BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-1)

PENGENDALIAN PROYEK (Pengendalian Proyek-2 : CPI & SPI)

STUDI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN SIMPANG RAJA BAKONG - TANAH PASIR DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP NILAI HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan Sarana/Prasarana Pengamanan Pantai)

PENGENDALIAN BIAYA DAN JADUAL TERPADU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Dewa Ketut Sudarsana 1

Spektrum Sipil, ISSN Vol. 2, No. 2 : , September 2015

MODEL PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL PEMBANGUNAN KAPAL DENGAN PENDEKATAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RESERVOIR II ANGGUNGAN DI MENGWI BADUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Proyek biasanya bersifat lintas fungsi

DAFTAR ISI. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penerapan Earned Value Management Stabilitas CPI Sifat Proyek...

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN METODE EARNED VALUE UNTUK MENGANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL HOLIDAY INN EXPRESS SURABAYA

Pertemuan ke 13 KONSEP NILAI HASIL

BAB III METODOLOGI 3.1 Rancangan Penelitian

Analisa Earned Value Concept dan Cost Varians pada Pekerjaan Jalan Wilayah Painan-Kambang Sumatra Barat

PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK RUSUNAWA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG)

KAJIAN EKONOMI PROYEK PENGADAAN DAN PERBAIKAN TULISAN ALUN-ALUN KABUPATEN NGAWI

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

EVALUASI KEMAJUAN PROYEK DENGAN METODE NILAI HASIL PROSES PENGENDALIAN KINERJA WAKTU DAN BIAYA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

Kata kunci: Evaluasi Proyek, Konsep Nilai Hasil, ACWP, BCWS, BCWP

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAN ISTILAH ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam periode tertentu ( Maharesi Dannyanti,2010 ). kurun waktu tertentu ( Tampubolon dalam Dannyanti,2010 )

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Objek Penelitian Jenis Data Metode Pengumpulan Data Primer dan

EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH KOST DUA LANTAI DI KEPUTIH TEGAL TIMUR SURABAYA. I Komang Kerthajaya

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA PROYEK PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU SMKN 6 BALIKPAPAN

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS

CONTROLLING IDENTIFIKASI VARIANS

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No. 1, November 2012 (44-52)

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci: earned value, kinerja, pelaporan, pengendalian

Konsep Earned Value dalam Aplikasi Pengelolaan Proyek Konstruksi

Pandu Sugoro, M. Hamzah Hasyim, dan Saifoe El Unas

Metode Earned Value untuk Analisa Kinerja Biaya dan Waktu Pelaksanaan pada Proyek Pembangunan Condotel De Vasa Surabaya

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL EASTPARC YOGYAKARTA)

YOGYAKARTA NPM :10 02

MANAJEMEN BIAYA PROYEK EARNED VALUE MANAGEMENT

ZHAFIRA HADYAN

PENERAPAN METODE KONSEP NILAI HASIL (EARNED VALUE CONCEPT) DALAM PENGENDALIAN PROYEK. Fauzy Nasution a, Ir. Syahrizal M.T. b

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PEMBAHASAN EVALUASI PENGELOLAAN PROYEK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II SISTEM PENGENDALIAN. 2.1 Konsep & Metode Pengendalian

Penentuan Efektivitas Manfaat melalui Analisa Gap

ISSN No [ JURNAL TEKNIKA VOL 7 NO 1 MARET 2015]

ALEX SATRYA MAULANA ( )

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK STUDENT BOARDING HOUSE PRESIDENT UNIVERSITY

PELAKSANAAN PROYEK DENGAN METODE GEDUNG PM3 PT. ADIPRIMA SURAPRINTA GRESIK OLEH : ARIFIAN SYAH PUTRA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS NILAI HASIL TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Hotel Eastparc Yogyakarta) SKRIPSI

ANALISIS METODE MONTECARLO PADA KONSEP NILAI HASIL UNTUK MONITORING PROYEK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM) ZUL FADLI

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG INTENSIF RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB V PENUTUP. dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi

PROJECT COST MANAGEMENT (MANAJEMEN BIAYA PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN KONSEP EARNED VALUE (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN BERINGIN KOTA PADANG)

PENGENDALIAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN SMA NEGERI INTERNASIONAL SUMATERA SELATAN PALEMBANG DENGAN METODE EARNED VALUE

Kata kunci : Probabilistic Earned Value, kinerja biaya, kinerja waktu

EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR PADA PENGENDALIAN KONSTRUKSI DI LAPANGAN DALAM SUATU PROYEK RENOVASI DI PERUSAHAAN FARMASI DI BANDUNG

3.2.1 Prosedur Pembuatan Progres Biaya dan Waktu Proyek yang. Adapun prosedur pembuatan progres biaya dan waktu untuk

MANAJEMEN BIAYA PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK PANJANG PENERAPAN METODE EARNED VALUE

ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DENGAN EARNED VALUE PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL FAVE KOTABARU YOGYAKARTA

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Earned Value Analysis (EVA), Microsoft Project 2007, Cost Control, Time Control Brothers 2 Hotel Solo Baru.

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KEMAJUAN PROYEK

PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU PROYEK DENGANN METODE KONSEP NILAI HASIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan The Royal Bukit)

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PEMBIAYAAN PROYEK PEMBANGUNAN LANJUTAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU FKIP UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

.: Daftar Istilah dan Singkatan xv. Daftar Singkatan. Earned Value Concept. Work Break Down Structure. Project Management Body Of Knowledge

PERBANDINGAN PENJADWALAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA S DAN CPM NETWORK PADA PROYEK X DI SURABAYA

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

PRESENTASI TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE (STUDI KASUS PEMBANGUNAN DERMAGA KASIPUTE KAB.BOMBANA)

Aplikasi Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) pada Sistem Pengendalian Proyek

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh: : DWI ANDAYANI NIM :

ANALISA KINERJA BIAYA DAN WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA DENGAN KONSEP EARNED VALUE ANALYSIS (EVA)

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Actual Cost Minggu 1 s/d 20

RENCANA KERJA ULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DAN OPTIMALISASI NASKAH PUBLIKASI

PERBANDINGAN BIAYA PROYEK GEDUNG EMPAT LANTAI STKIP KIE RAHA TERNATE DENGAN METODE EARNED VALUE

Rini Sriyani Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Pengertian sederhana dari manajemen proyek adalah proses dalam pencapaian suatu tujuan yang telah disepakati dan dibatasi dengan waktu dan sumber daya (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini termasuk didalamnya : - Manusia (man) ; dengan parameter pengukuran biasanya menggunakan satuan jam orang (manhours), hari orang (man-day) atau bulan orang (man-month) - Material (material) ; dengan parameter pengukuran biasanya menggunakan unit jumlah - Biaya (money) ; dengan parameter pengukurannya menggunakan harga per unit (unit price) - Alat (equipment) ; dengan parameter pengukuran biasanya menggunakan jam kerja alat (equipment hours), hari kerja alat (equipment day) atau bulan kerja alat (equipment month) - Sistem Informasi (information system) - Fasilitas (facilities) - Aturan (roles) BAB II 1

2.2 PROSES MANAJEMEN PROYEK Tiga prinsip utama sebagai panduan jalannya proses manajemen proyek adalah : - Perencanaan (planning) - Pengendalian (controlling) - Pengelolaan (managing) Dimana untuk proses perencanaan (planning) di dalamnya terdapat beberapa penggolongan tahapan dari identifikasi dan rencana rencana seperti penentuan masalah, tujuan yang dicapai dari project tersebut, membuat daftar pekerjaan, penentuan sumber daya awal, identifikasi asumsi dan resiko, identifikasi kegiatan, perhitungan waktu dan biaya, pembagian kegiatan, identifikasi kegiatan kritis dan proposal proyek. Sedangkan pada proses pengendalian (controlling) di dalamnya terdapat beberapa tahapan seperti menentukan model manajemen, menentukan alat kontrol, mempersiapkan laporan status, review penjadwalan proyek dan itemitem perubahan. Sementara itu untuk proses pengelolaan (managing) bisa dikaatkan sebagai proses implementasi yang termasuk didalamnya tahap organisasi, kendali, eksekusi, kontrol, penyelesaian dan serah terima. BAB II 2

2.3 DEFINISI PENGENDALIAN Proyek kostruksi memiliki karakteristik unik yang tidak akan berulang, dimana proses pada proyek yang satu tidak akan berulang pada proyek yang lainnya, banyak hal yang mempengaruhi, diantaranya adalah : letak geografis, kondisi tanah, tipe pekerjaan dan lain-lain. Pengendalian (control) diperlukan untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan, dan untuk mengantisispasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu manajemen dalam mengendalikan seluruh unsur pekerjaan proyek, maka diperlukan suatu konsep pengendalian yang efektif yang dikenal dengan nama Management by Exception (MBE). Teknik yang diterapkan MBE adalah dengan membandingkan antara perencanaan terhadap parameter proyek yang sedang diukur setiap saat. Laporan hanya dilakukan pada saat saat tertentu jika terjadi kejanggalan atau performa yang tidak memenuhi standar. Ada tiga penilaian terhadap mutu suatu proyek konstruksi, yaitu penilaian atas mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu. Divisi pengendalian mutu fisik konstruksi terpisah dengan divisi pengendalian jadwal dan biaya, dimana mutu fisik konstruksi pengendaliannya dilakukan oleh pengaas teknik sedangkan untuk jadwal dan biaya dimasukkan dalam divisi manajemen proyek yang mencakup pemantauan kemajuan pekerjaan (progress), reduksi biaya, optimasi, model dana analisis. Tetapi kedua divisi itu satu sama lainnya akan saling berhubungan terutama pada saat pemantauan kemajuan pekerjaan (progress). BAB II 3

2.4 PROSES PENGENDALIAN Proses pengendalian berjalan sepanjang siklus hidup proyek (project life cycle) guna mewujudkan performa yang baik di dalam setiap tahap. Dimana hasil dari tahap perencanaan dibuat sebagai bahan acuan tahap pelaksanaan. Pemanatauan harus dilakukan selama masa pelaksanaan proyek untuk mengetahui prestasi dan kemajuan yang telah dicapai. Informasi hasil pemantauan ini berguna sebagai bahan evaluasi performa yang telah dicapai pada saat pelaporan. Evaluasi dilakukan dengan cara membandingkan kemajuan yang dicapai berdasarkan hasil pemantauan dengan standar yang telah dibuat berdasarkan perencanaan. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk mengambil tindakan yang akurat terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul selama maas pelaksanaan. Untuk lebih jelasnya, lihat pada gambar diagram di bawah : Pelaksanaan Pemantauan Hasil Perencanaan Koreksi Evaluasi Standard Gambar 2.1 Siklus Pengendalian dalam Proyek Konstruksi BAB II 4

2.5 KURVA S (S Curve) Menggambarkan kemajuan suatu proyek, biasanya kita menggunakan bentuk kurva kemajuan pekerjaan yang disebut kurva S (S Curve), secara grafis menyajikan beberapa ukuran kemajuan kumulatif pada suatu sumbu tegak terhadap waktu pada sumbu mendatar. Kemajuan itu dapat diukur menurut jumlah nilai uang (cost) yang telah dikeluarkan, survei kuantitas (quantity) dari pekerjaan di tempat itu. Jam orang (manhours) yang telah dijalani atau setiap ukuran lainnya yang memberikan suatu manfaat. Masing-masing hal inidapat dinyatakan baik menurut pengertian satuan-satuan sebenarnya (dolar, meter kubik, dan lain-lain) atau sebagai persentase dari jumlah kuantitas yang diperkirakan untuk diukur. 2.6 WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS) Mendefinisikan jenis proyek konstruksi kemudian dilanjutkan dengan menentukan metode konstruksi yang dipilih, maka tahap berikutnya dapat direncanakan jabaran pekerjaan yang umum disebut Work Breakdown Structure (WBS) - nya. Pada kenyataannya ada keterkaitan yang erat antara perencanaan, pengendalian dan penyelenggaraan proyek yang dapat dilihat dari penyusunan jabaran pekerjaan. Perencana memulai dengan mencari informasi yang dibutuhkan pada tahap-tahap awal proyek. Makin lama kebutuhan informasi ini akan meningkat sesuai dengan berkembangnya suatu proyek. Suatu proyek akan dipecah menjadi beberapa bagian dan seterusnya menjadi sub-bagian. Pada tiap BAB II 5

tahap perancangan, perencana harus memisahkan bagian-bagian dari rencana proyek, misal pada awal desain dapat dilihat lingkup pekerjaan secara umum. Selanjutnya detail lebih lanjut tiap bagian ini dapat dibagi menjadi komponen yang lebih rinci. Memecah lingkup proyek dan menyusun kembali komponennya dengan mengikuti struktur hierarki tertentu dikenal sebagai membentuk WBS. Disamping sebagai kerangka pembagian kerja untuk pelaksanaan proyek, WBS juga merupakan sarana untuk perencanaan, pemantauan dan pengendalian. Dari gambaran utuh proyek tersebut, kemudian akan terjadi pembagian menurut hirarki yang makin lama makin terinci dengan lingkup yang juga mengecil sedangkan kompleksibilitasnya makin berkurang sampai akhirnya dianggap cukup terinci tetapi masih dapat dikelola dengan baik. Suatu paket kerja sebagai paket kerja terkecil memenuhi sifat-sifat : - Masih dapat dikelola - Dapat direncanakan jadwal pelaksanaan dan jadwal anggarannya - Mudah diukur kemajuan pelaksanaan serta pemakaian biayanya - Dapat dikaji kualitas kerja dan hasil akhirnya - Jika diintegrasikan dengan WBS lainnya akan menjadi lingkup proyek secara keseluruhan Salah satu fungsi dari WBS adalah dari segi penanganan terhadap suatu resiko. Dengan membagi lingkup proyek menjadi sejumlah paket kerja berarti memungkinkan mengisolasi suatu resiko hanya pada satu item WBS yang bersangkutan. BAB II 6

Dalam menyusun WBS, struktur secara hierarki yang dipilih didasarkan kepada fasilitas yang hendak dibangun sesuai dengan jabaran lingkup kontrak atau sistem atau kombinasi diantaranya. Tingkat 1 : Lingkup proyek seutuhnya Tingkat 2 : Unit Utama dan pendukung Tingkat 3 : Diuraikan menjadi sub-unit Sampai tingkat ke n Tingkat n : bagian-bagian dari sub unit, dapat pula dibagi berdasarkan lokasi, Sampai yang masih dapat dikelola Gambar 2.2 : Penyusunan hirarki WBS (Sumber : H.N. Ahuja : Construction Performance Control By Network, John Wiley & Son, New York, 1976) 2.7 METODE PENGENDALIAN PROYEK Dalam mengendalikan suatu proyek ditempuh beberapa metode, antara lain : 2.7.1 Metode Analisis Varian Metode analisis varian adalah metode untuk mengendalikan biaya dan jadwal suatu kegiatan proyek konstruksi. Dalam metode ini identifikasi dilakukan dengan membandingkan jumlah biaya yang sesungguhnya dikeluarkan terhadap anggaran. Analisis varian dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang status terakhir kemajuan proyek pada saat pelaporan dengan menghitung jumlah unit pekerjaan yang telah diselesaikan kemudian dibandingkan dengan perencanaan atau melihat catatan penggunaan sumber BAB II 7

daya. Metode ini akan memperlihatkan perbedaan antara biaya pelaksanaan terhadap anggaran dan waktu pelaksanaan setiap jadwal. Adapun kelemahan dari metode ini adalah hanya menganalisis varians biaya dan masing masing secara terpisah sehingga tidak dapat mengungkapkan masalah kinerja kegiatan yang sedang dilakukan. 2.7.2 Metode Varians dengan Kurva S (S- Curve) Cara lain untuk memperagakan adanya varians adalah dengan menggunakan kurva. Kurva S akan menggambarkan kemajuan volume pekerjaan yang diselesaikan sepanjang siklus proyek. Bila kurva tersebut dibandingkan dengan grafik serupa yang disusun berdasarkan perencanaan dasar maka akan terlihat jika terjadi penyimpangan. Kurva S sangat bermanfaat untuk dipakai sebagai laporan bulanan dan laporan kepada pimpinan proyek, karena grafik ini dapat dengan jelas menunjukkan kemampuan proyek dalam bentuk yang mudah dipahami. 2.7.3 Kombinasi Bagan Balok dan Kurva S Salah satu pengendalian kemajuan proyek adalah memakai kombinasi kurva S dan tonggak kemajuan (milestone). Milestone adalah titik yang menandai suatu peristiwa yang dianggap penting dalam rangkaian pelaksanaan pekerjaan proyek. Titik milestone ditentukan pada waktu pembuatan perencanaan dasar yang disiapkan sebagai tolak ukur kegiatan pengendalian kemajuan proyek. BAB II 8

Penggunaan milistone yang dikombinasikan dengan kurva S amat efektif untuk mengendalikan pembayaran berkala. 2.7.4 Metode Nilai Hasil (Earned Value Method) Earned Value Method merupakan suatu metode pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan biaya dan jadual proyek secara terpadu. Metode ini memberikan informasi tentang status kinerja proyek pada uatu periode pelaporan dan memberikan informasi prediksi biaya yang dibutuhkan dan waktu untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan berdasarkan indikator saat pelaporan. Konsep nilai hasil merupakan perkembangan dari konsep analisis varians. Dimana dalam analisis varians hanya menunjukkan perbedaan hasil kerja pada waktu pelaporan dibandingkan dengan anggaran atau jadwalnya. Dalam konsep nilai hasil dapat mengetahui kinerja kegiatan yang sedang dilakukan serta dapat meningkatkan efektifitas dalam memantau kegiatan proyek. Dengan memakai asumsi bahwa kecenderungan yang ada dan terungkap pada saat pelaporan akan terus berlangsung, maka metode perkiraan atau proyeksi keadaan masa depan proyek, seperti : i. Dapatkah proyek diselesaikan dengan sisa dan yang ada; ii. iii. Berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek; Berapa besar keterlambatan/kemajuan pada akhir proyek. BAB II 9

Bila ditinjau dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan berarti konsep ini mengukur besarnya unit pekerjaan yang telah diselesaikan pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan ini dapat diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik terhadap jumlah anggaran yang telah dikeluarkan, yang dapat ditulis dengan rumus : Nilai Hasil : (% Penyelesaian) x (Anggaran) Sumber : Soeharto, 1997 Keterangan : - % penyelesaian yang dicapai pada saat pelaporan - Anggaran yang dimaksud adalah real cost biaya proyek 2.8 INDIKATOR-INDIKATOR YANG DIPERGUNAKAN Konsep dasar nilai hasil (earned value) dapat digunakan untuk menganalisis kinerja dan membuat perkiraan pencapaian sasaran. Indikator yang digunakan dalam analisis adalah biaya aktual (actual cost), nilai hasil (earned value) dan jadwal anggaran (planned value) 2.8.1 Biaya Aktual/ Actual Cost (AC) Actual Cost of Work Performed (ACWP) adalah jumlah biaya aktual pekerjaan yang telah dilaksanakan pada kurun pelaporan tertentu. Biaya ini diperoleh dari data-data akuntansi atau keuangan proyek pada tanggal pelaporan. Jadi, aktual BAB II 10

cost merupakan jumlah aktual dari pengeluaran atau dana yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan pada kurun waktu tertentu. 2.8.2 Nilai Hasil/ Earned Value (EV) Nilai hasil / Earned value (EV) atau biasanya disebut Budgeted Cost of Work Performance (BCWP) adalah nilai pekerjaan yang telah selesai terhadap anggaran yang disediakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Bila angka actual cost (AC) dibandingkan dengan earned value (EV), akan terlihat perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan yang telah terlaksana terhadap biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk maksud tersebut. 2.8.3 Jadual Anggaran/ Planned Value (PV) Jadual anggaran/ Planned value (PV) atau biasanya disebut Budgeted Cost of Work Schedule (BCWS) menunjukkan anggaran untuk suatu paket pekerjaan yang disusun dan dikaitkan dengan jadwal pelaksanaan. Di sini terjadi perpaduan antara biaya, jadwal dan lingkup kerja, dimana pada setiap elemen pekerjaan telah diberi alokasi biaya dan jadwal yang menjadi tolak ukur dalam pelaksanaan pekerjaan. 2.8.4 Varians Biaya dan Jadual Terpadu Telah disebutkan sebelumnya bahwa menganalisis kemajuan proyek dengan analisis varians sederhana dianggap kurang mencukupi, karena metode ini tidak mengintegrasikan aspek biaya dan jadual. Untuk mengatasi hal tersebut BAB II 11

indikator PV, EV dan AC digunakan dalam menentukan Varians Biaya dan Varians Jadual secara terpadu.. Varians Biaya/Cost Varians (CV) dan Varian Jadwal/Schedule Varians (SV) diformulasikan sebagai berikut: Varian Biaya (CV) = EV AC atau CV = BCWP ACWP (2) Varian Jadwal (SV) = EV PV atau SV = BCWP-BCWS (3) 2.8.5 Indeks Produktivitas dan Kinerja Pengelola proyek sering kali ingin mengetahui efisiensi penggunaan sumber daya, yang dapat dinyatakan sebagai indeks produktivitas atau indeks kinerja. Indeks kinerja ini terdiri dari Indeks Kinerja Biaya (Cost Performance Index = CPI) dan Indeks Kinerja Jadual (Schedule Performance Index = SPI) Adapun rumusan Indeks kinerja ini adalah : Indeks Kinerja Biaya (CPI) = EV/AC atau CPI = BCWP / ACWP. (4) Indeks Kinerja Jadwal (SPI) = EV/ PV atau SPI = BCWP / BCWS.. (5) 2.8.6 Proyeksi Pengeluaran Biaya dan Jangka Waktu Penyelesaian Proyek Membuat prakiraan biaya atau jadual penyelesaian proyek berdasarkan atas indikator yang diperoleh saat pelaporan, akan memberikan petunjuk besarnya biaya pada akhir proyek (estimasi at completion = EAC) dan prakiraan waktu peneyelesaian proyek (estimate all schedule = EAS) Prakiraan prakiraan biaya atau jadual amat bermanfaat karena memberikan peringatan dini mengenai halhal yang akan terjadi pada masa yang akan datang, bila kecenderungan yang ada pada saat pelaporan tidak mengalami perubahan.bila pada pekerjaan tersisa BAB II 12

dianggap kinerjanya tetap seperti pada saat pelaporan, maka prakiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC) adalah: ETC = (BAC BCWP) / CPI.. (6) EAC = ACWP ETC.. (7) Sedangkan prakiraan waktu penyelesaian seluruh pekerjaan: ETS = (Sisa waktu ) / SPI... (8) EAS = Waktu selesai + ETS... (9) Dimana: BAC (Budget At Completion) = Anggaran Proyek Keseluruhan. SPI (Schedule Performance Index) = Indek Kinerja Jadwal. CPI (Cost Performance Index) = Indek Kinerja Biaya ETC (Estimate Temporary Cost) = Prakiraan Biaya untuk Pekerjaan Tersisa. EAC (Estimate All Cost) = PrakiraanTotal Biaya Proyek. ETS (Estimate Temporary Schedule) = Prakiraan Waktu Untuk Pekerjaan Tersisa. EAS (Estimate All Schedule) = Prakiraan Total Waktu Proyek. BAB II 13