Cerita Tak Bernama. Reyuni Adelina Barus

dokumen-dokumen yang mirip
Cerita Tak Bernama. Re.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

ZEITMASCHINE. Kumpulan Prosa MAS OKIS

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Musim Semi Merah. Dyaz Afryanto

YAYAN FIRMANSYAH DIARY ADAM ( ) Penerbit: Diary Sang ADAM

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

#RainbowProject: ORANGE. A Way To Sunset NULIS BUKU CLUB PALEMBANG NULIS BUKU CLUB UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Ayu Prameswary. Jazz. Hujan. Pierre. fortherosebooks

Ah sial aku selingkuh!

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Belajar Memahami Drama

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Pemilik jiwa yang sepi

Prolog. Entah kenapa puisi yang kugubah. Padahal aku bukannya mahir berkata-kata. Kurasa, ini karenamu juga:

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

AKU AKAN MATI HARI INI

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Korean Chingu. Korean Chingu s Fandoom! Penerbit Korean Chingu Publishing

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

Stupid Love. June 21 st, 2013

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Shuffled Playlist. Andika Hilman

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

NADIA AKU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Kodokhitamputih Dkk. Tanya 10 Hati. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

1. Aku Ingin ke Bandung

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Lavoize. nulisbuku. nulisbuku. 220cm. Oleh: Noto. Copyright 2010 by Noto. Penerbit. Desain Sampul: Diterbitkan melalui:

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Claresta Vania. The Things Left Unsaid

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

1. Cinta Setinggi Ilalang

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Budi Mulyanto. Hati Bicara

CINTA TANPA DEFINISI 1 Agustus 2010

Sejatinya, semua manusia terlahir untuk dua hal, mendapatkan berita terbaik dan terburuk. Berita ini adalah sebuah misteri, ketika mereka terus

Dimas Dewa. Sajak Satu tm

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Romantika Merah Biru Desi Mandasari

Ruang Rinduku. Part 1: 1

Penerbit Lintang Fajar

2 Andika Pratama. Sanksi Pelanggaran Pasal 72. Undang-Undang Nomor 19 Tahun Tentang Hak Cipta

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Dalam perjalanan ke Malang, matahari pagi yang hangat ku biarkan masuk lewat

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

KAU YANG HIDUP DALAM KATA-KATA

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Good Person. By : Mentari Puteri Utami

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Bintang Pembuka. Kepada orang-orang yang tidak pernah naik keatas atap rumahnya untuk sekedar melihat betapa indahnya bintang-bintang.

Ulat Si Pencemburu Ulung

Butterfly in the Winter

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

The New Beginning (2015)

Kisah Seorang GADIS. a novel by. P.S. Putri. Penerbit

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Someone! Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

SUNFLOWERS. Saya lebih suka menghadap ke matahari.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Ade Novitania. What IS Love? Book Making. Penerbit

Alifia atau Alisa (2)

Sepasang Sayap Malaikat

Di Semenanjung Tahun. Saat semua berakhir, saat itu pula semua berawal. Yuni Amida

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Seseorang yang sedang di landa kebingungan itu mendadak tak dapat lagi mengungkapkan kata dalam hati ketika menyadari betapa ia sedang merasakan

hidup yang sebenarnya tidak hidup. Namun, selalu terlihat sangat nyata. Kadang aku bertanya, apa mungkin yang ku lihat di langit itu adalah apa yang

IV. GAMBARAN UMUM. Gambar 4.1 Dara Prayoga sumber: (2015)

Rasa Kesatu Marshmallow

DIAN TRIA YUNITA TULISAN HATI. Penerbit Nulisbuku

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Cermin. Luklukul Maknun

The Coffee Shop Chronicles

Fhily Anastasya. Tak semua cinta, berakhir luka dan tak semua luka, berasal dari cinta Dan disetiap cerita, pasti ada cinta. Penerbit CFPublisher

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

NOVEL FIKSI. Pulau Kristal. Ajaib PENULIS AGUSSALIM SULTAN

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Sore yang indah bergerak memasuki malam. Langit yang bertabur warna keemasan mulai menghitam dengan taburan bintang-bintang. Aku masih duduk di kursi

Transkripsi:

Cerita Tak Bernama Reyuni Adelina Barus

Cerita Tak Bernama Oleh: Reyuni Adelina Barus Copyright 2014 by Reyuni Adelina Barus Penerbit Nulis Buku www.nulisbuku.com admin@nulisbuku.com Desain Sampul: Reyuni Adelina Barus Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang 2

Daftar Isi Friday 7 Dream Catcher 18 Tentang Rasaku Padamu 44 Ternyata Bukan Cinta 75 Secret Admirer 83 Senandung Cinta untuk Kamila 94 Dia Ada, Untukku 107 Pengagum Jingga 119 Black Coffee 122 Angan Sehembus Angin 150 Datang untuk Pergi 152 Di Persimpangan Jalan 154 Untitled 157 3

4 Cerita tak bernama bukan berarti cerita tak bermakna...

Friday A ku mengaduk ice cappuccino yang baru saja kupesan. Sambil menyeruputnya sedikit, aku membaca ulang tulisanku. Bibirku mengulas senyuman tipis. Kemudian aku kembali mengetik, meneruskan tulisanku. Aku terlalu larut dalam berjuta kata-kata hingga aku merasa hanya akulah penghuni bumi. Aku tak keberatan jika itu terjadi. Aku tak pernah kesepian. Hari-hariku selalu ramai ditemani jutaan kata yang selalu melayang dalam otakku, berputar mengelilingi tiap sudut pikiranku. Sekilas pandanganku tertuju pada sepasang remaja yang tengah bersenda-gurau di balik jendela 5

kaca kafe ini. Aku tertegun, mereka tampak bahagia sekali. Seindah itukah jatuh cinta? Aku ingin merasakannya. Ah, tidak, tidak! Aku tidak ingin merasakannya. Namanya saja jatuh, sudah pasti sakit. Tapi, sekali lagi, kuperhatikan mereka diam-diam. Mereka berjalan santai sambil melahap ice cream masing-masing. Sesekali mereka menyuapi satu sama lain. Persis seperti di novel-novel roman yang sering kubaca. Aku memutuskan untuk kembali sibuk dengan tulisanku yang akan kukirim pada redaksi majalah remaja minggu depan. Tak terasa matahari sudah menyingsing meninggalkan goresan jingga pada langit senja. Senja. Aku sangat menyukai pesonanya. Setiap hari Jumat aku nongkrong di kafe ini hanya untuk menunggu senja menghampiriku dengan warnanya yang membuatku terpukau. Kadang aku berangan, andaikan ada orang yang begitu mempesona seperti senja datang menghampiriku. Kurasa, aku adalah gadis paling beruntung. Ah, sudahlah. Hidup dalam angan- 6

angan membuatku jengah jua. Aku memutuskan untuk pulang setelah membereskan peralatanku. Kegiatanku terhenti begitu melihat sebuah tisu tergeletak di atas meja. Aku memungutnya, lalu membaca tulisan rapih yang terukir disana. Aku suka sekali melihat ekspresimu ketika menulis. -Senja- Aku membaca ulang isi tisu itu mencoba meyakinkan diri sendiri bahwa penglihatanku tidak salah. S e n j a. Pengirimnya bernama Senja, begitu? Ini benarbenar kebetulan yang aneh. Aku menyukai senja dan tiba-tiba saja ada orang bernama Senja mengirimiku surat yang mengatakan bahwa ia menyukai ekspresiku ketika menulis. Nah, memangnya seperti apa ekspresiku ketika menulis? Aku mengedarkan pandangan ke penjuru kafe, mencoba menemukan siapa kira-kira orang iseng yang mengirimiku surat tisu semacam ini. Apakah tadi aku sebegitu larutnya dalam tulisan hingga tak menyadari 7

kehadiran Senja di mejaku? Ini benar-benar memusingkan, apalagi tak ada tanda-tanda Senja ada di tempat ini. Dan akupun memutuskan untuk pulang. Ceritaku sudah dimuat dalam majalah remaja edisi minggu ini. Aku tidak menyangka, cerita tentang si misterius Senja yang kutuai dalam cerita begitu banyak peminatnya. Dan akhirnya, akupun mulai dihantui oleh deadline. Ini menyenangkan sekaligus merepotkan. Menyenangkan karena aku bisa menghabiskan waktu untuk menulis, dan merepotkan karena aku tidak tahu harus melanjutkan cerita bersambung Senja yang sedang kugarap. Aku memutuskan untuk pergi ke kafe biasa yang setiap hari Jumat kukunjungi. Setelah memesan ice cappuccino, aku menyalakan laptop dan membuka akun Twitter-ku. Sudah lama sekali aku tidak membukanya. Setelah login, aku membuka notifications. Tidak ada yang terlalu menarik, hanya beberapa mentions dari para readers. Lalu mataku tertuju pada 8

satu pemberitahuan: Senja followed you. Kuperhatikan detail waktunya, 2 minggu yang lalu. Aku membuka profil Senja. Dan yang pertama kali ditangkap oleh indera penglihatanku adalah: background, header, dan avatar miliknya, semuanya bergambar senja. tweet. Aku suka sekali melihat ekspresimu ketika menulis. Dan aku benar-benar terkejut membaca sebuah Lalu kuklik tombol view photo untuk melihat gambar yang di share-nya. Astaga! Ini fotoku! Tidak salah lagi. Ini benar-benar fotoku Jumat yang lalu tepat di kafe ini. Siapa sebenarnya orang ini? Apakah dia mengenalku? Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang aneh. Aku mendongak dan terkejut mendapati seorang lelaki duduk tepat di hadapanku, menatapku datar tanpa ekspresi. Si-siapa kau? 9

Tidak ada jawaban. A-apa yang kaulakukan di sini? Melihatmu, jawabnya datar. A-apa? Aku menyukaimu. Setiap hari aku datang ke sini menunggu kedatanganmu. Tetapi kau hanya datang setiap hari Jumat. Hah? Ia mengedikkan bahu tak acuh. Setelah itu ia pergi meninggalkanku tanpa mengatakan apapun. Aku memandangi punggungnya yang semakin menjauh kemudian hilang dari pandangan dengan kening berkerut penuh tanda tanya. Aku mendengus kesal, lalu mataku tertuju pada selembar tisu di atas meja. Aku memungutnya dengan ragu. Aku harus pergi. Semoga kita bisa bertemu lagi. -Senja- 10