Motivasi kerja merupakan proses yang menyebabkan seseorang berperilaku dengan cara tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang sangat individu untuk bertahan hidup, keamanan, kehormatan, pencapaian, kekuasaan, pertumbuhan dan rasa harga diri. (Bittel & Newstrom, 1994) 2 1
Menurut Stephen P. Robbins (2011), terdapat 3 elemen utama sebagai pembentuk definisi motivasi yaitu: Tingkat usaha (Intensity) Arah Perilaku (Direction) Tingkat kegigihan (Persistence) 3 NEEDS DRIVES INCENTIVES Kebutuhan (needs) adalah tekanan yang ditimbulkan oleh adanya kekurangan untuk menyebabkan seseorang berperilaku untuk mencapai tujuan. Kekurangan tersebut dapat bersifat psikologis, fisiologis, atau sosial. Dorongan (drives) adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang menjadi aktif untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku demi tercapainya kebutuhan atas tujuan. Rangsangan (incentives) adalah sesuatu yang memiliki kecenderungan merangsang minat seseorang untuk bekerja mencapai tujuan. 4 2
Environment Opportunity Needs and Drives Tension Effort Performanc e Rewards Goals & Incentives Ability Need Satisfaction Diadaptasi dari buku Organizational Behavior: Human Behavior at Work, John W. Newstrom (2007) 5 Needs Hierarchy Self- Actualization Esteem Belongingness Safety Physiological Maslow membagi kebutuhan meliputi lima hirarki utama yang dimulai dari tahap paling dasar Dengan adanya pemuasan dalam satu kebutuhan akan menyebabkan muncul kebutuhan lainnya yang lebih tinggi Dengan tercapainya kebutuhan yang lebih tinggi, diasumsikan bahwa kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi secara terus-menerus dan bukan menjadi kebutuhan yang utama lagi 3
Needs Hierarchy ERG Self- Actualization Esteem Belongingness Safety Growth Relatedness Existence Alderfer s model membagi menjadi tiga kelompok kebutuhan yang hampir sama dengan teori Maslow Ketiga kebutuhan ini dapat berjalan secara bersama-sama Physiological Needs Hierarchy ERG Motivator--Hygiene McClelland s Learned Needs Self- Actualization Esteem Growth Motivators Need for Achievement Need for Power Belongingness Relatedness Need for Affiliation Safety Hygienes Existence Physiological 8 4
Goal merupakan sasaran yang ingin dicapai dimasa yang akan datang dan dapat membantu untuk fokus atas pencapaian yang lebih tinggi, mendorong persiapan perencanaan dan alokasi sumber daya dengan lebih baik. Goal Setting dapat menjadi bagian dari sebuah proses motivasi karena menciptakan perbedaan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dimasa yang akan datang. 9 Manfaat pencapaian tujuan, antara lain: Memuaskan Achievement Drive seseorang Memberikan kontribusi atas kemampuan kompetensi seseorang dan Self Actualization Merangsang Personal Growth Needs 10 5
Task Performance 09/02/2012 Elemen penting dalam menciptakan Goal Setting yang efektif: Goal Acceptance Specificity Challenge Performance Monitoring & Feedback 11 High Area of Optimal Goal Difficulty Low Moderate Challenging Impossible Goal Difficulty 12 6
Kepuasan kerja merupakan refleksi dari seorang karyawan terhadap pekerjaannya yang timbul bukan hanya sebagai hasil interaksi antara karyawan dengan pekerjaannya, tetapi juga dengan lingkungan kerja, situasi dan kondisi kerja serta rekan kerja karyawan. 13 Diadaptasi dari buku Organizational Behavior, Stephen P. Robbins (2011) 14 7
Diadaptasi dari buku Organizational Behavior, Stephen P. Robbins (2011) 15 Pekerjaan itu sendiri Mutu Pengawasan Supervisi Gaji atau Upah Kesempatan Promosi Rekan Kerja 16 8
Active EXIT VOICE Destructive Constructive NEGLECT LOYALTY Passive 17 Exit Perilaku yang muncul secara langsung dengan jalan meninggalkan perusahaan akibat ketidakpuasan, seperti mencari posisi lain atau resign dari pekerjaan Voice Perilaku yang menunjukkan usaha untuk secara aktif dan konstruktif memberikan masukkan perbaikan kondisi, seperti menyarankan perbaikan, diskusi dengan atasan terkait masalah yang terjadi 18 9
Loyalty Perilaku pasif tetapi tetap optimis menunggu kondisi menjadi lebih baik dan tetap mendukung, seperti berbicara kepada pihak luar atas nama perusahaan terkait kritik yang terjadi dan percaya pada manajemen bahwa akan ada tindakan untuk lebih baik Neglect Perilaku pasif yang membiarkan kondisi menjadi lebih buruk lagi dan tidak peduli dengan bertindak seperti terlambat, absen tanpa pemberitahuan, mengurangi usaha dalam bekerja 19 Motivasi Tinggi Kepuasan Tinggi Rendah I. Nilai positif bagi I. Nilai positif bagi organisasi dan organisasi dan negatif bagi karyawan bagi karyawan Rendah I. Nilai negatif bagi organisasi, positif bagi karyawan I. Nilai negatif bagi organisasi dan bagi karyawan 20 10