BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV ANALISIS. Daftar Pajak Penghasilan Pasal 23 yang Dipotong PT.PLN (Persero) Area Garut Periode Tahun 2010

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 13/PJ/2010 TENTANG

ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK, PENYETORAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.FLS TAHUN

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI ANALISIS

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak

BAB IV EVALUASI PENERAPAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT ACG. Berdasarkan Pasal 1 angka 25 Undang-undang PPN Nomor 18 Tahun 2000

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT MPK. IV. 1 Evaluasi Terhadap Mekanisme Tata Laksana Pajak Pertambahan Nilai

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put-4/PP/M.XIIA/99/2014. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2011

PER - 3/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI YANG DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENY

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM

BAB IV ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasi tujuan tersebut perlu

BADAN KANTOR PELAYANAN PAJAK ORANG PRIBADI. Syarat Objektif Syarat Subjektif. Wilayah tempat kedudukan. Wilayah tempat tinggal

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB IV PEMBAHASAN. kedua atas Undang-Undang Nomor 8 tahun 1983, Pengusaha yang melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa yang menjadi sengketa dalam gugatan ini adalah Penerbitan Surat Keputusan Tergugat Nomor: KEP-00329/NKEB/WPJ.

RESUME SANKSI PERPAJAKAN SANKSI BUNGA

BAB II LANDASAN TEORI. tentang pajak yang dikemukakan oleh para ahli di bidang perpajakan menurut Prof. Dr.

FAKTUR PAJAK STANDAR

SPT MASA PPN UNIVERSITAS MERCU BUANA JURUSAN AKUNTANSI

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB IV EVALUASI ATAS PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PT JMU

Faktur pajak (tax invoice) merupakan sarana administrasi

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR: PER-160/PJ/2006 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan Nilai (PPN) dengan dasar hukum berdasarkan pada undangundang. Nomor 8 Tahun 1983 yang ditetapkan sejak 1 April 1985

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

Putusan Pengadilan Pajak : 39925/PP/M.II/99/2012. Jenis Pajak : Gugatan. Tahun Pajak : 2008

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER /PJ.

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari masalah pembiayaan pembangunan. itu, diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan

Hukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

PEMOTONGAN/ PEMUNGUTAN PAJAK ATAS PENGGUNAAN DANA DESA

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM

ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK

Transkripsi:

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, berdiri pada bulan Oktober 2012 yang merupakan perluasan dari PT. Karya Sejahtera Pratama Jakarta. PT Karya Sejahtera Pratama merupakan Pengusaha Kena Pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 02.389.057.7-061.000 PT. Karya Sejahtera Pratama didirikan dengan akte pendirian No 50, pada tanggal 15 Juli 2008. Yang dibuat dan disampaikan oleh notaries H. Febi Rubein Hidayat, SH berkedudukan di kotamadya Jakarta Timur. PT. Karya Sejahtera Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa meliputi jasa pemborongan umum (kontraktor) terutama pemborongan bangunan-bangunan, jembatan, jalan, instalasi air, listrik. Pada bulan Oktober 2012 PT. Karya Sejahtera Pratama memperluas perusahaannya dengan membuka cabang di Surabaya. PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya resmi menjadi mitra kerja (outsourcing) PDAM Surabaya untuk menggantikan Perusahaan atau mitra kerja PDAM Surabaya yang terdahulu dalam bidang pencatatan meteran air khusunya wilayah Surabaya Barat. Objek yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya yaitu berupa Jasa pencatatan meteran air PDAM 52

53 Surabaya. Sebagai Pengusaha Kena Pajak PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya membuat atau menerbitkan faktur pajak untuk setiap penyerahan Jasa Kena Pajak yang digunakan sebagai bukti pemungutan pajak yang selalu disertakan dalam setiap penyerahan Jasa Kena Pajak. 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Untuk mengatur berjalannya perusahaan diperlukan suatu struktur organisasi. Bentuk struktur organisasi tergantung dari besar kecilnya perusahaan. Bagaimanapun juga bentuk struktur organisasi itu perlu ditetapkan atau dipilih terlebih dahulu, agar tujuan perusahaan lebih efektif dan efisien. Dengan adanya struktur organisasi akan lebih jelas pembagian kerja dan tanggung jawabnya. Hal ini akan memudahkan dalam menentukan dan mengarahkan serta mengontrol pelaksanaan kegiatan-kegiatan suatu perusahaan dan apakah tujuan yang telah ditentukan semua tercapai atau tidak. PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya merupakan struktur organisasi garis dan staff, dimana wewenang berjalan secara garis lurus dari pimpinan (Kepala Cabang) kepada tiap-tiap kepala bagian atau seksi. kepala bagian bertanggung jawab kepada kepala cabang sedangkan setiap seksi bertangung jawab kepada kepala bagian PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya juga telah menentukan kebijaksanaan bagi kelancaran tugas-tugas ataupun pekerjaan perusahaan. Pengorganisasian tersebut telah ditata sedemikian rupa agar pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab di perusahaan dapat berfungsi secara maksimal.

54 Sesuai dengan kondisi perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, di pimpin oleh Branch Manager (manager cabang) yang bertanggung jawab pada pimpinan pusat di Jakarta. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan Branch Manager Supervisor IT Administrasi Supervisor Operasional Staf IT Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader Team Leader Verifikator Verifikator Verifikator Verifikator Verifikator Cater Cater Cater Cater Cater Berdasarkan penelitian pada PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya maka struktur organisasi dan uraian tugas masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

55 a. Branch Manager (manager cabang) Tugas dan tanggung jawab Branch Manager (manager cabang) adalah : Bertanggung jawab penuh terhadap divisi yang dipimpinnya mewakili pimpinan kantor pusat. Melaksanakan rencana kerja tahunan perusahaan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan. Dapat mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan selama diperkenankan dalam akte pengangkatan. Bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dalam wilayah operasi. Memimpin, mendidik dan mengarahkan, membina kerjasama, memberikan motivasi serta mengawasi bawahannya sesuai dengan bagan operasi. Mengelola, mengatur dan mengawasi seluruh perputaran keuangan dan mempertanggung jawabkannya kepada pimpinan pusat. Mengumpulkan bahan-bahan untuk dijadikan data penyusunan program kerja atau anggaran pendapatan dan belanja perusahaan. Memberikan laporan berkala kepada pimpinan pusat menurut metode-metode yang telah ditetapkan. Mengawasi penyelengaraan, penilaian seluruh karyawan yang dipimpinnya. Mengawasi penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan karyawan.

56 b. Administrasi Tugas dan tanggung jawab Administrasi adalah: Memberikan kebenaran laporan harian posisi keuangan yang dibuat oleh bagian keuangan dan menyampaikannya kepada Branch Manager. Membantu Branch manager dalam menyusun dan mengembangkan pokok-pokok kebijaksanaan dalam hubungannya financial dan accounting. Bersama Branch Manager menandatangani buku harian, laporan harian, posisi kas, laporan mingguan penagihan dan laporan keuangan beserta lampiran-lampirannya. Mengawasi dan meyakinkan bahwa pelaksanaan pembukuan dilakukan dengan sistem dan prosedur akuntansi yang telah ditetapkan serta mengusahakan agar laporan keuangan selalu dapat diselesaikan tepat pada waktunya. c. Supervisor IT Tugas dan tanggung jawab Supervisor IT adalah : bertugas mengawasi semua staff di departemen IT, serta memberikan bimbingan, arahan dan pelatihan kepada karyawan junior terutama pada berbagai tugas yang mungkin sulit mereka lakukan. Supervisor IT juga menerapkan sistem keamanan IT dalam organisasi untuk memastikan keamanan data dan sistem IT.

57 mengawasi pelatihan staff untuk memastikan mereka mampu menggunakan software dan hardware komputer secara kompeten. Supervisor IT memastikan sistem berjalan lancar dan efisien dari semua sistem IT dalam organisasi, menjaga informasi karyawan pada perubahan berbagai teknologi yang sedang berlangsung dalam organisasi, berkomunikasi dengan manajemen puncak dalam hal isu-isu terkait IT. d. Staf IT Tugas dan tanggung jawab Staf IT adalah : Melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada setiap unit alat kerja (komputer) sesuai dengan waktu yang diberikan. Menjaga dan mengelola jaringan komputer dan lingkungan komputasi terkait termasuk perangkat keras komputer, perangkat lunak sistem, perangkat lunak aplikasi, dan semua konfigurasi. Memonitor kinerja jaringan untuk menentukan apakah penyesuaian perlu dibuat, dan untuk menentukan di mana perubahan harus dibuat di masa depan. Bertanggung jawab kepada langsung kepada Supervisor IT e. Supervisor Operasional Tugas dan tanggung jawab Supervisor Operasional adalah : Menerima hasil laporan dari Team Leader atas pencatatan meteran air PDAM yang dilakukan petugas pencatat meter. Melaksanakan dan mengawasi aktivitas kinerja bawahannya.

58 Menyusun dan menyampaikan rencana kerja kepada Branch Manager sebagai bahan penyusunan rencana kerja tahunan. Mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada Branch Manager. f. Team Leader Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah : Mengeluarkan data untuk pengecekan meteran kepada pencatat meter. Mengeluarkan data kepada verifikator untuk pengecekan ulang apabila ada pemekaian air yang tidak wajar yang dilakukan konsumen PDAM. Menerima laporan untuk mengoreksi data apabila ada kesalahan pencatatan yang dilakukan petugas pencatat meteran air. Melaporkan hasil pencatatan yang dilakukan petugas pencatat meteran air kepada Supervisor Operasional. Mempertanggung jawabkan pekerjaannya kepada Supervisor Operasional. g. Verifikator Tanggung jawab verifikator adalah: Mengecek kembali hasil pencatatan meteran air PDAM yang dilakukan oleh petugas pencatat meter apabila ada pemakaian air yang tidak wajar yang dilakukan kosumen PDAM.

59 Memfoto meteran air PDAM atas data yang dikeluarkan Team Leader. Melaporkan hasil pengecekan ulang meteran air PDAM kepada Team Leader. h. Petugas Pencatat meteran air Tanggung jawab petugas pencatat meteran air adalah: Bertanggung jawab atas hasil pencatatan meteran air PDAM. Melakukan pencatatan meteran air PDAM dengan cara memfoto meteran air PDAM dengan benar tanpa ada rekayasa dalam hal pencatatan. Melaporkan hasil pencatatan meteran air PDAM kepada Team Leader. 4.2 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya menghitung Pajak Pertambahan Nilai yang harus disetor serta PPN yang harus dipungut adalah berdasarkan rumus : Pajak Pertambahan Nilai = Dasar Pengenaan Pajak x 10% Berikut ini adalah perhitungan Pajak Pertambahan Nilai PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya: PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa pencatatan meteran air, menerima Jasa pencatatan meteran air dari PDAM Surabaya untuk mencatat meteran air khususnya wilayah Surabaya

60 Barat dengan biaya Jasa sebesar Rp 1.750 setiap satu meteran yang tercatat dirumah atau pelanggan PDAM Surabaya Barat. Jumlah pelanggan PDAM Surabaya Barat pada bulan Januari 2013 adalah : 4.1. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Pelanggan PDAM Surabaya Wilayah Barat Jumlah Tahun 2013 253.997 Sumber : Data Olahan DPP : Rp 1.750 Pajak Keluaran 10% : Rp 175 PPN Keluaran Bulan Januari meteran air sebanyak 253.690 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 443.957.500 PPN yang terhutang = Rp 443.957.500 x 10% = Rp 44.395.750 Bulan Februari meteran air sebanyak 253.520 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 443.660.000 PPN yang terhutang = Rp 443.660.000 x 10% = Rp 44.366.000 Bulan Maret meteran air sebanyak 253.792 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 444.136.000 PPN yang terhutang = Rp 444.136.000 x 10% = Rp 44.413.600

61 Bulan April meteran air sebanyak 253.892 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 444.311.000 PPN yang terhutang = Rp 444.311.000 x 10% = Rp 44.431.100 Bulan Mei meteran air sebanyak 253.598 pelanggan @Rp 1.750 = Rp 443.796.500 PPN yang terhutang = Rp 443.796.500 x 10% = Rp 44.379.650 Bulan Juni meteran air sebanyak 253.802 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 444.153.500 PPN yang terhutang = Rp 444.153.500 x10% = Rp 44.415.350 Bulan Juli meteran air sebanyak 253.598 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 443.796.500 PPN yang terhutang = Rp 443.796.500 x 10% = Rp 44.379.650 Bulan Agustus meteran air sebanyak 253.778 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 444.111.500

62 PPN yang terhutang = Rp 444.111.500 x 10% = Rp 44.411.150 Bulan September meteran air sebanyak 253.894 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 444.314.500 PPN yang terhutang = Rp 444.314.500 x 10% = Rp 44.431.450 Bulan Oktober meteran air sebanyak 253.900 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 444.325.000 PPN yang terhutang = Rp 444.325.000 x 10% = Rp 44.432.500 Bulan November meteran air sebanyak 253.430 pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 443.502.500 PPN yang terhutang = Rp 443.502.500 x 10% = Rp 44.350.250 Bulan Desember meteran air sebanyak 253.684pelanggan @ Rp 1.750 = Rp 443.947.000 PPN yang terhutang = Rp 443.947.000 x 10% = Rp 44.394.700

63 Berikut ini penjabaran mengenai Pajak Keluaran PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya Tahun 2013: Tabel 4.2. Pajak Keluaran Masa Tahun 2013 Masa Pajak Penjualan DPP (Rp) PPN (Rp) Januari Rp 443.957.500 Rp 44.395.750 Februari Rp 443.660.000 Rp 44.366.000 Maret Rp 444.136.000 Rp 44.413.600 April Rp 444.311.000 Rp 44.431.100 Mei Rp 443.796.500 Rp 44.379.650 Juni Rp 444.153.500 Rp 44.415.350 Juli Rp 443.796.500 Rp 44.379.650 Agustus Rp 444.111.500 Rp 44.411.150 September Rp 444.314.500 Rp 44.431.450 Oktober Rp 444.325.000 Rp 44.432.500 November Rp 443.502.500 Rp 44.350.250 Desember Rp 443.947.000 Rp 44.394.700 Total Rp 4.928.717.500 Rp 492.871.750 Sumber : Data Olahan Berdasarkan tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa besarnya Penjualan yang diperoleh perusahaan selama tahun 2013 dengan Dasar Pengenaan Pajak sebesar Rp 4.928.717.500 menghasilkan Pajak Keluaran sebesar Rp 492.871.750 4.3 Analisis Pencatatan Pajak Pertambahan Nilai Dari setiap transaksi penjualan yang dilakukan, perusahaan akan membuat jurnal atas Pajak Keluaran yang dipungut perusahaan. Pencatatan atas penerimaan hasil penjualan jasa tunai dilakukan dengan mendebit perkiraan kas dan mengkredit perkiraan penjualan jasa dan Pajak Keluarannya. Pencatatan Pajak Keluaran

64 Selama bulan Desember 2013 PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya menjual Jasa Kena Pajak kepada PDAM Surabaya dengan dasar pengenaan pajak sebesar Rp 443.947.000 sehingga Pajak Keluaran yang dipungut sebesar Rp 44.394.700 perusahaan akan mencatat jurnal sebagai berikut: Kas Rp 488.341.700 Penjualan Rp 443.947.000 PPN Keluaran Rp 44.394.700 4.4 Pajak Masukan Dalam setiap transaksi yang dilakukan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, tidak ada pajak masukan karena perusahaan tersebut tidak membeli Barang Kena Pajak /Jasa Kena Pajak. PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang hanya menjual jasa. Dalam hal ini PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya menjadi mitra kerja (outsourcing) PDAM Surabaya dalam melaksanakan jasa pencatatan meteran air PDAM khususnya wilayah Surabaya Barat. 4.5 Analisis Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya wajib melakukan penyetoran Pajak Pertambahan Nilai yang Kurang Bayar dengan menggunakan Surat Setoran Pajak kepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Surat Setoran Pajak ini dibuat dalam rangkap 5 (lima) yang terdiri dari:

65 Lembar ke 1 : Untuk arsip PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya Lembar ke 2 :Untuk Kantor Pelayanan Pajak melalui Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPKN). Lembar ke 3 : Untuk PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya yang akan dilampirkan pada Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai. Lembar ke 4 : Untuk arsip Kantor Penerimaan Pembayaran Lembar ke 5 : Untuk arsip Pemungut/Pihak lain. Menurut Undang-Undang PPN pasal 15A No. 42 tahun 2009, penyetoran Pajak Pertambahan Nilai paling lambat penyetoran dilakukan akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa disampaikan. Namun apabila perusahaan tidak melakukan pembayaran ataupun penyetoran Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan peraturan yang berlaku. Berikut penjabaran mengenai penyetoran Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukakn oleh PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya apakah sudah sesuai atau tidak dengan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai No.42 Tahun 2009 yang berlaku untuk Masa pajak periode Januari s/d Desember 2013 : TABEL 4.3. Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai (PPN) PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya Tahun 2013 Masa Pajak Tanggal Setor Keterangan Sesuai / tidak Sesuai dengan UU PPN No. 42 Tahun 2009 Januari 26 Februari 2013 Sesuai Februari 25 Maret 2013 Sesuai Maret 23 April 2013 Sesuai April 27 Mei 2013 Sesuai

66 Mei 24 Juni 2013 Sesuai Juni 22 Juli 2013 Sesuai Juli 26 Agustus 2013 Sesuai Agustus 23 September 2013 Sesuai September 21 Oktober 2013 Sesuai Oktober 25 November 2013 Sesuai November 24 Desember 2013 Sesuai Desember 27 Januari 2014 Sesuai Sumber : Data Olahan Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa selama tahun 2012 PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya telah menyetorkan PPN melalui bank persepsi yang ditunjuk yaitu Bank BRI sesuai dengan UU No. 42 Tahun 2009, tidak mengalami keterlambatan penyetoran. 4.6 Pelaporan SPT Masa PPN Berdasarkan Undang-Undang No 8 tahun 1983 dan telah diubah dengan Undang-Undang No. 42 Tahun 2009 tentang pelaporan Pajak Pertambahan Nilai paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak. Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan oleh PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya di Kantor Pelayanan Pajak tempat perusahaan dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak. Apabila perusahaan terlambat dalam melakukan pelaporan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai, maka perusahaan akan dikenakan sanksi sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus Ribu Rupiah) sesuai dengan Pasal 7 UU KUP No 28 Tahun 2007. PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya dalam hal penyampaian Surat Pemberitahuan Masa PPN dilakukan secara elektronik (e. Filing).

67 Berikut ini akan diberikan penjabaran mengenai apakah PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya telah melaporkan Surat Pembetitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai sesuaidengan Undang Undang No. 42 Tahun 2009 atau tidak sesuai untuk masa pajak 2013. Tabel 4.4. Pelaporan SPT MASA PPN PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya Periode Januari s/d desember 2013 Masa Pajak Kurang bayar (Rp) Tanggal Setor Keterangan Sesuai atau tidak Sesuai dengan UU PPN No. 42 Tahun 2009 Januari Rp 44.395.750 26 Februari 2013 Sesuai Februari Rp 44.366.000 25 Maret 2013 Sesuai Maret Rp 44.413.600 23 April 2013 Sesuai April Rp 44.431.100 27 Mei 2013 Sesuai Mei Rp 44.379.650 24 Juni 2013 Sesuai Juni Rp 44.415.350 22 Juli 2013 Sesuai Juli Rp 44.379.650 26 Agustus 2013 Sesuai Agustus Rp 44.411.150 23 September 2013 Sesuai September Rp 44.431.450 21 Oktober 2013 Sesuai Oktober Rp 44.432.500 25 November 2013 Sesuai November Rp 44.350.250 24 Desember 2013 Sesuai Desember Rp 44.394.700 27 Januari 2014 Sesuai Sumber : Data Olahan Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa selama tahun 2013 PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya telah melaporkan SPT Masa PPN pada Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan UU No. 42 Tahun 2009, tidak mengalami keterlambatan pelaporan. 4.7 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya mengenai Analisis Perhitungan, Pencatatan dan

68 Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai sudah sesuai dengan undang-undang mengenai Pajak Pertambahan Nilai yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No. 42 tahun 2009 Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak berwujud, ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud, dan atau ekspor Jasa Kena Pajak. Pajak Keluaran yang dipungut oleh perusahaan berasal dari PPN atas penyerahan Jasa Kena Pajak. Penyerahan Jasa Kena Pajak dilakukan oleh PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya dalam bentuk pencatatan meteran air PDAM yang digolongkan sebagai penyerahan Jasa Kena Pajak karena memenuhi syarat yang ditetapkan Undang-undang PPN. Pada tahun 2013 jumlah pendapatan jasa pencatatan meteran air PDAM sebesar Rp 4.567.119.000,00 hal ini berarti menunjukan bahwa total Pajak Keluaran yang harus dibayar PT. Karya Sejahtera Pratama adalah sebesar (Rp4.567.119.000,00 x 10%) = Rp, Jumlah pendapatan sudah sama dengan jumlah DPP PPN yang harus dibayar yang tertera dalam SPT masa PPN yaitu sebesar Rp 456.711.900,00. Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen) sesuai dengan ketetapan dalam UU No. 42 tahun 2009 Pasal 7 ayat 1 tarif pajak yang harus dipungut PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah pendapatan atau penjualan Jasa Kena Pajak yang diperoleh. Dan berdasarkan hasil penelitian perusahaan telah melakukan

69 perhitungan dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan perundangundangan yang berlaku. Berdasarkan peraturan Dirjen Pajak PER-44/PJ/2010 yang telah diubah terakhir PER-11/PJ/2013 tentang bentuk, isi, dan tata cara pengisian dan penyampaian SPT Masa PPN dan PER-21/PJ/2013 tentang tata cara penerimaan dan pengelolaan SPT Masa PPN, Dirjen Pajak tidak lagi mengijinkan PKP badan untuk melaporkan SPT Masa secara Hard Copy (Manual), kalau dalam peraturanperaturan sebelumnya PKP badan masih diberikan pilihan untuk memilih melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Masa PPN melalui data elektronik atau hard copy asalkan jumlah transaksinya tidak melebihi 25 lembar, maka terhitung mulai masa juni 2013 pilihan itu sudah tertutup. Semua PKP badan harus melaporkan SPT Masa PPN menggunakan e-spt (electronik-spt). PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya telah melakukan penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai melalui e-spt dan dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak setempat dan di setorkan pada Kantor Bank yang ditunjuk yaitu Bank BRI. Berdasarkan Undang-undang No. 42 tahun 2009, pelaporan Pajak Pertambahan Nilai paling lambat akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak. Dalam hal pelaporan Pajak Pertambahan Nilai PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya sudah melakukan pelaporan SPT Masa PPN pada Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.