PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasca adopsi penuh International Financial Reporting Standards (IFRS) di tahun

BAB I. atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis dan usaha, informasi akuntansi

MANAJEMEN PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang akan

BAB I PENDAHULUAN. sarana atau alat komunikasi perusahaan dengan pihak-pihak lain.

BAB I PENDAHULUAN. terutang dan yang telah dibayar sebagai mana telah ditentukan dalam

DAMPAK INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD (IAS) NO. 16 TERHADAP LABA KENA PAJAK PADA PT. X. A.A. Ngr. Yudi Surya Kusuma¹ I Kadek Sumadi²

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. pajak ini dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. diperolehnya dalam tahun pajak.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan

ACCOUNTING FOR INCOME TAX

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 46 TERHADAP PAJAK TANGGUHAN PT. MERAPI PRODUCTION SURABAYA

BAB II TELAAH PUSTAKA. dikenakan atas laba kena pajak perusahaan. yang diterima atau yang diperolehnya dalam tahun pajak.

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 PADA LAPORAN KEUANGAN PT. ALYA CITRA SEMPURNA PALEMBANG.

ANALISIS PENERAPAN PSAK NO.46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN DI PT UG

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

ABSTRAK. Kata kunci : pajak tangguhan dan laba bersih. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

ABSTRACT. Keywords: fiscal reconciliation, income tax payable, commercial financial statement, permanent difference, temporary difference.

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

PENERAPAN PSAK NO. 46 TENTANG AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN TERHADAP KOREKSI FISKAL

Aprilia E. Johannes., David P.E. Saerang. Evaluasi Penerapan PSAK

Pendahuluan. Definisi Pajak Kini dan Pajak Tangguhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (principal) dengan manajemen (agent). Teori ini menjelaskan bahwa hubungan

ABSTRAK. Kata Kunci: Koreksi Fiskal dan Penghasilan Kena Pajak. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri sehingga dipisahkan dengan penghasilan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (DSAK IAI) melakukan adopsi International Financial

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK TANGGUHAN PADA LAPORAN KEUANGAN PT BUMI SARANA UTAMA. Dahniyar Daud *)

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) DAN PMK No. 79 TAHUN 2008 TENTANG ASET TETAP PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. keanekaragaman budaya, agraria, maritim yang mencoba untuk bangkit dari krisis

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (SAK) DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DI PT KOMUGI BALI

ABSTRACT. Keywords: sale and leaseback, early recognition, measurement, presentation.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian adalah mengenai book tax differences. Book tax differences

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini

Gracia Stephani Lauwrensius Siti Khairani, M. Ridhwan Jurusan Akuntansi STIE MDP

ANALISIS AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA CV. KARYA NATAL

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK UNTUK EFISIENSI PPh TERHUTANG PADA PT. SUHADA PETROLEUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN TERUTANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG PAJAK NOMOR 36 TAHUN 2008 PADA KOPERASI KARYAWAN PUSRI PALEMBANG

ANALISIS BOOK TAX DIFFERENCES PADA PT. WILMAR CAHAYA INDONESIA Tbk (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI)

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

SKRIPSI ANALISIS KOREKSI FISKAL UNTUK MENGHITUNG BESARNYA PPH TERUTANG PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN OLEH:

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan metode penelitian menurut Sutedi (2011:53), Merupakan cara

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

ABSTRACT. Keywords: tax planning, income tax payable.

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak menarik perhatian adalah book-tax differences yaitu perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan bagi perusahaan, pajak merupakan biaya dan juga pengeluaran yang

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI UNIT DESA AMERTHA BUANA BERDASARKAN PSAK NO. 27

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan go public pada Bursa Efek

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT TUNAS ESA MANDIRI SEJAHTERA

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PPh terutang, Pajak penghasilan yang dihitung berbasis penghasilan kena pajak yang sesungguhnya dibayar kepada pemerintah, Beban Pajak Penghasilan Paj

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK 46 mengenai akuntansi perpajakan menyatakan bahwa

AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK

BAB II TELAAH PUSTAKA. Jendral Pajak dalam perhitungan laba fiskal. lebih lanjut oleh PSAK 46 (2002:4), yaitu:

ANALISIS KETENTUAN PAJAK YAYASAN DALAM MENENTUKAN BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERUTANG PADA YAYASAN PENDIDIKAN M DI SIDOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

ANALISIS ATAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT BINA KARNADA

AKUNTANSI PERPAJAKAN. PSAK 46 : Standar Akuntansi atas PPh

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

BAB III METODE PENELITIAN. menggumpulkan sejumlah data untuk mendapatkan gambaran fakta fakta yang

BAB I PENDAHULUAN. pemakai laporan keuangan lainnya, Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PENYUSUTAN AKTIVA TETAP MENURUT UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN NO. 36 TAHUN 2008 PADA PT. KARYA MUDA NASIONAL OLEH

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menemukan masih terdapat beberapa perusahaan yang belum melakukan

PERLAKUAN AKUNTANSI SETELAH PAJAK TANGGUHAN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PADA PT BEKJORINDO PARYAWEKSANA BANDAR LAMPUNG

Analisis Penerapan PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Pada Laporan Keuangan PT. Jamsostek (Persero)

Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan.

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu bagian dari laporan keuangan yang mendapat banyak

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN ATAS KEPEMILIKAN ASET TETAP TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN

REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

ABSTRACT. Keywords: financial statement analysis, accounting analysis, and financial analysis. Universitas Kristen Maranatha

Tinjauan Atas PSAK No.1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan dan Perbedaannya dengan PSAK No.1 (Revisi 1998)

Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya Transport

ABSTRACT. Keywords: Permanent differences, temporary or timing differences and earnings persistence. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: information qualitative characterstics, financial statement, SAK ETAP. ix Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Menurut Eisenhardt dalam

ANALISIS REKONSILIASI FISKAL PADA LAPORAN LABA RUGI PT. SP UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERHUTANG

BAB III METODE PENELITIAN

PSAK 46 AKUNTANSI PAJAK PENGHASILAN REVISI 2014

DAFTAR PUSTAKA. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta.

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci: Pajak Penghasilan Pasal 21, Perencanaan Pajak, Metode Gross Up

ANALISIS PERBANDINGAN LABA KOMERSIAL DAN LABA FISKAL DALAM MENGHITUNG PPH TERUTANG (Studi Kasus Pada Kanwil Perum Pegadaian Medan)

Transkripsi:

PEMBUATAN NERACA FISKAL (PSAK No. 46) BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL (Studi Kasus Pada PT Razaaqi Selaras Persada Jakarta) Hilda Amril Dr. Gustian Djuanda, S.E., M.M. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta Barat 11530, Indonesia Telp: (62-21) 534 5830/ email: duniahilda@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui prosedur dan perlakuan Akuntansi Pajak Penghasilan Badan terkait Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sesuai dengan PSAK No. 46 yang memiliki perbedaan dengan peraturan perpajakan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak (PKP) serta mengetahui dampak penerapannya terhadap penyajian laporan keuangan PT Razaaqi Selaras Persada. PSAK No. 46 mengharuskan perusahaan mempertanggungjawabkan konsekuensi pajak tidak hanya pada periode berjalan, tetapi juga pada periode mendatang dengan mengakui aset (liabilitas) pajak tangguhan. Analisis penerapan PSAK No. 46 dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif komparatif, yaitu menjelaskan perlakuan akuntansi sesuai dengan PSAK No. 46 yang berpengaruh terhadap laporan keuangan, serta membandingkan laporan keuangan sebelum dan sesudah penerapan PSAK No. 46. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT RSP belum menerapkan pencatatan dan pelaporan keuangan berdasarkan PSAK No. 46 pada laporan keuangannya. Setelah diterapkannya PSAK No. 46 ini, mengakibatkan timbulnya kewajiban/hitung pajak tangguhan serta hutang pajak kini pada neraca karena ada beda waktu yang berasal dari perbedaan metode penyusutan aktiva tetap dan tarif yang digunakan antara perusahaan dengan peraturan perpajakan. (HA) Kata Kunci: perbedaan temporer, perbedaan permanen, PSAK No. 46 ABSTRACT The purpose of this study was to determine the procedures and treatments related to Corporate Income Tax Accounting Financial Accounting Standard (IFRS) in accordance with IAS No. 46 which has a difference with the tax regulations in calculating the taxable income (PKP) and determine the impact of its application to the financial statement presentation PT Razaaqi Selaras Persada. IAS No. 46 requires companies to account for the tax consequences not only in the current period, but also in the future by recognizing the assets (liabilities) Deferred tax. Analysis of the application of IAS No. 46 performed by using a comparative descriptive study, which explains the accounting treatment in accordance with SFAS

No. 46 that affect the financial statements, as well as compare the financial statements before and after the application of IAS No. 46. The results showed that the PT RSP have yet to implement the registration and financial reporting based on IAS No. 46 on its financial statements. After the application of IAS No. 46, resulted in the emergence liabilities / deferred tax calculated and payable current tax on the balance sheet because there are timing differences originating from differences in the method of depreciation of fixed assets and rates used between the company and tax regulations. (HA) Key words : Temporary Difference, Permanent Difference, IAS No. 46 PENDAHULUAN Negara Indonesia seringkali dihadapkan dengan permasalahan dan persoalan khususnya dalam bidang ekonomi, yang terkadang berpengaruh terhadap jalannya pembangunan nasional. Oleh karena itu, demi kelancaran pembangunan nasional begitu banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber penerimaan negara khususnya yang berasal dari sektor pajak. Salah satu unsur pajak yaitu dipungut berdasarkan undang-undang. Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan, pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan Negara diatur dalam undang-undang. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal 1 menjelaskan tentang pengenaan Pajak Penghasilan terhadap subjek pajak berkenaan dnegan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam satu tahun pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang ini disebut sebagai Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak. Laba komersial dan laba fiskal seringkali berbeda diakibatkan adanya perbedaan pengakuan antara penghasilan dan beban menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan peraturan perpajakan. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi beda tetap atau permanen (permanent differences) dan beda waktu atau sementara (temporary differences). Beda waktu mengakibatkan konsekuensi pajak di masa yang akan datang, yakni berkaitan dengan pengakuan beban pajak tahun berjalan yang berbeda dengan pengakuan hutang pajak. Dari permasalahan ini, maka Ikatan Akuntan Indonesia memberlakukan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan yang membahas mengenai perbedaan tersebut terutama yang berhubungan dengan beda waktu atau sementara (temporary differences). PSAK No. 46 mengharuskan perusahaan untuk menghitung dan mengakui adanya pajak tangguhan (deferred tax) atas future tax effects dengan menggunakan balance sheet liability method atau asset/liability method. Penggunaan metode ini merupakan suatu hal yang baru dalam standar akuntansi, mengingat selama ini yang lazim diterapkan di berbagai negara adalah pengakuan pajak tangguhan (deferred tax) dengan menggunakan income statement liability method. Untuk dapat menghitung dan mengakui pajak tangguhan berdasarkan balance sheet liability method sebagaimana di adopsi oleh PSAK No. 46, maka hal utama yg perlu dipahami adalah konsep tentang beda waktu atau sementara - temporary differences. Beda waktu merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dan perpajakan yang sifatnya temporer. Artinya, secara keseluruhan beban atau pendapatan menurut akuntansi maupun menurut perpajakan sebenarnya sama, tetapi hanya berbeda alokasi setiap tahunnya. PSAK No. 46 ini bukan merupakan ketentuan perpajakan untuk menghitung besarnya pajak penghasilan, namun hanya berupa aturan akuntansi untuk mengatur bagaimana seharusnya suatu laporan keuangan yang berkaitan dengan pajak penghasilan disajikan. PSAK No. 46 disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia sejak 23 Desember 1997 dan telah berlaku efektif pada tanggal 1 Januari

1999 bagi perusahaan go public, sementara untuk perusahaan yang belum go public berlaku sejak 1 Januari 2001. Meskipun sudah berlaku efektif sejak beberapa tahun lalu, namun dalam penerapannya masih ditemui banyak kendala bagi perusahaan. Permasalahannya seringkali karena kurangnya sosialisasi atau pembinaan terhadap Wajib Pajak mengenai pengetahuan tentang penerapan PSAK No. 46 ini. Hal-hal tersebut menambah kompleksitas permasalahan dalam perhitungan dan penyajian pajak tangguhan (deferred tax). Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui dan menganalisa apakah prosedur dan perlakuan Akuntansi Pajak Penghasilan Badan pada laporan keuangan PT. RSP telah sesuai dengan PSAK No. 46. 2. Untuk mengetahui dampak penerapan PSAK No. 46 terhadap kualitas penyajian laporan keuangan PT. RSP. METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian atas permasalahan yang terjadi berkaitan dengan tax planning, penyebab permasalahan dan akibat yang ditimbulkan serta berusaha menawarkan alternative penyelesaian. Ada beberapa metode penelitian yang digunakan oleh penulis untuk membantu proses penyusunan skripsi ini. Metode-metode penelitian tersebut adalah : Metode-metode penelitian tersebut adalah : 1. Studi Lapangan (Field Research) Penelitian dapat dilakukan dengan mengadakan kunjungan langsung ke perusahaan/instansi yang terkait untuk memperoleh data dengan cara : a. Wawancara (Interview) Melakukan wawancara langsung dengan Pimpinan atau Direktur perusahaan atau pihak yang memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas oleh penulis b. Dokumentasi (Observation) Mengumpulkan data dan keterangan-keterangan yang diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan yang terkait dengan PSAK 46 dengan mencatat data yang diperlukan untuk mendukung penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Studi Literatur (Literature Research) Berdasarkan data yang diperoleh melalui studi lapangan, kemudian melakukan penelitian kepustakaan dnegan mengumpulkan, membaca, dan menelaah bukubuku literature dan beberapa halaman web yang mendukung danterkait dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian penulis melakukan pengolahan data untuk menganalisis dengan cara menghitung kembali. Langkah - langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menghitung pencadangan aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan, lalu menghitung nilai ukuran perusahaan, dan menghitung rasio profitabilitas yang merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Laba Komersial Koreksi Fiskal : - Pengadaan Perlengkapan latih Pasusla - Pengadaan Perlengkapan IPP Set Pasusla - Biaya Pajak - Pendapatan Bunga, Jasa dan Giro - Pajak Jasa dan Giro Rp 42.250.056,- Rp 28.423.738,- Rp 755.250,- Rp 2.099.592,- Rp 419.585,- Rp166.380.775,- Jumlah Koreksi Rp 73.948.221,- Laba Fiskal Rp240.328.996,- Pajak (PPh 29) 25% x 240.328.996 Rp 60.082.249,- Berdasarkan perhitungan beban pajak kini, maka dapat diketahui utang pajak yang masih harus dibayar oleh perusahaan dengan menggunakan PPh 25 masa yang telah dibayar sebelumnya, sehingga: Utang Pajak PPh 29 PPh 25 (angsuran) Utang PPh yang lebih bayar Rp 60.082.249,- Rp 66.359.250,- Rp 6.227.001,- Didalam laporan keuangan terdapat selisih antara aset dan kewajiban, yaitu sebesar Rp733,766,339 sehingga dimasukkan ke dalam akun aktiva pajak kini dan akun kewajiban pajak tangguhan dengan nilai yang sama. PT. RAZAAQ I SELARAS PERSADA NERACA PER 31 DESEMBER 2013 ASET ASET LANCAR JUMLAH (Dalam Rupiah) JUMLAH (Dalam Rupiah) Kas dan Setara Kas Rp 274.701.646,- Piutang Pemegang Saham Rp 3.081.625.579,- Piutang Lain-lain Rp 1.146.760.346,- Persediaan Rp 397.578.860,- Pajak Dibayar Dimuka Rp 14.740.117,- Jumlah Aset Lancar Rp 4.915.406.549,-

Aktiva Pajak Kini Rp 733.766.339,- ASET TETAP Inventaris Kantor Rp 146.605.070,- Peralatan Kantor Rp 71.664.200,- Kendaraan Rp 15.050.000,- Harga Perolehan Rp 233.319.270,- Akumulasi Penyusutan Rp (223.264.644),- Jumlah Nilai Buku Aset Tetap Rp 10.054.626,- TOTAL ASET Rp 5.659.227.513,- KEWAJIBAN & EKUITAS KEWAJIBAN Kewajiban Jangka Pendek Hutang Lain-lain Rp 786.116.000,- Hutang Pajak Rp 66.359.250,- Jumlah Kewajiban Jangka Pendek Rp 852.475.250,- Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank Rp 3.339.219.585,- Jumlah Kewajiban Jangka Panjang Rp 3.339.219.585,- Kewajiban pajak tangguhan Rp 733.766.339,- Jumlah Kewajiban Rp 4.925.461.174,- EKUITAS Modal Saham Rp 500.000.000,-

Laba (Rugi) Tahun Lalu Rp 82.757.313,- Laba (Rugi) Tahun Berjalan Rp 151.009.026,- Jumlah Ekuitas Rp 733.766.339,- TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS Rp 5.659.227.513,- Simpulan dan Saran Simpulan Simpulan dari penelitian pada PT RAZAAQI SELARAS PERSADA adalah sebagai berikut : 1. PT RSP belum menerapkan PSAK 46 pada laporan keuangannya 2. Terdapat akun Kewajiban Pajak Tangguhan serta Aktiva Pajak Kini dalam pembuatan neraca fiskal pajak tangguhan berdasarkan PSAK No. 46 dengan nilai Rp 733.766.339,- 3. Perlakuan akuntansi yang dilakukan PT RSP belum mengakui konsekuensi pajak sebagaimana di standarkan dalam PSAK No 46. Hal ini terbukti dengan tidak diterapkannya PSAK No. 46 pada perusahaan. Karena PT RSP belum go-public, maka belum ada manfaat yang dapat diambil dari pembuatan neraca fiskal pada PT RSP. Adapun keterbatasan penelitian yang dapat diungkapkan oleh penulis antara lain : 1. Penelitian ini terbatas hanya pada perhitungan dan penyajian pada laporan keuangan PT RSP untuk tahun 2013 saja. Jadi dalam hal ini pembahasan yang dilakukan hanya terbatas pada perhitungan dan penyajian pada laporan keuangan PT RSP untuk tahun 2013. 2. Peneliti juga hanya mendapatkan daftar aktiva tetap dan penyusutannya sehingga peneliti tidak dapat melakukan perhitungan penyusutan dikarenakan tidak adanya rincian dari masing-masing aktiva tersebut. 3. Keterbatasan untuk mendapatkan informasi mengenai kejelasan laporan keuangan yang kurang jelas kepada pegawai bagian keuangan yang setiap tahunnya berganti-ganti. Saran Penelitian ini dimasa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil yang lebih baik. Beberapa masukan atau saran untuk peneliti yang akan datang adalah: 1. Berdasarkan kesimpulan hasil analisis, perusahaan disarankan untuk melakukan jurnal penyesuaian dalam rangka mengakui kosekuensi perhitungan perpajakan. 2. Untuk selanjutnya, agar perusahaan dapat menghitung PSAK No 46 sebagai pajak tangguhan dalam Pajak Penghasilan Badan. 3. Agar perusahaan menerapkan pengaturan menurut PSAK No. 46 sebagai dasar perhitungan pajak sehingga dapat ditentukan besarnya pajak tangguhan REFERENSI Ikatan Akuntan Indonesia. (1998). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46 Tahun 1999 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan. Jakarta: IAI. Ikatan Akuntan Indonesia. (2012). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012. Jakarta: IAI. Jurnal Akuntansi Keuangan. (2012). Cara Menghitung dan Menjurnal Pajak Tngguhan (Bagian Pertama). Diakses tanggal 16 Juni 2015 dari http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/03/caramenghitung-dan-menjurnal-pajak-tangguhan-bagian-pertama/

Mansyur, W.N. (2012). Analisis Penerapan PSAK No. 46 Pada Laporan Keuangan PT. Prima Karya Manunggal. Skripsi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar: diterbitkan. Martani, Dwi. (2015). PSAK 46 Akuntansi Pajak dan Penghasilan (Revisi 2014). Diakses tanggal 24 Juni 2015 dari http://staff.blog.ui.ac.id/martani/pendidikan/slide-psak/ Suandy, Erly. (2013). Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 & Peraturan Pemerintah RI Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, 2009. Citra Umbara, Bandung. Waluyo. (2012). Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat. www.pajak.go.id RIWAYAT PENULIS Hilda Amril lahir di kota Pekanbaru pada tanggal 25 November 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2015.