oleh perdagangan secara konvensional. 1

dokumen-dokumen yang mirip
Journal Of Judicial Review Vol.XV No.2 2 Desember 2013 ANALISIS YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP JUAL BELIONLINE DI INDONESIA DAN MALAYSIA

Pertemuan 5 HUKUM E-COMMERCE

E - COMMERCE. Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh Dunia. Internet sebagai media komunikasi kini sudah biasa. memasarkan dan bertransaksi atas barang dagangannya.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyarakat. Internat dapat menjadi sarana informasi,

PENGARUH STRUCTURAL ASSURANCE DAN PERCEIVED REPUTATION TERHADAP TRUST PENGGUNA INTERNET DI SISTEM E-COMMERCE

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan transaksi online di indonesia memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan merupakan hal yang wajar antar

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya transparansi di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi

I. PENDAHULUAN. dan juga tidak dapat dipisahkan dari seluruh aspek kehidupan manusia. Hal

Oleh Prihatin Effendi ABSTRAK. a. PENDAHULUAN

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia kian pesat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

E-Journal Graduate Unpar Part B : Legal Science

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perkembangan E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian

Oleh: R.Caesalino Wahyu Putra IGN.Parikesit Widiatedja Bagian Hukum Pidana, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

ANALISIS KASUS CYBERCRIME YANG TERPUBLIKASI MEDIA KASUS PENANGKAPAN WNA YANG DIDUGA KELOMPOK CYBERCRIME INTERNASIONAL

KARYA ILMIYAH MEMINIMALISIR TERJADINYA PENIPUAN DALAM TRANSAKSI ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya sumber daya alam Indonesia merupakan faktor penunjang

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/30/2014 nts/epk/ti-uajm 2

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

I. PENDAHULUAN. Kemajuan iptek dan globalisasi membawa kemudahan dan kemanfaatan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia bisnis penjualan dan pemasaran merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, sehingga mengimplikasikan berbagai perubahan dalam. kinerja manusia. Salah satu produk inovasi teknologi komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era digital, penggunaan internet menunjang manusia di kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

KONSEPSI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN E-COMMERCE DALAM TRANSAKSI DI INTERNET

BAB I PENDAHULUAN. tahun Berikut data statistiknya: Statistik Pengguna dan Populasi Internet di

BAB I PENDAHULUAN. serba praktis dan canggih dalam melakukan berbagai aktivitas. Dalam era

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Peneletian Profil Perusahaan Visi dan Misi Perusahaan Visi C.

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk dapat mempengaruhi pola perdagangan. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang ditunjang oleh perkembangan jaringan

I. PENDAHULUAN. Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan

I. PENDAHULUAN. Para ahli Teknologi Informasi pada tahun 1990-an, antara lain Kyoto Ziunkey,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

CASE OF CHALLENGES OF GLOBAL INFORMATION SYSTEMS LEGAL JURISDICTION IN CYBER SPACE

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini e-commerce (electronic commerce, perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan berbagai variasi barang dan jasa yang dapat dikonsumsi 1. Di

BAB I PENDAHULUAN. tantangan perkembangan teknologi (Susanti 2013). Terbukti dalam 2 tahun terakhir,

RechtsVinding Online. serta penawaran dan pembayaran bisa dilakukan melalui online. Emas dipilih untuk investasi dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap undang-undang yang dibuat oleh pembuat undangundang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam

CYBER LAW & CYBER CRIME

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman web (Saputro,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengembangan alternatif model...,agung Firmansyah...[et.al],FASILKOM UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB 1 PENDAHULUAN Gambaran Umum Lazada Berikut ini adalah logo dari lazada :

Karya Ilmiah E-commerce. Bisnis kecil dan menengah dalam ecommerce

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

TUGAS KARYA ILMIAH E-BISNISS

Website E-commerce Penjualan Barang Elektronik Menggunakan PHP dan MySQL

BAB I PENDAHULUAN. E-Commerce atau toko online merupakan salah satu konsep yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. Shera, Andy., Step by Step Internet Marketing, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), hlm Ibid

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan internet menyebabkan terbentuknya sebuah arena baru yang lazim disebut dengan dunia maya. Dalam hal ini setiap individu memiliki hak dan kemampuan untuk berhubungan dengan individu lainnya tanpa batasan apapun yang dapat menghalangi. Globalisasi demikian yang pada dasarnya telah terlaksana di dunia maya, yang menghubungkan seluruh masyarakat digital atau mereka yang sering menggunakan internet dalam aktifitas kehidupan sehari-hari. Dari seluruh aspek kehidupan manusia yang terkena dampak kehadiran internet, sektor bisnis atau perdagangan merupakan sektor yang paling cepat tumbuh. Berdagang di dunia maya dengan memanfaatkan perangkat telekomunikasi. Dewasa ini, segmen bertransaksi melalui perangkat telekomunikasi menyediakan cara perdagangan yang tidak dapat dipenuhi oleh perdagangan secara konvensional. 1 Hal tersebut yang mendorong transaksi melalui perangkat telekomunikasi lebih mendominasi pasar Indonesia. Hal ini mengingat jumlah pengguna perangkat telekomunikasi di Indonesia sangat besar sehingga turut mendukung berjalannya aspek e- commerce dalam melakukan operasi pasar. 1 Resa Raditio, Aspek Hukum Transaksi Elektronik Perikatan, Pembuktian, dan Penyelesaian Sengketa, (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2014), hlm 1. 1

2 E-commerce (electronic commerce), merupakan mekanisme bisnis tersendiri yang usianya masih seumur jagung. Dan letak keistimewaannya adalah untuk pertama kalinya seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan dan peluang yang sama agar dapat berbisnis dengan manusia di seluruh dunia. E-Commerce pada awalnya termasuk salah satu istilah pada perdagangan elektronik yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat yaitu perdagangan web (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e- commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di Amerika Serikat dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis. Penggunaan sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-

3 Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Namun dalam perkembangannya, e-commenrce tidak selamanya digunakan oleh orang-orang yang beritikad baik. Seringkali e-commerce digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab melakukan penipuan jual beli suatu transaksi elektronik. Tindakan demikian sering diistilahkan dengan istilah cyber crime. Pada dasarnya di Indonesia telah diundangkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik pada tanggal 25 Maret 2008 dan mulai berlaku pada tanggal 12 April 2008. Namun kejahatan cyber crime masih marak terjadi, seperti kasus yang diputus oleh Pengadilan Negeri Sleman dengan terdakwa Petrus Pangkur. Dalam kasus tersebut, terdakwa didakwa melakukan cyber crime. Dalam amar putusan majelis hakim berkeyakinan bahwa Petrus Pangkur telah membobol kartu kredit milik warga Amerika Serikat. Adapun hasil kejahatan ini digunakan untuk membeli barang seperti helm dan sarung tangan merk AGV. Total harga yang dibeli oleh terdakwa adalah sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta

4 rupiah). 2 Secara keseluruhan kasus cyber crime di Indonesia mencapai 520 kasus pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 600 kasus pada tahun 2012. 3 Selain terjadi di Indonesia, perkembangan internet di Malaysia juga mengalami permasalahan yang sama dengan Indonesia. Menurut laporan dari perusahaan keamanan Sophosi menyebutkan bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan 5 negara terbesar yang rentan terhadap ancaman kejahatan cyber. 4 Kasus cyber crime di Malaysia pada tahun 2011 adalah sebanyak 15.218 dan pada tahun 2012 sebanyak 9.986 kasus. 5 Sama dengan pengaturan di Indonesia, Malaysia juga telah melakukan pengaturan dalam melindungi masyarakat dari kejahatan cyber. Pengaturan yang lebih luas yakni terdapat dalam beberapa peraturan yakni Computer Crime Act 1997, Digital Signature Act 1997, dan Commincations and Multimedia Act 1998. Uraian permasalahan di atas, mencerminkan masih terdapat pelanggaran terhadap ketentuan jual beli secara online yang menimbulkan kekecewaan dan praktek penipuan. Oleh karena itu, Penulis tertarik melakukan kajian perbandingan hukum di negara Malaysia dengan judul Anilisis Yuridis Perlindungan Hukum terhadap Korban Penipuan Atas 2 http://gresnews.com/berita/tips/011271-tips-kasus-sengketa-e-commerce-yang-terjadi-di-dunia-maya diunduh tanggal 11 Mei 2015 3 http://ilmuta.weebly.com/computer-crime/e-procurement diunduh tanggal 07 Agustus 2015. 4 http://indo.wsj.com/posts/2013/12/16/malaysia-tangkap-puluhan-pelaku-kejahatan-online/ diunduh 26 Juni 2014 5 http://mattabelo969.blogspot.com/2013/05/indonesia-malaysia-beresiko-terserang.html diunduh tanggal 07 Agustus 2015.

5 Jual Beli Barang Elektronik Secara Online di Negara Indonesia dan Malaysia. B. Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan diatas, maka terdapat beberapa pertimbangan yang menjadi dasar pertimbangan untuk perumusan masalah dalam laporan skripsi ini, yaitu: 1. Apakah persamaan dan perbedaan ketentuan jual beli secara online ditinjau dari peraturan perundang-undangan di Indonesia dan peraturan perundang-undangan di Malaysia? 2. Bagaimana perlindungan hukum korban penipuan jual beli secara online ditinjau dari peraturan perundang-undangan di Indonesia dan peraturan perundang-undangan di Malaysia? C. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan peneliti dalam menyusun laporan skripsi ini, sebagai berikut: a. Untuk memaparkan dan menganalisis persamaan dan perbedaan ketentuan jual beli secara online di Negara Indonesia dan Negara Malaysia.

6 b. Untuk memaparkan dan menganalisis bagaimana perlindungan hukum terhadap jual beli online di Negara Indonesia dan Negara Malaysia. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. a. Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan dan kajian bagi ilmu pengetahuan untuk kebutuhan akademis, khususnya tentang ketentuan perlindungan hak dalam transaksi jual beli online sehingga kedepannya dapat lebih jelas mengetahui hak-hak masingmasing dalam transaksi jual beli online dalam hukum Indonesia dan Malaysia. b. Manfaat Praktis. Sebagai sumbangan untuk semua pihak pada umumnya mengenai kajian jual beli online. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan referensi, bacaan yang bermanfaat, dan sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.