Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

Asraf Ali Hamidi JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013

ANALISA risiko PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APARTEMEN TRILLIUM OFFICE AND RESIDENCE-SURABAYA

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK RUSUNAMI KEBAGUSAN CITY JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

Analisa Risiko pada Proyek Pembangunan. Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

ANALISA RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK BOX CULVERT DI SURABAYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata Kunci : identifikasi risiko, matriks probabilitasdampak, respon risiko, severity indeks. I. PENDAHULUAN

ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN PETRA SQUARE SURABAYA

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah di Perumahan Griya Agung Permata, Lamongan

Analisa Biaya Dan Permintaan Pada Penetapan Harga Marginal Unit Rumah Di Perumahan Royal Regency, Lumajang

Analisis Biaya Dan Permintaan Dalam Penetapan Harga Pokok Penjualan Unit Apartemen Puncak Darmahusada

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Soka Park Bangkalan

SHELLY ATMA DEVINTA

Analisis Highest and Best Use (HBU) Pada Lahan Jl. Gubeng Raya No. 54 Surabaya

Risiko Yang Mempengaruhi Public Private Partnership Pada Proyek Pembangunan Pasar di Surabaya. Carla Widha P

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (Juli, 2014) ISSN: ( Print)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko pada industri konstruksi di Yogyakarta yaitu : kenaikan harga material.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-131

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

Analisa Earned Value pada Proyek Pembangunan Vimala Hills Villa dan Resort Bogor

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

D194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DEPAPILIO TAMANSARI

Analisis Risiko Rantai Pasok Beton Ready Mix pada Proyek Hotel Batiqa Surabaya

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kata kunci : Perubahan biaya, Faktor, Regresi, Korelasi

ANALISIS NILAI AGUNAN RUMAH TINGGAL JL. SEMOLOWARU SELATAN XII SURABAYA

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

BAB III SURVEY KETERSEDIAAN DATA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

Analisa Highest And Best Use (HBU) pada Lahan Bekas SPBU Biliton Surabaya

Perancangan Sistem Informasi Pengendalian Proyek dengan Metode Earned Value Management (EVM)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Apartemen Puncak Dharmahusada Surabaya Timur

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah pada Proyek Perumahan Griya Suci Permai Baru, Gresik

Penetapan Harga Pokok Penjualan Berdasarkan Alokasi Biaya Terhadap Posisi Rumah Pada Perumahan Green Park Residence Sampang

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) D-73

BAB I PENDAHULUAN. agar waktu pengerjaan tidak meleset dari yang sudah direncanakan.

5.1. Analisa Pengukuran Kinerja Supply Chain Pada Proyek Studi Kasus

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS

Faktor yang Berpengaruh dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Berbasis Perikanan di Pulau Poteran

BAB I PENDAHULUAN. semakin mahalnya biaya pembuatan suatu proyek konstruksi. Apalagi bila

Penilaian Kriteria Green building pada Gedung Rektorat ITS

Analisa Penetapan Harga Jual Unit Rumah Di Perumahan Pakuwon City Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi biaya dan waktu, dalam pelaksanaan suatu proyek. Salah satu

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proyek adalah suatu urutan kegiatan dan peristiwa yang dirancang

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Rumusan Insentif dan Disinsentif Pengendalian Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Gianyar

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN DE PAPILIO TAMANSARI SURABAYA

ANALISA REWORK PADA KONSTRUKSI GEDUNG DI KABUPATEN BONDOWOSO

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

Tipologi Kawasan Bahaya Banjir di Kawasan Perkotaan Kecamatan Sampang

Analisis Nilai Pasar Tanah Perumahan Kawasan Industri Tuban (KIT) dengan Metode Pengembangan Lahan

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

Analisis Penetapan Harga Jual Unit Apartemen Bale Hinggil di Surabaya

ANALISIS PENERAPAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA TAHAP LANJUTAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN 8 LANTAI UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

Lampiran 1 : KUESIONER REDUKSI VARIABEL PENELITIAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE UJI KENDALL S W TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pekerjaan konstruksi merupakan suatu proses yang besar, yang melibatkan

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisa Risiko Pelaksanaan Proyek Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya Bagus Prasetyo Budi dan I Putu Artama Wiguna Jurusan Teknik Sipil, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: artama@ce.its.ac.id Abstrak Proyek Puncak Kertajaya merupakan proyek besar yang tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Pada saat awal pembangunan sudah mengalami kendala yang cukup besar yaitu belum mendapatkannya ijin mendirikan bangunaan dari pemerintah Surabaya. Pelaksanaan konstruksi proyek sempat berhenti beberapa kali dikarenakan belum selesainya masalah perijinan tersebut. Berhentinya proyek berakibat keterlambatan pada jadwal pelaksanaan proyek. Hal ini merupakan risiko yang tidak diprediksi sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain resiko tersebut masih terdapat risiko-risiko lain yang mungkin terjadi disisa waktu pelaksanaan proyek seperti risiko akibat cuaca buruk, risiko akibat kesalahan pelaksanaan dan lain sebagainya. Maka perlu dilakukan identifikasi dan analisa risiko untuk mengetahui risiko-risiko yang mungkin terjadi di sisa waktu pelaksanaan proyek sehingga dapat mengurangi kerugian proyek. Didalam penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode survey. Rangkaian penelitian dimulai dengan identifikasi jenis risiko yang berasal dari study literatur dan survey pendahuluan dengan cara penyebaran kuisioner kepada responden yang terpilih. Langkah berikutnya adalah melakukan analisa risiko dari penilaian tingkat probabilitas dan dampak, yang dilanjutkan dengan pengeplotan pada diagram matrik. Langkah terakhir yaitu menetapkan respon risiko dengan cara wawancara kepada responden. Penelitian ini menghasilkan risiko cuaca yang tidak menentu, perijinan pembebasan lahan dan perubahan desain sebagai risiko yang berdampak signifikan terhadap biaya, sedangkan risiko yang berdampak terhadap waktu cuaca yang tidak menentu, kesulitan mendapat perijinan dan peubahan desain. Kata kunci : Analisa Risiko, Apartemen, identifikasi Risiko, Puncak Kertajaya, Risiko I. PENDAHULUAN ermasalahan pemukiman yang di hadapi kota besar Pseperti Surabaya semakin kompleks. Semakin meningkatnya angka kelahiran dan adanya urbanisasi di Surabaya merupakan faktor yang mempengaruhi peningkatan kebutuhan hunian (tempat tinggal) di Surabaya. Peningkatan kebutuhan hunian tidak iringi oleh ketersediaan lahan kosong untuk tempat tinggal di tengah kota. Untuk mengatasi permasalahan lahan tersebut, maka pembangunan tempat tinggal dilakukan secara vertikal misalnya rumah susun atau apartemen. Salah satu apartemen di Kota Surabaya yang saat ini masih dalam proses pelaksanaan pembangunan adalah apartemen Puncak Kertajaya. Apartemen Puncak Kertajaya berada di lokasi yang sangat stategis karena berdekatan dengan kampus-kampus ternama di Surabaya, seperti kampus ITS, kampus UNAIR C, dan kampus HANG TUAH. Selain itu apartemen Puncak Kertajaya juga dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas, diantaranya gym, swimming pool, BBQ Area, children play ground, jogging track dan gazebo. Proyek Puncak Kertajaya merupakan proyek besar yang tidak bisa lepas dari berbagai risiko. Pada saat awal pembangunan saja sudah mengalami kendala yang cukup besar yaitu belum mendapatkannya ijin mendirikan bangunaan dari pemerintah Surabaya. Pelaksanaan konstruksi proyek sempat berhenti beberapa kali dikarenakan belum selesainya masalah perijinan tersebut. Berhentinya proyek berakibat keterlambatan pada jadwal pelaksanaan proyek tersebut. Hal ini merupakan risiko yang tidak diprediksi sebelumnya yang dapat mengakibatkan kerugian. Selain resiko tersebut masih terdapat risiko-risiko lain yang mungkin terjadi disisa waktu pelaksanaan proyek seperti risiko akibat cuaca buruk, risiko akibat kesalahan pelaksanaan dan lain sebagainya. Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan identifikasi dan analisa resiko kontruksi pada pelaksanaan proyek apartemen Puncak Kertajaya untuk mengurangi kerugian pada proyek. Dari analisa tersebut juga dapat memprediksi resiko-resiko yang mungkin terjadi pada pelaksanaan proyek dengan berdasarkan pada resiko-resiko yang telah terjadi dan juga faktor-faktor resiko lainnya. II. METODOLOGI Pada sub ini membahas tentang rancangan metode yang digunakan dalam penelitian dan membahas mengenai data penelitian. A. Konsep Peneletian Penelitian ini adalah studi kasus untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko pelaksanaan proyek konstruksi Apartemen Puncak Kertajaya. Penelitian yang dilakukan adalah mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang berdampak signifikan. Penelitian yang dilakukan berupa survei dengan cara mengupulkan data tentang pendapat dan sikap responden mengenai faktor-faktor resiko yang mempengaruhi dalam pelaksanaan proyek dan bentuk-bentuk respon yang di lakukan untuk mengantisipasi resiko yang terjadi. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kontraktor proyek kontruksi Apartemen Puncak Kertajaya, yaitu PT. Wika Gedung. B. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh Didapat dari hasil interviewing (wawancara) atau dengan penyebaran kuisioner kepada responden yang telah ditentukan[2], sedangkan data sekunder didapat dari studi literatur yaitu identifikasi risiko awal. C. Proses Penelitian ini: Berikut ini langkah-langkah penelitian Tugas Akhir

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2 1. Identifikasi risiko awal Dilakukan berdasarkan pengkajian studi literatur dan penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil dari pengkajian tersebut berupa risiko-risko yang biasanya terjadi pada proyek. Hasil dari pengkajian dapat dijadikan sebagai identifikasi risiko awal pada kuisioner. 2. Survey pendahuluan Dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada para responden terpilih. Kuisioner berupa tabel identifikasi risiko awal yang didapat dari studi literatur. 3. Identifikasi risiko yang relevan Risiko yang relevan merupakan risiko yang terjadi dan yang mungkin terjadi pada proyek. Identifikasi ini dilakukan berdasarkan hasil survey pendahuluan.. 4. Survey utama Dilakukan menggunakan kuisioner yang disebar kepada responden terpilih. Kuisioner ini berisi penilaian probabilitas dan dampak terhadap risiko-risiko yang relevan. 5. Analisa data Dilakukan analisa untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampaknya terhadap kelangsungan proyek. Selain itu untuk mengetahui tingkat risiko yang terjadi pada proyek. 6. Survey respon risiko Untuk mengetahui bagaimana respon yang ditentukan pada suatu risiko dilakukan survey terhadap beberapa responden yang telah dipilih sebelumnya mengenai respon risiko terhadap risiko-risiko yang telah didapatkan dari analisa risiko sebelumnya. Survey yang dilakukan berupa kuisioner dan juga wawancara kepada responden terpilih. 7. Kesimpulan dan saran Membuat kesimpulan dan saran berdasarkan respon dari responden terhadap risiko yang terjadi. A. Identifikasi Risiko III. PEMBAHASAN Proses identifikasi dilakukan dengan memberikan kuisioner pendahuluan kepada para responden. Setelah dilakukannya survey kuisioner pendahuluan pada para responden yang ditentukan, didapatkan 14 variabel yang relevan atau terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya ini. Variabel tersebut didapat setelah mengeliminasi variabel-variabel risiko yang tidak relevan atau tidak terjadi pada proyek pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya. Dimana 14 variabel risiko yang relevan dapat dilihat sebagai berikut ini : No Tabel 1 Variabel yang Relevan Variabel yang relevan A. Risiko Kondisi Lokasi 1 Cuaca yang tidak menentu B. Risiko Material dan Peralatan 2 Tidak tersedianya material dan peralatan 3 Kenaikan harga material C. Risiko Tenaga Kerja 4 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah 5 kenaikan upah tenaga kerja 6 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang D. Risiko Kontraktual 7 Perijinan pembebasan lahan 8 Kesulitan mendapatkan perijinan E. Risiko Pelaksanaan 9 Perubahan desain 10 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu 11 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi F. Risiko Manajemen 12 Kurang kominikasi antar anggota proyek 13 Kinerja subkontraktor yang buruk G. Risiko Pasar dan Operasional 14 Terjadi inflasi B. Analisa Risiko Setelah mengetahui risiko-risiko yang telah terjadi pada pelaksanaan proyek Apartement Puncak Kertajaya, pengerjaan ini dilanjutkan dengan analisa risiko yang dilakukan dengan membuat tabel Probability x Impact (PxI). Dimana untuk mengukur Probabilitas dan dampak risiko yang relevan pada proyek menggunakan 5 skala yang telah ditentukan[3], yaitu : Sangat Jarang/Kecil = 1 Jarang/Kecil = 2 Cukup/Sedang = 3 Sering/Besar = 4 Sangat Sering/Besar = 5 Setelah didapatkan hasil pengukuran dari probabilitas dan dampak maka dilakukan analisa nilai risiko. Nilai risiko didapatkan dengan melakukan pengeplotan nilai kedalam matriks probabilitas dan dampak. Dan kategori dari probabilitas dan dampak terdapat tiga kategori yaitu Rendah, Sedang, dan Tinggi. Dapat dilihat pada gambar berikut ini : Keterangan : = Rendah = Sedang = Tinggi Gambar 1. Matriks Probabilitas dan Dampak

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3 a) Analisa Risiko Berdasarkan Dampak Terhadap Biaya Proses Pembuatan tabel Probability x Impact (PxI) dengan cara menghitung nilai probabilitas kejadian kedalam skala yang telah ditentukan. Setelah itu juga menghitung nilai dampak terhadap biaya kedalam skala yang telah ditentukan. Nilai dari probabilitas kejadian didapat dari mengukur frekuensi kejadian resiko-resiko yang relevan pada proyek Apartemen Puncak Kertajaya dengan menggunakan 5 skala yang telah ditentukan, dengan keterangan skala pada probabilitas terjadinya risiko sebagai berikut: Sangat Jarang (SJ) = < 3 kali kejadian Jarang (J) = 3-5 kali kejadian Cukup (C) = 6-7 kali kejadian Sering (S) = 8-10 kali kejadian Sangat Sering (SS) = >10 kali kejadian Kriteria penetapan skala probabilitas terjadinya resiko ini didapatkan dari data pihak kontraktor yang telah dilengkapi dengan analisa pihak peneliti. Berikut ini adalah tabel skala probabilitas kejadian : Tabel 2 Skala probabilitas kejadian Frekuensi (kali kejadian) Skala 1 Cuaca yang tidak menentu > 10 Sangat Sering 2 Tidak tersedianya material dan peralatan < 3 Sangat Jarang 3 Kenaikan harga material < 3 Sangat Jarang 4 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah 3 Jarang 5 kenaikan upah tenaga kerja < 3 Sangat Jarang 6 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang 4 Jarang 7 Perijinan pembebasan lahan 3 Jarang 8 Kesulitan mendapatkan perijinan 3 Jarang 9 Perubahan desain < 3 Sangat Jarang 10 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu < 3 Sangat Jarang 11 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi < 3 Sangat Jarang 12 Kurang kominikasi antar anggota proyek < 3 Sangat Jarang 13 Kinerja subkontraktor yang buruk < 3 Sangat Jarang 14 Terjadi inflasi < 3 Sangat Jarang Setelah mendapat nilai dari probabilitas dilanjutkan mencari nilai dari dampak. Nilai dari dampak kejadian didapat dari mengukur besarnya dampak yang terjadi pada resiko-resiko yang relevan sehingga membuat adanya penambahan biaya pada proyek Apartemen Puncak Kertajaya. Penilaian dari dampak terhadap biaya menggunakan 5 skala yang telah ditentukan, dengan keterangan skala pada dampak yang terjadi terhadap biaya sebagai berikut : Sangat Kecil (SK) = < 1% dari biaya kejadian dari pekerjaan Kecil (K) = >1 % - 2 % dari biaya Sedang (S) = >2 % - 3 % dari biaya Besar (B) = >3 % - 4% dari biaya Sangat Besar (SB)= >4 % - 5% dari biaya yang Kriteria penetapan skala pada dampak terhadap biaya ini berdasarkan analisa peneliti dari data yang telah diberikan oleh kontraktor. Kriteria tersebut didasarkan pada penambahan biaya maksimum untuk dampak resiko yaitu sebesar 5% dari biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk. Berikut ini adalah tabel Skala dampak terhadap biaya: Tabel 3 Skala dampak terhadap biaya Skala 1 Cuaca yang tidak menentu Kecil 2 Tidak tersedianya material dan peralatan Sangat Kecil 3 Kenaikan harga material Kecil 4 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah Sangat Kecil 5 kenaikan upah tenaga kerja Sangat Kecil 6 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang Sangat Kecil 7 Perijinan pembebasan lahan Besar 8 Kesulitan mendapatkan perijinan Sangat Kecil 9 Perubahan desain Kecil 10 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu Sangat Kecil 11 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi Sedang 12 Kurang kominikasi antar anggota proyek Sangat Kecil 13 Kinerja subkontraktor yang buruk Sangat Kecil 14 Terjadi inflasi Sangat Besar Setelah mengetahui nilai skala probabilitas dan juga nilai skala dampak dari kejadian resiko terhadap biaya yang didapat dari hasil kuisioner kepada responden pada proyek Apartemen Puncak Kertajaya, selanjutnya melakukan analisa penilaian risiko dengan cara mengeplotkan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap biaya yang telah dilakukan pada diagram matriks. Berikut adalah contoh pengeplotan nilai probabilitas dan dampak ke dalam matriks, misal didapat nilai probabilitas dari variabel risiko cuaca yang tidak menentu adalah 5 sedangkan dampaknya terhadap biaya adalah 2 Gambar 2 Matriks Risiko Cuaca yang Tidak Menentu. Setelah dilakukan pengeplotan terhadap matrik probabilitas dan dampak variabel risiko kebakaran terletak pada warna kuning yang merupakan kategori sedang. Perhitungan kategori risiko terhadap biaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4 No Tabel 4 Kategori Risiko Terhadap Biaya P I Kategori 1 Cuaca yang tidak menentu 5 2 Sedang 2 Tidak tersedianya material dan peralatan 1 1 Rendah 3 Kenaikan harga material 1 2 Rendah 4 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah 2 1 Rendah 5 kenaikan upah tenaga kerja 1 1 Rendah 6 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang 2 1 Rendah 7 Perijinan pembebasan lahan 2 4 Sedang 8 Kesulitan mendapatkan perijinan 2 1 Rendah 9 Perubahan desain 2 3 Sedang 10 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu 1 1 Rendah 11 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi 1 3 Rendah 12 Kurang kominikasi antar anggota proyek 1 1 Rendah 13 Kinerja subkontraktor yang buruk 1 1 Rendah 14 Terjadi inflasi 1 5 Rendah Dari hasil pengemplotan nilai probabilitas dan nilai dampak didapatkan kategori risiko. Risiko cuaca yang tidak menentu, perijinan pembebasan lahan dan juga perubahan desain termasuk kedalam kategori risiko sedang. Kategori sedang didapat setelah pengeplotan antara nilai probabilitas dan dampak berada pada wilayah warna kuning yang merupakan wilayah kategori sedang. Pengeplotan risikorisiko yang lain berada pada wilayah warna hijau yang artinya resiko tersebut berada pada katagori rendah. b) Analisa Risiko Berdasarkan Dampak Terhadap Waktu Analisa risiko berdasarkan dampak terhadap waktu tidak berbeda jauh dengan analisa risiko berdasarkan dampak terhadap biaya sebelumnya. Pada analisa ini juga menggunakan 5 skala untuk menghitung nilai skala probabilitas dan juga nilai skala dampak terhadap waktu. Perhitungan skala probabilitas sama dengan yang telah dijelaskan pada tabel 2, Dampak terhadap waktu adalah 5 skala yang telah ditentukan Dengan keterangan skala pada dampak yang terjadi terhadap biaya sebagai berikut : Sangat Kecil (SK) = < 5% dari waktu kejadian dari pekerjaan Kecil (K) = 6% - 10% dari waktu Sedang (S) = 11% - 15% dari waktu Besar (B) = 16% - 20% dari waktu Sangat Besar (SB)= > 20% dari waktu yang Kriteria penetapan skala pada dampak terhadap waktu ini berdasarkan analisa peneliti dari data yang telah diberikan oleh kontraktor. Kriteria tersebut didasarkan pada penambahan waktu maksimum untuk dampak resiko yaitu sebesar 20% dari waktu untuk. Berikut ini adalah tabel Skala dampak terhadap waktu: Skala dampak terhadap waktu Skala 1 Cuaca yang tidak menentu sedang 2 Tidak tersedianya material dan peralatan Kecil 3 Kenaikan harga material kecil 4 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah kecil 5 kenaikan upah tenaga kerja sedang 6 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang besar 7 Perijinan pembebasan lahan Sangat Kecil 8 Kesulitan mendapatkan perijinan Sangat Besar 9 Perubahan desain sedang 10 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu sedang 11 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi sedang 12 Kurang kominikasi antar anggota proyek Sangat Kecil 13 Kinerja subkontraktor yang buruk Sangat Kecil 14 Terjadi inflasi sedang Seperti pada pengerjaan pada impact terhadap biaya, setelah mengetahui nilai skala probability dan juga nilai skala impact dari kejadian resiko terhadap waktu, selanjutnya melakukan analisa risiko dengan cara mengeplotkan penilaian probabilitas dengan penilaian dampak risiko terhadap waktu yang telah dilakukan pada diagram matriks. Berikut adalah contoh pengeplotan nilai probabilitas dan dampak ke dalam matriks, misal didapat nilai probabilitas dari variabel risiko kesulitan mendapatkan perijinan adalah 2 sedangkan dampaknya terhadap biaya adalah 5 Setelah dilakukan pengeplotan terhadap matrik probabilitas dan dampak variabel risiko kebakaran terletak pada warna merah yang merupakan kategori tinggi. Perhitungan kategori risiko terhadap waktu dapat dilihat pada tabel 6 dibawah ini :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5 No Kategori Risiko terhadap waktu P I Kategori 1 Cuaca yang tidak menentu 5 3 Tinggi 2 Tidak tersedianya material dan peralatan 1 2 Rendah 3 Kenaikan harga material 1 4 Rendah 4 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah 2 2 Rendah 5 kenaikan upah tenaga kerja 1 3 Rendah 6 Ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang 2 4 Sedang 7 Perijinan pembebasan lahan 2 1 Rendah 8 Kesulitan mendapatkan perijinan 2 5 Tinggi 9 Perubahan desain 2 3 Sedang 10 Menurunya kualitas pekerjaan akibat keterbatasan waktu 1 3 Rendah 11 Keterlambatan dalam pelaksanaan konstruksi 1 3 Rendah 12 Kurang kominikasi antar anggota proyek 1 1 Rendah 13 Kinerja subkontraktor yang buruk 1 1 Rendah 14 Terjadi inflasi 1 3 Rendah Dari hasil pengemplotan nilai probabilitas dan nilai dampak didapatkan kategori risiko. Risiko cuaca yang tidak menentu dan kesulitan mendapatkan perijinan kedalam kategori risiko Tinggi. Kategori Tinggi didapat dari hasil pengeplotan risiko tersebut berada diwilayah warna merah. Risiko jumlah tenaga kerja berubah-ubah, ketersediaan sumber daya manusia untuk proyek kurang dan risiko perubahan desain berada dalam kategori sedang karena berada pada wilayah warna kuning pada diagram matrik. Sedangkan risiko-risiko selain ketiga resiko diatas berada dalam kategori rendah karena hasil pengeplotan hanya berada pada wilayah warna hijau. c) Risiko yang Berdampak Signifikan Dari tabel perhitungan kategori risiko didapatkan beberapa risiko yang mempunyai nilai cukup besar dibandingkan dengan risiko-risiko yang lainnya. Risiko yang mempunyai nilai besar ini yang berkemungkinan terjadinya paling besar dan menimbulkan dampak yang signifikan dibanding dengan risiko yang lain. Pada tabel dibawah ini adalah risiko-risiko yang mempunyai nilai besar yang berada pada kategori sedang dan tinggi. Skala dampak terhadap waktu No P l Kategori 1 Cuaca yang tidak menentu 5 2 Sedang 2 Kesulitan mendapatkan perijinan 2 5 Tinggi 3 Perubahan desain 2 3 Sedang Skala dampak terhadap waktu No P l Kategori 1 Cuaca yang tidak menentu 5 3 Tinggi 2 Jumlah tenaga kerja berubah-ubah 2 3 Sedang 3 Kesulitan Mendapatkan perijinan 2 5 Tinggi 4 Perubahan Desain 2 3 Sedang C. Respon Risiko Respon dilakukan hanya pada risiko yang berkategori sedang atau tinggi. Hal ini karena risiko tersebut mempunyai tingkat kejadian yang cukup besar dan juga dapat menimbulkan dampak yang besar pada pelaksanaan proyek.[1] Respon tersebut didapat dari survey terkhir terhadap responden. a. Risiko yang Berdampak Signifikan Terhadap Biaya Dari analisa risiko yang telah dilakukan, didapatkan tiga risiko yang kemungkinan terjadinya cukup besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap biaya. Yang pertama adalah cuaca yang tidak menentu. Pada pelaksanaan proyek sering terjadi kelongsoran yang disebabkan karena curah hujan yang cukup tinggi disekitar wilayah pelaksanaan proyek, sehingga perlu adanya pekerjaan tambahan untuk menanggulangi longsor tersebut. Selain itu juga perlu pekerjaan dewatering untuk menghilangkan genangan air hujan pada wilayah proyek. Dengan adanya penambahan pekerjaan tersebut mengakibatkan penambahan biaya pada pelaksanaan proyek. Pada proyek ini cuaca yang tidak menentu menyebabkan penambahan biaya sebesar 19 juta rupiah. Respon yang dilakukan terhadap risiko cuaca yang tidak menentu adalah pihak kontraktor mengurangi resiko tersebut. Cara yang dilakuakan kontraktor untuk mengurangi resiko adalah dengan cara menambah tenaga kerja untuk mengerjakan pekerjaan tambahan akibat risiko tersebut. Respon lain yang dilakukan kontraktor adalah mengevaluasi metode kerja setelah kejadian tersebut agar sesuai dengan keadaan setelah kejadian. Risiko berikutnya adalah perijinan pembebasan lahan. Risiko ini disebabkan banyak hambatan yang diterima pihak owner dalam memproses perijinan di pemerintahan. Resiko ini memang jarang terjadi tetapi dampak terhadap biaya akibat resiko ini cukup besar. Selain itu akibat dari risiko tersebut pelaksanaan proyek jadi tidak ada kejelasan sehingga berpotensi terjadi penambahan biaya proyek apabila pihak owner terlalu lama dalam memproses perijinan lahan. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko tersebut. Respon yang dilakukan pihak kontraktor untuk mengurangi risiko adalah melakukan komunikasi dengan pihak owner perihal pembebasan lahan. Kontraktor selalu melakukan surat menyurat dengan pihak owner untuk mengetahui perkembangan dalam memproses perijinan pembebasan lahan. Risiko yang terakhir adalah perubahan desain. Risiko ini disebabkan oleh permintaan perubahan desain oleh pihak owner. Risiko ini sangat merugikan pihak kontraktor, banyak pekerjaan yang mengalami penambahan biayanya akibat dari risiko ini. Sedangkan biaya awal yang telah disepakati tidak bisa dirubah. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko karena kejadian perubahan desain sangat jarang terjadi pada pelaksanaan proyek. Respon yang dilakukan pihak kontraktor untuk mengurangi risiko adalah meminta penambahan variation order. Kontraktor mengharapkan dengan respon tersebut keuntungan dan kerugian bisa tetap terjaga. b. Risiko yang Berdampak Signifikan Terhadap Biaya Dari analisa risiko yang telah dilakukan, didapatkan risiko-risiko yang kemungkinan terjadinya cukup besar dan menimbulkan dampak yang signifikan terhadap waktu. Risiko pertama adalah cuaca yang tidak menentu. Risiko tersebut menyebabkan adanya pekerjaan tambahan yang harus dilaksanakan karena terjadinya kelongsoran pada

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6 wilayah pelaksannaan proyek, selain terjadi itu adanya penambahan pekerjaan dewatering akibat genangan air dari hujan. Penambahan pekerjaan tersebut membuat schadule pelaksanaan proyek tidak sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, sehingga terjadi penambahan durasi pelaksanaan proyek. Respon yang dilakukan terhadap risiko cuaca yang tidak menentu adalah pihak kontraktor mengurangi resiko tersebut. Cara yang dilakuakan kontraktor untuk mengurangi resiko adalah dengan cara penambahan tenaga kerja untuk mengerjakan pekerjaan tambahan akibat risiko tersebut agar pekerjaan yang lain bisa sesuai dengan schedule yang telah direncanakan. Respon lain yang dilakukan kontraktor adalah mengevaluasi metode kerja agar dengan adanya penambahan pekerjaan tersebut tidak mengganggu schedule yang telah direncanakan. Risiko berikutnya adalah kesulitan mendapatkan ijin. Risiko ini disebabkan proses perijinan yang rumit dipemerintah sehingga banyak menghambat pihak owner dalam memproses perijinan. Resiko ini membuat terhambatnya pelaksanaan pekerjaan pada proyek sehingga berakibat dengan penambahan durasi proyek. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko tersebut. Kontraktor melakukan komunikasi dengan pihak owner perihal perijinan untuk merespon resiko tersebut. Risiko yang terakhir adalah perubahan desain. Risiko ini disebabkan oleh permintaan perubahan desain oleh pihak owner. Pekerjaan proyek menjadi terhambat dikarenakan adanya perubahan desain. Terjadi penambahan durasi waktu pelaksanaan juga sebagai akibat terjadinya risiko tersebut. Respon yang dilakukan oleh pihak kontraktor adalah dengan mengurangi risiko karena kejadian perubahan desain sangat jarang terjadi pada pelaksanaan proyek. Respon yang dilakukan pihak kontraktor untuk mengurangi risiko adalah meminta penambahan waktu pekerjaan ke pihak owner. b. Respon yang dilakukan terhadap risiko perijinan pembebasan lahan adalah sering berkomunikasi dengan pihak. c. Respon yang dilakukan terhadap perubahan desain adalah dengan meminta tambahan variation order ke pihak owner. Sedangkan respon risiko yang dilakukan terhadap risiko yang berdampak signifikan terhadap waktu adalah sebagai berikut : a. Respon yang dilakukan terhadap risiko kesulitan mendapatkan perijinan adalah dengan melakukan komunikasi dengan pihak owner. b. Respon yang dilakukan terhadap risiko ketersedian sumberdaya manusia kurang adalah dengan cara penambahan sumber daya pada proyek melalui pembukaan lowongan pekerjaan. c. Respon yang dilakukan terhadap cuaca tidak menentu adalah dengan penambahan jumlah pekerja. d. Respon yang dilakukan terhadap perubahan desain adalah dengan meminta tambahan penambahan waktu ke pihak owner. DAFTAR PUSTAKA [1] Husen, A. 2011. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset. [2] Santosa, B. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Graha Ilmu. [3] Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. IV KESIMPULAN Hasil akhir dari penelitian adalah merupakan jawaban dari awal permasalahan yang ada pada bab awal tugas akhir ini, yaitu: 1. Didapatkan 14 risiko yang mungkin terjadi pada pelaksanaan proyek Apartemen Puncak Kertajaya. 2. Didapatkan risiko yang berdampak signifikan terhadap biaya : a. Cuaca yang tidak menentu b. Perijinan pembebasan lahan c. Perubahan desain Sedangkan risiko-risiko yang berdampak signifikan terhadap : a. Kesulitan mendapatkan perijinan b. Ketersedian sumber daya manusia untuk proyek kurang c. Cuaca yang tidak menentu d. Perubahan desain 3. Respon yang dilakukan terhadap risiko yang berdampak signifikan terhadap biaya, sebagai berikut : a. Respon yang dilakukan terhadap risiko cuaca tidak menentu adalah dengan penambahan jumlah pekerja.