FORM D A. URAIAN KEGIATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN

SIDa X.10. Kementerian Pertanian 2012 PENGEMBANGAN PENGAIRAN BERBASIS AIR TANAH DENGAN POMPA DC DI KABUPATEN BANTUL. Dr. Ir. Agung Prabowo, M.

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

PENGANTAR. Ir. Suprapti

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN AKHIR PROGRAM INSENTIF RISET TERAPAN. Fokus Bidang Prioritas : Ketahanan Pangan. Kode Produk Target : Kode Kegiatan : 1.05.

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Pengertian dan Definisi...

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

KAJIAN KARAKTERISTIK PETANI KARET ACEH DALAM MENENTUKAN PILIHAN KELEMBAGAAN TATANIAGA

Pemberdayaan Gapoktan

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD): Rekomendasi Kebijakan Penyempurnaan Pelaksanaan Program UPSUS Pajale ke Depan: Evaluasi UPSUS Pajale 2015

RAPAT KERJA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2014 SERPONG, FEBRUARI 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember 2013 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Bambang Santosa, MSc.

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

UJI ADAPTASI DAN STABILITAS HASIL GALUR HARAPAN MUTAN DIHAPLOID PADI TIPE BARU DI KAWASAN INDONESIA TIMUR

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

KEBIJAKAN PENYULUHAN DALAM MENDUKUNG UPSUS PAJALE

PROPOSAL POTENSI, Tim Peneliti:

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP II. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

KAJIAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PAKAN SAPI POTONG MELALUI PEMANFAATAN HASIL IKUTAN TANAMAN PENSEJAHTERAAN PETANI (GPP) DI SUMATERA BARAT

Kementerian Pertanian 2012

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 25/Permentan/PL.130/5/2008 TENTANG PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

LAPORAN AKHIR BANTUAN KEUANGAN FORUM PENDIDIKAN UNTUK SEMUA (PUS) KOTA SURAKARTA TAHUN 2015

KE-2) Oleh: Supadi Valeriana Darwis

Peneliti Utama Anggota

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Prima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

LAKIP Kabupaten Temanggung Tahun 2013 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA. Meningkatnya penanaman modal bagi pengembangan potensi unggulan

KEMENTERIAN PERTANIAN

PEDOMAN UMUM KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA MENDUKUNG GERBANGMAS HASRAT PAPUA

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

1. Penjabaran Nawacita di dalam program dan kegiatan

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN BRIGADE ALSINTAN

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

ARAH KEBIJAKAN PENYULUHAN MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

[ nama lembaga ] 2012

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

insentif, penyelenggaraan program iptek, dan pembentukan lembaga.

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan. Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan. Indikator Kinerja Program (outcomes) dan Kegiatan (output)

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANDAILING NATAL

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN MEKANISASI PERTANIAN PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG USAHA BUDIDAYA TANAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN HASIL JUDUL KEGIATAN PENDAMPINGAN PROGRAM SL-PTT DI KABUPATEN GOWA. Andi Ella, dkk

2 dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor

HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

USULAN RENJA KPU KABUPATEN MAGETAN TAHUN 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SIAK. Tahun Anggaran 2014

Transkripsi:

FORM D A. URAIAN KEGIATAN Latar Belakang Masalah Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Namun, dalam pengembangan mengalami kendala biaya usahatani yang cukup tinggi oleh karena kelangkaan tenaga kerja, Oleh kerena itu, diperlukan mekanisasi pertanian untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, kualitas dan nilai tambah produk. Dalam kegiatan litbangyasa ini, akan dikembangkan mesin penanam kentang, mesin pemanen kentang dan grading kentang yang akan diintroduksikan pada level kelompok tani (Gapoktan)/ koperasi di sentra produksi kentang di Malino, Sulawesi Selatan. Maksud dan Tujuan Tujuan kegiatan ini adalah melakukan pengembangan alsintan pendukung (mesin penanam, mesin pemanen dan grading) di daerah sentra produksi kentang untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, kualitas dan nilai tambah produk. Secara rinci tujuan kegiatan ini adalah sebagai berikut: (1) Melakukan pengembangan alsin penanam, pemanen dan sortasi umbi kentang yang berkualitas untuk mendukung mitra industri pengelola kentang (kelompok tani/ gapoktan, koperasi). (2) Melakukan pengembangan dan uji adaptasi mesin penanam, pemanen dan sortasi umbi kentang di lokasi terpilih di sentra produksi kentang. Bentuk Kegiatan Bentuk kegiatan ini adalah pengembangan hasil litbangyasa yang telah dilakukan di Balai Besar Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian). Protopipe alsin penanam kentang, pemenen kentang dan grading kentang selanjutnya di uji adaptasikan di sentra produksi kentang pada tingkat kelompok tani (gapoktan)/ koperasi. Uji adaptasi ini diawali dengan kegiatan sosialisi, pelatihan pengoperasian dan perawatan, manajemen pengelolaan serta kelembagaan dengan cara pendampingan yg dilakukan bersama-sama dengan BPTP Sulsel, Dinas Pertanian, Balitbangda Sulsel dan lembaga terkait lainnya.

B. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI Perkembangan Anggaran Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan Tahap I dan Tahap II sebesar 80% dari biaya total kegiatan. Secara rinci dana yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan sampai Juli 2012, seperti berikut: Kode Kode Kegiatan Tolok Ukur/Jenis Pengeluaran Volume Pagu dlm DIPA Realisasi Sisa Anggaran SPM-GU s/d bulan lalu (Rp) SPM-GU bulan ini (Rp) SPM-GU s/d bulan ini (Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 04 X.130 1.06.01 Pengembangan Alsintan Pendukung Peningkatan Produksi dan Kualitas Hasil Kentang 521213 Honor output kegiatan 84.800.000-46.400.000 46.400.000 38.400.000 - honor tenaga lapang 84.800.000-46.400.000 46.400.000 38.400.000 521211 Belanja Bahan - Bahan ATK dan keperluan komputer 1 kali 750.000 749.600-749.600 400 -Fotocopy, dokumentasi&pengadilan 1 kali 750.000 749.700-749.700 300 -Bahan rekayasa(penanam kentang& 2 unit 82.500.000 42.240.000 40.260.000 82.500.000 - sortasi kentang) - -Bahan uji, perlengkapan uji 1 kali 8.000.000-8.125.000 8.125.000 (125.000) -Konsinyasi 1 kali 4.500.000 4.900.000 4.900.000 (400.000) 96.500.000 48.639.300 48.385.000 97.024.300 (524.300) 524119 Belanja perjalanan lainnya -Identifikasi, pengumpulan data, sinergi, 16 OP 58.750.300 16.968.000 16.968.000 33.936.000 24.814.300 rapat, survey lapang, konsultasi, monitoring, koordinasi 58.750.300 16.968.000 8.900.000 25.868.000 32.882.300 522141 Belanja Sewa -Jasa pengiriman alat 1 UT 6.949.700-6.945.000 6.945.000 4.700 -Sewa kendaraan operasional lapang 6 HR 3.000.000-2.000.000 2.000.000 1.000.000 9.949.700-8.945.000 8.945.000 1.004.700 Jumlah 04 250.000.000 65.607.300 112.630.000 178.237.300 71.762.700 Sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan Tahap III yaitu sekitar 20% dari total anggaran. Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran Kendala-hambatan pengelolaan anggaran dapat diminimalisir dengan menetapkan prioritas kegiatan pada setiap termin menyesuaikan dana yang tersedia dan selalu berkonsultasi dalam hal tertib penggunaan dana secara benar administrasinya sesuai jadwal pelaksanaannya. Pengelolaan Aset Aset berupa alat mesin penanam kentang, mesin pemanen kentang dan mesin grading kentang akan di serah terimakan kepada kelompok tani (pinjam pakai) dengan berkoordinasi bersama Balitbangda. Sedangkan untuk pendampingan teknologinya akan berkolaborasi dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Selatan.

C. METODE-PROSES PENCAPAIAN TARGET KINERJA Rancangan Metode Hingga saat ini target kinerja yang telah dicapai dalam penggunaan dana Tahap II kegiatan adalah terselesaikannya prototipe berupa mesin penanam kentang, mesin pemanen kentang dan mesin grading kentang. Selanjutnya setelah konsultasi, koordinasi dan serah terima barang dengan Balitbangda mesin-mesin tersebut dikirim ke lokasi sentra produksi kentang, yaitu di Kecamatan Tinggimencong Ibu Kota Malino. Perkembangan Pelaksanaan Rapat Koordinasi Awal yang telah dilaksanakan oleh Menristek dan bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di Gedung BPPT Jakarta pada tanggal 24 April 2012. Untuk tindak lanjut dari kegiatan ini, Tim BBPMektan akan berkoordinasi dengan BPTP, Balitbangda Sulawesi Selatan dan Dinas Pertanian Kab. Gowa dan kelompok tani di Kel Pattapang untuk melakukan sosialisasi penggunaan mesin mesin peningkatan produksi kentang (mesin tanam, panen dan sortasi kentang), serta membangun kelembagaan UPJA. Kegiatan ini akan dilaksanakan setelah pengiriman mesin-mesin sampai di lokasi (diperkirakan minggu terakhir Agustus 2012). Kendala Pelaksanaan Kendala hambatan dalam pelaksanaan pencapaian target kinerja, karena adanya perbedaan antara jadwal pelaksanaan kegiatan dan ketersediaan dana serta kondisi transportasi/ ekspedisi pengapalan barang. Khususnya kegiatan yang berkaitan dengan tanaman dan hari libur nasional sangat rentan dengan pencapaian target kinerja bila pelaksanaannya tidak tepat waktu. Namun, hal ini dapat diantisipasi / dipecahkan dengan cara komunikasi melalui diskusi/ konsultasi baik secara internal tim, maupun pihak-pihak lain yang terkait.

Hasil Pelaksanaan Hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah kelompeok tani (gapoktan)/ koperasi yang mandiri serta memiliki usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) yang dapat melayani petani di sentra produksi kentang, serta merupakan Show Window pengembangan alsintan penanam, pemanen dan grading kentang. D. SINERGI KOORDINASI KELEMBAGAAN PROGRAM Perkembangan Koordinasi Pelaksanaan koordinasi dengan kelembagaan-program terkait adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut: - Penyampaian kepada pihak terkait di daerah (BALITBANGDA, BPTP Sulawesi Selatanl dan Dispetanhor dan Kepala daerah/desa) mengenai tujuan, sasaran dan rencana kegiatan pengembangan alsintan pendukung peningkatan produksi dan kualitas hasil kentang. - Survei lokasi untuk menetapkan calon pengguna dan calon lokasi untuk pengembangan mesin tanam, mesin pemanen dan sortasi kentang yang berkualitas. - Diskusi dan koordinasi dengan instansi pembina di daerah mengenai rancangan kelembagaan yang diusulkan agar pengembangan teknologi mekanisasi (mesin tanam, mesin pemanen dan grading kentang) dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan. Bentuk Koordinasi Kegiatan pendampingan dilakukan secara terpadu antar lembaga terkait sampai kelompok tani (gapoktan)/ petani benar-benar mandiri dan dapat menjalankan usaha bisnis yang dapat memberikan manfaat serta keuntungan kepada anggotanya. Pendampingan secara teknis dan kelembagaan ini secara berangsur-angsur diserahkan pengelolaannya kepada gapoktan/ koperasi setelah mampu secara mandiri. Kendala Koordinasi Rentang kendali (jarak) yang cukup jauh antara peneliti dan lokasi penelitian. Namun dengan adanya sistim komunikasi yang baik (HP, Telpon, Internet) masalah ini dapat diatasi dengan baik. Dan yang lebih penting lagi adalah semua pihak dapat

mengesampingkan ego-sektoral demi kemajuan kesejahteraan petani/ masyarakat indonesia secara umum. E. CAPAIAN PEMANFAATAN HASIL LITBANGYASA Strategi Pemanfaatan Sampai dengan saat ini yang telah dilakukan adalah penyampaian tujuan, sasaran dan rencana kegiatan penelitian kepada BALITBANGDA, BPTP Sulawesi Selatan dan Kepala Kelompok Tani kentang Veteran di kelurahan Pattapang, Malino Kab Gowa sebagai pusat / sentra produksi kentang dan pelatihan UPJA untuk pengembangan dan penerapan mesin tanam dan grading kentang yang efisien. Kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan adalah diskusi dan koordinasi dengan instansi pembina didaerah mengenai rancangan kelembagaan yang diusulkan agar pengembangan teknologi dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan; serta sosialisasi rencana kegiatan di lokasi terpilih sebagai lokasi pengembangan dan penerapan mesin tanam, pemanen dan sortasi kentang. Sosialisai penggunaan mesin tanam, pemanen dan grading kentang kepada suatu kelompok tani kentang dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas dan daya saing produk komoditas kentang sehingga dapat bersaing dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani kentang. Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan Pemanfaatan hasil litbangyasa adalah adalah dalam bentuk pinjam pakai / hibah mesin tanam, pemanen dan grading kentang. Kelompok tani yang ditunjuk sebagai lokasi percontohan untuk melakukan adaptasi dan pelatihan bagi petani anggota kelompok dan kelompok lain yang berminat. Dalam pelaksanaannya, masih dilakukan pendampingan teknis dan kelembagaan pengelolaan UPJA kepada kelompok tani sampai benar-benar mandiri. Pemanfaatan hasil litbangyasa ini, masih dalam bersifat adaptasi dan pengkajian sehingga monitoring, evaluasi serta supervise oleh instansi terkait.

Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Kendala dan hambatan pemanfaatan pasil litbangyasa hingga saat ini belum dijumpai karena alat dan mesin dalam tahap pengirimannya ke lokasi dan pengurusan administrasi serah terima barang. Oleh karena musim kering, kegiatan penanam mungkin akan mengalami penundaan pelaksanaannya. F. POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rencana Pengembangan Ke Depan Pengembangan pemanfaatan hasil litbangyasa kedepan adalah meliputi: (1) bekerjasama dengan mitra pebrikan alsintan dalam upaya komersialisasi dan pengembangan secara luas, (2) melakukan pembinaan dan pelatihan kepada bengkel-bengkel lokal agar dapat melayani jasa perbaikan alsin yg diintroduksikan tersebut, (3) bekerjasama dengan pemangku kepentingan serta lembaga riset daerah untuk monitoring, evaluasi supervisi dalam rangka upaya untuk mendapatkan umpan balik dalam perbaikan prototipe dan pengembangan secara lebih luas. Strategi Pengembangan Ke Depan Setelah PKPP Selesai Dilaksanakan Dengan model pengembangan yang telah dilaksanakan ini selanjutnya dievaluasi untuk memberikan rekomendasi dan saran perbaikannya. Dengan hasil ini, dapat dapat dilakukan pengembangan dengan cara replikasi dan scaling up model didaerah sentra produksi kentang lainnya. G. KEBERLANJUTAN KEGIATAN Keberlanjutan Pemanfaatan Kegiatan Setelah PKPP Selesai Dengan kebijakan pemerintah yang kondusif sehingga pelaku usaha/ swasta dapat berperan lebih aktif mengadopsi model-model pengembangan yang telah diperkenalkan kepada petani/ masyarakat tersebut. Sedangkan peran lembaga riset adalah selalu memperkenalkan inovasi baru untuk melengkapi/ menyempurnakan hasil-hasil inovasi sebelumnya. Sedangkan, pelaku usaha/ swasta diharapkan juga berperan aktif dalam partisipasinya untuk pendanaan kegiatan litbangyasa.

Dukungan Keberlanjutan Dukungan yang diperlukan dalam proses keberlanjutan kegiatan: (1) kebijakan pemerintah dalam hal pengembangan kawasan pengembangan sentra produksi kentang, (2) infrastruktur (jalan raya, bengkel lokal, lembaga keuangan) dan (3) sinergi pemangku kepentingan secara teroganisir dan terpadu (4) pendampingan dan penyuluhan (5) kebijakan politik harga komoditas yg memberikan kepastian usaha serta menguntungkan bagi petani.