BAB I PENDAHULUAN. Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki

dokumen-dokumen yang mirip
RESUME. Greenpeace merupakan NGO (Non Goverment. Organization) internasional yang bergerak dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa keseimbangan tiga pilar keberlanjutan usaha, yaitu People (sosial), Planet

I. PENDAHULUAN. ini adalah industri pulp dan kertas. Ada tiga alasan utama yang melatarbelakangi

sumber pembangunan ekonomi dan sumber kehidupan masyarakat, tetapi juga sebagai pemelihara lingkungan global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kepedulian serta kesadaran akan lingkungan saat ini telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

I. PENDAHULUAN , , , ,3 Pengangkutan dan Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

TIANSHI GROUP Mr. Li Jin Yuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

ABSTRAK DUKUNGAN AUSTRALIA DALAM PENANGGULANGAN DEFORESTASI HUTAN DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. pada peningkatan konsumsi dunia. Pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

BAB I PENDAHULUAN. perbincangan hangat di masyarakat. Pemanasan global menurut Putro Agus dalam

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations (PR) menurut Frank Jefkins merupakan semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan tentang perubahan iklim global akibat naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara universal tanpa dibatasi oleh wilayah. Kesulitan perusahaan dalam menghadapi persaingan memicu peran

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia menjadi potensi besar sebagai paru-paru dunia,

BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah menyebabkan kerusakan yang parah terhadap sumberdaya hutan.

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. program EcoCulture yang dibuat oleh CitraRaya. EcoCulture memiliki arti. masyarakat sekitar lingkungan CitraRaya.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah, perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan semata. CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak ke pihak lainnya, yang pada awalnya berlangsung sangat sederhana dimulai

1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

PENDAHULUAN. berbagai cara atau inovasi dalam kebutuhan konsumen agar bisa meraih pangsa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Divisi Public Relations (PR) diperlukan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

MEMAHAMI PERAN NON-GOVERNMENTAL ORGANIZATIONS. Dewi Triwahyuni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang , 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia saat ini tengah menghadapi sebuah kondisi krisis pangan seiring

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

I. PENDAHULUAN. perkembangan industrialisasi modern saat ini. Salah satu yang harus terus tetap

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang cukup pesat pada abad 21 ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dari kemampuan manajemen dalam meningkatkan kinerja dan perbaikan. demi keberhasilan perusahaan (Riyanto, 2001: ).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan jumlah pengguna sektor transportasi yang kian

2 Dalam dunia bisnis saat ini, aspek lingkungan sudah mulai dijadikan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam melakukan aktivitas pemasaran. M

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan adalah Qisthiarini (2012) dengan judul penelitian NGO dan Sustainable

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS SMA. Sumber Belajar. Kompetensi Dasar Materi pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi waktu

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dapur atau juga diolah

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

BAB VI KEBIJAKAN DAN STRATEGI

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan pada pengembangan dan peningkatan laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

PERAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DALAM MENDORONG INOVASI PRODUK DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kebanyakan memutuskan berhenti saat menduduki kelas 3 SLTP. 1

Analisis Isu-Isu Strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. memilikinya,melainkan juga penting bagi masyarakat dunia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERAN LITBANG DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN SEKTOR KEHUTANAN

Hubungan dagang antara Indonesia dan Korea Selatan mengalami pasang surut. Dalam hubungan dagang antar kedua negara yang dibina dengan sangat baik, te

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di

BAB I PENDAHULUAN. menjaga reputasi lebih kompleks daripada sekedar menjual produk atau jasa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah membuat film

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri yang memiliki prospek di masa mendatang dan menjadi komoditas menarik bagi Indonesia. Produk industri kehutanan tersebut telah terbukti memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang cukup besar, serta menjadi salah satu sektor penyerap tenaga kerja, yang secara nyata berperan dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dengan latar belakang Indonesia yang merupakan Negara dengan hutan tropis, sangat dapat mendukung ketersediaan bahan baku untuk industri pulp dan kertas. Indonesia dikaruniai iklim tropis yang membuat tanaman bisa tumbuh cepat, selain itu juga berada pada posisi geografis yang sangat strategis sehingga menguntungkan baik dalam hal pengangkutan bahan baku maupun pemasaran produk yang dihasilkan. Sejak pertengahan tahun 1990-an, Indonesia berubah menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam peta persaingan industri pulp dan kertas dunia. Kekuatan ini bisa semakin besar seiring dengan pertumbuhan hutan industri yang dibangun di kawasan-kawasan yang memang sudah dialokasikan sebelumnya. Indonesia sebagai Negara berkembang, mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam membangun industri pulp dan kertas. Menurut data BRACELPA, dengan kapasitas produksi pulp sebesar 6,5 juta ton/tahun, Indonesia berada di 1

nomor 9 sebagai produsen pulp dan nomor 11 sebagai produsen kertas terbesar dunia. Tabel 1.1 12 Raksasa Pulp dan Kertas Dunia MAIN WORLD PULP & PAPER PRODUCERS COUNTRY PULP (1,000 TONS) COUNTRY PAPER (1,000 TONS) 2006 2007 2008 2006 2007 2008 1 USA 53,215 53,426 51,479 1 USA 84,073 83,559 79,952 2 CANADA 23,677 22,314 20,299 2 CHINA 65,000 73,500 79,800 3 CHINA 18,160 19,070 21,477 3 JAPAN 31,106 31,226 30,617 4 FINLAND 13,066 12,856 11,720 4 GERMANY 22,655 23,180 22,842 5 SWEDEN 12,240 12,402 12,071 5 CANADA 18,170 17,371 15,756 6 BRAZIL 11,180 12,113 12,697 6 FINLAND 14,151 14,335 13,126 7 JAPAN 10,884 10,894 10,670 7 SWEDEN 12,066 11,860 11,663 8 RUSIA 7,370 7,339 7,430 8 S. KOREA 10,703 10,932 10,610 9 INDONESIA 5,672 5,770 6,435 9 ITALY 10,009 10,111 9,481 10 CHILE 3,550 4,719 4,985 10 FRANCE 10,006 9,870 9,418 11 INDIA 3,250 3,389 3,662 11 INDONESIA 8,862 9,462 9,203 12 GERMANY 2,902 12 BRAZIL 8,725 9,008 9,409 Source : BRACELPA / RISI Sumber : Majalah APKI (Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia), Oktober 2010. Situasi tersebut rupanya membuat negara-negara maju yang selama ini mendominasi produksi pulp dan kertas merasa tidak nyaman. Berbagai tantangan mencoba dilakukan untuk menghambat laju industri dan penetrasi pulp dan kertas nasional. Negara pesaing juga diduga berada dibalik sebagian LSM asing ataupun kelompok masyarakat yang dengan tendensius melancarkan kritik dengan mengaitkan industri pulp dan kertas nasional dengan isu-isu kelestarian lingkungan. Negara pesaing menyadari bahwa industri pulp dan kertas Indonesia dapat berkembang pesat. Oleh karena itu, mereka mencoba melakukan kampanye hitam yang bertujuan untuk merebut pasar. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Ketua Umum APKI, Misbahul Huda. 2

Tujuannya jelas, ingin merusak industri pulp dan kertas Indonesia. Apalagi mereka tahu industri pulp dan kertas Indonesia kompetitif di pasar internasional. 1 Diantara tudingan negatif yang kerap hadir adalah pembangunan hutan tanaman industri yang menghancurkan hutan alam di Indonesia. Faktanya, hutan tanaman industri dibangun pada lokasi yang telah ditentukan oleh pemerintah dan mendapatkan izin resmi. Menurut Misbahul, akibat kampanye negatif tersebut, pangsa pasar industri nasional berkurang dan dimanfaatkan oleh industri pulp dan kertas Amerika Selatan. 2 Saat ini, isu sosial dan lingkungan merupakan isu yang hangat dan menjadi buah bibir. Mulai dari isu kerusakan hutan, pencemaran lingkungan, sampai global warming (pemanasan global). Banyak sekali masyarakat yang semakin memperhatikan masalah sosial dan lingkungan sehingga tumbuh berbagai NGO (Non Government Organization) yang bergerak di bidang terkait isu sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan, terutama yang memiliki keterkaitan secara langsung maupun tidak dengan isu-isu tersebut di dalam bidang usaha yang mereka lakukan tidak terlepas dari pantauan NGO yang terkait. Salah satu NGO yang terkenal aktif adalah Greenpeace. Greenpeace adalah NGO yang menyatakan bahwa mereka orang-orang yang peduli lingkungan global. Misi Greenpeace sebagai organisasi independen yang 1 Suratmo, Kampanye Hitam Industri Kertas, dalam http://www.infobisnisinternasional.com/berita/coverstory/10/october/2012/kampanye-hitamindustri-kertas, diakses pada tanggal 2 November 2012, pukul 23.05 2 Ibid. 3

berkampanye menggunakan konfrontasi kreatif anti kekerasan untuk mengungkap permasalahan lingkungan global dan untuk memaksa solusi bagi sebuah masa depan yang damai dan hijau. Greenpeace secara aktif memerangi perusahanperusahaan yang merusak lingkungan global. Greenpeace pada awalnya terbentuk di Kanada pada tahun 1970 sebagai bentuk protes aktivis terhadap uji coba nuklir Amerika serikat. Kemudian berkembang ke Asia Tenggara karena di wilayah ini banyak sekali kekayaan alam yang patut dijaga kelestariannya. Baru pada tahun 2005, Greenpeace masuk ke Indonesia. Greenpeace Indonesia ini sendiri hanya memfokuskan kampanyenya pada beberapa persoalan salah satunya yaitu kehutanan. Asia Pulp and Paper (APP) yang merupakan grup Sinar Mas adalah perusahaan pulp dan kertas nasional yang berhasil menjadi produsen kertas nomor 5 dan produsen pulp nomor 15 dunia. 3 Gambar 1.1 Produsen Paper dan Paperboard terbesar dunia 3 Biro Riset LM FEUI, Analisis Industri Pulp dan Kertas Dunia, dalam http://www.lmfeui.com/data/artikel%20bumn%203%20ags%202012%20analisis%20industri%20 Kertas.pdf, diakses pada tanggal 25 Desember 2012, pukul 14.20 4

Gambar 1.2 Produsen Pulp Terbesar Dunia Sebagai perusahaan kertas dan pulp terbesar, APP seringkali mendapatkan opini dan tudingan negatif dari NGO, terutama Greenpeace. Salah satu tudingan yang mereka lontarkan adalah bahwa APP menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan konservasi dalam membuat produk mereka sehingga hutan tersebut menjadi rusak dan sangat berpotensi merusak habitat yang ada, seperti harimau Sumatra dan orang utan. Seperti pernyataan Direktur Corporate Affair and Communication APP, Suhendra Wiriadinata bahwa pihaknya pernah menjadi sasaran kampanye hitam. Akibatnya sejumlah produk kertas APP pernah ditolak oleh negara tujuan. Kami dituding merusak hutan. Kami sampaikan, itu tidak benar. Kami justru ikut menjaga lingkungan dengan cara menanam kembali. Jadi setelah kita menebang pohon, kami menanam kembali. Begitu terus, siklusnya. 4 4 Suratmo, loc.cit. 5

Di samping itu, kampanye terkait lingkungan juga seringkali terdengar dan telah membentuk opini di masyarakat bahwa industri pulp dan kertas merupakan salah satu faktor perusak lingkungan. Opini negatif harus dikelola dengan baik agar tidak berdampak pada image dan reputasi perusahaan. Untuk mengelola opini negatif yang ada di masyarakat, perusahaan butuh melakukan komunikasi agar tercipta hubungan yang baik dan juga mutual understanding (pemahaman bersama). Komunikasi memiliki beberapa tujuan dan fungsi yang diantaranya sebagai perubahan opini. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya dengan cara melakukan kampanye Public Relations. Menurut Rosady Ruslan (2008:66), Kampanye Public Relations bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan khalayak sasaran (target audience) untuk merebut perhatian serta menumbuhkan persepsi atau opini yang positif terhadap suatu kegiatan dari suatu lembaga atau organisasi agar tercipta suatu kepercayaan dan citra yang baik dari masyarakat melalui penyampaian pesan secara intensif dengan proses komunikasi dan jangka waktu tertentu yang berkelanjutan. APP berusaha untuk menjawab semua tudingan dan opini negatif terhadap perusahaan mereka dengan membuktikan bahwa mereka tidak melakukan perusakan hutan konservasi serta melakukan komunikasi melalui kampanye mengenai manfaat kertas serta mengenai penanaman kembali yang mereka lakukan kepada publik. Langkah awal yang ditempuh oleh APP dalam mengomunikasikan hal tersebut adalah dengan melakukan kampanye Public Relations melalui event 6

Musik Edukasi yang dilakukan di 20 SMP dan SMP di Jakarta, Bekasi, dan Bogor. APP berusaha untuk memberi informasi dan mengedukasi khalayak remaja melalui kampanye yang dikemas menarik melalui event tersebut. Dari uraian di atas, penulis mencoba melakukan sebuah penelitian dengan judul Strategi Kampanye Public Relations Asia Pulp and Paper (APP) Indonesia Melalui Event Musik Edukasi 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Strategi Kampanye Public Relations Asia Pulp and paper (APP) Indonesia Melalui Event Musik Edukasi? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi kampanye Public Relations Asia Pulp and paper (APP) Indonesia melalui kegiatan event musik edukasi. 7

1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi, yaitu : 1.4.1. Manfaat Akademis 1. Untuk melihat keberadaan teori yang ada, apakah dapat digunakan serta dikolaborasikan untuk meneliti fenomena yang terjadi. 2. Dalam bidang Public Relations, penelitian ini dapat menambah kajian mengenai strategi kampanye Public Relations serta sebagai sarana pengembangan dan pengaplikasian konsep dan teori. 1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi industri maupun praktisi dalam memilih dan merumuskan strategi yang tepat dalam mengelola opini publik melalui kampanye Public Relations. 8