POLA OPERASI ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERILAKU PENGEMUDI STUDI KASUS TRAYEK ANGKOT CICAHEUM CIROYOM KOTA BANDUNG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung oleh AMINUDDIN NIM : 25406033 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
POLA OPERASI ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERILAKU PENGEMUDI STUDI KASUS TRAYEK ANGKOT CICAHEUM CIROYOM KOTA BANDUNG oleh AMINUDDIN NIM : 25406033 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung Mengetahui/Menyetujui Dosen Pembimbing Bandung, 2008 IBNU SYABRI, B.Sc., M.S.c., Ph.D NIP 131 407 443 i
POLA OPERASI ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERILAKU PENGEMUDI STUDI KASUS TRAYEK ANGKOT CICAHEUM CIROYOM KOTA BANDUNG Oleh AMINUDDIN NIM : 25406033 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung Mengetahui/Menyetujui Dosen Pembimbing, Bandung, 2008 IBNU SYABRI, B.Sc., M.S.c., Ph.D NIP 131 407 443 Ketua Program Studi Magister dan Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung Ir. TUBAGUS FURQON SOFHANI, MA., Ph.D NIP 132 045 674 ii
PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh isi tesis haruslah seizin Direktur Program Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. iii
Barang siapa mempelajari suatu ilmu untuk mendebat orang-orang yang kurang akalnya atau membanggakan diri dengannya di hadapan para ulama atau untuk menarik perhatian orang lain kepada dirinya, maka dia akan dimasukkan ke dalam neraka. (HR. Ibnu Majah) Untuk yang tercinta Mutiara Dahlia, isteriku, dan Shafira Aulia Ramadhani, puteriku semata wayang untuk kebersamaan yang tersita. Ayahanda H. Lambaji Daeng Massikki (alm) dan ibunda Hj. Beka Daeng Empo (almh), sekalipun tidak lagi hadir di dunia namun kenangan, nasehat dan ajaran dari kalian berdua akan tetap hidup dalam hati, Insya Allah. Ya Allah, lapangkan dan terangilah kubur mereka menunggu Hari Perhitungan-Mu dan masukkanlah mereka kelak ke golongan orang-orang yang beruntung. iv
KATA PENGANTAR Hanya karena ijin dan kehendak-nya jualah tesis ini dapat terselesaikan. Maha Suci Allah Yang Maha Mendengar Doa, tanpa perkenan-mu semua tak akan terselesaikan dikarenakan keterbatasan kami manusia. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan ini. Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan terutama kepada Bpk. Ibnu Syabrie, B.Sc., M.Sc., Ph.D selaku Pembimbing. Kritikan pedas dan pahit diiringi saran menyejukkan dari Bapak telah banyak membuka wawasan penulis untuk dapat memandang dan mendudukkan permasalahan pada tempatnya. Terima kasih kepada Bpk. Iwan P. Kusumantoro. Ir., MT, dan Bpk. Pradono, SE, M.Ec.Dev., Dr.Eng selaku Pembahas/Penguji yang telah memberi banyak masukan berharga bagi penyempuraan. Bantuan, dukungan dan rangkaian diskusi menarik dengan teman-teman di Studio Sistem Infrastruktur dan Transportasi (SIT), dan juga Studio Perencanaan Wilayah (PW), MPWK ITB 2006 memberi tambahan pengetahuan dan pelajaran bagi penulis. Buat Mas Ridwan Yasin dan Irfansyah, malam-malam diskusi di Caladi Dalam 15 sungguh suatu eksplorasi pemikiran dan ide yang segar mengalir tanpa batas selain Qur an dan Sunnah yang selalu kita jadikan rujukan paling utama. Kiranya Allah Yang Maha Tepat Perhitungannya akan mengganjar semuanya dengan balasan pahala. Terima kasih kepada Pemkab. Sumbawa yang telah memberi izin untuk meninggalkan tugas kedinasan selama masa studi dan juga kepada Bappenas/Pusbindiklatren yang telah memungkinkan penulis untuk dapat menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung. v
DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING.... i PENGESAHAN... ii PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS.. iii PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR.... v DAFTAR ISI. vi DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL... viii... ix... x ABSTRAK.. xii Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang.... 1 I.2. Identifikasi Masalah... 4 I.3. Tujuan, Lingkup dan Manfaat Penelitian... 6 I.4. Kerangka Pemikiran... 7 I.5. Metodologi Penelitian... 13 I.6. Sistematika Pembahasan... 17 Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Transportasi Perkotaan.... 19 II.2. Karakteristik Moda dan Klasifikasi Angkutan Kota... 20 II.3. Kinerja Sistem Angkutan Umum.... 22 II.4. Pendekatan Perilaku dalam Penyediaan Layanan Angkutan Kota...25 II.5 Kualitas dan Tingkat Layanan Angkutan Umum... 27 II.6. Kajian tentang Angkutan Umum di Kota Bandung.. 34 Bab III Perkembangan Kota dan Karakteristik Sarana Angkutan Umum Kota Bandung III.1. Gambaran Umum Kota Bandung... 38 vi
III.2. Jaringan Jalan... 48 III.3. Angkutan Umum di Kota Bandung... 50 Bab IV Pola Operasional Angkot Cicaheum-Ciroyom IV.1. Kajian Umum Supply dan Demand Layanan Angkot IV.1.1 Penyediaan Layanan Angkot Cicaheum-Ciroyom... 61 IV.1.2 Permintaan Layanan Angkot Angkot Cicaheum-Ciroyom... 62 IV.2. Kinerja Finansial Pengemudi Angkot Cicaheum-Ciroyom... 63 IV.3. Pola Operasional Pengemudi Angkot Cicaheum-Ciroyom... 67 IV.3.1 Respon Pengemudi terhadap Jumlah Penumpang... 68 IV.3.2 Respon Pengemudi terhadap Kondisi Kemacetan Lalulintas..74 IV.4. Kualitas Layanan Angkot Cicaheum-Ciroyom IV.4.1 Frekuensi Layanan... 86 IV.4.2 Luas Layanan (Coverage Area)... 88 IV.4.3 Kualitas Layanan Menurut Persepsi Penumpang... 91 IV.4.4. Respon Pengemudi Terhadap Usulan Perbaikan Kualitas Layanan... 95 Bab V Kesimpulan, Rekomendasi dan Kelemahan Penelitian V.1 Kesimpulan... 99 V.2 Rekomendasi... 102 V.3 Kelemahan Studi... 103 DAFTAR PUSTAKA... 104 LAMPIRAN... 108 vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Instrumen Penelitian A.1. Kuesioner Pengemudi.... 108 A.2. Kuesioner Penumpang... 111 Lampiran B Rekapitulasi data survey B.1. Rekapitulasi Data Wawancara Pengemudi 114 B.2. Rekapitulasi Data Wawancara Penumpang. 116 B.3. Rekapitulasi Traffic Counting 118 B.4. Rekapitulasi On Board Survey. 123 Lampiran C Uji Statistik. 124 viii
DAFTAR GAMBAR Gambar I.1 Kerangka Pemikiran... 10 Gambar II.1 Indikator Kinerja Sistem Angkutan... 22 Gambar III.1 Peta Jawa Barat dan Wilayah Kota Bandung.... 39 Gambar III.2 Pertumbuhan Penduduk Kota Bandung 200 2005.. 40 Gambar III.3 Sebaran Kepadatan Penduduk Kota Bandung.. 40 Gambar III.4 PDRB Kota Bandung 2001 2003... 42 Gambar III.5 Sebaran Kawasan Perumahan Kota Bandung.... 44 Gambar III.6 Sebaran Titik-titik Perkantoran di Kota Bandung..45 Gambar III.7 Sebaran Lokasi Lembaga Pendidikan di Kota Bandung. 46 Gambar III.8 Status Jalan di Kota Bandung.... 50 Gambar III.9 Peta Rute Angkutan Umum Kota Bandung. 51 Gambar IV.1 Rute Angkot Cicaheum-Ciroyom.... 61 Gambar IV.2 Sebaran Rasio Pendapatan-Biaya Pengemudi.. 67 Gambar IV.3 Sebaran Kinerja Finansial Pengemudi Berdasarkan Respon Terhadap Kondisi Jumlah Penumpang...... 71 Gambar IV.4 Sebaran Kinerja Finansial Pengemudi Berdasarkan Respon Terhadap Kondisi Kemacetan Lalu Lintas...... 79 Gambar IV.5.a Jumlah angkot pada beberapa ruas jalan (Senin).... 87 Gambar IV.5.b Jumlah angkot pada beberapa ruas jalan (Jum at).... 87 Gambar IV.5.c Jumlah angkot pada beberapa ruas jalan (Minggu).... 88 Gambar IV.6 Tujuan perjalanan responden.... 92 Gambar IV.7 Alasan responden memilih angkutan umum... 92 Gambar IV.8 Persepsi penumpang mengenai kualitas layanan angkot di Kota Bandung... 94 Gambar IV.9 Status kepemilikan angkot...97 ix
DAFTAR TABEL Tabel II.1 Tingkat Layanan Berdasarkan Frekuensi Layanan.... 30 Tabel II.2 LOS Berdasarkan Cakupan Wilayah Layanan... 31 Tabel III.1 Perkembangan Luas Wilayah Kota Bandung. 38 Tabel III.2 Jumlah Penduduk, Luas dan Kepadatan Kota Bandung. 41 Tabel III.3 Usaha Perdagangan di Kota Bandung... 43 Tabel III.4 Pertumbuhan Jumlah Kendaraan di Kota Bandung. 43 Tabel III.5 Distribusi Trayek dan Jumlah Armada Koperasi Angkutan. 54 Tabel III.6 Perbandingan Jumlah Armada dan Kebutuhan Ideal Angkot 56 Tabel III.7 Jaringan Trayek DAMRI... 57 Tabel III.8 Perbandingan Jumlah Armada dan Kebutuhan Ideal Bis Kota 58 Tabel III.9 Kinerja Jaringan Jalan di Kota Bandung... 59 Tabel IV.1 Penumpang Rata-rata per Satuan Jarak Tempuh.. 62 Tabel IV.2 Respon Pengemudi terhadap Jumlah Penumpang.. 69 Tabel IV.3 Respon Pengemudi terhadap Potensi Penumpang dan Kinerja Finansialnya... 70 Tabel IV.4 Pengelompokan kinerja finansial pengemudi berdasarkan respon terhadap kondisi jumlah penumpang..... 71 Tabel IV.5.a Variasi jumlah angkot (hari Senin)... 73 Tabel IV.5.b Variasi jumlah angkot (hari Jum at).. 73 Tabel IV.5.c Variasi jumlah angkot (hari Minggu). 73 Tabel IV.6 Tabel IV.7 Pengelompokan kinerja finansial pengemudi berdasarkan respon pengemudi terhadap kondisi kemacetan..... 77 Respon Pengemudi Terhadap Kemacetan dan Kinerja Finansialnya. 78 Tabel IV.8.a Jumlah penumpang pada lintasan Cicaheum-Ciroyom (Senin).. 80 Tabel IV.8.b Jumlah penumpang pada lintasan Ciroyom Cicaheum (Senin) 81 Tabel IV.9.a Jumlah penumpang pada lintasan Cicaheum-Ciroyom (Jumat) 82 x
Tabel IV.9.b Jumlah penumpang pada lintasan Ciroyom Cicaheum (Jumat).. 83 Tabel IV.10.a Jumlah penumpang pada lintasan Cicaheum-Ciroyom (Minggu)..83 Tabel IV.10.b Jumlah penumpang pada lintasan Ciroyom Cicaheum (Minggu)..84 Tabel IV.11.a Jarak Tempuh Rata-rata Angkot Arah Cicaheum-Ciroyom... 89 Tabel IV.11.b Jarak Tempuh Rata-rata Angkot Arah Ciroyom-Cicaheum.. 90 Tabel IV.12 Respon pengemudi terhadap usulan perbaikan layanan... 96 xi
ABSTRAK POLA OPERASI ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERILAKU PENGEMUDI STUDI KASUS TRAYEK ANGKOT CICAHEUM CIROYOM KOTA BANDUNG AMINUDDIN NIM : 25406033 Kecenderungan pertumbuhan kepemilikan kendaraan pribadi telah mengurangi peran angkutan umum dalam penyediaan jasa angkutan. Selain faktor perkembangan wilayah dan alasan psikologis, beralihnya pejalan ke moda kendaraan pribadi pada negara-negara berkembang juga dipengaruhi oleh kualitas layanan yang cenderung menurun. Namun perkembangan di Kota Bandung menunjukkan bahwa jumlah angkot tidak mengalami pengurangan. Penelitian yang dilakukan dengan descriptive survey menunjukkan bahwa efisiensi biaya dalam operasional sehari-hari merupakan alasan masih bertahannya layanan angkot di Kota Bandung meski berdampak terhadap kualitas layanan. Pengemudi angkot selalu berusaha menjaga sehingga pendapatan tetap lebih tinggi dibanding biaya operasional sehari-harinya. Rasio pendapatan-biaya yang terendah adalah 1,2 sementara yang tertinggi 2,5. Penelitian juga menunjukkan bahwa perilaku pengemudi lebih ditentukan oleh potensi jumlah penumpang sementara terhadap kondisi kemacetan pengemudi cenderung tidak peduli. Penyesuaian waktu pergerakan dan jarak tempuh yang dilakukan pengemudi tidak selalu sama dengan ketentuan menurut trayek dan disesuaikan dengan potensi jumlah penumpang yaitu hanya melintas pada ruas jalan/daerah dengan jumlah penumpang yang tinggi. Dengan kondisi ini maka tidak seluruh angkot meneruskan sampai Terminal Ciroyom karena potensi penumpangnya di sekitar daerah tersebut rata-rata hanya 2,3 org/km (Senin), 1,5 org/km (Jum at) dan 0,7 org/km (Minggu) dibanding di Terminal Cicaheum yaitu 9,2 org/km (Senin), 6,3 org/km (Jum at) dan 5,8 org/km (Minggu). Pengemudi angkot menunjukkan kecenderungan menolak usulan pengaturan titiktitik perhentian secara ketat namun terhadap usulan pergantian spesifikasi dan jumlah kendaraan pengemudi angkot menunjukkan kecenderungaan bersedia. Gambaran demand layanan angkutan umum pada trayek Cicaheum-Ciroyom yang bervariasi menurut ruang dan waktu dan potensi resistensi pengemudi angkot dapat menjadi informasi awal bagi rencana penggantian armada angkot berkapasitas kecil yang dewasa ini beroperasi ke kendaraan dengan ukuran yang lebih besar dalam upaya meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang jalan di perkotaan. Kata kunci : kinerja finansial pengemudi, pola operasi, jumlah penumpang, kemacetan xii
ABSTRACT OPERATIONAL PATTERN OF URBAN PUBLIC TRANSPORTATION FROM DRIVER S BEHAVIOR PERSPECTIVE STUDY CASE OF CICAHEUM CIROYOM CORRIDOR BANDUNG CITY AMINUDDIN NIM : 25406033 The trend of private vehicle ownership and motorization growth has reduced urban public transit role in transportation service provision. These travelers transit shift in developing countries influenced by the deterioration of level of service in urban public transit, except demographical and psychological reasons. However, Bandung City case shows that urban public transport vehicles did not diminish in their amount. Research that was done by descriptive survey shows that cost efficiency on daily operating is the reason for the urban public transport exist in Bandung City, careless their effect on level of service. Drivers always maintain their income higher than daily operating cost. The lowest income ratio to cost is 1,2 whereas the highest is 2,5. Driver s behaviors influenced by, and depend on, passenger amount, despite of traffic congestion. Driver s moving time and distance adjustment do not always in a line with the regulated path but depend on number of passengers to convey. Urban public transport crosses only in a road segment with higher number of passenger. With this condition, not all vehicles run through Ciroyom Terminal because passenger average amount in this area only 2,3 p/km (on Monday), 1,5 p/km (on Friday) and 0,7 p/km (on Sunday) on compare with Cicaheum Terminal area with 9,2 p/km (on Monday), 6,3 p/km (on Friday) and 5,8 p/km (on Sunday). Urban public transport drivers shows their refuse to a propose that will tightly regulate their terminal points along the corridor but for the regulation on number of vehicles and specification they shows their acceptance. Spatial-temporal variances of public transportation demand illustration that covered in this research for the Cicaheum-Ciroyom corridor and driver s resistance may give short and brief initial information for the substitution of small capacity transit vehicle that is dominant nowadays, to a bigger one for improvement of road space usage efficiency in the city. Key words : driver s financial performance, operational pattern, number of passengers, traffic congestion xiii