Simulasi Pengaruh Imigrasi pada Penyebaran Penyakit Campak dengan Model Susceptible Exposed Infected Recovered (SEIR)

dokumen-dokumen yang mirip
T 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi

BAB I PENDAHULUAN. penyebabnya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat. Murwanti dkk,

T 7 Model Sir (Suspectible Infected Recovered) Dengan Imigrasi Dan Pengaruh Sanitasi Serta Perbaikan Tingkat Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Model matematika merupakan sekumpulan persamaan atau pertidaksamaan yang

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

T - 11 MODEL STOKASTIK SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan zaman saat ini yang terus maju, diperlukan suatu

T 1 Simulasi Laju Vaksinasi Dan Keefektifan Vaksin Pada Model Sis

PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)

BAB I PENDAHULUAN. Gejala awal campak berupa demam, konjungtivis, pilek batuk dan bintik-bintik

ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)

ABSTRAK. Kata Kunci: SEIS, masa inkubasi, titik kesetimbangan, pertussis, simulasi. iii

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

BAB I PENDAHULUAN. adalah penyakit menular karena masyarakat harus waspada terhadap penyakit

MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS

KATA PENGANTAR. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL

Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di

PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI INDONESIA DENGAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR)

KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)

Bab 2 Tinjauan Pustaka

UNNES Journal of Mathematics

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan lingkungan

KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI

Model Matematika Untuk Kontrol Campak Menggunakan Vaksinasi

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

ANALISIS DAN SIMULASI MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DEMAM DENGUE DENGAN SATU SEROTIF VIRUS DENGUE

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

Analisis Kestabilan Model Seiqr pada Penyebaran Penyakit Sars

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

Oleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

Abstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran

Studi Penyebaran Penyakit Flu Burung Melalui Kajian Dinamis Revisi Model Endemik SIRS Dengan Pemberian Vaksinasi Unggas. Jalan Sukarno-Hatta Palu,

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Oleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si

ANALISIS MODEL SEIR (SUSCEPTIBLE, EXPOSED, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BOGOR

III PEMODELAN. (Giesecke 1994)

Analisis Model SIR dengan Imigrasi dan Sanitasi pada Penyakit Hepatitis A di Kabupaten Jember

Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alam, Universitas Lampung pada semester genap tahun akademik 2011/2012.

APLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS. 10 Makassar, kode Pos 90245

ANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI

DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)

MODEL EPIDEMI RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED DENGAN DUA PENYAKIT

MODEL EPIDEMI SEIV PENYEBARAN PENYAKIT POLIO PADA POPULASI TAK KONSTAN

MODEL SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN IMIGRASI DAN SANITASI

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

Penyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tingkat Vaksinasi Minimum untuk Pencegahan Epidemik Berdasarkan Model Matematika SIR

ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK PENYEBARAN VIRUS INFLUENZA

KAJIAN MATEMATIS PENGARUH IMIGRAN TERINFEKSI DAN VAKSINASI DALAM MODEL EPIDEMIK SIS DAN SIR

Model Deterministik Masalah Kecanduan Narkoba dengan Faktor Kontrol Terhadap Pemakai dan Pengedar Narkoba

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada pengembangan aplikasi matematika di seluruh aspek kehidupan manusia. Peran

PENGARUH STRATEGI PULSE VACCINATION TERHADAP PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK

THE ANALYSIS OF SEIR EPIDEMIC MODELS STABILITY ON SMALLPOX (VARICELLA / CHICKENPOX) WITH IMMUNE SYSTEM. By:

SIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI SIRV (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER, VACCINATION)

OLEH : IKHTISHOLIYAH DOSEN PEMBIMBING : Dr. subiono,m.sc

MODEL SEIR PADA PENULARAN HEPATITIS B

Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate

PENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG. Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny

Model Epidemik Pada Penyebaran Virus Komputer

PENGENDALIAN OPTIMAL DISTRIBUSI VAKSIN PADA MODEL EPIDEMIK RABIES DENGAN MASA KELAHIRAN PERIODIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kesimpulan serta Masalah yang masih Terbuka

Analisis Kestabilan Model Matematika Penyebaran Infeksi Penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dengan Faktor Host dan Vaksinasi

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS

KESTABILAN TITIK TETAP MODEL PENULARAN PENYAKIT TIDAK FATAL

Analisis Model Penyebaran Penyakit Menular Dengan Bakteri dan Hospes

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PERILAKU MODEL MATEMATIKA PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

T - 1 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENSIMULASIKAN EFEK POPULASI KARANTINA TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS DI PAPUA

Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis

ANALISIS KESTABILAN MODEL SEIR DENGAN VAKSINASI PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK DI KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DIY TUGAS AKHIR SKRIPSI

ANALISIS KESTABILAN DAN PROSES MARKOV MODEL PENYEBARAN PENYAKIT EBOLA

Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi

MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DIABETES DENGAN PENGARUH TRANSMISI VERTIKAL

ANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

II MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD

PROBABILITAS WAKTU DELAY MODEL EPIDEMI ROUTING

Pemodelan Penyakit Jantung Koroner Dengan Menggunakan Modifikasi Model Sei

MODEL MATEMATIKA DALAM KASUS EPIDEMIK KOLERA DENGAN POPULASI KONSTAN. Renny, M.Si Program Studi Matematika Universitas Jenderal Soedirman

PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN

Transkripsi:

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 T - 11 Simulasi Pengaruh Imigrasi pada Penyebaran Penyakit Campak dengan Model Susceptible Exposed Infected Recovered (SEIR) Purnami Widyaningsih 1, Apri Wahyu Nugroho 2 1 Prodi Matematika (FMIPA, Universitas Sebelas Maret (UNS)) 2 Program Pascasarjana Pendidikan Matematika (FKIP, Universitas Sebelas Maret (UNS)) poernamiw@gmail.com Abstrak Imigrasi adalah masuknya individu (penduduk) ke suatu negara atau kota. Penyakit campak, penyakit menular yang disebabkan oleh virus, masih terus diperhatikan. Penyebaran penyakit campak dapat direpresentasikan dengan model susceptible exposed infected recovered. Model tersebut berupa sistem persamaan diferensial order satu. Dalam model ini, masa individu terpapar virus sampai menunjukkan gejala klinis, diperhatikan. Terhadap negara atau kota tujuan, imigrasi dapat menimbulkan masalah khususnya dalam bidang kesehatan atau penyebaran penyakit. Model susceptible exposed infected recovered dengan imigrasi tetap berupa sistem persamaan direfensial order satu. Simulasi menunjukkan imigrasi menyebabkan titik kesetimbangan yang semula bebas penyakit menjadi endemik. Kata kunci: simulasi, model susceptible exposed infected recovered, imigrasi, penyakit campak I. PENDAHULUAN Imigrasi adalah masuknya individu (penduduk) ke suatu negara atau kota. Pendorong individu melakukan imigrasi adalah agar memperoleh kehidupan yang lebih baik. Namun dengan banyaknya individu yang berimigrasi, masalah baru sering muncul pada kota tujuan imigrasi. Masalah tersebut meliputi masalah sosial, ekonomi, dan kesehatan. Dalam bidang sosial, masalah yang muncul misalnya melonjaknya jumlah penduduk dan kesenjangan sosial. Dalam bidang ekonomi, timbul masalah semakin tingginya angka kemiskinan. Dalam bidang kesehatan, timbul masalah penyebaran penyakit. Penyebaran penyakit ini terjadi akibat adanya imigran yang membawa penyakit dari negara atau kota sebelumnya seperti pada [1]. Referensi [2] menyebutkan bahwa penyakit campak merupakan masalah yang dihadapi setiap negara. Penyakit tersebut disebabkan oleh virus campak golongan paramoxovirus dan dapat menyebar melalui kontak langsung yaitu lewat batuk atau bersin penderita. Penyakit tersebut dalam penyebarannya mempunyai periode laten atau masa inkubasi antara 7-12 hari. Referensi [3] menyatakan bhawa periode laten didefinisikan sebagai suatu masa individu yang telah tertular penyakit mulai menunjukkan gejala-gejala klinis (demam dan bintik merah di kulit), tetapi individu tersebut belum dapat menularkan penyakit. Referensi [4] menyatakan bahwa masalah penyebaran penyakit dengan memperhatikan masa inkubasi dapat direpresentasikan dengan model susceptible exposed infected recovered (SEIR). Referensi [1] menyatakan bahwa imigrasi memiliki pengaruh terhadap penyebaran penyakit karena imigran dapat membawa penyakit dari daerah asalnya. Dalam artikel ini, dituliskan bagaimana pengaruh imigrasi pada penyebaran penyakit campak via model SEIR. II. MODEL SEIR Model SEIR mengacu [4]. Pada model SEIR, individu dalam populasi dikelompokkan menjadi empat yaitu individu yang rentan terhadap penyakit (susceptible), individu yang telah tertular penyakit mulai menunjukkan gejala-gejala klinis akan tetapi individu tersebut belum dapat menularkan penyakit (exposed), individu yang terinfeksi penyakit serta dapat menularkan penyakit (infected), dan individu yang sudah sembuh atau bebas dari penyakit (recovered). Berikut asumsi yang digunakan dalam model. 1. Populasi konstan. 2. Hanya terdapat satu macam penyakit yang menyebar dalam populasi. 3. Individu yang lahir dikategorikan dalam susceptible. 4. Populasi berinteraksi secara homogen. MT 73

ISBN. 978-602-73403-1-2 Dengan asumsi tersebut dan dimisalkan secara berturut-turut adalah laju kontak, laju kesembuhan, laju kelahiran yang sama dengan laju kematian, dan laju infektivitas, menurut [4], model SEIR dapat dinyatakan sebagai Referensi [5] menyebutkan bahwa sistem dikatakan mencapai titik setimbang jika tidak ada perubahan pada sistem sepanjang waktu. Model (1) dikatakan setimbang jika tidak ada perubahan banyaknya individu susceptible, exposed, infected dan recovered. Secara matematis kondisi (1) pada saat setimbang dipenuhi jika Penyelesaian (2) adalah titik setimbang yang dimaksud. Dari sistem (2), diperoleh dua titik kesetimbangan yang keduanya bebas penyakit. A. Model SEIR dengan Imigrasi III. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan dasar model model SEIR dari [4], model SEIR dengan imigrasi diturunkan mengacu pada [1]. Namun di sini kematian karena penyakit diabaikan dan populasi diasumsikan konstan. Banyaknya individu susceptible, exposed, infected, dan recovered pada waktu t dapat dinyatakan dengan dan. Total populasi diasumsikan konstan, misal sebanyak N, sehingga. Imigran diasumsikan merupakan individu yang infected dan laju imigran dimisalkan sebesar. Model SEIR dengan imigrasi memperhatikan adanya kelahiran dan kematian dengan besarnya laju kelahiran diasumsikan sama dengan laju kematian yaitu sebesar. Selain itu, model SEIR dengan imigrasi memiliki asumsi populasi konstan sehingga besarnya laju kematian pada masing-masing kelompok yang semula berubah menjadi ( ). Selain itu, model SEIR dengan imigrasi memiliki asumsi populasi konstan sehingga besarnya laju kematian pada masing-masing kelompok yang semula pada model [1] sebesar berubah menjadi ( ). Jika setiap individu yang lahir dikategorikan sebagai individu susceptible maka banyaknya individu susceptible akan bertambah sebanyak individu. Setelah terjadi kontakantara individu susceptible dengan individu infected dengan laju kontak misalnya sebesar maka individu susceptible akan menjadi individu exposed. Jika setiap individu susceptible mempunyai kemungkinan yang sama untuk tertular penyakit maka sebanyak individu susceptible menjadi individu exposed. Perubahan sesaat banyaknya individu susceptible dapat dinyatakan sebagai MT 74

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Setelah masa inkubasi, individu exposed menjadi individu infected. Jika individu exposed terinfeksi dengan laju infektivitas sebesar yaitu satu per rata-rata masa inkubasi maka sebanyak individu exposed menjadi individu infected. Banyaknya individu exposed bertambah karena adanya individu susceptible yang telah berada pada masa inkubasi yaitu sebanyak individu. Perubahan sesaat banyaknya individu exposed dapat dinyatakan sebagai Individu infected bertambah karena adanya imigrasi. Karena laju imigran yang terinfeksi dimisalkan sebesar, banyaknya penambahan adalah. Banyaknya individu infected juga bertambah karena adanya individu exposed yang telah terinfeksi yaitu sebanyak individu. Individu infected yang dapat bertahan dan mempunyai kekebalan tubuh akan sembuh dengan laju kesembuhan misal sebesar yaitu satu per rata-rata durasi infeksi. Perubahan sesaat banyaknya individu infected dapat dinyatakan sebagai Banyaknya individu recovered bertambah karena adanya individu infected yang telah sembuh yaitu sebesar individu. Perubahan sesaat banyaknya individu recovered dapat dinyatakan sebagai Dengan demikian, dari (3), (4), (5), dan (6) secara lengkap model SEIR dengan imigrasi pada penyakit campak adalah dengan dan parameter bernilai positif. Model (7) merupakan sistem persamaan diferensial order satu. Pola penyebaran penyakit campak ditentukan dengan menyelesaian (7). B. Penerapan Pada bagian ini model SEIR dengan imigrasi diterapan pada penyebaran penyakit campak dengan data yang mengacu pada [6]. Dari [6], diketahui populasi sebanyak 100000 orang, laju kontak sebesar 0.00214, rata-rata masa inkubasi 8 hari (berarti laju infektivitas ) dan rata-rata durasi infeksi 7 hari (sehingga laju kesembuhan ), laju kelahiran sebesar 0.00875, laju imigran sebesar 0.00215 dan laju kematian sebagai sebesar 0.0109. Berdasarkan parameter yang telah diketahui, (7) dapat disajikan MT 75

ISBN. 978-602-73403-1-2 Penyelesaian (8) ditentukan dengan metode Runge-Kutta orde empat. Untuk itu, dipilih Penyelesaian (8) dengan syarat (9) menunjukkan pola penyebaran penyakit campak karena pengaruh imigrasi. Pola penyebaran penyakit campak 2000 hari pertama karena pengaruh imigrasi disajikan pada Gambar 1. Sebagai pembanding, pola penyebaran penyakit campak 1300 hari pertama tanpa adanya imigrasi tampak pada Gambar 2. Dari Gambar 1, terlihat bahwa banyaknya individu meningkat hingga mencapai 800053 individu pada hari ke-1171 dan kemudian mulai tetap. Berbeda dengan yang terjadi pada kelompok, banyaknya individu menurun hingga 18 individu pada hari ke-974 dan kemudian mulai tetap. Penurunan juga dialami pada kolompok, banyaknya individu yang semula 19500 mengalami penurunan hingga 1413 individu pada hari ke-633 dan kemudian mulai tetap. Banyaknya individu yang semula 0 individu mengalami kenaikan hingga mencapai 26069 individu pada hari ke-33. Setelah hari ke- 33 banyaknya individu mengalami penurunan hingga 18516 individu pada hari ke-1199 dan kemudian mulai tetap tidak berubah. Simulasi Pengaruh GAMBAR 1. BANYAKNYA INDIVIDU S, E, I, DAN R DALAM 1300 HARI PERTAMA GAMBAR 2. BANYAKNYA INDIVIDU S, E, I, DAN R TANPA ADA IMIGRASI DALAM 1400 HARI PERTAMA Mulai hari ke-1179 banyaknya individu dan sudah tidak lagi mengalami perubahan atau menurut [5] dikatakan titik kesetimbangan. Banyaknya individu pada saat setimbang sebanyak 80053 individu, individu sebanyak 18, individu sebanyak 1413 individu dan individu sebanyak 18516 sehingga titik (18516, 18, 1413, 18516) merupakan titik kesetimbangan. Dari titik kesetimbangan menunjukkan banyaknya individu > 0 sehingga penyakit campak akan tetap ada dalam populasi tersebut atau bersifat endemik. MT 76

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Dari Gambar 2, tampak bahwa pola penyebaran penyakit campak tanpa adanya imigrasi mirip dengan adanya imigrasi. Hanya saja tanpa adanya imigrasimulai hari ke-1278 menghasilkan pola penyebaran dengan titik kesetimbangan bebas penyakit (100000, 0, 0, 0). C. Simulasi Dengan nilai 4 parameter tetap sama seperti dalam Penerapan, dilakukan simulasi menggunakan 8 variasi nilai parameter, yaitu = 0.00001, 0.00005, 0.00010, 0.00020, 0.00050, 0,00100, 0.00150 dan 0.00200. Hanya banyaknya individu infected pada titik kesetimbangan yang diperhatikan, karena nilai tersebut yang digunakan sebagai kriteria kesetimbangan bebas penyakit atau endemik. Hal ini tampak dalam Tabel 1. Dari Tabel 1, tampak jelas bahwa kedlapan variasi menyebabkan nilai pada titik kesetimbangan adalah tidak nol. Ini berarti bahwa imigrasi (dengan 8 variasi nilai laju imigran tersebut) berpengaruh nyata pada titik kesetimbangan yang terjadi. Dari titik kesetimbangan bebas penyakit menjadi titik kesetimbangan endemik (masih ada individu yang terinfeksi atau berpenyakit campak). TABEL 1. DELAPAN VARIASI DAN BANYAKNYA INDIVIDU I DALAM TITIK KESETIMBANGAN Nilai Banyaknya individu I IV. SIMPULAN Simpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan. (1) Model SEIR dengan imigrasi dapat dinyatakan sebagai (2) Dengan laju kelahiran sebesar 0.00875, laju kematian sebesar 0.0109, laju kontak sebesar 0.00214, laju infektivitas sebesar dan laju kesembuhan sebesar, simulasi menunjukkan laju imigran sebesar 0.00215 menyebabkan penyebaran campak mempunyai titik kesetimbangan endemik (97601, 0, 142, 2257). (3) Simulasi menunjukkan imigrasi menyebabkan titik kesetimbangan yang semula bebas penyakit menjadi endemik. DAFTAR PUSTAKA [1] Hia, M. E., O. Balatif, M. Rachik, and J. Bouyaghroumni, Application of Optimal Control Theory to An Seir Model with Immigration of Infective, International Journal of Computer Science Issues, vol. 10, pp. 230 236, 2013. [2] C. III Piccolo and L. Billing, The Effect of Vaccinations in an Immigrant Model, Mathematical and Computer Modeling, no. 42, pp. 291 299, 2005. [3] Diekmann, O. and J. A. P. Heesterbeek, Mathematical Epidemiology of Infectious Diseases, John Wiley an Sons, Inc., New York, 2000. MT 77

ISBN. 978-602-73403-1-2 [4] Tessa, O. M., Mathematical Model for Control Measles by Vaccination, Mali Symposium on Apllied Science (MSAS), Departement Mathematic and Computer Science, pp. 31 36, 2006. [5] Meyer, W. J., Concept of Mathematical Modeling, MCGraw-Hill, Inc., New York, 1984. [6] Trottier, H. and P. Phillipe, Deterministic Modeling of Infectious Diseases:Applications To Measles and Other Similar Infections, The Internet Journal of Infectious Diseases, vol. 2, no. 1, 2001. MT 78