BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail.

ABSTRAK. Kata Kunci: Model Indeks Tunggal, portofolio optimal, expected return, excess return to beta, cut off rate, risk. viii

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

OPTIMALISASI PORTOFOLIO PADA INDEX LQ-45 DENGAN MEMBANDINGKAN METODE SINGLE INDEX MODEL DAN CONSTANT CORRELATION PERIODE AGUSTUS 2009-JULI 2012

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah Proses menabung yang berorientasi pada tujuan tertentu dan

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

49 Universitas Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka waktu yang relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Investasi

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

Analisis Strategi Optimalisasi Portofolio Saham LQ 45 (pada Bursa Efek Indonesia Tahun )

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL

Rita Indah Mustikowati, SE, MM

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

ANALISIS OPTIMALISASI PORTOFOLIO SAHAM SYARIAH (Pada Jakarta Islamic Index Tahun )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

SKRIPSI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian

: Ita Retnadeni NIM : Program Studi : Akuntansi S-1

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis volume perdagangan saham dan abnormal

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

APLIKASI ERB SEBAGAI SALAH SATU DASAR PENILAIAN BERINVESTASI DALAM PORTOFOLIO. Oleh : ADE SARWITA *) (Dosen DPK Fakultas Ekonomi UNMA) ABASTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III.METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa

III. METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN Purwokerto, 20 Desember2014

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (Descriptive

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk melangsungkan usahanya. Peran pasar modal sebagai alternatif investor

BAB III METODELOGI PENELITIAN. peneliti untuk menilai dampak dari suatu peristiwa tertentu terhadap harga saham dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan study peristiwa ( Event Study ) yaitu sebuah teknik riset

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

ANALISA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ DAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentukbentuk

Model Indeks Tunggal Dasar Pertimbangan Investasi Saham Optimal Pada Perusahaan Perbankan Di BEI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BEI

DAFTAR ISI. ABSTRAK.. i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

ANALISIS HASIL DAN RISIKO PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengacu pada pendapat Supranto (2009) penelitian yang dalam pengumpulan data dan pengungkapan hasilnya menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan saintifik yang berfungsi untuk menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan pengujian statistic. Masih mengacu pada pendapat Supranto (2009) data yang telah diperoleh dan telah diolah oleh pihak lain, yang biasanya telah dipublikasi disebut data sekuder. Sehingga sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, kerena sumber data dalam penelitian ini berupa index LQ-45, harga saham, dan BI rate yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, dan www.duniainvestasi.com. Adapun data yang diperoleh guna penelitian ini antara lain: 1. Index LQ 45: Index ini terdiri dari 45 saham yang memiliki likuiditas dan kapitalisasi yang cukup tinggi karena sebelum tercatat saham-saham tersebut telah melalui beberapa kriteria tertentu. Penelitian ini difokuskan pada data saham yang terdaftar pada index LQ-45, selama periode pengamatan Agustus 2009-Juli 2012 yang di terbitkan Bursa Efek Indonesia, setiap 6 bulan. 2. Harga saham: Harga saham yang digunakan adalah harga penutupan (close price), dari masing-masing perusahaan yang diteliti merupakan saham-saham yang termasuk dalam index LQ-45, selama periode pengamatan Agustus 2009-Juli 2012. 26

3. Risk free: Risk free yang digunakan didapat dari BI rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI). BI rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau arah kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. 3.2 Penentuan Jumlah Sampel Unit data yang digunakan adalah saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), kemudian akan diambil 45 saham yang masuk kedalam index LQ-45 selama periode Agustus 2009-Juli 2012. Periode perubahan index LQ-45 dilakukan setiap 6 bulan sekali, maka pada periode tersebut BEI melakukan 6 kali penggumuman saham yang masuk kedalam LQ-45. Metode sampling sistematis yang digunakan yaitu pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Pengambilan anggota populasi dilakukan dengan beberapa seleksi. Untuk itu, data (saham) yang diambil sebagai sampel adalah data-data yang lolos seleksi dan sesuai dengan kriteria pemilihan, yaitu: saham yang masuk selama 6 periode secara berturut-turut kedalam index LQ-45, dengan asumsi bahwa saham tersebut adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar dan likuiditas sesuai dengan kriteria yang ditetapkan index LQ-45. 3.3 Metode Pengambilan Sampel Pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Dengan kata lain pengumpulan data merupakan salah satu bagian dalam penelitian, yaitu suatu kegiatan pengadaan data untuk keperluan penelitian. Mengacu pada pendapat Supranto (2009) suatu cara pemilihan element-element dari populasi untuk menjadi anggota sampel dimana setiap element tidak mendapat 27

kesempatan yang sama untuk dipilih kembali disebut bukan cara acak (nonrandom/nonprobability sampling). Mengacu pada pendapat tersebut, penelitian ini menggunakan metode nonprobability sampling, karena metode ini melakukan seleksi sampel berdasarkan pada kriteria tertentu atau judgement sampling, sehingga tidak memungkinkan setiap element dari populasi untuk dipilih kembali. 3.4 Metode Analisis Data Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan microsoft excell, dan juga rumus yang sesuai dengan penelitian pembentukan portofolio optimal. Metode ini terbagi ke dalam empat tahapan, yang pertama adalah tahapan analisis saham individual, kemudian yang kedua adalah analisis pembentukan portofolio dengan single index model, dan selanjutnya tahap yang ketiga adalah analisis pembentukan portofolio dengan constant correlation. Serta tahapan yang terakhir adalah tahap penilaian kinerja portofolio. 3.4.1 Analisis Data Saham Individual Pada tahap ini dilakukan pemilihan terhadap beberapa sampel saham berdasarkan index LQ-45 untuk diikutkan dalam penyusunan portofolio saham optimal. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendata saham yang termasuk ke dalam index LQ-45 selama 6 periode, yaitu: periode 1 (Agustus 2009-Januari 2010), periode 2 (Februari 2010-Juli 2010), periode 3 (Agustus 2010-Januari 2011), periode 4 (Februari 2011-Juli 2011), periode 5 (Agustus 2011-Januari 2012), periode 6 (Februari 2012-Juli 2012). 2. Dari seluruh saham yang masuk index LQ-45 tersebut, kemudian dilakukan penyeleksian dimana saham-saham yang menjadi kandidat untuk portofolio 28

adalah saham-saham yang selama 6 periode berturut-turut masuk ke dalam index LQ-45. 3. Menyusun portofolio optimal berdasarkan 2 metode. Teknis analisis data secara operasional untuk penyusunan portofolio saham optimal adalah menggunakan single index model dan constant correlation. Penelitian ini menggunakan software microsoft excel untuk mencari variabel yang diperlukan. 3.4.2 Analisis Data Portofolio Optimal Berdasarkan Metode Single Index Model Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode single index model untuk menentukan portofolio yang optimal. Sedangkan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program microsoft excell. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan data harga saham, LQ-45 dan BI rate. 2. Menghitung expected return, standar deviasi dan varian dari masing-masing saham individual, LQ-45 dan BI rate. 3. Menghitung betta, alpha dan variance error masing-masing saham individual. 4. Menghitung nilai excess return to betta (ERB) masing-masing saham. Nilai ERB diperlukan sebagai dasar penentuan saham yang menjadi kandidat portofolio. Nilai ERB yang diperoleh diurutkan dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil. Saham-saham dengan nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C* merupakan kandidat portofolio optimal. 5. Menghitung nilai Ci. Nilai Ai dihitung untuk mendapatkan nilai Ai dan Bi dihitung untuk mendapatkan nilai Bi, keduanya diperlukan untuk menghitung Ci. 29

6. Mencari nilai C*. Besarnya C* adalah nilai Ci yang terbesar. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang mempunyai ERB lebih besar atau sama dengan ERB di titik C*. 7. Menentukan proporsi dana yang akan diinvestasikan dalam portofolio optimal. 8. Menghitung tingkat return portofolio optimal yang dibentuk dengan single index model. 9. Menghitung tingkat risiko portofolio yang dibentuk dengan single index model. 10. Mendeskripsikan hasil pembentukkan portofolio optimal single index model 3.4.3 Analisis Data Portofolio Optimal Berdasarkan Metode Constant Correlation Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode Constant Correlation untuk menentukan portofolio yang optimal. Sedangkan perhitungannya dilakukan dengan menggunakan program microsoft excell. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan data harga saham, LQ-45 dan BI rate. 2. Menghitung expected return, standar deviasi dan varian dari masingmasing saham individual dan BI rate. 3. Menghitung standar deviasi dan variance error masing-masing saham individual. 4. Menghitung nilai excess return to standar deviation (ERS) masing-masing saham. Nilai ERS diperlukan sebagai dasar penentuan saham yang menjadi kandidat portofolio. Nilai ERS yang diperoleh diurutkan dari nilai yang 30

terbesar ke nilai yang terkecil. Saham-saham dengan nilai ERS lebih besar atau sama dengan nilai ERS di titik C* merupakan kandidat portofolio optimal. 5. Menghitung nilai Ci. Nilai Ai dihitung untuk mendapatkan nilai Ai dan Bi dihitung untuk mendapatkan nilai Bi, keduanya diperlukan untuk menghitung Ci. 6. Mencari nilai C*. Besarnya C* adalah nilai Ci yang terbesar. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal adalah saham-saham yang mempunyai ERS lebih besar atau sama dengan ERS di titik C*. 7. Menentukan proporsi dana yang akan diinvestasikan dalam portofolio optimal. 8. Menghitung tingkat return portofolio optimal yang dibentuk dengan constant correlation 9. Menghitung tingkat risiko portofolio yang dibentuk dengan constant correlation. 10. Mendeskripsikan hasil pembentukkan portofolio optimal constant correlation. 3.4.4 Analisis Data Kinerja Portofolio Perhitungan kinerja portofolio dilakukan dengan Index Sharpe. Index Sharpe merupakan alat ukur dari kelebihan pengembalian relative terhadap total perbedaan portofolio, atau bisa disebut juga sebagai alat ukur dari rasio pengembalian risiko. Dalam index ini risiko diukur dengan standar deviasi, adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagi berikut : 1. Menggurangkan return yang dihasilkan oleh index LQ-45, kemudian mengurangkannya dengan risk free yang telah didapat sebelumnya. Setelah 31

hasil didapat kemudian dibagi dengan standart deviation yang dihasilkan oleh index LQ-45. 2. Menggurangkan return yang dihasilkan oleh portofolio yang dibentuk dengan metode single index model, kemudian mengurangkannya dengan risk free yang telah didapat sebelumnya. Setelah hasil didapat kemudian dibagi dengan standart deviation portofolio yang dibentuk dengan metode single index model. 3. Menggurangkan return yang dihasilkan oleh portofolio yang dibentuk dengan metode constant correlation, kemudian mengurangkannya dengan risk free yang telah didapat sebelumnya. Setelah hasil didapat kemudian dibagi dengan standart deviation portofolio yang dibentuk dengan metode constan correlation. 4. Memberikan peringkat sesuai dengan yang dihasilkan dari perhitungan index Sharpe, kemudian membandingkan ketiga kinerja portofolio sesuai dengan peringkat yang didapat. 3.5 Metode Penyajian Data Mengacu pada Supranto (2009) data yang didapat tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti oleh pengambil keputusan. Mengacu pada pendapat tersebut sehingga data yang disajikan dalam penelitian ini berbentuk tabel, gambar, maupun grafik yang digunakan untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ataupun untuk mendukung penelitian lebih lanjut. Data yang disajikan terdapat dalam bagian isi penelitian maupun dalam bagian lampiran yang dapat memberikan gambaran serta informasi yang jelas. 32

3.6 Uji Statistik Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji beda rata-rata (Paired sample t-test) untuk mengetahui apakah tingkat return dan risiko portofolio yang terbentuk menggunakan single index model berbeda secara signifikan atau tidak signifikan dengan portofolio yang terbentuk dengan constant correlation. Adapun dalam perhitungannya menggunakan software statistical package for the social sciences ke 21 atau yang lebih dikenal SPSS 21.0. 3.6.1 Uji Normalias Data Untuk menggunakan analisis parametric seperti analisis perbandingan rata-rata, analisis variance satu arah, korelasi, regresi dan sebagainya, maka perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Normalitas suatu data itu penting, karena dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakli suatu populasi. Ada dua cara yang dilakukan dalam uji normalitas data menggunakan SPSS cara pertama adalah dengan metode uji Lilliefors dan One-Sample Kolmogrov- Smirnov. Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji One- Sample Kolmogrov-Smirnov, metode ini menguji satu persatu variabel dan memberikan output apakah data berdistribusi normal atau tidak. 3.6.2 Uji Analisis Perbandingan Rata-rata Setelah memastikan semua variabel data terdistribusi secara normal, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji beda perbandingan rata-rata (paired sample t-test). Paired sample t-test digunakan untuk menguji perbandigan rata-rata sampel yang saling berhubungan. Minimal ada 3 syarat yang harus dipenuhi 33

sebelum melakukan pengujian ini. Syarat pertama dalah data yang didapat harus berskala interval (metric). kemudian syarat kedua adalah data harus berdistribusi normal, dan yang ketiga adalah adanya event atau peristiwa yang terjadi. Setelah minimal ketiga syarat tersebut terpenuhi maka analisis perbandingan rata-rata baru bisa dilakukan. 3.7 Operasionalisasi Variabel Berikut ini adalah definisi operasional dan pengukuran variabel beberapa hal yang berhubungan dengan analisis portofolio optimal dengan metode single index model, yaitu: 1. Expected Return (ER) : (data return dan expected return saham maupun return dan expected return pasar dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2). Nilai expected return (ERi) adalah nilai rata-rata dari return yang telah di dapatkan sebelumnya. Untuk itu maka terlebih dahulu dicari nilai return saham individu (Ri) untuk kandidat portofolio berdasarkan harga saham per enam bulan selama periode penelitian, setelah didapat Ri maka expected return dapat diketahui dengan persamaan berikut ini (Rosdiana, 2012:52) :...(3.1) Keterangan : Pt = harga saham periode t Pt-1 = harga saham periode t-1 34

2. Risk Free Risk Free (Rf) dicari dan dihitung dari data BI rate, yaitu suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap kebijakan moneter Bank Indonesia. BI rate telah menjadi acuan bank di Indonesia dalam menentukan bunga, deposito, kredit, dan tabungan. 3. Standar Deviasi (σ) Digunakan untuk mengukur risiko dari realized return, yang dapat dihitung dengan rumus (Rosdiana, 2012:53) :.. (3.2) Keterangan : Xi = realized return ke-i saham i X = rata-rata realized return saham i n = jumlah realized return saham i 4. Variance (σ 2 ) Digunakan untuk mengukur risiko expected return saham i. Variance dapat dihitung dengan cara, yaitu mengkuadratkan standar deviasi. (data variance dan standar deviasi saham maupun variance dan standar deviasi pasar dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3). 5. Betta (β) : (data betta saham dapat dilihat pada lampiran 4). Betta adalah risiko unik dari saham individual, menghitung kemiringan realized return suatu saham dengan realized return pasar dalam periode tertentu. Betta dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2011:383) : 35

..(3.2) Keterangan : σm = Standar deviasi pasar rim = korelasi realized return saham i dengan realized return pasar 6. Alpha (α) : (data alpha saham dapat dilihat pada lampiran 6) Merupakan intercept realized return saham i dengan realized return pasar, membandingkan perhitungan realized return saham i dengan realized return pasar dalam periode waktu tertentu. Alpha dihitung dengan menggunakan rumus (Rosdiana, 2012:54) :..(3.3) Keterangan : βi = beta saham i Rm = return pasar 7. Variance Residual (σ 2 ei) : (data variance residual dapat dilihat pada lampiran 7). Variance residual adalah risiko tidak sistematis yang dimiliki setiap saham. Variance residual dapat dihitung dengan rumus : Keterangan : σ 2 m = Variance pasar..(3.4) 8. Excess Return to Beta (ERB) Digunakan untuk mengukur kelebihan return saham relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta. ERB 36

menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan faktor penentu investasi. ERB dapat dihitung dengan rumus (Angela, 2009:16) : (3.5) 9. Titik Pembatas (Ci) Ci adalah nilai C untuk sekuritas ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai Ai dan nilai Bi. Oleh sebab itu maka sebelum menghitung Ci, terlebih dahulu mengetahui nilai Ai dan Bi. Keduanya dapat diketahui dengan rumus (Angela, 2009:17) :..(3.6)..(3.7)..(3.8) 10. Proporsi dana untuk setiap saham (Xi dan Zi) Setelah sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal telah dapat ditentukan, pertanyaan berikutnya adalah berapa besar porsi masing-masing sekuritas. Berasarnya porsi dana setiap sekuritas dapat dihitung denga rumus (Angela, 2009:17) :..(3.9) 37

..(3.10) 11. Expected Return Portofolio (RP) Merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus (Rosdiana, 2012:56) :..(3.11) 12. Risiko Portofolio (σp) Merupakan rata-rata tertimbang dari standar deviasi individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus (Rosdiana, 2012:57) :.. (3.12) Definisi operasional dan pengukuran variable analisis portofolio optimal dengan metode constant correlation tidak jauh berbeda dari analisis portofolio optimal menggunakan single index model, perbedaan keduanya terletak pada : 1. Koefisien Korelasi (ρ) Sebelum menghitung nilai cut-off point dengan metode constant correlation, terlebih dahulu diharuskan mengetahui koefisien korelasi berpasangan setiap saham. Koefisien korelasi ini diasumsikan constant (Angela, 2009:18). Berikut perhitungan koefisien korelasi setiap saham : 38

..(3.13) Keterangan : Ρij = kovarians antara i dan j N = jumlah sekuritas portofolio 2. Nilai Cut-off Rate (Ci) Setelah koefisien tiap saham diketahui maka selanjutnya dilakukan perhitungan nilai cut-off. Cut-off rate dihitung dengan rumus (Angela, 2009:19) :...(3.14) Keterangan : Rj = Expected return j σ = Standar deviasi j 3. Proporsi dana untuk setiap saham (Xi dan Zi) Untuk mengetahui berapa besar proporsi yang harus diberikan pada masingmasing saham yang sudah didapat dalam portofolio optimal. Kedua variabel ini dapat dicari dengan rumus (Angela, 2009 :19) :..(3.15)...(3.16) 39

4. Menghitung expected return portofolio (RP) Merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus (Angela, 2009:19) :..(3.17) 5. Risiko Portofolio (σp) Merupakan rata-rata tertimbang dari standar deviasi individual masing-masing saham pembentuk portofolio, dihitung dengan menggunakan rumus (Angela. 2009:19) :.(3.18) Dari uraian di atas, maka dapat dilihat pada tabel 3.1. ringkasan definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut: 40

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Simbol Skala Data Expected Return portofolio untuk metode single index model Risk portofolio untuk metode single index model Expected Return portofolio untuk metode constant correlation Risk portofolio untuk metode constant correlation Merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing- masing saham pembentuk portofolio Merupakan rata-rata tertimbang dari risk individual masing- masing saham pembentuk portofolio Merupakan rata-rata tertimbang dari return individual masing- masing saham pembentuk portofolio Merupakan rata-rata tertimbang dari risk individual masing- masing saham pembentuk portofolio E(Rp) σp E(Rp) σp Ratio Ratio Ratio Ratio 41