Manajemen, Organisasidan TenagaKerja Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin
PENGERTIAN MANAJEMEN MenurutMary Parker Follet(1997), Manajemenadalahsenidalammenyelesaikansesuatumelaluiorang lain. MenurutNickels, Mc. Hugh and Mc. Hugh (1997), Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuanorganisasimelaluirangkaiankegiatanberupaperencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Manajemenadalahsenidanilmudalamperencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. (Siswanto, 2009: 2) 2
Elemen Dasar Sifat Fungsi Sasaran/Objek Tujuan Deskripsi Spesifik a. Manajemen sebagai suatu seni b. Manajemen sebagai suatu ilmu a. Perencanaan b. Pengroganisasian c. Pengarahan d. Pemotivasian e. Pengendalian a. Orang/Manusia b. Mekanisme Kerja a. Sasaran b. Maksud c. Misi d. Batas waktu e. Standar f. Target g. Jumlah 3
TIGA FAKTOR PENTING DALAM MANAJEMEN 1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik SDM ataupun faktor2 produksi lainnya 2. Adanya proses yang bertahap 1) perencanaan, 2) pengorganisasian, 3) pengarahan dan 4) pengimplementasian, 5) pengendalian 6) pengawasan. 3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan 4
Fungsi-Fungsi Manajemen Perencanaan(Planning) Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan 1. Menetapkan tujuaan& target organisasi 2. Merumuskanstrategiuntukmencapaitujuan& target organisasi 3. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan 4. Menentukan standar/indikator keberhasilan pencapaian tujuan 5
Pengorganisasian(Organizing) Fungsi-Fungsi Manajemen Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan 1. Mengalokasikansumberdaya, merumuskan& menetapkantugas, menetapkan prosedur yang diperlukan 2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan& tanggung jawab 3. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan 6
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Pengimplementasian(Directing) Proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi. Kegiatan 1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada bawahan agar dapat bekerja secara efektif & efisien dalam pencapaian tujuan. 2. Memberikan tugas& penjelasan rutin mengenai pekerjaan 3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan 7
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Pengendalian& Pengawasan(Controlling) Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun ada berbagai perubahan dalam lingkungan yang harus dihadapi. Kegiatan 1. Mengevaluasikeberhasilandalampencapaiantujuandantarget organisasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. 2. Mengambillangkahklarifikasi& koreksiataspenyimpanganyang mungkin ditemukan 3. Melakukanberbagaialternatifsolusiatasberbagaimasalahyang terkait dengan pencapaian tujuan& target organisasi. 8
Fungsi Operasional Manajemen Manajemen Sumber Daya Manusia memperoleh SDM yang terbaik bagi organisasi yang dijalankan Manajemen Produksi menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan Manajemen Pemasaran berusaha mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan konsumen & bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan Manajemen Keuangan memastikan bahwa segala kegiatan organisasi yang dilaksanakan mampu mencapai tujuan secara ekonomis (berdasarkan profit) Manajemen Informasi memastikan bahwa organisasi yang dijalankan tetap mampu terus bertahan dalam jangka panjang dengan menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan. 9
HIRARKI MANAJEMEN ` Manajementingkatpuncak(Top Management), Terdiri dari dirut, presiden direktur/wakil direktur Keahlian yang diperlukan konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global & manajemen waktu. Manajementingkatmenengah, Terdiri dari manajer, kepala divisi/departemen/kepala cabang Keahlian yang diperlukan konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknis. Manajementingkatpertama/siupervisi, Terdiri dari supervisor, ketua kelompok, Keahlianyang diperlukan: komunikasi, pengambilankeputusan, manajemen waktu& teknis. Manajemennon supoervisi, Terdiridaritenagakerja(Buruh, pekerjabangunan, dll). Keahlian yang diperlukan teknis, komunikasi& manajemen waktu.
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Implikasi Mampu membedakan antara merencanakan SDM dalam pembangunan proyek bisnis dan SDM dalam implementasi bisnis rutin dan menentukan kelayakan tiap unsur MSDM: Jumlah karyawan yang dibutuhkan Deskripsi pekerjaan yang jelas Kebijakan pelaksanaan rekrurmen-seleksi-orientasi Produktivitas Rencana pelatihan dan pengembangan Prestasi kerja Kompensasi Perencanaan karier Keselamatan dan kesehatan kerja Mekanisme PHK
Perencanaan SDM SDM yang diperlukan dalam membangun proyek bisnis: Memilih manajer proyek Pemilihan waktu Kriteria seleksi: latar belakang dan pengalaman, kepemimpinan dan keahlian strategis, kemampuan teknis, kemampuan kehumasan, kemampuan manajerial. Memilih tim proyek Kriteria seleksi: memiliki komitmen, kemampuan berkomunikasi, bertanggung jawab, fleksibilitas, kemampuan teknis, konsentrasi, disiplin, bisa saling mempercayai, memiliki pengetahuan dan pengalaman.
Perencanaan SDM (sambungan) SDM yang dibutuhkan pada implementasi bisnis rutin: Posisi Top Manajemen Keperluan SDM di bawahnya termasuk tenaga pelaksana ditentukan melalui 3 model proses perencanaan: Perencanaan dari Atas ke Bawah Perencanaan dari Bawah ke Atas Ramalan
Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan merupakan proses untuk menentukan isi suatu pekerjaan sehingga dapat dijelaskan kepada orang lain, dan hasilnya dalam bentuk tertulis yang biasa disebut deskripsi pekerjaan. Agar suatu pekerjaan dapat dikerjakan oleh orang yang tepat, maka diperlukan syarat yang harus dipenuhi, yang sering disebut dengan kualifikasi atau spesifikasi personalia.
Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia. Seleksi pada dasarnya merupakan usaha yang sistematis yang dilakukan guna lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah yang dibutuhkan. Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima dan dimaksudkan untuk memperkenalkan pegawai baru kepada situasi kerja dan kelompok kerjanya yang baru.
Produktivitas Ciri pegawai yang produktif menurut Dale Timpe (1989): Cerdas dan dapat belajar dengan relatif cepat. Kompeten secara profesional. Kreatif dan inovatif. Memahami pekerjaan. Belajar dengan cerdik, menggunakan logika, efisien, tidak mudah macet dalam pekerjaan. Selalu mencari perbaikan-perbaikan, tetapi tahu kapan harus berhenti. Dianggap bernilai oleh atasannya. Memiliki catatan prestasi yang baik. Selalu meningkatkan diri.
Pelatihan dan Pengembangan Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan sekarang. Pengembangan bertujuan untuk menyiapkan pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan datang. Pengembangan SDM jangka panjang memiliki manfaat antara lain dalam rangka mengurangi ketergantungan pada penarikan karyawan baru, memberikan kesempatan kepada karyawan lama, mengantisipasi keusangan karyawan, dan perputaran tenaga kerja.
Prestasi Kerja Hasil penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada karyawan mengenai pelaksanaan kerjanya. Sistem penilaian harus mempunyai hubungan dengan pekerjaan, praktis, memiliki standar, dan menggunakan ukuran yang dapat diandalkan. Penilai sering melibatkan emosinya dalam menilai karyawan karena berbagai faktor: hallo effect, enggan menilai hal-hal ekstrem walau seharusnya secara objektif bernilai ekstrem, menilai terlalu lunak atau terlalu keras, prasangka pribadi, dan menilai berdasarkan data atau fakta dari waktu paling akhir saja.
Kompensasi Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi merupakan cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi, dan kepuasan kerja para karyawan. Kompensasi dapat bersifat langsung maupun tidak langsung.
Perencanaan Karier Konsep dasar perencanaan karier: Karier sebagai suatu urutan promosi atau transfer ke jabatan yang lebih besar tanggung jawabnya atau ke lokasi yang lebih baik selama kehidupan kerja seseorang. Karier sebagai petunjuk pekerjaan yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematik dan jelas (membentuk satu jalur karier). Karier sebagai sejarah pekerjaan seseorang atau serangkaian posisi yang dipegangnya selama kehidupan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja perlu terus dibina agar dapat meningkatkan kualitas keselamatan dan kesehatan karyawan, dengan cara antara lain: Pemahaman bahwa karyawan merupakan pihak paling menentukan dalam pencegahan kecelakaan kerja. Bagaimana mengembangkan perilaku kerja yang aman. Teknik pencegahan kecelakaan secara spesifik. Contoh yang baik. Standar keselamatan kerja secara tegas. Kesehatan kerja termasuk di dalamnya kesehatan fisik dan mental. Dengan adanya program kesehatan kerja diharapkan karyawan menjadi lebih produktif.
Pemberhentian Pemberhentian karyawan dapat terjadi oleh berbagai sebab, misalnya: peraturan perundang-undangan yang berlaku, keinginan perusahaan, keinginan karyawan, pensiun, kontrak kerja telah berakhir, kesehatan karyawan, meninggal dunia, atau perusahaan dilikuidasi. Agar tidak timbul masalah karena pemberhentian ini, proses pemberhentian karyawan hendaknya didasarkan pada peraturan yang berlaku. Namun jika pemecatan terpaksa dilakukan, hendaklah menurut prosedur yang berlaku.