan : umumnya dilakukan jika dikhawatirkan terjadinya kista pecah (ukuran membesar) atau dikhawatirkan terjadinya peningkatan staging akibat adanya tumpahan ke rongga abdomen (kista ovarium curiga ganas). Tindakan pembedahan juga dapat dipertimbangkan untuk kebutuhan lainnya seperti memperbaiki fungsi reproduksi (pada kasus infertilitas dengan kista endometriosis)

Kista ovarium : prognosis Prognosis pada kista jinak ovarium umumnya cukup baik Namun pada beberapa kasus misal kista endometriosis, maka kadangkala jaringan ovarium sehat juga banyak terambil pada saat dilakukan upaya pengangkatan kista yang dapat memicu penurunan cadangan jumlah folikel di ovarium. Hal ini dapat memicu penurunan fungsi ovarium yang dapat menimbukan konsekuensi terhadap siklus haid dan kesuburan

Daftar pustaka Williams Gynecology 2 nd ed. Chapter 9 Pelvic mass. p 246