Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana

dokumen-dokumen yang mirip
Workshop Orientasi Program (Surabaya Januari2015) Rapat Internal Management (17 Januari 2015)

PENGUMUMAN. Nomor: 167/I.16/H/2016

PENGUMUMAN Nomor: 004/I.17/H/2015

Penguatan Kapasitas Penanggulangan Bencana Melalui Sinergi Sumberdaya dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Membangun Kepeloporan Penerapan Rumah Sakit dan Masyarakat Siaga Bencana

BAB I PENDAHULUAN. Menurut indeks rawan bencana Indonesia (BNPB, 2011), Kabupaten

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

KERANGKA ACUAN. Front Line Responder Training PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

Hasil Diskusi KELOMPOK SIAGA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia menjadi negara yang rawan bencana. maupun buatan manusia bahkan terorisme pernah dialami Indonesia.

KERANGKA ACUAN 1. LATAR BELAKANG PROYEK

Dr. Pudji Sri Rasmiati, Sp.B., MPH WYM RS Bethesda PERSI DIY

PELAKSANAAN PROGRAM Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Definisi Berbagai Istilah Latihan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana DEFINISI BERBAGAI ISTILAH LATIHAN KESIAPSIAGAAN PENANGGULANGAN BENCANA 1

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

Development of Health Preparedness Indicator. Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan Badan Litbangkes, Kemenkes RI

Terms Of Reference National Training Hospital Preparedness for Emergency and Disaster (HOPE)

PENYUSUNAN PROFIL PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO

Hasil yang diharapkan Hasil yang dicapai Peserta. Rekomendasi Dokumentasi

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

SEKOLAH SIAGA BENCANA & Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana

Implementasi Strategi Layanan Komprehensif (LKB) pada Prosedur Pengobatan HIV IMS di Kota Yogyakarta dan Semarang

BAB VI PENUTUP. dilakukan dalam proses pengurangan Risiko bencana di wilayah rawan bencana. Kabuaten Sinjai, dapat disimpulkan temuan sebagai berikut;

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Draft 2

MASALAH, SOLUSI. HARAPAN TERWUJUDNYA SPGDT-S SECARA NASIONAL STUDI KASUS DI MUHAMMADIYAH

KONSEP EMERGENCY MEDICAL TEAMS (EMTs) DI INDONESIA

Panduan Wawancara. Kepala Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah. A. Tahap Perencanaan dalam Kampanye Sekolah Aman Bencana

MDMC Wonosobo lakukan akselerasi sebagai mitra terbaik BPBD

1. Memahami pengertian dan ruang lingkup hunian / shelter

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

PROGRAM KERJA LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan data dunia yang dihimpun oleh WHO, pada 10 dekade terakhir ini,

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PUSKESMAS LAMPASI. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI NO. 445/ /SK-C/Pusk-LPS/I/2016

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

RENCANA KERJA PUSDIKLAT PB TA 2018

PROSEDUR TUGAS POKOK DAN FUNGSI PPID RUMAH SAKIT JIWA MENUR

PENDAHULUAN ISTILAH 10/15/14

KONSULTAN HUBUNGAN MASYARAKAT/ANALIS MEDIA untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 10,262,024, BELANJA LANGSUNG 9,414,335,000.00

KONSULTAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS untuk ditempatkan di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB)

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan

Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

Rakor Evaluasi Kapasitas Provinsi dan Kab/Kota dalam Rangka Penerapan Manajemen PKK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bencana alam secara langsung memberikan dampak buruk pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kerentanan berkaitan erat dengan kesenjangan (inequality) yang dihasilkan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/76/2015 TENTANG TIM KOORDINASI PASCA KRISIS KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB V PENUTUP. RSUD Prof. DR. H. M. Chatib Quzwain Sarolangun Jambi sudah diatur. dalam bentuk Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2013 tentang Peraturan

KONDISI TEKTONIK INDONESIA

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan Terdapat perbedaan hasil antara level kesiapsiagaan antara konsep

Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PB

Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi atau Healthcare Associated Infections (HAIs) di rumah

KEPUTUSAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2007 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

Manual dan Prosedur Operasional Baku (POB) Badan Penjaminan Mutu (BPM) Universitas Serambi Mekkah. Badan Penjaminan Mutu

PENURUNAN INDEKS RISIKO BENCANA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan darurat (Emergency) menurut Federal Emergency. Management Agency (FEMA) dalam Emergency Management

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2016

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berdasarkan UU No.24/2007, International Federation Red Cross (IFRC) dan

PANDUAN PELAKSANAAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (HOSPITAL CASE MANAGER)

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dalam menghadapi bencana, dapat

KEBIJAKAN DAN PROSEDUR MANAGEMEN NYERI DI RUMAH SAKIT

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2009 Kepala Pusat Penanggulangan Krisis, Dr. Rustam S. Pakaya, MPH NIP

1. Membangun kemitraan dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

PERAN KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENANGGULANGAN BENCANA

Universitas Indonesia Library >> UI - Disertasi (Membership)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN MASALAH PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

Integrasi Upaya Penanggulangan. Kesehatan Nasional

Modul 1 : Koordinasi Perintah

WALIKOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

EKSPOSE HASIL PEMANTAUAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN BENCANA NASIONAL TAHUN 2016 SEKRETARIS UTAMA

Laporan Kegiatan. Workshop Penyusunan Protokol Penelitian. Pemetaan Kebijakan AIDS dan Sistem Kesehatan di Tingkat Nasional dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

2.1 Intervensi sanitasi dilakukan sesuai dengan disain. 2.2 Sarana Pembuangan Tinja (Jamban) darurat disediakan.

Lokakarya Penyusunan Rencana Kontinjensi (Renkon) Rumah Sakit

KODE UNIT O JUDUL UNIT

Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun 2015 Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif (Rp.

1.1 Pentingnya pelayanan. 1.2 Tujuan penyediaan air bersih. 1.3 Komponen penyediaan air. 1.4 Parameter Standar Kualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

1. Membentuk tim penilaian cepat dalam konteks penanggulangan bencana

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEMBENTUKAN DESA TANGGUH BENCANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

Ringkasan penting Hasil Kesepakatan penyusunan Kerangka Kerja Emergency Medical Team di Indonesia, Balikpapan November 2016.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Bantuan logistik. Pedoman. Perubahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB VI MENUJU DESA TANGGUH BENCANA MELALUI PEMBENTUKAN KOMUNITAS TARUNA SIAGA BENCANA

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN T.A 2013

LAPORAN REKAPITULASI KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH APBD PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015

Transkripsi:

Hospital Preparedness and Community Readiness for Emergency and Disaster (HPCRED) Kesiapsiagaan Rumah Sakit dan Kesiapan Masyarakat untuk Kedaruratan dan Bencana Logical Framework Bekerjasama dengan Pemerintah Australia Department of Foreign Affairs and Trade Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah www.mdmc.or.id

LOGICAL FRAMEWORK Tujuan : Memperkuat Rumah Sakit Muhammadiyah / Aisyiyah dan masyarakat sekitar rumah sakit untuk mempersiapkan situasi kedaruratan dan bencana Objective : 1. Membangun rumah sakit yang fungsinya dapat berlanjut dalam memberikan layanan berkualitas selama keadaan darurat dan bencana, khususnya pada instalasi ER, Kelas Operasi, Unit Perawatan Kritis (IC, ICCU, NICU, PICU); memiliki sistem yang melindungi petugas kesehatan, pasien, bangunan rumah sakit, dan peralatan; memiliki sistem pada saat krisis; dan memiliki kesiapsiagaan dan kesiapan untuk risiko di masa mendatang, termasuk perubahan iklim. 2. Membentuk Komite Kesehatan Bencana yang mengkoordinasikan kegiatan pencegahan bencana / program di Rumah Sakit dan anggotanya yang terlatih untuk tanggap darurat sehingga mereka akan siap untuk diberangkatkan ke setiap daerah yang terkena bencana 3. Meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan bencana untuk masyarakat sekitar rumah sakit sehingga mereka dapat disejajarkan dengan sistem kesiapsiagaan Rumah Sakit, dan menjadi bagian dari sistem manajemen penanggulangan bencana kabupaten / kota 4. Membangun sistem mentoring program kesiapsiagaan Rumah Sakit dan kesiapan masyarakat dalam bentuk penyediaan bahan, metode dan sistem evaluasi kegiatan pelatihan, dan simulasi berdasarkan praktik terbaik dari program HPCRED pada tahun 2015 serta program HCPDM tahun 2008-2011 5. Meningkatkan pengetahuan dan manajemen sistem informasi sebagai sarana pembelajaran sosialisasi untuk masyarakat umum dan pengambil keputusan tentang program kesiapsiagaan rumah sakit yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah 6. Membuat dan memberikan pedoman pengembangan organisasi untuk Komite Kesehatan Bencana (KKB), pedoman untuk tim deploy KKB dan untuk tim operasi lapangan 2

Intervensi Logika 1. Melakukan review modul dan menyebarluaskan model HPCRED Indikator 1.1. Tim Pelatih dari HPCRED#1 dan Unit Pendidikan & Pelatihan, MDMC dapat meninjau & merevisi modul yang akan digunakan untuk program. 1.2. Modul, kurikulum, pedoman telah ditinjau dan tersedia untuk pelatihan. Sumber Verifikasi Laporan kemajuan proyek Revisi modul / kurikulum, pedoman untuk pelatihan Risiko / Asumsi Beberapa pelatih dari HPCRED # 1 mungkin tidak dapat bergabung untuk pelatihan keseluruhan & simulasi dalam dua tahun ke depan, karena mereka sudah off dan on dari rumah sakit mereka selama satu tahun 2. Meningkatkan staf unit gawat darurat dalam situasi darurat dan bencana 2.1. Daftar staf terlatih dalam pelatihan darurat Laporan kemajuan proyek Setiap rumah sakit yang ditargetkan telah memiliki tenaga medis yang terlatih dan terampil untuk ditugaskan selama darurat 3. Menyiapkan jaringan dan kerjasama yang lebih kuat 3.1. Pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan 3.2. Mekanisme lokal Menit Rapat Rencana kontinjensi lokal Rumah sakit yang menjadi bagian dari program HPCRED ini akan berada dalam mekanisme penanggulangan bencana daerah dan akan secara aktif terlibat dengan berbagai pemangku kepentingan. Keluaran yang Keluaran 1: Orientasi HPCRED, monitoring, evaluasi dan sistem pembelajaran 1.1 Lokakarya Orientasi Program HPCRED # 2 1.2 Lokakarya Perencanaan Proyek dan menciptakan alat Monev 1.3 Lokakarya HPCRED 1.1 peserta 1.2 peserta 1.3 peserta 1.4 peserta 1.1 Laporan Lokakarya 1.2 Laporan Lokakarya 1.3 Laporan Lokakarya 1.4 Laporan Lokakarya 1.5 Laporan Lokakarya 1.6 Seminar Laporan dan Dokumentasi 3

Keluaran yang 1.4 Lokakarya Kemajuan Monitoring dan Evaluasi 1.5 Lokakarya Program Monitoring dan Evaluasi Akhir 1.6 Seminar Nasional Pembelajaran Program di Jakarta untuk 100 peserta 1.5 peserta 1.6 peserta Seminar Keluaran 2: Rumah sakit Muhammadiyah memiliki sebuah Manajemen Bencana Rumah Sakit 2.1 Pelatihan Dasar RPBRS 2.2 Lokakarya Rencana Penanggulangan Bencana Rumah Sakit (RPBRS) 2.3 Lokakarya Rencana Bencana Darurat (Rumah Sakit RKB) 2.4 Lokakarya Komite Kesehatan Bencana Rumah Sakit (RS KKB) 2.5 Tabletop Exercise dan sosialisasi Rencana Kedaruratan Bencana Rumah Sakit (RKB RS) 2.6 Latihan ketrampilan RKBRS 2.7 Kelas RKBRS 2.8 Simulasi RKBRS 2.1 Peserta latihan 2.2 Dokumen RPBRS 2.3 Dokumen RKB 2.4 Dokumen KKB 2.5 Peserta Table Top Excercise 2.6 Peserta Latihan Ketrampilan 2.7 Peserta latihan 2.8 Peserta Simulasi 2.1 Laporan pelatihan 2.2 Laporan 2.3 Laporan 2.4 Laporan 2.5 Laporan latihan 2.6 Laporan Latihan Keterampilan 2.7 Laporan latihan 2.8 Laporan dan dokumentasi simulasi Keluaran 3: Tim medis terlatih telah diatur dan siap dikerahkan selama situasi darurat 3.1: Koordinator Pelatihan Tanggap Darurat Medis 3.2: Latihan Keterampilan SOP Operasi Lapangan untuk Tim Tanggap Darurat KKB 3.3: Kelas Latihan SOP Operasi Lapangan untuk Tim Tanggap Darurat KKB 3.4: Simulasi SOP Operasi Lapangan untuk Tim Tanggap Darurat KKB 3.1 peserta pelatihan 3.2 peserta latihan keterampilan 3.3 peserta latihan 3.4 peserta Simulasi 3.1 Laporan pelatihan 3.2 Laporan pelatihan 3.3 Laporan pelatihan 3.4 Laporan dokumentasi dan simulasi 4

Keluaran yang Keluaran 4: Memiliki modul dan fasilitasi pelatihan dan Lokakarya berdasarkan Modul HPCRED # 1 4.1 Review Lokakarya Modul Pelatihan HPCRED # 1 (saat ini) 4.2 Review Panduan Lokakarya dan Manual Pelatihan (4 kali) 4.3. Membuat draft pedoman pelatihan, simulasi Lokakarya. 4.1 Dokumen Lokakarya 4.2 Dokumen Lokakarya 4.3 Panduan Latihan dan Simulasi 4.1 Laporan Lokakarya 4.2 Laporan Lokakarya 4.3 Laporan Lokakarya Keluaran 5 Menyusun standar dan alat pembelajaran Aman 5.1 Review Buku Standar Kesiapsiagaan Rumah Sakit & Panduan Lokakarya dan Pembentukan Komite Kesehatan Bencana 5.2 Membuat Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Medis (MICT) 5.3 Membuat dan mengelola situs web dan basis data online pada Aman 5.4. Membuat Pedoman Operasi Lapangan untuk Tim Deploy (KKB) 5.5. Penyusunan Buku tentang Pembelajaran dari Aman 5.1 Dokumen 5.2 Aplikasi MICT 5.3 Situs web 5.4 Dokumen Pedoman Operasi Lapang 5.5 Buku pembelajaran 5.1 Laporan 5.2 Aplikasi MICT 5.3 Situs web 5.4 Laporan 5.5 Buku pembelajaran Keluaran 6: Pelatihan & kolaborasi antara rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit selama situasi darurat dan bencana 6.1 Kesiapsiagaan dan pelatihan pengurangan risiko bencana bagi masyarakat sekitar rumah sakit 6.1. Kajian Risiko Partisipatif 6.2. Lokakarya Rencana Penanggulangan Bencana Komunitas (RPB K) 6.3. Lokakarya Rencana Kedaruratan Bencana Komunitas (RKB K) 6.4. Lokakarya 6.1 Laporan kegiatan 5

Keluaran yang Organisasi PRBK (OPRBK) 6.5. Lokakarya Rencana Kontinjensi Komunitas.6.6 Tabletop Exercise dan sosialisasi Rencana Kedaruratan Bencana & Rencana Kontinjensi Komunitas Keluaran 7: Kolaborasi dengan BPBD (Kabupaten / Kota) dan Departemen Kesehatan 7.1 Lokakarya Multistakeholder Kedaruratan dan Rencana Kesiapsiagaan Bencana (mekanisme cluster kesehatan) di tingkat lokal 7.1 Peserta 7.1 Laporan Lokakarya Keluaran 8: HPCRED digunakan sebagai praktik terbaik dan bahan pembelajaran untuk Aman baik nasional dan internasional 8. 1 Seminar Nasional Aman pada saat Bulan PRB di Manado, Oktober 2016 8.2 Pameran Rumah Sakit Aman Komprehensif pada saat acara AMCDRR, di India 2016 8.1 Peserta seminar 8.2 Standbooth dan Pameran KIE 8.1 Laporan dan dokumentasi seminar 8.2 Laporan dan dokumentasi pameran Keluaran 9: Baseline Survey yang akan digunakan untuk penilaian awal dan Endline Survey yang akan digunakan untuk perubahan dan rekomendasi 9.1 Baseline Survey 9.2 Endline Survey 9.1. Individu dari LSM, Rumah Sakit, unit pemerintah, stakeholder lainnya diwawancarai dan dipelajari 9.1 Laporan Baseline Survey 9.2 Laporan Endline Survey 9.2. Pengaturan kuesioner 6

Sruktur Organisasi HPCRED #2 (2016-2018) Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah & Nusa Tenggara Barat, Kota Palangkaraya dan Bima Muhammadiyah Central Board Dr Haedar Nashir (Ketua Umum) Drs Hajriyanto Y Tohari, MA (Ketua Pengawas MDMC) H. Budi Setiawan, ST (Ketua MDMC) Koordinator Program Nasional Muhammadiyah Disaster Management Center Yogyakarta National Advisory Board 1.Kemenkes 2. BNPB 3. DFAT 4.MDMC 5. MPKU 6. MDIKTI 7. KARS 8. PERSI (4-6 Majelis Muhammadiyah) Comment [w1]: Pimpinan Muhammadiyah Setempat (Wilayahl & Daerah), Sayap Organisasi Rumah Sakit Muhammadiyah Manager Program Wakil Manager Program Yogyakarta Technical Board (BNPB, Kemenkes, MPKU, Professionals) Tim Penyusun Materi Pelatihan (MDMC) Staff Administrasi, Staff Data Dokumentasi Komunikasi, Staff Monitoring Evaluasi dan Staff Keuangan Fasilitator HPCRED Direktur RSI PKU Muh Palangkaraya Area Manajer Palangkaraya Area Staff Local Advisory Board Kota Palangkaraya LPB PDM MPKU PDM Dinkes Kota BPBD Kota Local Advisory Board Kota Bima LPB PDM MPKU PDM Dinkes Kota BPBD Kota Area Manajer Bima Area Staff Direktur RS PKU Muh Bima Staf RS dan Komunitas Sekitar RS Staf RS dan Komunitas Sekitar RS